Anda di halaman 1dari 17

TANTANGAN DAN PELUANG

AGROINDUSTRI

Rakha Satya Idsan, S.TP., M.TP.

1
 Perusahaan yang memproses bahan nabati (berasal
AGROINDUSTRI dari tanaman) atau hewani (berasal atau dihasilkan
 Suatu kegiatan industri yang memanfaatkan oleh hewan). Proses yang diterapkan mencakup
hasil-hasil pertanian segar sebagai bahan pengolahan, pengawetan melalui perlakuan fisik
bakunya untuk diolah menjadi berbagai jenis atau kimiawi, penyimpanan, pengemasan, dan
produk olahan. Misal : industri kecap, saus, distribusi.
buah kalengan, dll

 Produk agroindustri, dapat berupa produk akhir


yang siap dikonsumsi atau digunakan oleh manusia
(produk jadi), Ataupun sebagai produk bahan baku
bagi industri lainnya (produk setengah jadi). 2
3
“Simposium Nasional Industri I (IPB, 1983)”

Macam-Macam Agroindustri AGROINDUSTRI

INDUSTRI PENGOLAHAN INDUSTRI PERALATAN DAN INDUSTRI JASA SEKTOR


HASIL PERTANIAN (IPHP) MESIN PERTANIAN (IPMP) PERTANIAN (IJSP)

INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN (IPHP):

1) IPHP-TANAMAN PANGAN
2) IPHP-TANAMAN PERKEBUNAN
3) IPHP-HASIL HUTAN
4) IPHP-PERIKANAN
5) IPHP-PETERNAKAN

4
“ F o k u s A g r o i n d u s r i - > Va l u e A d d e d ”
5
Tantangan Agroindustri
 Pengembangan Agroindustri berkaitan dengan Agribisnis hulu. Tantangan di bidang
agribisnis hulu meliputi belum terjaminnya kesinambungan pasokan bahan baku berskala
industri, rendahnya kualitas pasokan bahan baku, dan belum baiknya zonasi
pengembangan wilayah produk primer dengan agroindustri (Damardjati, 2015).

 Masih lemahnya kemampuan dalam pengolahan bahan baku. Ditandai jumlah atau
volume produk yang diekspor lebih besar dalam bentuk bahan mentah atau bahan
setengah jadi dengan nilai indeks retensi pengolahan sebesar 71 % - 75 %.

 Dengan nilai tersebut menunjukkan bahwa hanya 25 sampai 29 persen produk pertanian
yang diekspor dalam bentuk olahan

6
Tantangan Agroindustri
 Dengan kondisi seperti ini akan memperkecil nilai tambah yang diperoleh dari ekspor
tersebut sehingga pengolahan lebih lanjut menjadi tuntutan dan prioritas bagi
perkembangan agroindustri di era globalisasi saat ini.

 Sedang tantangan perokonomian global, agroindustri dihadapkan pada perubahan


lingkungan strategis nasional dan internasional.

 Perubahan lingkungan strategis internasional :


 adanya penurunan dan bahkan penghapusan subsidi dan proteksi usaha pertanian,
 perubahan pola permintaan produk pertanian,
 globalisasi dan liberalisasi perdagangan serta investasi,
 kompetisi pasar yang semakin ketat, dan adanya krisis ekonomi global

7
Tantangan Agroindustri
 Perubahan pada lingkungan strategis domestic :
 adanya dinamika struktur demografi,
 perubahan kondisi dan kebijakan makroekonomi,
 serta adanya dinamika ekspor non migas

 Tantangan dan harapan bagi pengembangan agroindustri di Indonesia :


 bagaimana meningkatkan keunggulan komparatif produk pertanian secara kompetitif
menjadi produk unggulan yang mampu bersaing di pasar dunia.
 Dalam lingkup perdagangan, pengolahan hasil pertanian menjadi produk agroindustry
ditunjukkan untuk meningkatkan nilai tambah komoditas tersebut.
 Semakin tinggi nilai produk olahan, diharapkan devisa yang diterima oleh negara juga
meningkat serta keuntungan yang diperoleh oleh para pelaku agoindustri juga relatif
tinggi (Hattori, 2015).

8
Peluang Agroindustri
Sektor Agroindustri masih memiliki peluang untuk berkembang
secara meyakinkan, terutama bila dikelola secara arif dan bijaksana. Peluang
tersebut adalah :

1. Jumlah penduduk Indonesia yang kini berjumlah lebih dari 220 juta jiwa merupakan
aset nasional dan sekaligus berpotensi menjadi konsumen produk agroindustry.

2. Berlangsungnya era perdangangan bebas berskala internasional, telah semakin


membuka kesempatan untuk mengembangkan pemasaran produk agroindustri.

3. Penyelenggaran otonomi daerah memberikan harapan baru akan munculnya prakarsa


dan swakarsa daerah untuk menyelenggarakan pembangunan sesuai dengan program
dan aspirasi wilayah yang spesifik dan berdaya saing.

9
Peluang Agroindustri
5. Dari sisi suplai sumberdaya, agroindustri masih memiliki bahan baku yang beragam,
berlimpah dalam jumlah dan tersebar di seluruh penjuru tanah air.

6. Sementara itu kapasitas produksi usaha agroindustri yang masih dapat ditingkatkan.
Modernisasi dan teknologi pengolahan yang semakin banyak diaplikasikan, merupakan
jaminan akan meningkatnya kualitas dan kuantitas produksi agroindustri.

7. Dalam proses produksinya, bahan baku agroindustri tidak bergantung pada komponen
impor. Sementara pada sisi hilir, produk agroindustri umumnya berorientasi ekspor.

10
• Minyak Kelapa Sawit (CPO)

Komoditas • Karet (Rubber)

Unggulan • Teh

Agroindustri • Kopi • Gula

di Indonesia • Kertas (Hasil Hutan)

• Mie Instan (Pangan)

• Coklat (Kakao)

11
Agroindustri 4.0
 Revolusi industri merupakan periode antara tahun 1750-1850 di mana terjadinya
perubahan secara besar-besaran di bidang pertanian, manufaktur, pertambangan,
transportasi, dan teknologi serta memiliki dampak yang mendalam terhadap kondisi sosial,
ekonomi, dan budaya di dunia.
Agroindustri 4.0

 Kemajuan revolusi industri 4.0 dipicu oleh bidang-bidang Artifi cial Intelligence, Robotics,
Internet of Things, Autonomous Vehicles, Biotechnology, Nanotechnology, 3-D Printing,
Material Science, Quantum Computing, dan Energy Storage.

 Perkembangan revolusi industri 4.0 di Indonesia ditekankan di berbagai bidang diantaranya


bidang kesehatan, pendidikan, sosial, ekonomi, transportasi, perikanan, dan pertanian.

12
Agroindustri 4.0 Agroindustri 4.0

13
Peluang Pengembangan
Pertanian 4.0
Kementerian Pertanian melalui Badan Litbang Pertanian (Balitbangtan) juga telah mendukung
pengembangan Pertanian 4.0 bertujuan untuk meningkatkan pendapatan petani dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat yaitu :

1. Memanfaatkan teknologi-teknologi cloud computing, mobile internet dan mesin cerdas


Agroindustri 4.0

(artificial intelligence), kemudian digabung menjadi generasi baru yang dimanfaatkan


untuk menggerakkan traktor sehingga mampu beroperasi tanpa operator (autonomous
tractor), dan robot grafting untuk mendeteksi unsur hara.

2. Pemanfaatan Internet of Thing (IoT) dalam Internet Pertanian adalah untuk


mengkoneksi benda-benda sekitar kita yakni alat-alat prtanian ataupun komponen
penunjang dalam bertani dengan internet melalui smartphone maupun gadget lainnya.

14
Peluang Pengembangan
Pertanian 4.0
3. Meluncurkan teknologi yang dikembangkan dengan kombinasi antara teknologi cloud
computing dengan mobile internet, yaitu : UPJA Smart Mobile dan SAPA MEKTAN

4. UPJA Smart Mobile adalah aplikasi android yang digunakan untuk melakukan usaha jasa
Agroindustri 4.0

pengolahan tanah, jasa irigasi, jasa penanaman padi, jasa panen padi, jasa penggilingan
padi, jasa jual benih, jasa jual gabah, jasa pelatihan untuk operator alsintan, perawatan
dan perbaikan alsintan, dan jasa penjualan suku cadang alsintan.

5. Smart irrigation, smart green house, telescoping boom sprayer, mobile


dryer, penanam benih padi, alsin penanam tebu dan pemasang drip line irigasi, dan
kandang ayam close system mendukung Program Bekerja (Bedah Kemiskinan, Rakyat
Sejahtera) dimana inovasi tersebut masih diteliti pemanfaatannya agar efektif, efesien
serta berkelanjutan. 15
Tantangan Pengembangan
Pertanian 4.0
1. Sumber Daya Manusia
 Faktanya, sebagian besar petani berusia lebih dari 40 tahun dan >70 % petani di
Indonesia hanya berpendidikan setara SD bahkan di bawahnya.
2. Kondisi Lahan Pertanian di Indonesia
Agroindustri 4.0

 Tidak bisa dipungkiri bahwa penyebaran penduduk dan pembangunan di Indonesia


belum sepenuhnya merata. Hal tersebut dibuktikan dengan masih banyaknya “Lahan
Tidur” atau lahan yang belum tergarap oleh masyarakat di daerah-daerah pedalaman,
sementara, lahan di suatu wilayah strategis justru menjadi rebutan dengan harga
mahal.
3. Teknologi Belum Sepenuhnya di Terima Masyarakat
 Sistem pengalihan teknologi dari tradisional menjadi modern dalam pengelolaan
pertanian belum mampu diterima secara luas oleh para petani yang masih banyak
memilih menggunakan peralatan tradisional dibanding peralatan teknologi canggih 16
Thank
You.

17

Anda mungkin juga menyukai