A. Latar Belakang
B. Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatan Sarana Pasca Panen Tanaman Perkebunan (Penyediaan Sarana Pasca
Panen Komoditas Perkebunan) adalah Kelompok Tani kakao di Kabupaten Kutai Timur.
Sedangkan sasaran penerima manfaat adalah anggota Poktan pengolahan kakao Poktan
Sungai Anai di Kabupten Kutai Timur (Desa Sungai Rantau Sentosa Kec. Busang) dan
kelompok masyarakat lainnya.
C. Tujuan
Tujuan kegiatan ini adalah
1. Meningkatkan mutu komoditas kakao
2. Memfasilitasi petani dalam memperoleh peralatan pasca panen kakao dan
Sarana pengolahan
3. Meningkatkan nilai jual biji kakao dan
4. Meningkatkan Sumber daya manusia (petani karet)
D. Keluaran
Tercapainya Sarana Pasca Panen Tanaman Perkebunan (Penyediaan Sarana Pasca
Panen Komoditas Perkebunan) bantuan kotak fermentasi dan solar dryer portable di
Kabupaten Kutai Timur 1 unit.
E. Hasil
1. Terealisasinya Sarana Pasca Panen Tanaman Perkebunan (Penyediaan Sarana
Pasca Panen Komoditas Perkebunan). Sedangkan sasaran penerima manfaat
adalah Poktan/Gapoktan dan kelompok masyarakat lainnya di Desa Sungai Rantau
Kecamatan Busang Kabupaten Kutai Timur
F. Manfaat
Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani/kelompok tani kakao dalam
satuan kawasan perkebunan rakyat berskala ekonomi.
I. PENDEKATAN PELAKSANAAN KEGIATAN
Kapasitas : 40 kg/batch
Sesuai untuk pengeringan biji-bijian, seperti biji kopi, kakao, jagung dll
Tipe : direct solar portable (Seri: DSCO-22-45)
Bahan rangka : Besi pipa anti karat dan besi hollow
Dimensi [PxLxT] mm : 2000 x 2000 x1250
Bahan atap : Polycarbonate 6 mm, Bentuk atap : model gudangan
Terdapat rak pengering (Tray) sebanyak 4 buah, dimensi [PxLxT] mm : 950 x 950 x
20
Bahan Tray : plat almunium berlubang
Terdapat : solar cell 1 buah, daya minimla 20 watt
Terdapat kipas exhaust 1 buah digerakkan dari solar cell
Dilengkapi 1 buah thermometer analog untuk mengukur suhu pengeringan
Dapat dipakai untuk mengeringan biji kopi atau kakao
Sistem knockdown (bongkar-pasang dengan mudah)
II. PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Ruang Lingkup
Bantuan Penyediaan Sarana Pasca Panen Komoditas Perkebunan ini lokasinya di Kabupaten
Kutai Timur sebanyak 1 Unit.
B. Pelaksana Kegiatan
Dengan pertimbangan tujuan keberhasilannya untuk dapat mengkondisikan upaya
pengembangan lebih lanjut, pelaksana kegiatan Penyediaan Sarana Pasca Panen Komoditas
Perkebunan adalah Provinsi, Kabupaten/kota, petani/kelompok tani berkoordinasi dengan
Pusat serta instansi terkait, masing-masing sebagai berikut :
a. Kegiatan Pusat
1) Menetapkan tim pembina provinsi, melalui surat keputusan kepala dinas perkebunan
2) Menyiapkan pedoman teknis pelaksanaan Sarana Pasca Panen Tanaman Perkebunan
(Penyediaan Sarana Pasca Panen Komoditas Perkebunan);
3) Melakukan sosialisasi kegiatan bersama dinas perkebunan propinsi;
4) Melakukan koordinasi perencanaan dan pelaksanaan kegiatan;
5) Melakukan pemantauan, monitoring dan pengendalian kegiatan serta membantu
mengatasi permasalahan yang dihadapi di tingkat lapangan;
6) Menyusun laporan perkembangan hasil pemantauan dan pengendalian serta
perkembangan kegiatan.
b. Kegiatan Provinsi
provinsi Kalimantan Timur;
1) Menjabarkan pedoman teknis Penyediaan Alat Pengolahan Hasil Perkebunan; yang
dituangkan dalam bentuk petunjuk pelaksanaan (juklak) sesuai kondisi daerah;
2) Melakukan sosialisasi, identifikasi dan seleksi Calon Petani Dan Calon Lahan
(CPCL), pemantauan, pengendalian pelaksanaan kegiatan dan
3) Penetapan CPCL oleh dinas perkebunan provinsi Kalimantan timur;
4) Menyiapkan dan menyampaikan laporan perkembangan kegiatan Sarana Pasca
Panen Tanaman Perkebunan secara berkala (triwulan) yang ditujukan kepada
Direktur Jenderal Perkebunan cq Direktur Pengolahan Dan Pemasaran Hasil
Perkebunan.
c. Kegiatan Kabupaten
1) Menjabarkan pedoman teknis kedalam petunjuk teknis (juknis);
2) Melakukan sosialisasi, identifikasi dan seleksi CPCL, pemantauan, pengendalian
pelaksanaan kegiatan dan membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi ;
3) Membuat dan melaporkan hasil kegiatan perkembangan pelaksanaan kegiatan Sarana
Pasca Panen Tanaman Perkebunan (Penyediaan Sarana Pasca Panen Komoditas
Perkebunan) secara berkala (triwulan) dan tahunan sesuai form yang telah
ditetapkan kepada dinas perkebunan provinsi Kalimantan timur dan Direktur
Jenderal Perkebunan cq Direktur P e n g o l a h a n dan Pemasaran Hasil
Perkebunan;
d. Kelompok Tani
1) Persiapan penempatan Alat Pengolahan Hasil Perkebunan seperti Kotak Fermentasi
dan Solar Dryer Portable
2) Pemeliharaan bantuan Kotak fermentasi dan Solar Dryer Portable serta melaporkan
hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan bantuan sarana pasca panen komoditas
perkebunan yang dilakukan kepada Dinas Perkebunan.
D. Simpul Kritis
1. Identifikasi CP/CL kurang tepat waktu;
2. Musim hujan (waktu P e m b a n g u n a n yang tidak menentu menjadi penghambat
pengiriman bantuan di lokasi kegiatan;
3. Ketersediaan dokumen pendukung dari kabupaten kota berpotensi menghambat kegiatan
penyediaan sarana pasca panen komoditas perkebunan.
4. Kurangnya koordinasi dalam penyediaan sarana pasca panen komoditas perkebunan. ;
5. Koordinasi antara Direktorat pengolahaan dan Pemasaran Hasil Perkebunan, Dinas
Provinsi Kalimantan Timur dan Dinas Pertanian Kabupaten Kutai Timur;
IV. PROSES PENGADAAN DAN PENYALURAN BANTUAN
Proses pengadaan dan penyaluran kegiatan penyediaan penyediaan sarana pasca panen
komoditas perkebunan. dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Penetapan kelompok sasaran berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Perkebunan Propinsi
Kalimantan Timur atas usulan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kutai Timur;
b. Prosedur pengadaan dan penyaluran mengacu pada Perpres No. 12 Tahun 2021
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah serta turunannya. Disamping itu juga
mengacu pada pedoman Pengadaan dan Penata usahaan Barang lingkup Satker Direktorat
Jenderal Perkebunan;
c. Kontrak pengadaan paket bantuan APBN Tahun 2022 di upayakan secepatnya sebelum
triwulan II tahun berjalan;
d. Penyaluran paket bantuan kepada petani diupayakan pada awal triwulan III tahun 2023
dengan melaporkan Berita Acara Serah terima (BAST) seluruh pengadaan bantuan yang
diserahkan kepada Pemda/Masyarakat dan dilengkapi dengan foto dokumentasi yang harus
mencantumkan tanggal dan titik koordinat pada foto dimaksud.
V. PEMBINAAN, PENGENDALIAN, PENGAWALAN DAN PENDAMPINGAN
A. Pembinaan
Pembinaan kelompok dilakukan secara berkesinambungan, sehingga mampu mengembangkan
usahanya secara mandiri. Untuk itu diperlukan dukungan pembinaan lanjutan yang
bersumber dari dana APBD, APBN dan atau masyarakat.
Agar pelaksanaan kegiatan ini memenuhi kaedah pengelolaan sesuai prinsip pelaksanaan
pemerintahan yang baik dan bersih, maka pelaksanaan kegiatan harus mematuhi prinsip-
prinsip:
1. Mentaati ketentuan peraturan dan perundangan;
2. Membebaskan diri dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN);
3. Menjunjung tinggi keterbukaan informasi, transformasi dan demokratisasi;
4. Memenuhi asas akuntabilitas.
B. Pengendalian
Pengendalian kegiatan pengembangan tanaman karet dilakukan dengan tujuan untuk
mencegah terjadinya penyimpangan dalam pelaksanaan. Oleh karena itu pengendalian
dilakukan sejak dari perencanaan hingga pelaksanaan kegiatan.
A. Jenis Pelaporan
a. Laporan monitoring dan evaluasi meliputi:
1) Kemajuan pelaksanaan kegiatan sesuai indikator kinerja;
2) Perkembangan kelompok sasaran dalam pengelolaan kegiatan lapangan berikut
realisasi fisik dan keuangan;
3) Permasalahan yang dihadapi dan upaya penyelesaian di tingkat Kabupaten dan
Provinsi;
4) Format laporan menggunakan format yang telah ditentukan;
a. Laporan perkembangan fisik yang sesuai tahapan pelaksanaan kegiatan
dengan materi meliputi : nama petani/ kelompok tani,
desa/kecamatan/kabupaten, luas areal (target dan realisasi), waktu
pelaksanaan, perkembangan, kendala dan permasalahan, upaya pemecahan
masalah.
b. Laporan akhir kegiatan yang menyangkut seluruh pelaksanaan kegiatan ini.
c. Melaporkan Berita Acara Serah Terima (BAST) seluruh pengadaan bantuan
yang diserahkan kepada Pemda/Masyarakat dan dilengkapi dengan foto
dokumentasi yang harus mencantumkan tanggal dan titik koordinat pada foto
dimaksud.
B. Waktu penyampaian laporan:
a. Laporan monitoring dan evaluasi dibuat per bulan dengan ketentuan:
1) Pelaporan dinas Perkebunan Kabupaten Kutai Timur ditujukan kepada provinsi,
disampaikan paling lambat setiap tanggal 5 bulan berikutnya;
2) Pelaporan dinas yang membidangi Perkebunan Provinsi ditujukan kepada
Direktorat Pengolahan dan pemasaran Hasil Perkebunan Direktorat Jenderal
Perkebunan
b. Laporan perkembangan fisik dibuat pertriwulan disusun dengan menginformasikan
realisasi per item bantuan, ditujukan kepada Direktorat Pengolahan dan pemasaran
Hasil Perkebunan Direktorat Jenderal Perkebunan;
c. Laporan akhir ditujukan kepada Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil
Perkebunan Direktorat Jenderal Perkebunan disampaikan paling lambat minggu IV
Desember 2022.
11
VII. PEMBIAYAAN
Kegiatan Sarana Pasca Panen Tanaman Perkebunan (Penyediaan Sarana Pasca Panen
Komoditas Perkebunan) Kutai Timur 1 unit Tahun 2023; Rp. Rp.111.380.000 ,- (Seratus
sebelas juta tiga ratus delapan puluh ribu rupiah).
Perhitingan tahun 2023
Program/Kegiatan Harga
Volume Jumlah Biaya
Satuan
Sarana Pascapanen Komoditas Perkebunan
Penyediaan Sarana Pasca Panen Komoditas Perkebunan 111.380.000
A. Sarana Pascapanen Tanaman Kakao 1 unit d Kab. Kutai
Timur Perkebunan
Belanja peralatan mesin untuk diserahkan kepada
masyarakat/Pemda 82.000.000
(KPPN.046-Samarinda)
- Solar Dryer portable 2 unit 21.000.000 42.000.000
- Kotak Fermentasi 10 unit 4.000.000 40.000.000
12
13
14