MANAGEMENT SYSTEM
(2021)
BAB I
KEBIJAKAN HSE
PT. TANOHAPAL INDONESIA bertanggung jawab untuk menyediakan tempat kerja yang
sehat dan aman serta memiliki suatu komitmen utama dan berkelanjutan untuk melindungi
karyawan dan harta milik perusahaan dari suatu kerugian yang tidak diinginkan.
PT. TANOHAPAL INDONESIA akan berusaha keras untuk mengurangi bahaya - bahaya apa
saja yang dapat mengakibatkan terjadinya kebakaran, kerusakan terhadap harta milik,
cidera terhadap manusia / sakit akibat kerja.
Untuk mencapai komitmen ini dan menjaga agar lingkungan kerja tetap baik dimana
keselamatan merupakan prioritas utama PT. TANOHAPAL INDONESIA menyatakan :
Kami percaya bahwa kita semua setuju untuk mencegah kecelakaan, mengurangi bahaya
dan melindungi hak milik sebagai falsafah hidup.
Syarif Simanjuntak
Direktur
PT. TANOHAPAL
INDONESIA CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM
BAB I
BAB I
Syarif Simanjuntak
Direktur
PT. TANOHAPAL
INDONESIA CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM
BAB I
2021
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des
v v
Syarif Simanjuntak
Direktur
PT. TANOHAPAL
INDONESIA CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM
BAB I
Syarif Simanjuntak
Direktur
PT. TANOHAPAL
INDONESIA CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM
BAB I
Struktur Organisasi
DIREKTUR
Syarif Simanjuntak
SAFETY MAN
MANDOR LOGISTIC ADM.PROJECT
Rizqi Febrianto Jemsi Silaban
Syarif Simanjuntak
Direktur
PT. TANOHAPAL
INDONESIA CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM
BAB I
PROSEDUR INSPEKSI
(016/SOP-TI/2019)
Syarif Simanjuntak
Direktur
PT. TANOHAPAL
INDONESIA CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM
BAB I
PROGRAM INSPEKSI
(Penyempurnaan Workshop LPG di Integrated Terminal Balikpapan)
BULAN 1 BULAN 2
NO INSPEKSI
Week 1 Week 3 Week 1 Week 3
1 APAR √ √ √ √
2 APD √ √ √ √
3 PERALATAN KERJA √ √ √ √
4 P3K √ √ √ √
5 KENDARAAN √ √ √ √
Syarif Simanjuntak
Direktur
PT. TANOHAPAL
INDONESIA CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM
BAB I
PT. TANOHAPAL
INDONESIA CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM
BAB I
PT. TANOHAPAL
INDONESIA CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM
BAB I
PT. TANOHAPAL
INDONESIA CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM
BAB I
BAB I
HSE Meeting
PT. TANOHAPAL
INDONESIA CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM
BAB I
Kampanye HSE
JADWAL/BULAN
NO Sosialisasi
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGU SEP OKT NOV DES
Program Kampanye
1 √
HSE
Tujuan Kampanye :
Syarif Simanjuntak
Direktur
PT. TANOHAPAL
INDONESIA CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM
BAB I
BAB I
BAB I
BAB I
PROSEDUR AUDIT
Audit SMK3LL menyeluruh akan memberikan apakah program K3LL serta sarana fisik
yang adatelah sesuai dengan standar. Pemeriksaan dan pengawasan ini mengukur kinerja sistem
Manajemen.
2. Observasi K3LL
Program obsevasi K3ll yang di terapkan pada perusahaan mengacu pada system
program Stop Card yang telah dipergunakan oleh industri selama bertahun-tahun dan
telah terbukti dapat meningkatkan kinerja K3LL.
Tujuan utama dari observasi K3LL yang dilakukan adalah untuk menghilangkan
kecelakaan dengan cara melatih pada pemuka,pengawas dan manager agar secara
sistematis, memperhatikan dan melakukan komunikasi dengan orang lain serta
mencegah terjadinya tindakan dan kondisi yang tidak aman.
Semua pengawas utam dan para manajemen harus mengetahui tentang program
observasi K3LL.
Meningkatkan kemampuan pengawasan bukan hanya dalam mengontrol terhadap
tingkah laku orang-orang tetapi juga terhadap kondisi-kondisi yang tidak aman.
A. Siklus Pengamatan
a. Memutuskan untuk melihat
b. Berhenti 10 sampai 30 detik
c. Mengamati
d. Bertindak dalam mengamati
e. Melaporkan hasil pengamatan
B. Tehknik Pengamatan
a. Berhentilah untuk beberapa saat sebelum memasuki suatu daerah baru dan
amati di mana para karyawan sedang melakukan pekerjaan.
b. Berhenti begitu masuk pada daerah tersebut dan amati reaksi orangatas
kehadiran anda.
c. Amati kegiatan yang dilakukan
d. Lihat sekeliling anda (diatas,dibawah,dibelakang,disamping)
PT. TANOHAPAL
INDONESIA CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM
BAB I
C. Ketahuilah :
1. Jangan memberhentikan masalah-masalah yang terlah diputuskan. Amati juga
ide-ide untuk memperkecil masalah.
2. Segera bertindaka terhadap kondisi-kondisi dan tindakan yang tidak aman
3. Akuilah siakap-sikap yang terpuji (ingat agar para karyawanselalu melakukan
sesuatu dengan benar)
4. Buatlah catatan-catatan unntuk ditindaklajuti
B. Adakah seseorang dalam bahaya yang berkibat cidera oleh karena kondisi-
kondisi dan bahan-bahan berikut ini :
a. Temperatur yang berlebihan
b. Arus listrik
c. Asap
d. Cairan berbahaya dan lain-lain.
BAB I
A. Prosedur
a. Apakah prosedur didokumentasikan ?
b. Apakah Prosedurnya sudah cukup ?
c. Apakah Prosedur tersebut mencakup pencegahan terhadap semua resiko-resiko
yang tidak diinginkan ?
d. Apakah prosedur tersebut dimengerti ?
e. Apakah prosedur tersebut diikuti ?
5. Tindakan Perbaikan
a. Segera koreksi semua tindakan dan kondisi tidak aman ditempay dimana anda
melihatnya (Tempat/lokasi Kerja)
b. Cegah dan langsung tindak lanjuti agar tindakan serupa yang dapat menyebabkan
cedera tidak terjadi lagi dikemudian hari.
c. Koreksi tindakan karyawan tersebut tanpa menyebabkan mereka menjadi marah.
d. Bantu mereka dengan memberikan masukan-masukan untuk memperbaiki
tindakan-tindakan akan kondisi-kondisi yang tidak aman.
e. Lakukan pendekatan bahwa antara anda dengan mereka bekerja bersama-sama
sebagai satu anggota dalam satu team (Kelompok) jangan menjadi penantang
untuk memperbaiki keselamatan.
BAB I
Syarif Simanjuntak
Direktur
PT. TANOHAPAL
INDONESIA CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM
BAB I
BAB I
PT. TANOHAPAL
INDONESIA CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM
BAB I
PT. TANOHAPAL
INDONESIA CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM
BAB I
PT. TANOHAPAL
INDONESIA CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM
BAB I
PT. TANOHAPAL
INDONESIA CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM
BAB I
PT. TANOHAPAL
INDONESIA CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM
BAB II
TENAGA
KERJA KESELAMATAN
KESEHATAN
(SAFETY)
(HEALTH)
PROSES
BAHAN ALAT
LINGKUNGAN
(ENVIRONMENT)
PT. TANOHAPAL
INDONESIA CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM
BAB II
BAB II
BAB II
PT. TANOHAPAL
INDONESIA CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM
BAB II
b) Pasal 9 ayat (3): kewajiban membina tenaga kerja dalam pemberian P3K
2) Permennakertrans No.Per.03/Men/1982
4) Peraturan khusus AA
BAB II
A = Amankan korban dari gangguan di tempat kejadian, sehingga bebas dari bahaya.
T = Tandai tempat kejadian sehingga orang lain tahu bahwa di tempat itu ada kecelakaan.
*Pemberian Pertolongan :
1. Menilai Situasi
a. Mengenali bahaya diri sendiri dan orang lain
b. Memperhatikan sumber bahaya
c. Memperhatikan jenis pertolongan
d. Memperhatikan adanya bahaya susulan
3. Memberikan Pertolongan
a. Menilai kondisi korban dan tentukan status korban dan prioritas
tindakan
Periksa kesadaran, pernafasan, siekulasi darah dan gangguan lokal
PT. TANOHAPAL
INDONESIA CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM
BAB II
BAB II
PT. TANOHAPAL
INDONESIA CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM
BAB II
2. Setiap pekerja/karyawan baru wajib untuk memenuhi persyaratan administrasi (Surat Kesehatan,
SKCK, dan hasil MCU sebelum bekerja di area kerja PT. Pertamina )
BAB II
PEMERIKSAAN KESEHATAN
1. Pendahuluan
Calon karyawan akan diperiksa kesehatannya oleh dokter sebelum calon karyawan tersebut
diterima dan ditempatkan bekerja di perusahaan.
Pemeriksaan kesehatan berkala adalah pemeriksaan kesehatan pada waktu-waktu tertentu
terhadap karyawan yang akan dilakukan oleh dokter.
Pemeriksaan kesehatan khusus adalah pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh dokter
secara khusus terhadap karyawan tertentu.
1.1. Tujuan
Pemeriksaan kesehatan bertujuan sebagai berikut:
BAB II
3. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan pemeriksaan penyelenggara harus dapat bekerjasama dengan pihak
perusahaan dalam menetapkan jadwal kerja dengan tetap memperhatikan kegiatan produksi
yang normal.
3.3. Komunikasi
Penyelenggara harus memberikan konsultasi kepada setiap karyawan tentang hasil
pemeriksaan kesehatannya. Penjadwalan dilakukan oleh pihak perusahaan.
3.4. Kontinuitas
Penyelenggara harus bersedia memberikan pelayanan jangka panjang berupa pemeriksaan
kesehatan pre-employment dan periodik demi menjamin uniformitas dari data rekan
medik.
3.5. Biaya
Penyelenggara mencantumkan biaya denga rinci dan disetujui oleh pihhak manajemen.
4. Quality Assurance
Penyelenggara harus mempunyai prosedur pemeriksaan yang jelas, bersifat transparan, sesuai
dengan prinsip – prinsip ilmu kedokteran.
Note :
1. Pengecekan MCU untuk karyawan tidak tetap (Buruh Lepas) hanya bersifat surat
keterangan kesehatan dari puskesmas terdekat dan akan dilakukan pengecekan
sesuai kebutuhan perusahaan.