Anda di halaman 1dari 25

MANAJEMEN

AGROINDUST
RI
Peranan agribisnis di masa datang penting utk
meningkatkan pendapatan nasional & lapangan kerja
a. Terjadi transformasi struktur agribisnis :
on-farm ke off-farm activities
b. transformasi ekonomi dari basis pertanian ke
ekonomi basis industri
PERTANIAN

NEGARA
EKONOMI
AGRARIS
Transformasi ekonomi

Ciri-ciri transformasi ekonomi di Indonesia:


Berkembangnya industri-industri pengolahan pertanian
AGRIBISNIS & AGROINDUSTRI
KEGIATAN PRODUKSI BERBASIS SUMBERDAYA

• Era perekonomian global : komoditas andalan


berdaya saing tinggi
• Masa mendatang : produksi berbasis sumberdaya
(resource base) berpeluang besar dibanding
technological base maupun capital base

Kegiatan produksi berbasis sumberdaya terbesar


adalah kegiatan agribisnis pd sub-sistem budidaya &
pengolahannya (agroindustri)
Sistem Agribisnis :
Rangkaian kegiatan dari beberapa subsistem yg
saling terkait dan mempengaruhi satu sama lain
dalam Agribisnis

Sub-sistem agribisnis :
1. Sub-sistem faktor input pertanian
(input factor sub-system) = pengadaan saprotan
2. Sub-sistem produksi pertanian (production sub-system)
= budidaya pertanian/usahatani
3. Sub-sistem pengolahan hasil pertanian (processing
sub-system) = agroindustri hasil pertanian
4. Sub-sistem pemasaran (marketing sub-system) = faktor
produksi, hasil produksi dan hasil olahan
5. Sub-sistem kelembagaan penunjang (supporting
institution sub-system) = subsistem jasa (service sub-
system)
On-farm activities (usahatani) : budidaya pertanian
Off-farm activities (luar usahatani) : 1). Pengadaan sarana
produksi, 2). Agroindustri pengolahan

Sistem Agribisnis
(Dimodifikasi dari Soehardjo, 1997 yang dikutip dari Gumbira dan Intan, 2004)

SS 1: Input dan SS 2: SS 3: Pengolahan SS 4: Pemasaran


Sarana Produksi Budidaya

3. Pemasaran dan jasa-jasa penunjang


SS Lembaga Penunjang: Lembaga
Penelitian, Bank, Pemerintah, Koperasi, dll
Agroindustri
Pembangunan Agroindustri Pembangunan “lanjutan”
pertanian
Bukti :

1. Agroindustri mampu meningkatkan pendapatan para


pelaku agribisnis
2. Agroindustri mampu menyerap tenaga kerja
3. Agroindustri mampu meningkatkan perolehan devisa
4. Agroindustri mampu mendorong munculnya industri
lain.
Peran Agroindustri
 Meningkatkan nilai tambah produk hasil pert.
& penyediaan bahan baku industri

 Meningkatkan jumlah tenaga kerja


 Meningkatkan pendapatan petani
 Meningkatkan pangsa pasar domestik &
internasional
 Menghasilkan volume ekspor & devisa negara
 Meningkatkan perekonomian negara.
Fungsi agroindustri dlm penyesuaian produk
Pertanian :
a) menciptakan pengembangan produk
b) meningkatkan mutu produk utk meningkatkan
permintaan
c) penyesuaian produk seiring perubahan
permintaan, dg substitusi ekspor & substitusi
impor
d) peningkatan daya tahan produk, shg fluktuasi
penawaran musiman dpt dikurangi

Agroindustri penting utk mendukung pembangunan


pertanian yg serasi & seimbang.
8
Pengertian Agroindustri
 Secara eksplisit pengertian Agroindustri pertama kali
diungkapkan oleh Austin (1981) yaitu perusahaan yang
memproses bahan nabati (yang berasal dari tanaman) atau
hewani (yang dihasilkan oleh hewan). Proses yang
digunakan mencakup pengubahan dan pengawetan melalui
perlakuan fisik atau kimiawi, penyimpanan, pengemasan
dan distribusi.
 Produk Agroindustri ini dapat merupakan produk akhir
yang siap dikonsumsi ataupun sebagai produk bahan baku
industri lainnya (produk antara atau ½ jadi).
Agroindustri merupakan bagian dari kompleks industri
pertanian sejak produksi bahan pertanian primer, industri
pengolahan atau transformasi sampai penggunaannya oleh
konsumen
Hubungan
Agribisnis & Agroindustri
Dari pandangan para pakar sosial ekonomi :
agroindustri merupakan bagian dari lima
subsistem Agribisnis yaitu :
subsistem 1) penyediaan sarana produksi dan
peralatan, 2) usaha tani, 3) pengolahan hasil,
4) pemasaran

Agroindustri meliputi Industri Penghasil


Saprodi dan Industri Peralatan & Mesin
Pertanian, Industri Produksi Pertanian,
Industri Pengolahan Hasil Pertanian & Industri
Pemasaran Pertanian.
• Nilai strategis agroindustri terletak pd posisinya
sbg jembatan yg menghubungkan antar sektor
pertanian pd kegiatan hulu & on farm dgn sektor
industri pd kegiatan hilir
• Pengembangan agroindustri scr cepat & baik dpt
meningkatkan jumlah tenaga kerja, pendapatan
petani, volume ekspor & devisa, pangsa pasar
domestik & internasional, nilai tukar produk hasil
pertanian & penyediaan bahan baku industri.
Contoh Produk Agroindustri
Bahan Dasar Proses Produksi Produk
Padi Pengeringan, penggilingan Beras
Sortasi, pemarutan, ekstraksi,
Ubi kayu Tapioka
pengayakan, pengeringan
Pengeringan, pengempaan,
hidrolisis, penyabunan,
Buah Kelapa Minyak goreng
pemucatan (bleaching),
penghilangan bau (deodorisasi)
Pemerasan, evaporasi,
Tebu penjernihan (karbonisasi, Gula pasir
sulfitasi), kristalisasi
Pelayuan, fermentesi,
Daun teh Teh hitam
pengeringan
Daun nilam Penyulingan (distilasi) Minyak nilam
Fermentasi, pengeringan,
Biji kakao penggilingan, pengempaan, Cokelat
formulasi
Penghancuran, pemasakan
Kayu dengan soda atau sulfat, Pulp
termomekanis
Penghancuran (beating),
Pulp penghalusan (refining), Kertas
penambahan bahan pengisi
Ruang Lingkup Agroindustri
1. Agroindustri hulu : subsektor industri yg
menghasilkan sarana produksi pertanian,
ex : pupuk, pestisida, alat mesin pertanian, dll
2. Agroindustri hilir : subsektor industri yg mengolah
hasil-hasil pertanian,
ex : minyak goreng, ikan kaleng, sayuran kaleng,
abon, ikan asin, dll.
Agroindustri Hulu
• Industri yg menghasilkan produk yg berhubungan
langsung dgn kebutuhan proses produksi
pertanian.
Ex : industri pupuk, benih, obat2an, mesin/
peralatan.
• Industri mobil yg akan digunakan untuk
mengangkut barang hasil pertanian tidak termasuk
dlm industri hulu pd agroindustri.
Agroindustri Hilir
• Industri yg mengolah hasil produksi pertanian
primer (on farm).
• Ex : Industri crumb rubber, yg mengolah lateks
menjadi karet remah, industri pengolah daun teh
mjd teh siap seduh, industri pengolah gandum mjd
tepung.
•Agroindustri sektor pertanian (hulu) &
sektor industri (hilir) harus dilihat sbg satu
kesatuan (Integrated).
•Gangguan pada salah satu sektor, misal
tidak tersedianya input dapat
mengganggu kelancaran pada industri
pengolahan dan sebaliknya.
Lingkup Kegiatan Agroindustri :
1. Industri penghasil saprodi pertanian : Industri pupuk,
benih, pestisida, dll,
2. Industri peralatan serta mesin-mesin
pertanian : Industri pupuk, benih, pestisida, dll,
peralatan/mesin budidaya pertanian, peralatan/mesin
pengolahan hasil pertanian
3. Industri Produksi pertanian primer : Padi, jagung,
karet dll
4. Industri pengolahan hasil pertanian (pangan, non
pangan, perkebunan, hasil hutan)
Pengolahan pangan/hasil tanaman pangan,
pengolahan hasil tanaman perkebunan,
pengolahan hasil perikanan/perairan, pengolahan
hasil ternak, pengolahan hasil hutan, pengolahan
limbah hasil pertanian.
5. Industri pemasaran/jasa sektor pertanian :
Pengemasan hasil pertanian penyimpanan,
transportasi, distribusi &
informasi hasil pertanian, perdagangan, konsultasi.
1. Industri Penghasil Saprodi, &
2. Industri Peralatan & Mesin Pertanian
• Industri Penghasil Saprodi, meliputi pupuk, benih,
pestisida, dll.
• IPMP Budidaya Pertanian, meliputi alat & mesin
pengolahan lahan (cangkul, bajak, traktor, dll).
• IPMP Pengolahan, meliputi alat & mesin pengolahan
berbagai komoditas pertanian, misalnya mesin
perontok gabah, mesin penggilingan padi, mesin
pengering, dll.

3. Industri Produksi pertanian primer :


Padi, jagung, karet dll
4. Industri Pengolahan Hasil Pertanian
• IPHP Tanaman Pangan, meliputi bahan pangan kaya
karbohidrat, palawija & tanaman hortikultura.
• IPHP Tanaman Perkebunan, meliputi tebu, kopi, teh, karet,
kelapa, kelapa sawit, tembakau, cengkeh, kakao, vanili, kayu
manis , dll
• IPHP Tanaman Hasil Hutan, meliputi produk kayu olahan &
non kayu seperti damar, rotan, tengkawang & hasil ikutan
lainnya.
• IPHP Perikanan, meliputi pengolahan & penyimpanan ikan &
hasil laut segar, pengalengan & pengolahan, serta hasil
samping ikan & laut.
• IPHP Peternakan, meliputi pengolahan daging segar, susu,
kulit, & hasil samping lain.
5. Industri Pemasaran/Jasa Sektor
Pertanian
• IJSP Perdagangan, meliputi kegiatan
pengangkutan, pengemasan & penyimpanan baik
bahan baku maupun produk hasil industri
pengolahan pertanian.
• IJSP Konsultasi, meliputi kegiatan perencanaan,
pengelolaan, pengawasan mutu & evaluasi serta
penilaian proyek.
• IJSP Komunikasi, meliputi teknologi perangkat
lunak yg melibatkan penggunaan komputer & alat
komunikasi modern lain.
Kendala Pengembangan Agroindustri
di Indonesia
• Kemampuan mengolah produk yg masih
rendah. Sebagian besar komoditas pertanian yg
diekspor merupakan bahan mentah, dgn indeks
retensi pengolahan sebesar 71-75% atau hanya
25-29% produk pertanian yg diekspor dalam
bentuk olahan, shg akan memperkecil nilai
tambah dari ekspor produk pertanian, shg
pengolahan lebih lanjut menjadi tuntutan
pengembangan agroindustri di era global.
Permasalahan Agroindustri di Indonesia
1. Kurang tersedia bahan baku yg cukup & kontinyu
2. Kurang nyata peran agroindustri di pedesaan krn masih
terkonsentrasi di perkotaan
3. Kurang konsisten kebijakan pemerintah thd agroindustri
4. Kurang fasilitas permodalan, jika ada prosedur ketat
5. Keterbatasan pasar
6. Lemahnya infrastruktur & pengembangan IPTEK
7. kurangnya perhatian thd penelitian & pengembangan
8. Lemahnya keterkaitan industri hulu , on farm & hilir
9. Kualitas produksi & processing belum mampu bersaing
10. Lemahnya kewirausahaan & kualitas SDM
Perkembangan ekspor produk
agroindustri relatif lambat, krn :
• Kurang cepatnya pertumbuhan sektor pertanian sbg
unsur utama penunjang agroindustri & sebaliknya
• Pemasaran produk agroindustri lebih dititikberatkan
pd pasar domestik, yg diekspor bahan mentah/semi
olahan.
• Kurangnya penelitian scr mendalam & menyeluruh
brbg aspek agroindustri scr terpadu, dari produksi
bahan baku, pengolahan, pemasaran & sarana &
prasarana, ex : penyediaan bibit, pengujian &
pengembangan mutu, transportasi & kelembagaan.
• Kurangnya minat investor utk menanamkan modal
pd bidang agroindustri.
RESIKO DAN STUDI KELAYAKAN INVESTASI
AGROINDUSTRI
• Ketidak-pastian alam : kekeringan, banjir, badai,
gangguan hama & penyakit tanaman.
• Resiko harga
Agroindustri sbg penggerak industrialisasi
di pedesaan :
1) Bernilai tambah yg besar.
2) Mempunyai kaitan input-output yg tinggi dgn
industri-industri lainnya.
3) Nilai tambah diterima oleh penduduk desa
4) Padat tenaga kerja (padat karya)
5) Produk industri dikonsumsi oleh penduduk desa
dgn elastisitas permintaan yg tinggi.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai