Anda di halaman 1dari 14

levofloxqcit? *o.

,
E!45&rE

lr
@l Ika
Jr.-rrr-ral 14edo l<ter a r-l Indonesia

ilr
--lf't=-F
t'-7)t 'F{

ll
t
'rH
i'4,--:-
iC\ ii
ri;( ii1
":-,>:-
\;^, ii
6,
s :'tJ\

s ldentifikasi Mycobacterium tuberculosrb dan Analisis Mutasi Gen rpoB


dan katG Penyebab Resistensi Ganda Dengan Teknik Molekuler
INDEKS PROMOSI

MHdIlra
Jcrrnal l{edo[<terar-r lndonesia
PT. AVENTIS PHARMA
- Actonel
- Lantus
- Apidra

PT. BSN MEDICAL INDONESIA


- Mengurangi Komplikasi pada Ulkus
DARIREDAIGI
Kaki Diabetik dengan Prinsip
Dressing Hidrofobik Pengikat Bakter
EDrroRtAt
- 504 - Advortnr:l R(ltl qnnrt
- BSN sport
SARIPAII-5(b
PT. CITRA NUSA INSAN CEMERLANG
- Ester C
AR|TIKEt
r ldentifikasi Mycobacterium tuberculosis serta Analisis Mutasi Gen rpoB
PT, FERRON PAR PHARMACEUTICAL
dan katG Penyebab Resistensi Ganda Dengan Teknik Molekuler
- Evalen Gel
(MUKH SYA|FUDtN, NiARtALtNA ROS|LAWAT|, HARRTS IRAWAN, i

DAN BUDIN/AN BELA )-5I(l PT. INDOFARMA TbK t-


- Levofloxacin Inf
4r @ut ungan Terhadap Akses Kelompok Gakin pada Pelayanan Kesehatan di it
- Sumatera Selatan ( NOOR EDI WIDYA SUKOCO, ERWIEN MUSTIKOWATI,
DAN PUTI SARI HIDAYANGSIH )
-524
PT. KALBE FARMA TbK
- Cardivask
- Oscal Osteonate
i I
t
SIUDI PUSIAH

I
PT. KIMIA FARMA TbK
r Insulin: Dahulu, Sekarang, dan yang Akan Datang - Ketoconazole
( HARSINEN SANUSI )- 541 - Levofloxacin
I
- Primet I
L
IOPIK
r Sistem Informasi Geografis (SlG) sebagai Salah Satu Alat Manajemen PT. LAPI LABORATORIES
- Mecola
Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah Dengue
( HAMZAH HASYIM )
--550 PT. MERCK TbK

SEKADAR PENYEGAR

r Peran Terapi Kombinasi Spironolakton sebagai Proteksi Organ pada


- GlucoBl0N
- Tiroid
- Thyrozolo dan Euthyrox', Solusi
li
tl I Penyakit Jantung
- 554 untuk Penyakit Tiroid l-
lr,
!

* PT. OTSUKA INDONESIA


I
KEGIAIAI{
- 558
I -
-
Basic Solution
Ka-En
Ir
tAP0M,I{|(ASUS - Aminofluid I

r lpr
Status Epileptikus Non-konvulsif ( FRITZ SUMANTRI )--567 t--
PT. PHAPROS TbK
- Spirolacton ll
lF
PT, SERVIER INDONESIA I
- Trizedon MR

PT. SOHO INDUSTRI PHARMASI


- lmboost' 1 000 Effervescent
- Asthin Force
- Matovit Ax - Matoflam
ir
t--
Ir
r-
l
I
Dukungan Terhadap Akes
Kelompok Gakin pada
Pelayanan Kesehatan di
Sumatera Selatan

www.sargam.org

Abstrak tersedia karena keterbatasan families in two districts anc


Kemiskinan berhubungan sarana dan prasarana, nilai one municipality of Souti.
timbal balik dengan kesehatan sosialdan budayamasyarakat, Sumatra province. There is
melalui mekanisme penurunan pelayanan kesehatan yang variety how to identify poor
kemampuan rumah tangga un- tidak sesuai dengan kebu- families in districts, but princi.
tuk mencukupi kebutuhan gizi tuhan/harapan, kualitas pe- pally leaded by Head of milieu
dan kesehatan, pertumbuhan nyelenggaraan pelayanan or RT/RWwhich has known the
otak bayi yang dilahirkan tidak kesehatan yang rendah, serta condition of their communtry.
optimal, akses air bersih dan alokasi dan penggunaan sum- And besides that, role of vil-
sanitasi yang rendah mendo- ber daya untuk penyampaian lage midwife or ,,bidan desa,,
rong perif aku promiscuous pelayanan yang tidak mema- and community health center
(immoral), serta hilangnya dai. Kata kunci: aksesibilitas or ,,puskesmas,' staff to help
produktivitas. Penelitian yang pelayanan kesehatan, keluar- identif ication poor families.
dilakukan dengan metode kua- ga miskin (gakin), stakeholder. Hindrance in implementing of
Iitatif ini bertujuan mening- health service is first, people
katkan status gizi dan kese- AbstfaCt could not access the availabili.
hatan penduduk, terutama Correlation between po- ty of health service due to
yang berkaitan dengan peng- verty and health is to reduce limitation of facilities, second,
hapusan kemiskinan, melalui capability of household to socio-cultural value of commu-
pengembangan sistem pela- equip need of health and nu- nity, third, health services are
yanan kesehatan. Kelompok trition, lack of brain develop- not suitable with need of
keluarga miskin (gakin) sangat ment for baby born. accessibi- people, fourth, low quality of
bervariasi di setiap kabupaten, lity of clean water and bad health service, fifth, resources
tetapi prinsip pemilihan me- sanitation (increase communi- utilization and allocation are
ngandalkan RT/RW setempat. cable disease), increasing pro- not provided better to give
Di samping itu, bidan desa dan miscuous behavior, and lost services. Key words: accessibi_
staf puskesmas lainnya berpe- productivity. Qualitative study lity of health service, poor
ran untuk membantu meng- has been conducted in 2 dis- family or',gakin,', stakeholder.
identifikasi gakin. Beberapa tricts (Ogan Komering llir/OKl
kendala yang dihadapi dalam district and Banyuasin district) @oor Ediwidya Sukoco dkk., Medika
NOOR EDIWIDYA pemberian pelayanan kese- and Pafembang municipality. 2007, Tahun ke XXXlll, No. 8, p.
suKoc0, ERWIEN hatan antara lain masyarakat The objective of study is to 524-s40)
tidak mampu mengakses find out the accessibility of
MUSTIK0WATIn, DAN pelayanan kesehatan yang health service system of poor
PIITISARI
HIDAYANGSIHIX Pendahuluan pemenuhan hak hidup sehat penduduk, ter-
*Peneliti pada Pusat
I J onslilusi Organisasi Kesehatan Se- masuk keluarga tidak mampu.
Penelitian
lf dunia (WHO, 1948), Amandemen Kemiskinan berhubungan timbal balik
dan Pengembangan Sistem
Kebijakan Kesehatan Depkes Rl
I \Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28 dengan kesehatan melalui mekanisme pe-
**Peneliti pada Pusat Penelitian H, dan Undang-Undang Nomor 23/1992 nurunan kemampuan rumah tangga untuk
Ekologi Kesehatan Depkes Rl menetapkan bahwa kesehatan adalah hak mencukupi kebutuhan gizi dan kesehatan,
dasar setiap warga masyarakat. Karena itu, pertumbuhan otak bayi yang dilahirkan
setiap individu, keluarga, serta masyarakat tidak optimal, akses air bersih dan sanitasj
berhak memeroleh perlindungan kesehatan yang rendah yang mendorong perrlaku
dan negara bertanggung jawab mengatur promiscuous (immoral). serta hilanqnva
- -: -. \llVltas. (focus group discussion) dan penqamatan
:=-elitian yang dilakukan pada (observasi). Pemilihan informan dilakukan
2004 di
, . ra embang, Kabupaten Banyuasin dan secara purposif. Kelompok informan perta-
. ,.:aten Ogan Komering llir (OKl), ini ber- ma adalah keluarga miskin (gakin) yang be-
- , - melrhat kebutuhan pembangunan nar-benar tidak mampu menurut kriteria
: :- ttor di daerah tersebut. penelitian yang telah disepakati dan diseleksr oleh
.. -.<an dengan metode kualitatif diskusi kepala desa serta puskesmas setempat.
. - :cok terarah (focus group discussion/ Jumlah informan minjmal 6 oranq dan
: - Sebagai target adalah kelompok maksimal 12 orang per kelompok pemilihan
: =')a miskin (gakin) dan kelompok srake- informan dilakukan langsung oleh pihak
:='s Kelompok stakeholders terdiri dari puskesmas dan kecamatan. Sedanqkan
- - nasyarakat, tokoh agama, pejabat kelompok stakeholder terdiri dari tokoh
.-'='ltah kecamatan, dan kader kese_ masyarakat, tokoh agama, pejabat peme-
rintah kecamatan, dan kader kesehatan
r=-elitian ini akan melihat
secara khusus dengan jumlah informan yang sama dengan
=, : rtas, kualitas, dan utilisasi pelayanan kelompok gakin (6-'12 orang). Diskusi
. --tan; keterampilan dan kapasitas; kelompok terarah atau Focus Group Discus-
=-,, rntormasi sektor kesehatan, dan sion (FGD)dilakukan di semua lokasi denqan
:-:ca lsu utama seperti akses pelavanan frekuensi kali untuk masinq-masinq kelom-
:"::an yang rendah serta cara-cara pro_ pok stakeho/der dan gakin. persia[an FGD
. - --asyarakaVpengguna meningkatkan dilakukan t hari sebelumnya oleh tim peneli-
: '::an (partisipasi masyarakat). Secara ti bekerjasama dengan prhak puskesmas,
oenelitian bertujuan meninqkatkan Tabel 1:
kecamatan, dan desa terpilih. pengumpulan
" : z dan kesehatan penduduk, teruta- data dilakukan menggunakan pedoman
Desa dan kelurahan yang
-g berkaitan dengan penghapusan wawancara serta
disertakan dalam penelitian

^an melalui pengembangan sistem dibantu alat


-an kesehatan di kabupaten/kota perekam (tape
dan
Ogan Komering llir
,--.:an. Sedangkan tujuan khususnya recorder).
Lemputng Tebing Suluh
Tulung Selapan Tulung Selapan llir
1) Menilai aksesibilitas pelayanan Diskusi ke- Kayu Agung
:.:iofl
:a n dal
dari aspek geografi,
geograf i, gender, lompok gakin
Kedaton
, -: rdaya, ekonomi, persepsi, dan lebih bersifat
Banyuasin Muara Padang Margo Mulyo
,.
kepuasan oleh kelompok keluaroa mikro dengan
Banyuasin
Rantau Bayur
I Prajen ll
Pengumbuk
3akin). (2) Menilai persepsi program pembahasan ter-
Kota Palembang Gandus
,:^gunan kesehatan menurut para arah pada aksesr-
Sei Lacak RT 13
Seberang Ulu Desa 1 Ulu
.--:tder kecamatan dalam aspek aksesi- brlitas pelayanan
I

. -alrtas, persepsi pelayanan kesehat- llir Timur I 20 llir D I RT 20


kesehatan dilihat Seberang UIu ll 12 Ulu Laut
.-., keterampilan, kapasitas, informasj, dari aspek geo-
-:1a sektor kesehatan grafi, sosial budaya, ekonomi, persepsi,
kualitas, dan kepuasan. Sebaliknya, diskusi
tleeridan Metode kelompok stakeholder lebih bersifat makro.
ii:..:u dan Tempat Penelitian
Selain itu, informannya tidak homoqen dan
: . - = tian drlakukan pada Juni sampai juga merupakan upaya tambahan untuk
---j, di 2 Kabupaten dan I Kota (10 melakukan triangulasi. Hal penting yang
' , ':.an dan 10 Desa/Kelurahan) yang dibahas adalah: (1) aksesibilitas, vaitu
::cara purposif. pertimbangan pe_ tentang jarak dan letak fasilitas kesehatan
. '
:kasi tersebut adalah ratio cakupan serta sarana yang digunakan menuju tem_
:,--ls per 10.000 penduduk di kabu_ pat fasilitas tersebut; (2) kualitas, menielas-
, , <l dan Banyuasin (0,3) masih ren- kan perihal tujuan ke fasilitas kesehitan,
,=:angkan untuk Kota palembang, jenis pelayanan, dan kebersihan fasilitas
, ,^ oleh tenaga kesehatan (nakes) termasuk toilet; (3) utilisasi menjelaskan
... 83,48% masih di bawah target kepuasan pada pelayanan dan penggunaan
' .=sehatan 2003 dan 2004). Desa/ sarana yang disediakan; (4) skil/ dan ka_
.' :' lang disertakan dalam penelitran pasrtas sektor kesehatan menjelaskan ke_
-' _ ^at pada tabel 1 . teramprlan petugas dalam memberikan
petayanan pada masyarakat, ketersediaan
l*:.: ^ Penelitian alat-alat medis, serta kelengkapan dan ke-
:-: . Jr-l ini menggunakan desain studi cukupan obat; (5) informasi kesehatan,
:-. onat dengan pendekatan
-=."ik pengumpulan data kuali_
yang
menjelaskan pelaksanaan program di luar
gedung puskesmas seperti penyuluhan,
. .- adalah diskusi kelompok terarah posyandu, pemberian informasi, dsb; (6)

NO. 8 TAHUN KE XXXII], AGUSTUS 2OO7 525


kinerja sektor kesehatan menjelaskan jam lalu jauh untuk mencapai puskesmas yang
buka puskesmas/pustu dan waktu tunggu berjarak sekitar 5 kilometer.
hingga mendapatkan pelayanan, keberada-
an dokter di puskesmas, serta kemudahan Sosial Budaya
untuk mendapatkan rujukan ke rumah sakit Masyarakat Kabupaten OKI mempunya
kabupaten/kota oleh puskesmas; (7) isu kebiasaan berobat ke puskesmas pada har
utama, menjelaskan hal-hal penting yang "kalangan" atau hari pasar, yaitu Rabu dan
perlu diangkat untuk meningkatkan kua- Sabtu, karena penuh dan ramai, dokternya
litas pelayanan dan status kesehatan ma- pun ada pada hari itu. Sedangkan masyara-
syara kat. kat Tebing Suluh yang mengeluhkan jarak
Pengumpul data adalah peneliti Badan puskesmas yang lauh untuk dicapai, mem-
Litbang Kesehatan yang dibantu oleh staf punyai kebiasaan makan brotowali atau
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatra Selatan makan kopi atau obat tradisional, karena
dan Dosen Politeknik Kesehatan Sumatra tidak punya uang untuk berobat. Kebiasaan
Selatan yang sudah dilatih menggunakan minta disuntik ketika berobat juga terjadi di
pedoman wawancara serta sudah dapat Kabupaten OKl. Mereka merasa belum
melakukan studi kualitatif (FGD). .Jumlah sembuh jika tidak disuntik. Selain itu, mere-
seluruh pengumpul data 6 orang dengan ka juga mempunyai kebiasaan member-
rincian: Badan Litbangkes 2 orang, Poltekkes sihkan lingkungan secara gotong royong 2
2 orang, dan Dinas Kesehatan Provinsi 2 bulan sekali.
orang.
Data hasil FGD dan observasi diolah ser- Ekonomi
+^ !i-^-li-:-
Ia 0tanail515 SeLdrd rnanual 0en9an cara Persawahan di Kabupaten OKI berlang-
menyusun dan mengelompokkan semua sung pada lahan rawa lebak atau tanah
jawaban berdasarkan varrabel yang telah di- yang selalu berair. Sebagaimana daerah di
tentukan dalam bentuk tulisan (transcript) Sumatera Selatan, kabupaten ini merupakan
dari pita magnetik (kaset) atau dibuat tabel. daerah pertanian yang berbasis tanaman
Sebelum data diolah, telah dilakukan tri- pangan dan kebun. Padi yang dihasilkan
angulasi untuk mengetahui dan menco- kebanyakan dipakai untuk kebutuhan se-
cokkan informasi yang berasal dari sumber hari-hari penduduk. Tak bisa dipungkiri,
yang berbeda. Setelah itu, dilakukan inter- sawah merupakan andalan hidup petani.
pretasi data untuk penyajiannya. Tambahan penghasilan seperti memelihara
ikan di sungai, tenun songket, atau berke-
Hasil bun kecil-kecilan tak terlalu besar hasilnya.
1. Aksesibilitas Yankes Kelompok Gakin Tak semuanya serba suram. Yang bisa men-
Kabupaten Ogan Komering llir jadi angin segar bagi perekonomian OKI
Peserta FGD di Kabupaten OKI berjum- adalah industri besar dan menengah. Hanya
lah 60 orang (di 6 kecamatan dan 6 desa), saja, kabupaten ini belum punya kawasan
peserta laki-laki berjumlah 3B orang dan peruntukan industri serta perdagangan
perempuan berjumlah 22 orang. Rata-rata karena faktor rawa lebak. Dengan kondisi
mereka keluarga miskin yang bekeria seba- seperti tersebut di atas, agak sulit meng-
gai buruh, petani, dan ibu rumah tangga. angkat perekonomian masyarakat di
Mereka aktif dalam diskusi untuk pembena- Kabupaten OKl, terutama masyarakat di
han atau perbaikan pelayanan kesehatan di Tebing Suluh yang letaknya cukup jauh dari
daerah mereka. puskesmas.

Geografi Persepsi
Kabupaten Ogan Komering llir (OKl) Masyarakat berpendapat bahwa puskes-
berjarak hanya sekitar 30 kilometer dari mas hanya buka pada hari Rabu dan Sabtu
Palembang, ibukota Provinsi Sumatera bersamaan hari "pasaran" (hari yang meng-
Selatan. Kabupaten ini berada dijalur lintas himpun masyarakat dari berbagai daerah
www.smeru.or.rd
timur Sumatera yang beraspal mulus dan ra- berkumpul untuk melakukan jual beli). Hal
mai. Meskrpun belum mempunyai terminal tersebut tidak benar. Pelayanan puskesmas
angkutan, sarana transportasi ke ibukota seharusnya tepat waktu, setiap jam kerja
kabupaten dan dari ibukota kabupaten dr sudah siap, dan masing-masing petugas
Inderalaya relatif mudah dan banyak. melaksanakan tugas sesuai dengan bagian-
Meskipun demikian, dr Kabupaten OKI nya. Masyarakat berharap, kalau bisa bero-
masih terdapat desa yang harus dilangkau bat disertar suntik dan setiap orang mesti
dengan speedboat lebih kurang 3 jam. "sikok" (satu) jarum suntik. Sehubungan
Masyarakat di Tebing Suluh mengeluh ter- dengan kartu sehat/kartu gakin/JPS,
rnasyarakat mempufyai persepsi bahwa masyarakat di Kecamatan Muara Padang
" kartu sehat pemerintah yang bayar, ladi Banyuasin l, dan Rantau Bayur, berjumlah 6E
;.^^.^ .lU +'LUruP-ruruvr
'+' '^ +, '+ ,^i \drcr
, -l- -t .,, orano N,4ereLa terdiri darr 35 laf.i-laki da.
)ot tgo t d ||rc)yordNdL )u-
dah tahu dari TVRl". ?? pcrcr
JJ noromnrr:n Annnnt. 9dNlll
rpuor r. nrvvutd .^h.^;a.
^1r;n )cudqld
besar bekerja sebagai petani dan ibu rumaf
Kualitas tangga serta berpendidikan Sekolah Dasar
Peni aran masyarakat rentang puskes-
rnas, bagr-rs, rapi, dan be.sii. Mereka datang Geografi
ke puskesmas untuk berobat dan imunisasi, Kendala umurn di daerah baru adalar
Petugas kesehatan pJn terampil-te'anprl. keterbatasan kualitas dan kuantitas trans-
Sayangnya, puskesmas masih mengguna- portasi. Sampai kini, dar 1'l kecamatan
kan l larum sunl'ik untuk beberapa orang. yang ada hanya Kecamatan Betung, Ranta-
"Suntikannya, jarum itu-itu juga" Obat- Bayul Banyuasin lll, dan Rambutan yang d -
obatannya sama untuk penyakit yang 1.1,,; +"-^.^^"+-.;
rorur C;---,,-
^l-"-+ Jr)crydl rrd)ilr l^-.,,.
rdru)
Lror)pur td)r uorcL. ---;l^
be'beda Jika berobat (e ';mah atau tempat menggunakan transportasi air Bahkan, dar
praktik pribadi, obatnya lebih "jitu" diban- 71 1 kilometer panjang jalan, hanya 11 %
ding yang dikasih di puskesmas. "Tidak tahu utrr9cr r^^r;- .,-^^
r^^^-^ NUrur) yorv utaik. Hal inr terlihat
obat prrbad atau bu(an " Dengan deni- seoarlanQ lalan dari terminal speedboaf da^
kran, (ualitas puskesmas masih kurang dari tempat masyarakat turun darr angkuta^
karena masyarakat lebih percaya untuk ber- nodo<::n monrrirr r\L
pLuLruur I rrrLrruJU Lo n,,-t ^.'--- t-t-^^,,-
Jdldllllyd
VU)NY)lrrd).
obat f.e tempat prakt k pribadi. Sedangkan sangat yelek dan sulrt splvL dilalui, terutama
polindes yang letaknya lebih dekat dengan untuk pasien yang mengalami kesulitan
masyarakat, gedungnya sudah hampir berjalan kaki. Dokter datang semrnggL
roboh Kemudian dipindahkan fungsinya ke h:nv: 7 k:li vaitrr Spn,n dan Selasa. Hal in
",,-.h
lu t_^^-t. utr)d.
lldl NYPdro ,..J^.. ut
n I",-.h
u rot I Ncpdtd ,t^..
| ^^.t. utr)d terjadi di Puskesmas Margo Mulyo yang ter-
ada yang be'tugas 24 pn untuk memang- letaL d daerah t.ansmigrasi atal daerah
l,.;..t.^ ue5d
,.t^.- iit_ - dua
gil
^it urud| lrKd -^ yang a<an me- jalur perairan. Arr bersih sulit dan air tanah
la h irkan +arrcr rcin
LCId)d d)il l\,4 1.',a/al
rvrd)ydrdNoL1t \/:nn hornh:t
yo g uqruuoL lzo
\c
puskesnas belum merasa senbuh lika
Kepuasan belum disuntik.
Di Kabupater OKl, petugas kesehatan
baik dan ramah Akan tetapi, untuk meng- Sosial Budaya
urLs su.at rujukan agak sulrt Ada yang Masyarakat Rantau Bayur biasa menon-
mengatakan mudah karena ada tetangga ton televisi, antara lain berita dan "fe1am"
yang mengurus. Jrka berobat menggunakan (f lm), tetapi mereka tidak mengetahui in-
kart.r sehaVkartu gakir/JPS, tidal disunt k f ormasi kesehatan tentang 3 lV. Mereka
"Kalau suntik, tambah biaya Rp 2.000,00" lebih tahu tentang "demam berdarah ",
dan jika rawat inap masih harus membayar, terapi me,eka hanya meronton, t dak tahu
v.
Yd|l9 '.+;. h.
^^ ^9rdLrs rdryd -+-
oudurya
^,,. ^h arti informasi yang disampaikan. Maksud,
tujuan, dan isi dari informasi kesehatan
2. Aksesibilitas Yankes Gakin Kabupaten tersebut t'dak mareka mengerti, Ada masya-
Banyuasin rakat yang terbiasa perr(53 KB/hamil ke
Peserta FGD (gakin) yang mewaliki rL,nal" bidan, Memarg agak sedrkit mahal,
www. phillyimc. org
tetapi lebih cepat dan tidak perlu antri
Alasan lain yang diungkapkan adalah
ruangan periksa hamil di puskesmas terlalu
semp t.

Ekonomi
Peserta FGD tetap menginginkan Jaring
Pengaman Sosial (JPS) dengan alasan mere-

tt ka miskin dan "lemak" (mudah dan tidak


mendapat kesulitan untuk berobat), jika
berobat ke Palembang, "idak bayar" (tidak
membayar atau semua biaya ditanggung
JPS) Mereka tetap minta bantuan atau
subsidi di bidang kesehatan, Jika drlihat, se-
bagian wilayah Banyuasin merupakan lahan
pasang surut Tanpa oengelolaan yang baik,
sektor-sektor potensial yang bergantung
pada lahan tersebut kelak akan kurang yakan Pemerintah Daerah Tingkat I
bermanfaat. Kunci utama pengelolaan 131 adalah
dirujuk ke rumah sakit kabupaten. Masyara_
nan pasang surut adalah saluran irigasi yang
kat Kecamatan Rantau Bayur dan Marga
harus dirawat. Hasil industri yang Oapa't Mulya mengusulkan agar kebijakan drubjh
menembus pasar internasional antara iain
menjadi ke rumah sakit provinsi. Karena un_
rkan segar, ikan beku, udang, kayu lapis,
tuk menuju ke rumah sakit kabupaten harus
minyak kelapa sawit, dan arang kayu gelam.
melalui Kota palembang maka jarak yang
Namun, semua komodrtas tersebut belum
ditempuh semakin panjang dan' terlamba-t
dapat diekspor langsung dari pelabuhan mendapat pertolongan.
Banyuasin. Selama ini, ekspor dilakukan
melalui pelabuhan laut palembang.
3. Aksesibilitas yankes Gakin Kota
Palembang
Persepsi
Peserta FGD di Kota palembang seluruh_
Menurut peserta FGD yang mewakilr nya beryumlah 96 orang, relatif lebih banyak
masyarakat Banyuasin, puskesmas masih perempuan (60 orang) dan peserta laki_iaki
banyak kekurangan. Seperti di puskesmas
berjumlah 36 orang.
Pengumbuk dan Margo Mulyo, tidak ada
peralatan gigi dan dokter gigi. Di puskesmas
Geografi
M:lgo Mulyo, masyarakat berpendapat Posisi geografis palembang yang terletak
tidak benar jika dokter datang hanya se_ di tepian Sungai Musi dan tidak
mrnggu 2 kali sehingga minta ditambah lauh dari
Selat Bangka sangat menguntungkan.
dokter dan perawat medis yang terampil. Walaupun tidak berada di tepi laut, Kota
Sedangkan dr puskesmas Rengumbuk dibu-
Palembang mampu dijangkau kapal_kapal
tuhkan pagar untuk puskesmls dan penja_
dari luar negeri. pada 2000, ada 529 unit
ga, karena di daerah Kecamatan Rantau
kapal asing yang mendarat di pelabuhan
Bayur rawan perampokan atau maling. Palembang, yang antara lain mendarat di
"Puskesmas sering kecurian,,. Tentang
ka'r_ Dermaga Tangga Buntung dan Dermaga
tu sehat, masyarakat di Rantau eayul Sei
ber_ Lars Tentang letak puskesmas di Kota
pendapat, mereka tidak ingin sakit sekalipun
Palembang, masih banyak warga yang
diberi kartu sehaVkartu gakin/.lpS. Karena di
mengatakan, untuk menuju ke puskesmas
Kecamatan Rantau Bayur, kartu sehat tidak
cukup jauh. Namun demjkian, transportasi
dibagikan langsung ke gakin, tetapilika ala
untuk menuju ke puskesmas guna men_
gakin yang sakit dan perlu diruju-k, baru
dapatkan pelayanan cukup banyik
drberi kartu sehat. pasien dirujuk pun ke
rumah sakit Kundur atau rumah sakit
Sosial Budaya
<abupaten, bukan ke rumah sakit provinsr.
Di Kota palembang, tidak tampak ke_
Padahal, untuk menuju rumah sakit kabu_
biasaan-kebiasaan atau budaya khas dari
caten harus melewatj rumah sakit provinsi.
masyarakat Selain itu, letaknya dekat de_
lika dirujuk ke rumah sakit provinsi, ngan rumah sakit provinsi sehingga lebih
'reskipun menggunakan kartu
sehaVkartu mudah untuk mendapatkan pelayanan
3akrn/JPS, mereka tetap membayar. kesehatan ke tingkat yang lebih iinggi
dibandingkan dengan kabupaten lain
Kualitas
Puskesmas yang merupakan ujung tom_
Ekonomi
:ak fasilrtas kesehatan di desa digunakan Pertumbuhan kegiatan ekonomi sektor
^'asyarakat untuk berobat apabila ,,de_
tersier yang sering disebut usaha jasa di Kota
-'am", periksa dan konsultasi KB,
kesehatan Palembang cenderung meningkat, sedang_
lu
dan anak, serta imunisasi. penampilan kan di sektor sekunder, dengan indust-ri
;:dung kurang memadai, kecil, kotor kare_ pengolahan sebagai lokomotif mengalami
-: sulit air, dan letaknya
ada yang jauh dari penurunan. Kecenderungan ini terlihat pada
-asyarakat. Kuaiitas peralatan di puskesmas
*asih Produk Domestik Regional Bruto (pbRB)
kurang lengkap untuk tingkat puskes_
'-as,kecamatan. berdasarkan harga konstan selama ljma
Begitu pun untuk petugas tahun terakhir (1 996-2000)
' :sehatan, perlu ditambah jumlah petugas
.ig terampil. Obat-obatan minta dileng_ Persepsi
. :cr agar cukup untuk masyarakat.
Tarif Rp 500,00-Rp 1.500,00 masih
cukup terjangkau, tetapt untuk keluarga
Kepuasan
miskin (gakin), tarif tersebut masih terhituig
Masyarakat di Kecamatan Rantau Bayur mahal Meskipun demikian, mereka masi6
. 'ang puas apabila harus dirujuk. j_
Keb tetap berobat ke puskesmas karena kebu-

N0 8 TAHUN KE xxxil, AGUsTUs zoat 529


tuhan dan letaknya yang lebih dekat daripa- luhkan larak dan keterbatasan sarana trans-
da fasilitas kesehatan lain. portasi tersebut, Di Kecamatan Lempuing,
jarak dari desa terjauh ke puskesmas induk
Kualitas Cahaya Maju hanya sekitar 5 km, sedang-
Sebagran masyarakat menilai penampil- kan di Kecamatan Kayu Agung, barjarak se-
an gedung puskesmas cukup baik dan sisa- kitar 9 km ke puskesmas Kota Raya. Sarana
nya mengatakan gedung serta jalan menuju transport yang dipakar adalah angkutan
kp nr rs[ psm,rs iplpk Pr rskesmas tidak memi- umum atau ojek dengan ongkos yang harus
liki WC umum dan kebersihan lingkungan dikeluarkan berkisar Rp 2 000,00-Rp
puskesmas masih kurang. Petugas para- 4.000,00. Masyarakat Kecamatan Lempuing
medis cukup terampil dan baik-baik. Akan lebih memilih ke Puskesmas Tugu Mulyo
tetapi, ada yang mengatakan bahwa yang lebih jauh (sekitar 1 5 km) daripada ke
"penyakit berat baru dirayani dokter". Hal Puskesmas Cahaya Maju yang relatif lebih
ini menunjukkan bahwa kerja dokter seba- dekat (sekitar 5 km). Alasannya: pertama,
gai petugas kesehatan masih kurang opti- sarana lebih lengkap, ada pemertksaan gigt;
mal karena hanya melayani pasien yang kedua, Puskesmas Cahaya Maiu hanya buka
agak berat Perlengkapan alat-alat medrs pada hari "pasar", yaitu Rabu dan Sabtu.
yang tersedia cukup baik. Sedangkan untuk Meskipun di luar Rabu dan Sabtu ada pe-
obat-obatan, ada yang mengatakan cukt.rp tugas piket, masyarakat biasanya pergi ke
dan ada yang mengatakan kurang. rumah mantri/perawat/dokter dengan ta-
yang lebih mahal.
Kepuasan
Sebagian besar masyarakat di Keca- Kualitas Pelayanan
matan Seberang Ulu ll, Kelurahan 12 Ulu Masyarakat sudah menyadari dan me-
Laut, mengatakan bahwa petugas puskes- nerima keberadaan fasrlitas kesehatan di
mas kurang ramah, suka membentak-ben- daerahnya Namun, hambatan jarak bagi
tak, dan tidak mau mengukur tekanan yang berdomisili jauh dari puskesmas induk
darah pasien. Sedangkan masyarakat yang ataupun puskesmas pembantu (pustu),
lain mengatakan petugas kesehatan baik membuat masyarakat yang selalu pergi ke
dan ramah. Namun, semua responden me- bidan seolah-olah tidak mengetahui fungsi
ngatakan, "tidak pernah menunggu lama" puskesmas/pustu yang sebenarnya. Sebagi-
sampai mendapat pelayanan kesehatan. an besar kondisr frsrk puskesmas bagus, ke-
Untuk meminta surat rujukan, ada yang cuali Puskesmas Kota Raya, yang kapasttas
mengatakan mudah dan ada sebagian yang gedungnya relatif kecrl karena jumlah pe-
mengatakan sulit Pasien sudah dirawat di ngunjung yang terus meningkat. Beberapa
rumah sakit pun masih sulit meminta surat gedung polindes yang ada sudah rusak to-
rujukan. Penggunaan kartu sehat/kartu tal. Kebersihan puskesmas/pustu terkesan
gakin/JPS untuk berobat atau rawat inap cukup bersih, tetapi salah satu pustu (Pustu
trdak ada perbedaan dengan non-gakin di Teloko), dengan sarana MCK yang jadi satu
puskesmas. Akan tetapi, kartu sehaVkartu dengan air limbah rumah tangga pen-
gakin/JPS ditolak di rumah sakit Palembang duduk, sangat mengganggu pengunjung
dengan alasan dana habis atau kartu terse- pustu.
but hanya digunakan untuk penyakit ter-
tentu. Oleh karena itu, sebagian masyarakat Utilisasi
mengatakan lebih memilih tidak menggu- Keberadaan puskesmas sangat berguna
nakan kartu tersebut.lika berobat bagi masyarakat, terutama yang tinggaljauh
dari RS kabupaten. Demikian juga polindes,
4. Kefompok Stakeholder Kabupaten sangat membantu masyarakat yang tinggal
Ogan Komering llir di lokasi yang jauh dari puskesmas/pustu.
Kepuasan pelayanan antara di puskesmas
Aksesi bi I itas Pel aya na n Keseh ata n pustu dengan praktik di rumah yang di-
Puskesmas terletak di daerah yang mu- rasakan sama sa1a oleh informan. Namun, i

ada informan yang menyatakan kesenjang-


dah dijangkau oleh masyarakat yang tinggal
di ibu kota kecamatan, tetapi masyarakat di an pelayanan RS terhadap PNS dan gakin.
il
I

pedesaan mengeluhkan larak geografis dan Keluhan lain yang dirasakan adalah pela- l-
sarana transportasi. Contohnya, Kecamatan yanan di puskesmas yang dtrasakan kurang
ll
Tulung Selapan, desa terjauh (Desa Stmpang memuaskan oleh pemegang kartu gakin.
" Dr bagian pendaftaran terlihat ada per-
l-
I
Tiga) berjarak 300 km dari puskesmas rnduk
L_
(Puskesmas Tulung Selapan) Meskipun ada bedaan, tetapi di bagian klinis tempat I

pustu di Simpang Tiga, masyarakat menge- pemeriksaan puas, tidak ada masalah, yang
L
-:riksa tidak ada masalah, tergantung rumahnya. Khusus di Puskesmas Kota Raya,
:-.gian pendaftarannYa " Kecamatan Kayu Agung, setiap Rabu dokter
seharian di Poliklinik Pemda. Di samptng ttu,
Skill dan Kapasitas Sektor Kesehatan dia juga menunggu iadwal di Poliklinik
rlampir semua informan berpendapat Polres. Rujukan dari puskesmas trdak ada
:-wa kemampuan petugas baqus, teram- masalah, malah memperingan beban pasien
, . dan cekatan. Namun, ada yang merasa dan petugas rumah sakit. Namun, trans-
.. au berobat ke rumah mendapat pela- portasi menladi kendala rujukan ke RS Kayu
Ian yang lebih bagus dan lebih santai. Agung dan RSMH Palembang. Kebanyakan
:= a n itu, semangat kerja pemberi pela- masyarakat lebih memilih ke Palembang
:ran di rumah lebih tinqgi daripada dr daripada ke Kayu Agun dengan alasan per-
jalanan yang jauh dan banyak saudara di
- -.;kesmas. Peralatan medis yang tidak ada
-=-rbahan (itu-itu saja) membuat masya- Palembang
yang ingin berobat menjadi takut ber-
'\at lsu utama
. .;t. Ada keluhan tentang alat suntik yang
, ='karat dan alat pemertksaan gigi yang Pasren gakin dengan menggunakan
- m, tidak ada alat ngebor (di puskesmas kartu gakin yang diruiuk ke RS Kayu Agung
. : a Raya). Pasien gigi Puskesmas Cahaya dan Palembang (RSMH) tidak dilayani,
':1u biasa dirujuk ke puskesmas Tugu dengan alasan dana sudah tidak ada 2 bulan
'-, yo. Beberapa keluhan yang terkait obat terakhir ini. Warga gakin selalu mendapat
.-:ara lain adalah kekurangan persedtaan berbagai pertanyaan dari petugas terlebih
:at, pemberian obat yang monoton ttu-ttu dahulu untuk dilihat kemampuan keluarga
,. a, dan obat yang sama diberikan pada sebelum dirawat inap Ada dokter praktik
-=^derita dengan penyakit yang berbeda. swasta yang memberikan tarif 70 ribu rupi-
-',.. t mata obatnya sama dengan sakit gigi ah (di Tugu Mulyo)tanpa membedakan sia-
-= :in itu, pasren yang mendapat obat biasa- pa sala yang berobat. Seandainya Kartu
. t dak disuntik. Sehat dihentikan, beberapa upaya yang
dapat dilakukan oleh para stakeho/der un-
tnformasi Kesehatan tuk membantu gakin, antara lain perbaikan
'^formasi kesehatan, pencatatan Pela- kinerja petugas melalui pembenahan
- -'an atau Komunikasi Informasi dan manajemen petugas; surat keteranqan dari
- :, kasi (KlE) dilakukan secara rutin oleh kepala desa (Kades)/Lurah untuk mendapat
:;an di desa. Tampaknya, posyandu men1a- keringanan tidak lagi dipungut biaya; serta
.anggung jawab bidan desa (bides) yang pembentukan suatu kelompok yang dtna-
" makan organisasi kesehatan desa, yanq
=rlalankan kegiatan posyandu secara
. r. Petugas puskesmas tampaknya tidak mengelola tabungan untuk membantu para
, . r mendatangi posyandu. Selain keglatan gaki n.
,,syandu, rnformasi kesehatan juga datang
:.' kecamatan melalui desa dan Rukun 5. Kefompok Stakeholder Kabupaten
-:.angga (RT), ke seluruh warga. Demikian Banyuasin
,;a kerjasama kecamatan atau desa de-
:an Dinas Kesehatan yang terlihat dalam Aksesibilitas Pelayanan Kesehatan
:mberikan informasi kesehatan melalui Akses ke pelayanan kesehatan bagi
lgram penyuluhan ke masyarakat, misal- masyarakat di 3 kecamatan hampir tidak
.a penyuluhan narkoba. ada masalah, dengan sarana jalan kaki,
sepeda, ojek, "oplet" (mobil angkot), dan
Ki nerja Sektor Kesehatan speed. Waktu yang dibutuhkan antara 5
Rata-rata puskesmas buka jam 08.00, menit sampai 1 jam, tergantung jarak dan
-..api pelayanan biasa baru dimulai pada sarana transportasi Yang dinaiki
. r 09.OO. Waktu tunggu rata-rata adalah Biaya transport ke puskesmas/pustu se- www.un.org.vn

pm, tetapi jika yang berobat banyak, kitar Rp 1.000,00 s.d. Rp 4.000,00 dengan
-2
r<tu tunggu tersebut dapat mencapai 4 angkutan umum, kecuali di Margo Mulyo
. - Meskipun dinyatakan bahwa puskesm Rp 10.000,00 dengan ojek. Walaupun terhi-
:,,ka sampai dengan jam 14.00, biasanya tung mahal, bagi mayoritas kaum buruh di
-=:elah jam 12.00 pendaftaran pasien sudah Margo Mulyo sehingga kadang-kadang
utup, sehingga pasien terpaksa harus masyarakat lebih memilih jalan kaki atau
-,:ang ke rumah/praktik pribadi. Kadang- nark sepeda untuk menghemat.
, petugas luga sudah pulang sebelum
'dang
-^r 14.00 Dokter selalu ada pada jam ker- Kualitas Pelayanan
. Di luar jam kerja, masyarakat mencart ke Hampir seluruh masyarakat telah me-

NO 8 TAHUN KE xxxt, AGU'TU' 2007 533 lt=--d--ilffi


mahami keberadaan fasilitas kesehatan di pemeriksaan lansia (cek tekanan darah
daerahnya dan untuk apa mereka men- Demikian luga secara rutin, penyuluhan ke
datangi fasilitas kesehatan tersebut, yattu desa-desa oleh staf puskesmas bersama
untuk berobat Selain itu, terutama bagt dokter tiap 2 minggu sekali (di puskesmas
para kader, ke puskesmas tujuannya untuk Pengumbuk). Sedangkan di sekolah, pe-
konsul dengan petugas mengenai perkem- nyebarluasan informasi melalui progran
bangan posyandunya, yaitu tumbuh kem- imunisasi, Pemberantasan Sarang Nyamuk
bang anak, kesehatan para lansia, ambil (PSN),dan Usaha Kesehatan Sekolah (UKSt
KMS, dan alat-alat posyandu
Untuk penampilan fisik gedung pus- Kinerja Sektor Kesehatan
kesmas, sebagian besar informan menghen- Puskesmas buka rata-rata jam 08.00 dar
daki mengadakan renovasi dan melakukan pelayanan biasa dimulai jam 09 00, kecual
perbaikan sarana larnnya, misalnya pagar poli gigi biasa buka lam 10.00 WaktL,
halaman puskesmas. Demikian luga walau tunggu pasien tergantung pada jumlai
kebersihan lingkungan puskesmas bagus, pengunjung. Kalau pengunjung sedikit,
WC dan kamar mandinya kurang terawat kadang hanya 5 menit. Kalau pengunJUnq
Terkadang airnya kurang karena memang banyak, bisa 1 sampai 1? 1am. Ada sebagtan
sangat larang dipakai oleh pasien, kecuali kecil informan menunggu selama 2 1am
oleh petugas sendiri alasannya petugas baru datang jam 10.00,
Jenis pelayanan puskesmas mencakup karena petugasnya banyak yang tinggal d

pelayanan dasar dan ringan-ringan, serta Palem ba ng.


Kesehatan lbu dan Anak (KlA). Tidak ada pe- Kehadiran dokter dikeluhkan oleh be-
meriksaan mata. Untuk roentgen biasanya berapa warga karena rata-rata hanya 2 ka t

dokter memberikan surat pengantar. Untuk dalam seminggu (di puskesmas Margo
pemasangan kontrasepsi, peserta lebih Mulyo), dengan alasan yang tidak ielas. D
memilih ke rumah bidan puskesmas lainnya tidak ada masalah, dok-
ter setalu ada setraP hari.
Utilisasi Rulukan tidak ada masalah dari pus-
Keberadaan puskesmas sangat berguna kesmas, malahan memperingan pasien
bagi masyarakat desa, terutama para gaktn sendiri Sebaliknya, rulukan dengan askes
dengan alasan yauh dengan RS Namun, ba- sedikit mengalami hambatan di Palembang
gi yang jauh dari puskesmas, mereka me- (administrasi surat-surat). Kesulitan lainnya
milih ke polindes atau bidan Hampir seluruh adalah masalah transportasi ke Palembang
informan merasa puas dengan stkap petu- Sekarang ini, yang dikeluhkan oleh warga
gas waktu memberikan pelayanan, akrab, dan tenaga medis/paramedis puskesmas
ramah, dan "gancang" (cePat) adalah kenapa ditolak kalau langsung
dirujuk ke Palembang (RSMH), tanPa
Skill dan Kapasitas Sektor Kesehatan dirujuk terlebih dahulu ke RS Kundur di
Hampir semua informan berpendapat Marrana.
bahwa kemampuan petugas bagus, ter-
ampil, dan cekatan. " Kita dttanya-tanya, Isu utama
diperiksa, periksa jantung, tekanan darah, Di Banyuasin relatif tidak ada masalah
tapi yang lain-lain kurang lengkaplah" bagi anggota gakin. Rawat inap gratis dr
Beberapa alat kurang lengkap di seba- RSUD Kundur semuanya, baik obat maupun
gian puskesmas, misalnya alat roentgen pe- dokter. Hanya sebagian kecil yang memba-
meriksa paru-paru dan alat-alat pemeriksa yar untuk ambulance. Beberapa warga dan
gigi (biasanya pasien diruluk ke Pangkalan petugas medis/paramedis mengharapkan
Balai atau Palembang). rujukan pasien langsung ke Palembang
Pemberian obat-obatan terlalu mono- (RSN/H), bisa langsung disetujui
ton, obat-obatnya sama saja, putih, kuning, Warga menghendaki kartu sehaVgakin
dan merah, Sakit mata dan bisul dikasih bisa dikeluarkan oleh puskesmas cukup den-
obat yang sama, antalgin dan CTM gan pengantar dari Lurah dan RT (tidak per-
"Berbeda kalau kita berobat ke dokter, ada lu surat dari dokter lagi), supaya birokrasinya
bungkusnya, ada kapsulnYa". tidak susah (di Puskesmas Mariana).
Sebagian kecil yang mempunyai solusi
lnformasi Kesehatan melalui upaya dana sehat seperti yang di-
Media pemberian informasi kePada lakukan oleh PKK untuk posyandu (di
masyarakat melalur penyuluhan rutin mini- Puskesmas Mariana), tapi sebagian besar
mal satu bulan satu kali di posyandu, de- stakeholder berharap Kartu Sehat tetap
ngan sasaran para ibu bersama ballta. Juga dipertahan kan.
6. Kefompok Stakeholder Kota palem- lnformasi Kesehatan
bang Secara umum, penyuluhan oleh pett:.
pusKesmas langsung secara rut : -
Aksesi bi I itas Pelaya na n Keseh ata n kurang. Namun, penyuluhan olef .,-=
Untuk akses ke fasilitas kesehatan, posyandu dirasa sudah cukup D .-''_
khususnya puskesmas, hampir semua infor- itu, karena letaknya di perkotaa- ::. :

man tidak mempunyai masalah. Walaupun bentuk inf ormasi lewar meo , -' _

sebagian besar mengatakan jauh, aksesnya maupun meoia elektronik trc.. .


mudah dicapai dengan sarana transportasi masatan.
yang ada. Biaya transport yang harus dikelu-
arkan antara Rp 4.000,00 s.d. Rp 6.000,00. Kinerja Sektor Kesehatan
Sebagian besar kader mengatakan bah- Jam buka puskesmas rata-rata 1a^ _,
wa sewaktu melakukan kegiatan posyandu (loket baru buka) dengan waktu tur:: -
sekalian ikut berobat. Ada sebagian kecil ta-rata 30 menit. Sedangkan untu< : _

warga yang mengatakan tidak pernah ke tidak punya jadwal yang tetap me- r:
puskesmas/pustu karena mereka pergi ke buka dan tutupnya. Ada sebagra- ,.
poliklinik perusahaan. puskesmas yang ada dokternya, tetap _,
Kualitas Pelayanan pernah memberikan pelayanan k::_.,
Kesadaran masyarakat untuk meman- pasien.
faatkan fasilitas kesehatan pemerintah yang Perihal surat rujukan, tidak ada ma.. ,
ada cukup tinggi di daerah perkotaan. dari puskesmas. Namun, RS menola. -.
Bahkan, sebagian memilih ke pelayanan ngan alasan sudah tidak ada dana JPS/c..
swasta/pribadi. Selain datang ke fasrlitas Ada pengalaman lain dari informar . :
kesehatan untuk berobat, sebagian besar hanya dibebaskan tempat tidur dan oc. -=
kader mempunyai tujuan untuk temu kader tapi obat-obatan membayar penuh ka.=- ,

dan kegiatan lain yang ada kaitannya pasien JPS/gakin.


dengan urusan posyandu, mengambrl data
raskin, dan KB. lsu Utama
Sebagian besar menginginkan gedung Ada sebagian kecilwarga yang me.l-
puskesmas direnovasi/diperbesar, walau ada luh karena beberapa perlakuan yang d s. -
yang mengatakan kondisi sekarang sudah minatif terhadap kelompok gakin. Perlak-,-
cukup bagus. Ada juga yang menghendaki yang berbeda tersebut antara lain: wa. _

ditambahnya jenis pelayanan klinik bersalin, mengurus surat gakin/JPS merasa dipers_
rawat inap, serta spesialis kulit di puskes- oleh petugas, petugas merasa curiga ac..
mas. Secara umum, kebersihan puskesmas kah benar-benar si pasien berhak sebac,
cukup bersih, hanya sebagian kecil yang pengguna surat gakin; memperpanjar:
mengatakan WC kurang bersih. kartu JPS (menggunakan JPS berulan:
harus ada surat keterangan miskin laC
Utilisasi gakin/JPS hanya bebas tempat tidur da-
Hampir semua informan merasa puas dokter, obat-obatan bayar penuh; obat yan:
dengan sikap petugas waktu memberikan gratis dibedakan obatnya dengan nor-
pelayanan di puskesmas. Namun, ada seba- gakin; pasien gakin/JPS yang dirujuk baik k..
gian kecil yang mengatakan baik pelayanan RSUD Bari maupun RSMH ditolak denga'-
petugas di pustu maupun dokter dipuskes- -l---^ I +i.J-1.
oro)or !--^
-,.J- udt
LtudN dud td.
mas kurang ramah (di Gandus). Upaya untuk kesrnambungan kartu se-
haVgakin seandainya subsidi dihapus antara
Skill dan Kapasitas Sektor Kesehatan lain: menghidupkan JPKM; subsidi dar
Hampir semua informan berpendapat pengusaha, RS swasta, dokter dan bidan
bahwa penampilan petugas bagus, teram- praktik swasta untuk rakyat miskin; pengo-
pil, dan cekatan. Demikian luga dengan per- batan gratis untuk warga miskin terjadwal;
alatan medrs, tidak ada masalah di sebagian serta menurunkan harqa obat dan biava
besar puskesmas. Hanya sebagian kecil yang pelayanan kesehatan.
diinformasikan bahwa peralatan tensimeter
sudah rusak sehingga waktu kunlungan ke Diskusi
posyandu petugas tidak membawa alat Pengidentifikasian anggota gakin me-
tersebut. mang bervariasi di wilayah survei, namun
Ada keluhan bahwa obat untuk dewasa prinsipnya harus mendapat persetujuan dari
dan untuk anak sama saja, obat KB harus pihak puskesmas untuk mendapatkan kartu
beli, dan pemberian obat dibatasi (misal sehaVgakin. Dua kabupaten, yaitu OKI dan
syrup tidak dikasih satu botol penuh). Kota Palembang, pemilihan gakinnya lebih
ranyak memberdayakan RT/RW/kepala menemukan bahwa hampir semua pihak RS
:usun dan kepala desa/kelurahan setempat, mengeluh tentang alokasi dana yang tidak
Sedangkan Kabupaten Banyuasin merujuk cukup, sedangkan responden dari Puskes-
:ari standard BKKBN, yaitu keluarga Pra- mas dan Bidan di desa umumnya menyata-
Selahtera dan Sejahtera l, yang otomatis kan dana tersebut sudah cukup.
r pilih sebagai gakin. Kriteria dari BKKBN ini Banyaknya anggota bidan desa yang
.esrai dengan penelitian dan telah direko- tidak mau tinggal di polindes, dari hasil
rendasikan oleh Gani, dkk. (2004). ldentifi- penelitian ditemukan antara lain karena
..asr gakin yang digunakan oleh BKKBN di- polindesnya sudah tidak layak untuk ditem-
paling praktis, dengan alasan seba- pati (bangunan fisiknya sudah mau roboh).
'rggap
:rr berikut: (a) pendataan dr lapangan dr- Sedangkan Gani, dkk. (2004) lebih mem-
secara teratur oleh PLKB; (b) kriteria n^"+-i^* A-.1 -^^: 1.,,.
perLdjam oa|
'<ukan segt KUrangnya dana untuk
:rsebut sudah "rnemasyarakat" di antara kegiatan non-pelayanan bagi para bidan,
nrugas di lapangan; dan (c) sudah terbukti yaitu biaya transport untuk kegiatan di la-
-:plementable. Namun demikian, ada juga pangan. Biaya persalinan sebesar Rp
..rg menggunakan kriteria BKKBN plus, 50.000,00 dan ANC/PNC sebesar Rp
:suai dengan daerahnya. Misalnya, di 5.000,00 yang ditetapkan pada 2000, di-
dimasukkan juga kriteria tak punya rencanakan ditingkatkan masing-masing
'canan
:.erjaan tetap dan dalam 1 rumah lebih men.ladr Rp 100.000,00 dan Rp 10.000,00.
.,t 2 KK, di Balikpapan, ditambahkan Ada berbagar solusi yang menladi isu
':eria penghasilan, yaitu kurang dari Rp utama untuk stakeholder dr daerah pene-
,l 000,00/bulan; di Jepara, ditambahkan litian berkaitan dengan upaya yang akan
' .eria eksodus (pengungsi), termasuk dilakukan seandainya kartu gakin diberhen-
... n (Gani, dkk. 2004) Dalam studi lain- tikan oleh pemerintah. Dalam hal ini, Gani
,:,yaitu evaluasi pelaksanaan PKPS-BBM (2004) memberikan solusi untuk sustainabi-
:rang kesehatan, Gani, dkk. (2003) telah litas pembiayaan kesehatan bagi orang
=-emukan bahwa tidak tepat sasaran mrskin, yaitu:
:=rt fikasi gakin diperkirakan sekitar 25%. 1 . Keputusan politik berupa produk peratur-
'=-genai tim identifikasi anggota gakin, an dan perundangan yang mengikat,
:-gat diperlukan tim yang kuat dan objek- yaitu kewajiban pemerintah membiayai
- -ntuk menghindari salah sasaran gakin yankes penduduk miskin;
. 9 dipilih. Studi di OKl, Kota Palembang, 2. Ketersediaan anggaran pemerrntah, baik
:- Banyuasin menemukan bahwa tim dari pusat ataupun dari daerah (desen-
='.tifikasi tersebut terdrri dari RT/RW/ tralisasi) dengan menerapkan sistem
.: a a dusun, kepala desa, bidan desa, "matching grant". Dalam hal ini, daerah
j<esmas, dan PLKB (khusus di Banyuasin). diberi sebagian tanggung .lawab sesuai
=:angkan Gani, dkk (2004) dalam studi- dengan kemampuan fiskalnya.
, dr 9 provinsi menemukan anggota tim
=.a dentifikasi gakin terdiri dari: bidan de- Kesimpulan
. )LKB, kader posyandu, aparat desa/kelu- Ada beberapa kendala yang dihadapi
,-'n, PKK (Banten, Jepara), tokoh adat/ dalam pemberian pelayanan kesehatan,
,. :h agama (Bali, Salatiga), RT (Balik- www.bsphh5.go.id

-':,an), dan LSM (Salatiga).


(eladian adanya rujukan pasien gakin,
.
. ke RS di kabupaten ataupun provinsi,
, ak oleh rumah sakit tersebut membuk-
trdak beresnya manajemen anggaran
-,< pasien gakin. Apabila memang ada
:,: untuk perbaikan menejemen terse-
- iangat diperlukan dukungan, baik dari
, . atif maupun eksekutif, untuk bisa me-
:.atkan dana kesehatan bagi anggota
.. ^ Studi oleh Gani, dkk. (2004) menun-
, .r bahwa RS telah memberikan saran
.- a okasi dana untuk gakin dinaikkan 2
":,ar 3 kali dari alokasi dana 2003, yaitu
: rrn cara setrap RS diminta menyusun
-:ra anggaran berdasarkan kinerja
- sebelumnya dan perkiraan unit cost
: :, rrdn Di samping itu, Gani, dkk. (2004)

NO sTAIT,NKEXXXr,AGUSTUS200T 537 lfr:dilF


yaitu masyarakat tidak mampu untuk meng- Saran Kabupaten Banyuasin
akses pelayanan kesehatan yang tersedia a. Di Kecamatan Rantau Bayur (Puskesmas
karena keterbatasan sarana dan orasarana Pengumbuk)
yang dimiliki, nilai sosial dan budaya dari 1. Peningkatan menjadi puskesmas rawat
masyarakat, pemberian pelayanan kese- inap sebagai upaya untuk pengganti
hatan yang tidak menyesuaikan dengan perawatan ke Palembang yang selama ini
kebutuhan/harapan, rendahnya kualitas biasa dilakL'kan dan sekaligus membantu
penyelenggaraan pelayanan Kesehatan, menekan besarnya biaya yang harus
serta tidak memadainya alokasi dan peng- dikeluarkan oleh keluarga pasien.
gunaan sumoer oaya unruK penyamparan 2. Persediaan air bersih lebih ditingkatkan
pelayanan. dengan memanfaatkan sarana Perusa-
Pemberian pelayanan gratis pelayanan haan Air Minum (PAM)oleh Pemda.
kesehatan dasar di puskesmas bagi pen- 3. Perlu dibuatkan kursi roda untuk mem-
duduk miskin belumlah menghilangkan bantu pasien dari terminal bisa langsung
seluruh barier financial. Pada kenyataan- ke puskesmas. Demikian juga perlu dise-
nya, biaya transportasi dari tempat tinggal drakan tandu sebagai alat bantu untuk
ke fasilitas kesehatan lebih mahal darioada membawa pasien ke puskesmas, teruta-
tarif puskesmas itu sendiri. Tarif puskesmas ma bila kondisi hujan/becek.
antara Rp 1.000,00 sampai Rp 2.000,00, 4. Dari segi fisik bangunan puskesmas, per-
sedangkan transportasinya bervariasi, lu dibangun pagar untuk pengamanan
antara Rp 1.000,00 sampai Rp 10.000,00. lingkungan puskesmas.
Bahkan, kalau si pasien harus menlalani 5. Perlu dibangun poli gigi dan tenaga dok-
rujukan, biaya transportasinya bisa lebih ternya, agar pasien gigi tidak perlu lagi ke
tinggi lagi. Pangkalan Balai atau ke Palembang.
Beberapa kejadian yang diperlakukan 6. Perlu didirikan 2 buah puskesmas tera-
terhadap pasien gakin adalah ditolak wak- pung, khususnya untuk masyarakat
tu melakukan rujukan, memberikan obat perairan di daerah ilir, yaitu di Muara
yang berbeda antara pasien gakin dan non- Abab (t 35 km) dan Semantul (t 45 km).
gakrn, harus mencari surat keterangan 7. Pasiendirujuk sebaiknya bisa langsung ke
miskin sewaktu harus memperpanjang RS Mohammad Hosen di Palembang,
kartu gakinnya, dan perlakuan lainnya. Ini tidak harus ke RS Kundur di Mariana ter-
merupakan tindakan yang sangat tidak lebih dahulu.
dianjurkan. 8. Sosialisasi program kartu sehat bisa dise-
bar secara menyeluruh ke 16 desa di ke-
Saran camatan Rantau Bayur.
Saran Kabupaten Ogan Komering llir
1 . Alat-alat kontrasepsi di beberapa daerah b. Kecamatan Muara Padang (Puskes-
supaya dipenuhi untuk memudahkan mas Marga Mulya)
oara akseotor. 1. Kinerja kerja bidan untuk datang ke
2. Perlu ada bantuan untuk PMT balita di posyandu perlu lebih ditingkatkan karena
posyandu-posyandu untuK membantu ada indikasi mau datang ke posyuandu
perbaikan gizi anak-anak balita. hanya kalau dijemput kader. Adapun
3. Penempatan tenaga kesehatan di puskes- alasan ketidakhadiran bidan ke posyandu
mas betul-betul PNS, jangan hanya habis karena tidak ada kendaraan (kendaraan
kewajiban (PTT) terus pindah. inventaris sudah rusak).
4. Ditambah dokter gigi karena masyarakat 2. Perlu ditambah tenaga dokter, meng-
di Kecamatan Lempuing daerah wilayah ingat wilayah kerjanya 16 desa, agar su-
kerja Puskesmas Cahaya Maju, kalau sakit paya tidak terjadi kekosongan, terutama
gigi harus pergi ke Puskesmas Tugu Mul- kalau ditinggal oleh dokter yang bersang-
yo, yang jaraknya sekitar 15 kilometer. kutan ke Palembang dan diharapkan
5. Perlu ada penambahan pustu di Keca- dokter tetap bukan dokter PTT.
matan Lempuing karena termasuk lintas 3. Mengingat diwilayah Kecamatan Muara
timur yang sering terjadi kecelakaan. Padang banyak sekali ular berbisa dan an-
6. Perlu penambahan obat-obatan karena ling gila, perlu disediakan obat-obatan
sering mengalami kekurangan, meng- untuk anjing gila dan anti-ular (terutama
ingat meningkatnya pengunjung ke obat ular kobra). Demikian juga alat
puskesmas. penyimpanannya seperti kulkas dan ter-
7. Menyediakan dokter spesialis di puskes- mos.
mas, supaya memudahkan masyarakat 4. Kesulitan air bersrh yang layak untuk
dan tidak merujuk ke sana-sini. dikonsumsi, di harapkan tersedia gentong
penampung arr hulan (PAH) untuk bersalir, emergency, dan pusling (ambL.-
^nerrbantu, terutama warga yang trdak l:nro\ di nrr<lzo<m:<
mafn pu. Puskesmas bisa buka 241am dan dokte'
-- -^1-1,,
pu)\c)r rd) --J- -^"+-.,-^
)crdru dud )trr Ld )rdP r-^-
rtrr -
c. Kecamatan Banyuasin | (Puskesmas berikan pelayanan kepada pasien.
Mariana) Pemberian v tamin dan makanan tam-
1. Puskesmas drt ngkatkan agar bisa bahan (PMT) balita langsung diberikan ke
berfungsi ganda sebagar rawat jalan dar posyandu dan jenrs PMT-nya drharapkar
rawat inap. b sa bervariasi.
2 Pemberdayaan SDM puskesrras, baik (J. Pon:mh:h:n
rc,rorruorrorr lon:n:
Lcrroyo niri
yr4r nli
ur nnc'r:ndr
PU)yorruu
nnr ,nr 1+1"^"^
uvN rqi oLouPur ^1"imegis dan staf lair--
Poro sangat diperlukan
nya, semaksimal mungkin bisa tinggal 6. Penyedraan bidan desa dr setrap keiurah-
tidak ter a u lauh dengan puskesmas an untuk lebih intensif ikut memantaL,
(minimal di Plaju, langan di Palembang) bumildan butekr.
agar supaya b sa -emberikar pelayanan 7 Sta{ nr.sLes.n,rs oerl.L dirotasi untr.
lebih intensif kepada masyarakat menghrndari kejenuhan.
Bahkan, drl'arap(an mau menenpati B. Pember an obar KB secara grat s da'
sarana perumahan yang te ah d sed'alan. jangan putus
3 Puskesmas lerlasana dengan RT/Lrral-, 9. Perlu drsediaf af sarana roentgen d
setempat untuk rnenentukan keluarga puskesmas r
miskln dengan cara terjun langsung ke la-
pangan, dengan dldampingi kadus dan Daftar Pustaka
t, -,]^" l. ^.^t- -,..1 - ,.ti
\cucr \c)cr oLor I ydr r9 ouo ur ,.]^.
uc)o )uPoyo T Ascobat Gan, Bagus Satriva BLrd , Mah Ruby, dkk. Stuc;i
r:.J-l
)d)drdr lr tyd LrudN )dtd.-llh. kebijakan perenanaan dan penbiayaan pelayanan kese-

4 Kepem likan kartu sehat/gakin Jangan hatart bagi penduduk miskrn Depok Pusat Kal an Ekonorr

hanya untuk perseorangan, namun brsa Kesehatar Faku tas Kesehatar-r lvla5yarakat Ur-r vers tas
ndoresia,2004.
dipakai untuk keluarga dan ada jangka
waktunya, misal 2-3 tahun. Dnas Kesehatan Kabupaten Banyuas|r. Profrl Kes,^hatan
Kabupaten Banvuasin Tahun 2404. Banyuas r
5 Kine'1a bidar desa perlu dioantau oleh
Dinkes

.^aL th l)uudll
c"^ah Kabupater-r Banyuas n. 2004.
dnlu torlhid:n 511qLpq-..
uuNrqr/uruorr vu)NcJl lld), dvo\d
Dlnas Kesehatan Kabupaten Ogan Komer ng Ir Proftl
memfungsikan yang sebenarnya dengan
Kesehafan KabLipaten Ogan Konertng lltr Tahun 2003
polindes yang telah disedrakan.
Oqan Komer ng ll r: Dinkes Kabupaten OK 2003.
6 Di samping mengoptimalkan kinerja Drnas Kesehatan Kota Palembang. Prafil Kesehatan Kota
SDM-nya, pengadaar obat dan oeralatan Palembang 2003 Pa embang D nkes Kota Palernbang.
nerlr r dit,amh,ah/d npr;hi 2003.
7. Perlu penambahan/pendirran pustu agar D rektLrr.iPKl"4 Drrektorat ler.rderal B na Kesmas Upaya
h
u c:
)o monyentr
rrrqIyqrLur rh conrl.
Jqgdrd rnic rn mrc',rrr
dPr)dr tto>yoto- PeningkataD Akses Pelayanan Kesehatdn Bagt Masyarai:at
kat di seluruh kecamatan. Mrskin. Drsal kan pada lokakarya penrngkatan akses
rnasyarakat m skif pada pelayanar.l kesehatan. lakarta, 26
Saran Kota Palembang September 2005
I Perlu ditingkatkan kualitas obat dan dise- El a Nur ae a Had , Sudart Kresno, Endah Wuryanings h

diakan dokter ahll (spesialis) di tiap Aplikae penelitian kualitatit dalan pencegahan dan pem-
puskesmas. Ltp,dlla>al pen,a] ' '1.pn-ld, Depol fdl L Td. /o\oLoroe

2. Perlu disediakan ruang rawat inap, kamar Ma.1"'al n' 1 .o rl", ' do-e) , bet e _asrn" de-gan
www.astawaves.net D rektorat Jendera Pencegahan dan Pemberantasan
Penyakrt Menu ar Departemen Kesehataf Rl, 1 999.
Erw ef Moestikowat , Rarhma na, R fa Anggorod , Wahyu
Nugraheni. Penelitian Kualitatif Deterntinan Keladtan Gtzi
Br)ruk di SLlntateta 8.r/al. lakarta Badan Peneitan dan
Pengerrbarqlar Kesehatan Departemen Kesehatan R

L6t ,. r' i. J ,t f e el \el'e .lte ,a5 o c lr oo, e- c

2 003
Ljerler Neqara Kependudukan/Kepala BKKBN. Penqen
lasan ke/r/skrran /r elalui pembangunan keluarga selahtera
di desa tidak tertinggal Jakarta Kartor lvlefter Negara

I ppp dr,d rl . /bodt- 'o 'd r, '" .: gd Be d. I' d

Nas ona , T 996: 27-28


Soeharsono Soemantr Tantangan Slste/n Kesehardr
Akses Kualitas dan Ktnerla Kesehatan lData Surkesnas).
Srrnpos urr Nas or.la ll llas Pef e rtian dan Pengembangar

Kesehatan lakarta, 7-8 Desember 2005.

Anda mungkin juga menyukai