Anda di halaman 1dari 73

1.

Kecelakaan di tempat kerja dan PAK masih relatif


tinggi
2. Dampak Kecelakaan dan PAK terhadap pekerja,
keluarga juga pihak perusahaan
3. Untuk meningkatkan perlindungan tenaga kerja
4. Upaya persyaratan K3 untuk mencegah terulang
kembalinya kecelakaan dan PAK yang sama
5. Penerapan upaya pencegahan kecelakaan dan
PAK untuk mengendalikan potensi bahaya lainnya

2
1. Laporan adalah informasi yang bersifat spesifik yang
diberikan kepada pihak lain untuk tujuan tertentu.
2. Laporan kecelakaan adalah informasi yang berisi data,
fakta dan hasil analisa sementara berkaitan dengan
kejadian kecelakaan di tempat kerja.

3
DASAR HUKUM

UNDANG-UNDANG No. 1 TH 1970 Ttg KESELAMATAN KERJA


Pasal 11

1. Pengurus diwajibkan melaporkan tiap kecelakaan yg


terjadi dalam tempat kerja yg dipimpinnya, pd pejabat
yg ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja.

2. Tata cara pelaporan dan pemeriksaan kecelakaan oleh


pegawai termaksud dalam ayat (1) diatur dgn
peraturan perundangan.
DASAR HUKUM
Permenaker No. PER-03/MEN/1998 ttg Tata Cara
Pelaporan dan Pemeriksaan Kecelakaan
Pasal 2
1. Pengurus/pengusaha wajib melaporkan tiap
kecelakaan yg terjadi dalam tempat kerja yg
dipimpinnya.
2. - Kecelakaan Kerja.
- Kebakaran atau peledakan atau bahaya
pembuangan limbah.
- Kejadian berbahaya lainnya.
Pasal 4
1. Di laporkan secara tertulis ke
Kakandepnaker/ Kakadisnaker dlm waktu
 2 x 24 jam sejak kejadian dgn formulir
bentuk 3 KK2 A.

2. Dpt dilaporkan secara lisan sblm


dilaporkan scr tertulis
Surat Keputusan Dirjen PHI Dan Wasnaker
No. Kep.84/BW/1998 tentang Cara Pengisian
Formulir Laporan Dan Analisis Statistik
Kecelakaan
 suatu kejadian (event) yang tidak
dikehendaki dan tidak diduga semula
yang dapat menimbulkan korban manusia
dan atau harta benda.

8
 Kecelakaan yg terjadi berhubung dengan
hubungan kerja, termasuk penyakit yg timbul
karena hubungan kerja, demikian pula
kecelakaan yg terjadi dlm perjalanan berangkat
dari rumah menuju tempat kerja, dan pulang ke
rumah melalui jalan yang biasa atau wajar
dilalui.

9
Kecelakaan Kerja

adalah sebuah kecelakaan yang terjadi yang berhubungan dengan


hubungan kerja pada saat :

Di tempat kerja
Berangkat kerja
& pulang
(jalur yang
wajar dilalui)

Saat dinas

termasuk penyakit yang timbul akibat hubungan kerja.


Harus Memuat :
 Data
 Fakta
 Hasil Analisis
4
Data secara umum memenuhi
syarat berikut :
1. Data harus benar/obyektif
2. Data harus bisa mewakili
3. Data harus dapat dipercaya
4. Data harus tepat waktu
5. Data harus relevan (data yang
dikumpulkan ada hubungannya dengan
permasalahannya)
4
Adapun data tersebut dibagi menurut sifat,
waktu, sumber dan cara memperolehnya
adalah sbb:
1. Menurut sifatnya:
a. Data kualitatif, data yg disajikan bukan dalam
bentuk angka, misalnya agama, jenis kelamin,
pangkat jabatan dan sebagainya
b. Data kuantitatif, data yg disajikan dalam bentuk
angka, misalkan jumlah pegawai, umur, jumlah
kerugian, jam kerja dan sebagainya
4
2. Menurut waktunya:
a. Data silang, data yg dikumpulkan pada waktu
tertentu misalnya jumlah tenaga kerja di PT.
ABC menurut asal dan agama, jumlah tenaga
kerja di PT. ABC pada tahun 2010 dan
sebagainya.
b. Data berkala, data yg dikumpulkan dari waktu
kewaktu, misalnya data tingkat tenaga kerja
dari tahun ke tahun yg cenderung meningkat,
data angka kecelakaan di Indonesia yg semakin
membaik atau menurun, dan sebagainya.
4
3. Menurut cara memperolehnya:
a. Data Primer, data yg didapatkan langsung dari
sumber informasi/responden, misalnya data jumlah
tenaga kerja di perusahaan, data kecelakaan di
Kabupaten tertentu, dan sebagainya
b. Data sekunder, data yg diambil dari data primer yg
telah diolah dan digunakan untuk tujuan lain.
Misalkan data kecelakaan menurut kelompok umur
di Kabupaten/Provinsi tertentu, untuk tujuan analisa
pola kecelakaan berdasarkan umur tenaga kerja,
dan sebagainya
4
4. Menurut sumbernya:
a. Data internal, data yg menggambarkan keadaan dari
suatu organisasi tertentu, misalnya dari suatu
perusahaan tentang data tenaga kerja menurut jenis
kelamin, kelompok umur, pengalaman kerja, besarnya
upah, dan sebagainya
b. Data eksternal, data yg dibutuhkan dari luar untuk
kebutuhan suatu organisasi tertentu, misalnya
perusahaan ingin melakukan penerimaan pegawai
baru/rekruitmen pada tahun yg akan datang, maka
dibutuhkan data eksternal misalnya jumlah lulusan
sarjana tertentu tahun lalu dan tahun mendatang,
jumlah penganggur sarjana tertentu yg ada, dan
sebagainya
Untuk mengetahu penyebab kecelakaan harus
dilakukan analisis
o Setiap kecelakaan dapat dicegah
o Faktor penyebab kecelakaan tidak berdiri sendiri
tetapi terdiri dari beberapa faktor yang saling
berhubungan

FAKTOR KECELAKAAN

RANGKAIAN SEBAB-AKIBAT KECELAKAAN


(DOMINO EFFECTS)

 Untuk mengetahui penyebab kecelakaan


harus dilakukan analisis
1. Cidera (nature of injury)
2. Bagian tubuh yang cidera
(part of body)
3. Sumber cidera (source of
injury)
4. Tipe kecelakaan (accident
type)
5. Kondisi berbahaya
(hazardous condition)
6. Penyebab cidera (agency of
accident)
7. Penyebab khusus cidera
(agency accident part)
8. Tindakan berbahaya (unsafe
act)
Kondisi Normal Fase Kecelakaan Fase Cidera

Pekerjaan Keberadaan
normal Manusia
pekerja
berada
normal
di
Keberadaan daerah
pekerja tidak bahaya
diijinkan Kontak
tidak Kec.
Adanya terkendali
sumber
Proses bahaya
berjalan Bahaya
Pengendalia
normal
n rusak atau
tidak
memadai
• Physical Hazard (bahaya fisika): kebisingan,
tekanan, suhu, getaran dan radiasi
• Chemical Hazard (bahaya kimia): toksisitas bahan
kimia, daya ledak bahan kimia, bahan kimia mudah
terbakar
• Mechanical Hazard (bahaya mesin): mesin, alat-
alat penggerak
• Psychosocial Hazard (bahaya psikologi): beban
kerja yang berlebih, pimpinan yang terlalu galak,
lingkungan kerja tidak nyaman
• Biological Hazard (bahaya biologi): virus, jamur,
bakteri, binatang yang dapat menginfeksi
• Ergonomic Hazard (bahaya ergonomi): desain
tempat kerja yg tdk sesuai
21
FAKTOR-FAKTOR ANCAMAN
RESIKO KECELAKAAN KERJA

TENAGA KERJA

KESEHATAN KESELAMATAN

PROSES

BAHAN ALAT

LINGKUNGAN

22
• dapat terjadi setiap saat
• tidak memilih cara tertentu untuk terjadi
• selalu dapat menimbulkan gangguan dan rugi (loss)
• selalu mempunyai sebab
• dapat dicegah/ dieliminir

23
DATA KECELAKAAN KERJA
Nasional
Tahun 2012 : 103.074 KK
Tahun 2013 : 103.285 KK
Tahun 2014 : 129.911 KK
Tahun 2015 : 105.182 KK
(Sumber : Jamsostek/BPJS Ketenagakerjaan)

Kota Balikpapan
Tahun 2012 : 204 KK
Tahun 2013 : 173 KK
Tahun 2014 : 125 KK
Tahun 2015 : 102 KK
Tahun 2016 : 100 KK
Tahun 2017 : 68 KK
Tahun 2018 : 96 KK
o Efektif (effectiveness)
o Dapat dilaksanakan (feasible)
o Murah (low cost)
o Cepat terealisir (soon as posible)
KECELAKAAN MERUPAKAN SUATU HAL MERUGIKAN

Selalu diupayakan untuk dilakukan pencegahan


(preventive action)

- Pencegahan kecelakaan yang dilakukan sebelum terjadinya kecelakaan


disebut sebagai upaya prospektif

- Upaya pencegahan yang dilakukan setelah terjadi kecelakaan disebut


sebagai upaya retrospektif, yaitu dilakukan melalui analisis kecelakaan
untuk dapat menemukan faktor penyebabnya

- Dengan menemukan faktor penyebabnya maka dapat dilakukan pencegahan


tepat agar kecelakaan serupa tidak terulang kembali (repeated accident)
1 ELIMINASI

SUBSTITUSI
2
REKAYASA/
3 ENGINEERING

4 ADMINISTRATIF

APD
5
HIRARKI PENGENDALIAN RISIKO K3
☻ Eliminasi
Menghilangkan suatu bahan/tahapan proses berbahaya

☻ Substitusi
 Mengganti bahan bentuk serbuk dengan bentuk pasta
 Proses menyapu diganti dengan vakum
 Bahan solvent diganti dengan bahan deterjen
 Proses pengecatan spray diganti dengan pencelupan

☻ Rekayasa Teknik
 Pemasangan alat pelindung mesin (mechine guarding)
 Pemasangan general dan local ventilation
 Pemasangan alat sensor otomatis
HIRARKI PENGENDALIAN RISIKO K3
☻ Pengendalian Administratif
 Pemisahan lokasi
 Pergantian shift kerja
 Pembentukan sistem kerja
 Pelatihan karyawan

☻ Alat Pelindung Diri


 Helmet
 Safety Shoes
 Ear plug/muff
 Safety goggles
 dll
PIRAMIDA KECELAKAAN
Kematian/ Cidera Serius/Fatal
Kecelakaan Ringan

Kerusakan
Properti/Property Damage

Nyaris Celaka
/Nearmiss

30
KEGAGALAN MANAJEMEN

FAKTOR MANUSIA

FAKTOR SITUASIONAL FAKTOR LINGKUNGAN

KECELAKAAN

KERUGIAN

* NEGARA
MATERI * MASYARAKAT NON MATERI
* PERUSAHAAN
* PEKERJA

LANGSUNG TDK LANGSUNG SOSIAL PSIKOLOG


* COST * SDM * KEMATIAN/CACAT * RASA AMAN
* PROPERTI * COMPANY IMAGE
* MARKET

31
 Kerugian Langsung :
Adalah kerugian yang langsung dirasakan setelah terjadinya
kecelakaan, berupa kerugian materi, penderitaan pribadi dan
keluarga

 Kerugian tak langsung :


Berupa kerusakan material, peralatan, biaya-biaya lain akibat
tidak berproduksinya tempat kerja akibat terjadinya kecelakaan

32
GUNUNG ES - BIAYA KECELAKAAN

BIAYA KECELAKAAN DAN PENYAKIT


• Pengobatan/ Perawatan
• Gaji (Biaya Diasuransikan)

• Kerusakan gangguan
• Kerusakan peralatan dan perkakas
• Kerusakan produk dan material
• Terlambat dan ganguan produksi
• Biaya legal hukum
• Pengeluaran biaya untuk penyediaan fasilitas dan peralatan gawat
darurat
• Sewa peralatan
• Waktu untuk penyelidikan

• Gaji terusdibayar untuk waktu yang hilang


• Biaya pemakaian pekerja pengganti dan/ atau biaya melatih
• Upah lembur
• Ekstra waktu untuk kerja administrasi
• Berkurangnya hasil produksi akibat dari sikorban
• Hilangnya bisnis dan nama baik
Poor Management Safety Policy & Decisions
Basic Causes
Personal Factors
Environmental Factors

Unsafe
Unsafe Act Indirect Causes
Condition

ACCIDENT
Unplanned release of Personal Injury
Energy and/or Property Damage
Hazardous material

34
TEORI DOMINO
William W. Heinrich 1928

A B C D E

LINGKUNGAN SIFAT PERBUATAN/ KECELAKAAN


SOSIAL CIDERA/RUSAK
INDIVIDU KONDISI
BERBAHAYA

PERSYARATAN PENGENDALIAN :
 MENGENDALIKAN DAN MENIADAKAN PERBUATAN/KONDISI BERBAHAYA
Setiap kejadian kecelakaan, ada hubungan mata rantai sebab-akibat
(Domino Squen)

LACK OF BASIC
CONTROL CAUSES INCIDENT
IMMIDIATE
CAUSES LOSSES
MODEL PENYEBAB KECELAKAAN
(The Accident Caustion model)
KURANG
KONTROL
Kurang SEBAB
Pedoman DASAR
SEBAB
LANGSUNG
Tidak Faktor
mengikuti Tindakan KECELAKAAN
Perorangan
standar yang tidak KERUGIAN
pelaksanaa Faktor aman
n kerja Kerja
Kondisi Kontak
dengan Manusia
yang tidak
aman energi
Peralatan

Proses

37
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB TAK
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

LEMAHNYA PENGENDALIAN
LEMAH KONTROL

 PROGRAM TIDAK SESUAI


 STANDARD TIDAK SESUAI
 KEPATUHAN TERHADAP STANDAR

38
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB TAK
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

FAKTOR PRIBADI FAKTOR KERJA

 KEMAMPUAN FISIK ATAU  PENGAWASAN / KEPEMIMPINAN


PHISIOLOGI TIDAK LAYAK ENGINEERING
PENYEBAB DASAR


 KEMAMPUAN MENTAL TIDAK  PENGADAAN (PURCHASING)
LAYAK  KURANG PERALATAN
 STRESS FISIK ATAU PHISIOLOGI  MAINTENANCE
 STRESS MENTAL  STANDAR KERJA
 KURANG PENGETAHUAN  SALAH PAKAI/SALAH
 KURANG KEAHLIAN MENGGUNAKAN
 MOTIVASI TIDAK LAYAK

39
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB TAK
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

PERBUATAN TAK AMAN KONDISI TAK AMAN


 OPERASI TANPA OTORISASI  PELINDUNG/PEMBATAS TIDAK LAYAK
 GAGAL MEMPERINGATKAN
 APD KURANG, TIDAK LAYAK
 GAGAL MENGAMANKAN
 KECEPATAN TIDAK LAYAK  PERALATAN RUSAK
SEBAB TDK LANGSUNG

 MEMBUAT ALAT PENGAMAN  RUANG KERJA SEMPIT/TERBATAS


TIDAK BERFUNGSI  SISTEM PERINGATAN KURANG
 PAKAI ALAT RUSAK  BAHAYA KEBAKARAN
 PAKAI APD TIDAK LAYAK
 KEBERSIHAN KERAPIAN KURANG
 PEMUATAN TIDAK LAYAK
 PENEMPATAN TIDAK LAYAK  KEBISINGAN
 MENGANGKAT TIDAK LAYAK  TERPAPAR RADIASI
 POSISI TIDAK AMAN  TEMPERATUR EXTRIM
 SERVIS ALAT BEROPERASI  PENERANGAN TIDAK LAYAK
 BERCANDA, MAIN-MAIN
 VENTILASI TIDAK LAYAK
 MABOK ALKOHOL, OBAT
 GAGAL MENGIKUTI PROSEDUR  LINGKUNGAN TIDAK AMAN 40
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB TAK
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

KONTAK  STRUCK AGAINST  menabrak/bentur benda diam/bergerak


 STRUCK BY  terpukul/tabrak oleh benda bergerak
 FALL TO  jatuh dari tempat yang lebih tinggi
 FALL ON  jatuh di tempat yang datar
 CAUGHT IN  tusuk, jepit, cubit benda runcing
KECELAKAAN

 CAUGHT ON  terjepit,tangkap,jebak diantara obyek besar


 CAUGHT BETWEEN  terpotong, hancur, remuk
 CONTACT WITH  listrik, kimia, radiasi, panas, dingin
 OVERSTRESS  terlalu berat, cepat, tinggi, besar
 EQUIPMENT FAILURE  kegagalan mesin, peralatan
 EVIRONMENTAL RELEASE  masalah pencemaran
41
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB TAK
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

• MANUSIA
KERUGIAN

• PERALATAN
• MATERIAL
• LINGKUNGAN

42
LANGKAH PENANGGULANGAN
KECELAKAAN KERJA
(Menurut ILO)

 PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
• Ketentuan & syarat K3 mengikuti perkemb ilmu pengetahuan,
tehnik & teknologi
• Penerapan ketentuan & syarat K3 sejak tahap rekayasa
• Penyel pengawasan & pemantauan pelak K3

 STANDARISASI
• Standar K3 maju akan menentukan tkt kemajuan pelak K3

 INSPEKSI / PEMERIKSAAN
• Suatu kegiatan pembuktian sejauh mana kondisi tempat kerja
masih memenuhi ketentuan & persyaratan K3
LANGKAH PENANGGULANGAN
KECELAKAAN KERJA
(Menurut ILO)

 RISET TEKNIS, MEDIS, PSIKOLOGIS &


STATISTIK
• Riset/penelitian untuk menunjang tkt kemajuan bid K3 sesuai
perkemb ilmu pengetahuan, tehnik & teknologi

 PENDIDIKAN & LATIHAN


• Peningkatan kesadaran, kualitas pengetahuan & ketrampilan K3
bagi TK

 PERSUASI
• Cara penyuluhan & pendekatan di bid K3, bukan melalui
penerapan & pemaksaan melalui sanksi-sanksi
LANGKAH PENANGGULANGAN
KECELAKAAN KERJA
(Menurut ILO)

 ASURANSI
• Insentif finansial utk meningkatkan pencegahan kec dgn
pembayaran premi yg lebih rendah terhdp peusahaan yang
memenuhi syarat K3

 PENERAPAN K3 DI TEMPAT KERJA


• Langkah-langkah pengaplikasikan di tempat kerja dlm upaya
memenuhi syarat-syarat K3 di tempat kerja
Kode A menerangkan :
i. Data korban yang terdiri dari data umum

A Jumlah korban
A1 Jumlah korban laki-laki
A2 Jumlah korban perempuan
A3 Untuk korban dikelompkan berdasarkan usia
A3.1 Kurang dari 10 tahun
A3.2 Antara 11 s/d 20 tahun
A3.3 Antara 21 s/d 30 tahun
A3.4 Antara 31 s/d 40 tahun
A3.5 Antara 41 s/d 50 tahun
A3.6 Antara dari 51 tahun
ref. Permenaker No. Per-03/MEN/1998
ii. Akibat A4 Jumlah korban yang mati
kecelakaan
A5 Jumlah korban yang luka berat
A6 Jumlah korban yang luka ringan

A7 Kepala
iii. Bagian tubuh A8 Mata
yang cidera
A9 Telinga
A10 Badan
A11 Lengan
A12 Tangan
A13 Jari tangan
A14 Paha
A15 Kaki
A16 Jari kaki
A17 Organ tubuh bagian dalam
 Kode B : Sumber Kecelakaan
B1 Mesin (mesin pons, mesin press, gergaji, mesin bor,
mesin tenun, dll
B2 Penggerarak mula dan pompa (motor bakar, pompa
angin/kompresor, pompa air, kipas angin, penghisap
udara, dll)
B3 Lif (lift) untuk orang atau barang baik yang digerakan
dengan tenaga uiap, listrik, hidrolik, dll
B4 Pesawat angkat (keran angkat, derek, dongkrak, takel,
lir, dll)
B5 Conveyor (ban berjalan, rantai berjalan, dll)
B6 Pesawat angkut (lori, forklift, gerobak, mobil, truck,
cerobong penghantar, dll)
B7 Alat transmisi mekanik (rantai, pulley, dll)
B8 Perkakas kerja tangan(pahat, palu, pisau, kapak, dll)
B9 Pesawat uap dan bejana tekanan (ketel uap, bejan uap,
pemanas air, pengering uap, botol baja, tabung
bertekanan, dll)
B10 Peraltan listrik (motor listrik, generator, transformator,
ornamen listrik, zekering, sakelar, sakelar, kawat
penghantar, dll)
B11 Bahan kimia (bahan kimia yang mudah meledak atau
menguap, beracun, korosif, uap logam, dll)
B12 Debu berbahaya (debu yang mudah meledak, debu
organic, debu anorganik seperti debu asbes, debu silica,
dll)
B13 Radiasi dan bahan radiaktif (radium, cobalt, sinar ultra,
sinar infra, dll)
B14 Faktor lingkungan ( iklim kerja, tekanan udara, getaran,
bising, cahaya, dll
B15 Bahan mudah terbakar dan benda panas (lak, film,
minyak, kertas, kapuk, uap, dll)
B16 Binatang (serangga, cacing, binatang buas, bakteri, dll)
B17 Permukaan lantai kerja (lantai, bordes, jalan
pelataran, dll)
B18 Lain-lain (perancah, tangga, peti, kaleng, sampah,
benda kerja, dll)
 Kode C : Type Kecelakaan
C1 Terbentur (pada umumnya menunjukkan kontak atau
persinggungan dengan benda tajam atau benda keras
yang mengakibatkan tergores, terpotong, tertusuk,
dll)
C2 Terpukul (pada umumnya karena yang jatuh,
meluncur, melayang, bergerak, dll)
C3 Tertangkap pada, dalam dan di antara benda (terjepit,
tergigit, tertimbun, tenggelam, dll)
C4 Jatuh dari ketinggian yang sama
C5 Jatuh dari ketinggian yang berbeda
C6 Tergelincir
C7 Terpapar (pada umumnya berhubungan dengan
temperatur, tekanan udara, getaran, radiasi, suara,
cahaya, dll)
C8 Penghisapan, penyerapan (menujuk proses masuknya
bahan atau zat berbahaya ke dalam tubuh, baik
melalui pernafasan atau kulit dan pada umumnya
berakibat sesak nafas, keracunan, mati lemas, dll)
C9 Tersentuh aliran listrik
C10 Dan lain-lain
 Kode D : Kondisi Yang Berbahaya
D1 Pengamanan yang tidak sempurna (sumber kecelakaan
tanpa alat pengaman, atau dengan alat pengaman
yang tidak mencukupi atau rusak atau tidak berfungsi,
dll)
D2 Peralatan/bahan yang tidak seharusnya
(mesin,pesawat, peralatan atau bahan yang tidak
sesuai atau berbeda dari keharusan, faktor lainnya, dll)
D3 Kecacatan, ketidak sempurnaan (kondisi atau keadaan
yang tidak semestinya, misalnya kasar, licin, tajam,
timpang, aus, ratak, rapuih, dll)
D4 Pengaturan prosedur yang tidak aman (pengaturan
prosedur yang tidak aman pada atau sekitar sumber
kecelakaan, misalnya: penyimpanan, peletakan yang
tidak aman, diluar batas kemampuan, pembebanan
lebih, faktor psikososial, dll)
D5 Penerapan tidak sempurna (kurang cahaya, silau, dll)
D6 Ventilasi tidak sempurna (pergantian udara segar yang
kurang, sumber uadar segar yang kurang, dll)
D7 Iklim kerja yang tidak aman (suhu udara yang
terlalu tinggi atau terlalu rendah, kelembaban udara
yang berbahaya, faktor biologi, dll)
D8 Tekanan udara yang tidak aman (tekanan udara
yang tinggi dan yang rendah, dll)
D9 Getaran yang berbahaya (getaran frekuensi rendah,
dll)
D10 Bising (suara yang intensitasnya melebihi nilai
ambang batas)
D11 Pakaian, kelengkapan yang tidak aman (sarung
tangan, respirator, kedok, sepatu keselamatan,
pakaian kerja dll, tidak tersedia atau tidak
sempurna/cacat/rusak, dll)
D12 Kejadian berbahaya lainnya (bergerak atau berputar
terlalu lambat, peluncuran benda, ketel melendung,
konstruksi retak, korosi, dll)
 Kode E menerangkan tindakan yang berbahaya
E1 Melakukan pekerjaan tanpa wewenang, lupa
mengamankan, lupa member tanda/peringatan
E2 Bekerja dengan kecepatan tinggi
E3 Membuat alat pengaman tidak berfuingsi (melepaslkan,
mengubah, dll)
E4 Memakai peralatan yang tidak aman, tanpa peralatan
E5 Memuat, membongkar, menempatkan, mencampur,
menggabungkan,dan sebagainya dengan tidak aman
(proses produksi)
E6 Mengambil posisi atau sikap tubuh tidak aman
(ergonomi)
E7 Bekerja pada objek yang berputar atau berbahaya
(misalnya membersihkan, mengatur, memberi pelumas,
dll)
E8 Mengalihkan perhatian, menggangu, sembrono/dakar,
mengagetkan, dll
E9 Melalaikan penggunaan alat pelindung diri yang
ditentukan
E10 Lain-lain
Statistik kecelakaan
Menggunakan data dari setiap kasus kecelakaan dengan data & fakta
diatas pada kurun waktu tertentu

Dilakukan oleh perusahaan, Kab/Kota, Provinsi dan pemerintah

Data-data kecelakaan

1. Data korban
2. Sumber kecelakaan
3. Tipe kecelakaan
4. Kondisi berbahaya
5. Tindakan berbahaya
Statistik adalah suatu
kegiatan mencatat,
Statistik mengolah, menyajikan
dan menganalisa data
kecelakaan
adalah statistik
yang memuat
informasi
lengkap untuk
tujuan
pencegahan
kecelakaan
FREKWENSI RATE DAN SEVERITY RATE

Tingkat kekerapan (Frequency Rate) =

Jumlah Kecelakaan x 1.000.000


Jumlah jam kerja orang
FREKWENSI RATE DAN SEVERITY RATE

Tingkat keparahan (Severity Rate) =

Jumlah hari hilang x 1.000.000


Jumlah jam kerja orang
∑ JAM KERJA ORANG (JKO) SELAMA 3 TAHUN

JKO tahun I = jumlah jam kerja nyata selama 1 tahun


1 (X) JKO
( + ) jumlah jam lembur nyata ( - ) jumlah jam absen

JKO tahun II = jumlah jam kerja nyata selama 1 tahun


2 (Y) JKO
( + ) jumlah jam lembur nyata ( - ) jumlah jam absen

JKO tahun III = jumlah jam kerja nyata selama 1 tahun


3 (Z) JKO
( + ) jumlah jam lembur nyata ( - ) jumlah jam absen

Jumlah JKO selama 3 tahun = JKO tahun I ( + ) JKO


4 (XYZ) JKO
tahun II ( + ) JKO tahun III
Jam Kerja Orang di Perusahaan
Jenis Usaha Bobot
Besar Menengah Kecil
1 1.1 Pertanian tanaman pangan 2 4,8 juta 480.000 240.000
1.2 Pertanian tanaman lainnya 2 4,8 juta 480.000 240.000
1.3 Jasa pertanian dan peternakan 2 4,8 juta 480.000 240.000
1.4 Kehutanan dan penebangan hutan 4 2,4 juta 240.000 120.000
1.5 Perburuan, pembiakan binatang liar 5 1,2 juta 120.000 60.000
1.6 Perikanan laut 4 2,4 juta 240.000 120.000
1.7 Perikanan darat 3 3,6 juta 360.000 180.000
2 2.1 Pertambangan batubara 5 1,2 juta 120.000 60.000
2.2 Pertambangan minyak dan gas bumi 5 1,2 juta 120.000 60.000
2.3 Pertambangan bijih logam 5 1,2 juta 120.000 60.000
2.4 Penggalian batu, tanah liat dan pasir 2 4,8 juta 480.000 240.000
2.5 Penambangan dan penggalian garam 1 6 juta 600.000 300.000
2.6 Pertambangan bahan kimia dan pupuk 5 1,2 juta 120.000 60.000
mineral
2.7 Pertambangan dan penggalian lain 2 4,8 juta 480.000 240.000
3 3.1 Industri makanan, minuman dan 4 2,4 juta 240.000 120.000
tembakau
3.2 Industri tekstil, pakaian jadi dan 4 2,4 juta 240.000 120.000
kulit
3.3 Industri kayu dan barang dari 3 3,6 juta 360.000 180.000
kayu, termasuk perabot rumah
tangga
3.4 Industri kertas, barang dari kertas, 5 1,2 juta 120.000 60.000
percetakan dan penerbitan

3.5 Industri kimia dan barang-barang 5 1,2 juta 120.000 60.000


dari bahan kimia, minyak bumi,
batubara, karet dan plastik
3.6 Industri barang galian bukan 5 1,2 juta 120.000 60.000
logam, kecuali minyak dan
batubara
3.7 Industri logam dasar 5 1,2 juta 120.000 60.000
3.8 Industri barang dari logam, mesin 4 2,4 juta 240.000 120.000
dan peralatannya
3.9 Industri pengolahan lainnya 4 2,4 juta 240.000 120.000
4 4.1 Listrik 5 1,2 juta 120.000 60.000

4.2 Gas dan uap 5 1,2 juta 120.000 60.000


4.3 Penjernihan, penyediaan dan 2 4,8 juta 480.000 240.000
penyaluran air
5 5.1 Bangunan sipil 5 1,2 juta 120.000 60.000
5.2 Bangunan listrik dan komunikasi 5 1,2 juta 120.000 60.000
6 6.1 Perdagangan besar 3 3,6 juta 360.000 180.000
6.2 Perdagangan eceran 2 4,8 juta 480.000 240.000
6.3 Rumah makan dan minum 1 6 juta 600.000 300.000
6.4 Hotel dan penginapan 2 4,8 juta 480.000 240.000
7 7.1 Angkutan darat, angkutan 4 2,4 juta 240.000 120.000
dengan saluran pipa
7.2 Angkutan air 4 2,4 juta 240.000 120.000
7.3 Angkutan udara 5 1,2 juta 120.000 60.000
7.4 Penggudangan dan jasa 3 3,6 juta 360.000 180.000
penunjang angkutan
7.5 komunikasi 2 4,8 juta 480.000 240.000
8 8.1 Lembaga keuangan 2 4,8 juta 480.000 240.000

8.2 Asuransi 2 4,8 juta 480.000 240.000


8.3 Usaha persewaan/jual beli tanah, 2 4,8 juta 480.000 240.000
gedung dan jasa perusahaan

9 9.1 Jasa pemerintahan dan 3 3,6 juta 360.000 180.000


pertahanan keamanan
9.2 Jasa kebersihan dan sejenisnya 2 4,8 juta 480.000 240.000
9.3 Jasa sosial dan kemasyarakatan 2 4,8 juta 480.000 240.000
9.4 Jasa hiburan dan kebudayaan 4 2,4 juta 240.000 120.000
9.5 Jasa perorangan dan rumah 2 4,8 juta 480.000 240.000
tangga
9.6 Badan international dan badan 2 4,8 juta 480.000 240.000
ekstra teritorial
10 00 Kegiatan yang belum jelas
batasannya
RUMUS PENETAPAN STANDAR MINIMAL JAM KERJA ORANG
(JKO) PENGHARGAAN KECELAKAAN NIHIL

KLASIFIKASI ∑ TENAGA JAM/ MIINGGU/


PERUSAHAAN * KERJA MINGGU TAHUN
TAHUN JKO

Besar > 100 ** 40 50 3 6.000.000

Menengah 50 – 100 40 50 3 600.000

Kecil 1- 49 40 50 3 300.000

* Klasifikasi perusahaan berdasarkan UU No.7/1981


** Jumlah tenaga kerja u/ prsh besar 1000 orang dg ref. rumus SR
RUMUS PENETAPAN STANDAR MINIMAL JKO PENGHARGAAN
KECELAKAAN NIHIL

STANDAR
MINIMAL
∑ JKO JUMLAH TENAGA KERJA
BOBOT
RESIKO
BESAR MENENGAH KECIL
6.000.000 600.000 300.000
1 6.000.000 600.000 300.000
6.000.000 – (0/5x6.000.000) 600.000 – (0/5x600.000) 300.000 – (0/5x300.000)

2 4.800.000 480.000 240.000


6.000.000 – (1/5x6.000.000) 600.000 – (1/5x600.000) 300.000 – (1/5x300.000)

3 3.600.000 360.000 180.000


6.000.000 – (2/5x6.000.000) 600.000 – (2/5x600.000) 300.000 – (2/5x300.000)

4 2.400.000 240.000 120.000


6.000.000 – (3/5x6.000.000) 600.000 – (3/5x600.000) 300.000 – (3/5x300.000)

5 1.200.000 120.000 60.000


6.000.000 – (4/5x6.000.000) 600.000 – (4/5x600.000) 300.000 – (4/5x300.000)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai