Anda di halaman 1dari 28

PERAN RISET DAN INOVASI BRIN:

MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN DAN


PEMBANGUNAN PERTANIAN BERDAYA SAING

Mego Pinandito
Deputi Bidang Kebijakan Pembangunan
Badan Riset dan Inovasi Nasional

Pertemuan Pra-WNPG 2023


Semarang, 29 November 2022
KETAHANAN DAN KEDAULATAN PANGAN
Ketahanan pangan adalah saat semua orang, setiap saat, memiliki akses ke makanan yang
cukup, aman, dan bergizi untuk memenuhi kebutuhan dan preferensi makanan mereka untuk
hidup aktif dan sehat.
Kedaulatan pangan adalah saat sistem pangan suatu negara dapat memelihara dan
United Nations
mengembangkan kemampuannya sendiri dalam memproduksi pangan dengan memperhatikan
keragaman budaya, yang dihasilkan melalui metode yang berkelanjutan. Masyarakat yang
memproduksi, mendistribusikan, dan mengonsumsi pangan dapat mengendalikan mekanisme
dan kebijakan produksi dan distribusi pangannya sendiri, bukan hanya mementingkan tuntutan
pasar atau perusahaan. Kedaulatan pangan merupakan prasyarat untuk mencapai
ketahanan pangan sejati (genuine food security).
La Via Campesina, 1996 World Food Summit

Pertumbuhan Pertumbuhan Sektor Pertumbuhan Sektor Kedatangan Turis


5.7% Ekonomi
6.3% 3.1% 73
Rata-rata Rata-rata Manufaktur Rata-rata Pertanian Rata-rata Mancanegara

Kontribusi manufaktur Pariwisata sebagai


Ekonomi Terbesar Ke- Kontribusi Pertanian
26% terhadap PDB 7% sumber devisa negara
5rd Lima di Dunia terhadap PDB 1st

VISI Indonesia 2045: menjadi negara pendapatan tinggi dan ekonomi terbesar dunia
Posisi Pertanian dan Pangan
Prioritas Riset Nasional 2020-2024
Penetapan prioritas
Bidang
fokus riset di PRN
01 PANGAN
Bidang Riset 2020-2024
Riset PRN RIRN berdasarkan
2020-2024 kelompok makro 1. Bioteknologi Modern dan Teknologi
riset dalam RIRN Pendukung VUB Padi Produktivitas Tinggi
2. VUB Jagung Potensi Hasil Tinggi
3. VUB Kedelai Potensi Hasil Tinggi (> 3 t/ha)
(1) Pangan – (1) Pangan; (1) Kelompok riset 4. Pemuliaan & Produksi Benih Cabai
pertanian; (2) Energi; maju berbasis Berproduktivitas
(2) Energi baru dan (3) Kesehatan; sumber daya alam; Tinggi
terbarukan; (4) Produk (2) Kelompok riset 5. Pemuliaan dan Produksi Benih Bawang
(3) Kesehatan dan rekayasa Merah dan Bawang Putih
terapan berbasis
Berproduktivitas Tinggi
obat; keteknikan; sumber daya alam; 6. Perbenihan Modern Kelapa Sawit
(4) Rekayasa (5) Transportasi; (3) Kelompok riset mendukung Peremajaan & Peningkatan
keteknikan; (6) Kemaritiman; terapan Nilai Tambah Sawit Rakyat
(5) Transportasi; (7) Pertahanan manufaktur; 7. Bioteknologi Modern dan Teknologi
(6) Kemaritiman; dan (4) Kelompok riset Pendukung Produksi Benih/Bibit Sapi
(7) Pertahanan dan keamanan; Potong Unggul
maju manufaktur;
8. Bioteknologi Modern untuk Pembentukan
keamanan; (8) Sosial (5) Kelompok riset Galur Ayam
(8) Soshum, seni humaniora; teknologi tinggi; Lokal Unggul dan Teknologi Pendukung
budaya, (9) Bidang riset dan Produktivitas Tinggi serta Tahan Penyakit
pendidikan; lainnya. (6) Kelompok riset
(9) Multidisiplin. rintisan terdepan.

8
Status ekspor dan impor komoditas pertanian/pangan penting
❑ Padi: luas panen dan produksi 2019-2021 turun , produktivitas naik, import beras
turun 2019- 2020, ekspor beras naik th yg sama
❑ Kedelai: impor 2022 ada 2,4 juta ton (US)
❑ Cabai, bawang merah, bawang putih 2021: import ribuan ton
❑ Tebu: produksi dan luas tanaman tebu naik 2019 -2021.
❑ Kopi; produksi dan luas kopi naik krn konsumsi dan permintaan dalam dan luar
negeri meningkat
❑ Pupuk:Import 2019 -2020 turun, dan 2021 naik, tidak ada data produksi pupuk
nasional
❑ Daging sapi: 2019-2021 produksi turun drastis, namun populasi sapi potong naik
❑ Sapi dan daging sapi: 2019-2020 import, tidak ada ekspor
❑ Telur: 2019-2020 produksi telur naik, namun stagnan pada tahun 2021, ekspor
turun 2021
KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN BERDAYA
SAING TINGGI

RESEARCH

Kemampuan dan kinerja suatu negara untuk menjual dan

SCIENCE &
memasok hasil pertaniannya dibanding negara lain di pasar yang
sama, serta kemampuan menghasilkan komoditas yang dapat

TECHNOLOGY
memenuhi kebutuhan nasional maupun internasional
KONSEP KETAHANAN PANGAN DAN GIZI
Faktor penentu peningkatan daya saing
dan ketahanan pangan

Kapasitas SDM, infrastruktur, pelaku mulai dari petani hingga


pelaku agroindustri
Kebijakan hukum, regulasi, dan program
yang holistik dan terstruktur

Pengelolaan sumber daya genetik pertanian dan


pangan yang memperhatikan pilar-pilar
pembangunan berkelanjutan
Sektor komplemen pertanian (agroindustri,
ketersediaan kredit, teknologi (dari hulu
sampai hilir), dan pasar)
Isu Global

Keterbatasan
Lahan
Petani harus memproduksi
pangan yang mencukupi dengan Ancaman
sumberdaya yang berkurang krisis
untuk mendukung populasi
pangan
global
1 <1/3
Ada
keengganan
berbagai negara
di belahan dunia
melepas produk
1961 2050 pertaniannya
Are per penduduk
Mendorong
Pemanasan global Perubahan Iklim

Pusat Riset Horti-Bun


Innovation for Decision Making
ISU STRATEGIS NASIONAL
KETAHANAN PANGAN DAN PENINGKATAN DAYA SAING BERKELANJUTAN
PENINGKATAN PENANGGULANGAN PENINGKATAN STABILASI HARGA PENINGKATAN NILAI
KAPASITAS STUNTING EFESIENSI DAN DAYA PANGAN TAMBAH DAN EKSPORT
PRODUKSI SAING

Produksi komoditas
Peningkatan Produktivitas Biofortifikasi Tanaman Teknologi Mekanisasi hortikultura di luar Teknologi standarsasi
• Padi : 10 t/ha. Jagung ; 13 Pangan: Pertanian yang tepat guna musim tanam Komoditas ekspor
t/ha, Kedelai 3,5 t/ha, Daging untuk budidaya, pasca cabai, bawang dan
Padi : Zn, Fe dan Beta Caroten Terutama untuk
panen, pengolahan hasil komoditas lainya bernilai komoditas hortikultura dan
Sapi: >400 kg Unggas…. Jagung :Lysin, Tryptophan, pertanian
Cabe…. Bawang….. Casein, Kedelai : Isoflavon, ekonomi tinggi). perkebunan
Daging Sapi :….. Teknologi Smart Farming Teknologi Penyimpanan
Teknologi Optimalisasi dan yang lebih presisi dan efisen Teknologi
Ekstensfikasi Lahan Sub Pangan fungsional: berbasis teknologi gital dan
dan Sistem Logistik
Yang sederhana dan pengolahan antara
Optimal : Lahan Rawa 2 jt Beras berpigmen, ubi kaya penggunaan artifisial (intermediate) dan
beta carotene dan mudah diakses oleh
ha, Lahan Kering 2 jt ha, intelegent
petani kecil hilir untuk nilai tambah
Intercroping tanaman antosianin, dan pangan lokal Teknologi pengolahan produk agroindustri
lainnya yang bernutrisi tinggi Pengemasan dan Pengembangan dan
perkebunan 2 jt ha terutama pada sektor hilir
Pengawetan Makanan yang pemanfaatan Green
Pengelolaan SDL berbasis Teknologi Fortifikasi Teknologi Produk Halal
dapat meningkatkat nilai House untuk
agroekosistem untuk Pangan: tambah produk pertanian dalam bentuk olahan hasil
meningkatkan produksi
mengurangi dampak negatif Iodium, Fe, dan Zn pada o Teknologi Pasca Panen & komoditas hortikultura dan
pertanian
terhadap lingkungan Beras, Tepung Sagu, Tapioka, Pengolahan Hasil komoditas lainnya.
Teknologi Urban Farming dan olahan makanan Agroindustri yang dapat Pertumbuhan eksportir
Teknologi Pengemasan
di Perkotaan :Verticulture, Teknologi Pengolahan dan meningkatkat nilai tambah baru melalui
dan Penyimpanan
dan smart green house, Penyimpanan Pangan:
produk Agroindustri penumbuhan agropreneur
o Substitusi impor: non terigu Produk Agroindustri
pekarangan untuk mempertahankan nilai untuk mempertahankan
Seleksi Bahan Baku Produk vs terigu
Agroindustri yang tepat
nutrisi makanan mutu produk.
PEMBANGUNAN PERTANIAN BERDAYA SAING TINGGI

Rantai Pasok Khas Produk Pertanian Indonesia


Penyedia
Pedagang Pedagan Pedagang
saprodi Petani Pengolah Konsumen
pengumpul g besar olahan
pertanian

Varietas dan bibit unggul Rendemen panen Pengemasan Pengolahan


Produktivitas Penanganan segar Penyimpanan Kelembagaan
Residu pestisida Umur simpan Pemasaran
Ketertelusuran
Distribusi
Kelayakan ekonomi, dampak sosial, dan dampak Jaminan mutu
lingkungan
Pangan Pokok
Gandum VS Terigu
• FAO (2010) mendefinisikan pangan pokok Gandum
sebagai pangan yang dikonsumsi secara Terigu
(Triticum spp.)
rutin pada kuantitas tertentu yang
menjadi bagian dominan dalam pola
makan dan merupakan sumber asupan Proses
energi dan gizi utama yang dibutuhkan ▪ Tanaman serealia Sub Hasil Penggilingan biji gandum yang
Tropik telah mengalami beberapa tahap
• Sumber energi utama : karbohidrat proses → cleaning (pembersihan),
→serealia dan umbi-umbian dampening (pelembaban),
conditioning (pengkondisian) →
• Sumber protein utama : produk ▪ KH → 70% rendemen 75%
▪ Protein → 30%
hewani→telur ayam, daging ayam, sapi, Produk
ikan
•Terigu protein tinggi (11-13%)
• Pangan pokok sumber karbohidrat ▪ Bahan baku → tepung terigu, → mi, pasta, roti
pakan ternak, alkohol • Terigu protein sedang (8-10%)
Indonesia
→ kue, cake
❑ Beras → 27 Juta ton (BPS, 2019) •Terigu protein rendah (6-8%) →
biskuit, gorengan, kripik
❑ Impor gandum Indonesia mencapai 11 juta ton
(BPS, 2021)-→ mie instant dan produk bakery
RISET PERTANIAN-PANGAN-BRIN
Isu nasional global dalam pertanian dan ketahanan pangan
• peningkatan kapasitas produksi Adaptive
• penanggulangan stunting
Intensive Agriculture
• peningkatan efisiensi dan daya saing
Agriculture Research
• stabilasi harga pangan
• peningkatan nilai tambah , substitusi impor dan meningkatkam ekspor KONTRIBUSI
• Komoditas pangan masa depan Precision
1. Meningkatkan
Agriculture Produktivitas Komoditas
Pertanian Unggulan
• Hulu : Desain, 2. Menguatkan inovasi
konstruksi dan Agriculture pertanian
pengujian Teknologi 3. Meningkatkan daya saing
Budidaya Pertanian produk olahan pertanian
4.0 4. Mengurangi impor
• Hilir : Desain, • Hulu : Local Potential peralatan dan komoditas
konstruksi dan Implementasi Genetic based pertanian
pengujian teknologi Lisensi Teknologi Agriculture
pascapanen dan Budidaya Research
pengolahan 4.0
• Hulu : Optimasi Pertanian 4.0
Teknologi Budidaya • Hilir : IoT Utilization
Pertanian 4.0 Implementasi
• Hilir : Optimasi Lisensi teknologi
teknologi pascapanen pascapanen dan
dan pengolahan 4.0 pengolahan 4.0
Pertanian era 4.0
Organisasi Riset
OR Tenaga Nuklir
OR Kebumian dan Maritim

OR Tata Kelola Pemerintahan, Ekonomi dan


OR Hayati dan Lingkungan Kesejahteraan Masyarakat

OR Pertanian dan Pangan OR Energi dan Manufaktur

OR Kesehatan OR Nanoteknologi dan Material

OR Arkeologi, Bahasa dan Sastra OR Elektronika dan Informatika

OR Ilmu Pengetahuan Sosial dan OR Penerbangan dan Antariksa


Humaniora

Sumber: Peraturan BRIN no 5-16/2022 tentang OTK OR


14
TARGET
PROGRAM I
Rumpun hayati PANGAN
AKTIVITAS
- bibit unggul (tanaman, ternak, perikanan)
- budidaya (tanaman, ternak, perikanan)
KONSERVASI - pangan fungsional
- bioindustri perikanan darat dan laut
- ex-situ (kebun raya) - substitusi produk non-halal
- aklimatisasi - alat deteksi produk pangan (kandungan, kehalalan)
- domestifikasi (hutan) APLIKASI
LINGKUNGAN
Eksplorasi hayati PRESERVASI - tata kelola ekosistem pesisir (bakau, rumput laut, …)
- spesimen fisik - tata kelola ekosistem DAS dan danau
- citra dijital internal - budidaya ramah lingkungan Pelibatan mitra pelaku
- kebun raya daerah usaha dengan
- citra dijital eksternal
- pengurangan daftar endangered species IUCN
- senyawa skema B to B
- struktur protein berbasis lisensi
- genetika KESEHATAN
- bahan baku obat
darat RISET - obat berbasis bahan alam lokal
laut - obat herbal
- teknologi pertanian - vaksin
- bioteknologi - enzim dan reagen lokal
- medis berbasis layanan - pengobatan presisi
- alat kesehatan berbasis bahan alam lokal (kateter, …)
- bioinformatika
- alat deteksi dini penyakit menular dan tidak menular
- sel punca
ENERGI
- tanaman alternatif sumber EBT
● EBT: energi baru terbarukan - enzim dan katalis lokal untuk EBT

15
TARGET
PROGRAM II PANGAN
Rumpun teknologi AKTIVITAS - teknologi proses
- teknologi pengemasan, suci-hama, penyimpanan
- alat uji tidak merusak produk pangan
AKUISISI DATA
LINGKUNGAN
- oseanografi, atmosfer,
iklim, geografi - pemodelan dan prediksi iklim
- mitigasi kebencanaan (gempa, tsunami, karhutla)
Pengembangan - teknologi daur ulang APLIKASI
PENGUASAAN - teknologi pengolahan mineral ramah lingkungan
Teknologi
- big data dan AI - teknologi monitoring lingkungan
- komputasi, pemodelan - pemetaan geografi
- pemetaan zonasi tanam, kehutanan, tangkap ikan
- material maju
- kendaraan listrik individual otonomus
Pelibatan mitra pelaku
- satelit penginderaan jauh, usaha dengan
roket KESEHATAN
- PLTN Gen. IV skema B to B
- alat kesehatan (ventilator, aneurisma otak, …) berbasis lisensi
RISET - alat deteksi (alternativ PCR, tomografi, …)
- radioisotop, radiofarmaka
- teknologi mineral - terapi nuklir
- teknologi daur ulang
- pemodelan lokal (iklim, ENERGI
laut, pertanian, …) - teknologi proses EBT berbasis biomassa
- pertanian cerdas - baterai lithium
- kendaraan darat listrik - material wadah hidrogen
- kendaraan terbang - PLTN Gen. IV eksperimen
- bandar antariksa
TEKNOLOGI PENDUKUNG
- pesawat nir awak untuk tujuan sipil
- pesawat angkut ringan amfibi (N-219-a)
- bandar antariksa
● TIK: teknologi informasi dan komunikasi..
16
TARGET
PROGRAM III
Rumpun sosial humaniora PANGAN
AKTIVITAS - penanganan stunting dalam perspektif sosial
budaya
AKUISISI - demografi dan gizi

- eksplorasi (artefak, LINGKUNGAN


bahasa punah)
- IKN APLIKASI
- survei
- kebencanaan dalam perspektif sosial budaya
Sosial Humaniora - kearifan lokal
KESEHATAN
PRESERVASI Pelibatan mitra K/L,
- jaminan sosial dan kesehatan
- artefak nusantara Pemda
- layanan kesehatan dalam perspektif sosial budaya
- manuskrip nusantara dan
- bahasa nusantara ENERGI BRIN
- kearifan lokal
- ekonomi hijau: ekonomi sirkular

RISET KEMASYARAKATAN
- separatisme, radikalisme
- ekonomi - transformasi dijital
- geopolitik - tata kelola parpol (pendanaan parpol, pemilu)
- bahasa, sastra - otonomi daerah
- arkeologi - Papua
- kependudukan - keberagamaan, radikalisme

● Pelaksanaan survei oleh Deputi KRI, didukung periset terkait..

17
Pengungkit : Kebijakan berbasis Sains
Analisa K/L
Kualitatif Pemakai
FOKUS BRIN

Menjadi penyedia “rekomendasi” kebijakan


(nasional, sektoral) berbasis riset dan kajian
Feedback
ilmiah di bidang terkait:
↦ Berbasis literatur primer dan terpercaya.
↦ Koleksi dan pengelolaan data.
↦ Metode kuantitatif yang kuat.
↦ Pencipta aset pengetahuan.
SCIENCE based POLICY
↦ Penjaga budaya dan norma sains.

Sumber: UU 11/2091 tentang Sisnas Iptek

Masyarakat
18
STRATEGI OPEN PLATFORM
Solusi rendahnya critical mass ↦ hub kolaborasi + enabler multi pihak (DN/LN) http://elsa.brin.go.id
Platform dasar untuk peningkatan interaksi dan dinamika riset Kolaborasi Global
Pelaku usaha Dosen + Mahasiswa
(DN/LN) (Pasca)
Open Platform
- Bebas biaya untuk mitra (SDM, infrastruktur, jejaring) - Bebas biaya untuk kolaborator
- Fasilitasi riset industri - RA (Research Assistantship) mahasiswa
- Kolaborasi solusi masalah industri - Fasilitasi startup (Tenant, HKI..)

1) Penguatan kapasitas:
- Rekrutmen min. S3
Tanpa hibah tunai ke mitra!
- S2/S3 by-research
1) Model bisnis baru.
# Terbukti secara ilmiah. - Pasca-doktoral
2) Meningkatkan skala ekonomi.
# Memenuhi standar dan regulasi. 2) Mobilitas SDM:
3) Aktivitas riset menjadi
- MBKM
ekonomi baru.
- Profesor Tamu
Ekonomi Kreatif - Periset Tamu
- Asisten Periset

Memfasilitasi mitra, merangsang munculnya


Indikator Kinerja BRIN: inno-preneur dari keterlibatan dalam proses
Peningkatan kontribusi swasta di
aktivitas riset!
penelitian (sains murni/masalah industri, dll).
19
Peran Pemangku Kepentingan Lain

BRIN MITRA
! PENILAIAN
PIHAK KETIGA
Terbukti secara ilmiah ↦ Memenuhi standar dan regulasi ↦
Laku ↦ konsumen
komunitas sejawat (global) otoritas
↦ keluaran: “cuan”
↦ keluaran: “kekayaan intelektual” ↦ keluaran: “sertifikasi”

PRODUK
1 2 3 4 5 6 1 2 3 1 2 (sistem)

riset murni R&D industri industri

Penciptaan dan proof of concept Teruji sesuai regulasi Proses produksi dan
pemasaran

Penguasaan (SDM) dan ketersediaan (infrastruktur) di ● Ketersediaan (infrastruktur)


● ● Kejelian melihat peluang pasar dan
setiap spektrum riset adalah mutlak. di setiap spektrum riset
adalah mutlak. preferensi konsumen.
● Fokus ke penciptaan “teknologi kunci” sebagai ● Tingkat keberhasilan ~ 5%.
● Fokus ke “integrator
sumber diferensiasi dan daya saing produk akhir. sistem”.
● Multi pihak, multi sumber anggaran, multi keluaran. ● Tingkat keberhasilan ~ 10%.
● Tingkat keberhasilan ~ 100%.

20
Relasi Riset vs Industri

kebutuhan
Pasar
SKEMA FASILITASI RISET & INOVASI
PRINSIP DASAR PROSEDUR

Pendanaan kompetitif dan Diperuntukkan untuk mendukung kebutuhan riset terkait;


Proses secara daring
terbuka untuk semua pihak:
Sumber pendanaan dari dana abadi dan APBN;
periset di lembaga riset /
perguruan tinggi dan industri; Prosedur administrasi sederhana dan ringkas.
Pendaftaran dibuka
sepanjang tahun

JENIS FASILITASI
Evaluasi proposal
berbasis rekam jejak
Riset mendukung Hari layar ↦ aktivitas Perusahaan Pemula
Prioritas Riset riset diatas kapal riset Berbasis Riset Pemakaian dana hanya untuk
Nasional Pengujian produk inovasi pelaksanaan aktivitas inti riset, tidak
kesehatan (uji pra-klinis, Akuisisi Pengetahuan untuk pelaksanaan riset secara langsung
Riset penanganan Lokal
uji klinis, uji alkes)
COVID-19
Pendanaan langsung ke penyedia
Pengujian produk inovasi Ekspedisi, eksplorasi layanan terkait untuk pengujian
Pusat Kolaborasi pertanian (bibit unggul
Riset dan hari layar
tanaman, ternak)
http://pendanaan-risnov.brin.go.id 22
Riset Teknologi Pengemasan Pangan
Research of Food Packaging Technology
1. Melakukan kegiatan riset di bidang :
a. Pengemasan pangan masa depan (pengemasan
menggunakan flexible dan rigid packaging dengan metode
vakum, non-vakum dan sterilisasi komersial)
b. Karakterisasi, Optimasi dan standardisasi pangan untuk
dikemas yang awet lebih dari 6 bulan
2. Kegiatan yang sedang berjalan :
a. Riset pengemasan pangan berbasis sterilisasi komersial
(RIIM 2022)
b. Riset bumbu instan pasta dengan metode vakum dan non-
vakum (RP TTG 2022)
3. Rencana riset ke depan : pengemas fleksibel, vakum dan
retorting skala laboratorium, kemasan biofilm, Microwave
Assisted Thermal Sterilization (MATS) process, Ultra High
Temperature (UHT) Process, High Pressure Process (HPP)
4. Fasilitas laboratorium pengemasan : Steril komersial, Fo meter,
vacuum sealer, HBRG manual sealer, continuous sealer, retort
pouch, autoclave.
Teknologi Penggudangan dan Pengendalian Aflatoksin pada
Jagung dengan Aplikasi IoT (Internet of Things) mendukung
Agroindustri Jagung
SNI 4483:2013
aflatoxin max. 150 ppb Storage Actuator
Controlled at: :
Competitiveness ↑ Temperature, Dehumid Controlled:
Humidity, CO2 ifier,
Blower
IoT Based Control
Came
High quality corn o Pressure
✓ Aplicable (SNI)
o RH
ra
✓ Low cost
LOW fungi growth o Temperature
Aflatoxin
has NO nutrient change
detected
at NO aflatoxin
harvesting elevation
Booming
IoT
during IoT based control to set storage
storage
If no RH ✓ RH 70%
control ✓ Temperature 25-29˚C
Smart Smart
RH controlled storage for Fan Dehumidifier
suppressing aflatoxin at < 150 IoT
ppb Applicat
ion Monitori
ng dan
Pengend Monitoring
IoT Controled RH alian
Research collaboration
and data
at 70% : Kementan, UNDIP &
storage
PRAI BRIN
AGROINDUSTRI BERAS FORTIFIKASI UNTUK
MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN DAN
KESEHATAN Upaya Pemasyarakatan
KERJASAMA FOOD
STATION FRK Lokal

Penye
diaan • premiks
bahan • Beras pecah
baku

Penyia • Bahan pencampur


(beras premium)
pan • Packaging produk
produ • Proses blending Penyerahan Sampel
k FRK Produk Beras Fortivit
dengan FRK Lokal (Bulog)
Penguji
an • Umur simpan INOVASI
Kualita • Uji kandungan TEKNOLO
s vitamin GI Koordinasi terkait
Produk Koordinasi terkait
kebijakan (Bapenas,
hasil uji prototipe dan
Kemenkes, Kemensos,
sarana produksi
Kementan, Balitbangkes,
(BPOM dan Dinkes)
FASILITA BKKBN, dll
S UJI PRAI FASILITAS
PROSES
LABORA
TORIUM BRIN PRODUKSI

Sosialisasi
Koordinasi hasil prototipe
terkait target produk
program
Peningkatan (Bulog, Dinkes,
SD Gizi BKP, Food
M Masyarakat Station,
(WFP, GAIN) Pemda, KSP,
PENGEMBANGAN PROTEIN BERBASIS NABATI SORGUM DALAM APLIKASINYA
PADA OLAHAN DAGING ANALOG SEBAGAI ALTERNATIF PEMENUHAN GIZI
PROTEIN

Kandungan protein*) Tahun II (2023)


Sorgum 8,26±0,09*)
Target: Produk meat analog
Okara 15,03±0,06*) ❑ Optimasi proses perkecambahan
Sorgum *) data hasil analisa dari penelitian
Tahun I (2022)
dan fermentasi
RP TTG : 43 juta
❑ Isolasi protein Okara
Perkecambahan dan Fermentasi Sorgum: ❑ Pengembangan produk
↓ kandungan tannin dan fitat
↑ kecernaan protein Target: Tepung sorgum rendah tannin
dan fitat, serta tinggi kecernaan pati
Isolasi protein Okara → isolate protein nabati ❑ Perkecambahan sorgum
Okara/ampas tahu (kolaborasi riset, FTP UGM) ❑ Fermentasi sorgum

Tujuan utama: melakukan rekayasa proses dan pengembangan produk


meat analog dari sorgum dan okara sebagai alternatif sumber pangan
protein nabati (plant-based protein).

Pusat Riset Teknologi dan Proses Pangan, BRIN


PENUTUP

Membangun ekosistem inovasi dalam bidang pertanian dan pangan


melalui sinergi berbagai pihak (Pemerintah, Akademisi/Peneliti, Dunia
Usaha, Masyarakat, Mitra DN dan LN)

Menumbuhkembangkan Budaya Inovasi

Meningkatkan Nilai Tambah Produk/Jasa Unggulan Daerah/Desa, serta


dukungan pemasaran

Meningkatkan Perekonomian Masyarakat, UMKM, Industri

Meningkatkan Dampak Akademik (Wahana Iiterasi masyarakat,


mahasiswa, peneliti,)

Anda mungkin juga menyukai