Anda di halaman 1dari 221

CONTRACTOR SAFETY

MANAGEMENT SYSTEM
(2021)

PT. TANOHAPAL INDONESIA


PT. TANOHAPAL
INDONESIA CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM

BAB I

KEBIJAKAN HSE
PT. TANOHAPAL INDONESIA bertanggung jawab untuk menyediakan tempat kerja yang
sehat dan aman serta memiliki suatu komitmen utama dan berkelanjutan untuk melindungi
karyawan dan harta milik perusahaan dari suatu kerugian yang tidak diinginkan.

PT. TANOHAPAL INDONESIA akan berusaha keras untuk mengurangi bahaya - bahaya apa
saja yang dapat mengakibatkan terjadinya kebakaran, kerusakan terhadap harta milik,
cidera terhadap manusia / sakit akibat kerja.

Untuk mencapai komitmen ini dan menjaga agar lingkungan kerja tetap baik dimana
keselamatan merupakan prioritas utama PT. TANOHAPAL INDONESIA menyatakan :

1. Permintaan kepada setiap karyawan untuk melakukan semua, kegiatan operasinya


dengan mencapai standar tinggi dari K3LL dengan sasaran NIHIL KECELAKAAN.
2. Mensyaratkan kepada setiap karyawan untuk melaporkan semua kasus – kasus
kecelakaan, hampir celaka atau penyimpangan - penyimpangan serta bertanggung
jawab untuk melakukan pekerjaan dengan aman sesuai dengan UNDANG-UNDANG
NO. 1 TAHUN 1970 tentang Keselamatan Kerja dari pemerintah Republik Indonesia
serta peraturanperusahaan.
3. Melalukan inspeksi secara berkala untuk mengetahui dan mengurangi potensi –
potensi bahaya serta melaksanakan audit internal sesuai dengan schedule dan
menindak lanjutihasil temuan untuk mencegah kecelakaan sedini mungkin.
4. Mengembangkan pelatihan bagi seluruh karyawan dan mendorong mereka untuk
memberikan masukan dengan cara berbagi informasi melalui system komunikasi dua
arah.

Kami percaya bahwa kita semua setuju untuk mencegah kecelakaan, mengurangi bahaya
dan melindungi hak milik sebagai falsafah hidup.

Balikpapan, 09 Juni 2021


PT. TANOHAPAL INDONESIA

Syarif Simanjuntak
Direktur
PT. TANOHAPAL
INDONESIA CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM

BAB I

Review Kebijakan HSE Perusahaan


Secara umum keselamatan kerja dapat dikatakan sebagai ilmu dan penerapannya
yang berkaitandengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya,
landasan tempat kerjadan lingkungan kerja serta cara melakukan pekerjaan guna menjamin
keselamatan tenaga kerja dan aset perusahaan agar terhindar dari kecelakaan dan kerugian
lainnya. Keselamatan kerja juga meliputi penyediaan APD, perwatan mesin dan pengaturan
kerja yang manusiawi.
Dalam K3 juga dikenal istilah kesehatan kerja, yaitu : suatu ilmu yang
penerapannyauntuk meningkatkan kualitas hidup tenaga kerja melalui peningkatan
kesehatan, pencegahan penyakit akibat kerja meliputi pemeriksaan kesehatan, pengobatan
dan pemberian makan dan minum bergizi.
Istilah lainnya adalah ergonomy yang merupakan keilmuan dan aplikasinya dalam hal
sistem dan desain kerja, keserasian manusia dan pekerjaanya, pencegahankelelahan guna
tercapainya pelaksanaan pekerjaan secara baik.
Dalam pelaksaan K3 adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat
kerja yang aman, sehat dan bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi
dan atau bebas dari kecelakaandan PAK yang pada akhirnya dapat meningkatkan sistem dan
produktivitas kerja . secara teoritis istilah-istilah bahaya yang sering ditemui dalam
lingkungan kerja meliputi beberapa hal sebagai berikut :
HAZARD ( Sumber Bahaya ) suatu keadaan yang memungkinkan / dapat menimbulkan
kecelakaan, penyakit kerusakan atau menghambat kemampuan pekerja yang ada.
DANGER ( Tingkat Bahaya ) Peluang bahaya sudah tampak (kondisi bahaya sudah ada tetapi
dapat dicegah dengan berbagai tindakan preventif).
RISK, prediksi tingkat keparahan bila terjadi bahaya dalam siklus tertentu.
INCIDENT, munculnya kejadian yang bahaya (Kejadian yang tidak diinginkanyang
dapat/telah mengadakan kontak dengan sumber energi yang melebihi ambang batas badan
/ struktur).
ACCIDENT, Kejadian bahaya yang disertai adanya korban dan atau kerugian (manusia /
benda).
PT. TANOHAPAL
INDONESIA CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM

BAB I

Dalam K3 ada tiga norma yang selalu harus dipahami, yaitu:


Aturan berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja diterapkan untuk melindungi
tenaga kerja.

Balikpapan, 09 Juni 2021


PT. TANOHAPAL INDONESIA

Syarif Simanjuntak
Direktur
PT. TANOHAPAL
INDONESIA CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM

BAB I

SCHEDULE REVIEW KEBIJAKAN HSE

2021
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des
v v

Balikpapan, 04 Januari 2021


PT. TANOHAPAL INDONESIA

Syarif Simanjuntak
Direktur
PT. TANOHAPAL
INDONESIA CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM

BAB I

REKAPITULASI MANAGEMENT REVIEW :

1. Aspek keselamatan, kesehatan kerja dan lindungan lingkungan menjadi prioritas


pertama.

2. Review kebijakan telah dilakukan secara rutin.

3. Tidak terdapat perubahan kebijakan K3LL PT. TANOHAPAL INDONESIA, karena


kebijakan tersebut masih relevan dengan kegiatan di PT. TANOHAPAL
INDONESIA.

Balikpapan, 09 Juni 2021


PT.TANOHAPAL INDONESIA

Syarif Simanjuntak
Direktur
PT. TANOHAPAL
INDONESIA CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM

BAB I

Struktur Organisasi
DIREKTUR

Syarif Simanjuntak

SAFETY OFFICER PROJECT MANAGER

Joel Nuari Marpaung Saudi Simanjuntak

SAFETY MAN
MANDOR LOGISTIC ADM.PROJECT
Rizqi Febrianto Jemsi Silaban

Tukang & Pekerja

Balikpapan , 04 Januari 2021


PT.Tanohapal Indonesia

Syarif Simanjuntak
Direktur
PT. TANOHAPAL
INDONESIA CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM

BAB I

PROSEDUR INSPEKSI
(016/SOP-TI/2019)

a. Inspeksi dilakukan oleh pengawas lapangan selaku personel HSE.


b. Inspeksi dilaksanakan dengan menyesuaikan jadwal dalam KPI
c. Inspeksi yang dilaksanakan meliputi pemeriksaan peralatan kerja dan Kondisi
tenaga kerja dan semua jenis pekerjaan yang dilaksanakan.
d. Hasil temuan dari inspeksi yang lakukan akan dilaporkan kepada pimpinan untuk
meminta pertimbangan tindak lanjut dari hasil temuan tersebut.
e. Laporan Hasil temuan dan hasil tindak lanjut yang telah dilaksanakan akan kembali
dilaporkan kepada pimpinan dan pihak PT. Pertamina ( Persero ).

Balikpapan, 25 Januari 2021


PT. TANOHAPAL INDONESIA
Direktur Utama,

Syarif Simanjuntak
Direktur
PT. TANOHAPAL
INDONESIA CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM

BAB I

PROGRAM INSPEKSI
(Penyempurnaan Workshop LPG di Integrated Terminal Balikpapan)

BULAN 1 BULAN 2
NO INSPEKSI
Week 1 Week 3 Week 1 Week 3

1 APAR √ √ √ √
2 APD √ √ √ √
3 PERALATAN KERJA √ √ √ √
4 P3K √ √ √ √
5 KENDARAAN √ √ √ √

Balikpapan, 25 Januari 2021


PT. TANOHAPAL INDONESIA

Syarif Simanjuntak
Direktur
PT. TANOHAPAL
INDONESIA CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM

BAB I
PT. TANOHAPAL
INDONESIA CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM

BAB I
PT. TANOHAPAL
INDONESIA CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM

BAB I
PT. TANOHAPAL
INDONESIA CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM

BAB I

Program HSE Meeting


PT. TANOHAPAL
INDONESIA CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM

BAB I

HSE Meeting
PT. TANOHAPAL
INDONESIA CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM

BAB I

Kampanye HSE

JADWAL/BULAN
NO Sosialisasi
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGU SEP OKT NOV DES

Program Kampanye
1 √
HSE

Program Kampanye Berupa:

 Meeting dengan beberapa karyawan Duta Sarana Teknik


 Berupa Spanduk atau poster-poster

Tujuan Kampanye :

 Penyampaian informasi serta pembahasan tentang keselamatan, kesehatan dan


lingkungan kerja yang nyaman.
 Untuk menunjukan kepada karyawan bahwa managemen sangat menaruh perhatian
dan bertanggung jawab dalam hal keselamatan kerja.
 Untuk meminimalisir dari kemungkinan cidera, kecelakaan dalam bekerja.
 Pentingnya pemakaian APD

PROGRAM KAMPANYE K3LL :

1. Pemasangan poster-poster tentang keselamatan kerja


2. Melakukan sosialisasi Safety talk
3. Mematuhi peraturan yang berlaku di tempat kerja.
4. Konsisten untuk menjalankan budaya safety.
5. Untuk mencapai kerja yang aman, gunakanlah selalu APD yang lengkap.
6. Aktif mengikuti anjuran-anjuran keselamatan kerja.
7. Saling mengingatkan satu sama lainnya mengenai keselamatan kerja.
8. Peduli terhadap lingkungan dan kondisi area.

Balikpapan, 03 Januari 2021


PT. TANOHAPAL INDONESIA

Syarif Simanjuntak
Direktur
PT. TANOHAPAL
INDONESIA CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM

BAB I

GAMBAR PROSES KAMPANYE K3LL :

Kampanye Bahaya Merokok

Kampanye Penanggulangan Kebakaran


PT. TANOHAPAL
INDONESIA CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM

BAB I

Kampanye Kebiasan Buruk

Kampanye Cara Operasi Alat Berat


PT. TANOHAPAL
INDONESIA CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM

BAB I

Kampanye Rambu-rambu Keselamatan

Kampanye Penyelamatan Diri Saat Keadaan darurat


PT. TANOHAPAL
INDONESIA CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM

BAB I

PROSEDUR AUDIT

Audit SMK3LL menyeluruh akan memberikan apakah program K3LL serta sarana fisik
yang adatelah sesuai dengan standar. Pemeriksaan dan pengawasan ini mengukur kinerja sistem
Manajemen.

1. Pelaksanaan Audit SMK3LL


Pelaksaan Audit SMK3LL dilakukan dengan :
a. Berdasarkan petunjuk yang jelas dan pasti
b. Menggunakan metode observasi,wawan cara, contoh, pengawas fisik serta
tinjauan data-data dokumentasi.
c. Dilaksnakan oleh kelompok wakil dari perusahaan yang tidak mempunyai
kepentingan piribadi atau tidak mendapat tekanan dari pihak-pihak manapun juga
dan dapat memberikan pendapat yang objektif serta “tidak berprasangka”
d. Program audit internal SMK3LL dilingkungan perusahaan dilaksanakan setidak-
tidaknya setiap dua belas bulan sesuai dengan schedule yang telah ditentukan.
e. Hal-hal yang tidak sesuai akan diperhatikan dan ditindak lanjuti.

2. Observasi K3LL
Program obsevasi K3ll yang di terapkan pada perusahaan mengacu pada system
program Stop Card yang telah dipergunakan oleh industri selama bertahun-tahun dan
telah terbukti dapat meningkatkan kinerja K3LL.
Tujuan utama dari observasi K3LL yang dilakukan adalah untuk menghilangkan
kecelakaan dengan cara melatih pada pemuka,pengawas dan manager agar secara
sistematis, memperhatikan dan melakukan komunikasi dengan orang lain serta
mencegah terjadinya tindakan dan kondisi yang tidak aman.
Semua pengawas utam dan para manajemen harus mengetahui tentang program
observasi K3LL.
Meningkatkan kemampuan pengawasan bukan hanya dalam mengontrol terhadap
tingkah laku orang-orang tetapi juga terhadap kondisi-kondisi yang tidak aman.

A. Siklus Pengamatan
a. Memutuskan untuk melihat
b. Berhenti 10 sampai 30 detik
c. Mengamati
d. Bertindak dalam mengamati
e. Melaporkan hasil pengamatan

B. Tehknik Pengamatan
a. Berhentilah untuk beberapa saat sebelum memasuki suatu daerah baru dan
amati di mana para karyawan sedang melakukan pekerjaan.
b. Berhenti begitu masuk pada daerah tersebut dan amati reaksi orangatas
kehadiran anda.
c. Amati kegiatan yang dilakukan
d. Lihat sekeliling anda (diatas,dibawah,dibelakang,disamping)
PT. TANOHAPAL
INDONESIA CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM

BAB I

e. Buat suatu sikap bertanya-mengapa? Apa yang terjadi apabila ?


f. Waspadalah terhadap suatu bahaya (cidera) yang disebabkan oleh pekerjaan
yang terlalu berat saat melakukan pengangkatan, mendorong, menarik, dan
meraih sesuatu.
g. Berikan pengertian sebanyak mungkin, lihat dan dengar.
h. Lakukan pendekatan dengan benar, amati semua thapan-tahapan pekerjaan.

C. Ketahuilah :
1. Jangan memberhentikan masalah-masalah yang terlah diputuskan. Amati juga
ide-ide untuk memperkecil masalah.
2. Segera bertindaka terhadap kondisi-kondisi dan tindakan yang tidak aman
3. Akuilah siakap-sikap yang terpuji (ingat agar para karyawanselalu melakukan
sesuatu dengan benar)
4. Buatlah catatan-catatan unntuk ditindaklajuti

3. Penggolongan Pengamatan (Observation Ctegories)


A. Tindakan tindakan dan posisi dari orang dalam bahaya yang berakibat
cederaterhadap tindakannya sendiri karena:
a. Jatuh
b. Terlalu rendah
c. Menabrak atau sedang terpukul
d. Tertangkap di,pada,diantara

B. Adakah seseorang dalam bahaya yang berkibat cidera oleh karena kondisi-
kondisi dan bahan-bahan berikut ini :
a. Temperatur yang berlebihan
b. Arus listrik
c. Asap
d. Cairan berbahaya dan lain-lain.

C. Alat pelindung diri (Personal Protective Equipment)


a. Apakah karyawan menggunakan alat pelindung yang diperlukan?
b. Apakah karywan disediakan pelindung secukupnya terhadap bahaya atau
bahan berbahaya lainnya.
c. Apakah semua tersedia dengan cukup?
d. Apakah semua dalam kondisi baik?
e. Apakah mereka menggunakan peralatan dengan benar?
f. Apabila tidak, mengapa tidak?

4. Peralatan dan Perlengkapan Lain (Tools and Orther Equipment)


a. Apakah cara menggunkan alat itu benar ?
b. Apakah alat dalam kondisi yang aman ?
c. Apakah alat yang digunakan untuk pekerjaan itu sudah “Benar”?
d. Apakah Peralatan (yang tidak sesuai dengan disign) sedang digunakan ?
PT. TANOHAPAL
INDONESIA CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM

BAB I

A. Prosedur
a. Apakah prosedur didokumentasikan ?
b. Apakah Prosedurnya sudah cukup ?
c. Apakah Prosedur tersebut mencakup pencegahan terhadap semua resiko-resiko
yang tidak diinginkan ?
d. Apakah prosedur tersebut dimengerti ?
e. Apakah prosedur tersebut diikuti ?

B. Kebersihan Tempat Kerja


a. Apakah tempat kerja dalam kondisi yang baik/bersih ?
b. Apakah semua benda-benda ditaruh pada tempat yang benar dan disusun dengan
rapi?

5. Tindakan Perbaikan
a. Segera koreksi semua tindakan dan kondisi tidak aman ditempay dimana anda
melihatnya (Tempat/lokasi Kerja)
b. Cegah dan langsung tindak lanjuti agar tindakan serupa yang dapat menyebabkan
cedera tidak terjadi lagi dikemudian hari.
c. Koreksi tindakan karyawan tersebut tanpa menyebabkan mereka menjadi marah.
d. Bantu mereka dengan memberikan masukan-masukan untuk memperbaiki
tindakan-tindakan akan kondisi-kondisi yang tidak aman.
e. Lakukan pendekatan bahwa antara anda dengan mereka bekerja bersama-sama
sebagai satu anggota dalam satu team (Kelompok) jangan menjadi penantang
untuk memperbaiki keselamatan.

6. Buatlah karyawan menajadi bagian dalam suatu kelompok (Team)


a. Mulailah pembicaraan tentang pekerjaan dengan karyawan mana yang anda lihat
melakukan suatu tindakan tidak aman.
b. Mengapa dia bertindak tidak aman
c. Problem apa yang ditemukan dengan pekerjaan yang dilakukannya
d. Bicarakan prosedur kerjadengan karyawan yang melakukan pekerjaan tersebut.
Apakah dia berfikir bahwa prosedur tersebut perlu dirubah ?
e. Apabila dalam mengamati suatu pekerjaan diaman prosedur tidak ada, bicarakan
dengan karyawan tersebut bahwa prosedur sangat diperlukan dalam melakukan
suatu pekerjaan. Mintalah saran-saran dari dia.
f. Minta kepada karyawan guna menyusun suatu prosedur untuk pekerjaanya sendiri,
bicarakan kembali prosedur tersebut dengannya kemudian lakukan pertemuan
keselamatan dengan karyawan lainnya yang melakukan pekerjaan tersebut dan
tertapkan prosedur tersebut secara bersama.
PT. TANOHAPAL
INDONESIA CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM

BAB I

7. Penggunaan Lembar Laporan


a. Lembar laporan digunaka oleh semua pengawas utama dan manajemen suatu
sebagai suatu alat dengan tujuan untuk mencatat serta menganalisa semua
tindakan yang menbahayakan serta gejalanya.
b. Lembar laporan adalah sebuah catatan pengamatan tentang semua tindakan yang
membahayakan tanpa menulis nama orang yang di observasi.

c. Lembar laporan observasi K3LL tersedia ditempat-tempat kerja. Lembar laporan


diisi setiap saat setelah dilakukan observasi. Lembar laporan yang telah diisi
dengan lengkap harus diserahkan kepada bagian K3LL untuk dievaluasi.

Balikpapan, 25 Januari 2021


PT. TANOHAPAL INDONESIA

Syarif Simanjuntak
Direktur
PT. TANOHAPAL
INDONESIA CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM

BAB I

Penyempurnaan Workshop LPG di Integrated Terminal Balikpapan


Pekerjaan Penyempurnaan Workshop LPG di
Integrated Terminal Balikpapan
Lokasi Integrated Terminal Balikpapan

Tanggal 02 Juli 2021

Pemeriksa Manajemen PT. Tanohapal Indonesia

PEMERIKSAAN ATAS HASIL KETERANGAN


IDENTITAS
1. Apakah dipintu masuk proyek telah terpasang Terpenuhi
rambu-rambu papan petunjuk?
2. Apakah pakain pekerja dipakai dengan baik
dan benar, dengan tanda pengenal (id card)
3. Apakah alat pelindung diri (APD) dipakai
dengan baik dan benar?
FASILITAS

4. Apakah pekrja telah memakai helm dengan Terpenuhi


abik dan benar?
5. Apakah pekerja telah memakai safety shoes
sesuai dengan peraturan?
6. Apakah pekerja memakai sarung tangan ?
7. Apakah pekerja memakai safety belt / full
body harnes (bila ada pekerjaan ketinggian)?
8. Apakah pekerja memakai rompi keselamatan
kerja (safety vest)?
9. Apakah kondisiperalatan kerja terwat dengan
baik?
10. Apakah pekerja menggunakan peralatan
dengan baik dan benar?
11. Apakah APAR proyek dapat berfungsi
dengan baik?
12. Apakah dilokasi terdapat poster K3LL?
13. Apakah dilasi saat bekerja, pekerja ada yang
merokok?
LOKASI

14. Apakah dilokasi proyek kebersihannya Terpenuhi


terjaga dengan baik?
15. Apakah dilokasi terjadi suatu incident?
16. Apakah dilokasi yang digunakan untuk
menyimpan barang atau peralatan kerja
tertata rapi?
17. Apakah penerangan lokasi proyek cukup
terang?
PT. TANOHAPAL
INDONESIA CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM

BAB I
PT. TANOHAPAL
INDONESIA CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM

BAB I
PT. TANOHAPAL
INDONESIA CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM

BAB I
PT. TANOHAPAL
INDONESIA CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM

BAB I
PT. TANOHAPAL
INDONESIA CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM

BAB I
PT. TANOHAPAL
INDONESIA CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM

BAB II

Program Pembelajaran HSE

HSE TRAINING PLAN


Target pelatihan kompetensi adalah untuk memberikan skill peserta traning dalam
membangun sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SM-K3), secara sistematis,
struktur dan implementatif. Berangakat dari dasar hukum pemerintah UU No.1 Tahun 1970
mengenai keselamatan dan kesehatan kerja serta mengacu pada standar mutu manajemen ISO
14001, 18000 dimana menuntut masing-masing perusahaan agar mengimplementasikan
terhadap penerapan K3 baik untuk internal maupun eksternal.
Untuk menerapkan sistem manajemen K3, tentu saja diperlukan seorang profisional
yang berkompeten dibidangk3. Oleh karena itu dengan adanya pelatihan K3LL program
traning ini sangat membantu para praktisi taupun beginner untuk meningkatkan kopentensi di
bidang K3LL untuk membangun sebuah sistem yang efektif dan optimal.

TENAGA
KERJA KESELAMATAN
KESEHATAN
(SAFETY)
(HEALTH)
PROSES
BAHAN ALAT

LINGKUNGAN

(ENVIRONMENT)
PT. TANOHAPAL
INDONESIA CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM

BAB II

Dalam pelatihan ini, peserta traning belajar untuk mengimplementasikan mengenai


keselamatan dan kesehatan kerja secara praktis dirancang melalui suatu sistem yang
dinamakan dengan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja atau dalam paradigma
modern dengan istilah “HSE / SHE (Health Safety & Environment) penerapan sistem
Manajemen K3 dimulai dari
1. Pembentukan Komitmen
Komitmen merupakan modalutama dalam penerapan K3LL secara reall mengenai arti
penting keselamatan & kesehatan Kerja.
2. Perencanaan
Perencanaan disini dimaksudkan sebagai dasar penerapan program kerja K3Llyang
nantinya akan dilaksanakan secara menyeluruh oleh seluruh karyawan.. Dalam
menetukan program kerja K3LL , idealnya komite K3LL melakukan assessment
diarea kerja mengenai masalah-masalah K3LL di PT.TANOHAPAL INDONESIA.
3. Pengorganisasian
Bentuk komitmen dari pimpinan PT.TANOHAPAL INDONESIA selain melalui
kebijakan tertulis, dapat juga memfasilitasi pembentukan komite K3LL yang khusus
menangani permasalahan K3LL yang erdiri dari berbagai wakil divisi yang terlibat
sesuai dengan kompetensinya masing-masing.
4. Penerapan
Penerapan K3LL tentu saja berkaitan dengan pelaksanaan aktivitas program-program
kerjaK3LL secara optimal.
5. Pengendalian
Setiap penerapan Program-program K3LL harus dilakukan pelaporan sebagai bukti
evidence sehingga dapat dipertanggungjawabkan dan dapat dilalukan perbaikan
secara bertahap.
6. Evaluasi
Proses evaluasi memang sangat diperlukan sebagai bentuk pengukuran efektivitas
program/penerapan K3LL sudah sedemikian efektif atau belum. Secara praktis
biasanya dibentuk suatu tim auditor untuk melakukan audit dan verifikasi mengenai
penerapan yang dijalankan mengenai sistem manajemen K3LL.
PT. TANOHAPAL
INDONESIA CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM

BAB II

Penyempurnaan Workshop LPG di Integrated Terminal Balikpapan

Evaluasi pemahaman dilakukan pada training terkahir.


PT. TANOHAPAL
INDONESIA CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM

BAB II
PT. TANOHAPAL
INDONESIA CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM

BAB II

MATERI PENGGUNAAN P3K

*Peraturan Perundangan Yang Terkait Dengan P3K

1) Undang-undang No. 1 tahun 1970

a) Pasal 3 : syarat-syarat Keselamatan Kerja untuk memberikan P3K

b) Pasal 9 ayat (3): kewajiban membina tenaga kerja dalam pemberian P3K

2) Permennakertrans No.Per.03/Men/1982

Pasal 2: Tugas pokok P3K;

(1) Pelaksanaan P3K

(2) Pendidikan petugas P3K

3) UU No. 3 tahun 1969

4) Peraturan khusus AA

* P3K diberikan untuk :

a) Menyelamatkan nyawa korban

b) Meringankan penderitaan korban

c) Mencegah cedera/penyakit menjadi lebih parah

d) Mempertahankan daya tahan korban

e) Mencarikan pertolongan yang lebih lanjut.

d) Prinsip Dasar Tindakan Pertolongan


PT. TANOHAPAL
INDONESIA CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM

BAB II

*Pedoman tindakan Prinsip P – A – T – U – T

P = Penolong mengamankan diri sendiri lebih dahulu sebelum bertindak

A = Amankan korban dari gangguan di tempat kejadian, sehingga bebas dari bahaya.

T = Tandai tempat kejadian sehingga orang lain tahu bahwa di tempat itu ada kecelakaan.

U = Usahakan menghubungi ambulan, dokter, rumah sakit atau yang berwajib

T = Tindakan pertolongan terhadap korban dalam urutan yang paling tepat.

*Pemberian Pertolongan :

1. Menilai Situasi
a. Mengenali bahaya diri sendiri dan orang lain
b. Memperhatikan sumber bahaya
c. Memperhatikan jenis pertolongan
d. Memperhatikan adanya bahaya susulan

2. Mengamankan Tempat Kejadian


a. Memperhatikan penyebab kecelakaan
b. Utamakan keselamatan diri sendiri
c. Singkirkan sumber bahaya yang ada (putuskan aliran dan matikan sumber)
d. Hilangkan factor bahaya missal dengan menghidupkan exhaust ventilasi, jauhkan
sumber
e. Singkirkan korban dengan cara aman dan memperhatikan keselamatan diri sendiri
(dengan alat pelindung)

3. Memberikan Pertolongan
a. Menilai kondisi korban dan tentukan status korban dan prioritas

tindakan
 Periksa kesadaran, pernafasan, siekulasi darah dan gangguan lokal
PT. TANOHAPAL
INDONESIA CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM

BAB II

b. Berikan pertolongan sesuai status korban


 Baringkan korban dengan kepala lebih rendah dan tubuh
 Bila ada tanda henti nafas dan jantung berikan resusitasi jantung paru
 Selimuti korban
 Bila luka ringan obati seperlunya (luka bakar ringan)
PT. TANOHAPAL
INDONESIA CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM

BAB II
PT. TANOHAPAL
INDONESIA CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM

BAB II

Program Orienstasi HSE

1. Setiap pekerja/karyawan baru wajib untuk melengkapi data diri (KTP)

2. Setiap pekerja/karyawan baru wajib untuk memenuhi persyaratan administrasi (Surat Kesehatan,
SKCK, dan hasil MCU sebelum bekerja di area kerja PT. Pertamina )

3. Setiap pekerja wajib memahami Kebijakan HSE PT. Tanohapal Indonesia.


PT. TANOHAPAL
INDONESIA CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM

BAB II

PEMERIKSAAN KESEHATAN

1. Pendahuluan

Perusahaan mempunyai kewajiban mengadakan pemeriksaan kesehatan terhadap karyawan


dan calon karyawannya.

 Calon karyawan akan diperiksa kesehatannya oleh dokter sebelum calon karyawan tersebut
diterima dan ditempatkan bekerja di perusahaan.
 Pemeriksaan kesehatan berkala adalah pemeriksaan kesehatan pada waktu-waktu tertentu
terhadap karyawan yang akan dilakukan oleh dokter.
 Pemeriksaan kesehatan khusus adalah pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh dokter
secara khusus terhadap karyawan tertentu.

1.1. Tujuan
Pemeriksaan kesehatan bertujuan sebagai berikut:

1.1.1. Deteksi dini terhadap penyakit


1.1.2. Menetapkan kecakapan kerja (fitness status)
1.1.3. Mematuhi peraturan perundangan
1.1.4. Data dasar pembanding dimasa yang akan datang.

1.2. Peraturan Perundang-undangan

Peraturan perundangan yang terkait dengan Pemeriksaan Kesehatan pekerja antara


lain adalah:

1.2.1. UU. No. I th 1970 tentang keselamatan kerja.


1.2.2. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per 02/Men/1980 tentang
pemeriksaan kesehatan tenaga kerja dalam penyelenggaraan keselamatan kerja.
1.2.3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per 03/Men/1982 tentang
pelayanan kesehatan kerja.

2. Penetapan paket Uji Kesehatan.


Melakukan Check kesehatan keklinik kesehatan atau puskesmas terdekat.
PT. TANOHAPAL
INDONESIA CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM

BAB II

3. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan pemeriksaan penyelenggara harus dapat bekerjasama dengan pihak
perusahaan dalam menetapkan jadwal kerja dengan tetap memperhatikan kegiatan produksi
yang normal.

3.1. Hasil pemeriksaan


Hasil pemeriksaan (interim report) harus dapat diterima dalam waktu maximaldelapan hari
dari pemeriksaan.

3.2. Laporan Hasil Pemeriksaan


Laporan hasil pemeriksaan harus meliputi :

3.2.1. Dua rangkap


3.2.2. Laporan diserahkan kepada perusahaan setelah selesai pemeriksaan semua
pegawai.

3.3. Komunikasi
Penyelenggara harus memberikan konsultasi kepada setiap karyawan tentang hasil
pemeriksaan kesehatannya. Penjadwalan dilakukan oleh pihak perusahaan.

3.4. Kontinuitas
Penyelenggara harus bersedia memberikan pelayanan jangka panjang berupa pemeriksaan
kesehatan pre-employment dan periodik demi menjamin uniformitas dari data rekan
medik.

3.5. Biaya
Penyelenggara mencantumkan biaya denga rinci dan disetujui oleh pihhak manajemen.

4. Quality Assurance
Penyelenggara harus mempunyai prosedur pemeriksaan yang jelas, bersifat transparan, sesuai
dengan prinsip – prinsip ilmu kedokteran.

Note :

1. Pengecekan MCU untuk karyawan tidak tetap (Buruh Lepas) hanya bersifat surat
keterangan kesehatan dari puskesmas terdekat dan akan dilakukan pengecekan
sesuai kebutuhan perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai