Abstrak
Latar belakang : Diantara subjek TB paru resisten OAT terdapat cukup banyak subjek yang
memiliki riwayat pengobatan sebelumnya, sehingga diperlukan penelitian untuk mengkaji lebih
dalam riwayat pengobatan sebelumnya pada subjek TB resisten OAT dan hubungannya dengan
pola resistensi OAT
Tujuan : Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan antara riwayat
pengobatan TB paru sebelumnya dengan pola resistensi OAT di RS Persahabatan. Tujuan lain
penelitian ini adalah untuk mendapatkan data mengenai riwayat pengobatan sebelumnya subjek
TB paru resisten OAT, menilai peranan subjek dalam menyebabkan terjadinya TB paru resisten
OAT dan menilai secara tidak langsung peranan tenaga kesehatan dalam menyebabkan
terjadinya TB paru resisten OAT.
Metode : Penelitian potong lintang pada bulan April 2014. Dilakukan wawancara terstruktur dan
pencatatan data penting dari 60 subjek subjek TB resisten OAT di poli MDR RSUP
Persahabatan.
Hasil : Terdapat 60 subjek yang terdiri dari 38 subjek laki – laki dan 22 subjek perempuan,
sebagian besar subjek berasal dari kelompok umur 30 – 39 tahun (33,3%) dengan rata – rata
umur 36,8 tahun. Sebanyak 81,7% mempunyai lebih dari 1 kali riwayat pengobatan TB paru
sebelumnya, 28 subjek (46,7%) mempunyai 2 kali riwayat pengobatan TB paru sebelumnya dan
terdapat 2 subjek (3,3%) dengan 5 kali riwayat pengobatan TB paru sebelumnya. Pada
pengobatan pertama sampai pengobatan ketiga, lalai merupakan hasil pengobatan yang
terbanyak (31,7%, 26,5% dan 33,3%) dan gagal konversi kategori II merupakan kriteria suspek
TB paru resisten OAT yang terbanyak (46,7%). Sebanyak 71,7% subjek pernah mendapatkan
pengobatan TB paru di fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah. Dokter umum praktek swasta
merupakan fasilitas kesehatan yang paling banyak tidak melakukan pemeriksaan BTA baik
untuk diagnosis maupun untuk evaluasi pengobatan TB paru (66,7%, 60% dan 100%).
Persentase pemberian rejimen pengobatan tidak sesuai pada riwayat pengobatan kedua (32,7%)
lebih besar apabila dibandingkan dengan pengobatan pertama (10%). Pola resistensi terhadap H
– R – S – E adalah pola resistensi terbanyak (51,7%) Tidak terdapat hubungan antara jumlah
riwayat pengobatan TB paru dengan pola resistensi, odds ratio pola resistensi H-R-S-E dengan
jumlah riwayat pengobatan TB 1- 2 kali terhadap jumlah riwayat pengobatan TB 3 – 5 kali
adalah 0,731 (CI 95% 0,245 – 2,074; p = 0,533).
Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan antara jumlah riwayat pengobatan TB paru dengan pola
resistensi di RSUP Persahabatan
Abstract
Background : Most of anti tuberculosis drug resistant patients had prior history of pulmonary
TB treatment, so there is a need to study more details about drug resistant patient’s previous TB
treatment history and it’s relationship with resistance pattern.
Objective : Primary objective of this study is to see relationship between anti tuberculosis drug
resistant patients priorhistory of TB treatment and patient’s resistance patterns at Persahabatan
hospital. Secondary objectives of this study are to collect patient’s prior history of TB treatment,
to see patient’s role in ATD resistancy and to see health worker’s role in ATD resistancy
Methods :. A cross-sectional study performed on April 2014. Structural interview and data
collecting from patient’s medical record from 60 subjects on MDR – TB clinic Persahabatan
hospital.
Results : From 60 subjects there are 38 male subjects and 22 female subjects, most of subjects
are from 30 – 39 age group (33,3%) and age mean 36,8 years. 81,7% subjects had more than 1
priorhistory of pulmonary Tb treatment, 28 subjects (46,7%) had 2 prior TB treatment history
and there was 2 subjects (3,3%) with 5 times prior history of pulmonary Tb treatment. Default
from treatment was the most frequent result from 1 st until 3rd prior TB treatment history
(31,7%, 26,5% dan 33,3%) and failed category II is the most frequent drug resistant suspect
criteria (46,7%). 71,7% subjects had tgreated at goverment healthcare facilities. Private clinic
was the most frequent healthcare facility that did not perform sputum smear before ATD
treatment and for evaluation (66,7%, 60% dan 100%). There was higher percentation of wrong
ATD regiment on 2nd treatment (32,7%) than 1st treatment (10%). Resistancy to isoniazid,
rifampicin, ethambutol and streptomycin was the most frequent resistancy patterns (51,7%).
There is no correlation between numbers of previous TB treatment history and resistance
patterns at Persahabatan hospital, odds ratio resistance patterns H-R-S-E of 1 – 2 times prior
history of TB treatments to 3 – 5 times prior history of TB treatments is 0,731 (CI 95% 0,245 –
2,074; p = 0,533).
Penelitian menggunakan desain penelitian Jumlah subjek berjenis kelamin laki – laki
potong lintang (cross sectional), dilakukan adalah sebanyak 38 orang (63,3%) dan
di poli Penelitian akan dilakukan di poli jumlah subjek berjenis kelamin perempuan
MDR RSUP Persahabatan, waktu penelitian adalah sebanyak 22 orang (36,7%). Sebaran
dilakukan pada bulan April 2014. Kriteria subjek berdasarkan kelompok umur yang
inklusi adalah Subjek TB paru resisten OAT terbanyak berasal dari kelompok umur 30 –
di poli MDR dan poli paru RSUP yang 39 tahun sebanyak 20 orang (33,3%) dengan
bersedia ikut dalam penelitian ini dengan rata – rata umur 36,8 tahun. Sebaran subjek
menandatangani persetujuan tertulis. berdasar jenis pekerjaan yang terbanyak
Kriteria eksklusi adalah Subjek TB paru adalah tidak bekerja sebanyak 35 orang
resisten OAT primer, subjek TB resisten (58,3%), sebaran subjek berdasar pendidikan
OAT dengan komorbid yang merupakan yang terbanyak adalah SMA sebanyak 27
faktor risiko untuk TB paru resisten OAT orang (45%). Hanya 1 subjek (1,7%) yang
seperti HIV dan DM tipe II, subjek dalam memiliki kontak serumah dengan subjek TB
pengobatan steroid dan imunosupresan resisten OAT. Penjelasan lebih jelas pada
seperti sitotoksik. tabel 1.
Pengumpulan data dalam penelitian ini
dilakukan dengan consecutive sampling.
Pencatatan data – data yang diperlukan dari
rekam medis dan dengan cara wawancara
terstruktur (pengisian kuisioner dengan
dibimbing oleh peneliti) pada subjek –
subjek TB paru resisten OAT yang berobat
di poli paru dan poli MDR RSUP
Persahabatan. Cara kerja penelitian
ditunjukkan pada gambar 1.
HASIL PENELITIAN