a Pendahuluan
a Deflnisi Operaslonal
a DeraJat Faktor Resiko
a Penatalaksanaan Diagnostik (Pemeriksaan Fisik,
Laboratorium, Radiologis, Spektrum Bakteri
Patogen)
o Penatalaksanaan Pengobatan Antlrnikroba
a Penatalaksanaan Pengobatan Lain (Growth Factor,
lmunomodulator, lrnunoglobulin)'
a Daftar Kepustakaan
o Lampiran
BALAI PENERBIT
FKUI
z/"- ,Mn k,i
nwNbt
pRNoUAN TATALAKSANA FEBRIL
NEUTROPENI / DEMAM NETROPENI
PADA PASIEN KANKER
ts
rl:
* ( Dr. iiiLli'|ir!fii1iiD ilillilll,''
,<]
v,, rk
rtc
a Pendahuluan
rle
a Definisi Operasional n
rl
rrir
N
m
ritr
p
BALAI PENERBIT
;{0ilIPEDtt\l FKUI
I
e
D il a ra ng me m pe
rbanyak nrc ncetak d a n' m e n e rbilka n s e b a g i a n at a u
seluruh isi bukt ini'dengan cat,a dan dalam bentuk apapun juga
tanpa seiin penebitdan HOMPEDIN.
BalaiPenerb'lt
Fakultas Kedokteran Universitas lndonesia
Jakarta,2006
ISBN 979-496-367-4
Ka.rn, PeNgaNTAR
Ass.wr.wb
I
-l
'(
d/s'
vrh
I
I
I
SaUBUTAN KeTue BAKtr RNAS
HEMPEDIN
Ass.wr.wb.
\
- Ttv Pei.lvuEruN
. PANDUAN TaTauaKelaNA FegR,Iu
NETRCIPIENI FADA PAEIEN KANKEFI
,
Papaa.R lst
Halaman
l- DelinisiOperasional ............. 3
3- Derafat Faktor Resiko 4
lV- PetEtalaksanaan Diagnostik (Pemeriksaan Fisik,
Laboratodum, Radiologis, Spektrum Bakteri Patogen) .. 5
Y- Penatalaksanaan Pengobatan Antimikroba I
a- Prinsip Pengobatan 8
b. Memulai dan menghentikan pengobatan 8
c. Pengobatan dengan antibiotik berdasarkan derajat
faktor resiko 9
d. Modilikasi Pengobatan ............ 13
e. Pengobatan dengan antijamur, antivirus 13
lmunomodulator lmunoglobulin) 14
Vll. DaftarKepustakaan ........... 17
Lampiran
1. lnformasl produk obat-obat antibiotik, ant'tjamur, grcwth factor
2. Klasifikasi Bakterl Patogen
3. Kriteria Ruang Sterildan Seml Steril
4. Panduan Pemberian Parsial Antibiotik Dekontaminasi (PAD)
L
L
P=rrntruLuAN
.-i_:--
lf.
rD-Rxtsl EpeRastENAL
ifi- [kn
St *fa kiri/kanan > 38oC dua kali pengukuran dalam waktu 1
ffi
. II l.
DeR.a.rar FarcroR RestKE
1. Resiko Rendah
a, Solid Tumor
b. Kemoterapi Konvensional
c. Tak ada komorbiditas
d. Netropeni berlangsung singkat5 3 hari
e. Tidak didapatkan klinis lnfeksl berat : CNS, pneumbnia berat
infeksikateter
f. Tidak didapatkan tanda-tanda sepsis atau syok
- 2. Resiko Sedang
a. Solid Tumor atau Keganasan-Hematologi
b. Kemoterapl intensive
c. Ada/Tidak ada komorbiditas
d. Netropeni berlansung 3-7 hari
e. Dldapatkan/tidak didapatkan infeksi klinis
f. Adaltidak didapatkan tanda-tanda sepsis atau syok
3. Resiko Tinggi
a. KeganasanHbmatologi
b. Kemoterapi agresif/PBSCT/BMT
' c. Ada/tidak ada komorbiditas
d. Netropeni berlangsung > 7 hari
e. Didapatkan/tidak didapatkan infeksi klinis
f. Ada/tidak didapatkan tanda-tanda sepsis atau syok
!v..
PENeTaLAKsiAN A/AN D IAG N trI EiTI K
IET
- Optinonal : creatinin clearance test,'parsial tromboplastin time,
prothrombin time, fibrinogen, D dimer
- Dilakukan tiap hari (hematologl rutin) dan lxlmlnggu (kimia
darah)
- Pemeriksaan dapat dllakukan lebih sering, bila ada indikasi
a. Prinslp Pengobatan
Pri4sip pengobatan empirik pada Febril Netropenl/FN
1. PrompUsecepatny.a, karena cepat dan tlngginya angka kematian
2, Emplrik, yang didasarkan pada survelllance, kondisi pasien dan
kondislsetempat
3. Bacteriiidat, lebih dipllih daripada antiblotic bakteriostatik pada
keadaaan netrofil rendah
4. Broadspektrum, untuk mencakup semua bakteri potensial
patogen
Konsep pengobatan
- Monoterapi atau kombinasiterapi
- Antibiotik yang dipilih sudah diteliti dan terbukti efektif, terutama
untuk spectrum kuman pathogen
- Monoterapi hanya boleh diberikan olah team yang berpeng-
alaman, pasien diperiksa secbra regular dan monitoring ketat
untuk deteksi dinl kegagalan pengobatan, infeksi tambahan, efek
samping obat dan resistensi pathogen
- Pola Kuman dan pola resistensl. kuman terhadap antibiotic di
setiap rumah sakiUruang perawatian harus sudah ada sebelum
menentukan pilihan antibiotik
.Oral:
Clprolloxaclry'
'1. Monoterapi:
Lewlloxacln
+ Amoldclllln Cefplrom,
ClawlanlcAcld Cetepimle,
Cefraldime
Carbapcnem
2. Atau Duolerapi:
Cephalosporin
Generasl llUlV
+ amlnoglikoslda
atau
Amlnopenlcilin
+ Aminoglikoslda
Recvaluasl:
- Pqmerlksaan
frslk
- RoThorar
Reevaluasl:
- Pemeriksaan
tisik
- RoThorax
2 Rcsiko Sedang (Gambar 2)
MteJ:
rr. h Tlcq CT, Kuttur Darah, Antlgen Jamur
I 2. . Ghpcpfda atau
-@tem
'1000 sel/m'
2 had tanpa demam
BalaiPenerblt
Fakultas Kedokteran Univercitas lndonesla
Jakarta,2006
rsBN 979i96-367-4
KaTa PeNclANTAR
lau
,r'
Ass.wr.wb
vrh
SIUBUTAN KeTue BAKtr RNAEi
HE MPEDI N
rr(
br Ass.wr,wb.
- TIIvT PeNvUEIUN
.J
DrrraR lsl
Halaman
Lampiran
1. lnformasi produk obat-obat antibiotik, antijamur, grovvth factor
2. Klasifikasi Bakteri Patogen
3. Kriteria Ruang Sterildan SemlSteril
4. Panduan Pemberian Parsial Antibiotik Dekontaminasi (PAD)
I
l.
PEnroaHuLUAN
J
t!.
Derrxlsl [f peRasrctNAL
llll- Dersn
Str aksila kiriftanan > 38oC dua kali pengukuran dalam waktu 1
l
pn eu tebih(untuk tumoisolid),dan ; g7,5C (untuk keganasan
I
lEmblogi) atau 2 38,3"C dalam 1 kali pengukuran dan tidak
1. Reslko Rendah
a. Solid Tumor
b. Kemoterapi Konvensional
c. Tak ada komorbiditas
d. Netropenl berlangsung singkat S 3 hari
e. Tldak didapatkan klinis lnfeksl berat : CNS, pneumbnia beral
infeksikateter
f. Tldak didapatkan tanda-tanda sepsis atau syok
- 2. Resiko Sedang
a. Solid Tumor atau Keganasan'Hematologi
b. Kemoteraplintensive
c. Ada/Tidak ada komorbiditas
d. Netropenl berlansung 3-7 hari
e. Dldapatkan/tidakdldapatkan infeksi klinis
f. Ada/tidak didapatkan tanda-tanda sepsis atau syok
3. Resiko Tinggi
a. KeganasanHbmatologl
b. Kemoterapi agreslf/PBSCT/BMT
' c. Ada/tidak ada komorbiditas
d. Netropenl berlangsung > 7 hari
e. Didapatkan/tidakdidapatkan infeksi klinis
f. Ada/tidak didapatkan tanda-tanda sepsis atau syok
lY..
Fgr.r.nrel.AKsAN A/AN D tA,Ei N o sirt K
L Pemeriksaan Laboratorium
a- Khusus : Kultur mikrobiologi
- Urin kultur, MO resistensi
- Faeces kultur, MO resistensi
- Darah kultur, MO resistensi
- Swab tenggorok, kultur MO resistensi
- Optional : swab hidung, swab anal/perianal, luka
- Dilakukan 1 x/minggu: untuk follow up diutamakan pada tempat
- fokal infeksi
5- Umum : hematologi rutin dan kimia daraft
- Hb, leukosit, hitung jenis, trombosit
- SGOT, SGPT,albumin,globulin, ureum, creatinin, LDH, alkali
fosfatase, gamma GT, bilirubiin, Na, K, CRP kuantitatif
IET
I
.optinonal:creatininclearancetest.parsialtromboplastintime,
prothrombin time, librinogen, D dimer
.Dilakukantiaphari(hematologlrutin)dan1x/minggu(kimia
darah)
-Pemeriksaandapatdilakukanleblhsering,bilaadaindikasi
c. Tata cara pengambilan sample kultur
- CNS (@agulase NegatMe Slaphylococcus)dan
Corynebacteium
harus2kalipositifpadasampeldarahkulturyangterpisah.
Blla hanya 1 kali posltif berartlkontamlnasl
dari
- lnfeksl paru, sampel harus dari BAL atau darah' Sampel
swabtenggorok,sputum.salivaataumouthrinsehanyaber-
makn+ bita posltif pada waktu yang bersamaan dengan
terjadinYa infiltrat Paru
dan
- Faeces kultur bermakna bila terdapat gejala infeksi abdomen
2 kaliPositlf
-Padainfeksiberhubungandengankateterinfus.perlupositif
pada2tempatyaknikulturdarahdankulturtempatmasuknya
infeksi
3. Pemeriksaan Radiologis
- Foto toraks AP-Lateral
- Pemeriksaan.atias lndikasi (GT Scan, MRl, USG atau lainnya)
4. Spektrum Bakteri Patogen
a. Gram Positif
- StrePtococcus sPP
- StaPhYlococcus ePidermidis
- StaPhylococcus aureus
Enterococcus
- Corynebacterium
b. Gram Negatif
- E. Coli
- Pseudomonas SP.
Sp
- frygilts Sp
V.
PeNATALAKEiANAAN PEN ciclBATAN,
ANTIMIKRtrIBA
a. Prinslp Pongobatan
Pri4slp pengobatan empirik pada Febril Netropenl/FN
1. PmmpUsecepatnya, karena cepat dan tingglnya angka kematian
2. Empirik, yang didasarkan pada survelllance, kondisi pasien dan
kondislsetempat
3. BacteriSidal, lebih diplllh daripada antibiotic bakteriostatik pada
keadaaan netrofil rendah
4. Broadspektrum, untuk mencakup semua bakteri potensial
patogen
Konsep pengobatan
- Monoterapi atau kombinasiterapi
- Antibiotik yang dipilih sudah diteliti dan terbukti efektif, terutama
untuk spectrum kuman pathogen
- Monoterapl hanya boleh diberikan olah team yang berpeng-
alaman, pasien diperiksa secara regular dan monitoring ketat
untuk deteksi dinl kegagalan pengobatan, infeksi tambahan, efek
samping obat dan resistensi pathogen
- Pola Kuman dan pola resistensi. kuman terhadap antibiotic di
setiap rumah sakiUruang perawatan harus sudah ada sebelum
menentukan pilihan antibiotik
.Oral:
Ciprolloxaclry'
1. Monoterapi:
Levo{loxacin
+ Amoxlclllln Cefplrom,
Clavulanlc Acld Cefepimle,
Geftazidime
Carbapcnem
2. Atau Duolerapi:
Cephalosporin
Generasl llUlV
+ amlnoglikoslda
atau
AInlnopenlcilln
+ Arninoglikosida
Reevaluasl:
- Pemerlksaan
lislk
- RoThorax
Reevaluasi:
- Pemeriksaan
lisik
- Ro Thorax
2 Resiko Sedang (Gambar 2)
tuftd:
t- h Tltra( CT, Xrrltur Darah, Anilgen Jamur
qdrii-
Lama terapl :
", -lriliogftosida aiau 7 hari lanpa demam
- O.i*oe + Glkopeptida setelah granuloslt >
Z - GeTrprUa atau 1000 sel/m'
-@rem 2 harl tanpa demam
Reevaluasl:
PF, Ro Thorax, CT, Kultur Darah. Antlgen Jamur
@
-oi[-- -i Pengobatan (3.1 21 )
I@i Regtonen Empirik dapat dilakukan dalam hal :
)
G Bi alergiantiblotik yang diberikan
7- ,errm bukti riwayat infeksijamur sebelumnya
I*-l
Obat antivirus hanya diindikasikan bila. terdapat bukti klinis atau
laboatoris adanya penyakit virus. Obat antivirus terbaru seperti
Vdao/clovir dan Famcyclovir mempunyai absorb5i yang lebih
bak daripada acyclovir.
.l Heksi slstemik cytomegalovirus jarang didapatkan pada pasien
Etidl netropeni, kecuall yang menjalani transplantasi sumsum
[rlang atau pada pasien retinitis AIDS
tv,
PENATALAKEANAAN DICN TEAN
PENEITIBATAN LAIN
( Ei eowrn FAciro Rr, M u No Mo E, u lATo Rr
tMuELtrtauuNl
1. Growth Factor
Penggunaan Growth Factor (CSFs) Udak dlrekomondaslkan secara
ruUn pada pasien febrll atau aferbrll netropenl (IDSA 2002 dan
Guldellnes ASCO 2000). Beberapa pertimbangan dapat diberikan
secara khusus sebagal prblilaksli primer, profilaksis sekunder,
afebril netropenl, febril netropenl, leukemla akut dan MDS; sebagai
berikut:
primer
1. Profilaksis
a) Definlsi: CSFs yang diberikan sebelum kemoterapi siklus t
dilakukan
b) Panduan: secara umum tidak ada data yang
penggunaan profilaksls primer CSFs secara
primer CSFs .blsa dibedkan hanya pada Jenis
kemoterapi'yang.secara empirik terbukti memb'erikan g
3-4 neutropeni sebesar > 40%
ffiT
penderita dengan riwayat infeksi yang berulang.Data yang
ada saat lni tidak mendukung anjuran penggunaan jangka
panjang CSFs.
lmmunomodulator
Penggunaan lmmunornodulator tidak direkomendasikan secara
rutin pada pasien febril atau afebril netropenl karena belum ada
buktinyata.
-3. lmmunoglobulin
Secara. empirilc immunoglobulin tidak direkomendasikan pada,
pasien febril atrau afebril netropeni. Penggunaannya hanya terbatas;
pada paslen yang sudah terbukU terdapat defisiensi immuno-,
globulin.
AR, KEPUEITAKA,/AN
I
13. Klohn TE, Amstrong D. Clrangos ln he spectrum of organlsms
bacteremia and fungemia ln immunocornpomlsed patients due to
acc€Bs devlceo. Eur J Oln. Mlcmblol. lnfec. Dle. 1990; 9:'869-972 .
14, f)ooonrallc M, Factors prodlolhrg morlallly amono lobrllo noulroponlo
patlonts lreated wlthln s cllnlcol irlal : ton yeara cxporlanco by llto
lntemational AnUmkrobial Therapy Cooperatve Group. In proceedings of
lnlemaUonal Symposlum on Febdle Neulnopenl. Brussels, Beglum 1997;
97,
15. Rolston. l(Vl. lnlecllone ln pallente wlh colld tumore. ln: Managemont
lnlocllous ln lmmunocompromlsod paUonts (Plzzo P. Glaussr MP edc),
WB Saundere oompany Ltd. 2000: 1'17-140.
10, Sohlmpll €0, Oreene WH, Young VM, Wlemlk DH, Slgnlllcance
Pgoudomonao aoruglnoca ln he pellonl leukernla or lymphoma. J. lnfoct
1974; 130 (supplJ; S2,{-3i
17, Suhendrc dkk. Endotoksemla pada penderita sepsls dengan keganasan. 1996 .
18, WalterT lfughes, Donald Armslrong, Gerald P Bodey et al. 2002, Guldelines
lho uco of anllmlcroblal agontr ln noulroporilc poilontr wlh concor, ClD,
3{:73G'751.
19. Znner SH. Charqhg epidemlology ol lnfedions In patients with neutropenia
cancer emphasls on gram posllive and reslstant bacteda. Clin. lnfect. Dis
29:490-4.
dat antibiotik, antijamuc, dan growlh faclor
grartap l2jamlv
H (sduran'nafas bawah, sepsis, pasien dengan
den lnmunocompromlsed, dan pasien intensive
- h 12tsm iv.
pada gangguan ginjal : . .
3. Fortum@(Ceftazidime)
' SPektrum
Bakteri gram positif: Stre ptococcus, P neu mococcus, Staphylococcus.
Bakteri gram negatit: E.coll, Kebsiella, Prote us, Morga nella,
Semtia, Pseudomonas ae ruginosa, Enlerobacler, Acinetobacte r..
Bakteri resisten: Enteroicoccus, Slaphylococcus MR, Legione lla,
Mycopl a sm a, Chlamydla, Li ste ria.
i Dosis dan cara pemberian :
Dosis harian 1 gram sampai dengan 6 gram per hari, iv atau im,
dibagi dalam 3-4 kali sehari.
Pada keadaan gdngguan fungsi ginjal (CCT < 50 cdm) dosis diturunkan.
bcrsamaan pada pasien yang mendapitkan obat-
seperti Aminoglikosid.a, atau Furosemide.
pada wanita hamildan menyrsui.
:ruSfi) mg, 1 gram,2gram
)
ttE
pffi $af,)y'ococcus auteus, staphytoaans epidermis,
$mc plogpneq Slreplococcus agalactiae, Streptococcus
ET
lE gm negatif: Acinetobacter calconcelious, Cltrobacter spp,
$, Escierichla coli, Haemophilus lnf,uenzae, Kasiella
$, fEganela Morganii, Moraxetla catanhalis, Pseudomonas
rlin, SerraUa.
H -isten: Enterococcus faecalis, MRSA.
Ef 5 Etada g: Stre notrophomona s m aftophilia, Pse ud omonas
8ede rai d e s fra g i li s, dan C Io stri d i u m d ifri cil e.
- 0E drr aa pemberian :
E rffird 1 gram liag 12jam iv atau im. Pada hfeksl berat 2
gn -r fi 12pm,pada infeksi yang sangat berat dan mengancam
bzgrarn ivtiap 8 jam.
&dr penyesuaian pada gangguan ginjal :
ogr Dosis standard/ dosis pada infeksi berat
>50cdhr 100o/o
il€O cc./m 50%
t1.29 cc./m 25%-50%
5 10 cc/m 15%-25%
f n pefu penyesuaian dosis pada gangguan fungsi hali.
. RdaGan:
Iu{rdi terhadap kemungkinan terjadinya pseudomembranous
cCs.llonitoring fungsi ginjal pada pemberian bersamaan dengan
oEdat bersifat nefrotoksik seperti Amlnoglikosida dan diuretik.
. hrcn: vial500 mg, 1 gram, 2gram
1lGlssn@ (Meropenem)
. SPclfitrm
Eileri gram positif aerob: Bacillus sppi Corynebacterium diphteriae,
fuwus, lJsteda, Staphylococcus aureus, S:taphylococcus sapra
f,rylb.s, dan hamplr semua Staphylococcus lain, termasuk Staphylo-
cerrs sciurl, Slreptococcus pneumonia, Streptococcus agalactiae,
Streptococcus pyogenes,l dan hampir semua Skeptococcus lain,
termasuk Streplococcus,viidans, Streplococcus salivalonus, dal
Streptococcus group G.
Bakteri gram negatif aerob: Acinetobacter, Aeromonas, Alkaligenes
faecalis, Bordetella, Brucella, Campylobacter, Citrobacter, Enterc
bacten Escherichia coli, Escherichia hermannli, Gardnqella, Haemo
phillus lnfluenzae, Para lnfluenza, dan ducreji, Helicobacter pylotl
Nisserip, Kabsietla pheumoniae aerogenes, ozaenae, dan oxyloca,
Moraxella, Moryanella,''Proleus mirabilis, vulgaris, dan Pennefi
Pseudomonas aeruginosa, putida, alkaligenes, Cepacia, flourescens,
Slutreri, Pse udomallel, dan acidovonns, senatia, salmonella, shigella .
Bakterl anaerob: Acllnomyces, Bacteroldes fragilis, lumigalus,
va ri a b ll is, p n e u m oi i nte s, co ag u lans, dan b actero id e s lain, p re vote I I a,
clostrldium' perfingens dan' closlridlum lain. Fusobaclerium,
Peptostrcptococcus
Bakterl resiste4:. Sten otrcphamonas maltophilia, Enlerococcus faccium,
MRSA.
. Dosis dan cara pemberian':
Dosis harian untuk lnfeksi neutropenl, septikemia, pneumonia
nosokomlat, dan perttorrltls adalah 1 gram iv tiap 8 jam. pada
menlngitis dosis 2 gram iv tiap 8 jam.
Dosls penyesuaian pada gangguan ginjal : -
CCT (cc/menit) Dosis standard
26 - 50 cc/m 100% tiap 12 jam
10 - 25 cc/m 50% tiap 12jam
< 10 cc/m 50% tiap 24 jam
Pada gangguan fungsi hati, sebaiknya monitoring kadar trans-
aminase dan bilirubin.
. Perhatlan :
Hati-hati terhadap kemungkinan sensiflvitas.silang dengan karba-
penem laln, antibiotik Beta laklam, penlcflin, dan cephalosporin.
waspadai terhadap teriadinya overgrowth bakterl resisten. Kadang-
kadang dapat dijumpal kolitis pseudomembranosa. Hati-hafi peng-
gunaan bersamaan dengan obat-obat lain yang bersifat nefrotoksik.
. Kemasan : viat500 mg, 1 gram
tazobactam)
tEgr.r,
positif dan gram negatif aerobik dan anerobik termasuk
oc aure,ts, Escherichia coli, Haemophillus influenzae,
Es
rEdancara pemberian:
EDEtd perhad adalah 12gram plperacillin/l,5 gram tazobactam
dalam dosis terbagi tiap 6 atau 8 jam secara intravena.
Ei*lcsi berat dosls dapat Citlngkatkan sampai l8 gram pipera-
gram tazobactam perharl dalam dosis terbagl.
tss
-T* pryesuaian pada gangguan glnjal :
CCT (cc/menlt) Dosls
>40 12 gram / 1,5 gram/harida(am
' dosis terbagitlap6 jam
20-40 I grant / 1,0 gram/haridalam
dosis terbagl tiap 6 Jam
<20 6 gram / 0.75 gram/[aridalam
dosis terbagi tiap 8 jam
Pada gangguan fungsl hati, tak perlu penyesuaian dosis.
. Perhatlan :
Tazociq dikontraindikasikan terhadap paslen alergi terhadap Bet
laktam (termasuk Penlcillin dan Cephalosporin) dan inhibltor betl
laktamase. Hati-hati terhadap kemungklnan terjadinya koliti
pseudomembranosa yang dapat terJadl dengan berat.
Piperacillin dapat menurunkan ekskresl Methotrexate, oleh kareru
Itu perlu monitoring kadar Methotrexate untuk menghindari toksisita
obat.
. Kemasan : vial 2,25 gram (2 gram piperacillin dan 0,25 gran
tazobactam) dan vial 4,5 gr (4 gram piperacillin dan 0,5 gran
tazobastam).
Targocid@ (Teicoplanin) ._
. Spektrum
Bakteri gram positit : Staphyloccus aureus, dan Staphylococcu
koagulasi negatif (sensitif n'raupun resisten terhadap Melhicillin)
Streplococc us, Ente rococcus, Lisleria monocylogenes, micrococcus
Corynebacterium JK, dan gram positif .anerob termasuk Closlridiun
difftci II e dan P e ptococcus. Syne4grlsme bakteris idal apa bila d ikombinar
bersama Aminoglikosida terhadap Staphylococcus aureus da
Enterococcus, juga apabila dikombinasikan bersama lmipenem.
Bakteri resisten: Nocardia aste,orUes, Lactobacillus Spp, dan semui
bakterlgram negatif.
Teicoplanin tidak memperlihatkan resistensi silang dengan antibiotl
lain.
. Dosis dan cara pemberian :
a. lnfeksi sedang (kulit, sofi lissue, saluran kemih, saturan napa
bawah): loading dose 400 mg iv, 1 kali/hari
Dosis maintenance : 200 mg iv atau im, 1 kali/hari
b. lnfeksi berat (sepsis, endokarditis, sofl lrssue, tulang)
Ioading dose:400 mg iv tiap 12 jam sampai 3 dosis.
400 mg iv atau im, 1 kali/harl
Heksi sangat berat (misalnya endokarditis
arraxi, dosis maintenance dapat ditingkatkan
)
!,, : hvasive aspergillosis dan terapi infeksi jamur
fb 1q dsebabkan oleh Scedosporium aplospermum dan
tm
r,Ehaa pernberian :
lECqfrgBErl2iam (hari 1) dilanjutkan dengan 4 mgkg9Bll?
'h,L-
LE secara oral'200 mg tiap 12 jam (BB > 40 kg) atau 100
illh tz'pn (BB < 40 kg). Dosis oraldapat ditingkatkan dari200
piI 3fi) mg iap 12jam (BB > 40 kg) atau dari 100 mg
# t50 nrg ia912jam (BB < 40 kg).
-r1 dan perhatian :
EfrE[i hepar pada awal dan selama terapivfend. Vfend dapat
akbat fatal pada janin, jika diberikan pada wanita hamil
D! Pengpnaan pada wanita menyusui tidak dianjurkan.
lf,lL tsh 6entan pada pasien denga n intoleransl galaktosa.
m Ddtn dengan gangguan ginjal (CeT < 50 cc/m) sebaiknya
peparat ora!, karena dapat terjadiakumulasi SBECD yang
pelarut vfend iv.
ol : Tablet 200 mg, injeksl iv 200 mg/vlal
' -10. Neupogen@ (Filtgrastim/GCsF)
' o lndikasi : mengurangi lamanya netropenia dan insidens febril
Netropenia pada pasien dengan penyakit Non myeloid -llalignancy
yang dlobati dengan kemoterapi/sitotoksik.
. Dosis dan cam pemberian:
Dosls 5 p gr/kgBB, sekali sehari, subkutan atau infus intravena
jangka pendek, diencerkan dalam larutan glukosa 5%, diberikan
' dalam waktu lebih dari 30 menit.
Dosis permulaan Neupogen tidak boleh diberikan kurang dari 24 iam
setelah dan sebelum kemoterapi sitotoksik.
Dosis peqhari Neupogen harus terus diteruskan sampai medik
Neutropll yang dilnglnkan dllewatl, dan jumlah netropil kembali pada
batas-batas normal.
Dosis dapat ditingkatkan dengan kenaikan 5 mca/kg pada tiap siklus
- kemoterapi.
. Pefiatian:
Keamanan dan khasiat pemberian Neupogen pada pasien-pasien
dengan Mlelodlsplasla, lekeumia mieloid akut, atiau lekeumia mieloid
kronik belum dapat diketahul dengan pasti. Karena . a,tanya
kemungkinan pertumbuhan tumor. penggunaan Neupogen pada
keganasan yang berslfat mieloid harus hati-hati.
' Penelitian penggunaan Neupogen pada penderita kegagalan fungsj
glnial dan kegagalan fungsl hati berat, belum dilakukan dan karena
- itu penggunaarinya pada penderita initidak dianjurkan.
Keamanan penggunaan Neupogen pada wanita hamildan menyusui
belum dibuktikan oleh karena itu tidak .dianjurkan pada pasien-
pasien tersebut.
. Kemasan : vlal 0,3 mg/ 0,5 cc syringe
Scta.lactam Antib iotics
Ptenoxypenlclllins Penlcillinase-reslstant
(cd penicillins) penlcillins
(antistaphylococcbt
penlcillins)
Penkjllin V Oxacillin
Cloxacillin
Dlcloxacillin
Methlcillin
Nafcillin
Galboxypenlcllllns Ureldopenlcllllns
(extended spectrum
penlcllllns)
Carbenicillin' Azlocillin'
Tizrcillin' Mezlocillin
Piperacillin'
Cefamandole Cefotaxime
Cefuroxime Ceflriaxone
Cefonicid Ceftrizoxime
Ccforanide Ceftazidime'
Cefoxitin Cefoperazone'
Cefmetazole Moxalactam
Cefotetan Cefepime'
Cefuroxime axetil Cefixime
Loracarbef Cefpodoximo proxetil
Cefpirom'
Clawlanic acid
Sulbactam
Tazobactam
ffitas antiPseudomonas
Other.Substance Classes
t
Amlnoglycosldes Tetracyclines Fluoroqulnolones
Streptomycin Tehacycllne Norlloxacin
Gentamydn Orytehacydine Ofloxacln
Tobramydn Methaqlcllne Enoxacln
Netilmydn Dorcpllne Clprolloxacln
Amlkacln Mlnocycline Lomefloxacin
Pefloxacin
.Sparfloxacin
GaUlloxacin
Modfloxacin
hrnan/m!:1
ruang tersedia fasilitas air bcrsih yang
- - t aifow
kqnunikasi intercom dua arah yang
arqg yang berada di dalam ruang dan di luar
;q bentgas wajib menggunakan topi, masker,
da sarung kaki yang steril
sagala berkala
El slrl harus tersedia pada senter yang akan
dengan cangkok sumsum fulang
ffi
-tsnrarg steril, tanpa harus ada pembagian ruang
llng ktrnan/mr: 10
yang mengalir
-bersh
, Eggurrkan laminair air flow
ltsf-urggunakan topi. masker dan sarung tangan; baju
fi --rlrlEakwajib
fi|bts Cftntg secara berkala
--I rtt k senter yang akan menggunakan kemotcrapi
r-.
gcrtu dlperhatikan selama bekerja di ruang isolasl
rll mFE&n alat pelindung: topi, masker dan baru mengguna-
filgar
|ffi, ilrchd dalam botol-botol kecil untuk membasuh tangan
G, kertas/handuk yang sekali pakai (penggunaan
ffi tEE s.rna berulang kali tidak dibenarkan)
ril hdzran png diberikan kepada penderita adalah makanan .
U-acdr
n Dffi menginginkan buah bcrkulit, kulitnya harus dikupas
Lampiran 4
B. Eglkas!:
. Pengobatan kemoterapiya^ng akan menyebabkan neutropenia be
yaitu neutrophil < 100/mmo (< 0,1 x 10'neutrophil/l) selama lebih
minggu (kemoterapi agresif dan stem cell transplantation).
. Keadaan (penyakit) dengan neutropenia berat seperti di ati
misalnya pada severe aplastic anemia.
. Pengobatan yang menyebabkan kerusakan berat selaput lend
(mukosa) saluran cema (severe mucosltis)
. Diterapkan cara PAD (Partial Antibiotic Decontamination)
C. Cara pemberian:
PAD (Partial Antibiotic Decontamination) diberikan 1 minggu sebelu
kemoterapl atau secepatnya sebelum kemoterapi.
Obat yang dipakai unUk PAD adalah anlibiotik )ang non absorbable atiau sel
absorbable
(Aspe€ilou! tlnbul biasanya paaa natopenia 3 rnirpg'rebh abu prpguuan brtkcteroll atau pada i
'lrdud;m tatena [dak rernN korndit abu pada sefb derpan COPO)
L
mungkin lerutama habis makan atau minum
: Povidone lodine kumur (bila terlalu iritasi
-tp0( NaClfisiologis)
Ealrerial :1 kali per minggu (lihat Bab
Diagrodif). Bila seluruh kultur tersebut di atas 3
,tcgalire maka inventarisasi bikterial dapat
PA[) dileruskan
u 2 r berturut-turut negative untuk staphylococcus
nr Nasal saja dapat dihentikan
mfit (+) untuk streptococcus viridans diberikan :
I r 1frrta unilhari atau penicilline G i.v.
penkllline : cefamandole 6 x 1 gram
r.Baderial poor food'
: trunkan dosis Neomycin & Polymixin B spt
etfah dekontaminasil 1 minggu ada Staph aureus
:llliocine salep 4x sehari selama 5 hari.
shampoo (axilla dan badan)
t srdida pada oral : amphotericin B 4-6 x10 mg tab
{,6x lal l nI arnphotericin tetes (suspensi)
D- & candida gada feses : naikkan dosis sampai 1000
[EEf4 fru 5t2 amphotericin B tetes (suspensi)
E r- lrggi panas tebih dari 3 hari : diberikan fluconazol
tlqc*I\r
Errril yarB persis^ten: dibericiprofloxacin 2x500 mg oral
Eialdtinja>10./g:teruskanPADdanjanganturunkan
0 - aeruginosa atau gram (-) aerob : jika kultur (+)
&750m9