Anda di halaman 1dari 3

STUDI KASUS PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR

TAHUN 2020

TUGAS :

1. Setiap mahasiswa mengerjakan 1 kasus diantara 3 kasus dibawah ini (sesuai


nomer absensi, contoh soal no 1 utk absensi ke 1, 4, 7, 10 dst )
2. Buat Asuhan Gizi pada kasus dibawah ini sesuai tahapan materi yang telah
dipelajari dan didiskusikan (Asesmen Gizi, Diagnosis Gizi, Intervensi Gizi,
Monitoring dan Evaluasi Gizi)

Kasus sebagai berikut :


1. KASUS 1
Ny T usia 41 th, suku sunda, beragama islam, mauk rumah sakit dengan keluhan jempol
kaki kiri luka dan bernanah akibat memakai sepatu yang terlalu sempit. Saat di RS pasien
didiagnosa menderita Diabetes Melitus type II dengan komplikasi ulkus diabetikum.
Luka sudah ada sejak 1 bulan yang lalu dan berobat ke puskesmas dua minggu yang lalu,
dan diberi antibiotik, namun luka tidak kunjung sembuh. Pasien baru mengetahui dirinya
menderita Diabetes Melitus pada saat ini. Adik ny T juga diketahui menderita Diabetes
melitus.
Hasil pemeriksaan laboratorium di RS adalah hemoglobin 12.5 g/dl, leukosit 12600/mm,
gula darah puasa 243 mg/dl, gula darah 2 jam pp 300 mg/dl, Tensi darah ny T saat itu
120/80 mmHg dan suhu 38ºc. Di rs pasien mendapat obat ciprofloxasin 2x400mg,
metronidazole (antibiotik menyebabkan mual) 3x500mg, ampisilin (antibiotik liuka) 4x1 gr,
Amaryl 2 mg 1 x (pagi) dan Gluchopage 750 mg (malam).
Pasien pernah dirawat sebelumnya dan mendapatkan edukasi gizi tentangdiet DM 1500
kalori. Makanan di rs selalu dihabiskan namun pasien masih sering merasa lapar dan
menambah makanan dari luar berupa pisang goreng tepung, bakwan goreng, dan nasi soto
bandung. Saat dirawat di rumah sakit, asupan makan ny T mencapai 2178 kal, protein
71,28 gram, lemak 67,05 gram dan karbohidrat 302,9 gram. Selama ini pasien mempunyai
kebiasaan sering mengkonsumsi cemilan, gorengan, dan minuman manis karena pasien
sering merasa lapar dan haus.
Hasil pengukuran berat badan saat ini 53.7 kg, sedangkan tinggi badan 156 cm. Menurut
pengakuan pasien, berat badan nya satu tahun yang lalu 64 kg. Pasien mempunyai tiga
orang anak, bekerja sebagai pembantu rumah tangga dan pendidikan terakhir SMP

2. Kasus 2
Anak B, umur 14 bulan, laki laki, dengan berat badan 6,5 kg, panjang badan 72 cm, dan
Lingkar lengan atas 11 cm, datang ke puskesmas dengan keluhan utama makanan sulit /
sedikit.
Riwayat penyakit sebelum dibawa ke puskesmas : 2 bln yang lalu sakit diare dan muntah2.
Saat ini masuk rs karena demam (suhu 39 derajat celcius), bab 4 x/hari, bentuk feses air
dan ada lendir, muntah 7 x /hari, ada batuk pilek dan sesak nafas, makan tidak mau, anak
tdk aktif
Riwayat penyakit dahulu : sejak lahir sering sakit, dikatakan ada flek sejak usia 6 bulan dan
telah mendapatkan pengobatan TB Paru berupa OAT namun obat tidak dihabiskan.
Pekerjaan ayah tukang ojek dan pekerjaan ibu sebagai ibu RT. Anak merupakan anak ke 3
dari 3 bersaudara.
Riwayat kelahiran/ tumbuh kembang :
a) Lahir cukup bulan, spontan BB lahir 2,7 kg dengan penolong bidan
b) Imunisasi tidak lengkap
c) anak baru bisa merangkak dan blm bisa bicara.
Pola makan : makan pagi bubur ayam 5 sdm , makan siang : bubur susu ½ bungkus,
makan malam : bubur ayam atau bubur susu 3-4 sdm; makanan selingan biskuit, buah
pepaya/melon/pisang kadang2 diberikan. Recall 24 jam : Energi : 440 kkal, Protein : 15
gram, lemak 20 gram, Karbohidrat : 50 gram.

3. Kasus 3
Ny. NR berusia 48 thn sehari hari sebagai ibu rumah tangga memiliki berat badan 86 Kg
dan tinggi badan 155 cm datang ke klinik rawat jalan dan dirujuk ke poli gizi dengan
membawa hasil labolatorium sebagai berikut : Kolesterol total 253 mg/dl, Trigliserida 102
mg/dl, HDL 79 mg/dl dan LDL 165 mg/dl Tekanan darah ibu saat ini 170/100 mmHg dan
didiagnosa oleh dokter Hipertensi,
Hasil anamnesa gizi menunjukkan bahwa pasien mengaku berat badannya bertambah
dalam 5 tahun terakhir ini oleh karena tidak bisa menghentikan makan dan ngemil. Pasien
merasa khawatir dengan kenaikkan berat badannya oleh karena ibu dan kakaknya juga
mengalami obesitas dan jantung.
Pola makan ibu, nasi 3 kali sehari dengan lauk yang sering digoreng (2-3 kali sehari) dan
cemilan 2 kali berupa kue-kue (manis/gurih), keripik 1 piring kecil atau kacang goring
masing 1 piring kecil dan martabak manis 2-3 potong dengan minuman teh manis 2 kali
sehari (2 sendok makan gula per 1 gelas). Tumisan sayur dan buah juga dikonsumsinya
tetapi sedikit 1 kali/hari 2-3 sendok makan/potong. Pasien tidak mempunyai alergi makanan
dan sangat menyukai ikan asin goreng serta sambal terasi. Makanan dimasak sendiri oleh
ibu. Rata-rata asupan makan di rumah Energi 2215 kkal, protein 67,5 gram, lemak 73
gram, KH 322 gram dan Natrium 3000 mg.
Kegiatan sehari hari pergi ke pasar, beres beres di rumah kurang lebih 2 jam, tidak pernah
olahraga dan selebihnya senang menonton sinetron.

SELAMAT MENGERJAKAN

Anda mungkin juga menyukai