3 Meit058
ffis" 1861[", ffiCISf?01$-Str
r t PHKTAfifiIT*&
Kepada:
PT.IfiPZON
JL Satu RT.13 No.25 Gn. Samarinda, Balikpapan
TelplFax : 054i1- 441623
Email : ptkapzonbpp@vahoo.com
Fe r: r,::;lit
Frosedur :a:,
,{ -^-^1,-"--- v
icrenl i liasr itar i:*l;je l.i ir", .di,:'-,4,4
3 t^.-. 1--
-- \*-l
-a
I SIe! iqilat
$urat Keterangan CSMS ini berlaku sanrpai tanggal 10 Mei 2020 (Sepuluh trlei Dua
*)
Ribu Dua Puluh)
l\r'!anager
\
tlhaterins ***ia
OFFICE:
Jl. Satu No.66 RT.57
Gn. Samarinda
BALIKPAPAN 76125
Phone :0542 - 441623, 62 542 418128
Fax 0542 - 415633
Email : ptkapzonbpp@yahoo.com
GENERAL CONTRACTOR & SUPPLIER Banker : BANK MANDIRI
. BANK BNI SYARIAH
HSE PLAN
1, DATA RPOYEK
PT. I(APZON
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN [ff&rlwuffiax
oat tEmtli x&A
PT.Citra Aulia Mandiri merupakan perusahaan yang menjalankan roda usaha dalam bidang General
Contractor And Supplier Barang dan Jasa. Saat ini PT. KAPZON sedang aktif mengembangkan bisnis melaluli
strategi dengan visi dan misi perusahaan untuk menjadikan Perusahaan yang terbaik di kelasnya dalam
usaha, termasuk dalam hal ini menjalin usaha kemitraan dengan PT. Pertamina (Persero).
Visi
Meniadi Perusahaan Terpandang Dalam Bidang General Contractor and Supplier Barang dan Jasa
Dengan Dukungan Tenaga Kerja Profesional.
Misi
r Memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan dan Mitra Keria
o Mengutamakan kwalitas dan mutu pekerjaan
o Meningkatkan etos kerja guna mendukung program kerja pelanggan dan mitra kerja
Dalam kaitannya dengan Keselamatan Kerja dan Lindungan Lingkungan (HSE), kami akan menggunakan
standart dan prosedur yang telah dikembangkan selama ini.
Bahkan dalam lingkup pekerjaan tertentu perlu adanya penyesuaian dan modifikasi system dan prosedur
tersebut yang disesuaikan dengan kondisi cuaca dan lingkungan agar project dapat berjalan dengan aman
dan lancar.
Profil Perusahaan
r Nama Perusahaan : PT. KAPZON
o Komisaris : EKO SETIYONO
o Direktur : IRMA WULAN ARPILIANI
r Project Manager : SUKRI,ST
o Alamat : Jalan Satu RT.56 No.57 Gn. Samarinda Balikpapan
o Kode Pos : 76L25
o Propinsi : Kalimantan Timur
o Telpon / Fax : (0s42) -44L624
r E-Mail : ptkapzonbpp@yahoo.conr
PT.KAPZON
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN UTAM.UUN KEftUMArAM
G.t.,il UIATA#IID&A
Riwayat Perusahaan
PT. KAPZON, adalah perusahaan yang didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 132, tanggal 23 Februari
2007 dibuat dihadapan YUNI ASTUTI ,SH Notaris Kota Balikpapan , yang telah mendapat persetujuan
Anggaran Dasar dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU W-13-00360
HT.01.01.TH-2007 Tanggal 24 April 2007, berkedudukan di Balikpapan dan berkantor di Jalan Satu No.66
Rt.57 Balikpapan 76125 Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur.
Daftar Pengalaman Kerja Perusahaan
PT. KAPZON telah mem.iliki beberapa pengalaman serja sesuai bidang dan sub bidang pekerjaan yang kami
miliki, sebagaimana daftar berikut ini.
DAFTAR PENGALAMAN PERUSAHAAN
)
UAAIA NO A L 1lJGAS l l
01 ltbruan 1016
16 Jaooln 2017
PT. KAPZON dalam menjalankan usahanya telah dibantu oleh beberapa tenaga kerja yang handal dan
berpengalaman sebagaimana daftar berikut dibawah ini.
Mengetahui,
PT. KAPZON
PERTIMBANGAN ALTERNATIVE:
o Menyediakan Peralatan Pemadam Api Ringan (APAR ) dan Kotak P3K selama meiaksanakan seluruh
kegiatan proyek'REPAINTING REFUELER SPG-23 (25 KL), SPG-28 (40 KL)& HIDRANT FLUSHING CAR"
di area kerja tersebut diatas.
o Penyediaan APD : Safety Helmet,Safety Coverall,Safety Shoes,Safety Gloves,Masker Safety,Safety
Glasses,Safety Body Harness,Sa rung tangan ka ret,
o Menyiapkan peralatan penanganan jika terjadi tumpahan material 83 seperti Cat,Thinner.
r Menyiapkan kotak sampah untuk penampungan sementara sampah hasil pekerjaan.
PROSEDUR PENGENDALIAAN BAHAYA :
o Kotak P3K
r Alarm Keadaan Darurat/Lonceng
o APAR
. Nomor Telpon Keadaan Darurat
o Jalur Evakuasi
. Mustar Point ( Mustar Point Bersama Milik PT.PERTAMINA (PERSERO) DPPU SEPINGGAN)
KOMPETENSI STANDAR PEKER'A KONTRAKTOR :
o Kemenaker
e Migas
o LPJK
r Dll
STAN DARD PERALATAN KONTRAKIOR :
o Migas
o Kemenaker
. Dll
KEBUTUHAN TRAINING PEKERJA SELAMA PROYEK BERJALAN (TERMASUK INDUKSI HSE DILAPANGAN)
o Internal Pelatihan Keadaan Darurat
o lnternal Pelatihan Penggunaan APAR
o lnternal Pelatihan P3K
r lnternal Pelatihan Pengenalan APD.
o lnternal Pelatihan Penanganan 83
URAIAN
PETUGAS KONTRAKTOR YANG DITUGASKAN DI LAPANGAN
o Safetyman
o Project Manager
. Pengawas Lapangan
r Admin Project
o Logistic
PERALATAN KONTRAKTOR YANG AKAN DIGUNAKAN :
o MobilPick-Up
o BorTangan
o Gerinda Tangan
o Kabel
o Peralatan Sipil
o MechanicalTools
o Tangga Aluminium
o Dll
PEKER'A PERUSAHAAN YANG AKAN DITUGASKAN
o Tukang Cat
o Tukang Listrik
r Helper
TANGGUNG JAWAB YANG DIDIFINISAKAN :
o Pengawasan dalam Pelaksanaan pekerjaan
o Melaksanakan Pekerjaan sesuai keahlian
APD/PERALATAN SPESIFIK YANG DIGUNAKAN :
ra*ltlblt &r]I
: t1
rt': j::' ,+"{ .
::i: : -:,"-::r
:!
51& ....... ..
sw·cr� Q
::i,
Q
mll\-1\Jt,G�I b°' l
,:::1..i il.
2 orange Red
'Matriks Risiko' dibawah ini harus digunakan sebagai petunjuk dalam proses Penilaian Risiko
TIDAK DAPAT DITERIMA. Diperlukan Pengendalian Operasional khusus yang dibentuk, terkait
pemenuhan Sumber daya manusia maupun intaskukturnya. Tujuan, sasaran dan program harus
Red EMERGENCY RISK
dibuat dan diterapkan untuk pengendaliannya. Jika pengendalian belum dilaksanakan, maka
pekerjaan belum boleh dilakukan.
NOT ACCEPTABLE
Orange RISK
Pengendalian tambahan harus diterapkan dalam periode waktu tertentu fiadikan tujuan
sasaran program), dan perlu dilakukan pemantauan.
1 qsrs = pmctically impossible (Prakteknya tidak mungkin terjadi, kecuali saat ada bencana alam)l hanya
mungkin tefiadi pada saat kondisi Darurat
2 Unlikely = may occur at some time (Kadang-kadang mungkin terjadi, tahunan), dapat terjadi tapi jarang
(Iahunan)
3 Possible = could occur or "I have heard of it before (Bisa terjadi, pernah terdengar) /dapat terjadi pada kondisi
teftentu (Bulanan)
4 Likely = known to occur or "it has happened (Sudah terjadi, mingguan) / dapat terjadi secara berkala /
Mingguan
5 Almost Ceftain = occur in most circumstances or repeating occurance(Terjadi berulang diaKifitas tersebut) /
dapat terjadi pada kondisi normal (Harian)
(9) Severity/KONSEKUENSI K3
1 Insident yang terjadi tidak menimbulkan kerugian pada personil atau menimbulkan kerugian yang
menyebabkan personel memerlukan dan/atau tidak memerlukan P3K, korban langsung dapat bekerja
saat itu juga.Tidak ada hari kerja hilang,
2 Insiden yang terjadi menyebabkan kerugian pada personil memerlukan perawatan tenaga medis
kehilangan jam kerja < 12 Jam (korban dapat kerja hari itu juga baik ditempat kerja semula atau
pindah fungsi kerja).
3 Insiden yang terjadi menyebabkan kerugian pada personil cacat minor, perlu perawatan dokter dan
menyebabkan terjadinya kehilangan hari kerja tidak melebihi 2x24 Jam.
4 Isiden yang terjadi menyebabkan kerugian pada personil, memerlukan perawatan intensif dan
menyebabkan terjadinya kehilangan hari kerja yang melebihi 2x24 Jam.
5 CacaVsakit permanent sld meninggal dunia, tidak dapat bekerja kembali, insiden yang menyebabkan
kerugian pada personil dimana terjadi cacavsakit permanen atau meinggaldunia,sehingga tidak
dapat bekerja kembali.
(9) Severity/KONSEKUENSI LINGKUNGAN
1 Tidak timbul terhadap lingkungan
3 Dampak yang tlmbul terbatas dan dipullhkan dalam jangka waktu tertentu, SUdah ada kendall untuk
mengurangi potemsi dafl frekuensl teljacliny&
Dapat menambah beban kerja dan biaya tambahan dlluar anggaran (Pemborosan Biaya)
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan SANGGUP melengkapi dokumen pendukung yang telah habis masa berlakunya bila
perusahaan PT. KAPZON dinyatakan sebagai Pemenang tender "REPAINTING REFUELER SPG-23 (25 KL), SPG-28 (40 KL)
& HIDRANT FLUSHING CAR".
Demikianlah surat pernyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat administrasi tender diwilayah PT.Pertamina
(Persero) DPPU SEPINGGAN dan agar dapat dipergunakan sebagaimana mesti nya.
I.ISE PLAN
-*--
PT.KAPZON
KEBIJAKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Occupational Safety and Health Policy UTAMUANXE5ELA.MATAN
l'liUl�nA'rUlll.[IUA.
1. Menjamin Keselamatan dan Kesehatan Kerja Tenaga Kerja dan orang disekitar
(Kontraktor,Pemasok,Pengunjung dan tamu ) ditempat kerja.
(Ensure Safety and Health of all employees including contractors,visitors,suplliers on workplace).
2. Memenuhi semua peraturan perundang-undangan pemerintah yang berlaku dan persyaratan lainnya
yang berkaitan dengan penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ditempat kerja.
(Comply with Goverment Legislation and Regulation related to Occupational Safety and Health (OSH) issue.)
3. Melakukan Perbaikan berkelanjutan terhadap Sistem Manajemen dan Kinerja K3 guna meningkatkan
budaya K3 yang baik ditempat kerja.
(Make continual improvement in OSH Management and Performance to improve OSH awareness on
workplace)
1. Membangun dan memelihara Sistemen Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
berkelanjutan serta sumber daya yang relevan.
(Establish and maintain continual Occiptional Safety and Management System (OSHMS) including the
relevans resources)
2. Membangun tempat kerja dan pekerjaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan persyaratan
lainnya yang terkait Keselamtan dan Kesehatan Kerja {K3).
(Design workplace and the job comply with government legal,regulation and other requirements related to
Occuptional Safety and Health (OSH).
3. Memberikan pendidikan ataupun pelatihan terkait Keselamatan dan Kesehatan Kerja {K3) kepada tenaga
kerja untuk meningkatkan kinerja K3 Perusahaan.
(Provide Occuptional Safety and Health (OSH) training and education and awareness to all employees to
improve Company's OSH Performance)
HSE PLAN
.rJhII{.AII"&III
fI K E*E LATi! JtT& F{
OATTf I(ES&H.FIT.*I{ lf.ENJA
-e---'
PT.KAPZON
KEBIJAKAN OBAT OBATAN TERLARANG DAN
MINUMAN KERAS
VTAMA.IL\NKESEI.AMA.TAN
DA.N KESEHATAN AELJA
Adalah menjadi kebijakan PT. KAPZON tidak mentolelir terhadap apapun bentuk dari penggunaan alkohol dan obat
obatan terlarang di area kerja PT. KAPZON. Punishment dari pelanggaran tersebut adalah PEMUTUSAN HUBUNGAN
KERJA secara tidak terhomat,tidak peduli berapapun kecilnya pelanggaran tersebut. Kebijakan berikut secara tegas
mengarahkan terhadap
It is the policy of PT. KAPZON did not tolerate any form of alcohol and illegal drug use in the work area of PT.
KAPZON, the punishment of the violation was an unauthorized DECISION OF WORK RELATIONS, no matter how small
the violation was. The following policies explicitly direct against:
1. The use of alcohol and drugs increases the risk of accidents and injuries. Therefore, possession and or use of
alcohol and illicit drugs or being under the influence of these substances will not be tolerated while you are
on duty.
2. Prescription and over-the-counter drugs may also impair performance. Consult your physician and or label
instructions. As to any work-related-risk. Advised your immediate supervisor of any drugs being used so
proper safety precautions can be taken. The employee has the responsibility to report the use of all
prescription or non-prescription drugs of medications prior to reporting for duty.
3. Manager and supervisor are responsible for ensuring that this policy is implemented and maintained.
4. The company will carry out inspection of illegal drugs to workers for at least 1 (one) year randomly with the
authorities (both the examination to the hospital and the National Narcotics Agency) NNA.
HSE PLAN
UTAIIIAI(*}I If EfiG,LJTIIIJLTAI{
T}AI{ XINSEHA.rA}I IIENJA
-.-<.{D-.-
PT. KAPZON
STRUKTUR ORGANISASI PROYEK UTAMAUN KESUAMATAJrf
DAN u:nUA.T,Uf KELJA
I
SUKRl,ST
PROJECT MANAGER
MIRZA HAMDHANI
l
NI KETUT DEMY
GUSTI TOYANG S,ST
PENGAWAS Admin Project
I
SAFETYMAN
l
R.SIMON S
LOGISTIC
Mengetahui,
PT. KAPZON
PEKERJA
A. Berkoordinasi dengan pihak dan instansi terkait proyek yang sedang dilaksanakan.
B. Mengkoordinir bagian-bagian di bawahnya dan menjamin pelaksanaan pekerjaan sesuai spesifikasi
yang ditentukan oleh pihak pengguna jasa serta mengoreksi bila ada review design.
C. Mengkoordinir pelaksanaan penyelesaian keluhan pelanggan dan bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan penyelesaian produk yang tidak sesuai.
D. Mendata perubahan-perubahan pelaksanaan terhadap kontrak.
E. Melakukan tindakan koreksi dan pencegatran yang telah direkomendasi pengendalian sistem mutu.
F. Menghentikan pelaksanaan pekerjaan yang tidak memenuhi standart mutu yang telah ditetapkan.
G. Membuat laporanJaporan yang telah ditetapkan perusahaan dan laporan-laporan lain yang
berhubungan dengan bidang tugasnya.
H. Membantu bidang administrasi kontrak untuk memeriksa dan menyetujui tagihan upah mandor, sub
kontraktor, dan sewa alat yang berhubungan dengan prestasi fisik lapangan serta mengajukan request
ke direksi proyek sebelum pekerjaan dimulai termasuk koordinasi dengan pihak yang berkaitan
I. Menetapkan sasaran mutu,
J. Mernimpin setiap pertemuan,
K. Melakukan komunikasi dengan pihak-pihak terkait dilokasi proyek,
L. Memberikan persetujuan atas permintaan kebutuhan proyek ke perusahaan.
2. PROJECT MANAGER
A. Mengidentifikasi dan menyelesaikan potensi masalah yang akan timbul agar dapat diantisipasi
sesara dini.
B. Melakukan koordinasi kedalam (team proyelg manajemen, dll) dan keluar
C. Dibantu ssmua koordinator menyiapkan rencana kerja operasi proyek, meliputi aspekteknis,
waktu, administrasi dan keuangan proyek
D. Melaksanakan dan mengontrol operasional proyek sehingga operasi proyek dapat bedalan sesuai
dengan rencana (on track) .
E. Mengkomunikasikan dalam bentuk lisan dan tertulis (Laporan Kemajuan Pekerjaan).
F. Seorang Project Manager hmus mengontrol proyek yang ditanganinya. Proyek harus selesai sesuai
dengan budge! sesuai dengan spesifikasi, dan waktu.
G. Proyek yang ditangani harus mempunyai retum yang nyataGrhadap perusahaan. Taat kepada
setiap kebijakan yang di keluarkan perusahaan, harus mengambil keputusan dengan wewenang
yang terbatas dari perusahaan.
3. SAFETYMAN
A. Seorang HSE / Safety lapangan harus memastikan seluruh pekerja telah menggunakan Alat
Pelindung Diri / APD sesuai dengan persyaratan yang telah di tentukan
Memastikan kondisi APD dalam keadaan baik dan dapat berfungsi secara maksimal.
B. Melakukan pemeriksaan dan mengevaluai APD selama sebulan sekali.
C. Memastikan pemasangan log out tag out / LOTO dipasang secara jelas dan terpasang pada
pemutus arus atau pada peralatan yang sedang diperbaiki.
D. Memasang HSE / Safety sign sesuai jenis pekerjaan yang sedang dilaksanakan.
E. Seorang safety pastinya harus mensosialisasikan prosedur keadaan darurat kepada seluruh
pekerj a y ang ada diperusahaan.
F. Melakukan pelatihan simulasi keadaan darurat kepada seluruh pekerja.
G. Memasang tanda jalur evakuasi dan dipasang dengan jelas.
H. Memastikan fire protection, detection system dan APAR telah tersedia serta melakukan
pemeriksaan sampai pengetesan perfomance fre protection secara rutin.
I. Menyediakan dan merawat P3K serta memastikan isi didalamnya telah sesuai dan tidak
kadaluarsa.
J. Menyediakan daftar lokasi puskesmas atau rumah sakit terdekat.
K. Seorang safety / HSE juga dituntut untuk memastikan telah tersedianya penampungan limbah
83 dilokasi kerja.
L. Membuat progftrm untuk meminimalisir limbah 83.
M. Sosialisasi surat ijin kerja aman lsika kepada seluruh pekerjaterutama pengawas lapangan dan
menjalankan penerapan SIKA itu sendiri.
N. Memastikan kebersihan dan kerapihan lokasi kerja seperti bahan dan peralatan telah disimpan
ditempat yang teratur.
O. Menyiapkan material safety data sheet / msds dari material yang digunakan serta
mensosialisasikannya kepada seluruh pekerja yang ada.
P. Memperhatikan keselamatan kerja pada malam hari seperti menyediakan penerangan yang
cukup, seluruh pekerja memakai seragam yang memiliki fluroresence.
Q. Memantau penerapan standard operating procedure / sop terhadap perulatan operasi, setiap
peralatan yang digunakan harus memiliki sop dan sop sudah disosialisasikan ke seluruh
pekerja.
R. Melakukan pemeriksaan gas beracun secara berkala pada pekerjaan diruang terbatas.
S. Memastikan Alat Pemadam Api Ringan selalu stand by di lokasi pekerjaan.
T. Memastikan berjalannya program K3 dan membuat dokumentasi.
U. Menjalankantarget CSMS & KPI.
Y. Melakukan promosi HSE (HSE Meeting, Rambu-rambu HSE) kepada karyawan.
W. Melakukan pemeriksaan pada peralatan kerja, tenaga kerj4 kesehatan tenaga kerja.
X. Melakukan penanggulangan kecelakaan kerja dan melakukan penyelidikan penyebabnya..
Y. Melaksanakan HSE Training untuk pekerja.
Z. Penerupan JHSEA, Permit, program kerja K3 dan perencanaan pengimplementasiannya.
4. PENGAWAS PROJECT
A. Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan kontruksi yang akan dijadikan dasar
dalam pengavrasan pekerjaan di lapangan;
B. Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metode pelaksanaan, serta mengawasi ketepatan
waktu, dan biaya pekerjaan kontruksi;
C. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan kontruksi dari segi kualitas, kuantitas dan laju pencapaian
volume/realisasi fi sik;
D. Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan persoalan yang terjadi
selama pekerjaan konstruksi;
E. Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkal4 membuat laporan mingguan dan bulanan
pekerjaan pengawasan, dengan masukan hasilrapat-rapat lapangan, laporan harian, mingguan
dan bulanan pekerjaan konstruksi yang dibuat oleh pelaksana pekerjaan;
F. Meneliti gambar-gambar untuk pelaksanaan (shopdrawings) yang diajukan oleh pelaksana
konstruksi;
G. Meneliti gambar-gambar yang sesuai denganpelaksan{ran di lapangan (As-Built Drawings)
sebelum serah terima;
H. Menyusun daftar cacatlkerusakan sebelum serah terima I, mengawasi perbaikannya pada masa
pemeliharaan, dan menyusun laporan akhir pekerjarm pengawasan;
I. Menyusun berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan, berita aeara pemeliharaan pekerjaan,dan
serah terima pertama dan kedua pelaksanaan konstruksi sebagai kelengkapan untuk pembayaran
angsuran pekerj aan konstruksi ;
J. Bersama-sama penyedia jasa pereucanafll menyusun pefunjuk pemeliharaan dan penggunaan
bangunan gedung;
K. Membantu pengelola kegiatan dalam menyusurl Dokumen Pendaftaran;
L. Membantu pengelola kegiatan dalam penyiapan kelengkapan dokumen Sertifikat Laik Fungsi
(SLF) dari Pemerintah setempat.
M. Membantu safetyman dalam pengawasan K3 dalam area project.
5. ADMIN PROJECT
A. Memastikan semua data proyek diinput ke computer
B. Memastikan Dokumentasi dari kegiatan proyek berjalan dengan baik dan lancer
C. Memastikan semua inventory kantor terjaga dengan baik
D. Memastikan semua reimburstment /klaimke kantor pusat terorganisir secara fakfual.
E. Memastikan dokumentasi surat jalan berjalan dengan lancer
F. Memastikan laporan absensi dan lembur ada
G. Memastikan kalau laporan bulanan ada
H. Memastikan semua dokumen terduplikasi dan terjaga dengan baik.
6. LOGISTIC
Mengetahui,
PT.KAPZON
" REPAINTING REFUELER SPG-23 (25 KL), SPG-28 (40 Kl) & HIDRANT FLUSHING CAR"
Didalam melaksanakan proyek ini, PT. KAPZON menyatakan bahwa benar nama yang tercantum
dibawah ini akan bekerja untuk proyek ini dan sebagai personel PENGAWAS dan akan bertanggung
jawab dalam pelaksanaannya :
Demikianlah Surat Keterangan ini dibuat agar dapat dipergunakan sebagaimana mesti nya dan menjadi salah
satu syarat administrasi proyek tersebut ..
" REPAINTING REFUELER SPG-23 (25 KL), SPG-28 (40 KL) & HIDRANT FLUSHING CAR"
Didalam melaksanakan proyek ini, PT. KAPZON menyatakan bahwa benar nama yang tercantum
dibawah ini akan bekerja untuk proyek ini dan sebagai personel PROJECT MANAGER dan akan
bertanggung jawab dalam pelaksanaannya
Demikianlah Surat Keterangan ini dibuat agar dapat dipergunakan sebagaimana mesti nya dan menjadi salah
satu syarat administrasi proyek tersebut..
" REPAINTING REFUELER SPG-23 (25 KL), SPG-28 (40 KL) & HIDRANT FLUSHING CAR''
Didalam melaksanakan proyek ini, PT. KAPZON menyatakan bahwa benar nama yang tercantum
dibawah ini akan bekerja untuk proyek ini dan sebagai personel SAFETYMAN dan akan
bertanggung jawab dalam pelaksanaannya
Demikianlah Surat Keterangan ini dibuat agar dapat dipergunakan sebagaimana mesti nya dan menjadi salah
satu syarat administrasi proyek tersebut..
HSE PLAN
--.--
HSE PERFORMANCE INDICATOR (KPI)
Nama Perusahaan :PT. KAPZON
Jen is Pekerjaan : 45 ( Empat Puluh Lima) Hari Kalender sejak diterimanya PO
lokasi Pek.erjaan : REPAINTING REFUELER SPG-23 (25 KL), SPG-28 {40 KL) & HIDRANT FLUSHING CAR
Score
No Item Tarpt Actual Score Max lndlcato, Note,;
Actual
1 Jumlah Tl"'naga Kerja 8 Absensi
NON SCORING
Jam K�if Aman 5760 NONSCORING Data fam Kerja
ualNI "'dlcator
1 Fatality 0 6 0
Angka Total Kasus Actual STarget
� �
c-0� c-0�
.-" .-"
2 Lost Time Incident 0 Angka Total Kasus Aau.il $T-�t
3 lnsiden berdampak pencemaran lingkungan 0 _,,.o _,,.o Anglea Total Kasus Actual :iTarget
4 lnsiden berdampak kebakaran / kerusabn aset 0 Angka Total Kasus Actual :S"Target
s ,:l(�t Aid 0 8 Angka Total Kasus Actual .:!;.Target
leadlnl lndkat�
1 HS:E Meeting 2 7 Notulen/ Daftar Hadir """-•1"-fora,t
0
2 HSE Talk/ briefing 45 8 DaftarHadir -A<tu>l > Ti,,..I
3 HSE Reporting 2 8 Laporan yang diserahkan �l�,_1,-�
4 HSE Management Visit 2 7 Dokumen pelaksanakan MWT Aw.Jal i Tirget
s Oosure Action 90 8 Dokumen tindak lanjut temuan """ollT�
6 Inspection/Audit 8 Dokumen pelaksanaan Inspection/Audit �1;tu4l�Tor•t
"
2
7 Kepatuhan terhadap Penggunaan APO 0 Ookurnen kepatuhan penggunaan APO Adl:u.,t ?Target
8 Kepatuhan terhadap Pengelolaan limbah 100% 7 Ookumen kepatuhan peni:ielolaan limbah Actual� Target
9 Kepatuhan terhadap pengelolaan hygiene industry 100% 7 Ookumen kepatuhan pengelolaan HI Actual � 'liH,Pl
10 Kepatuhan terhadap pengelolaan good house keeping B Ookumen kepatuhan pengelolaan House Keeping Actual 2 Target
0
HSE PLAN
UT.&M"&X{&F{ KESELJThXATAH
TI^&Ir{ I(EEEHA?AH IT.ES.IA.
"<.G-
C>FF ac::: .a !'
_. �t ...... �,a,, 8EI, �.....-- ts,7
t:3,ra Sam_,..�
;a,,.. tl-<.F>..Ai. �,� 7 ,.::.s
�c;a,,n,- 05--42 .... �3- B-2 $4.:Z -a.10.,2&
F--= C)fS-.4,.2 - ..a -..SEJ.3-3
e:m ...11 Ptk...ai=>.a:110rwgpp<GDvar,� c:::c:sn
El..& rll lc..ar El'� K. lflwlll� C>� I
�1< �• s.v�•�..,..
BOBOT I
NO. POKOK PEKERJAAN
(%) 7 14 21 28 30 KET
1 PEKERJAAN PERSIAPAN 1.00% '/,to-rrn1 �►100%
�tfs:ffit
2 REPAINTING CABIN HIDRAN FLUSHING CAR 18.79% 9.40% 9.40%
3 REPAINTING REFUELER SPG-28 37.82% �0 4�2.60%
,,.,.,----
4 REPAINTING REFUELER SPG-23 23.27% �
.
7.76% 7.76% 7.76%
5 PEKERJAAN FINHISING 19.�.:l�. 4.78% 4.78% 4.78% 4.78%
Target Progres -10.15% - 26.78% 26:32% 25.14% 12.54%
Target Progres Kumulatif 100.00% 10.15% 36.92% 63.24% 88.38% 100%
-_t
-_l
resiko harus dilakukan sebagai praktek - praktek kerja bersama antara pengawas dari disiplin I
kerja yang ada dengan satu atau lebih banyak karyawan yang dipekerjakan oleh perusahaan
dibawah fungsi/ disiplin yang selalu di evaluasi. Pelaksanaan risk assessment selalu diawali
dengan mengidentifikasi semua bahaya - bahaya (hazards) yang ada ditempat yang akan
dianalisa. ldentifikai bahaya merupakan hal yang sangat penting didalam penilaian resiko
(risk assessment) karena semua analisa akan berawal dari sini.
t.1.3. Penentuan Resiko
Setelah mengidentifikasi bahaya - bahaya yang ada, selanjutnya ditentukan besarnya
kemungkinan timbulnya suatu kecelakaan yang diakibatkan oleh suatu bahaya (Likelihood /
probability) dan besarnya tingkat keparahan (consequences) yang dapat diakibatkan oleh
bahaya diatas. Probability dalam pengertian penaksiran resiko (risk assessment) adalah
keseringan munculnya situasi tidak aman, yang mengakibatkan efek yang telah
teridentifikasi. penentuan "Probability dan Consequences" dibagi atas tiga (3) tingkatan :
. SEDANG (marginal)
o Manusia - Kecelakaan lost time (> 21hari)
o Publik - Bahaya yang mengancam kesehatan atau biasa
mengakibatkan luka.
. Lingkungan - Tumpahan Minyak sedang < 1 bbls
2 SEDANG . Peralatan - Kerusakan peralatan > US$ 500 - US$ 9,999
o Produksi - Kehilangan produksi > US$ 500 - 9,999
Kemungkinan terjadidisertai kecelakaan dengan luka - luka
sedang yang memerlukan perawatan di Rumah Sakit,
kerusakan pada bagian tertentu dari struktur bangunan /
instalasi.
. RINGAN (Neglible)
o Personnel - Mengakibatkan luka ringan, tidak cacat
o Publik - Tidak berakibat
1 RENDAH . Lingkungan - Tumpahan kecil, tidak ada kerugian
o Produksi - Tidak ada kerugian
Kemungkinan terjadinya suatu kecelakaan sangat kecil,
kalaupun ada hanya akan mengakibatkan luka ringan atau
kerusakan yang minim pada struktur bangunan / instalasi.
Adalah tingkatan resiko yang diakibatkan oleh adanya suatu hazard (bahaya). Setelah
menentukan besarnya 'Probability dan consequences" langkah selanjutnya adalah
mengalihkan nilai - nilai dari "Probability" dengan "Consequences" sehingga didapat suatu
nilai. Nilai inilah yang akan menentukan tingkatan dari suatu "Risk" (Resiko) dengan
menggunakan alat Bantu matrik.
Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel#.3. berikut:
TTNGKAT RESTKO (R|SK LEVEL)
H H H H
+2
== M M H H
3E L L M H
PE L M H
I
_-t
Pelajari pengalaman kecelakaan yang pemrnah terjadi, berdasarkan analisa kecelakaan.
Berikut adalah jenis kejadian kontak yang mengakibatkan terjadinya kecelakaan :
1. ldentifikasi
2. Evaluasi
3. Pengendalian:
a. Teknik Eliminasi I Penghapusan (Elimination Technique) - Hilangkan benda, daerah
atau proses yang berbahaya.
b. Teknik Substitusi / Penggahtian (Subtitution Technique) - Ganti benda, daerah atau
proses yang berbahaya tersebut dengan sesuatu yang kurang berbahaya.
-
c. Teknik Pengendalian Rekayasa (Engineering Control Technique) lsolasi atau
pisahkan benda, daerah atau proses yang berbahaya tersebut dan din karyawan,
peralatan / lingkungan didaerah kerja tersebut melalui teknik rekayasa yang ada.
d. Teknik Pengendalian Administratif (Administrative Control Technique) - kurangi resiko
yang ada dengan menggunakan teknik - teknik administrative, termasuk penetapan
standar keselamatan, prosedur, penilaian resiko (risk assessment), system ijin kerja
(work permit system), pelatihan (training), penolakan untuk melakukan pekerjaan
(refusal to work).
e. Penggunaan alat pelindung diri (Wearing - Personal Protective Equipment) -
Penggunaan PPE merupakan cara terakhir yang harus dilakukan apabila cara - cara
tersebut diatas sudah tidak mungkin untuk dilakukan.
t-
-------------------·----------------------------·
· -----------------·-·-----------------------------�-------------------------·-·----------------1
Conteh kontrol adalah memperbaiki lingkungan kerja, pembuatan prosedur, penambahan
muatan darurat, pelatihan pemadaman kebakaran, P3K dan lain - lain.
Dengan ini menyatakan Rencana Kerja untuk pekerjaan"REPAINTING REFUELER SPG-23 (25 KL), SPG-28 (40 KL) &
HIDRANT FLUSHING CAR "Bahwa Tidak Menggunakan Peralatan Berijin Khusus" Jika dikemudian dalam
pelaksanaan Pekerjaan Membutuhkan Peralatan Berijin Khusus maka Kami siap untuk menyediakan dan menunjukan
Surat perijinan dari peralatan ayang akan digunakan.
Demikianlah surat pernyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat administrasi tender diwilayah PT.Pertamina
(Persero) MOR VI Balikpapan dan agar dapat dipergunakan sebagaimana mesti nya.
PT.KAPZON
-
2.Ruang Lingkup
Seluruh area kerja perusahaan baik area Proyek maupun area kantor perusahaan PT.Kapzon
a. Setiap pembelian/pengadaan bahan kimia berbahaya harus dicantumkan dengan jelas tentang kelengkapan
informasisbb :
o Labelling
o lnformasi dampak bahaya
r lnformasi P3K dan APD
b. Spesifikasi mutu kemasanlwadah harus tertulis dengan jelas. Khusus dalam hal botofibejana bertekanan,
harus dicantumkan WARNA yang disesuaikan dengan jenis/golongan gas
c. Setiap wadah bahan kimia berbahaya harus dilengkapi dengan TANDA RESIKO BAHAYA serta tindakan
pencegahan dan penanggulangannya.
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (83) tidak dapat begitu saja ditimbun, dibakar atau dibuang ke lingkungan ,
karena mengandung bahan yang dapat membahayakan manusia dan makhluk hidup lain. Limbah ini memerlukan cara
penanganan yang lebih khusus dibanding limbah yang bukan 83. Limbah 83 perlu diolah, baik secara fisik, biologi,
maupun kimia sehingga menjadi tidak berbahaya atau berkurang daya racunnya. Setelah diolah limbah 83 masih
memerlukan metode pembuangan yang khusus untuk mencegah resiko terjadi pencemaran. Beberapa metode
penanganan limbah 83 yang umumnya diterapkan adalah sebagai berikut.
nl Setiap orang yang bekerja dengan pekerjaan penyimpanan, pengangkutan atau penyaluran bahan-bahan kimia
i
I berbahaya dan orang yang melakukan pengoperasian dan perbaikan peralatan yang berisi bahan kimia berbahaya
I
I harus memahami tentang bahaya yang terkandung didalamnya serta cara pertolongan pertama bila terjadi insiden.
,i Pengawasan yang ketat terhadap penanganan / penggunaan bahan kimia berbahaya dan beracun harus diterapkan
i
dengan sistem ijin kerja (permit system) yang benlaku dan pthak pemberi kerja (owner).
I
I
I
I
I
frr Bejana atau bak penampung yang berisi bahan kimia berbahaya yang tidak tertutup, harus dilengkapi dengan pagar
I
I pengaman atau alat lain untuk mencegah agar orang tidak jatuh kedalamnya atau terkena percikan bahan tersebut.
I
I Jembatan penghubung yang menyeberangi bejana atau bak penampung harus memiliki pegangan (hand - rail. dan
I
Ei Jalur pipa berisi bahan kimia berbahaya dan korosi harus diproteksi sehingga bila ada kebocoran tidak mengenai
orang yang lewat.
I
I
I
Ei Tanda peringatan harus dipasang untuk memberitahu pekerja bahwa unit atau daerah itu mengandung bahan kimia
I
I berbahaya. Dianjurkan untuk menggunakan tanda-tanda standarwarna yangsudah ditentukan.
I
I
Pengangkutan
I
I
Metode pengangkutan yang digunakan harus memenuhi persaratan kelayakan dan manufactur. MSDS dan peraruran
I
I
tentang pengangkutan limbah beracun limbah berbahaya dan pemerintah dan juga perlu korrdinasi serta menjalin
I
kerja sama dengan pihak pernenintah setempat untuk masalah pengangkutan, agar keamanan. keselamatan dan
I
I dampak pencemaran tenhadap lingkungan dapat dicegah atau diminimalisir.
I
I
I
i
Penyimpanan Bahan Kimia
I
I a. Gudang tempat penyimpanan bahan kimia berbahaya harus dibuat sedemikian rupa hingga aman dari
i
pengaruh alam dan lingkungan sekitarnya :
i
I r Memiliki sistem sirkulasi udara dan ventilasi yang cukup baik
I
I
. Suhu didalam ruangan dapat terjaga konstan dan aman setiap saat
I
I o Penyusunan agar tidak melebihi batas maksimum yang dianjurkan manufactur untuk menghindari
I
I roboh {ambruk) hingga tidak mengakibatkan kerusakan dan mudah pembongkaran serta kelihatan
I
I
rapi
I
i
r Khusus bahan dalam wadah silinder/tabung gas bertekanan agar ditempatkan pada tempatyang
I
tuduh, tidak lembap dana man dari sumber panas seperti listrik, apiterbuka dll.
i
I c. Setiap pekerja yang tidak berkepentingan dilarang memasukigudang penyimpangan bahan kimia berbahaya
dan setiap pekerja yang memasukigudang harus memakaiAPD yang diisyaratkan.
I
I
I
t_-_-_---
i' d. Pada setiap penyimpanan bahan kimia berbahaya harus dilengkapi LABELING ( label isi, safety, resiko bahaya
i ) beserta uraian singkat pencegahan, penanggulangan dan pertolongan pertama.
t
a
Warning
H226 Flammable liquid and vapour
H315 Causes skin irritation.
H317 May cause an allergic skin reaction.
H319 Causes serious eye irritation.
H412 Harmful to aquatic life with long lasting effects.
[Prevention]:
P210 Keep away from heat / sparks / open flames / hot surfaces - No smoking.
P235 Keep cool.
P240 Ground / bond container and receiving equipment.
P241 Use explosion-proof electrical / ventilating I light I equipment.
P242 Use only non-sparking tools.
P243 Take precautionary measures against static discharge.
P260 Do not breathe mist / vapours / spray.
P261 Avoid breahing dust / fume / gas / mist / vapours / spray.
P262 Do not get in eyes, on skin, or on clothing.
P264 Wash thoroughly after handling.
P272 Contaminated work clothing should not be allowed out of the workplace.
P273 Avoid release to the environment.
P280 Wear protective gloves / eye protection / face protection.
fiesponsel:
P301+310 lF SWALLOWED: lmmediately call a POISON CENTER or doctor / physician.
?302+352IF ON SKIN:Wash with soap and water.
P303+361+353 lF ON SKIN (or hair): Remove / Take off immediately all contaminated clothing. Rinse skin
with water / shower.
P305+351+338 lF lN EYES: Rinse continuously with waterfor several minutes. Remove contact lenses if
present and easy to do - continue rinsing.
P321 Specific treatment (see information on this label).
P331 Do NOT induce vomiting.
P333+313 lf skin initation or a rash occurs: Get medical advice / attention.
P337 lf eye initation persists:
P362 Take off contaminated clothing and wash before reuse.
P363 Wash contaminated clothing before reuse.
P370+378 ln case of fire: Use alcohol resistant foam, CO2, powder, water spray for extinc{ion. Do not use
water jet.
[Storage]:
P403+233 Store in a well ventilated place. Keep container tightly closed.
[Disposaft:
P501 Dispose of contents / container in accordance with local / national regulations.
2.3. Other hazards
This product contains no PBTfuPvB chemicals.
3. Composition/information on ingredients
Silica -<2.5
CASNumber: 0007631-86-9
"The full texts of the Hazard (H) phrases are shown in Section 16.
There are no additional ingredients present which, within the current knowledge of the supplier and in the
concentrations applicable, are classified as hazardous to health or the environment and hence do not
require reporting in this section.
Skin Contact
Remove contaminated clothing. Wash skin thoroughly with soap and water or use a recognised skin
cleanser. Do NOT use solvents orthinners.
Eye Contact
lnigate copiously with clean fresh waterfor at least 10 minutes, holding the eyelids apart and seek medical
aftention.
Ingestion
lf accidentally swallowed obtain immediate medical attention. Keep at rest. Do NOT induce vomiting.
4.2. Most important symptoms and effecb, both acute and delayed
No data available
4.3. lndication of any immediate medical attention and special treatrnent needed and notes for
physician
No data available
5. Fite-fighting measures
Note; Fire will produce dense black smoke. Decomposition products may be hazardous to health. Avoid
exposure and use breathing apparatus as appropriate.
Cool closed containers exposed to fire by spraying them with water. Do not allow run off water and
contaminants from fire fighting to enter drains or water courses.
5.2. Special hazards arising from the substance or mixture
Fire will produce dense black smoke. Decomposition products may include the following materials: carbon
monoxide, carbon dioxide, smoke, oxides of nitrogen.
Avoid exposure and use breathing apparatus as appropriate.
5.3. Advice for fire-fighters
Cool closed containers exposed to fire by spraying them with water. Do not allow run off water and
contaminants from fire fighting to enter drains or water courses.
Contain and absorb spillage with non-combustible materials e.g. sand, earth, vermiculite. Place in closed
containers outside buildings and dispose of according to the Waste Regulations. (See section 13).
lf drains, sewers, streams or lakes are contaminated, inform the local water company immediately. ln the
case of contamination of rivers, streams or lakes the Environmental Protection Agency should also be
informed.
ln Storage
Handle containers carefully to prevent damage and spillage.
Naked flames and smoking should not be permitted in storage areas. lt is recommended that fork lift trucks
and electrical equipment are protected to the appropriate standard.
This coating contains solvents. Solvent vapours are heavier than air and may spread along floors. Vapours
may form explosive mixtures with air. Areas of storage, preparation and application should be ventilated to
prevent the creation of flammable or explosive concentrations of vapour in air and avoid vapour
concentrations higher than the occupational exposure limits.
Avoid skin and eye contact. Avoid inhalation of vapours and spray mists. Observe label precautions. Use
personal protection as shown in section 8.
Smoking, eating and drinking should be prohibited in all preparation and application areas.
Never use pressure to empty a container; containerc are not pressure vessels.
There are no exposure sc,enarios, see details in section 1.
$tore on concrete or other impervious floor, preferably with bunding to contain any spillage. Do not stack
more than 3 pallets high.
Keep container tightly closed. Containers which are opened must be carefully resealed and kept upright to
prevent leakage. Keep in the original container or one of the same material.
The product may charge electrostatically. Always use earthing leads when pouring solvents and
transferring product. Operators should wear clothing which does not generate static (at least 60% natural
fibre) and antistatic footwear; floors should be of conducting type.
DNEUPNEC values
No Data Available
Skin Protection
Gloves of an appropriate material should be worn during mixing and application.
Other
Overalls which cover the body, arms and legs should be worn. Skin should not be exposed. Barrier creams
may help to protect areas which are difficult to cover such as the face and neck. They should however not
be applied once exposure has occurred. Petroleum jelly based types such as Vaseline should not be used.
All parts of the body should be washed after contact.
Respiratory Protection
\lUhen concentrations exceed the exposure limits shown above, workers must wear appropriate approved
respirators. Provision of other controls such as exhaust ventilation should be considered if practical.
Thermal hazards
No Data Available
-- .36:.-.
10.{. Reactivity
No data available
I 0.2. Chemical stability
Stable under recommended storage and handling conditions (see section 7). Wtren exposed to high
temperatures may produce hazardous decomposition products such as carbon monoxide, carbon dioxide,
oxides of nitrogen and smoke.
Keep away from oxidising agents, strongly alkaline and strongly acid materials in order to avoid possible
exothermic reactions.
10.3, Possibility of hazardous reactions
May react exothermically with: oxidising agents, strong alkalis, strong acids.
10.4. Conditions to avoid
Stable under recommended storage and handling conditions (see section 7).
I 0.5. lncompatible materials
Keep away from the following materials: oxidising agents, strong alkalis, strong acids.
I 0.6. Hazardous decomposition products
Fire will produce dense black smoke. Decomposition products may include the following materials: carbon
monoxide, carbon dioxide, smoke, oxides of nitrogen.
Avoid exposure and use breathing apparatus as appropriate.
1 1. Toxicological information
Acute toxicity
Exposure to solvent vapour concentrations from the component solvents in excess of the stated
occupationalexposure limits may result in adverse health effects such as mucous membrane and
respiratory system irritation and adverse effects on the kidneys, liver and central nervous system.
Symptoms include headache, nausea, dizziness, fatigue, muscular weakness, drowsiness and in extreme
cases, loss of consciousness.
Repeated or prolonged contact with the preparation may cause removal of naturalfat from the skin
resulting in dryness, irritation and possible non-allergic contact dermatitis. Solvents may also be absorbed
through the skin. Splashes of liquid in the eyes may cause irritation and soreness with possible reversible
damage.
Based on the properties of the epoxy constituents and considering toxicological data on similar
preparations this preparation may be an initant and a skin and respiratory sensitiser. Low molecular weight
epoxy constituents are irritating to eyes, mucousmembranes and skin. Repeated skin contact may lead to
irritation and sensitisation, possibly with cross-sensitisation to other epoxies.
The preparation has been assessed using the Acute Toxicity Data listed below, and classified for
toxicological hazards accordingly. See section 2 for details.
lnhalation lnhalation
lngredient OralLD50, Skin LD50,
Vapour LD50, DusUMist LD50,
mglkg mg/kg
mg/U4hr mg/U4hr
5-methylhexan-2-one - (1 1 0-1 2-3) 3,200.00, Rat Not Available Not Available
110 Rabbit
Amorphous Silica - (7631-86-9) 5,110.00, Rat Not Available Not Available
5,000.00, Rabbit
Epoxy Resin - (25068-38-6) 2,000.00, Rat Not Available Not Available
2,000.00, Rabbit
Solvent naphtha (petroleum), light 6,800.00, Rat Not Available Not Available
3,400.00, Rabbit
Item
Acute Toxicity (mouth) Classified icable
Acute Toxicity (skin) llNot Classified llNot Applicable
Acute Toxicity (inhalation) llNotClassified Ilttot
Skin corrosion/irritation llz llOauses skin irritation.
Eye damage/irritation llz llCauses serious eye initation.
Sensitization (respi ratory) Classified Applicable
Sensitization (skin) 1 cause an a skin reaction
Germ toxicity Classified ot
Carcinogenicity llNot Ctassitieo llNot nppticane
Reproductive Toxicity Classified
Specific target organ systemic toxicity Classified ot Applicable
(single exposure)
Specific target organ systemic Toxicity Classified Applicable
(repeated exposure)
Aspiration hazard Classified icable
12.1. Toxicity
The preparation has been assessed according to the GHS criteria and is classified as dangerous for the
environment, using the toxicity data listed below.
Aquatic Ecotoxicity
naphtha (petroleum), light 6.14, Daphnia magna 19.00 (72 hr), Selenastrum
- (64742-s5-6) 9.22, capricornutum
I 3. Disposal considerations
Using information provided in this data sheet advice should be obtained from the local Waste Regulation
Authority as to whether special waste regulations apply.
1 4. Transport information
Ems F-E,S-E
1 5. Regulatory information
This product and all its components complies with the chemical and transport regulations from the country
listed in section 1.3.
Other regulatory information specific to the hazardous chemical(s):
None noted
It is always the responsibility of the user to take all necessary steps to meet the demands of applicable
legislation.
This SDS is valid for 5 years from the revised date on page 1
The revision date is in American format (e.g. MM/DD/YY).
End ofdocument
]f
fikmlmh*{
All information concerning this product and/or suggestions for handling and use contained herein are
offered in good faith and are believed to be reliable. Akzo Nobel however makes no warranty as to
the accuracy of and/or sufficiency of such information.
GTAzzO A4
Safety Data Sheet
THTNNER (GTA220/T-10)
Sales
Order: {SalesOrdJ
Bulk Sales Reference No.: GTA22O
SDS Revision Date: 01t't612017
SDS Revision Number: A+7
.i In{srnstioml
1.2. Relevant identified u$es ol the substance or mixture and uses advised against
lntended Use SeeTechnical Data Sheet.
ApplicationMelhod See Technical Data Sheet.
Emergency
CHEMTREC (USA) (800) 424-9s00
lnternational Paint (713) 682-1 71 1
Poison Control Center (800) 854-6813
Customer Service
lnternational Paint (800) s8e-1 267
Fax No. (800) 631-7481
II
Danger
H226 Flammable liquid and vapor.
H315 Causes skin irritation.
H318 Causes serious eye damage.
H335 May cause respiratory iritation.
H411 Toxic to aquatic life with long lasting effects.
1110
GTA22O-A4
p21 0 Keep away from heat / sparks / open flamea / hot surfaces - No smoking.
3. Composition/inlormation on ingredients
This product contains the following substances that present a hazard within the meaning of the relevant State
and
lngredienVChemlcal
Weight "6 GHS Classification Notes
Desiqnations
Petroleum naphtha 25-50 Asp. Tox. 1;H304 t1l
CASNumber: 0064742-95-6 Aquatic Chronic
2;H41 1 (Self
Classification)
Butanol 25-50 Flam. Liq. 3;H226 nlt21
CASNumber: 0000071-35-3 Acute Tox. 4;H302
STOT SE 3;H335
Skin lrrit. 2;H315
Eye Dam. l;H318
STOT SE 3;H336
1,2,4-Trimethyl benzene 25-50 Flam. Liq.3;H226 t1I
CASNumber: 0000095-63-6 Acute Tox. 4;H332
Eye lrrit.2;H319
STOT SE 3;H335
Skin lrrit. 2;H315
Aquatic Chronic
2iH411
1,3,5-Trimethylbenzene 1.0- 10 Flam. Liq.3;H226 t1I
CASNumber: 0000108-67-8 ST0T SE 3;H335
Aquatic Chronic
2;H411
(o-, m-, p- isomers) .0 - 10 Liq. 3;H226
CASNumber: 0001330-20-7 Tox. 4;H332
Tox. 4;H312
lrrit.2;H315
2110
GTA22O_A4
lnlt.2;H3'19
SE 3;H335
5. Fire-fiohtino measrrres
3/10
GTA22O_A4
6. Accidental release
7.
ln Storage
Keep away from heat, sparks and flame.
8. controls and
4t10
GTA220_44
Brazil
0000098-82-8 Cumene OSHA 50 ppm TWA; 245 mg/m3 TWA
ACGIH 50 ppm TWA
NIOSH 50 ppm TWA; 245 mg/m3 TWA900 ppm IDLH (10%
LEL)
Supplier
OHSA, 50 ppm TWA
CAN
Mexico 50 ppm TWA LMPE-PPT; 245 ms/m3 TWA
LMPE-PPT7S ppm STEL ILMPE-CI]; 365 mglm3
STEL ILMPE-CT]
Brazil 39 ppm TWA LT; 190 ms/m3 TWA LT
0000108-67-8 1,3,S-Trimethylbenzene OSHA
ACGIH
NIOSH 25 ppm TWA; 125 mg/m3 TWA
Supplier
OHSA,
CAN
Mexico
Brazil
0001 330-20-7 Xylenes (o-, m-, p- isomers) OSHA 100 ppm TWA; 435 mg/m3 TWA150 ppm STEL;
655 mg/m3 STEL
ACGIH 1 00 ppm TWA1 50 ppm STEL
NIOSH
Supplier
OHSA, 100 ppmTWA150 ppm STEL
CAN
Mexico 100 ppm TWA LMPE-PPT; 435 mgim3 TWA
LMPE-PPI150 ppm STEL [LMPE-CT]; 655 mg/m3
STEL ILMPE-CT'I
Brazil 78 ppm TWA LT; 340 mo/m3 TWA LT
0064742-95-6 Petroleum naphtha OSHA
ACGIH
NTOSH
Suoplier
OHSA,
CAN
Mexico
Brazil
5/1 0
GTA220 A4
IARC lGroup 1: No; Group 2a; No; Group 2b: No; Group 3: No;
lcroup 4: No;
No
1; No; Group 2a: No; Group 2b: Yes; Group
4:
1 08-67-8 ,3,5-Trimelhylbenzene
No
1: No; Group 2a: No; Group 2b: No; Group 3: No;
4i
330-20-7 (o-, m-, p- No
naphtha
6/10
GTA22O_A4
Vapor Density Heavier than air
Specific Gravity 0.85
Solubility in Water Not Measured
Partition coefficient n-octanol/water (Log Not Measured
Kow)
temperature
Auto-ignition Not Measured
Decomposition temperature Not Measured
Viscosity (cSt) No Established Limit Not Measured
Refer to the Technical Data Sheet or label where information is
VOC "/" available.
VOHAP content (gm/litre of paint) 2674.92 (as supplied)
VOHAP content (gmllitre of Solid Coating) 26.75 (as supplied)
10.1. Reactivity
No data available
1 0.2. Chemical stability
This product is stable and hazardous polymerization will not occur- Not sensitive to mechanical impact.
Excessive heat and fumes generation can occur if improperly handled.
10.3. Possibility of hazardous reactions
No data available
10.4. Conditions to avoid
No data available
1 0.5. lncompatible materials
Strong oxidizing agents.
10.6. Hazardous decomposition products
FLAMMABLE/COMBUSTIBLE MATERIALS: Will be easily ignited by heat, sparks or flames. Vapors may form
explosive mixtures with air. Vapors may travel to source of ignition and flash back. Most vapors are heavier
than air. They will spread along ground and collect in low or confined areas (sewers, basements, tanks)
creating a vapor explosion hazard. Runoff to sewers may create fire or explosion hazard. Containers may
explode when heated.
1 1 . Toxicoloqical information
Acute toxicity
NOTICE: Reports have associated repeated and prolonged occupational overexposure to solvents with
permanent brain and nervous system damage. lntentional misuse by deliberately concentrating and inhaling
the contents may be harmful or fatal.
7110
GTA220 A4
1 2. Ecoloqical information
12.1. Toxicity
No additional information provided for this product. See Section 3 for chemical specific data.
Aquatic Ecotoxicity
13. considerations
8/1 0
GTA22O A4
Do not allow spills to enter drains or watercourses.
Dispose of in accordance with local, state and federal regulations. (Also reference RCRA information in
Section 15 if Iisted).
14. information
Regulatory Overview The regulatory data in Section 15 is not inlended to be all-inclusive, only selected
regulations are represented. All ingredients of lhis product are listed on the TSCA
(Ioxic Substance Control Act) lnventory or are not required to be listed on the TSCA
lnventory.
WHMIS Classification 82 D2B E
1,2,4-Trimethyl benzene
Cumene
Butanol
Xylenes (o-, m-, p isomers)
Mass RTK Substances (>1%) :
1,2,4-Trimethyl benzene
Cumene
Butanol
1,3,5-Trimethylbenzene
Xylenes (o-, m-, p- isomers)
Penn RTK Substances (>17o) :
9/10
r
GTA22O_A4
1,2,4-Trimethyl benzene
Cumene
Bulanol
Xylenes (o-, m-, p- isomers)
Penn Special Hazardous Substances (>.01%)
(No Product lngredients Listed)
BCRA Status:
(No Product lngredients Listed)
N.J. RTK Substances (>l%) :
1,2,4-Trimethyl benzene
Cumene
Butanol
Xylenes (o-, m-, p- isomers)
N.J. Special Hazardous Substances (>.01%) :
Cumene
Butanol
Xylenes (o-, m-, p- isomers)
N.J. Env- Hazardous Substances (>. 1%) :
1,2,4-Trimethyl benzene
Cumene
Butanol
Xylenes (o-, m-, p- isomers)
Proposition 65 - Carcinogens (>0%):
Cumene
Proposition 65 - Female Repro Toxins (>0%):
(No Product lngredients Listed)
Proposition 65 - Male Repro Toxins (>0%):
(No Product lngredients Listed)
Proposition 65 - Developmental Toxins (>07.):
(No Product lngredients Listed)
The informalion and recommendations contained herein are based upon data believed to be correct.
However, no guarantee or u/arranty o, any kind, expressed or implied, is made with respect to the intormation
ctntained herein. We accept no respon$ibility and disclaim all tiability for any harmful effects which may be
caused by exposure to our products. Customers/users of this product musl comply with all applicable health
and safety laws, regulations, and orders.
End of Document
10/10
P .KAPZON
DAFTAR APD
MATRIKS KEBUTUHAN APD PEKERJAAN REPAINTING REFUELER SPG-23 (25 KL), SPG-28 (40 KL) &
HIDRANT FLUSHING CAR
KEBUTUHAN APO
JUMLAH
NO. PEKERJAAN Safet Face Sarung
PEKERJA Safety Sarung Safety Covera Full Body
y Masker Shiel Tangan
Helmet Tangan Glasses al Harness
Shoes d Las
PT.KAPZON
��
- ;.,
DAFTARAPD (t)
DAFTAR APD DAN JUMLAH APD:
-NFPA 10
HSE PLAN
;.
-. i ,, ,.
n +
t
?
i
^
$ {.
i dt
i t-
,t
*_ -;*-1 't t
"ryf ;;.".
: irii
1:
h,
il 1'
:, :5
.'1,
"1
.fi
id
?
ru
Itt
tt:.
*#.
tqi
i$.
i lrl
,i
x*r..jr .
iSi
fsl
i :
B .kil. -
+
,
tl
* ' $*,
_.r
i*
ntt
l
il:
u
Qrfi
9z t =z c=
r
HFi
*g
C
p
x
rP
4i
D-
PT. I(APZON
LEMBAR INSPEKSI KENDARAAN
Perihal
tstrltgl r
,ti .siii.f,t
Baik
t Keadaan Ban
Ban Depan
Ban Belakang
Ban cadangan
2 Kaca Spion / Mirror
Kaca Spion Kanan & Kiri
Kaca Spion Dalam
Kaca Depan
3 Peralatan
Dongkrak & Handle
Kunci Ban
4 Lampu-Lampu
Lampu Kecil
Lampu Besar
Lampu Belakanng
Lampu Ruangan
Lampu Mundur
Lampu Rem
Lampu Rething Kanan &Kiri
Lampu Tanda Darurat
5 Surat Tanda Nomor Kendaraan
6 Spaark Arrestor
7 Tempat Duduk
8 Sabuk Pengaman
Hatu2
PT. IL*PZON
LEMBAR INSPEKSI KENDARAAN
lili
Pelaksanaan pemeriksaan
Oleh, kendaraan dilakukan
Jabatan: perbulan minggu pertama
Oleh,
Jabatan Direktur Utama
Catatan :
Hali2l2
OFFICE:
Jl. Satu No.66 RT.57
Gn. Samarinda
BALIKPAPAN 76125
Phone :0542 - 441623,62 542 418128
Fax. A542 - 415633
Email : ptkapzonbpp@yahoo.com
GENERAL CONTRACTOR & SUPPLIER Banker : BANK MANDIRI
: BANK BNI SYARIAH
HSE PLAN
UTATTJII{^*FT I{,ESELJT.T}IATdLIrI
tr}AI{ TTBSSTXA:rAH I{.ENJA
Mengetahui.
PT. KAPZON
Pengertian Kendaraan
Kendaraan bermotor adalah kendaraan yang digerakkan oleh peralatan teknik untuk pergerakannya, dan digunakan untuk
transportasi darat. Umumnya kendaraan bermotor menggunakan mesin pembakaran dalam (perkakas atau alat untuk
menggerakkan atau membuat sesuatu yg dijalankan dengan roda, digerakkan oleh tenaga manusia atau motor penggerak,
menggunakan bahan bakar minyak atau tenaga alam). Kendaraan bermotor memiliki roda, dan biasanya berjalan di atas jalanan.
Berikut tata cara penggunaan kendaraan:
No LANGKAG-LANGKAH KETERANGAN
1 Melakukan pengecekkan kondisi kendaraan sebelum digunakan
2 Pastikan kondisi kendaraan dalam keadaan baik
3 Lakukan pemanasan pada kendaraan sebelum digunakan
4 Pastikan sopir memiliki surat ijin mengemudi{SIM)
5 Pastikan semua surat surat kendaraan dalam keadaan hidup
6 Pastikan safety belt terpasang dengan baik sebelum mengemudi kendaran
7 Patuhi semua rambu rambu lalu lintas selama berkendara di jalan raya
8 Pastikan kendaraan memiliki kotak P3K
9 Pastikan APAR Mobil tersedia di dalam kendaraan
10 Melakukan pengecekan kembali setelah kendaraan digunakan
DOKUMEN TERKAIT
4. Perhatikanlah posisi tubuh. Tekanan yang tidak cukup pada permulaan pemotongan akan menyebabkan gigi-gigi gergaji
menggosok benda kerja dan menjadi cepat tumpul.
Penandaan Pemotongan Awal
1. Hasil pemotongan yang baik adalah bila menurut metode yang telah ditentukan.
2. Apabila pada permulaan pemotongan tidak dibuat alur maka akan terjadi slip seperti terlihat pada gambar disamping.
3. Apabila sudut pemotongan terlalu besar maka akan menyebabkan mata gergaji cepat rusak
1. ALATUKUR
Alat ukur yang sangat diperlukan di bengkel mekanik elektro, yang digunakan untuk mengukur besaran fisik antara lain
mistar baja, jangka sorong, busur derajat dan mikrometer. Sedangkan untuk mengukur besaran listrik, yang sering diperlukan
antara lain volt meter, ampere meter, dan ohm meter. Untuk pekerjaan di bengkel dengan ketelitian rendah, penggaris baja
sangat sering digunakan. Ketelitian dari pembacaan tergantung dari kualitas garis-garis dan pada pembagian skala. Ukuran
penggaris baja berkualitas.
pembagian V1 atau % mili meter. Sedangkan untuk mengukur benda kerja dengan berbagai bentuk dan ukuran dengan ketelitian
yang lebih tinggi dibandingkan dengan mistar baja, digunakan alat ukur jangka sorong (Vernier Caliper).
Jangka sorong biasanya digunakan untuk mengukur diameter luar, diameter dalam, panjang, dan kedalaman lubang.
Tingkat ketelitian pembacaan jangka sorong bervariasi, tergantung pada pembuatan skala noniusnya. Jangka sorong yang sering
digunakan pada pekerjaan bengkel memiliki tingkat ketelitian 0,02mm s/d 0,05mm. Perhatikan
Alat ukur yang lain yang sering digunakan untuk pekerjaan mekanik elektro adalah AVO meter. Alat ini digunakan untuk
mengetes atau menguji besaran listrik pada pekerjaan pembuatan proyek elektro, misalnya pembuatan rangkaian power supply,
rangkaian listri( dan sebagainya. AVO meter sebenarnya merupakan alat gabungan yang bisa digunakan untuk mengukur arus
listri( tegangan listrik dan tahanan listrik. Tingkat ketelitian dalam pembacaan skala pada alat ini bervariasi, tergantung dari
penggunaan, kualitas dan harga alat ini.
1. DOKUMEN TERKAIT
No.002/HSE/KZ/2019
Kesehatan karyawan dan pekerja adalah prioritas utama di PT. KAPZON Pekerja/ karyawan yang tidak sehat akan
berdampak kepada penurunan kemampuan dan kesanggupannya dalam bekerja.
Untuk memastikan status kesehatan pekerja, pemeriksaan kesehatan dalam bentuk Medical Check-Up /Pemeriksaan
Kesehatan Dari Puskesmas atau Klinik dilakukan terhadap pekerja saat sebelum memulai bekerja dan berkala setiap
tahunnya dan pemeriksaan khusus dalam kasus menghindari kecacatan setelah insiden.
Prosedur pemeriksaan kesehatan terhadap pekerja diatur sebagai berikut:
• Pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja dilakukan untuk memastikan pekerja berada dalam kondisi fit untuk
melakukan pekerjaannya.
• Jenis pekerjaan yang dilakukan spesifik disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang dilakukan mengingat potensi
bahaya yang berbeda-beda jenis dan likelihoodnya pada setiap jenis pekerjaan.
• Hasil pemeriksaan kesehatan akan menjadi masukan untuk program HSE yang akan dlbuat untuk memastikan
perlindungan maksimal diberikan kepada pekerja agar tidak terjadi penyakit akibat kerja (PAK) dan penyakit
akibat hubungan kerja (PAHK).
• Pemeriksaan berkala akan dilakukan terhadap semua bekerja satu kali dalam setahun untuk memastikan status
kesehatan pekerja.
• Pemeriksaan khusus dilakukan terhadap pekerja setelah yang bersangkutan mengalami kecelakaan kerja. Hal
ini untuk menghindari memonitor kondisi kesehatan pekerja agar dapat kembali bekerja setelah berada dalam
kondisi sehat.
•
Prosedur ini dibuat untuk memastikan perlindungan kesehatan semua pekerja di PT. KAPZON.
1. Tujuan
Tujuan dari SOP ini adalah untuk menyediakan proses untuk mengidenti{ikasi dan mengendalikan risiko
terkait dengan kegiatan penanganan manual yang berbahaya
1. PERSETUJUAN
Direktur Utama
2. Definisi
Penanganan Manual( Manual Handling) berarti setiap aktivitas yang membutuhkan penggunaan kekuatan oleh tenaga manusia
untuk diangkat,mendorong menari( membawa atau menahan benda, orang atau hewan.
Bahaya Penanganan manual berarti aktivitas penanganan manual yang melibatkan
berikut:
r penerapan kekuatan yang berulang atau berkelanjutan
I posturcanggung berulang atau berkelanjutan
. gerakan berulang atau berkelanjutan
. penerapan kekuatan tinggi
r paparan getaran yang berkelanjutan
. menangani orang atau binatang hidup
: menangani beban yang tidak stabil, tidak seimbang atau sulit untuk dipindahkan
Gangguan muskuloskeletal {MSD) adalah cedera, penyakit, atau penyakit yang timbul secara keseluruhan atau dalam
bagian dari tugas-tugas penanganan manual, baik secara tiba-tiba atau dalam jangka waktu yang lama.
Risiko berarti kemungkinan atau kemungkinan suatu bahaya dapat menyebabkan bahaya.
Penilaian Risiko adalah proses yang berupaya mengidentifikasi bahaya; kemudian tentukan levelnya
risiko dengan memperhitungkan kemungkinan bahwa seseorang akan terluka atau sesuatu
rusak oleh bahaya, frekuensi kontak atau paparan bahaya, tingkat
paparan dan kecukupan tindakan pengendalian yang ada.
Pengendalian Risiko berarti penggunaan tindakan untuk mengendalikan risiko ke tingkat yang dapat diterima.
Risiko berarti kemungkinan atau kemungkinan suatu bahaya dapat menyebabkan bahaya.
Penilaian Risiko adalah proses yang berupaya mengidentifikasi bahaya; kemudian tentukan levelnya
risiko dengan memperhitungkan kemungkinan bahwa seseorang akan terluka atau sesuatu
rusak oleh bahaya, frekuensi kontak atau paparan bahaya, tingkat
paparan dan kecukupan tindakan pengendalian yang ada.
Pengendalian Risiko berarti penggunaan tindakan untuk mengendalikan risiko ke tingkat yang dapat diterima.
4. PROSEDUR
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIANOMOR 48 TAHUN 2016 mengharuskan kegiatan penanganan manual
berbahaya diidentifikasi dan langkah-langkah untuk mengendalikan risiko cedera dilaksanakan. Peraturannya juga mengharuskan
langkah-langkah pengendalian risiko ditinjau pada kesempatan tertentu.
4.1. Ketua tim / penyelia harus memastikan bahwa kegiatan penanganan manual berbahaya diidentifikasi menggunakan
Formulir 048 ldentifikasi Bahaya Kerja Lapangan dan Daftar Periksa Kontrol dan, jika perlu, Formulir 047 - Daftar Periksa
untuk Mengidentifikasi Tugas-Tugas Penanganan Manual yang Berbahaya.
4.2. Dimana aktivitas penanganan manual berbahaya diidentifikasi yang tidak dapat memuaskan terkontrol, Petugas OHS
(OHSO) harus diberitahu. OHSO kemudian dapat menyelesaikan penilaian risiko formal menggunakan WorkSafe Manual
Handling Formulir Penilaian Risiko.
4.3. Langkah-langkah pengendalian risiko yang tepat harus diterapkan untuk menghilangkan, mengurangi, atau mengelola
risiko sejauh dapat dipraktikkan secara wajar.
4.4. Tinjauan berkala atas kendali risiko, dan revisi jika perlu, harus dilakukan ketika:
• tugas penanganan manual berbahaya telah berubah dalam beberapa cara.
• sebelum sebuah objek digunakan untuk tujuan lain yang memang dirancang untuk itu tujuan dapat
mengakibatkan karyawan melakukan penanganan manual berbahaya.
• Untuk diketahui informasi baru tentang manual handling.
• insiden yang melibatkan penanganan manual berbahaya atau laporan MSD terkait tugas dibuat, atau.
• setelah menerima permintaan dari Perwakilan K3.
Tinjauan pengendalian risiko dalam keadaan ini akan dilakukan oleh OHSO atau
Risiko dan Kepatuhan Bisnis Manajer.
Pemimpin tim / penyelia harus mengkomunikasikan perubahan tugas kepada OHSO untuk memfasilitasi
ulasan ini.
4.5.Salinan Formulir Penilaian Risiko Penanganan Manual yang telah diisi harus disimpan oleh HSE admin, dan
akan digunakan sebagai dasar untuk pengenalan risiko penanganan manual tindakan kontrol, termasuk
pelatihan dalam penggunaan tindakan kontrol. Risiko asli formulir penilaian yang dilengkapi setelah cedera di
tempat kerja akan dipertahankan sebagai bagian dari investigasi insiden dan diajukan dalam Manual
Kecelakaan dan lnsiden yang yang relevan dari Kantor PT. KAPZON
No.004/HSE/Kzl2a$
1. ruJUArr I
Memastikan kegiatan yang terkait dengan penggunaan mesin computer sesuai dengan persyaratan keselarnatan I
2. RUANG LINGKUP
Prosedur melingkupi kegiatan pengoperasian kendaraan perusahaan dan budaya berkendaraan yang baik bagi
3. REFERENSI
o Pedoman Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lindungan Lingkungan
4. DEFIMSI
- CPU (CentralProcexing Unit) adalah perangkatkeraskomputeryangberfungsiuntukmenerimadan
melaksanakan perintah dan data dari perangkat lunak. Prosesor sering digunakan untuk menyebut CPU
pada umumnya.
- Stabilizer adalah alat untuk menjaga agar tegangan arus listrik pada instalasi listrik tetap normal atau
tetap stabil, tegangan arus listrik yang stabil sangat dibutuhkan urmk perangkat atau alat-alat elektrik
dan elekfonik yang telah menggunakan teknologi terbaru yang sangat membutuhkan tegangan arus
lisrikyang stabil.
- Booting adalah suatu proses yang terjadi pada saat mengtridupkan komputer, dimana masuknya arus
listrik ke dalam peralatan komputer dan kemudian sistem memeriksa ada atau tidaknya perangkat keras
(hordware) yang terhubung pada komputer, agar komputer dapat berkomunikasi de,ngan pengguna
(user).
5. TANGGI]NG JAWAB
- Monojemen bertanggung jawab menyediakan seluruh peralatan yang mendukung perlindungan
terhadap kegiatan menghidupkan/ mengaktifl<an computer, mengoperasikan perangkat komputer, cara
duduk yang benar dan aman, serta mematikan kembali perangkat komputer sehingga karyawan dapat
bekerja dengan aman.
- Karyawan bertanggung jawab untuk melal$kan pekerjaan menghidupkan/ mengaktiflcan computer,
mengopefirsikan perangkat komputer, serta mematikan kembali perangkat komputer sesuai dengan
segala prosedur dan ketetapan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
6. PROSES
6. 1 MengaktiJkan Komputer
r Pastikan semua kabel power sudah terhubung dengan aliran listrik.
o Tekan tombol power stabilizer (ika menggunakan stabilizer).
o Hidupkan CPU (Central processing unit) dengan menekan tombol on atau power di casing.
. Hidupkan Monitor dengan menekan tombol on pada monitor.
o Tunggu hingga booting selesai, lalu akan muncultampilan windows yang kita pergunakan
6.2 Posisi Duduk, Monitor, Meja Yang Tepat Saat Mengoperasikan Komputer
Posisi duduk Yang Baik
. Posisi paha sebaiknya horizontal, sejajar dengan lantai tempat bekerja
. Telapak kaki menapak kelantai.
. Bantalan dari kursi dapat menopang punggung yang bawah, sehingga punggung dapat tetap tegak
. Jangan menggunakan posisi duduk yang sama jika bekerja cukup lama, rubahlah posisi duduk sesekali
. Jangan membungkuk, rileks dan nikmati duduk yang santai
. Kepala tidak terlalu condong kedepan,tegak saja.
ir {'l '
c *"rr
Langkah-langkah di atas harus dikerjakan secaraberurutan. Menyalakan dan Mematikan Komputer dengan
baik dan benar bias mernperpanjang usia pemakaian komputer. Selain itu computer juga akan selalu fresh
dan jarang bermasalah
7. Pemeliharaan Komputer
l. Tutup/close program yang tidak perlukan
Setiap progrcxn yang diload atau dijalankan membutuhkan memory GAM) sehingga seinakin banyak
program yang dijalankan semakin banyak memory yang tersita. Hal ini selain dapat menyebabkan
computer berjalan lambat (leleQ juga beban kerja computer menjadi lebih berat yang akhirnya akan
dapat memperpendek umur komponen pada komputer .
Untuk dapat mengenali virus-virus baru pada computer sebaiknya update progmrn antivirus secara
berkala. Virus yang terlanjur menyebm di computer dapat membuat menginstall ulang komputer. Hal
ini selain membutuhkan biaya juga akan menyebabkan hmddisk akan lebih cepat rusak disbanding
apahila tidak sering diinstall ulang.
5. Pakailah UPs/Stabilizer.
Gunakanlah UPS untuk mengantisipasi lisfiik matilpadam secara tiba-tiba yang dapat mengakibatkan
kerusakan pada komponen computer terutama pada harddisk. Jika tidak ada UPS, gunakanlah Stabilizer
Fungsi defrag adalah untuk menata dan mengurutkan file-file harddisk berdasarkan jenis file/data
sedemikian rupa agar mempennudah proses read/write pada computer sehingga beban kerja computer
juga akan lebih ringan yang akhimya dapat memperpanfang umur harddisk.
Saat menjalankan fungsi ini tidak boleh ada pro$am lain yg berjalan termasuk screensaver yang aktif
pada computer karena akan mengacaukan fungsi defrag ini.
beberapa saat maka ada fosfor yang menyala terus menerus. tlal. ini dapat mengakibatkan monitor
bermasalah yaitu gambar menjadi redup/kurang jelas. Lain halnya jika monitor adalahlCD, LED yang
sudah dilengkapi dengan energy saving, maka screensaver tidak terlalu dibutuhkan lagi.
dahulu di Recycle Bin ini dengan maksud agar suatu saat apabila masih membutuhkannya dapat
mengembalikan lagi. Recycle Bin yang sudah banyak juga akan menyita ruang harddisk yang dapat
menyebabkan pembacaan harddisk jadi lambat/lelet.
ada pada speaker tersebut akan mempengaruhi monitor yaitu warna monitor menjadi tidak rata atau
belang-belang. Dismankan jmak speaker active masing-masing sebelah kiri dan kanan adalah 30 cm
agar medan magnet pada speaker tidak mempengaruhi warna monitor.
10. Bersihkan motherboard & periferal lain dari debu secara berkala
Setidaknya enam bulan sekali hal ini harus lakukan. Buka casingnya terlebih dahulu kemudian
bersihkan motherboard dan periferal lain (RAM, Video Card, Modem, Sound Card,
CDR/CDRW/DVRW, kipas, dll) dengan sikat halus. Pada saat computer tidak digunakan tutuplah
komputer (monitor, CPU, keyboard/mouse) dengan cover sehingga debu tidak mudah masuk kedalam
komputer.
1. TU'UAN
Standar ini
menjelaskan langkah-langkah seleksi dan penerimaan karyawan dan peningkatan
kompetensi dalam penerapannya di PT. KAPZON.
2. RUANG LINGKUP
Standar ini mencakup mekanisme pemastian kompetensi setiap personil, pelatihan dan kesadaran di
PT. KAPZON pusat dan site.
3. URAIAN UMUM /
DEFINISI
Karyawan merupakan asset perusahaan sehingga perlu dibuatkan standar untuk seleksi dan
peningkatan kompetensi karyawan.
4. KEBI'AKAN
PT. KAPZON melakukan pengendalian dalam hal seleksi, pelatihan dan kompetensi dengan cara :
. Pentingnya memenuhi kebijakan dan prosedur K3 dengan persyaratan sistem manajemen K3.
r Konsekuensi K3 yang terjadi atau berpotensi K3 dari pekerjaan yang dilakukan dan manfaat
peningkatan kinerja terhadap sistem manajemen K3.
o Peranan dan tanggung jawab dalam mencapai kesesuaian dengan kebijakan dan prosedur K3
serta persyaratan sistem manajemen K3, termasuk persyaratan kesiagaan dan tanggap
darurat.
o Konsekuensi yang mungkin terjadi jika tidak melaksanakan prosedur yang ditentukan.
4.5. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan sesuai hasil Identifikasi Bahaya K3 dan Matrik Kompetensi.
4.6. Memastikan semua level karyawan mengikuti pelatihan yang diatur sesuai dengan ketentuan
berikut:
. Pelatihan Peraturan Umum K3LL diikuti oleh semua level karyawan dan di re-fresh training
setiap 3 tahun sekali.
o Pelatihan Umum K3LL diikuti oleh semua level karyawan dan di refresh training setiap 3 tahun
sekali.
. Pelatihan K3LL Khusus diikuti pekerja sesuai dengan spesifik pekerjaan/tugas dan di refresh
sesuai ketentuan training.
5. PROSEDUR
5.1. Pengajuan Permintaan Karyawan (Pihak Terkait)
o Mengajukan permintaan karyawan kepada Ops & Tech Manager.
5.2. Menerima Pengajuan Karyawan (HRD)
o Menerima pengajuan Permintaan Karyawan dari pihak Terkait.
r Memeriksa kesesuaian Permintaan Karyawan dengan Matrik Kompetensi.
5.3. Mencari Calon Karyawan (HRD)
o Memeriksa ketersediaan karyawan di dalam perusahaan melalui Usulan mutasi.
o Melakukan proses seleksijika karyawan yang dibutuhkan tidak tersedia di dalam perusahaan.
1. TUJUAN
Mengatur proses pembelian barang dan jasa berjalan efektif dan dipastikan mendapatkan barang dan jasa
sesuai persyaratan penggu na.
2. RUANG TINGKUP
Prosedur ini menjelaskan tata cara pembelian barang dan jasa yang digunakan dalam kegiatan proses
produksi mulai dari permintaan hingga barang dan jasa diterima.
3. REFRENSI
3.1. Peraturan Presiden Rl No.16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang dan Jasa
3.2. Standar Nasional lndonesia (SNI)Sistem Manajemen Mutu (SMM)- Persyaratan ISO
9001:2008, Badan Standardisasi Nasional.
4. DEFINISI
Rekanan terseleksi adalah daftar rekanan yang telah dievaluasi dan memenuhi kriteria perusahaan sebagai
suplier. Stok aman adalah stok minimal yang harus dimiliki yang tersimpan di Gudang.
5. PENANGGUNGJAWAB
Kepala Bagian Pembelian bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan pembelian bahan baku
maupun pendukung diseluruh perusahaan.
5. URAIAN PROSEDUR
6.2.1.Sesuai dengan PO, Bagian Pembelian memonitor kedatangan Barang dan Jasa dari suplier.
6.2.2. Penanganan terhadap penerimaan Barang dan Jasa dari suplier diatur pada Prosedur masing
masing User/Bagian.
6.2.3. Setelah menerima barang, Bagian Gudang membuat Laporan Penerimaan Barang dan
menyerahkan ke Bagian Pembelian.
6.2.4. Bagian Pembelian verifikasi antara Laporan Penerimaan Barang dan Jasa dengan PO.
6.2.4. Apabila sesuai, maka Laporan Penerimaan Barang dan Jasa ditandatangani dan diserahkan pada
Direktur untuk disetujui, selanjutnya ke point 6.2.5
6.2.5. Apabila tidak sesuai maka Bagian Pembelian melakukan konfirmasi kepada suplier untuk
pengembalian / penukaran barang.
6.2.6. Bagian Pembelian menyerahkan Laporan Penerimaan Barang dan Jasa yang sudah ditandatangani
oleh Direktur, PO, Surat Jalan kepada Bagian Keuangan untuk prosespembayaran.
6.2.7. Setiap Peneriamaan barang yang mengandung B3 dan Bahan Kimia berbahaya wajib melampirkan
MSDS sesuai persyaratan K3 yang berlaku,jika ditemukan barang yang mengandung B3 atau bahan kimia
lain nya tanpa MSDS diharapkan agar bagian penerimaan untuk dapat meminta pihak produsen
menunjukan atau menyediakan MSDS tersebut/mengembalikan barang tersebut sampai pihak produsen
dapat menunjukan MSDS dari barang tersebut.
6.2.8. Proses pembayaran dilakukan sesuai dengan Prosedur Penagihan dan Pembayaran kepada suplier
4.EVAIUASI BAHAYA
4.1 Sebelum dilaksanakannya Program Alat Pelindung Diri (APD), sifat dasar dari bahaya dan hubungan-nya dengan
keseluruhan lingkung-an kerja harus dipahami sepenuh-nya.
4.2 Pemahaman tersebut meliputijenis, komposisi, besar dan konsentrasi bahaya; termasuk bahaya fisik, biologis
serta kimiawi ditempat kerja.
4.3 Proses evaluasi bahaya sangat penting dan harus diselesaikan sebelum melangkah pada pemilihan APD yang
tepat.
4.4 Penilaian bahaya dapat dilakukan dengan menggunakan cara-cara berikut :
r Observasi, dan/atau
. Pengukuran kuantitatif.
5.PEMItIHAN
5.1 Dengan tujuan untuk mengenda-likan paparan bahaya terhadap pekerja secara efektif, tersedianya alat tersebut
ditempat kerja harus diseleksi dengan cermat.
5.2 Langkah pertama dari aktifitas pemilihan alat ini adalah evaluasi bahaya di tempat kerja.
5.3 Hasil evaluasi harus ditinjau ulang untuk menentukan jenis bahaya dan tingkat bahan pencemar yang ada selama
dilakukan pekerjaan rutin maupun pemeliharaan.
5.4 Kriteria lain yang harus dipertim-bangkan dalam pemilihan alat pelindung diriadalah kebutuhan pemakaidan
derajat perlindungan yang diberikan oleh peralatan.
5.5 Selanjutnya alat pelindung diriyang telah dipilih harus dirancang agar memenuhi persyaratan standar atau
peraturan dari : ANSI, OSHA' NFPA, UL NIOSH, dan SNI bagi sepatu pelindung dan sarung tangan kanvas.
S.PELATIHAN
8.1 Pekerja yang menggunakan alat pelindung diri harus memahami perlunya perlindungan dan alasan penggunaan
peralatan tersebut selain (atau sebagai tambahan dari) metode kontrol lain yang te-lah diterapkan dan manfaat yang
diperoleh dengan penggunaan alat tersebut.
8.2 Konsekuensi apabila tidak memakai alat pelindung yang bersangkutan harus dengan jelas diterangkan, demikian
juga pemahaman bila peralatan tidak berfungsidengan baik.
8.3 Pelatihan penggunaan alat pelin-dung diri harus diberikan pada seluruh pekerja yang karena tugas-nya diharuskan
memilih dan/atau menggunakan alat tersebut.
8.4 Pelatihan penggunaan alat pelin-dung diri antara lain harus menca-kup topik-topik sebagai berikut :
a. Tugas yang mengharuskan penggunaan alat pelindung diri.
b. Pemilihan alat pelindung diri.
c. Cara penyimpanan, pemeliharaan dan perawatan yang tepat.
d. Pemerikaan alat pelindung diri.
e. Praktek latihan langsung menggunakan alat pelindung diri.
f. Pelatihan lanjutan diperlukan bila alat pelindung diri baru diperke-nalkan ditempat kerja atau bila pekerja tidak lagi
menunjukkan kesiagan yang cukup dalam penggunaan dan pengetahuan tentang penggunaan dan keterbatasan alat
pelindung diri.
g. Seluruh catatan pelatihan harus didokumentasikan sesuai ketentuan.
9.MITRA BISNIS
9.1 Mitra Bisnis harus menggunakan alat pelindung diri untuk melindungi diri dari bahaya yang mereka hadapi.
9.2 Mitra Bisnis harus menyediakan sendiri peralatan perlindungan diri sesuai dengan persyaratan alat pelindung diri
Perusahaan.
lO.TAMU
10.1Tamu harus menggunakan alat pelindung diriyang tepat bila memasuki area yang membutuh-kan peralatan
tersebut.
10.2 Perusahaan akan menyediakan alat pelindung diri tersebut dengan cara meminjamkan.
Alat Pelindung Diri
1.0 Pelindung Mata dan Wajah
1.1 Pelindung mata dan wajah harus dikenakan saat tugas pekerjaan mengindikasikan perlunya perlindungan.
Pelindung mata dan wajah harus dikenakan bila ada kemungkinan luka karena: a. Partikelyang beterbangan
b. Logam yang meleleh
c. Bahan kimia: padat, cair, gas, uap
d. Radiasi
Berikut ini adalah nomor gradasi warna lensa yang disarankan sebagai perlindungan saat mengelas:
JenisJgngelasan Nomor gradasi lrarn? lensa
. Pengelasan karbon 12
yang memancarkan
bunga api tZ
. Pemotongan 4 sampai 5
sedang sampai berat
. Pengelasan logam 12
gas yang memancarkan
bunga api
. Pengelasan logam 10 sampai 14
terlindung yang meman-
carkan bunga api
r Pengelasan dengan gas 4 sampai 8
1.6 Pelindun6 wajah dimaksudkan untuk melindungi wajah dari puing, percikan atau debu.
1.7 Bila terjadi cipratan bahan kimia, timbulnya gas yang berbahaya, uap atau kabut, pelindung wajah harus
dikenakan bersama jenis pelindung mata yang tepat untuk menghadapi kemungkinan bahaya, seperti mengenakan
kacamata pelindung dari percikan bahan kimia.
a. Potensi bahaya yang terkait dengan bahan kimia yang mungkin akan ditemui (contoh : korosif, racun atau reaksi
alergi).
b. Lama dan karakteristik kontak yang mungkin terjadi (contoh : berapa lama kontak terjadi dan bagaimana
terjadinya).
c. Bagian tubuh yang mungkin terkena (tangan, kaki, lengan, dada, wajah, dll)
d. Karakteristik daya tembus, degradasi dan penetrasi dari kain.
e. Sifat fisik dari kain pelindung (kelenturan, ketahanan terhadap tusukan dan goresan, bera! perlindungan, suhu, dll).
f. Dapat dibuang (sekali pakai) atau tidak dapat dibuang (pemakaian berulang-ulang).
Respirator dengan penyaring udara mengalirkan udara sekitar ke elemen pembersihan udara yang menghilangkan
bahan pencemar.
Alat bantu pernapasan dengan penyaring udara terdiri dari duajenis.
a. Alat bantu pernapasan untuk menyaring beberapa partikel (debu, uap, asap).
b. Respirator dengan Katrid Kimia
7.2. Respirator dengan Udara Pasok
Respirator dengan Udara Pasok memberikan udara untuk bernapas pada penggunanya dari luar atau dari sumber
yang disimpan sendiri :
a. Alat Bernapas dengan Udara Pasok
b. Alat Bernapas dengan Udara Gendong
Personil yang berkompeten akan membuat identifikasi potensi masalah maupun resiko sebelum
memulai suatu pekerjaan yang berisikan instruksi secara tertulis terhadap besar resiko maupun
jenis kemungkinan kecelakaan yang timbul serta persiapan yang harus dilakukan sebagaitindakan
pencegahannya.
JSA/ HIRARC yang dibuat digunakan untuk mendukung pengembangan prosedur kerja
yang efektif, praktis yang termasuk di dalamnya :
. Memperhatikan dan mendiskusikan bagaimana pekerjaan dilakukan.
. Mendata langkah kerja.
. ldentifikasi bahaya potensial yang timbul dan resiko untuk setiap langkah kerja.
. Membuat pengecekan yang efisien dan analisa bahaya.
. Melakukan pengukuran untuk menghindari potensi resiko bahaya dan kerugian.
Hasil dari JSA/ HIRARC dan penilaian resiko harus dikumpulkan dan dipergunakan untuk membuat
Rencana Kerja (Work Execution Plan) untuk setiap pekerjaan. Kemudian Rencana kerja yang tetah
dibuat harus disosialisasikan kepada semua pekerja dan staff melalui forum tool box meeting
sebelum melaksanakan pekerjaan.
Tingkat Resiko
Adalah tingkatan resiko yang diakibatkan oleh adanya suatu hazard (bahaya). Setelah menentukan
besarnya Probabili$ dan Consequences langkah selanjutnya adalah mengalihkan nilai-nilai dari
Probability dengan Consequences sehingga didapat suatu nilai. Nilai ini lah yang akan menentukan
tingkatan dari suatu Risk (resiko) dengan menggunakan alat bantu Matriks.
Untuk jelasnya perhatikan table berikut :
Tabel 3
TINGKAT RESIKO (RISK LEVEL)
dlo H H H H
M M H H
piE= L L M H
L M H
AKIBAT BAHAYA = CONSEQUENCES / HAZARD EFFECT
Sedangkan program-program yang diperlukan untuk mengontrol bahaya antara lain adalah
1. Perencanaan
2. Menentukan sasaran yang diperlukan
3. Pelatihan
Conteh control adalah memperbaiki lingkungan kerja, pembuatan prosedur, penambahan muatan
darurat, pelatihan pemadaman kebakaran, P3K dan lain-lain
Balikpapan,21 Oktober 2019
PT. KAPZON
Prosedur lnspeksi
Suatu inpeksi yang dilakukan secara teratur dan terencana merupakan tindakan proaktive yang sangat penting
dariprogram keselamatan kerja, dan inimerupakan tindakan dinidalam usaha pencegahan kerugian, program
inpeksi merupakan suatu cara untuk mengetahui dan mengembangkan rencana tentang bagaimana
mengatasi suatu tindakan dan kondisi dibawah standart yang ditemukan ketika inpeksi dilakukan. Hal ini
merupakan usaha pencegahan sebelum tindakan dan kondisi dan dibawah standart tersebut mengakibatkan
terjadinya suatu kecelakaan yang berakibatkan dengan kerugian yang sangat besar.
Pengawas bersama-sama Safetyman dan perwakilan dari DPPU Sepinggan akan melakukan kunjungan
inpeksi kelokasiyang menjadi tanggung jawabnya, sekurang-kurangnya setiap enam bulan sekali, kunjungan-
kunjungan ini tidak dimaksudkan sebagai suatu inpeksi secara menyeluruh untuk melihat tindakan dan kondisi
dibawah standart. Namun demikian masalah Housekeeping merupakan perhatian utama dari team
manajemen tersebut. Hal lain yang sangat penting tentang maksud kunjungan inpeksi team manajemen
adalah untuk memberikan dukungan moral kepada para karyawan bahwa manajemen sangat peduli dan
memberi dukungan penuh terhadap program kesehatan, HSE ( Health Safety & Environmental )
Dukungan manaiemen tersebut dilakukan dengan cara melakukan komunikasi dua arah ( Dnlog ) dengan
manajemen lapangan, adapun halyang dibicarakan selain memberikan informasitentang kondisi perusahaan
saat iniyang perlu disampaikan kepada karyawan juga memanfaatkan peluang untuk membicarakan tentang
hasil -hasil temuan yang dilakukan oleh team audit dan tindakan lanjutan pefiaikannya serta memberikan
saran-saran.
Pengawas bersama-sama dengan Safetyman dan wakildari HSE akan melaksanakan inspeksi umum setiap
bulan sesuaidengan schedule inspeksiyang telah ditetapkan. Semua tindakan dan kondisidibawah standar
akan dilaporkan dalam bentuk laporan inspek umum dengan mengisi bentuk laponan yang telah ditetapkan.
Salinan dari laporan-
laporan tersebut akan diteruskan ke Manajer Proyek untuk ditindak lanjuti. Semua rekomendasi akan terus
dicantumkan kedalam laporan tersebut sampai betul-betultelah ditindak lanjutidan dinyatakan selesai.
Keuntungan diadakannya inspeksi
I Meningkatkan kesadaran K3
r Menjalankan program K3
Tahapan lnspeksi
1, PERSIAPAN INSPEKSI
2. INSPEKSI
■ Siklus Pengamatan
■ Objek lnspeksi
■ Pengamatan Total
■ Klasifikasi bahaya
3. LAPORAN INSPEKSI
Penetuan Objek Kritis
■ Potensi kerugian
■ Pengalaman perawatan
■ Catatan kerugian
■ Catatan perawatan
■ Catatan kecelakaan
■ Potensi kecelakaan
■ Buku petunjuk
■ Interview karyawan
Laporan lnspeksi
■ DITULIS JELAS
■ NOMOR TEMUAN BERURUTAN
■ KLASIFIKASI TEMUAN/BAHAYA
■ SPASI CUKUP
■ CAKUP TEMUAN TERAKHIR (YG LALU) KEMUDIAN BERi TANDA
■ LAPORAN TINDAK LANJUT
Tindak Lanjut lnspeksi
■ PERINTAH KERJA ATAU PERINGATAN
■ PANTAU KEPERLUAN PEKERJA & PERBAIKAN
■ PASTIKAN SESUAI RENCANA KERJA
■ PANTAU SELAMA PELAKSANAAN KERJA
■ DINYATAKAN CUKUP, UJI, EVALUASI TRAINING & SOP
■ TINJAU UL.ANG SETELAH OPERASI BEBERAPA SAAT KEMUDIAN
a. Karyawan yang akan mengoperasikan kompresor udara harus telah mendapatkan on-the-job training dari
karyawan yang telah terlatih untuk mengoperasikannya.
b. Lakukan pemeriksaan area di sekitar kompresor untuk memastikan area di sekitarnya bebas dari benda
atau bahan yang berbahaya.
c. Pastikan semua guard pelindung telah dipasang pada tempatnya dengan benar.
d. Pastikan semua komponen kompresor dalam kondisi bersih dari debu, kotoran dan oli.
2. Pemeriksaan Awal Sebelum Menghidupkan Kompresor oleh Operator
a. Bodi kompresor dalam kondisi baik (tidak penyok, tidak keropos atau berkarat, dsb).
b. Dudukan dan kaki dasar kompresor dalam kondisi stabil dan baik (menyangga dengan baik, tidak keropos
atau berkarat, dsb).
c. Mur dan Baut dalam kondisi tidak longgar.
d. Permukaan oli mesin tidak dibawah standar (lihat di indikator oli).
e. Petunjuktekanan angin berfungsi dengan baik.
f. Pipa saluran udara dan sambungannya dalam kondisi baik.
g. Volvepelepasan angin, valve cairan kondensasi dan safety yolve telah terpasang dengan benar.
h. Lakukan pemerikaan terhadap adanya kebocoran oliyang mungkin terjadi di bagian atau bawah mesin
kompresor.
a. Pastikan volve saluran angin yang keluar tabung telah tertutup agar angin dapat terakumulasi di dalam
tabung kompresor.
b. Hidupkan power listrik dari saklar utama.
c. Tekan tombol"on" yangterdapat di mesin kompresor.
d. Pastikan kembali indikator permukaan dan indikator tekanan angin telah berfungsi dengan baik.
e. Pastikan kompresor hidup dalam kondisi baik dengan memperhatikan suara atau getaran mesin
kompresor.
a. Pastikan power listrik telah dimatikan dari saklar utamanya dan tombol mesin
da la m posisi " off' sebelu m mela ku ka n perawata n.
b. Periksa kabel listrik dan sambungan pipa, ganti atau perbaikijika kabel yang terkelupas atau sambungan
yang bocor.
c. Periksa baut-baut dan kencangkan kembalijika terdapat baut yang kendur.
d. Periksa level oli dan jika kurang tambahkan oli sampai pada levelyang benar.
e. Buka volve pelepasan ldrain valvel yang berada di bawah tabung kompresor untuk melepaskan cairan
kondensasidalam tabung, setiap hariatau setiap akan dipakai.
f. Periksa kekencanganV-belt, dan jika terlalu kencang dan sudah kendur sesuaikan kembali kekencangan
V-belt. Pastikan guord dipasang kembali ditempatnya.
g. Bersihkan ftlter saluran udara masuk dari debu-debu yang bisa menghambat masukkan udara ke dalam
tabung kompresor
5. Perbaikan Kerusakan Mesin Kompresor oleh Operator dan Kru Maintenance
a. Lakukan perbaikan terhadap kerusakan mesin kompresor yang ringan yang tidak bersifat teknis dan
aman untuk dikerjakan operator.
b. Untuk perbaikan mesin kompresor yang bersifat teknis harus dikerjakan oleh kru maintenance.
No.012/HSE/KZ/2019
Pengertian ( Definisi ) APAR ( Alat Pemadam Api Ringan ) ialah alat yang ringan serta mudah dilayani
untuk satu orang guna memadamkan api/kebakaran pada mula terjadi kebakaran ( definisi berdasarkan
Permenakertrans RI No 4/MEN/1980 tentang syarat-syarat pemasangan dan pemeliharaan Alat Pemadam Api
Ringan).
Tata cara ( Prosedur ) penggunaan APAR ( Alat Pemadam Api Ringan ) / Tabung Pemadam Kebakaran :
I. Tarik/lepas Pin pengunci tuas APAR / Tabung Pemadam.
2. Arahkan selang ke titik pusat api.
3. Tekan Tuas untuk mengeluarkan isi APAR / Tabung Pemadam.
4. Sapukan secara merata sampai api padam.
Pin
Tua,s
~ Sela,og
Bagian-bagian APAR
Hal yang perlu diketahui dalam penggunaan APAR :
1. Perhatikan arah angin ( usahakan badan / muka menghadap searah dengan arah angin ) supaya media
pemadam benar-benar efektif menuju ke pusat api dan jilatan api tidak mengenai tubuh petugas
pemadam.
Perhatikan sumber kebakaran dan gunakan jenis APAR yang sesuai dengan klasifikasi sumber kebakaran.
1. TUJUAN
SOPP3K
No.014/HSE/KZ/2019
(t)
Prosedur ini disusun dengan tujuan untuk memastikan diterapkan kegiatan pertolongan pertama pada kecelakaan oleh
petugas P3K dan penyediaan kotak P3K di tempat kerja.
2. REFRENSI
• Undang-Undang Republik Indonesia No.13 Tahun 2003 Tentang Ketenaga Kerjaan.
• Undang -Undang No.1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pasal 86 dan Pasal 87.
• Peraturan Menteri Ketenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia PER.15/MEN/Vlll/2008 Tentang Pertolongan
Pertama Pada Kecelakaan.
3. PROSEDUR
a. ldentiflkasi peralatan dan petugas P3K
1. Ahli K3/Firt Aider atau bagian K3 melakukan identifikasi kebutuhan penyediaan kotak P3K sesuai dengan risik yang
ada di tempat kerja menggunakan formullr identifikasl isl kotak.
2. Ahli K3 bertanggung jawab dalam pengelolaan terhadap isi kotak P3K seperti penyediaan isi kotak P3K, inspeksi
kelengkapan kotak P3K, serta penggantian kotak P3K yang sudah terpakai.
3. Tenaga kerja bertanggung jawab dalam melaporkan penggunaan isi kotak P3K
4. Ahi K3 mengusulkan karyawan untuk menjadi petugas P3K
5. Petugas P3K yang ditunjuk ini kemudian diberi pelatihan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab sebagai petugas
P3K.
6. Petugas P3K bertanggung jawab untuk memberikan tindakan P3K jika dibutuhkan.
b. Penanganan Korban
1. Jika seorang pekerja mengalami kecelakaan dengan sendirinya petugas P3K akan bertindak.
2. Periksalah badannya, jangan merasa cukup dengan melihat Iuka-Iuka yang terlihat saja. Perhatikan apakah ada
tulang-tulang yang patah, terbakar dan tanda-tanda shock lainnya. Carilah asal mula pendarahan, kalau perlu
menggunting atau merobek pakaian pada tempat itu.
3. Memindahkan korban bila dianggap perlu sekali dan lakukan lah dengan hati-hati sekali. Pekerjaan/ pertolongan yang
sembrono dapat memberatkan korban misalnya pada patah tulang tertutup, unjung tulang dapat menembus kulit.
4. Bertindak tegas tetapi jangan terburu-buru, selalu berpedoman pada petunjuk-petunjuk yang telah ditentukan.
Lakukan segala sesuatu untuk menyelamatkan jiwa korban tanpa berlebih-lebihan.
5. Segera memanggil dokter dan terangkan apa kecelakaannya, dimana korban berada dan apa saja yang telah
dikerjakan.
c. lnspeksi kotak P3K
1. nap kotak P3K yang ada harus diperhatikan dalam kondisi terisi sesuai standar yang ada. lnspeksi kondisi dan
kelengkapan isi kotak P3K ini dilakkan melalui inspeksi K3 bulanan.
2. nap kotak P3K akan dilengkapi formulir daftar isi kotak P3K
3. Jika kotak P3K ada salah satu item yang sudah habis maka dilaporkan kepada pihak administrasi untuk mendapatkan
gantinya.
Balikpapan,21 Oktober 2019
PT. KAPZON
1. PENGERTIAN
Yang dimaksud dengan penanganan bila terjadi kecelakaan (emergency) akibat Bahan Berbahaya dan beracun (B3)
adalah kegiatan penanganan pertama (darurat) jika terjadi kecelakaan akibat bahan berbahaya dan beracun sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
2. TUJUAN
2.1. Memberikan penanganan darurat ketika terjadi kecelakaan akibat Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
2.2. Menghindari kecelakan yang lebih fatal.
2.3. Menjaga keamanan petugas, makhluk hidup dan lingkungan sekitar akibat penggunaan Bahan Berbahaya dan
Beracun (B3).
3. REFRENSI
3.1. UU Republik Indonesia No.13 Tahun 2003 Tentang Ketenaga Kerjaan.
3.2. UU No.1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
3.3. UU No.32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
3.4. UU No.74 Tahun2001 Tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun.
3.5. Peraturan Per71erintah Republik indonesia No. 101 Tahun 2014 tentangPengetotaan Lirnbah Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3).
3.6. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik indonesia No. 14 Tahun 2013 tentang Simbol dan Label Bahan
Berbahaya dan Beracun.
1. URAIAN PROSEDUR
(t)
PT. KAPZON
� DAFTAR STANDAR SAFETY DAN PERALATAN
'-=
Noi Standar Kerja K,et
1 Konstruksi Undang-Undang No.1 tahun 1980 tentang Konstruksi
Bangunan
2 Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia edisi terakhir.
3 PBI1971 atau SNI.
4 PBBl1982
5 Standart lndustri Indonesia
6 KUPAK Edisi1994
7 Standard Engineering PERTAMINA
8 Peraturan Keselamatan Kerja dan Lindungan Lingkungan yang berlaku baik
dilingkungan PT PERTAMINA maupun di Indonesia.
HSE PLAN
UT-*}TAI(A}T IIESELJI}TATAICI
$.&H K"ESGIIAT.IH T{EBJ^&
" REPAINTING REFUELER SPG-23 (25 Kl), SPG-28 (40 Kl) & HIDRANT FLUSHING CAR''
Didalam melaksanakan proyek ini, PT. KAPZON menyatakan bahwa benar nama yang tercantum
dibawah ini akan bekerja untuk proyek ini dan sebagai personel PROJECT MANAGER dan akan
bertanggung jawab dalam pelaksanaannya
Demikianlah Surat Keterangan ini dibuat agar dapat dipergunakan sebagaimana mesti nya dan menjadi salah
satu syarat administrasi proyek tersebut ..
" REPAINTING REFUELER SPG-23 (2S KL), SPG-28 (40 KL) & HIDRANT FLUSHING CAR"
Didalam
, mel1aksanakan proyek ini, PT. KAPZON meny,atakan bahwa, benar nama yang tercaliltum
dibawah ini akan bekerj1a untuk proyek ini dan sebagai personel SAFETYMAN dlan akan
bertanggung jawab dalam pelaksanaannya
IDemik, ianlah Surat Keterangan i1ni dibuat agar dlapat diipergurnakan seba,gai, mana mestii nya dan menjadi salah
satu syarat administrasi proyek tersebut..
" REPAINTING REFUELER SPG-23 (25 Kl), SPG-28 (40 Kll & HIDRANT FLUSHING CAR"
Didalam melaksanakan proyek ini, PT. KAPZON menyatakan bahwa benar nama yang tercantum
dibawah ini akan bekerja untuk proyek ini dan sebagai personel PENGAWAS dan akan bertanggung
jawab dalam pelaksanaannya
Demikianlah Surat Keterangan ini dibuat agar dapat dipergunakan sebagaimana mesti nya dan menjadi salah
satu syarat administrasi proyek tersebut ..
L-a
o{l
dJ =
'lP
.t:
9 E."Lr II t-'
{3
-E
st.
'1E
6p
>''= +
-=1
EEtr
t nI
tvE
= 6 r{
a .=
j
*'r t" {D
{.)
-C
f
: Fs
c)-c-{1 Txi
--i
\=t
*Zo6
u] t:-a
. a.3
A
(r)
t\
mO rE C: $,
o
C? -;iXtr lU)d H',fi q' r.l
-
a]
u)
{f}
r$
{\
:: .}3cozX r69 g. (}
EfrH.*F: d= ?'{ $ af)
E
Tif; E E E
;3-Efi[nHH
-= {o
:}
J
{r)
lrj
T I bc # E
s
6g,J'
qln
0r$
u0
flt
o
g
-o)
'tr E.
=
F
(g
{*
f
r--.".cr,P=Ei: *; E aE t 5 (l, Yr
;i r/,
'<ca'Ec-;=t=:J (c
,-i,
G
u(G e 5
I
* i(f, e
= a
$
E
.'
g * t,q E
1
_#= .ill
I 3g; E.;,'ErT . rI A 6:Jl'
? ?C
-i'rt-i'{
Z
r)
g*rEist#r;1Fi#*s$sr
(, +
iJ
r
o..
ct
ffi (ax
ttt=
:
ffi
i
co
3t\t 6
Ft
(!
ffi
*ffi
rsL
t-; l
Oil
NF
i s
=
L
hs -el
o
0
oo
uE 6
Et
.Ef;
:
s
-v
J
OE
',t
ul
C
EE
o(b
6-E x(}
E(D a
o
E(L o
5C ,
L
A
E*
OE c!E
xq o.E
cO
GTL
{!
Et EB
'tc c
J 88. i E
.L
{
Io u
*e
E O.E
<
tg
,x
6
tr
H*
g -E
l*1*(aFL
i
fi
.B
S:E
IE 'B 8s i:
i
El.
il| g
xtrJ :fc
tEg ttr
.x
"s
rts $ H,a ss
_ri
t: E
EFts
E $ ET
*'- L g
{
X
e:s ts
o.
ff
o
B6
.D
[,3,*
EEE
*boc
a,.fr {s $U
SE
EH
r
(p
t:I
(1'
,L
p
,
tE r-Y o !F €
td tDx r .D
Eg
m ,v F.L t
@,iI c
$
0r
X il*i
*rac fl' $H s
;3 IIJ F E€ I CL
d #)
EE s
ts
fi d "g
{s
+ls
i*
u oo cS
E f li-
x r(E' L-
$
.* .E,Ee
v*arr g
A (}.= s (tr CE
V
v ,r(trcD a
!t s gE
{
0)
ur-o
ct,L-a
ScE t-
ii f,
c
ID .:J E ts
(D
5 F$ :- ES
ii e
:*G i.l
fi,
E.O
Ps8 s oo
G-c - A x6
o.
n156
E.H F d J6 E hF
J.d.o EE
: go
b €E
EE .E SE
FEE
t-1-'*
E
-Ex E oa-
.v,
"-{sC
G iiDS G78
E=
= aii ED >i CL
go (r,
6
sfi$ €E
(g
cir
..
fr'€
tl,
(g ED
eD
0
(h E O'E'
.g=$
so
rE
(E H;
4I sh-s
Eg{cn
ld
$.E h E
nE
{l}
.x g5
E *E
E,E SEE
.r
.B* E)ttEED
cE(str
(EEE$
Es
6b *F-c; ESr*+
ocLEfin
'FE ';j
i
I E
6
E + E HE a=
E *$
Eg E
EA E
*g f
E
.i c
folsI(II;iLo}:=. 'aE (g
)
3 j:*EEE;E
o o6 FE
Y=.---a {t
v
{
€
F
,{
rE-t')ofi1
E. I
E-B,E E .aEfB $E:EFbE
z. E3$e*E
ut
&
:EH E€.E€.
.C rz $ X,U, q $EgIBHgE$AE
<
rs -i
i c .s zE ; u, (L
'a
$EE[6EA
gE III E E fi: S lE5
F e
o g
{n
V
F gg;
gEE fE *
cj T
E= {
E
Br
8!E $Z
= 6.E* ;fi f€ s t*
(
E
6
E
t0J ai
EBE
&fa
+r; EE E
EE Ef, $
.6@
€
E
E
,fi
lr,
.8 EEE
E€ :E**
o? .:
P Efi
€E
*E €EE
LP
E
g. :Eq S
s>. -$|fl)
atr EEE E
EE
$
(r,
P+E
{I EEE
{i
P
E
d
-ni
<r>--
CunnrcuLuru Vmnr
PERSONAL DATA
NAME Gusti Toyang
PrACE/DOB Balikpapan, July 22nd 1995
ADDRESS Jl. Letjend. S. Parman No.35 RT.19,
Kel. Sumber Rejo, Balikpapan
Kalimantan Timur
GENDER Male
HEIGHT/ WEIGHT 183 cm / 68Ke
STATUS Singel
NATIONATITY lndonesia
RELIGION Kristen Protestan
BTOOD WPE AB
LANGUAGE Bahasa (Active)
English (Passive)
CONTACT
PHONE ; (+62) 853 4840 9998
EMAIL : gusti.toyang@gmail.com
EXPERIENCE
!.r @
ASSISSTEN TRAINER (Freelance), PT. INDOTRAIN CONSULTANT BRANCH BALIKPAPAN
JOB DESC :
1. Responsible for training equipment
2. Collecting data from trainees
3. Assisting Trainner while training
JAN 2018 - Mei 20 9
HSE MANAGER, PT. Gemilang Zahara lndonesia JOB
DESC:
L. Prepare CSMS and HSE Plan for Tendering
2. Manage The Planned HSE Program
3. Ensure Training lnternal or Eksternal For Employees
4. Monitoring Work Activities in the filed and workshop
CV GUSTITOYANG S.S.T,
EDUCATION
1. @
5D NEGERI OO2 - BATIKPAPAN
I
1. @
SMP NEGERI 12. BALIKPAPAN
1' @
SMK NEGERI 3 - BALIKPAPAN
Computer and Network Engineering
@
D4. UNIVERSITY OF BATIKPAPAN
Occupational Safety and Health,
GPA :3,33
THESIS : Analisis Risiko Pada Kegiatan Undocking Kapal PT. Meranti Nusa Baharidi Balikpapan
SERTIFTCATION
PEMBINAAN CALON AHLI K3 UMUM KEMNAKER RI
I ADVANCED FIRE FIGHTING
VERTICAT RESCUE TRAINING
BASIC WATER RESCUE TRAINING
I ROOT CAUSE ANAIYSIS
T-BOTSET {BASIC SEA SURV|VAL, BASTC FTRST AlD, BASTC FIRE FIGHTING}
AWARENESS
o INTEGRATED ISO 45001, 9001 dan 14001
o INCIDENTINVESTIGATION
SKILL
r CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (CSMS)
. HSE PLAN
r JOB SAFETYANALYSIS
I HAZARD IDENTIFICATION AND RISK ASSESSMENT (HIRA}
I MICROSOFT OFFICE (WORD, EXCEL POWER POINT & VISIO)
I BASIC FIRE
. INSTALLING PERSONAL COMPUTER {HARDWARE AND SOFTWARE)
. INSTALLING LOCAL AREA NETWORK (tAN}
to
v+
i.i
)=
31
i 5.;.'
JC
oJotr
g.ES"
k
:i
6 $€ t
q)
F{
a
& -d-.o
-JL.
iu
-(n
co
cJ l.< J
tl)v
56
t- O A: fil ;i 1:J(g
ts\
E] {Fs \./
i5 !,. J bO
&ix
a 0,r
(,] (c-o
t-{ F5N 0r=
v;
PT/lF{
E. (dL{=
B(
a
E
z =tc'
tsH
i'i o
FZ i'
€z
tl
vr ooS
q,) .ii
i
a t
L-
) trta
Hdhn
>\tr ch
\o
!.J
(dG -u
p trd(v
s
I
Li rr)
\t EE
tro (EC)\/
En
E
P
i< a
1
xA
N
Gl.r
ora EgE t2
,o t\
\t
J4
(,
tf]
er
\t
\t EU
XF ER€ tirt
lr
o (D
!a
o J.4
$ rc
(n 2
o UEE' ,qr
Er
a
N *JS(6
.H
.*ti !
5 -\gStr 14
(.)
U)
U) :Eil l3
g sr)
tt
ti
!sa
En3 * $"
ii 9p?
E x"!
9(d 6!bO s $
z F.(,I.) HHUl %
L, ll
:l
+
(r ?
Transkrio Nilai
7O L5OL4477 I D4K3-U N tB A / 2OL7
Nama : Gusti Toyang
Program Studi K3
Tempat Tgl Lahir : Balikpapan, 22 Juli 1995
Program Pendidikan Diploma IV (D4)
N.P.M. : 13.11,106.701501. 1081
No Mata Kuliah sK5 Nilai Bobot No tlata Kuliah sKs Nilai Bobot
1 HIGIENE INDUSTRI 3 A 12.00 26 METODE PENELITIAN 3 B 9.00
2 PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN 2 B 6.00 27 KESELAMATAN TRA N SPORTAS I 3 c 6,00
.1 MANAJEMEN RESiKO 1 3 A 12.00 28 KESELAMATAN MEKANIS 3 A 12.00
+ AGAMA 2 B 6.00 29 TANGGAP DARURAT 2 B 5.00
5 MANAJEMEN KEBAKARAN 1 3 A 12.00 30 KESELAMATAN KONSTRUKSI 3 B 9.00
6 BAHASA INGGRIS I 2 B 6.00 31 KESELAMATAN KII-ANG 3 B 9.00
7 ISBD 2 B 6.00 3? KESELAMATAN LEPAS PANTAI 3 A 12.O0
I MATEMATIKA 3 B 9.OO 33 MANAJEMEN BIAYA K3 3 B 9.00
9 MANA]EMEN KEBAKARAN 2 3 A 12.00 34 PRAKTEK KER'A LAPANGAN 3 A 12.00
10 KESEHATAN KER]A 3 A 12.00 35 PRAKTEK INVESTIGASI INSIDEN 3 A 12.00
11 BAHASA INGGRIS iI 2 B 6,00 36 KESEI.AMATAN ALAT ANGKAT-ANGKUT 3 B 9.00
L2 INVESTIGASI INSIDEN 3 A 12.00 37 PRAKTEK TANGGAP DARURAT 2 B 5.00
13 FIS]KA 3 B 9.00 38 PESAWAT UAP DAN BEJANA TEKANAN 3 B 9.00
L4 KIMIA 3 B 9.00 39 KESELAMATAN TAMBANG 3 A 12.00
15 MANAJEMEN RESIKO tI 3 B 9.00 40 PENGUKURAN KiNERJA K3 3 A 12.00
16 KESELAMATAN KIMIA 3 A 12.00 4L KULIAH KER'A NYATA (KKN) 2 A 8.00
17 BAHASA INDONESIA 2 B 6,00 42 PRAKTEK ADVANCE FIRE DRILL 3 A 12.00
1B SISTEM PERANCANGAN PROTEKSI KEBAKARAN a 9.O0 43 MANAJEMEN KESELAMATAN PROSES
B 3 B 9.00
19 SMK3 3 c 6.00 44 AMDAL 3 A 12.00
20 NDANG.UNDANG LINGKUNGAN a
U B 9.00 45 SISTEM MANA]EMEN MUTU 3 B 9.00
2t ERGONOMI DAN PENANGANAN MATERIAL 3 B 9.00 46 ASPEK PNLAKU K3 3 A 12.00
22 KFSEI-AMATAN LISTRIK 3 B 9.00 47 TUGAS AKHIR 6 B 18.00
23 MANAJEMEN LIMBAH 3 B 9.00 48 KESELAHATAN PELAYARAN 3 A 12.00
74 SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN 3 A 12.00 49 MANAJEMEN KESELAMATAN PANGAN 3 A 12.00
25 LATIHAN DASAR KEBAKAR,AN 3 B 9.00 50 AUDIT 3 c 6.00
Judul Analisis Risiko pada Kegiatan Undocking Kapal pT t'terinti SKS Kumulatif 1,14 SKS
Nusa Bahari di Balikpapan IP Kumulatif 3.35
Tanggal Yudisium 28 Agustus 2017
Predikat Lulus Sangat Memuaskan
.i
,':l
€ortifrcdtc
diberikan kepada :
xdd,db:
Nama
Nane
Gusti Toyang
Tempat, tanggal lahir Balikpapan, 22 Juli 1995
PEE? a*dr''eolNril,
Perusahaan
Cdtryty
PT. lGltim Indah Cemerlang
Alamat
,d€ss
Jl. P. Suryanata, Komplek Batu Putih Samarinda,
Kalimantan Timur
TEI.AH MENGIKUTI
diselenSgsrafan oleh
PT. Indotrain Consultant
di Hotel Novotel - Balikpapan
h llotold iblel - Beffrpapan
pada tanss.l 2017
}o"#t"*Fklg }lp-ember
Pemesanss*,*[1];1;#."#$fl y,lfgy3ratansebasai
Calon Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja
aeatp.lbnc $rrf,u .N Hcilh Ex!'tt c.t,dde'.
sesuai Peraturan MenteriTenaga Kerja R.I. Nomor Per. 02/Menll992 tentang Tata Cara
Penuniukan. Kewaiiban dan Wewenanq Ahli Keselamatan dan Kesehatan Keria.
accsuu,sro-h.Ea,Aib, otnertu.EJtddL/f,nl,w#[Xmlffffi,mff:mJ]mf#.(r,x,,/nirytgP.({Id'aesdAw*nnEd-.c6wd&$
Herman Hidayat, MM
No Reg 47921/PK3lAJl64/20181P0 NIP. 19590412 198603 1 001
Mernru Puunwners
Caroru Auu KEsmetrATAN DAN KEsuHaraN Krn;a (AK3) Urrrurvr
'I'HE CuItlucuLULr ]'RAININc or Occup,qrroxel Salrry ,s,ND Hr.Ar;rH (OSH) ExrEnr
i 5. l4d;rajeirieft Itesiko
r..f-,.
f-i a .'1.7hn1tt tt:,1
.j
t?. S*t'i.rii:ar
ri!.rYlflsr
2'rI. [valuest
t:,rli*6i,n
Penyelenggara,
PT. INDOTRAIH COilS'LTAIVT
Farnv Chrtselv
Xaoager
rg
F{
o
t\ EI
Yt b
co (,t
Jt!E0
= ol E
gr Et o
N EI E
g il qo
l! -l -!
CL
, El
E rE .=
r.S
hr-
trB(B-
tL
#(! I
t-l (E
GI
EI F
L
ts': \<
id;F to
BF$
sis \t}
--:1*"
e\'
Ire E;
SE\ ":1 r
sg*
rSQ .ii S ,.E,E
t'
\o
IE$
qP\
bFS
frss
'r] Q.
* F H $,Hs
,; €-L='sE s
=!-r
F$
>s
0pE
ps
SE
FiS
irS''sgss s-8
(ot
,{ u 3
rYtn
tc*
xSq
!rS c; s Hr
i:'- S !>.' U& s
€E
eJ$
tr .P.
* ts
$Ei .!3
$ER 'st\
r.i = .gl
*= E
c.l .,E
l-
I
*il{
ssE
.
$iE
!*s
u!d
\9td
_r{
E.BR
nqh
C, a-
!tY
s ol
€- EI E
51l r",
H 3l E|a
.-l
EI C
.11;
El s
s'
d
c
iN'
93
ss c
BFEd
-4=-
q=
ocl E
t,5i*
En-S,ieh' c o
= --
i.t
;--q!=
Y S:q
ssqgH
i*teE
ERS!E
f- !,'S$i=
E}.E -3
q) 3x; n
N' EF: r
q)
i-] ie$
El
Eq
I =
=
ar
bo T;
p-
g
.!
t
hr
L.
Ft
q)
FT
(J
U)
g
l\l
U
+l
.q)
o' H
\ F
cS
_v
Fi
FT
U c
L tiE
L -
+s
U 'r,\
tJ ttr '!t
r)=S
N\-Fr
ql
FT EiI
a
i\*
?
.,.,S
;j .\
H 'Ep.*E=
L'+rS"^'^Es
i":(A,-
srF\E:s'l':i!
.v;:=tjc\-*F-tsr-q
s+ $s.sss E;=
'EF:<srrns'-')--Ci-E E
S E H F r S S: S '==
tsn BI H
u\ S
EFs$E-F:'i=
rrBssls,$HEssss
.i c.'i crj \, to \ci N cd (}i S I :j I X
*F*
ro
F{
() EI
N
TB
-l 6,
(,l E0
.i r!
ol c
]\
=
N El s
i
(u :l3l .Eoo
s() o
tE I
.L b LI IE
r,>-a # .*
,.-
lli
ttrrn- Sl
{E
6 I\ rla
I8X
$su
*=-t\ bo
st.$
Ert
rSS * FE.Es
r"; a
hs
i,
ro
gFES
H
EE$ Sr
t.':e E
x-F
qQ\
bPS L:J q$
ls$
.Eq ;1:-;EfSgp =i
s€
U)
Etss
bt.
$$
$r F.:
Ei$
tg$
rr-c9
$i E +r u F{N
SI gl\
ut i:
8€
ol$
*=f 3 HEs
EE
Eis
.ioN- **
t>
3\F{
$iR
$i$
,$,'s G$EE
qJ
LJ
T;S -o*i E
i$R
r$ ci
=
!
H 1
El
{r}
t\\
I
G
i'i
s$ E
-4=-
Sr"-
t= E
o
9-q E
B-ErI
S-ci n -N
EB,:-?"
Fr
>q_q
Q oI i
=
Es$gi
EsSsE
Esjt€':-
r\-\I
g=(6i
cPp * s
bo
B*x'€ tE
=
}R E
i+ =i
L aj
Ei
F'{
q) t
q
U
(rl
qJ
(v
T-
L
q)
*r
s
t-
L)
r4
\)
E
(
sUl
Fi
rt
Q
.s*
FS
r
q)
S^{ ts
L .-\'+
JS\
er*pS
U qjtr!-sY
.t\HH
qJ*<F
q) 8RE } ;
EI
l- :8s : *
s$+s.H
*S\
x.U'LlF=u
s.Is ,r. 'St F,_r) \,s S
+Et
sG* s .T*dE$38
.F ^.1 ^\SSs,5R
$ 3s \s s E s F !+ il i H a
I A\ H Hl a
U S i'* F rr . (,.
-U n 6 i S * 5S
\ H & ! €- *iS t E E=
S # $ H.S X S S S A e 5 {,x
"i c.i c"j =$., L.i \cj F.r co d S I S S X
[i]: I
fJ '
ilr;
i:,1
fi
ilii:
i'
ffiKffi $
r.
7rr s.'
F;q
;.
i
i,
i1
li: rffil
ry#
ffiffi
liatutn4 - 1i'wuttrn4
ffffi
Ce@te-f J a
GUSTI TOYAI{G
t+asa*ewdedawdsxcocssfaLLgcovvey1r.iuedawtraLvwvt6?ro4yavw
,s
M. RIZAL FAUZI
Training Coordinator Director
il
.ll>*
TRAINING CONTENTS
I The Cause
a
Activities
I Communications
I Tactics and
! Daily
I Maintenance
t the Potential Fire Occurrences
a
I Extinguisher
I Hydraulic
a
7r,
Iililifl,
r'1,;:l:,;.; r-,'r,;ri;lr,i
rJl
rhls
C
ofw
certLfi.aate ve{u{txs that o*law.aytd 06-07, 2O1-g
GUSTI TOYANG
Fta s ft tte& ded a wd sx ccessfx LLg eavwyl.*ed a w tr aLn+wg prc gy a w
..,
*.
BAIUEAltG vro GTGANITA
Training Coordinator
GUSTTJOYANG
?yogr aw
t-tas afterad ed and sxocessftellg aaraepleta d a w Wahwi,vt g
T-BOSIET
( Tropical-Basic 0ffshore Safety trnduction & fuergencr Training )
Consist of
Basic Life Support,Sasie Fire Fighting
l{elicopter {fndemater Escape Traiains ${Wf) & Sea Survival
$i
i
pRs slm
PT" FRCSYD TftAICON U'iAMA
i 4. +.. -* .$
f;flftTIrI#ATH
No. ser. o r-slA-isolPru-ix/zot8
Diherllqan kepada:
Gusfti Thyang
felah Mengikuti :
ffi
ffi$srso
Diselenggarakan oleh :
PlK3 PT. Prosyd Traicon Utama
Di HER Hotel Balikpapan * Kalimantan Timur
Tanggal : 29 Septernber 20tB
M
Dasri, SH
Dlrektur Uta*ra
ffitrTMIffi
lnstruktur
SERTIFIIfiT
WORKSHOP SAFETY SHARI ]IG
HSE r /B PN/WSS.03/0B5 - 02 frit / 20 1 8
GU$TI TOYANG
Sehagai
PESERTA
Daltam kegiatan HSE Indonesia Regianat Balikpapan,
Wonkshop $afety Sltrarlng dengan Tenna :
IhIC]T}EHT INVESTIGATIOH
Bi Selenggarakan DI Foliteknik Negeri Balikpapan,
SERNHXAT KEAHLIAN
1. Ahli Teknik Plambing dan Pompa Mekanik-Muda dari lembaga Pengembangan Jasa
Kontruksi Provisi Kalimantan Timur.
MIRZA HAMOHANI
I
t
H
bi c.l
^eo
Fjd
2 Ir-l
et{ dg
rt ,
4 z a2 (3
(t g6i
4 O
t|!'
2
Gl*
a
cf)
d
a i
H E .'|
a tslf,
aAa
e a c ! a dto
ct1
r+
f =
G
-e
F€
5q
sN (,ld
Ec
z, E
(B I
'(f
d
J
EZ
82, il H
o
E.
.o
o
H..r
g:* lr
2S r {
n
HR
o x
t6
+ldsl *l
E^b
st, l€
:)
00
J
- L
ql
rs
$E$ #
9
L
€E
E..F
vlll ( o
Eq\ER
iri 'Gl
s flo
{
z tr
B
-d
(d
.o
h
\t
l.Ii
oE B $B
lrr (\l
dc0'B
cdhrl .'EH tE-
o r E
(l \$ tEtagp
.d.FeI)
z E .!4
rs s SE AnE *Y HE
v lU ,tl ,E€ € s*
(B
iETEE
h
o (I
tr \l
(u
h Hd
19& 'x eE
zo ul
l{
\l qlG,
SE 5{)4 H's
EEE$
F
IU z cl
.N
VD
trtruf
o
$E
LJeli
o-
z v b0
H EH$ EE( F€
I o
(o
e9
z,: OErr.]
tn
{
E:
2 $* * E
u € 'rrtl ^8
IIJ
v
k
-q o sI
st ttikil&lil
*W7
zF. ul
c,
'Qr EA
[u
5 t-
*l -U 5
>.
s3
sa trt
(>
o o
vUI J
I tr I k
()
cfl
-d
o 6
d E h o
t{'l
A o\
L F.
, \,
q
o\
V)
$
\o
\o
Ot
P.r
Z
t
t
o
O
Rs
co (E
.ar
tI,k ';ru
FE
@o
$rF
F
:C\I a
)lo J
E6
oo
I
zE
rO
t
g Ez ah
-1t,.el..r....
_F- .:f-"i[+
-.\.{ i"'tp.
4 'E(E
o= .t:
cs, \is;1*
it^..
E6
L
J
(I)(l} *_
o-E
af
E
tr , '-"
co q= g
Eo- Hr e$
fq
Eg
o.i 3E
g=
C
(s
c
z o-E L
=(0
E if;
c0, ts:=d.
(6(L Y
:oc
*E E=
!
ot
c
J Eo "
-Yt
l\a '=
-& Io g Hf; : o)
(} rg
6o-
E ;E
sr
Lo E< .h
B F !
o_a
$
bo{ E o+( ([
UJ
v v gs
Xq EE
sz
.g h
BJ 6C tl,
l( o
l- HEi q$ (a =(r,
ec
io
.g
(l,
-G
=
d
J*
P; E
(E
E sct q
o (a
rO
,q \c o- t
v .Yc0) tP cO
€z
L
>o
(?
(t
A6
U'O
O)
o
t[ a(5
g6
*
fi {E
6
-lL _o:2..6 r? dI
sg e 1L
Eo
=c c
-trtr
O) r:2 E
E-s e
g
C;J EE Ol
6
Uu
po
-.E E
EE6
E EY
o-)<vso.
(u3
L
:E
EO
St*P
-o
c
E
6C
sE
t\, P8 s tr!( 6'-gb .P BE
F= ocG r
zx 6ru .g E$
r(E F E6' :is .!i
*E
4a
*3 oi $
7(trED
Y'trE
$JtEr*([
EE
V*
i*s o,-b E iiE I
= E E{ €
-ga
e9
g5
#E
ir$
clJ--o
(I'-E
r es -E#8 T
cl
e=
EE
3a
S pg,
o,
c
+l
.ir *
fiH#
e€s E q
LI
9E
5s
E* $-c
E(E;A
JEu)
a aEG
J-Cr)
s6
4* E€
J_)a E'
E.s E hP xE
gs
!'h
V.: }{
'.v > su E = EE
g E *.E
jrS.o tf
$E_9 (U EE
;o
C(DE
-**S eC
xE o0-
6 E'e ''
c
6
sE.
L: E.! .-(Ec -9x
(t=
E
o gE
{r-r}
ffirl F E H'g nt :,
>a E 6
V
Q-o c
EcE S{
*- !- = tt-
# s€ €# ao
r-r l-i t
=i F.t
"....i-
.'v'
,- 1-:
.Y, i
r.'- -. J-.
-_-
i
L
tE
ci
([ri
a-
a
.:(s .oE
t,) E (5'e
$t -y,=(U
-o
o
$ E;
.d gm
v
J
o
(E
L
o-
{
o
.E
fiitEL
(!C
.!nto!16
9g6e'C
E. }
L
o o)J $
tfl(Etrtr)
-o =I c:
61' Ga
$
E v E (E
2 E'([ E6
(6 6ii
'E'E 'c)+ E
E
v G
$ 99 Z e E {-
!
-cr
3
(E
IrI
E
{
0-
E!E E$
i,6G ;o
B-.? ;I EE E
,V,
b :=
2(E =
TE o
=
:TE*E;EE
{ig E $s* EEEE
0.
ke z
sB
zE
t
o E
lll ,c o
,n3r@ =
O-c
tE
3
o
xE c
EE tFE#
Y'E
fi: S gE o
-:
$
= =
J b .E E
t
-o o L. E
E
c
o.
xz €E E E*
= = * #,2
J(
(E
g)
c v s6 *H 8.
$ o n I
!
t! HE HE =
o
l-
*; EE
E
fi pE
6e
E-F Ee ;$
(U
J E
io
c
(s r
-YY
= E g=
l-
o TU' 9E'q,i
L f;:
-o EE E *fi P
o) EZ E BE
:o C IE €Efi S =(D
E5
(E
(u
TE
o-= 5E
tEE-=
=
E
.6t
6;
a E E
-Y-soEAo) PT6 g ;
a
P
1E
g;
{i
E>
E
o 60
-e.i d d v
PT. KAPZO.N
BAB XII
UTAMA.KAH KUF.lANI\T-'N
1. Minqqu ke-1 Pelatihan pengenalan APO (Alat Pelindung Diri) DPPU Sepinqqa
2. Minggu ke - 2 Penanganan B3/Zat Kimia DPPU Sepingga
3. Minqqu ke - 3 Pelatihan Cara Penaaunaan APAR DPPU Sepinaaa
4. Minqqu ke - 3 Pelatihan P3K DPPU Sepinqqa
5. Minggu ke -4 Pelatihan Keadaan darurat Kebakaran menggunakan APAR DPPU Sepingga
HSE PLAN
U TArIAK.*}I ITESEL*TI,TATA X
O.NITT I{.BSGIIATAI{ NENJ.&
BAB X
uarisi&uxalal
DAf,tsEsIIiXWA
INSPEKSI DAN AUDIT
Prosedur lnspeksi
Suatu inpeksi yang dilakukan secara teratur dan terencana merupakan tindakan proaktive yang sangat
penting dari program keselamatan kerja, dan ini merupakan tindakan dinidalam usaha pencegahan kerugian,
program inpeksi merupakan suatu cara untuk mengetahuidan mengembangkan rencana tentang bagaimana
mengatasi suatu tindakan dan kondisi dibawah standart yang ditemukan ketika inpeksi dilakukan. Hal ini
merupakan usaha pencegahan sebelum tindakan dan kondisi dan dibawah standart tersebut mengakibatkan
terjadinya suatu kecelakaan yang berakibatkan dengan kerugian yang sangat besar.
Pengawas bersama-sama Safetyman dan penrakilan dariTerminal BBM Sintang akan melakukan kunjungan
inpeksi kelokasi yang menjadi tanggung jawabnya, sekurang-kurangnya setiap enam bulan sekali,
kunjungan-kunjungan initidak dimaksudkan sebagai suatu inpeksi secara menyeluruh untuk melihat tindakan
dan kondisi dibawah standart. Namun demikian masalah Housekeeping merupakan perhatian utama dari
team manaiemen tensebut. Hal lain yang sangat penting tentang maksud kunjungan inpeksi team manajemen
adalah untuk memberikan dukungan moral kepada para karyawan bahwa manajemen sangat peduli dan
memberi dukungan penuh terhadap program kesehatan, HSE ( Health Safety & Environmental )
Dukungan manajemen tersebut dilakukan dengan cara melakukan komunikasi dua arah ( Dialog ) dengan
manajemen lapangan, adapun halyang dibicarakan selain memberikan informasitentang kondisiperusahaan
saat iniyang perlu disampaikan kepada karyawan juga memanfaatkan peluang untuk membicarakan tentang
hasil -hasil temuan yang dilakukan oleh team audit dan tindakan lanjutan perbaikannya serta memberikan
saran-saran.
Pengawas bersama-sama dengan Safetyman dan wakildari HSE akan melaksanakan inspeksi umum setiap
bulan sesuaidengan schedule inspeksiyang telah ditetapkan, Semua tindakan dan kondisidibawah standar
akan dilaporkan dalam bentuk laporan inspek umum dengan mengisibentuk laporan yang telah ditetapkan.
Salinan darilaporan-
laporan tersebut akan diteruskan ke Manajer Proyek untuk ditindak lanjuti. Semua rekomendasi akan terus
dicantumkan kedalam laporan tersebut sampai betul-betul telah ditindak lanjutidan dinyatakan selesai.
BAB X
UAMSFGUHA|AT
DSSM'AFxIuA
INSPEKSI DAN AUDIT
r Meningkatkan kesadaran K3
r Menjalankan program K3
Tahapan lnspeksi
1. PERSIAPAN INSPEKSI
2. INSPEKSI
r $iklus Pengamatan
r Objek lnspeksi
r Pengamatan Total
r Klasifikasibahaya
3. LAPORAN INSPEKSI
r Potensikerugian
r Pengalaman perawatan
r Catatan kerugian
I Catatan perawatan
r Catatan kecelakaan
I Potensikecelakaan
r Buku petunjuk
I lnterview karyawan
Laponan lnspeksi
I DITULIS JELAS
I NOMORTEMUAN BERURUTAN
I KI.ASIFIKASI TEMUAN/BAHAYA
I SPASICUKUP
I CAKUP TEMUAN TERAKHIR (YG LALU) KEMUDIAN BERI TANDA
PROGRAM INSPEKSI
Plan/ Keterangan
BULAN KE
No. Subject PESERTA 1
actual
2- 3 4
Plan
1 HSEmeeting
project, Membahas tindaklanjut
Actual
temuan HSE dan Tindak
HSE Laniut
Plan EVERYDAY Dilakukan sebelum
2 HSE talk Seluruh
Pekerja Actual
Ter1ibat memulai pekerjaan
Seluruh Plan
3
HSE induction
Pekerja
Sesuai jadwal
Ter1ibat Actual
trainina HSE
4 Manajemen Visit
Top
Manajemen
Plan
I 1 Kunjungan Top Manajemen
ke lokasi Proyek
Actual
-
lnspeksi Plan Dilaksanakan Oleh
5 Peralatan dan Safetyman/Hse secara
TempatKe�a Actual Internal
BAB X
saxAsxlffitN
oa*r8ra^x@
INSPEKSI DAN AUDIT
Prosedur Audit
Adalah menjadi tanggung jawab bagian HSE untuk mengembangkan program internal audit. Dalam
pelaksanaannya, bagian HSE sama-sama dengan Manajer Proyek dan pengawas akan melaksanakan
internal audit secara menyeluruh kepada semua seksi-seksi yang berada dibawah tanggung jawabnya.
Program intemal audit ini akan dilaksanakan setiap tiga bulan sekali dan semua temuantemuan lapangan
yang ditulis dalam laporan harus ditindak lanjuti.
Setiap pekerja bertanggung jawab untuk memastikan bahwa tindakannya dan kondisi tempat kerja sama
selama melakukan pekerjaan selalu aman. Bila menemukan praktek dan kondisi bahaya adalah merupakan
tanggung jawab setiap karyawan untuk menanggulanginya dengan berpedoman pada petunjuk-petunjuk
berikut ini :
1.1 Apabila menemukan suatu praktek atau kondisi berbahaya ditempat kerja, segera laporkan kepada
pengawas anda langsung atau kepada pengawas daerah yang bertanggung jawab.
1.2 Apabila kondisi atau praktek berbahaya tersebut nyata-nyata dapat mengganggu atau bahkan dapat
mencelakakan kehidupan atau bisa menyebabkan cedera seperti adanya Gas atau Hidrocarbon yang
muncul selama berlangsungnya suatu pekerjaan khusus ( Misalnya Pengelasan ) atau pada saat
menggerinda tanpa menggunakan pelindung mata, bekerja pada ketinggian tertentu yang tidak
menggunakan sabuk pengaman atau perancah yang sesuai, anda harus menghentikan pekerjaan
tersebut dan melaporkannya pada pengawas langsung atau pengawas daerah yang bertanggung jawab.
1 .3 Semua laporan tentang kondisi-kondisi berbahaya harus dibuat dalam suatu laporan, ditindak lanjuti dan
disirnpan sebagai bahan dokumentasi
Tahapan Audit:
1, INPUT: KEBIJATGN DAN PERENCANAAN
2. PROCESS: IMPLEMENTASI DAN OPERASI
3. OUTPUT: EVALUASI DANTINJAU ULANG
Tujuan Audit
• Internal Audit : dilakukan oleh auditor dari dalam organisasi sendiri setelah mendapat tugas dari
pimpinan
• External Audit : dilakukan oleh auditor dari luar organisasi yang telah mendapat tugas dari badan
auditing baik pemerintah maupun swasta .
Tahapan Audit K3
1. Persiapan : menetapkan ruang lingkup, lokasi, jadwal, pemberitahuan kepada yg akan diaudit
2. Menyiapkan perlengkapan yg perlu
3. Presentasi pembukaan ; perkenalan, maksud dan tujuan, dasar dan pedoman audit
4. Koordinasi tim audit; internal tim audit membuat check list, wawancara.
PROGRAM AUDIT
Plan/ Keterangan
BULAN KE
No. Subject PESERTA 1
actual
. . • 2 i l
Plan
1 HSE meeting
project, Membahas tindaklanjut
Actual
temuan HSE dan Tindak
HSE Laniut
Plan EVERYDAY
2 Seluruh
Dilakukan sebelum
HSE talk
Pekerja Actual
Ter1ibat memulai pekeriaan
Seluruh Plan
HSE induction
Pekerja
Sesuai jadwal
3
Terlibat Actual
trainina HSE
Plan
4 Manajemen Visit
Top Kunjungan Top Manajemen
Manajemen ke lokasi Proyek
Actual
-
lnspeksi Plan Dilaksanakan 0leh
5 Peralatan dan Safetyman/Hse secara
TempatKerja Actual Internal
Plan EVERYDAY
8
Pemasangan HSE sign harus ditempat
HSE Sign
Actual
jumlah yang cukuo
Pelaporan Dilaporkan ke bagian
9 Penerapan HSE
ke Pertamina Actual
Pertamina & HSE
Balikpapan,21 Oktober 2019
PT. KAPZON
HSE PLAN
PENYELIDIKAN KECELAKAAN
setiap kecelakan yang terjadi tanpa memandang apakah kecelakaan tercebut bersifat berat atau ringan harus
dilakukan penyelidikan dengan seksama, hal ini merupakan kelengkapan dari suatu laporan kecelakanan.
Dalam melakukan penyelidikan adalah sangat penting untuk dan secepat mungkin setelah peristiwa tersebut
terjadi dan ini harus dilakukan sebelum pana saksi - saksi meninggalkan tempat kejadian I lokasi , Hal ini harus
menjadi pertimbangan bagi orang yang berkepentingan untuk melakukan penyelidikan kecelakaan.
1. TEAI' PENYELIDIK
Suatu team penyelidik harus segera ditunjuk dengan tugas utama mencari temuantemuan yang diperlukan
untuk menentukan penyebab kecelakaan (paling tidak ) bagian yang bersangkutan dengan kecelakaan, Kantor
Unit Mor Vl Kalimantan
Hal dalam terjadi kecelakaan yang bercifat fatal atau berat , manajer proyek membentuk team penyelidik
yang terjadi dari pengawas proyek sebagai ketua.
r Korban kecelakaan : nama, jenis kelamin, umur, status, jabatan, nama perusahaan.
o Klasifikasi kecelakaan : meninggallfatal, berat, sedang, ringan.
. Cerita kejadian yang jelas : keadaan cuaca & kondisi umum,
r Urutan hal yang terjadi,faktor penyebab.
o Perkiraan kerugian / biaya, bahan-bahan yang rusak,
o Analisa, kesimpulan dan rekomendasi.
Hal-hal penunjang :
r Temuan-temuan
r Photo-photo,
o Sketsa/ gambar
o Keterangan medis
Hasil penyelidikan yang lengkap harus diberikan kepada manajer proyek melalui bagian HSE untuk mendukung
tindakan -tindakan yang diamati
Suatu check list akan disiapkan oleh kepala bagian yang bercangkuhn dan status
Rekomendasi akan dilaporkan setiap hari sampai tindakan perbaikan selesai dilakukan.
Semua laporan kecelakaan Fatal dan berat ataupun ringan akan dibicarakan dalam coordiinator meeting, vueekly
Semua tim penyelidik akan mengidentitikasi seluruh biaya - biaya i kerugian akibat kecelakaan, seperti :
o Jumlah jam kerja (termasuk pegawas, team penyelidik dan lain * lain)
. Kerugian Peralatan
r Kerugian Lain - lain (evakuasi, penggunaan transport, bantuan dan lain - lain)
o Kehilangan produksi
Kerugian yang terindentifikasi akan dicatat dalam laponan penyelidikan dan apabila mingkin akan di periksa / di
DOKUMENTASI
PENGAVUAS KESEI.AIIIATAN :
. Bagian HSE bertanggung jawab atas penanganan semua dokumen dan catatan kecelakaan yang terjadi.
PT.KAPZON
BAB XI
IJrAWUAJt4 KEllUJllA.TAJtl
Lampiran - Lampiran
1. Format Laporan Perusahaan (PT. KAPZON)
2. Fonnat Laporan penyelidikan kecelakaan ( Accident lnsvestigation Report Fonn)
3. Format Laporan Hampir Celaka ( Near Miss Accident Report Fonn)
4. Fonnat Laporan Penyimpangan (Anomaly Report Fonn)
KECEI-AKAAN (ACCTDENT)
Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak terencana dan tidak diinginkan yang berakibat luka - luka, cidera,
cacat ataupun kematian pada manusia, kerugian proses, kerusakan pada peralatan atau lingkungan sekitar.
lnsiden (lnsident) adalah suatu kejadian yang tidak terencana yang tidak mengakibatkan suatu kerugian, namun
apabila hal tersebut terjadi yang sedikit berbeda dapat mengakibatkan luka-luka pada manusia. Kerugian proses
Definisi kedua iniselalu digunakan dalam istilah keselamatan keria dan kadang-kadang disebut NEAR MISS atau
PENYIMPANGAN (ANOMALY)
Penyimpangan (Anomaly) adalah suafu keadaan bahaya yang disebabkan oleh karcna adanya tindakan dibawah
standar, yang mengakibatkan terjadinnya kondisi dibawah sadar yang apabila tidak diatasi dengan segera akan
Dalam hal adanya penyimpangan (Anomaly) maka semua kegiatan harus segera dihentikan
(STOP) untuk selanjutnya segera diadalen perbaikan sampai kondisi tensebut telah diyatakan aman oleh pihak
berwenang.
Setiap kecelakaan, insidenlnear miss ataupun penyimpangann - penyimpangan (anomalies) akibat adanya
suatu tindakan dibaewah standar wajib segera dilaporkan kepada atasan langsung yang terkait.
Adapun pihak - pihak yang bertanggung jawab dalam prsedur laponan ini adalah sebagai berikut
Dalam hal ini kecelakaan fatal, berat atau kemlakaan dengan Hari Hilang :
b. Pastikan bahwa lokasi terjadinya kecelakaan tidak diubah dan telah dilakukan pengamanan yang
diperlukan.
d. lnformasikan kepada Kanbr DPPU Sepinggan hal-hal yang diperlukan untuk membuat laporan
pendahuluan.
e. Lakukan tindaltan pencegahan dengan segem agar kecelakaan tidakterjadi lagisampai kecelakaan
tersebut diselidiki dengan sepenuhnya dan rencana tindakan perbaikan telah dilakukan.
a. Pastikan bahwa semua korban telah mendapatkan perawatan medis dan lakukan pengamanan yang
b. Beritahukan kecelakaan tersebut kepada Kantor DPPU Sepinggan dan kepala bagian yang
bensangkutan.
c. Lakukan tindakan perbaikan untuk memcegah agar kecelakaan tersebut tidak terjadi lagi.
a. Peristiwa bahwa kegiatan ditempat ke{a dimana terjadi insiden / near miss dilakukan penghentian
b. Diskusikan dengan segera kegiatan tersebut, ketahui jenis tindakan yang segera diperlukan dan
c. Buat laporan kejadian, sebutkan tindakan sehingga keadaan tensebut benar - benar telah menjadi
Catatan :.Adalah sangat penting bahwa semua insiden / Near Miss, Penyimpangan (anomaliy) dilaporkan
dan diselidiki dengan cara yang sama seperti kecelakaan sebenarnya "
a. Pastikan bahwa kegiatan tempat kerja dimana adanya penyimpangan - penyimpangan dilakukan
peghentian (penundaan pelaksanaan pekerjaan) untuk mencegah agar tidak terjadi kecelakaan.
b. Diskusikan dengan segara keadaan tersebut, lakukan tindakan perbaikan yang diperlukan sampai
keadaan telah benar - benar dinyatakan baik untuk lokasi dimana pekerjaan akan dilanjutkan
maupun keadaan sekitarnya.
c. Buat laporan, sebutkan tindakan yang telah dilakukan sehingga keadaan tersebut benar - benar
telah menjadiaman.
PT. IUhPZON
BAB XI
EAhXAIGMUiS
INCIDENT, ACCIDENT & INVESTIGATION REPORT
-SAFEryMAN
Dalam hal ini kecelakaan Fatal, Berat, atau kecelakaan dengan Hari Hilang :
d. Persiapkan cerita kejadian singkat kecelakaan trsebut dan prosedur - prosedur yang terkait untuk
dibicarakandalam weekly meeting berikutnya
Pelajari laporan kecelakaan dan penyelidikan yang telah dilakukan, diskusikan dengan bawahan
prosedur dan atau tindakan yang diperlukan untuk mencegah pengulangan kejadian.
Pelajari laporan penyelidikan yang telah dilakukan, diskusikan denga pengawas langsung dan pastikan
bahwa prosedur dan atau tindakan yang diperlukan untulr mencegah pengulangan kejadian benar -
benartelah dilakukan.
Pelajari laporan penyimpangan yang telah terjadi, diskusikan dengan pengawas langsung dan pastikan
a. Kirimkan petugas Safetyman kelokasi kecelakaan untuk melakukan penyelidikan, mecari serta
diantaranya ntuk dipasang di bulletin keselamatan kerja atau menampilkanya dalam Weekly Safety
Meeting.
c. Pastikan bahwa laporan kejadian telah dibuat dan salinnya telah diterima untuk di evaluasi dan
dimasukan kedalam laporan bulanan
d. Sampaikan hal tersebut kedalam Weekly Safety Meeting
Dalam Hal Terjadii Penyimpangan - penyimpangan ( Anomalies )
a. Diskusikan dengan segera keadaan tersebut dengan pengawas terkait, bicarakan hal - hal yang
diperlukan dan lakukan tindakan perbaikan dengan segera serta berikan pengarahan tentang
pelaksanaan kerja yang benar.
b. Sampaikan hal tersebut kedalam Monhly Safety Meeting
*Pengawas Proyek
Apabila diberitahu adanya suatu kecelakaan yang mengakibatkan cidera dan hari hilang bagi pekerja,
pengawas akan menghubungi HSSE Dppu Sepinggan dan bertanggung jawab untuk melengkapai
laporan dan seterusnya sesuai dengan ketentuan, yang akan disampaikan ke Departemen Tenaga Kerja
Republik Indonesia setempat dimana terjadi kecelakaan.
Laporan kecelakaan, sudah harus diserahkan ke Departement Tenaga Kerja oleh bagian personalia
dalam waktu 2 x 24 jam setelah terjadi kecelakaan.
KECELAKAAN
LAPOR KE:
► Bagian SDM & Umum
► WM/PSMK3UP2K3/
UNIT K3
► Petugas P3K
.----YA--------<
Oleh:
Bag. Urrum
LAPOR KE:
► Palisi
► Kelu arga Korban
Oleh:
Bag. Urrum
Serda sa rkan
Permintaan Kirim Ke RS Oleh:
Ba_ g.U rru m
Kelu arga Korban � � = = .:..:...l�====::::;YA
Kirim Ke RS Rawat di Ru mah
DiVisum Oleh:
Orang yg
ter1atih / Ahli
Rawat lnap
Laporan Visum
OlehHSE
Laporan Ke
Makam Laporan Medis
Pertamina d an
Pen ye lesaian
Admin istras i
Klaim Asuransi
Dokumentas i
Sebagai petunjuk pelaksanaan dalam halterjadi kecelakaan yang berakibat Fatal ahu Berat dan untuk memudahkan system
1. Dalam hal terjadi kecelakaan yang bersifat fatal atau berat satu lembar laporan sebagai laporan pendahuluan
(PEtIBERITAHUAN TENTANG KECELAIGAN FATAL I BERAT) - terlampir, harus diisi dengan lengkap sesuai dengan
pertanyaannya yang tertulis oleh masing-masing Koordinator dimana kecelakaan tersebut terjadi dan dikirimkan lewat e-
mail atau fax dalam waktu 1 (satu)jam setelah kejadian kepada Direktur Utama
3. Untuk laporan selengkapnya yang akan dikirim ke pihak-pihak terkait lainnya (Depnaker, Jamsostek), Koordinator $D[i
bertanggung jawab untuk menindak lanjutinya sesuai dengan prosedur yang ada.
PT. KAPZON
Direktur
IRMAWULAN ARPILIANI
Direktur Utama
PT. IilTPZON
BAB XI
u&MflgwAtN
Dlf,ffiursI&
INCIDENT, ACCIDENT & INVESTIGATION REPORT
1. Lokasi Kejadian
2, Depa(emen/Seksi
3. Tanggal/Jam Kejadian
Dilaporkan oleh :
HSE
Tanggal / Jam
PT. IL&PZON
BAB XI
ESTAX.xffiT
o*l@rsNHr
INCIDENT, ACCIDENT & INVESTIGATION REPORT
Uraian keadaan/kondisi :
lan
Tanda
Rekomendasi Foreman
Penyebab Langsung :
Catatan : $egera setelah laporan hampir celaka diisi , agar dikirim ke bagian K3LL ditindak lanjuti, salinan disimpan pada
bagian yang bersangkutan.
PT. ILIPZON
BAB XI
EAXXAXffiUTAtit
DgBfs$xffit
INCIDENT, ACCIDENT & INVESTIGATION REPORT
Saksi Mata
Nama Perusahaan No. Pegawai Jabatan
1.
2.
n Palah
tr Luka ringan
tr ILTA.
pAmPuusl
H uur"""uir Terkilir l-l Gegar otak
il trt, t.t., H Memar I Lain-tain
Tanda
LAPORAN DIISI OLEH PENGAWAS
Nama
Tingkat kerugian akibat kecelakaan : Tingkat kemungkinan terjadi :
Tanda tangan ( )
Pengawas / Na
ma Tanggal
PT. ILEPZON
BAB XI
waffiatBW'N
osl@taf&l
INCIDENT, ACCIDENT & INVESTIGATION REPORT
Diterima oleh bagian K3LL Tindakan lanjutan yang dipedukan Jenis tindakan yang diperlukan
Ya l*_lrioar
Nama I Tanda Tangan / Tanggal
Rekomendasi dari Koordinator telah diselesaikan
Tanda tangan ( )
Pengawas / Nama Tanqgal
.EH
Nama korban No. Pegawai Jabatan 84ian
Gambaran kecelakaan : Ceritakan apa yang sedang dikerjakan , apa yang terjadi dan bagaimana kejadiannya (gunakan kertas tambahan bila perlu)
Saksi Mata
Nama Perusahaan No. Pegawai Jabatan
L
2.
Tanggal dan jenis pengobatan / perawatan yang diberikan PPPK Rumah sakit
K
A
N
Meningkatkan kebersihan l--l Perbaikan kesalahan I-*l Latihan ulang karyawan bersangkutan E
Analisa Keselamatan Kerja I--l Meningkatkan pengawasan [-l Disiplin karyawan yang bersangkutan E
Perbaikan / penggantian peralatan l--l Petunjuk keselamatan sebelum l--l Pindahkan karyawan untuk sementara t]
Menambah ApD E BtrlntilX. bahan yang rebih amanfl pindahkan karyawan seramanya E
Lainlain f.]
Tindakan awal yang telah dilakukan untuk mencegah agar kecelakaan tidak terulang kembali
fl Ya lllrioarr
Nama I Tanda tanoan / Tanooal
Rekomendasi dari Direktur / Direktur Utama telah diselesaikan
Tandatanqan (_)
Pengawas / Nama Tanqgal
HSE PLAN
1. PENGHARGAAN:
Sebagai suatu kontraktor yang menjadi mitra usaha dari suatu perusahaan PT. KAPZON menerima dan
bertanggung jawab untuk mencegah dan mengontrol situasi-situasi keadaan darurat ( Emergency Situations I
yang dapat terjadi baik di daerah kerja PT. KAPZON itu sendiri, maupun di daerah operasi perusahaan dimana
menjadi mitra usahanya. Hal ini juga termasuk pelaksanaannya, baik secara operasional maupun persoalan-
persoalan yang bertalian dengan hubungan luar.
Dalam hal mengurangi kerusakan-kerusakan yang cukup besar disebabkan oleh suatu peristiwa atau kejadian,
PT. KAPZON membuat prosedur tanggap darurat (Emergency Procedurel untuk membantu Pekerja-Pekerja
dalam menangani keadaan darurat.
2. TUJUAN
Tujuan darirencana iniadalah untuk membuat suatu organisasitanggung jawab dan prosedur-prosedur
darurat dalam situasi emergency yang sangat berpengaruh terhadap perusahaan.
Perusahaan akan selalu bertanggung jawab untuk melindungi Pekerja, harta milik perusahaan serta
lingkungan. Prosedurtanggap darurat ini digunakan sebagai panduan dalam melaksanakan situasi keadaan
serta pelatihan keadaan darurat bagi Pekerja perusahaan guna mengembangkan kegiatan terhadap kegiatan
darurat.
Seluruh Pekerja harus peduli dengan rencana tanggap darurat ini, bagaimana bekerjanya serta apa yang harus
mereka lakukan untuk menjalankannya, semua anggota team pengendalitanggap darurat harus dilatih serta
teratur dan berkesinambungan sesuai dengan rencana.
o Menyelamatkankehidupanorang-orang
o Menuju/pindah kesuatu tempat yang aman dan selamat
r Melindungi lingkungan hidup tanpa membahayakan orang
o Melindungi asset perusahaan tanpa membahayakan orang lain
3. Buangtingkup:
Panduan rencana tanggap darurat ini dibuat untuk semua operasi di areal kerja PT. KAPZON di DPPU
Sepinggan. Hal ini merupakan suatu garis komunikasi kepada kelompok pendukung keadaan darurat.
Cakupan panduan ini terdiri atasa ha-hal sebagai berikut :
r Menetapkan strategi cepat tanggap yang diperlukan dalam mengontrol situasi keadaan darurat.
o Rincian tentang organisasi dan pertanggung jawaban tentang suatu regu dan individu-individu
pribadi yang diketahui dalam suatu rencana.
r Mengetahui syarat-syarat dan kebutuhan terhadap kewaspadaan dan komunikasi diTerminal BBM
Sintang. dalam hal keadaan darurat.
o Menyiapkan daftar telepon terbaru bagi semua Pekerja-Pekerja yang bersangkutan dan organisasi
suatu rencana.
Prosedur tanggap darurat ini bukan mencoba untuk menyiapkan jawaban pertanyaan secara rinci untuk
semua jenis tentang skenario keadaan darurat. Namun demikian, organisasi dan pertanggung jawaban yang
rinci diperlukan untuk menanggapi pada setiap jenis keadaan darurat
3.1.1. Umum
Rencana ini akan dilaksanakan apabila suatu keadaan darurat terjadi yang menyebabkan atau yang
menimbulkan fatal, cidera serius, kerugian atau kerusakan pada ha*a milik perusahaan atau mempunyai
pengaruh yang sangat berarti bagi lingkungan.
tanggap darurat dilapangan lTempat Kerjol membantu mengarahkan serta membantu Pekerja.
3.L.2. DifinisiKeadaanDarurat
Suatu keadaan mendadak atau situasi/ kondisi yang tidak di inginkan berkembang dan dapat berakibat
membahayakan atau merugikan bagi perusahaan, Pekerja atau merusak lingkungan yang memerlukan
tindakan segera untuk mengurangi akibat yang ditimbulkan dan apabila mungkin, melakukan tindakan
pemulihan untuk menguasai keadaan.
Suatu kejadian yang mengakibatkan atau dapat menyebabkan terjadinya cidera yang serius.
Kebakaran yang cukup berarti dan tidak dapat diatasi oleh tindakan pemadam pemula yang dapat
menyebabkan teriadinya kerusakan yang sangat serius atau menganmm pada yang lain.
Rencana ini harus di prakarsai oleh pekerja ditempat dimana keadaan darurat dilakukan. Pada saat keadaan
darurat terjadi merupakan orang yang memegang peranan sebagai komando ditempat kejadian. Dia harus
dapat memperkirakan masalah-masalah yang timbul, berunding dengan Manajer proyek yang akan
menggerakan rencana penanggulangan darurat apabila situasi membenarkan.
Adalah sangat penting untuk segera melaporkan setiap keadaan darurat apabila hal itu terjadi. Dalam keadaan
darurat, seorang petugas yang senior ditempat kejadian sangat diperlukan untuk menganalisa tentang
keadaan yang sedang terjadi. Hal ini sangat penting sekali mengingat bahwa hasil pengamatannya dapat
memberikan masukan bagi perusahaan tentang tingkat keseriusan dari keadaan darurat, dan itu akan sangat
membantu dalam menentukan tindakan apa yang harus segera dilakukan. Dalam hal terjadi keragu-raguan
untuk menentukan tingkat keseriusan yang terjadi, sebaiknya petugas senior tersebut segera menghubungi
ketingkat yang lebih tinggi lagi untuk menentukan tindakan-tindakan apa yang harus dilakukan.
Organisasi keadaan darurat yang dibuat PT. KAPZON adalah untuk mengukur situasi keadaan darurat apa saja
yang dapat terjadi didalam daerah seluruh operasinya di Terminal BBM Sintang serta sekaligus bagaimana
seharusnya menanggulangi keadaan tersebut.
Organisasi seperti yang akan diuraikan dalam rencana ini adalah untuk mengetahui operasi standar dan
prosedurtanggap darurat oleh perusahaan langsung dan mengontrol situasi keadaan darurat apapun juga.
Bertanggung jawab dan cepat tanggap serta mampu untuk mengatasi seluruh keadaan darurat dan menjamin
bahwa prosedur tanggap darurat ini berada ditempat kerja, selalu diperbaharui dan secara teratur berlatih
sesuai dengan prosedur tersebut untuk membuat agar semua yang terlibat dapat melaksanakan dengan baik.
Safetyman ditunjuk sebagai koordinator perencana keadaan darurat dilapangan, didaerah mana dia bertugas.
Dalam kapasitas ini dia akan melapor kepada Pengawas proyek yang akan membantunya untuk melakukan
koordinasi dan administrasi rencana pengendalian keadaan darurat. Koordinator perencanaan keadaan
darurat juga akan bertanggung jawab untuk memelihara dan keadaan darurat di Kantor Unit PT.PERTAMINA
(Persero) DPPU Sepinggan.
4. KOMUNIKAST:
4.l.Struktur Komunikasi Tanggap Darurat Lapangan :
Komunikasi yang baik sangat penting sekali ketika memberi reaksi yang cepat terhadap keadaan darurat, hal
ini merupakan dukungan yang sangat positif untuk mengatasi situasi tersebut. Struktur komunikasi awal
terjadinya keadaan darurat dilapangan memperlihatkan komunikasi secara berurutan untuk memberitahu
para Pekerja perusahaan dan memberikan bantuan ketika ada kegiatan pengendalian keadaan darurat.
4.2.Komunikasi Lapangan :
Fasilitas-fasilitas yang digunakan untuk melaporkan dan menjaga agar komunikasitetap terpelihara selama
keadaan darurat adalah dengan menggunakan telepon.Dalam hal menjaga
dan menghindari gangguan sistim komunikasi yang disebabkan oleh sistim elektrik dari pemerintah setempat,
dilapangan telah disediakan satu unit power generator yang terpelihara agar selalu dalam keadaan baik serta
berfungsi dengan benar pada saat digunakan.
lnformasitentang sistim komunikasi harus selalu ditinjau ulang dan diperbaharui sesuai keperluan atau paling
tidak satu kali dalam setahun harus diperbaharui oleh koordinator perencanaan keadaan darurat.Revisi-revisi
tersebut akan dibagikan kepada semua Pekerja yang berkepentingan. Daftar telepon yang terbaru harus selalu
tersedia pada setiap operator radio, Ruang HSE, ruang para pengawas, ruang security serta ditempatkan /
dipasang pada lokasi-lokasi kritis dilapangan.
Dalam hal terjadi keadaan darurat dilapangan { Tempat Kerja ) semua pemakai radio / telepon harus dibatasi
hanya untuk berita-berita penting, dengan prioritas utama diberikan untuk komunikasi yang berhubungan
dengan keadaan darurat hanya boleh dilakukan apabila ada intruksi dari petugas yang berwenang saja.
Dilarang keras, bagi siapa saja membuat pernyataan, baik secara internal maupun eksternal sehubungan
dengan masalah keadaan darurat tersebut, termasuk dalam hal ini adalah juga memanggil perwakilan-
perwakilan dari luar I pihak ketiga dan orang-orang lain.
4.3.Pusat Komunikasi :
Setelah menerima berita tentang keadaan darurat, pusat komunikasi berikut ini akan menetapkan
Pusat pengendalian keadaan darurat yang berada didekat lokasi kejadian dalam mengatur kegiatan-kegiatan
keadaan darurat dilapangan ditetapkan oleh komandan lapangan. Komandan lapangan adalah orang yang
paling senior pada saat terjadinya keadaan darurat dilokasi dimana dia berada.
Pertanggung jawaban secara keseluruhan untuk memprakarsai tindakan-tindakan perbaikan akan dilakukan
oleh Pekerja ditempat kejadian dan dia akan bertindak dalam kapasitasnya sebagai komandan Iapangan. Dia
akan menilai tentang situasi keadaan darurat, melakukan perundingan dengan pusat pengendalian keadaan
darurat yang akan menggerakkan rencana pengendalian keadaan darurat apabila situasi mengharuskan.
Ada tiga kelompok / regu yang dapat dibentuk dalam menyikapi situasi keadaan darurat :
Regu yang melakukan tindakan untuk mengatasi keadaan darurat dilapangan, dipimpin oleh safetyman
Regu bantuan keadaan darurat (Kantor Unit PT.PERTAMINA (Persero) DPPU Sepinggan.
Jalankan prosedur-prosedur operasi tanggap darurat dan / berikan perintah secukupnya untuk menjamin
tindakan-tindakan pemula yang dilakukan untuk mengendalikan dan mengamankan keadaan darurat dan regu
bantuan harus stand by serta siaga ditempat.
Catat informasi keadaan darurat tersebut pada "Log Book" yang telah tersedia, dan isinya berisi tentang hal-
hal berikut:
. Jam dan tanggal kejadian.
r Jenis dari keadaan darurat.
o Lokasi kejadian.
r Kerusakan-kerusakanyangterjadi.
r Siapa yang melaporkan kejadian.
r Tindakan yang telah dilakukan.
. Bagaimana keadaan darurat tersebut ditanggulangi.
Apabila kejadian tersebut tidak dapat dikendalikan, nyatakan dan umumkan bahwa situasi keadaan darurat
menjadi sulit dikendalikan (Kemudian Bertombah Gowat)
Bunyikan lonceng/sirine keadaan darurat, semua Pekerja harus menghentikan kegiatannya dan stand by
ditempat berkumpul untuk menunggu instruksiselanjutnya. Lakukan evakuasi dari daerah tersebut.
Safetyman melakukan komunikasidan menyampaikan hal berikut kepada : Pengawas proyek. Pengawas
proyek bertindak sebagai koordinator pengendali keadaan darurat dan menetapkan untuk mendirikan pusat
komando pengendalian keadaan darurat di lapangan.
siapkan regu bantuan dengan keterangan-keterangan yang diperlikan. Lakukan semua itu dengan prosedur
pengendalian keadaan darurat.
semua pekerja yang bertugas harus siap siaga untuk melakukan tindakan sesuai prosedur pengendalian
keadaan darurat.
Pekerja yang berada dilokasi kejadian, setelah menerima berita tentang peristiwa / kejadian, selanjutnya akan
mengevaluasi situasi dengan data-data yang ada. Pada saat kejadian pekerja tersebut dianggap sebagai
komandan ditempat kejadian dan akan memberi laporan tentang keadaan darurat kepada Pusat Pengendalian
Keadaan Darurat. Apabila hal ini dilaksanakan komandan yang berada ditempat kejadian Pengawas akan
melakukan tindakan-tindakan sebagai berikut :
Berdasarkan jenis dan tingkat keparahan situasi keadaan darurat yang terjadi, mungkin perlu menggerakkan
regu bantuan untuk membantu menanggulangi keadaan tersebut.
o Regu bantuan keadaan darurat dapat terdiri atas Pekerja berikut ini :
tindakan-tindakan yang seperlunya dan kemudian melaporkan kepada atasannya langsung ( Pengawos I
dilapangan.
Pengawas lapangan setelah menerima pemberitahuan atau mendapat berita tentang kejadian harus
memberi tahu kepada Pusat Pengendalian Keadaan Darurat tentang hal-hal berikut :
a. Melaporkan kejadian tersebut keradio room dan kepimpinan tertinggi di lapangan, sebagai penanggung
jawab pada daerah dimana terjadi keadaan darurat.
Hal-halyang perlu dilaporkan :
r Lokasi Kejadian.
. Jenis keadaan daruratyangterjadi (Kehokoron, Ledakdn, Pencemaran don Kecelokoonl
r Langkah dan tindakan awal yang telah dilakukan, termasuk peralatan yang digunakan.
. Bantuan yang diperlukan dengan segera.
o ldentitas diri pelapor.
b. Perkiraan tentang tingkat keparahan kecelakaan yang terjadi dilapangan.
c. Berikan bantuan pertolongan pertama pada kecelakaan ( P3K ) kepada orang*orang yang cidera sesuai
dengan ketentuan
d. Amankan daerah tempat kerja, peralatan dan perlengkapan lainnya.
Safeyman atau deputinya harus segera memanggil Regu Bantuan I untuk menentukan status keadaan
darurat, apabila diperelukan sekali, kirimkan alat angkut lDarat, Air atau Udarol dan lakukan langkah-
langkah berikut ini :
Regu pengendali keadaan darurat yang berada dilokasi kerja ( Objek Pekerjoon ) setelah menerima
pemberitahuan tentang adanya keadaan darurat akan :
a. Mengaktifkan Pusat Pengendalian Keadaan Darurat dan menghimpun regu/team yang telah ditentukan
serta mengevaluasi kembali situasi keadaan darurat. Regu yang telah datang diminta untuk stand by
ditempat untuk menunggu langkah selanjutnya.
b. Memastikan bahwa segala bentuk bantuan untuk keadaan darurat I Sepeni Peralqtan Pemodom,
Perawat )telah dikirim kelokasikejadian sesuaidengan permintaan komandan lapangan.
c. Membuat catatan-catatan tentang tindakan dan hubungan komunikasi yang telah dilakukan.
d. Memberikan saran f masukan-masukan kepada Project Manager, apabila ada.
e. Semua bentuk komunikasi lisan yang telah dilakukan harus disusul dengan komunikasi secara tertulis,
bisa melalui Fax, Telex dan sebagainya.
f. Apabila telah dipertimbangkan bahwa keadaan darurat tersebut telah dapat dikuasai, sampaikan hal
tersebut kepada anggota team.
g. Evaluasi kembali semua tindakan dan langkah-langkah yang telah dilakukan selama keadaan darurat
terjadi.
REGU BANTUAN PENGENDAU KEADAAN DARURAT
Umum
Kantor Unit PT.PERTAMINA (Persero) MOR VI Balikpapan dianggap sebagai Pusat Pengendalian Keadaan
Darurat (Emergency Control Centre). Setiap regu bantuan yang datang ke Pusat Pengendalian Keadaan
darurat atau yang dikirim dari Pusat Pengendalian Keadaan Darurat harus dicatat kedalam buku laporan
yang telah disediakan.
Setelah diberitahu tentang situasi keadaan darurat yang terjadi, setiap Pekerja yang telah ditunjuk untuk
menjadi regu bantuan dalam keadaan darurat harus melakukan hal-hal berikut ini
1. Segera munuju ketempat Pusat Pengendalian Keadaan Darurat untuk melaporkan diri kepada petugas
di Pusat Pengendalian Keadaan Darurat untuk dicatat.
2. Berangkat menuju kelokasi kejadian beserta peralatan serta mendapat perintah langsung dari pimpinan
Pusat Pengendali Keadaan darurat.
3. Catat semua tindakan dan komunikasi yang telah dilakukan.
Pengawas proyek setelah diberitahu oleh Safetyman tentang keadaan tersebut, sesuai permintaan dari
Pengawas proyek akan
KEADAAN DARURAT
bAJIIU-....TAJfllUJA
KEADAAN
DARURAT
KOMANDO
LAPANGAN
(Karyawan Senior)
PUSAT PENGENDALIAN
KEADAAN DARU RAT
r
� KONDISI KORBAN
� LOKASI PENJEMPUTAN
sAKrT / CTDERA
NON- MEDEVAC
MEDEVAC TELEPHONE
EMERGENCY
Bawa ke Medic untuk
mendapatkan Tangani segera dengan p€rtolongan pertama.
Dckter menentukan penanganan atau Evakuasi lebih lanjut Waktu yang ditempuh dengan
Klinik /RS terdekat menggunakan kendaraan: +-15
Puskesmas Terdekat
PT.KAPZON
BAB XII
UfAMAKAN Kf,SEI.AMAT,\N
SAFETY MAN
GUSTI TOYANG S,ST
0.812-5169-6977
r PENGAWAS PROYEK
MIRZA HAMDHANI
0819-5235-7498
KANTORDPPU PEKERJA
SEPINGGAN BALIKPAPAN
(0542)7524242 PROYEK
Jika terjadi kondisi darurat, pekerja harus mengikuti petunjuk/rambu - rambu dan instruksi pengawas pengendali
keadaan darurat setempat untuk menuju muster poin/ titik berkumpul. Bila ada accident/kecelakaan yang tidak
dapat ditanggulangi dan memerlukan tindak lanjut, maka dapat menghubungi
No NAMA JABATAN NOMOR TELEPON
1 KANTOR PT. KAPZON OFFICE ( 0542 ) 441623
2 IRMA WULAN APRILIANI DIREKTUR 0813-4869-7943
3 GUSTI TOYANG HSE OFFICER 0853-4840-9998
FASILITAS KEADAAN DARURAT
HSE PLAN
3. HSE MEETING
a. HSE Meeting yang melibatkan penanggung jawab konstruksi serta sub kontraktor
dilaksanakan minimal sebulan sekali, dan boleh digabungkan dengan rapat
koordinasi konstruksi namun membahas materi HSE.
b. HSE Meeting mebahas mengenai program-program HSE, hasil inspeksi HSE,
pelanggaran HSE, permasalahan HSE dan rencana tindak lanjutnya.
c. Notulen HSE Meeting didokumentasikan dan didistribusikan kepada fungsi-fungsi
terkait, serta dipantiau rencana tindak lanjutnya.
4. TOOLBOX MEETING
Toolbox Meeting dilakukan untuk mebahas identifikasi bahaya yang mungkin
timbun dari pelaksanaan suatu pekerjaan serta pencegahannya sehingga toolbox
meeting dilaksanakan per kelompok pekerjaan sebelum tahap pelaksanaan
pekerjaan. Materi toolbox meeting mengadi kepada JHSEA dan Aspek dan
Dampak Lingkungan yang telah dibuat dan bila ada perkembangan di lapangan
maka dilakukan review terhadap JHSEA dan aspek & dampak lingkungan.
5. LAPORAN BERKALA
a. Setiap sebulan sekali, Supervisor melapor kepada Manager HSE berdasarkan daftar
periksa yang disiapkan oleh HSE Manager.
b. Setiap sebulan sekali, Manager HSE melapor kepada Direktur Utama.
c. Laporan lnsidentil, jika tejadi kejadian kecelakaan atau kejadian hamper celaka,
untuk mengadakan pencegahan dan penganggulangan serta evaluasi dan waspada
di kemudian hari, manajemen dapat mengeluarkan maklumat atau rambu-rambu
untuk lebih berhati-hati.
Plan/ Keterangan
BULAN KE
No. Subject PESERTA 1
actual
1 2 B ;
Plan
project. Membahas tindaklanjut
1 HSE meeting
Actual temuan HSE dan Tindak
HSE Laniut
Plan EVERYOAY
2 HSE talk Seluruh Dilakukan sebelum
Pekerja Actual
Terlibat memulai oekeriaan
-
Seluruh Plan
HSE induction Sesuai jadwal
3 Pekerja
Terlibat Actual
training HSE
Plan
4 Manajemen Visit Top Kunjungan Top Manajemen
Manajemen ke lokasi Proyek
Actual
-
lnspeksi Plan Dilaksanakan Oleh
5 Peralatan dan Safetyman/Hse secara
Tempat Kerja Actual Internal
Plan EVERYDAY,
8 Pemasangan HSE sign harus ditempat
HSE Sign
Actual
jumlah vana cukup
Pelaporan Dilaporkan ke bagian
9 Penerapan HSE
ke Pertamina Actual
Pertamina & HSE
HSE PLAN
SURAT KETERANGAN
TIDAK MENGGUNAKAN SUBKONTRAKTOR
Menerangkan bahwa dalam melaksanakan Pekerjaan REPAINTING REFUELER SPG-23 (25 KL), SPG-28 (40
KL) & HIDRANT FLUSHING CAR, kami menggunakan perusahaan sendirl dan tidak bekerjasama {Non Joint
Operation) dengan pihak lain / Subkontraktor.
Demikian Surat Keterangan ini dibuat dengan sebenarnya , sebagai syarat kelengkapan administrasi pekerjaan.
HSE PLAN
Hari ke
REPAINTING REFUELER SPG-23 (25 KL), SPG-28 (40 KL) & HIDRANT FLUSHING CAR
Bulan 1
e
Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Target
Pemeriksaan Kesehatan
1 I' : Dilaksanakan sebelum pekerjaan
pra kerja
dimulai dengan pelaksana
pemeriksa adalah
Actual puskesmas/rs/klinik dengan
dibuktikan dengan Surat
Kesehatan
.. ·, .. ,. .r J <
., :,• -1•
.. i
· tv
I
•1 � .. ,·
:· ..;
,.,�
,, _.� !-,: ·t,�-::. � ►• ·�
.-� }?'··• .;�i ·<!•t
.fJ 1.;:-· k� I•
.
·�
.. �
I
1:; �.;- '·/:
...
'I
-- IL.' ' 1
-�•. it _; •-. ;
Target i ('
>�,
'.'.· --: .,, ,;'
,1·•1;: �,,', .,-
: I••
-�
,:
•. '•
► i',
' , I
I< ,.·
' I• 11
·., Dilkasanakan setiap sebelum
Pemeriksaan Kesehatan I•
melaksanakan pekerjaan di lokasi
Harian sebelum Bekerja proyek & Bersama Pihak Pertamina
Actual
Dengan ini menyatakan bahwa akan bersedia memberikan dan memeriksakan kesehatan seluruh pekerja yang terlibat
di proyek "REPAINTING REFUELER SPG-23 (25 KL), SPG-28 (40 KL) & HIDRANT FLUSHING CAR".
Demikianlah surat pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.