Anda di halaman 1dari 40

Curriculum Vitae

FOTO

DR. Dr. Sukamto Koesnoe, SpPD, K-AI, FINASIM

Staf pengajar dan tenaga medis di FKUI-RSCM, Divisi Alergi -


Imunologi Klinik Departemen Ilmu Penyakit Dalam
S1, Sp1 dan Sp2 di FKUI, S3 di Epidemiologi FKM UI

Saat ini sebagai KaBid Organisasi PB PAPDI, Sekretaris PAPDI


Cabang Depok

Praktek di RSCM, RSU Hermina Depok dan HGA Depok


PROSEDUR VAKSINASI
PADA ORANG DEWASA
Lingkup Bahasan

• Pendahuluan
• Prosedur Vaksinasi
• Penyimpanan dan Transportasi
• Kedaluwarsa
• Aturan Umum Vaksinasi
• Kewaspadaan Umum
PENDAHULUAN
Vaksin Hidup

• Proteksi lama • Menimbulkan penyakit


setelah 1 seri pada
vaksinasi • Immunocompromised
• Merangsang • Dapat menjadi virulen
pembentukan
sistem imun secara • Tidak dapat pada bayi baru
luas (termasuk sel T lahir (masih ada antibodi
dan mukosa IgA) maternal)
• Menyebabkan herd • Suhu penyimpanan
harus rendah
immunity
• Lebih reaktogenik
Djauzi S, Sofro MAU, Sunggoro AJ. Imunisasi sebagai upaya pencegahan primer. Pedoman imunisasi pada orang dewasa 2017
Vaksin Inaktif

• Aman • Harus diulang/booster


• Mudah produksi • Rangsangan imunitas
dan penyimpanan seluler dan mukosa
• Dapat diberikan kurang
pada bayi • Dapat menimbulkan
• Toleransi baik penyakit karena
ketidakseimbangan
respon imun

Djauzi S, Sofro MAU, Sunggoro AJ. Imunisasi sebagai upaya pencegahan primer.
Pedoman imunisasi pada orang dewasa 2017
PROSEDUR VAKSINASI
Prosedur Vaksinasi

Health Age

Lifestyle Occupation

Karjadi TH. Tata cara pemberian imunisasi. Pedoman imunisasi pada orang
dewasa 2017
Persiapan Pasien
■ Riwayat vaksinasi sebelumnya
■ Penapisan kontra indikasi dan perhatian khusus
■ Komunikasi keamanan imunisasi
■ Persiapan anafilaksis
■ Posisi dan kenyamanan pasien
■ Pengendalian nyeri dan infeksi

Karjadi TH. Tata cara pemberian imunisasi. Pedoman imunisasi pada orang dewasa 2017
Kuesioner penyaringan untuk
vaksinasi dewasa
■ Apakah Anda sakit hari ini?
■ Apakah Anda mempunyai alergi obat, makanan, atau vaksin?
■ Apakah Anda pernah mengalami efek simpang berat setelah mendapat
vaksinasi?
■ Apakah Anda menderita kanker, leukemia, AIDS, atau masalah
kekebalan tubuh lainnya?
■ Apakah Anda mengkonsumsi kortison, prednison, atau steroid lain,
atau obat anti kanker atau apakah Anda baru saja mendapat
pengobatan sinar X?
■ Dalam beberapa tahun terahkir, apakah Anda pernah mendapat transfusi
darah atau produk darah, atau Anda pernah mendapat obat yang disebut
imuno (gama) globulin?
■ Untuk wanita: Apakah Anda hamil, atau kemungkinan akan/ mau
hamil dalam beberapa bulan berikut?
■ Apakah Anda pernah mendapat vaksinasi dalam 4 minggu sebelum ini?

Karjadi TH. Tata cara pemberian imunisasi. Pedoman imunisasi pada orang dewasa 2017
Persiapan Vaksin
■ Pemeriksaan vaksin
■ Pengenceran/pelarutan
■ Factory pre-filled syringes vs manually pre-filled
syringes
■ Pelabelan
■ Teknik pemberian

Karjadi TH. Tata cara pemberian imunisasi. Pedoman imunisasi pada orang dewasa 2017
Vaksin yang Direkonstitusi

Winulyo EB, Sejati A. Penyimpanan, transportasi, dan pembuangan vaksin. Pedoman imunisasi pada orang dewasa 2017
Contoh Vaksin yang Dikemas
bersama Sempritnya
Jarum
Hu Glu Canu
b e la

Disposable
Needle

Softpack
needle
Needles conditioned by
5 into a soft plastic
Hardpack packaging. They are
used for syringe by 10
needle packs.
Sole needle conditioned into a
hard plastic packaging. They
are only used for syringe by
onepacks.
Jarum

Needle size 23G1.


Diameter : 0.6 mm ; length : 25 mm.
Usually for adults andadolescents.

Needle size 25G5/8.


Diameter : 0.5 mm ; length : 16 mm.
Usually for pediatric vaccines.

Needle size 25G1.


Diameter : 0.5 mm ; length : 25 mm.
Usually for paediatric vaccines.

Other needles may be used but these 3 needles are the more common ones
Contoh “Vial"

Need to be reconstituted
Rute Pemberian Vaksin

WHO Vaccine Safety Basics 2017


Rute
Pemberian
Vaksin

Karjadi TH. Tata cara pemberian imunisasi.


Pedoman imunisasi pada orang dewasa 2017
Cara Penyuntikan IM

Karjadi TH. Tata cara pemberian imunisasi. Pedoman imunisasi


pada orang dewasa 2017
Cara Penyuntikan SK

Karjadi TH. Tata cara pemberian imunisasi. Pedoman imunisasi


pada orang dewasa 2017
PENYIMPANAN DAN
TRANSPORTASI
Monitoring Suhu & Kedaluwarsa

Winulyo EB, Sejati A. Penyimpanan, transportasi, dan pembuangan vaksin. Pedoman imunisasi pada orang dewasa 2017
Penyimpanan
Vaksin

Winulyo EB, Sejati A. Penyimpanan, transportasi, dan pembuangan vaksin. Pedoman


imunisasi pada orang dewasa 2017
Cold
Chain

Winulyo EB, Sejati A. Penyimpanan, transportasi, dan pembuangan vaksin. Pedoman imunisasi pada orang dewasa 2017
Penghantaran Vaksin
■ Pastikan untuk menempatkan
penghalang isolasi antara ice pack
beku dan vaksin untuk mencegah
pembekuan vaksin yang tidak
disengaja.
■ Lapisan tersebut sbb: ice pack beku-
penghalang- vaksin-termometer-
penghalang ice pack beku tambahan.
■ Kemas vaksin dalam kemasan aslinya
di atas pembatas. Jangan
mengeluarkan botol vaksin dari
kotaknya.

Vaccine Storage Practice in Vaccine Storage and Handling Tool Kit by NCIRD
Disposal
• Benda tajam harus segera dibuang di
tempat khusus setelah digunakan
• Jarum dan spuit harus dibuang
sebagai satu kesatuan.
• Jangan paksakan untuk terus diisi bila
kotak pembuangan sudah penuh,
• Setelah penuh kemas dan tandai
tempat sampah untuk
mengidentifikasi asal poliklinik saat
dibuang.
• Tempat sampah benda tajam yang
terisi penuh harus disimpan di tempat
terkunci yang aman dan jauh dari
jangkauan umum.

Storage, Distribution and Disposal of Vaccines Policy. North East London NHS. June 2007
Praktek Vaksinasi tidak Aman

WHO. Immunization Practice. Module 4:Ensuring safe injections ;2004


KADALUWARSA
Tanggal Kadaluarsa (1)

Vaccine may be used up to and including the expiration date

Vaccine storage and handling toolkit. National Centre for Immunization and Respiratory Diseases. Vaccine Inventory Management. Centers
for Disease Control and Prevention. Downloaded at: http://www2a.cdc.gov/vaccines/ed/shtoolkit/pages/inventory_management.htm (
Accessed 10 Nov 2009)
Tanggal Kadaluarsa (2)

EXP: EXP BY: EXP


10/2020 10/2020 BEFORE:
10/2020

Expiry would be Expiry would be Expiry would be


31/10/2020 30/9/2020 30/9/2020

Gunakan
sampai tanggal
31/10/2020 Gunakan sampai tanggal
JANGAN 30/9/2020.JANGAN gunakan pada atau
setelah tanggal 1/10/2020
gunakan pada
atau setelah
1/11/2020
NHS. Vaccine Handling Recommendations for Clinics, Hospitals, Community Pharmacies and GP Practices July 2007.
ATURAN UMUM VAKSINASI
Pemberian Vaksin Hidup Bersamaan
• Pemberian 2 jenis suntikan atau lebih vaksin hidup
secara bersamaan menghasilkan antibodi yang adekuat
untuk perlindungan.

• Pemberian 2 jenis suntikan atau lebih vaksin hidup yang


tidak bersamaan harinya akan menghasilkan antibodi
yang tidak adekuat untuk perlindungan.

• Bila akan memberikan 2 jenis vaksin hidup hendaknya


diberikan pada waktu yang bersamaan atau jeda 28 hari,
kecuali vaksin Campak dan Yellow Fever boleh diberikan
kurang dari 28 hari.
Minimum interval dan umur

Dosis vaksin tidak boleh diberikan dengan


interval kurang dari interval minimum atau
lebih awal dari usia minimum.

Vaksinasi di sekolah: kelas atau usia


Mis: HPV minimal usia 10 (kelas 4)

Epidemiology and Prevention of Vaccine-Preventable Diseases. Chapter 2 General Recommendation. National Center for Immunization and Respiratory Diseases. CDC. Revised April 2009.
Pelanggaran Interval Minimum
atau Usia Minimum
• ACIP membolehkan vaksinasi yang diberikan
hingga empat hari sebelum interval minimum
atau usia
• Program imunisasi dan atau persyaratan
masuk sekolah mungkin tidak menerima
semua vaksinasi yang diberikan lebih awal
dari usia atau interval minimum.

Epidemiology and Prevention of Vaccine-Preventable Diseases. Chapter 2 General Recommendation. National Center for Immunization and Respiratory Diseases.
CDC. Revised April 2009.
Penambahan Interval Di antara 2
Dosis
■ Tidak semua permutasi atau modifikasi semua
jadwal untuk semua vaksin telah dipelajari.

■ Penelitian yang tersedia tentang interval vaksinasi


yang diperpanjang tidak menunjukkan perbedaan
yang signifikan pada titer akhir orang yang divaksin.

■ Tidak perlu memulai ulang seri atau menambahkan


dosis karena interval yang diperpanjang antar dosis
vaksin.
Epidemiology and Prevention of Vaccine-Preventable Diseases. Chapter 2 General Recommendation. National Center for Immunization and Respiratory Diseases. CDC. Revised April
2009.
Vaksinasi lebih dari 1 Jenis
Vaksin
■ Lebih dari satu macam vaksin berbeda boleh
diberikan pada saat bersamaan
■ Semprit terpisah
■ Beda ekstremitas atau beri jarak 1-2 inchi
■ SK dan IM boleh di ekstremitas yang sama
■ Jika imunisasi aktif + pasif sekaligus (vaksin+Ig), lokasi
harus berbeda

Karjadi TH. Tata cara pemberian imunisasi. Pedoman imunisasi pada orang dewasa 2017
KEWASPADAAN UMUM
Vaksinasi saat Sakit yang Akut

■ Tidak ada bukti bahwa penyakit akut mengurangi


efektivitas vaksin atau meningkatkan reaksi simpang
vaksin.
■ Sebaiknya, bila seseorang sakit akan divaksinasi,
vaksinasi tsb ditunda sampai penyakitnya membaik.

■ Penyakit ringan, seperti infeksi saluran pernapasan atas


atau otitis media akut, BUKAN merupakan kontraindikasi
untuk vaksinasi.
Epidemiology and Prevention of Vaccine-Preventable Diseases. Chapter 2 General Recommendation. National Center for Immunization and
Respiratory Diseases. CDC. Revised April 2009.
Ini bukan Kontraindikasi
• Penyakit ringan
• Terapi antimikroba
• Paparan penyakit atau pemulihan
• Orang hamil atau yang mengalami imunosupresi
dalam rumah tangga
• Menyusui
• Kelahiran prematur
• Alergi terhadap produk yang tidak ada dalam vaksin
atau alergi bukan anafilaksis
• Riwayat keluarga efek simpang obat/vaksin
• Uji tuberkulin
• Multiple vaksin
Epidemiology and Prevention of Vaccine-Preventable Diseases. Chapter 2 General Recommendation. National Center for Immunization and Respiratory Diseases. CDC. Revised April 2009.
Terima Kasih

Satgas Imunisasi Dewasa PB PAPDI

Anda mungkin juga menyukai