Anda di halaman 1dari 9

BISNIS PLAN

(RENCANA PENGEMBANGAN USAHA)

BUDIDAYA PADI SAWAH

DISUSUN OLEH :
BADAN USAHA MILIK DESA
(BUM DESA)
MENTARI URAM

DESA KOTA BARU


KECAMATAN URAM JAYA
KABUPATEN LEBONG PROVINSI BENGKULU

Juni 2021
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Desa Kota Baru Kecamatan Uram Jaya mempunyai poteni Lahan persawahan seluas 300 Ha
yang telah digarap oleh petani dengan pola tanam satu kali setahun. Produksi rata-rata untuk
satuan 1 Ha adalah sebesar 4,5 Ton.

Permasalahan yang dialami oleh sebagian besar petani adalah kemampuan ekonomi untuk
menyediakan sarana produksi berupa pupuk dan pestisida dalam jumlah dan waktu yang tepat.
Selain itu pola bagi hasil bagi petani penggarap belum mampu mendorong motivasi untuk
melakukan pola tanam dua kali setahun.

Kehadiran BUM Desa Mentari Uram yang telah didirikan berdasarkan musyawarah Desa Tanggal
25 Juli 2017 berdasarkan Peraturan Desa Nomor : 01 Tanggal 02 Januari 2018 Tentang
Pendirian, Pembentukan dan Pembubaran BUM Desa Mentari Uram, diharapkan bias mendorong
pemanfaatan Potensi Lahan persawahan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.
Peran yang dapat dilakukan oleh BUM Desa sebagai Kelembagaan ekonomi desa adalah :
a) Melakukan pendataan dan pengkajian potensi sumberdaya lahan dan potensi sumberdaya
manusia.
b) Menjadi Pionir dalam menerapkan Adopsi teknologi pertanian untuk mendorong motivasi
dan pembelajaran bagi masyarakat.
c) Melakukan pelayanan bagi petani dalam hal penyediaan sarana produksi dan
menyalurkan hasil produksi dengan prinsip berbagi untung.

B. Tujuan dan Manfaat


Tujuan yang ingin dicapai dalam Pengembangan Usaha Budidaya Padi Sawah BUM Desa
Mentari Uram Desa Kota Baru adalah sebagai berikut:
a) BUM Desa mampu memanfaatkan sumberdaya areal persawahan sebagai lahan produksi
Padi yang merupakan Produk Unggulan Desa (Prudes).
b) BUM Desa mampu meningkatkan produksi Padi Sawah yang dikelola oleh Petani di Desa
Kota Baru.
c) BUM Desa dapat berperan sebagai penyalur Gabah dari petani dengan system saling
berbagi untung.
d) BUM Desa mampu mengembangkan potensi sumberdaya menjadi pendapatan asli desa.

Sedangkan target jangka pendek, yaitu selama tahun 2021-2022 adalah:


a) Peningkatan produksi Padi dari rata-rata 4,5 Ton per He menjadi 5,5 Ton per Ha.
b) Peningkatan periode tanam dari satu kali menjadi dua kali tanam setahun.
c) Terciptanya nilai tambah hasil produksi Padi sawah berupa meningkatnya kualitas Gabah
dan produk olahan gabah menjadi beras kemasan.

II. PEMBAHASAN
A. Rencana Pengembangan Usaha

Pengembangan usaha dilakukan dengan intensifikasi lahan yang dimiliki oleh kelompok budidaya
Padi Sawah seluas 300 Ha dengan target produksi rata-rata 5,5 Ton per Ha.
Pengembangan jenis Usaha dengan melakukan Pengolahan Gabah menjadi Beras kemasan.
Strategi dilakukan melalui kemitraan antara Pelaku yang terlibat terdiri dari BUM Desa, Kelompok
Tani dan penampung hasil/offtaker. Masing-masing pelaku mempunyai peran yang tergambar
dalam rantai pasok berikut ini.
PEMBAGIAN PERAN DALAM RANTAI PASOK BUDIDAYA PADI SAWAH
Distribusi/
Kategori Input Pemasok Pengolahan
Pemasaran
1. Produksi
 Produksi Gabah
Kering Panen  Gabah Kering  Kelompok  pengiriman  Pengemasan
 Produksi Beras Panen ternak  Promosi
Kemasan  sertifikasi
 Pelaku  Petani  Kelompok  BUM Desa  Offtakers
 BUM Desa Ternak  Pekerja /  BUM Desa
 supplier masyarakat
2. Penyediaan Sarana
produksi
 Penyediaan Sarana  Benih Padi  Kelompok Tani  pendistribusian  Pengemasan
Produksi  Pupuk
Anorganik
 Pupuk Organik
 Pestisida
 Pelaku  BUM Desa  Kelompok  BUM Desa  BUM Desa
 Penyedia/  supplier  Petani
supplier

Berdasarkan Rencana usaha BUM Desa di atas maka diperoleh asumsi;


Kondisi Saat ini Kondisi Setelah Kegiatan Perubahan
 Luas lahan 40 HA  Luas Tanam 300 Ha Intensifikasi lahan
 Produksi 4,5 Ton/Ha  Produksi 5,5 Ton/Ha Pertambahan Produksi
 Harga Jual Rp. 4.200,-  Harga Jual Rp. 8.000,- Marjin Harga Rp. 3.800,-
 Periode Tanam 1 x setahun  Periode Tanam 2 x setahun Penambahan 1 x setahun
 Pemasaran individu  Pemasaran oleh BUM Desa Efisiensi tenaga kerja

B. Kebutuhan Modal/Investasi
Modal/investasi yang dibutuhkan berupa sarana prasarana pendukung peningkatan
produktivitas lahan, yaitu:
1) Peralatan.
a. Timbangan Besar
b. Moisture Tester
c. Lori
d. Timbangan kecil
e. Peralatan Lainnya
2) Bahan Baku dan Bahan Penolong
a. Benih Padi unggul 800 Kg.
b. Pupuk
c. Pestisida

C. Analisis Keuangan
Dari asumsi di atas dapat di susun analisis Keuntungan yang diperoleh BUM Desa seperti Tabel
di bawah ini :

1) Tahun 2021 diproyeksikan Musim Kedua (Juni – Oktober) akan diperoleh Keuntungan
sebesar Rp. 7.476.111 per Hektar.
2) Biaya Modal/investasi kembali setelah panen Musim Tanam II Tahun 2021.
3) Nilai Ratio R-C sebesar 1,65 (lebih dari 1,0) ini berarti Usaha yang akan dilakukan layak
secara ekonomi, menunjukkan bahwa penambahan biaya Rp 1.000,- akan diperoleh
tambahan hasil sebesar Rp. 1.650,-
4) Produksi terendah titik impas pada nilai 2,5 Ton per Ha, sedangkan harga terendah titik
impas pada nilai Rp. 2.720,-

Rincian Analisa keuntungan seperti tertera dalam Lampiran Proyeksi Keuntungan Usaha berikut
ini :
Dari Tabel di atas dapat dijelaskan antara lain:
1) Pada Musim Tanam II Tahun 2021, dengan luas tanam 40 Ha BUM Desa akan
memperoleh Keuntungan sebesar Rp. 291.044.444,-
2) Sewa Lahan telah ditarget selama 1 Tahun (2 kali musim Tanam), sehingga BUM Desa
akan memperoleh tambahan keuntungan di Musim Tanam I tahun 2022 dengan nilai
yang sama seperti Musim Tanam II Tahun 2021, yaitu Total Rp. 582.088.888,-
3) Manfaat lain adalah terserapnya tenaga kerja sebaanyak 35% dari total biaya, yaitu Rp.
162.801.148,- per musim tanam atau setara dengan 3200 HO (hari Orang).

D. Aspek Pemasaran
a) Lokasi Pemasaran
Hasil produksi Padi yang dilakukan oleh BUM Desa dan menjualnya ke Pedagang
Pengumpul tingkat Kabupaten sebagai offtakers yang berkedudukan di ibukota kabupaten.
b) Selanjutnya BUM Desa dapat bekerjasama dengan Pemilik Hueler untuk mengolah Gabah
menjadi Beras Kemasan yang akan memberikan Nilai Tambah dan tambahan pemasukan
bagi Pemilik hueler Padi.
c) Karekteristik Produk.
Produk yang hasilkan sesuai dengan pemintaan pasar.
d) Strategi pemasaran
Pemasaran dilakukan oleh BUM Desa dengan menjalin kerjasama dengan offtakers yang
diatur sesuai dengan kebutuhan pasar.
Pemasaran Gabah dapat langsung menjualnya pada Pedagang tingkat Kabupaten,
sedangkan untuk Produksi Beras dapat bekerjasama dengan Toko warung atau dilakukan
pemasaran melalui system Online.

E. Analisis Dampak
Peningkatan produktivitas usaha budidaya Padi ini akan berpengaruh pada
a) Menurunnya angka pengangguran dengan penyediaan tenaga kerja dalam
kegiatan intensifikasi lahan.
b) Optimalisasi pemanfaatan sumberdaya lahan melalui insifikasi lahan.
c) Dampak lainnya adalah berupa tumbuhnya ide pengelolaan pasca panen untuk
menciptakan nilai tambah berupa produk olahan seperti beras kemasan dan
tepung beras.
Dalam jangka panjang peran BUM Desa sebagai penggerak perekonomia desa akan
semakin nyata dan terstruktur. Seperti:
a) Pengadaan Sarana produksi pertanian.
b) Pengembangan Produk beras kemasan dengan ikon Beras Uram yang mempunyai ciri
khas kawasan Kecamatan Uram Jaya.
c) Pengembangan Produk olahan beras berupa tepung beras.
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai