Pada kegiatan agroindustri, penyimpanan produk biji-bijian secara baik dapat menjaga mutu dalam proses pengolahan selanjutnya Agroindustri adalah kegiatan yang memanfaatkan hasil pertanian sebagai bahan baku, merancang dan menyediakan peralatan serta jasa untuk kegiatan tersebut[1]. Secara eksplisit pengertian Agroindustri pertama kali diungkapkan oleh Austin (1981)[2] yaitu perusahaan yang memproses bahan nabati (yang berasal dari tanaman) atau hewani (yang dihasilkan oleh hewan). Proses yang digunakan mencakup pengubahan dan pengawetan melalui perlakuan fisik atau kimiawi, penyimpanan, pengemasan dan distribusi. Produk Agroindustri ini dapat merupakan produk akhir yang siap dikonsumsi ataupun sebagai produk bahan baku industri lainnya. Agroindustri merupakan bagian dari kompleks industri pertanian sejak produksi bahan pertanian primer, industri pengolahan atau transformasi sampai penggunaannya oleh konsumen[3]. Agroindustri merupakan kegiatan yang saling berhubungan (interlasi) produksi, pengolahan, pengangkutan, penyimpanan, pendanaan, pemasaran dan distribusi produk pertanian[4]. Dari pandangan para pakar sosial ekonomi, agroindustri (pengolahan hasil pertanian) merupakan bagian dari lima subsistem agribisnis yang disepakati, yaitu subsistem penyediaan sarana produksi dan peralatan. usaha tani, pengolahan hasil, pemasaran, sarana dan pembinaan[5]. Agroindustri dengan demikian mencakup Industri Pengolahan Hasil Pertanian (IPHP), Industri Peralatan Dan Mesin Pertanian (IPMP) dan Industri Jasa Sektor Pertanian (IJSP). Industri Hasil Pengolahan Hasil Pertanian (IPHP) dapat dibagi menjadi beberapa bagian sebagai berikut :
1. IPHP Tanaman Pangan, termasuk di dalamnya adalah bahan pangan kaya karbohidrat,
3. IPHP Tanaman Hasil Hutan, mencakup produk kayu olahan dan non kayu seperti damar,
lainnya. Industri Peralatan dan Mesin Pertanian (IPMP) dibagi menjadi dua kegiatan sebagai berikut :
1. IPMP Budidaya Pertanian, yang mencakup alat dan mesin pengolahan lahan (cangkul,
pertanian, misalnya mesin perontok gabah, mesin penggilingan padi, mesin pengering dan lain sebagainya. Industri Jasa Sektor Pertanian (IJSP) dibagi menjadi tiga kegiatan sebagai berikut :
1. IJSP Perdagangan, yang mencakup kegiatan pengangkutan, pengemasan serta
penyimpanan baik bahan baku maupun produk hasil industri pengolahan pertanian. 2. IJSP Konsultasi, meliputi kegiatan perencanaan, pengelolaan, pengawasan mutu serta evaluasi dan penilaian proyek.
3. IJSP Komunikasi, menyangkut teknologi perangkat lunak yang melibatkan penggunaan
komputer serta alat komunikasi modern lainya. Dengan pertanian sebagai pusatnya, agroindustri merupakan sebuah sektor ekonomi yang meliputi semua perusahaan, agen dan institusi yang menyediakan segala kebutuhan pertanian dan mengambil komoditas dari pertanian untuk diolah dan didistribusikan kepada konsumen[6]. Nilai strategis agroindustri terletak pada posisinya sebagai jembatan yang menghubungkan antar sektor pertanian pada kegiatan hulu dan sektor industri pada kegiatan hilir. Dengan pengembangan agroindustri secara cepat dan baik dapat meningkatkan, jumlah tenaga kerja, pendapatan petani, volume ekspor dan devisa, pangsa pasar domestik dan internasional, nilai tukar produk hasil pertanian dan penyediaan bahan baku industri [3].
Daftar isi
[sembunyikan]
proses pengolahan lanjut pada kegiatan agroindustri Salah satu kendala dalam pengembangan agroindustri di Indonesia adalah kemampuan mengolah produk yang masih rendah. Hal ini ditunjukkan dengan sebagian besar komoditas pertanian yang diekspor merupakan bahan mentah dengan indeks retensi pengolahan sebesar 71-75%. Angka tersebut menunjukkan bahwa hanya 25-29% produk pertanian Indonesia yang diekspor dalam bentuk olahan. Kondisi ini tentu saja memperkecil nilai tambah yang yang diperoleh dari ekspor produk pertanian, sehingga pengolahan lebih lanjut menjadi tuntutan bagi perkembangan agroindustri di era global ini. Teknologi yang digolongkan sebagai teknologi agroindustri produk pertanian begitu beragam dan sangat luas mencakup teknologi pascapanen dan teknologi proses. Untuk memudahkan, secara garis besar teknologi pascapanen digolongkan berdasarkan tahapannya yaitu, tahap atau tahap sebelum pengolahan, tahap pengolahan dan tahap pengolahan lanjut [6]. Perlakuan pascapanen tahap awal meliputi, pembersihan, pengeringan, sortasi dan pengeringan berdasarkan mutu, pengemasan, transport dan penyimpanan, pemotongan/pengirisan, penghilangan biji, pengupasan dan lainnya. Perlakuan pascapanen tahap pengolahan antara lain, fermentasi, oksidasi, ekstraksi buah, ekstraksi rempah, distilasi dan sebagainya. Sedangkan contoh perlakuan pascapanen tahap lanjut dapat digolongkan ke dalam teknologi proses untuk agroindustri, yaitu penerapan pengubahan (kimiawi, biokimiawi, fisik) pada hasil pertanian menjadi produk dengan nilai ekonomi yang lebih tinggi seperti,
1. Kakao ; lemak kakao,bubuk kakao, produk coklat. 2. Kopi ; Kopi bakar, produk-produk kopi, minuman, kafein. 3. Teh ; Produk-produk teh, minuman kesehatan. 4. Ekstrak/oleoresin ; produk-produk dalam bentuk bubuk atau enkapsulasi. 5. Minyak atsiri ; produk-produk aromaterapi, isolat dan turunan kimia.
Produk-produk yang dihasilkan ada yang dapat digunakan secara langsung dari sejak tahap awal, seperti rempah-rempah, sari buah dan lainnya, serta ada pula yang menjadi bahan baku untuk industri lainya, seperti industri makanan, kimia dan farmasi.
Pengeringan, penggilingan Beras Sortasi, pemarutan, ekstraksi, pengayakan, pengeringan Tapioka Pengeringan, pengempaan, hidrolisis, penyabunan, pemucatan Minyak goreng (bleaching), penghilangan bau (deodorisasi)
Pemerasan, evaporasi, penjernihan (karbonisasi, sulfitasi), kristalisasi Daun teh Pelayuan, fermentesi, pengeringan Daun nilam Penyulingan (distilasi) Penggumpalan (koagulan), pengepresan, pembentukan, Getah karet pengasapan Minyak Netralisasi, esterifikasi nabati Minyak Isolasi, ekstraksi, pemurnian nilam Pemarutan, likuifaksi, sakarifikasi isomerasi, pemisahan Ubi kayu (kromatografi) Onggok Fermentasi, klasifikasi, asidifikasi, kristalisasi Tebu Tetes tebu Fermentasi, penggaraman, kristalisasi Fermentasi, pengeringan, penggilingan, pengempaan, formulasi Pengeringan, penggilingan, penghilangan protein, Kulit udang penghilangan mineral, destilasi Rumput Pengeringan, penggilingan, ekstraksi, pemurnian laut Penghancuran, pemasakan dengan soda atau sulfat, Kayu termomekanis Penghancuran (beating), penghalusan (refining), penambahan Pulp bahan pengisi Biji kakao
Gula pasir teh hitam Minyak nilam Karet sit asap (RSS) Oleokimia (ester) Isolat Gula cair fruktosa Asam sitrat MSG (monosodium glutamat) Cokelat Khitin, Khitosan Karagenan Pulp Kertas
Pabrik pembuatan biodisel jarak pagar sebagai pengembangan produk agroindustri non pangan Pengembangan Agroidustri di Indonesia terbukti mampu membentuk pertumbuhan ekonomi nasional. Di tengah krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun 1997-1998, agroindustri ternyata menjadi sebuah aktivitas ekonomi yang mampu berkontribusi secara positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Selama masa krisis, walaupun sektor lain mengalami kemunduran atau pertumbuhan negatif, agroindustri mampu bertahan dalam jumlah unit usaha yang beroperasi. Kelompok agroindustri yang tetap mengalami pertumbuhan antara lain yang berbasis kelapa sawit, pengolahan ubi kayu dan industri pengolahan ikan. Kelompok agroindustri
ini dapat berkembang dalam keadaan krisis karena tidak bergantung pada bahan baku dan bahan tambahan impor serta peluang pasar ekspor yang besar. Sementara kelompok agroindustri yang tetap dapat bertahan pada masa krisis adalah industri mie, pengolahan susu dan industri tembakau yang disebabkan oleh peningkatan permintaan di dalam negeri dan sifat industri yang padat karya[3]. Kelompok agroindustri yang mengalami penurunan adalah industri pakan ternak dan minuman ringan. Penurunan industri pakan ternak disebabkan ketergantungan impor bahan baku (bungkil kedelai, tepung ikan dan obat-obatan). Sementara penurunan pada industri makanan ringan lebih disebabkan oleh penurunan daya beli masyarakat sebagai akibat krisis ekonomi. Berdasarkan data perkembangan ekspor tiga tahun setelah krisis moneter 1998-2000, terdapat beberapa kecenderungan komoditas mengalami pertumbuhan yang positif antara lain, minyak sawit dan turunannya, karet alam, hasil laut, bahan penyegar seperti kakao, kopi dan teh, hortikultuta serta makanan ringan/kering[7]. Berdasarkan potensi yang dimiliki, beberapa komoditas dan produk agroindustri yang dapat dikembangkan pada masa mendatang antara lain, produk berbasis pati, hasil hutan non kayu, kelapa dan turunannya, minyak atsiri dan flavor alami, bahan polimer non karet serta hasil laut non ikan[8]. Dengan demikian, agroindustri merupakan langkah strategis untuk meningkatkan nilai tambah hasil pertanian melalui pemanfaatan dan penerapan teknologi, memperluas lapangan pekerjaan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat[9]. Pada kenyataannya, perkembangan nilai ekspor agroindustri masih relatif lambat dibandingkan dengan subsektor industri lainnya. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain[3] :
1. Kurang cepatnya pertumbuhan sektor pertanian sebagai unsur utama dalam menunjang
agroindustri, di pihak lain juga disebabkan oleh kurangnya pertumbuhan sektor industri yang mendorong sektor pertanian.
2. Pemasaran produk agroindustri lebih dititik beratkan pada pemenuhan pasar dalam
negeri. Produk-produk agroindustri yang diekspor umumnya berupa bahan mentah atau semi olah.
3. Kurangnya penelitian yang mengkaji secara mendalam dan menyeluruh berbagai aspek
yang terkait dengan agroindustri secara terpadu, mulai dari produksi bahan baku, pengolahan dan pemasaran serta sarana dan prasarana, seperti penyediaan bibit, pengujian dan pengembangan mutu, transportasi dan kelengkapan kelembagaan.
4. Kurangnya minat para investor untuk menanamkan modal pada bidang agroindustri.
Tantangan dan harapan bagi pengembangan agroindustri di Indonesia adalah bagaimana meningkatkan keunggulan komparatif produk pertanian secara kompetitif menjadi produk unggulan yang mampu bersaing di pasar dunia. Dalam lingkup perdagangan, pengolahan hasil pertanian menjadi produk agroindustri ditunjukkan untuk meningkatkan nilai tambah komoditas tersebut. Semakin tinggi nilai produk olahan, diharapkan devisa yang diterima oleh negara juga meningkat serta keuntungan yang diperoleh oleh para pelaku agoindustri juga relatif tinggi. Untuk dapat terus mendorong kemajuan agroindustri di Indonesia antara lain diperlukan :[6] 1. Kebijakan-kebijakan serta insentif yang mendukung pengembangan agroindustri.
2. Langkah-langkah yang praktis dan nyata dalam memberdayakan para petani, penerapan
teknologi tepat guna serta kemampuan untuk memcahkan masalah-masalah yang dihadapi. 3. Perhatian yang lebih besar pada penelitian dan pembangunan teknologi pascapanen yang tepat serta pengalihan teknologi tersebut kepada sasaran pengguna.
4. Alur informasi yang terbuka dan memadai.
5. Kerjasama dan sinergitas antara perguruan tinggi, lembaga penelitian, petani dan industri.
Pembangunan dan pengembangan agroindustri secara tepat dengan dukungan sumberdaya lain dan menjadi strategi arah kebijakan pemerintah diharapkan dapat meningkatkan keberhasilan negara, berdasarkan tolok ukur sebagai berikut[3] : 1. Menghasilkan produk agroindustri yang berdaya saing dan memiliki nilai tambah dengan ciri-ciri berkualitas tinggi.
2. Meningkatkan perolehan devisa dan kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB)
nasional.
3. Menyediakan lapangan kerja yang sangat diperlukan dalam mengatasi ledakan
penggangguran.
4. Meningkatkan kesejahteraan para pelaku agroindustri baik di kegiatan hulu, utama
agroindustri.
[sunting] Rujukan
1. ^ Anonim. 1983. Simposium nasional Agroindustri I, Jurusan Teknologi industri
London
3. ^ a b c d e [Mangunwidjaja, D. dan Sailah, I. 2009. Pengantar Teknologi Pertanian. Penebar
Swadaya. Bogor.]
4. ^ Dominguez, P.G. and Adriono, L.S, 1994. BIMP-EAGA Agroindustrial Cooperation: a
Agroindustri. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Inovatif Pascapanen untuk Pengambangan Industri Berbasis Pertanian. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian. Bogor.
7. ^ Anonim. 2000. Perkembangan Ekspor Produk Industri Kimia, Hutan dan Agro.
Seminar Nasional Teknologi Inovatif Pascapanen untuk Pengambangan Industri Berbasis Pertanian. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian. Bogor. Minyak dapat diekstraksi dengan perkolasi, (http://um.ac.id) imersi, (http://ksupointer.com) dan gabungan perkolasi-imersi. Dengan metode perkolasi, pelarut jatuh membasahi bahan tanpa merendam dan berkontak dengan seluruh spasi diantara partikel. Sementara imersi terjadi saat bahan benar-benar terendam oleh pelarut yang bersirkulasi di dalam ekstraktor. Sehingga dapat
disimpulkan: Dalam proses perkolasi, laju di saat pelarut berkontak dengan permukaan bahan selalu tinggi dan pelarut mengalir dengan cepat membasahi bahan karena pengaruh gravitasi.
Dalam proses imersi, bahan berkontak dengan pelarut secara periodeik sampai bahan benar-banar terendam oleh pelarut. Oleh karena itu pelarut mengalir perlahan pada permukaan bahan, bahkan saat sirkulasinya cepat. Untuk perkolasi yang baik, partikel bahan harus sama besar untuk mempermudah pelarut bergerak melalui bahan. Dalam kedua prosedur, pelarut disirkulasikan secara counter-current terhadap bahan. Sehingga bahan dengan kandungan minyak paling sedikit harus berkontak dengan pelarut yang kosentrasinya paling rendah.
Metode perkolasi biasa digunakan untuk mengekstraksi bahan yang kandungan minyaknya lebih mudah terekstraksi. (http://yan.komputasi.web.id) Sementara metode imersi lebih cocok digunakan untuk mengekstraksi minyak yang berdifusi lambat. Ekstraksi bahan makanan biasa dilakukan untuk mengambil senyawa pembentuk rasa bahan tersebut. Misalnya senyawa yang menimbulkan bau dan/atau rasa tertentu. Ada dua jenis ekstraktor yang lazim digunakan pada skala laboratorium, yaitu ekstraktor Soxhlet dan ekstraktor Butt. Pada ekstraktor Soxhlet, pelarut dipanaskan dalam labu didih sehingga menghasilkan uap. Uap tersebut kemudian masuk ke kondensor melalui pipa kecil dan keluar dalam fasa cair. Kemudian pelarut masuk ke dalam selongsong berisi padatan. Pelarut akan membasahi sampel dan tertahan di dalam selongsong sampai tinggi pelarut dalam pipa sifon sama dengan tinggi pelarut di selongsong. Kemudian pelarut seluruhnya akan menggejorok masuk kembali ke dalam labu didih dan begitu seterusnya. Peristiwa ini disebut dengan efek sifon. Prinsip kerja ekstraktor Butt mirip dengan ekstraktor Soxhlet. Namun pada ekstraktor Butt, uap pelarut naik ke kondensor melalui annulus di antara selongsong dan dinding dalam tabung Butt. Kemudian pelarut masuk ke dalam selongsong langsung lalu keluar dan masuk kembali ke dalam labu didih tanpa efek sifon. Hal ini menyebabkan ekstraksi Butt berlangsung lebih cepat dan berkelanjutan (rapid). Selain itu ekstraksinya juga lebih merata. Ekstraktor Butt dinilai lebih efektif daripada ekstraktor Soxhlet. Hal ini didasari oleh faktor berikut:
Bagian 2
Pada ekstraktor Soxhlet cairan akan menggejorok ke dalam labu setelah tinggi pelarut dalam selongsong sama dengan pipa sifon. Hal ini menyebabkan ada bagian sampel yang berkontak lebih lama dengan cairan daripada bagian lainnya. Sehingga sampel yang berada di bawah akan terekstraksi lebih banyak daripada bagian atas. Akibatnya ekstraksi menjadi tidak merata. Sementara pada ekstraktor Butt, pelarut langsung keluar menuju labu didih. Sampel berkontak dengan pelarut dalam waktu yang sama. Pada ekstraktor Soxhlet terdapat pipa sifon yang berkontak langsung dengan udara ruangan. Maka akan terjadi perpindahan panas dari pelarut panas di dalam pipa ke ruangan. Akibatnya suhu di dalam Soxhlet tidak merata. Sedangkan pada ekstraktor Butt, pelarut seluruhnya dilindungi oleh jaket uap yang mencegah perpindahan panas pelarut ke udara dalam ruangan.
Teh merupakan yang paling sering kita konsumsi sehari-hari. Senyawa-senyawa yang terkandung dalam teh adalah kafein. Kafein merupakan zat penikmat yang terdapat di dalam tumbuha-tumbuhan baik itu terdapat dalam biji-bijian maupun daun. Kafein juga berbahaya bagi tubuh manusia apabila di konsumsi berlebih karena dapat mengakibatkan keracunan, gelisah, sensitif, dan tremor. Kafein merupakan zat racun. Maka dari itu, melalui pemisahan yang disebut ekstraksi kita dapat memperoleh crude kafein dari daun teh. Selain itu metode ekstraksi yang di gunakan dalam percobaan ini sangat penting untuk dipelajari karena merupakan salah satu operasi inti dalam industri teknik kimia yang tentunya kelak akan sangat bermanfaat dalam mendukung karir kita sebagai ahli kimia. Banyak senyawa nitrogen dalam tumbuhan mengandung atom nitrogen basa dan karena itu diekstrak dari dalam tumbuhan itu dengan asam encer. Senyawa itu disebut dengan alkoloid yang artinya mirip alkali. Contoh dari senyawa alkaloid adalah nikotina dan kafein (Fessenden, 1999 : 269). Untuk memahami prinsip-prinsip dasar ekstraksi, harus terlebih dahulu dibahas berbagai istilah yang digunakan untuk menyatakan keefektifan pemisahan. Untuk suatu zat terlarut A yang didistribusikan antara fase tak-tercampurkan a dan b hukum distribusi (partisi) Nerust menyatakan, bahwa asal keadaan melekulnya sama dalam kedua cairan dan temperatur adalah konstan: Dimana KD adalah sebuah tetapan yang dikenal sebagai koefesien distribusi (koefisien partisi). Hukum ini seperti dinyatakan di atas secara termodinamis tidaklah benar-benar tepat (misalnya, tak diperhitungkan aktivitas dari berbagai spesi itu, dan karenanya diharapkan hanya akan berlaku dalam larutan encer dimana angka banding aktivitas itu mendekati satu), tetapi merupakan suatu pendekatan yang berguna. Pada penerapan praktis ekstraksi pelarut ini, kita tentukan dalam memperhatikan fraksi zat terlarut total dalam fase satu atau yang lainnya, tidak peduli bagaimanapun cara-cara disosiasi, atau interaksinya dengan spasi-spasi lain yang terlarut (Basset, 1994 : 165). Di antara berbagai jenis metode pemisahan, ektraksi pelarut atau disebut ekstraksi air merupakan metode pemisahan yang paling baik dan populer. Alasan utamanya adalah bahwa pemisahan ini dapat dilakukan baik dalam tingkat makro ataupun mikro. Prinsip metode ini didasarkan pada distribusi zat pelarut dengan perbandingan tertentu setara antara dua pelarut yang tidak saling bercampur, seperti benzena, karbon hertoksida atau kloroform. Batasannya adalah zat terlarut dapat ditransfer pada jumlah yang berbeda dalam kedua fase pelarut. Terkini dapat digunakan untuk hal preperative, pemurnian, memperkaya pemisahan serta analisis pada semua skala kerja. Mula-mula metode ini dikenal dalam kimia analisis, kemudian berkembang menjadi metode yang baik, sederhana, cepat, dan digunakan untuk ion-ion logam yang bertindak sebagai tracer (pengotor) dan ion logam dalam jumlah makro logam (Khopkar, 1990 : 85). Ekstraksi cairan-cairan merupakan suatu teknik dalam suatu larutan (biasanya dalam air) dibuat bersentuhan dengan suatu pelarut kedua (biasanya organik), yang pada hakekatnya tak tercampurkan dengan yang disebut pertama dan menimbulkan perpindahan satu atau lebih zat terlarut (solute) kedalam pelarut yang kedua itu (Basset, 1994 : 165). Kafein sendiri adalah zat yang secara ilmiah di produksi oleh dedaunan dan biji-bijian tumbuhan. Kafein juga di produksi secara artifisial dan di tambahkan ke dalam beberapa produk makanan. Kafein terdapat di dalam daun teh, biji, kopi, coklat, dan obat penghilang rasa sakit. Pada minuman ringan juga sering di tambahkan dengan kafein (Anonym1, 2006).
Kafein merupakan alkoloid dengan nama 1,1,7-trimetil xanthina. Kafein berfungsi sebagai stimulan. Merupakan hablur yang pahit dengan warna putih mengkilat, kristal menjarum dengan titik mencair atau titik leleh 236C, dan tidak berbau. Kafein terdapat pada teh, kopi, cola, mente, dan cokelat, selain itu kafein juga diperoleh dari sintesa kimia. Kadar kafein dalam teh lebih besar dari pada dalam kopi. Kadar kafein dalam teh berkisar antara 2-4%, sedangkan dalam kopi hanya 0,5%. Kafein dapat bereaksi dengan iodium secara adisi, sehingga kadar kafein dapat dihitung dengan menggunakan larutan iodium. Untuk reaksi adisi dengan kafein digunakan iodium berlebih. Iodium dianalisa dengan titrasi reduksi ( Anonym2, 2003). Kafein merupakan zat stimulan ringan yang dapat menyebabkan jantung jadi berdebar dan menghilangkan rasa kantuk, banyak orang yang telah mengkonsumsi kafein menjadi lebih enerjik dan bersemangat. Terlalu banyak mengkonsumsi kafein menyebabkan gelisah, sensitif, insomnia, dan tremor. Kafein dapat bersifat racun. Kafein didapatkan dari isolasi daun teh. Dalam daun teh tidak hanya mengandung kafein tapi juga substansi lain seperti celulose. Warna coklat dari larutan coklat berasal dari pigmen flavonoid dan klorofil. Walaupun klorofil larut dalam metilen clorida, tetapi kebanyakan substansi lain dalam teh (Anonym3, 2006). Partisi zat-zat terlarut antara 2 cairan yang tidak campur menawarkan banyak kemungkinan yang menarik untuk pemisahan analitis. Bahkan dimana tujuan primer bukan analitis tapi preparatif, eksrtraksi pelarut merupakan suatu langkah penting dalam urutan yang menuju ke suatu produk murni itu dalam laboratorium organik, anorganik, atau biokimia. Seringkali suatu pemisahan ekstraksi pelarut dapat diselesaikan dalam beberapa menit (Day dan Underwood, 1986 : 468). 1. Pembentukkan kompleks yidak bermuatan yang merupakan golongan ekstraksi. 2. Distribusi dari kompleks yang terekstraksi 3. Interaksinya yang mungkin dalam fase organik.(Khopkar, 2003 : 79). Tiga metode dasar dalam ekstraksi cair-cair adalah ekstraksi bertahap (batch) ekstraksi kontinyu dan conter current. Ekstraksi bertahap merupakan cara yang paling sederhana. Caranya cukup dengan menambahkan pelarut pengekstraksi yang tidak bercampur dengan pelarut semula. Kemudian dilakukan pengocokan sehingga terjadi kesetimbangan konsentrasi zat yang akan di ekstraksi pada kedua lapisan. Setelah ini tercapai, lapisan didiamkan dan dipisahkan. Metode ini sering digunakan untuk pemisahan analitik. Kesempurnaan ekstraksi tergantung pada banyaknya ekstraksi yang dilakukan. Hasil yang baik diperoleh jika jumlah ekstraksi yang dilakukan berulang kali dengan jumlah pelarut sedikit-sedikit (Khopkar, 2003 : 75). Tags: ahli kimia, crude kafein, industri teknik kimia, insomnia, jenis metode pemisahan, Kadar kafein, Kimia Bahan Pangan, laboratorium organik, metode ekstraksi, sensitif, senyawa nitrogen, Teh merupakan, zat penikmat Kategori : Kimia Bahan Pangan, Kimia Instrumen, Dengan Kata Kunci Kimia : gula menjadi etanol, kadar gula dalam larutan fermentasi, khamir Saccharomyces cereviseae, konsentrasi amilase, larutan molasses proses gelatinasi khamir saccharomyces pengertian khamir gelatinasi fermentasi gula Sampai di sini, yang telah dibahas adalah, cairan satu komponen, yakni cairan murni. Fasa cair yang berupa sistem dua atau multi komponen, yakni larutan juga sangat penting. Larutan terdiri atas cairan yang melarutkan zat (pelarut) dan zat yang larut di dalamnya (zat terlarut). Pelarut tidak harus cairan, tetapi dapat berupa padatan atau gas asal dapat melarutkan zat lain. Sistem semacam ini disebut sistem dispersi. Untuk sistem
dispersi, zat yang berfungsi seperti pelarut disebut medium pendispersi, sementara zat yang berperan seperti zat terlarut disebut dengan zat terdispersi (dispersoid). Baik pada larutan ataupun sistem dispersi, zat terlarut dapat berupa padatan, cairan atau gas. Bahkan bila zat terlarut adalah cairan, tidak ada kesulitan dalam membedakan peran pelarut dan zat terlarut bila kuantitas zat terlarut lebih kecul dari pelarut. Namun, bila kuantitas zat terlarut dan pelarut, sukar untuk memutuskan manakah pelarut mana zat terlarut. Dalam kasus yang terakhir ini, Anda dapat sebut komponen 1, komponen 2, dst. a. Konsentrasi Konsentrasi larutan didefinisikan dengan salah satu dari ungkapan berikut: Ungkapan konsentrasi 1. persen massa (%) =(massa zat terlarut/ massa larutan) x 100 2. molaritas (konsentrasi molar) (mol dm-3) =(mol zat terlarut)/(liter larutan) 3. molalitas (mol kg-1) =(mol zat teralrut)/(kg pelarut) b. Tekanan uap Tekanan uap cairan adalah salah satu sifat penting larutan. Tekanan uap larutan juga penting dan bermanfaat untuk mengidentifikasi larutan. Dalam hal sistem biner, bila komponennya mirip ukuran molekul dan kepolarannya, misalnya benzen dan toluen, tekanan uap larutan dapat diprediksi dari tekanan uap komponennya. Hal ini karena sifat tekanan uap yang aditif. Bila larutan komponen A dan komponen B dengan fraksi mol masing-masing adalah xA dan xB berada dala kesetimbangan dengan fasa gasnya tekanan uap masing-masing komponen sebanding dengan fraksi molnya dalam larutan. Tekanan uap komponen A, pA,diungkapkan sebagai: pA = pA0 xA (7.2) pA0 adalah tekanan uap cairan A murni pada suhu yang sama. Hubungan yang mirip juga berlaku bagi tekanan uap B, pB. Hubungan ini ditemukan oleh kimiawan Perancis Francois Marie Raoult (1830-1901) dan disebut dengan hukum Raoult. Untuk larutan yang mengikuti hukum Raoult, interaksi antara molekul individual kedua komponen sama dengan interaksi antara molekul dalam tiap komponen. Larutan semacam ini disebut larutan ideal. Gambar 7.6 menunjukkan tekanan uap larutan ideal sebagai fungsi konsentrasi zat teralrut. Tekanan total campuran gas adalah jumlah pA dan pB, masingmasing sesuai dengan hukum Raoult.
Gambar 7.6 Tekanan total dan parsial larutan ideal. c. Larutan ideal dan nyata Sebagaimana juga perilaku gas nyata berbeda dengan perilaku gas ideal, perilaku larutan nyata berebeda dengan perilaku larutan ideal, dengan kata lain berbeda dari hukum Raoult. Gambar 7.7(a) menunjukkan kurva tekanan uap sistem biner dua cairan yang cukup berbeda polaritasnya, aseton Me2CO dan karbon disulfida CS2. Dalam hal ini, penyimpangan positif dari hukum Raoult (tekanan uap lebih besar) diamati. Gambar 7.7(b) menunjukkan tekanan uap sistem biner aseton dan khloroform CHCl3. Dalam kasus ini, penyimpangan negatif dari hukum Raoult diamati. Garis putus-putus menunjukkan perilaku larutan ideal. Peilaku larutan mendekati ideal bila fraksi mol komponen mendekati 0 atau 1. Dengan menjauhnya fraksi mol dari 0 atau 1, penyimpangan dari ideal menjadi lebih besar, dan kurva tekanan uap akan mencapai minimum atau maksimum.
Gambar 7.7 Tekanan total dan parsial larutan nyata (25C). Penyebab penyimpangan dari perilaku ideal sebagian besar disebabkan oleh besarnya interaksi molekul. Bila pencampuran komponen A dan B menyebabkan absorpsi kalor dari lingkungan (endoterm), interaksi molekul antara dua komponen lebih kecil daripada pada masing-masing komponen, dan penyimpangan positif dari hukum Raoult akan terjadi. Sebaliknya, bila pencampuran menghasilkan kalor ke lingkungan (eksoterm), penyimpangan negatif akan terjadi. Bila ikatan hidrogen terbentuk antara komponen A dan komponen B, kecenderungan salah satu komponen untuk meninggalkan larutan (menguap) diperlemah, dan penyimpangan negatif dari hukum Raoult akan diamati. Kesimpulannya, penyebab penyimpangan dari hukum Raoult sama dengan penyebab penyimpangan dari hukum gas ideal. d. Kenaikan titik didih dan penurunan titik beku Bila dibandingkan tekanan uap larutan pada suhu yang sama lebih rendah dari tekanan uap pelarutnya. Jadi, titik didih normal larutan, yakni suhu saat fasa gas pelarut mencapai 1 atm, harus lebih tinggi daripada titik didih pelarut. Fenomena ini disebut dengan kenaikan titik didih larutan. Dengan menerapkan hukum Raoult pada larutan ideal, kita dapat memperoleh hubungan berikut: pA = pA0 xA = pA0 [nA /(nA + nB)] . (7.3) (pA0- pA)/ pA0 = 1 xA = xB (7.4)
xA dan xB adalah fraksi mol, dan nA dan nB adalah jumlah mol tiap komponen. Persamaan ini menunjukkan bahwa, untuk larutan ideal dengan zat terlarut tidak mudah menguap, penurunan tekanan uap sebanding dengan fraksi mol zat terlarut. Untuk larutan encer, yakni nA + nB hampir sama dengan nA, jumlah mol nB dan massa pada konsentrasi molal mB diberikan dalam ungkapan. xB = nB/(nA + nB) = nB/nA= nB/(1/MA) = MAmB (7.5) MA adalah massa molar pelarut A. Untuk larutan encer, penurunan tekanan uap sebanding dengan mB, massa konsentrasi molal zat terlarut B. Perbedaan titik didih larutan dan pelarut disebut dengan kenaikan titik didih, Tb. Untuk larutan encer, kenaikan titik didih sebanding dengan massa konsentrasi molal zat terlarut B. Tb = Kb mB (7.6) Tetapan kesebandingan Kb khas untuk setiap pelarut dan disebut dengan kenaikan titik didih molal. Hubungan yang mirip juga berlaku bila larutan ideal didinginkan sampai membeku. Titik beku larutan lebih rendah dari titik beku pelarut. Perbedaan antara titik beku larutan dan pelarut disebut penurunan titik beku, Tf. Untuk larutan encer penurunan titik beku akan sebanding dengan konsentrasi molal zat terlarut mB Tf = Kf mB (7.7) Tetapan kesebandingannya Kb khas untuk tiap pelarut dan disebut dengan penurunan titik beku molal. Tabel 7.3 Kenaikan titik didih dan penurunan titik beku molal. pelarut titik didih (C) Kb pelarut titik beku (C) Kf CS2 46 2.40 H2O 0 1.86 aseton 55,9 1,69 benzen 5,1 5,07 benzen 79,8 2,54 asam asetat 16,3 3,9 H2O 100 0,51 kamfer 180 40 Dengan menggunakan nilai ini dan persamaan 7.6 dan 7.7 dimungkinkan untuk menentukan massa molar zat terlarut yang belum diketahui. Kini, penentuan massa molekul lebih mudah dilakukan dengan spektrometer massa. Sebelum spektrometer massa digunakan dengan rutin, massa molekul umumnya ditentukan dengan menggunakan kenaikan titik didih atau penurunan titik beku. Untuk kedua metoda, derajat kesalahan tertentu tak terhindarkan, dan keterampilan yang baik diperlukan agar didapatkan hasil yang akurat. e. Tekanan osmosis Membran berpori yang dapat dilalui pelarut tetapi zat terlarut tidak dapat melaluinya disebut dengan membran semipermeabel. Bila dua jenis larutan dipisahkan denga membran semipermeabel, pelarut akan bergerak dari sisi konsentrasi rendah ke sisi konsentrasi tinggi melalui membran. Fenomena ini disebut osmosis. Membran sel adalah contoh khas membran semipermeabel. Membran semipermeabel buatan juga tersedia. Bila larutan dan pelarut dipisahkan membran semipermeabel, diperlukan tekanan yang cukup besar agar pelarut bergerak dari larutan ke pelarut. Tekanan ini disebut dengan tekanan osmosis. Tekanan osmosis larutan 22,4 dm3 pelarut dan 1 mol zat terlarut pada 0 C adalah 1,1 x 105 N m-2. Hubungan antara konsentrasi dan tekanan osmoisi diberikan oleh hukum vant Hoffs. V = nRT (7.8) adalah tekanan osmosis, V volume, T temperatur absolut, n jumlah zat (mol) dan R gas.
Anda dapat melihat kemiripan formal antara persamaan ini dan persamaan keadaan gas. Sebagaimana kasus dalam persamaan gas, dimungkinkan menentukan massa molekular zat terlarut dari hubungan ini. f. Viskositas Gaya tarik menarik antarmolekul yang besar dalam cairan menghasilkan viskositas yang tinggi. Koefisien viskositas didefinisikan sebagai hambatan pada aliran cairan. Gas juga memiliki viskositas, tetapi nilainya sangat kecil. Dalam kasus tertentu viskositas gas memiliki peran penting, misalnya dalam peawat terbang. Viskositas 1. Viskositas cairan yang partikelnya besar dan berbentuk tak teratur lebih tinggo daripada yang partikelnya kecil dan bentuknya teratur. 2. Semakin tinggi suhu cairan, semakin kecil viskositasnya. Dua poin ini dapat dijelaskan dengan teori kinetik. Tumbukan antara partikel yang berbentuk bola atau dekat dengan bentuk bola adalah tumbukan elastik atau hampir elastik. Namun, tumbukan antara partikel yang bentuknya tidak beraturan cenderung tidak elastik. Dalam tumbukan tidak elastik, sebagian energi translasi diubah menjadi energi vibrasi, dan akibatnya partikel menjadi lebih sukar bergerak dan cenderung berkoagulasi. Efek suhu mirip dengan efek suhu pada gas. Koefisien viskositas juga kadang secara singkat disebut dengan viskositas dan diungkapkan dalam N s m-2 dalam satuan SI. Bila sebuah bola berjari-jari r bergerak dalam cairan dengan viskositas dengan kecepatan U, hambatan D terhadap bola tadi diungkapkan sebagai. D = 6hrU (7.9) Hubungan ini (hukum Stokes) ditemukan oleh fisikawan Inggris Gabriel Stokes (18191903). g. Tegangan permukaan Tegangan permukaan juga merupakan sifat fisik yang berhubungan dengan gaya antarmolekul dalam cairan dan didefinisikan sebagai hambatan peningkatan luas permukaan cairan. Awalnya tegangan permukaan didefinisikan pada antarmuka cairan dan gas. Namun, tegangan yang mirip juga ada pada antarmuka cairan-cairan, atau padatan dan gas. Tegangan semacam ini secara umum disebut dengan tegangan antarmuka. Tarikan antarmolekul dalam dua fas dan tegangan permukaan di antarmuka antara dua jenis partikel ini akan menurun bila tempeartur menurun. Tegangan antarmuka juga bergantung pada struktur zat yang terlibat. Molekul dalam cairan ditarik oleh molekul di sekitarnya secara homogen ke segala arah. Namun, molekul di permukaan hanya ditarik ke dalam oleh molekul yang di dalam dan dengan demikian luas permukaan cenderung berkurang. Inilah asal mula teori tegangan permukaan. Bentuk tetesan keringat maupun tetesan merkuri adalah akibat adanya tegangan permukaan. Cairan naik dalam kapiler, fenomena kapiler, juga merupakan fenomena terkenal akibat adanya tegangan permukaan. Semakin besar tarikan antar molekul cairan dan kapilernya, semakin besar daya basah cairan. Bila gaya gravitasi pada cairan yang naik dan tarikan antara cairan dan dinding kapiler menjadi berimbang, kenaikan akan terhenti. Tegangan permukaan diungkapkan sebagai. = rhdg/2 . (7.10) h adalah tinggi kenaikan cairan, r radius kapiler dan g percepatan gravitasi. Jadi, tegangan
KEMAMPUAN YANG DIUJI Mendeskripsikan notasi unsur dan kaitannya dengan konfigurasi elektron serta jenis ikatan kimia yang dapat dihasilkannya Memprediksi letak unsur dalam tabel periodik Memprediksi jenis ikatan kimia/jenis interaksi molekuler Menyelesaikan perhitungan kimia yang berkaitan dengan hukum dasar kimia Menganalisis persamaan reaksi kimia Menganalisis data daya hantar listrik beberapa larutan Mendeskripsikan konsep pH larutan Menghitung konsentrasi asam/basa pada
3.
Menganalisis sifat larutan penyangga Menghitung pH larutan garam yang terhidrolisis Menyimpulkan terbentuknya endapan/larutan dari data Ksp Menyimpulkan sifat koligatif larutan berdasarkan data Menganalisis diagram PT yang berkaitan dengan sifat koligatif larutan Menyimpulkan penerapan sifat koloid di dalam kehidupan sehari-hari Menyimpulkan penerapan konsep minyak bumi yang berkaitan dengan efisiensi BBM Mendeskripsikan senyawa turunan alkana Mengidentifikasi senyawa benzena dan turunannya Menganalisa data yang berhubungan dengan polimer Mendeskripsikan makromolekul Menyimpulkan peristiwa eksoterm/endoterm pada peristiwa termokimia Menentukan kalor reaksi Menghitung laju reaksi berdasarkan data eksperimen Mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi Menganalisis pergeseran kesetimbangan Menghitung harga Kc/Kp Mendeskripsikan persamaan reaksi redoks Mendeskripsikan diagram sel volta Menerapkan hukum Faraday Mendeskripsikan fenomena korosi Mendeskripsikan mineral suatu unsur Mendeskripsikan sifat unsur golongan tertentu Mendeskripsikan cara memperoleh unsur dan
4. Memahami senyawa organik, gugus fungsi dan reaksinya, benzena dan turunannya, makromolekul serta lemak. 5. Menentukan perubahan energi dalam reaksi kimia, cara pengukuran dan perhitungannya. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktorfaktor yang memengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri. Memahami reaksi oksidasireduksi dan sel elektrokimia serta penerapannya dalam teknologi dan kehidupan sehari-hari. Memahami karakteristik unsurunsur penting, terdapatnya di alam, pembuatan dan kegunaanya.
6.
7.
8.
kegunaannya Posted 21st November 2009 by MOTIVASI BELAJAR PLUS Labels: SKL UNAS KIMIA SMA/MA 2010 0
Add a comment
Nov 14
Pada proses pembentukan senyawa ion, kita dapat mengatakan bahwa setiap atom Ca melepaskan 2 elektron dan setiap atom Cl mengangkap 1 elektron. Karena ada 2 elektron yang dilepaskan maka ada 2 atom Cl yang menangkap elektron itu. Okay, sekarang kita diskusikan apa yang terjadi dengan ion-ion itu. Pada saat ion-ion Ca2+ terbentuk, dengan cepat sekali ionion Cl- juga terbentuk. Ion-ion itu langsung tarik menarik dan merapat hingga terbentuklah padatan CaCl2. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa setiap ion Ca2+ dikelilingi oleh ion-ion Cl- dan setiap ion Cl- dikelilingi oleh ion-ion Ca2+. Terbentuklah suatu struktur raksasa dan padatan CaCl2 dikatakan sebagai kristal. Kristal tidak terdiri atas molekul-molekul, karena dalam suatu kristal semua ionnya terikat menyatu. Oleh karena itu, rumus kimia senyawa ion tidak dapat ditulis sebagai rumus molekul, karena harga n-nya tak terhingga. Semua senyawa ion hanya dapat dinyatakan sebagai rumus empiris, yaitu rumus perbandingan antara ion positif dan ion negatifnya. CaCl2 adalah rumus empiris, sehingga kita hanya dapat mengatakan CaCl2 terdiri atas ion-ion Ca2+ dan ion-ion Cl- dengan perbandingan 1 : 2. Bagian terkecil dari CaCl2 bukan terdiri atas 1 ion Ca2+ dan 2 ion Cl-. Rumus empiris dari suatu kristal ion berbeda dengan rumus empiris senyawa kovalen. Kristal ion rumus kimianya hanya dapat dinyatakan dengan rumus empiris, tidak memiliki rumus molekul, sedang rumus empiris senyawa kovalen merupakan penyederhanaan dari rumus molekulnya. Semoga penjelasan di atas dapat dipahami dengan baik, sehingga sifat-sifat zat yang dipengaruhi oleh jenis ikatannya dapat dibedakan dengan argumentasi yang jelas. Banyak artikel yang telah saya terbitkan, yang berhubungan dengan sifat-sifat senyawa. Ikuti blog yang telah saya sediakan. Dalam bahasa Inggris, Anda dapat membuka www.etnarufiati.blogspot.com Posted 14th November 2009 by MOTIVASI BELAJAR PLUS Labels: Miskonsepsi Rumus Kimia Ikatan Kimia 0
Add a comment
Nov 13
Kali ini saya akan menjawab pertanyaan tentang "Hubungan dipol air dengan kemampuannya sebagai pelarut universal."
Air memang sungguh-sungguh hebat. Banyak sekali zat yang dapat larut dalam air. Apa yang terjadi saat suatu zat kita larutkan ke dalam air? Gambar disamping menunjukkan proses pelarutan garam dapur, NaCl(s) dalam air, H2O(l). Molekul air terdiri atas 2 atom H yang mengelilingi 1 atom O. Di sekitar atom pusat O terdapat 4 pasang elektron (PE) 2 pasang elektron ikatan (PEI) O - H dan 2 pasang elektron bebas (PEB) dalam kedudukan 3 dimensi (ruang). Menurut teori tolakan pasangan elektron (VSEPR: Valence Shell Electron Pair Repulsion), gaya tolak PEB - PEB > PEB - PEI > PEI - PEI. Oleh karena itu, sudut H-O-H tidak 180 oC dan bentuk molekul ini tidak linier, melainkan berbentuk huruf V atau bengkok (bent). Kedudukan ini tidak simetri dan momen dipolnya > 0. Berarti terjadi pemisahan muatan, di sekitar atom O terdapat kutub negatif dan di sekitar atom H timbul kutub positif. Dikatakan molekul air memiliki dipol permanen. Air begitu berlimpah dan peranannya sangat penting bagi makhluk hidup. Tubuh kita, 75% terdiri atas molekul-molekul air. Salah satu peranan air yang sedang kita bahas ini adalah kemampuannya sebagai pelarut. Pelarut sendiri dapat dibedakan menjadi 2, pelarut polar dan non polar. Pelarut non polar melarutkan zat-zat yang bersifat non polar, sedang pelarut polar mampu melarutkan senyawasenyawa polar dan senyawa-senyawa ion. Maka sebagai pelarut polar, air dapat melarutkan lebih banyak zat dibanding pelarut non polar. Mengapa pelarut dan zat terlarut harus sejenis, non polar dengan non polar misalnya? Mengapa zat yang non polar tidak dapat larut dalam pelarut polar atau sebaliknya? Sebagai contoh I2(s) yang non polar larut baik dalam CCl4(l) non polar dan sukar larut dalam air. Contoh lain, minyak yang non polar tidak larut dalam air. Jika kedua jenis molekul yang dicampur sama-sama non polar, maka mereka sama-sama netral, tidak memiliki dipol. Sehingga keduanya dapat bercampur secara homogen. Demikian pula jika molekul pelarut dan terlarut sama-sama polar, keduanya saling memiliki dipol permanen, maka kutub positif akan tarik menarik dengan kutub negatif dan sebaliknya, sehingga keduanya dapat bercampur homogen. Mengapa senyawa ion dapat larut dalam air? Karena molekul air polar, berarti memiliki muatan, yaitu kutub positif dan kutub negatif. Senyawa ion, terdiri atas kation (ion positif) dan anion (ion negatif). Karena air dan senyawa ion keduanya memiliki muatan, maka mereka dapat saling tarik menarik hingga keduanya dapat bercampur homogen. Kutub positif molekul air menarik ion negatif senyawa ion dan kutub negatif molekul air menarik ion positif senyawa ion. Gambar di atas menunjukkan bahwa molekul air yang menarik ion Cl- ternyata mengelilingi ion itu hingga muatan negatifnya tidak mampu lagi mempengaruhi ion Na+ untuk mendekat dan tarik menarik. Molekul air yang mengelilingi ion Cl- menghalangi ion ini agar tidak bertemu lagi dengan ion Na+. Demikian pula dengan ion Na+. Molekul-molekul air yang menarik ion Na+ juga mengelilingi ion Na+ sehingga ion Na+ tidak lagi tarik menarik dengan ion Cl-. Oleh karena itu ion-ion Na+ dan Cl- yang masing-masing telah diselimuti oleh molekul air dapat tersebar merata (homogen) dan dapat bergerak bebas. Apabila jumlah NaCl yang dilarutkan tidak terlalu banyak, sebatas larutan encer, pada daya hantar listrik, lampu akan menyala terang. Namun, jika jumlah NaCl terlalu banyak walaupun semuanya masih dapat larut, nyala lampu redup atau bahkan tidak menyala. Hal ini disebabkan oleh jumlah molekul air yang mengelilingi ion-ion tidak cukup, sehingga selimut air tidak dapat menutupi seluruh permukaan ion dan terjadilah gaya tarik antara ion-ion Na+ dan Cl-. Gaya tarik ini mengakibatkan ion-ion itu tidak dapat bergerak bebas, seh ingga tidak mampu menghantarkan listrik. Dikatakan bahwa solvasi (solvation) tidak sempurna sehingga ion-ion mengalami polarisasi.
Dapat disimpulkan bahwa air sebagai pelarut polar, mampu menarik zat terlarut hingga mencapai homogenitas yang optimal dengan adanya pembentukan selimut air. Oleh karena itu, senyawa NaCl yang telah larut dalam air, ditulis sebagai Na+(aq) dan Cl-(aq) atau disingkat NaCl(aq). Tanda (aq) menyatakan bahwa terjadi solvasi. Posted 13th November 2009 by MOTIVASI BELAJAR PLUS Labels: Air Proses Pelarutan Pelarut Universal 0
Add a comment
Oct 17
JENIS KATALIS
Katalis adalah suatu zat yang dapat mempercepat reaksi. Ini tergolong katalis positif. Katalis
negatif, atau lebih dikenal sebagai inhibitor (penghambat), merupakan suatu zat yang memperlambat reaksi, dengan tujuan agar mekanisme reaksinya dapat diamati. Inhibitor ini sering digunakan untuk penelitian. Katalis dapat digolongkan menjadi katalis heterogen apabila fasenya berbeda dengan sistem dan pada katalis homogen, fasenya sama dengan sistem. Selama proses berlangsung, katalis ikut ambil bagian dalam reaksi kimia, namun setelah reaksi, katalis terbentuk kmebali dalam jumlah dan keadaan yang sama. Apa yang dilakukan oleh katalis selama reaksi? Mengapa reaksi lebih cepat berlangsung dengan katalis dibanding tanpa katalis? Katalis dapat membentuk jalan baru yang energi aktivasinya lebih rendah dibanding tanpa katalis. Jika energi aktivasi (Ea) rendah, tentu reaksi cepat sekali berlangsung. Karena molekul-molekul yang memiliki energi kinetik relatif rendah dapat memulai reaksi, karena Ea'(Ea dengan katalis) sesuai dengan Ek (energi kinetik). Jalan baru inilah dinyatakan sebagai mekanisme baru. Apakah katalis dapat mengubah harga perubahan entalpi? Tentu saja tidak dapat. Reaksi tanpa atau dengan katalis, perubahan entalpinya tetap. Jalan baru yang ditempuh tidak mengubah keadaan awal dan akhir reaksi, namun hanya mengubah besarnya Ea dan otomatis besarnya energi yang dibebaskan seimbang dengan Ea' dan harg perubahan entalpinya. Posted 17th October 2009 by MOTIVASI BELAJAR PLUS Labels: Konsep Kimia Laju Reaksi 0
Add a comment
Oct 17
ENERGI AKTIVASI
Misalkan suatu reaksi A(g) + B(g) --> AB(g ) adalah eksoterm, maka sejumlah kalor dalam kJ akan dibebaskan. Kalor ini berasal dari sistem yang dibebaskan ke lingkungan sehingga energi dalam sistem berkurang. Jadi energi dalam A + B > AB. Perhatikan gambar. Reaktan A dan B bertumbukan hingga mencapai puncak, yaitu terjadi kompleks teraktifasi atau zat antara. Energi minimum yang diperlukan agar membentuk kompleks teraktifasi dinamakan energi aktivasi. Gambar menunjukkan bahwa setelah membentuk kompleks teraktifasi, sistem melepaskan kalor yang lebih besar dari kalor yang diserap. Itulah sebabnya mengapa reaksi di atas tergolong eksoterm. Apakah kompleks teraktifasi itu? Suatu zat antara yang terbentuk saat reaktan bertumbukan dengan energi aktivasi dan posisi yang tepat. Zat ini hanya terbentuk selama reaksi dan tidak ada pada akhir reaksi. Zat ini aktif; begitu terbeutuk, langsung terurai. Posted 17th October 2009 by MOTIVASI BELAJAR PLUS Labels: Konsep Kimia Laju Reaksi 0
Add a comment
Oct 17
PERUBAHAN SUHU
Suatu reaksi AB(g) --> A(g) + B(g) Mula-mula reaksi berlangsung pada suhu T1. Ternyata reaksi itu sangat lambat, karena molekulmolekul AB(g) yang mencapai energi aktivasi sedikit sekali, seperti terlihat pada gambar. Untuk mempercepat reaksi, maka reaksi itu dipanaskan, karena tergolong reaksi endoterm. Ketika suhu reaksi dinaikkan menjadi T2, molekul-molekul AB(g) menyerap energi kalor yang diberikan, sehingga energi molekulnya meningkat. Sebagian dari molekul-molekul itu energi kinetiknya dapat mencapai energi aktivasi sehingga laju reaksi meningkat. Bagaimana apabila suhunya dinaikkan lagi menjadi T3? Kemungkinan besar laju reaksinya meningkat lagi. Namun harus diperhatikan apakah sistem dapat menyerap kalor lagi tanpa adanya efek samping? Untuk itu sifat zat yang bereaksi harus dilihat dahulu sebelum melanjutkan pemanasan. Jika AB(g) dapat terurai pada suhu lebih tinggi, maka tidak ada hambatan yang berarti. Posted 17th October 2009 by MOTIVASI BELAJAR PLUS Labels: Konsep Kimia Laju Reaksi 0
Add a comment
Oct 17
ORDE REAKSI
The following is an example of concentration effect on reaction rate. A + B --> C From the three data you can compare experiment (1) and (2), then (1) and (3) to find the order of the reaction. State the rate equation then calculate the rate constant.
Posted 17th October 2009 by MOTIVASI BELAJAR PLUS Labels: Konsep Kimia Laju Reaksi 0
Add a comment
Oct 17
Reaksi berikut ini menyangkut 2 fasa, zat padat dan larutan. Misalkan seng direakgsikan denganuhny asam klorida. Persamaan reaksi molekularnya sebagai berikut : Zn(s) + HCl(aq) --> ZnCl2(aq) + H2(g). Sedang persamaan reaksi sesungguhnya adalah persamaan reaksi ionik, yaitu persamaan reaksi dalam bentuk ion. Zat yang larut dalam air ditulis ionnya, sehingga persamaan reaksinya menjadi lebih sederhana. Ion-ion yang tidak bereaksi tidak ditulis. Zn(s) + 2H+(aq) --> Zn2+(aq) + H2(g) Apabila dua macam reaksi kita perhatikan laju reaksinya, reaktan yang satu asam klorida dengan konsentrasi sama dan reaktan satunya logam seng dengan luas permukaan yang berbeda massanya sama. Pada gambar tampak seng yang satu berupa lempeng dan satunya granula atau butiran. Ion H+(aq) yang dapat menyentuh permukaan lempeng seng lebih sedikit dibanding serbuk seng. Bagaimana laju reaksinya? Apakah reaksi ion H+(aq) dengan serbuk seng lebih cepat? Tentu reaksi dengan serbuk seng lebih cepat, karena permukaan bidang sentuh lebih luas, tumbukan efektif akan lebih banyak. Posted 17th October 2009 by MOTIVASI BELAJAR PLUS Labels: Konsep Kimia Laju Reaksi 0
Add a comment
Oct
17
Diagram reaksi endoterm kebalikan dari diagram reaksi eksoterm. Anda telah mempelajari reaksi eksoterm. Sekarang bagaimana penjelasan tentang di agram reaksi endoterm ini? Apa bedanya? Perhatikan bahwa pada awalnya sistem memerlukan sejumlah energi minimum untuk mengadakan tumbukan efektif hingga membentuk kompleks teraktivasi. Perbedaan yang berlawanan antara diagram ini dengan diagram eksoterm adalah bahwa pada reaksi endoterm energi yang diperlukan lebih besar dibanding energi yang dibebaskan. Sehingga pada reaksi ini entalpi sistem bertambah dan perubahan entalpi reaksi diberi tanda +, pada diagram tanda panah ke atas berarti terjadi penyerapan kalor sehingga entalpi sistem bertambah. Posted 17th October 2009 by MOTIVASI BELAJAR PLUS Labels: Konsep Kimia Laju Reaksi 0
Add a comment
Oct 17
terurai
menjadi zat hasil. Pada pembentukan kompleks teraktivasi diperlukan energi, sedang pada penguraian kompleks teraktivasi dibebaskan energi. Pada reaksi ini energi yang dibebaskan lebih besar dari pada energi yang diperlukan. Selisih energi tersebut sebagai perubahan entalpi sistem digambar dengan panah ke bawah yang menunjukkan adanya penurunan entalpi. Posted 17th October 2009 by MOTIVASI BELAJAR PLUS Labels: Konsep Kimia Laju Reaksi 0
Add a comment
Oct 17
Add a comment
Oct
17
Add a comment
Oct 17
TEORI TUMBUKAN
Perhatikan 4 tumbukan yang terjadi pada reaksi antara etena, C2H4 dengan HCl. Tumbukan yang pertama diberi tanda cek sedang ketiga tumbukan yang lain tanda silang. Apa artinya? Apa tumbukan yang pertama sukses, yang lain tidak? Mengapa hanya tumbukan pertama yang sukses? Apa alasannya hingga tumbukan yang lain tidak sukses? Apakah hanya tumbukan pertama yang menghasilkan zat baru? Jika benar, apa syarat tumbukan yang efektif hingga reaksi dapat berlangsung? Tumbukan yang menghasilkan zat baru adalah tumbukan efektif. Tumbukan efektif dapat dicapai jika : 1. Molekul-molekul memiliki energi yang cukup agar dapat mulai bereaksi dengan memutuskan ikatan kimia lawan, dan molekul itu sendiri ikatan kimianya akan putus karena tumbukan dari molekul lain lawan. Energi yang diperlukan ini dinamakan energi aktivasi (Ea), yaitu sejumlah energi minimum yang diperlukan oleh suatu zat untuk memulai reaksi. 2. Posisi tumbukan harus tepat mengenai sasaran, sehingga ikatan kimia lawan dan molekul itu sendiri dapat putus. Jadi putusnya ikatan kimia memerlukan 2 hal penting, yaitu tumbukan dengan Ea dan posisi yang tepat. Perhatikan gambar di atas, walaupun energi cukup, namun jika posisinya tidak tepat, tidak semua energi mengenai ikatan, sehingga terjadi pemborosan energi. Sebaliknya walaupun posisinya tepat mengenai sasaran, namun jika energi molekul belum mencapai Ea, tumbukannya akan pelan, sehingga gaya tarik pada ikatan kimia tidak dapat diputus. Posted 17th October 2009 by MOTIVASI BELAJAR PLUS Labels: Konsep Kimia Laju Reaksi 0
Add a comment
Oct 17
Add a comment
Oct 17
Add a comment
Oct 17
Add a comment
Oct 17
Diagram ini menunjukkan perubahan entalpi pembentukan standar C3H8(g), CO2(g), dan H2O(l). Berapakah perubahan entalpi reaksi pembakaran C3H8(g)? Selesaikan diagram itu. Kemudian buatlah diagram siklus dengan cara mengubah diagram di atas. Posted 17th October 2009 by MOTIVASI BELAJAR PLUS Labels: Termokimia Tugas Kimia 0
Add a comment
Oct 17
DIAGRAM ENTALPI
Di samping adalah diagram entalpi reaksi endoterm dan eksoterm dari dua reaksi yang harga perubahan entalpinya sama, hanya tandanya yang berlawanan. Jika Ba(OH)2.8H2O(s) dicampur dengan NH4SCN(s) dalam gelas kimia, terbentuklah Ba(SCN)2(aq) + H2O(l) + NH3(g) dan gelas kimia menjadi dingin. Jadi reaksi ini endoterm dan kalor yang diperlukan cukup diambil dari lingkungan.Tuliskan persamaan terokimia dari kedua reaksi di atas. Posted 17th October 2009 by MOTIVASI BELAJAR PLUS Labels: Konsep Kimia Termokimia 0
Add a comment
Oct 17
DIAGRAM ENTHALPI
Diagram ini menunjukkan perubahan entalpi pembentukan H2O(l) dari unsur-unsurnya pada suhu kamar dan perubahan entalpi penguraian H2O(l)menjadi unsur-unsurnya pada suhu kamar. H2(g) + 1/2 O2(g) --> H2O(l) H2O(l) --> H2(g) + O2(g) Karena reaksi kedua kebalikan dari reaksi pertama, maka besarnya perubahan entalpi juga sama, namun tandanya berlawanan. Pada pembentukan H2O(l), arah panah pada diagram ke bawah, menunjukkan bahwa entalpi H2(g) + 1/2 O2(g) lebih besar dari entalpi H2O(l), berarti sistem
melepaskan sejumlah kalor ke lingkungan. Reaksi ini tergolong eksoterm, perubahan entalpi bertanda negatif, menunjukkan adanya penurunan entalpi sistem. Untuk reaksi penguraian H2O(l) perubahan entalpi bertanda positif, arah panah pada diagram ke atas, menunjukkan adanya kenaikan entalpi sistem, karena sistem menyerap kalor dari lingkungan. Reaksi ini tergolong endoterm. Posted 17th October 2009 by MOTIVASI BELAJAR PLUS Labels: Konsep Kimia Termokimia 0
Add a comment
Oct 16
Konsep laju reaksi membahas cepat lambatnya reaksi. Untuk keperluan industri, banyak reaksi kimia yang dipercepat agar dalam waktu singkat hasil yang diperoleh sebanyak-banyaknya. Lain halnya dibidang penelitian, umumnya reaksi diperlambat agar dapat diamati perubahannya dengan teliti. Oleh karena itu penting bagi kita memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Gambar di samping menunjukkan faktor konsentrasi yang mempengaruhi laju reaksi. Ada dua reaksi, reaksi antar larutan, gambar atas dan gambar bawah reaksi antar larutan dan padatan. Posted 16th October 2009 by MOTIVASI BELAJAR PLUS Labels: Konsep Kimia Laju Reaksi 1
View comments
Oct 16
Add a comment
Oct 16
Sebelum melakukan percobaan ini sebaiknya Anda latihan menggunakan termometer. Termometer tidak boleh dipegang dengan tangan langsung; gunakan tissue atau bahan isolator lain. Posted 16th October 2009 by MOTIVASI BELAJAR PLUS Labels: Konsep Kimia Termokimia 0
Add a comment
Oct 16
KALORIMETER SEDERHANA
Ini kalorimeter sederhana, terbuat dari polistiren yang dilengkapi dengan pengaduk dan termometer. Bagaimanapun alat ini tidak dapat digunakan untuk reaksi yang berlangsungnya terlalu lama, karena rambatan kalornya sulit dicegah. Jadi gunakan untuk reaksi yang menyangkut larutan saja, sehingga dapat berlangsung cepat, pengadukan tidak sulit dan suhu tertinggi larutan dapat dicatat dengan cepat. Rancanglah percobaan menggunakan alat ini. Tentukan perubahan entalpi suatu reaksi netralisasi antara HCl(aq) dengan NaOH(aq). Posted 16th October 2009 by MOTIVASI BELAJAR PLUS Labels: Termokimia Tugas Kimia 0
Add a comment
Oct 15
sebagai asam sulfat rumusnya (HO)2SO2 atau H2SO4. HClO7 melepas 3 molekul H2O, karena senyawa hidroksida yang ada adalah HOClO3 atau HClO4. Dalam air, sifat hidroksida ini berubah dari kiri ke kanan, sifat basa berkurang, sifat asam bertambah. NaOH(aq) basa paling kuat, Mg(OH)2(aq) basa lemah, Al(OH)3(aq) basa amfoter, H3PO4(aq) asam lemah, H2SO4(aq) asam kuat, HClO4(aq) sifat asamnya paling kuat. Posted 15th October 2009 by MOTIVASI BELAJAR PLUS 0
Add a comment
Oct 13
IKATAN LOGAM
Gambar ini menunjukkan keadaan logam. Dalam penulisan rumus kimia, log
am ditulis sebagai lambang unsurnya. Misalnya besi, Fe. Ini bukan berarti bahwa logam terdiri atas atom-atom logam. Rumus di atas merupakan rumus empiris, rumus yang tidak sebenarnya. Lain halnya dengan unsur non logam, misalkan gas oksigen, rumusnya O2. Tiap molekul O2 terdiri atas 2 atom oksigen. Rumus ini rumus yang sebenarnya, menunjukkan jenis dan jumlah atom yang terdapat dalam tiap molekulnya. Maka tergolong rumus molekul. Logam adalah suatu kristal, bukan molekul. Kristal merupakan struktur raksasa, sedang molekul strukturnya sederhana. Kristal merupakan satu kesatuan ikatan, tanpa ada bagian yang terputus. Jadi dalam suatu kristal, seluruh partikelnya terikat menyatu. Mengapa logam berupa kristal? Karena elektron valensi log am relatif sedikit, maka bebas bergerak, sehingga elektron itu bergerak dari atom logam yang satu ke atom logam lain, dengan derasnya bagaikan arus. Atom logam yang sementara ditinggalkan oleh elektronnya ini menjadi ion positif, sedangkan arus elektron itu berkeliling mengitari seluruh ion positif logam. Selanjutnya ikatan ini dinamakan ikatan logam. Makin kecil jari-jari, atom-atom terjejal makin rapat, ikatan logam makin kuat, makin sulit ion positif logam untuk menarik elektronnya kembali, makin besar energi ionisasinya. Mengapa logam liat, dapat ditempa, tidak seperti non logam yang umumnya rapuh? Karena adanya ikatan logam itulah maka logam dapat ditempa. Arus elektronnya yang mempertahankan
agar ion positif logam tetap terikat menyatu oleh kisi kristal. Mengapa logam merupakan konduktor listrik dan kalor yang baik? Sama alasannya, karena adanya arus elektron, maka bila sebuah batang logam kita pegang ujungnya, ujung yang lain dikenakan api, maka rambatan kalornya cepat sekali, begitu pula bila ujung yang lain terkena arus listrik. Posted 13th October 2009 by MOTIVASI BELAJAR PLUS Labels: Konsep Kimia Ikatan Logam 0
Add a comment
Oct 13
Lih atlah ilustrasi keadaan senyawa-senyawa oksida Na, Mg, dan Al berikut. Pada pembentukan senyawa oksida dari unsurnya, Na(2,8,1) melepas satu elektron menjadi Na+(2,8). Mg(2,8,2) melepas 2e menjadi Mg2+(2,8). Al(2,8,3) harus melepas 3e menjadi Al3+(2,8). Energi ionisasi Na terkecil dan Al terbesar. Pada waktu kationkation itu merapat dengan anion-anion O2-, terjadilah gaya tarik elektrostatik. Selain itu, ada suatu kejadian yang sering terlupakan atau tak terpikirkan, yaitu adanya polarisasi antar kation dan anion dalam pembentukan kisi kristal ion tersebut. Ion Na+, Mg2+, Al3+, jari-jarinya makin kecil, muatannya makin besar. Oleh karena itu maka polarisasi antara Al3+ dan O2- paling besar sehingga dalam Al2O3 ion-ionnya terjejal paling rapat. Kejadian ini mengakibatkan titik leleh Al2O3 lebih tinggi. Posted 13th October 2009 by MOTIVASI BELAJAR PLUS Labels: Konsep Kimia Unsur-unsur Perioda ke 3 SPU 0
Add a comment
Oct 13
Perhatikan struktur kristal NaCl di samping. Kristal kubus yang terbentuk itu akibat susunan ion-ion Na+ dan ion-ion Cl- yang saling mengelilingi. Setiap ion Na+ keseluruhan permukaannya dikelilingi oleh Cl-, demikian pula sebaliknya, seluruh permukaan ion Cl- dikelilingi oleh ion Na+. Ion-ion yang saling mengelilingi itu terjejal rapat, sehingga setiap ion Na+ dikelilingi 6 ion Cl- dan sebaliknya. Jadi dalam kristal itu ion-ion Na+ : ion Cl- = 6 : 6 = 1 : 1. Jadi dapat dikatakan ke enam ion yang mengelilingi itu berada di bagian muka belakang, atas bawah, dan kiri kanan. Karena ion-ion Na+ dan Cl- bagaikan suatu bola, maka serapat apapun penjejalan ion-ion itu, terdapat rongga-rongga diantara mereka. Ion-ion positif dan negatif yang saling mengelilingi terjaring rapat oleh kisi kristal sehingga mereka tidak dapat bergerak bebas. Sebagai akibatnya, padatan senyawa ion ini tidak dapat menghantar listrik. Posted 13th October 2009 by MOTIVASI BELAJAR PLUS Labels: Konsep Kimia Ikatan Ion Struktur Kristal 0
Add a comment
Oct 13
STRUKTUR INTAN
Intan adalah unsur karbon, C. Sehari-hari karbon yang kita jumpai berwarna hitam, tidak seperti intan yang putih berkilauan. Arang kayu, asap kompor atau
jelaga, dan karbon aktif semuanya hitam. Pernah mendengar grafit? Unsur itu juga karbon dan warnanya hitam. Karbon memiliki nomor atom 6, konfigurasi elektron atom C (2,4). Dalam sistem periodik unsur terletak pada perioda 2 dan golongan IVA. Karbon merupakan unsur non logam. Elektron valensinya 4. Ikatan antar atom karbon dalam unsur karbon adalah ikatan kovalen non polar. Untuk mencapai kestabilan, elektronnya harus menjadi 8 (oktet). Oleh karena itu, dalam unsur karbon terbentuklah struktur tetrahedral seperti terlihat pada gambar. Mengapa karbon memiliki struktur tetrahedral? Di sekitar atom C terdapat 4 PEI. Menurut teori VSEPR (Valence Shell Electron Pairs Repulsion), ke 4 PEI itu saling tolak menolak sejauhjauhnya sehingga akhirnya mencapai keadaan stabil dengan energi minimum. Oleh karena itu, terbentuklah struktur simetri tetrahedral dengan sudut HCH 109,5o. Sekarang, kita perhatikan warna intan. Mengapa tidak hitam seperti unsur karbon yang lain? Intan sangat padat dan sangat keras. Bandingkan dengan arang kayu. Arang sangat ringan, jika dipecah tampak banyak rongga. Jadi sebenarnya arang berwarna hitam. Intan keras sekali karena atom-atomnya terjejal sangat rapat, tertumpuk dan tertindih bertahun-tahun di bumi. Karena merapat, kedudukan elektron di sekitar inti juga ikut mendekat ke inti. Tingkat energi orbitalorbital atom C menurun. Perubahan kedudukan orbital ini mengakibatkan panjang gelombang spektrum tampak berubah, maka warna spektrum yang kita lihat juga berbeda, tidak lagi hitam. Posted 13th October 2009 by MOTIVASI BELAJAR PLUS Labels: Unsur Non Logam Konsep Kimia 0
Add a comment
Oct 13
Add a comment
Oct 12
MOLEKUL SEDERHANA
Unsur-unsur non logam berikut memiliki struktur molekul yang sederhana. P4, tetraatomik molekul; tiap molekulnya terdiri atas 4 atom P. Belerang, S8 setiap molekulnya terdiri atas 8 atom S; oktaatomik molekul. Sedang khlor adalah diatomik molekul, Cl2. Lain halnya dengan argon, Ar yang berupa monoatomik molekul. P4 dan S8 wujudnya padat, namun titik leleh rendah. Cl2 dan Ar berwujud gas, sehingga titik lelehnya lebih rendah dari P4 dan S8. Cl2 diatomik karena elektron valensi 7, sehingga keduanya berikatan untuk mencapai oktet. Argon karena gas mulia, sukar bereaksi. Elektron valensinya sudah 8 (oktet), jadi di alam stabil dalam monoatomik. Struktur molekul yang sederhana ini sangat kecil sekali. Untuk mempelajarinya, ahli kimia memperbesar dan memotretnya. Pada pemotretan yang terlihat adalah awan elektron. Para ahli mempelajari foto tsb. dan meng hubungkan titik-titik yang ada. Posted 12th October 2009 by MOTIVASI BELAJAR PLUS Labels: Konsep Kimia Struktur Molekul Unsur-unsur Perioda ke 3 SPU 0
Add a comment
Oct 12
Cl (2,8,7) lah yang keelektronegativannya besar, cenderung lebih mampu menarik pasangan elektron hingga benar-benar dimilikinya, sehingga membentuk ikatan ion menjadi Cl-(2,8,8). Inipun jika bereaksi dengan logam. S (2,8,6), bergantung bereaksi dengan unsur apa. Jika dengan logam, membentuk ikatan ion menjadi S2-(2,8,8). Sedang P(2,8,5) lebih cenderung membentuk ikatan kovalen. Posted 12th October 2009 by MOTIVASI BELAJAR PLUS Labels: Konsep Kimia Unsur-unsur Perioda ke 3 SPU 0
Add a comment
Oct 12
struktur raksasa. Itulah sebabnya titik lelehnya sangat tinggi. Na s.d. Al merupakan kristal logam, memiliki ikatan logam yang elektronnya bagaikan arus mengikat seluruh ion positif logam. Bagaimanapun, titik leleh Si tetap tertinggi. Na lebih lunak, jarak partikel lebih renggang, dapat diiris dengan pisau. Partikel Mg lebih rapat, dapat dibuat pita, walaupun mudah diputuskan. Al lebih rapat lagi, dapat dibuat lempeng. Posted 12th October 2009 by MOTIVASI BELAJAR PLUS Labels: Konsep Kimia Unsur-unsur Perioda ke 3 SPU 0
Add a comment
Oct 12
Posted 12th October 2009 by MOTIVASI BELAJAR PLUS Labels: Konsep Kimia Unsur-unsur Perioda ke 3 SPU Senyawa NaCl 0
Add a comment
Oct 12
Add a comment
Oct 12
Sampailah kita pada pembahasan energi ionisasi pertama unsur-unsur perioda ke 3 SPU. Sebelum itu, cek dahulu pemahaman Anda tentang arti energi ionisasi pertama, kedua dstnya. Bagaimana persamaan reaksinya? Na(g) + EI --> Na+(g) + e OK sekarang bandingkan EI-I dari Na hingga Ar. Mengapa tidak teratur? Mg naik, Al turun, naik lagi kemudian S turun lagi dan selanjutnya naik lagi. Tinjaulah konfigurasi elektronnya. Na: 3s1 Mg: 3s2 Al: 3s2 3px1 Si: 3s2 3px1 3py1 P: 3s2 3px1 3py1 3pz1 S: 3s2 3px2 3py1 3pz1 CL: 3s2 3px2 3py2 3pz1 Ar: 3s2 3p6 Ketika satu elektron yang terikat paling lemah dilepaskan oleh masing-masing atom, elektron mana yang paling mudah dilepas? Na karena elektron valensinya satu, maka paling mudah melepaskan elektron sehingga EI-Inya paling kecil. Mg (3s2) karena elektronnya berpasangan maka untuk melepaskan satu elektron, lebih sulit dibanding Na, jadi EI-Inya lebih besar. Al (3s2 3px1) karena satu elektron yang dilepas sendirian, maka lebih mudah dibanding Mg. Si (3s2 3px1 3py1) Karena orbital 3p telah terisi dua, walaupun keduanya tidak berpasangan, maka untuk melepas satu elektron, lebih sulit dibanding Al. P (3px1 3py1 3pz1) Orbital setingkat pada 3p yang terisi setengah penuh, keadaannya lebih stabil. Maka untuk melepaskan satu elektron saja, cukup sulit bagi P, sehingga EI-Inya lebih besar dari Si.
S (3s2 3px2 3py1 3pz1) Orbital 3p terisi 4 elektron. Keadaan ini kurang stabil dibanding P yang setengah penuh. Satu elektron yang dilepas adalah elektron pada 3px2 sehingga menjadi 3px1.Oleh karena itu EI-Inya lebih kecil dibanding P. Cl EI-Inya meningkat karena terdapat penambahan elektron. Untuk Ar EI-Inya paling besar karena orbital 3p terisi penuh 6 elektron yang keadaannya lebih stabil dari yang lain. Posted 12th October 2009 by MOTIVASI BELAJAR PLUS Labels: Konsep Kimia Unsur-unsur Perioda ke 3 SPU 0
Add a comment
Oct 12
Nah ini diagram elektronegativitas unsur-unsur perioda ke 3 SPU. Tidak ada masalah kan? Grafik ini teratur, tidak ada perkecualian. Silahkan artikan dahulu elektronegativitas, kemudian terangkan grafik ini sesuai dengan harga elektronegativitasnya. Apakah diantara unsur di atas ada unsur yang paling elektronegatif? Jika ya, berarti ada pula unsur yang paling elektronegatif. Apa artinya? Jika ada, terangkan unsur manakah yang hanya dapat membentuk ion positif dan unsur mana yang hanya dapat membentuk ion negatif? Adakah unsur-unsur yang pada reaksi tertentu dapat membentuk ion positif, namun pada reaksi lain membentuk ion negatif. Adakah unsur yang tidak mampu membentuk ion positif maupun negatif? Jika ya, bagaimana dengan unsur itu? Ikatan apa yang dapat dibentuknya? Posted 12th October 2009 by MOTIVASI BELAJAR PLUS Labels: Unsur-unsur Perioda ke 3 SPU Tugas Kimia 0
Add a comment
Oct 12
Add a comment
Oct 12
Add a comment
Oct 12
Add a comment
Oct 12
oksidasi -1 itu? Jika berikatan dengan logam membentuk senyawa ion, maka bilangan oksidasi -1 itu merupakan muatan ion fluorida. Namun jika bereaksi dengan non logam, gas mulia sekalipun, membentuk senyawa kovalen. Bilangan oksidasi -1 dalam senyawa kovalen berarti pasangan elektron ikatan (PEI) lebih tertarik ke arah F sehingga F selalu berkutub negatif. Posted 12th October 2009 by MOTIVASI BELAJAR PLUS Labels: Konsep Kimia Golongan VIIA 0
Add a comment
Oct 11
Add a comment
Oct 11
Yah, jika terasa kebanyakan, OK lah 2 (dua) paragrap saja. Namun, yakinlah pada saat 2 paragrap telah Anda tulis, Anda kemungkinan besar merasakan ingin menambahkan sesuatu lagi. Selamat berjuang, sayang. Posted 11th October 2009 by MOTIVASI BELAJAR PLUS Labels: Golongan VIIA Tugas Kimia 0
Add a comment
Oct 11
IKATAN HIDROGEN
Konsep apakah yang dapat kita jelaskan dari diagram di samping? Apakah tentang ikatan hidrogen? Ya benar. Ikatan hidrogen dipelajari di kelas XI semester gasal. Mengapa antar molekul HF dapat terjadi ikatan hidrogen? Apakah karena molekul HF bersifat polar? Apakah molekul itu sangat polar? Diagram itu menunjukkan bahwa molekul HF memiliki dipol. Berapakah beda elektronegatifan antara atom H dan atom F? Posted 11th October 2009 by MOTIVASI BELAJAR PLUS Labels: Ikatan Hidrogen Tugas Kimia 0
Add a comment
Oct 11
Siklus NaCl ini jika dilihat sepintas, tampak rumit. Kalau kita berpikiran mau menghafal siklus ini, ya tidak mungkin mampu. Konsep apapun jika berbentuk diagram, merupakan rangkuman dari kumpulan konsep yang secara logis dihubungkan satu sama lain, sehingga terjadilah suatu urutan yang penuh nalar. Penalaran memerlukan pikiran logis, apalagi dalam belajar sain, termasuk kimia. Terangkan secara bertahap dan urut diagram tersebut. Konsep-konsep itu telah Anda pelajari, sekarang waktunya memadukan konsep-konsep itu. Posted 11th October 2009 by MOTIVASI BELAJAR PLUS Labels: Golongan VIIA Tugas Kimia 0
Add a comment
Oct 11
Apakah arti dari diagram ini? Pembentukan ion halida dari unsurnya? Mengapa tanda panahnya menuju ke atas? Halogen dan halida sangat penting, sehingga diantara soal-soal ujian selalu terdapat pertanyaan yang menyangkut persamaan reaksi di atas. Terangkan diagram itu dan sertakan juga harga potensial reduksinya. Manakah yang memiliki daya oksidasi terkuat? Apakah yang mengalami reduksi terbaik berarti merupakan oksidator terkuat? Bagaimana pula dengan daya reduksinya?
Posted 11th October 2009 by MOTIVASI BELAJAR PLUS Labels: Golongan VIIA Tugas Kimia 0
Add a comment
Oct 11
Perhatikan siklus HCl berikut. Dengan hati-hati, terangkan siklus ini satu demi satu. Semua konsep yang terlibat, telah Anda pelajari pada kelas sebelumnya. Upayakan berpikir logis, apalagi Anda sedang berpikir tentang siklus, yang merupakan perubahan terjadi secara berurutan. Disini Anda akan memadukan konsep-konsep yang sudah Anda pelajari. Posted 11th October 2009 by MOTIVASI BELAJAR PLUS Labels: Golongan VIIA Tugas Kimia 0
Add a comment
Oct 11
BERILIUM HIDRAT
Berilium dapat menghidrat. Lihatlah diagram di samping. Empat molekul H2O menyumbangkan pasangan elektron bebasnya (PEB) pada kutub oksigen ke orbital kosong dari Be. Tentunya ikatan yang terbentuk adalah koordinasi. Mengapa Be mampu menarik 4 PEB dari 4 molekul H2O? Apakah karena harga keelektronegatifan? Jika benar, apakah kesimpulan Anda sejauh ini tentang unsur berilium? Apakah kita masih dapat tetap menyatakan kalau Be itu suatu logam? Posted 11th October 2009 by MOTIVASI BELAJAR PLUS Labels: Konsep Kimia Golongan IIA 0
Add a comment
Oct 11
Berikut adalah diagram orbital berilium. Apakah dalam atom Be terdapat orbital 2p? Jika ada, apakah elektron valensi Be dapat tereksitasi berpindah ke orbital 2p? Jika hal itu dapat terjadi, apa penyebabnya? Diagram di samping menunjukkan keadaan stasioner dari Be. Mengapa dikatakan stasioner? Apakah elektron-elektronnya berhenti seperti kereta api yang berhenti pada stasiun tertentu? Upayakan memahami sesuatu itu dengan tuntas, sehingga nalar Anda dapat bekerja dan mampu mempertahankan ilmu pengetahuan dalam jangka panjang. Posted 11th October 2009 by MOTIVASI BELAJAR PLUS
Add a comment
Oct 11
Inilah rumus BeCl2. Pasangan elektron yang menjadi milik bersama tidak terlalu dekat dengan Cl. Pasangan elektron itu sedikit menuju ke arah Be. Mengapa demikian? Jika unsur-unsur lain dalam golongan IIA digambar struktur Lewisnya seperti BeCl2, adakah pergeseran letak pasangan elektron ikatan antara logam dan Cl? Tentu saja terjadi pergeseran letak. Apakah karena perbedaan harga keelektronegatifannya? Ya benar. Dari selisih elektronegativitas, apakah harga ini yang menyebabkan BeCl2 ikatannya kovalen? Benar, sifat ioniknya sangat kecil, sifat kovalennya yang mendominasi. Posted 11th October 2009 by MOTIVASI BELAJAR PLUS Labels: Konsep Kimia Golongan IIA 0
Add a comment
Oct 11
lain. Karena kemampuan itulah maka BeCl2 tidak hanya mampu membentuk dimer, bahkan dapat juga mapa haembentuk polimer. Berikan alasanmu, mengapa hal itu dapat terjadi. Apakah karena harga keelektronegatifannya? Mengapa unsur-unsur lain dalam golongan IIA tidak seperti BeCl2? Posted 11th October 2009 by MOTIVASI BELAJAR PLUS Labels: Konsep Kimia Golongan IIA 0
Add a comment
Oct 11
Add a comment
Oct 11
oksigen itu ditunjukkan pada gambar di atas. Tuliskan rumus kimia peroksida untuk kalium dan barium. Kemudian tentukan bilangan oksidasinya. Apakah harga bilangan oksidasinya berbeda? Terangkan. Lanjutkan dengan menuliskan rumus kimia suatu superoksida, misal untuk kalium. Kalium mampu membentuk superoksida, namun unsur golongan alkali dan alkali tanah yang lain tidak bisa, walaupun oksigen yang disediakan sangat banyak. Mengapa? Tentukan bilangan oksidasi superoksida. Posted 11th October 2009 by MOTIVASI BELAJAR PLUS Labels: Alkali dan Alkali Tanah Tugas Kimia 0
Add a comment
Oct 11
View comments
Oct 11
PEMURNIAN TEMBAGA
Bijih tembaga yang banyak digunakan oleh industri adalah CuFeS2. Pengolahan tembaga dari bijihnya tidak dapat dilakukan seperti pengolahan besi. Karena bijih besi berupa oksida, maka besi dapat diperoleh secara langsung melalui proses reduksi dengan tanur tinggi. Untuk tembaga, kasrena bahan bakunya berupa senyawa sulfida, maka harus dilakukan pemanggangan lebih dahulu untuk mengusir kandungan belerang. Setelah itu, baru dilakukan reduksi untuk memperoleh tembaga. Seperti halnya dengan besi, tembaga yang diperoleh tidak murni. Tembaga kotor yang diperoleh sebagian besar dimurnikan, karena tembaga masih tergolong logam mulia, dia sulit bereaksi dengan unsur lain dalam waktu relatif pendek. Sehingga tembaga lebih awet, tahan korosi. Atas dasar inilah dilakukan pemurnian tembaga. Terangkan pengolahan tembaga sebelum pemurnian hingga memperoleh tembaga yang siap
dimurnikan. Terangkan pula proses pemurnian ini. Tuliskan reaksi-reaksi yang terlibat secara bertahap. Posted 11th October 2009 by MOTIVASI BELAJAR PLUS Labels: Ekstraksi logam Tugas Kimia Pemurnian Tembaga 0
Add a comment
Oct 11
Add a comment
Oct 11
PEMBUATAN ALUMINIUM
Untuk memperoleh aluminium murni dari bauksit, di pabrik dilakukan elektrolisis secara besarbesaran. Gambar di samping, alat yang digunakan untuk elektrolisis Al2O3. Al2O3 memiliki titik leleh yang relatif tinggi. Agar Al2O3 dapat berupa elektrolit, maka digunakan kriolit, Na3AlF6. Al2O3 akan terurai menjadi ion-ionnya. Oleh karena itu, ion-ion ini dapat mudah bereaksi di katoda dan di anoda yang terbuat dari grafit. Tuliskan reaksinya, hingga terjadi aluminium dan gas oksigen Namun ternyata katodanya secara periodik harus diganti karena menjadi keropos. Jelaskan mengapa hal ini terjadi. Jika memang bereaksi, tuliskan reaksinya. Posted 11th October 2009 by MOTIVASI BELAJAR PLUS Labels: Aluminium Tugas Kimia 0
Add a comment
Oct 9
MOLEKUL BF3
BF3 tergolong molekul non polar. Apa alasannya? Apa seperti BeCl2? Ya kedua molekul itu non polar, walaupun keduanya sama-sama memiliki ikatan kovalen polar. Namun tiap molekul BF3 terdiri dari 1 atom B dan 3 atom F. Perbedaan apa yang mungkin terjadi pada keduanya? BeCl2 berbentuk linier karena hanya memiliki 2 PEI. Sedang BF3 memiliki 3 PEI dan tidak memiliki PEB. Karena itu 3 PEI mengadakan tolakan sejauh-jauhnya, sehingga kedudukan mereka simetri, setiap sudutnya 120o. Berarti bentuknya trigonal planar (segitiga datar). Oleh karena itu, momen dipolnya nol, tidak berkutub, bersifat non polar. Posted 9th October 2009 by MOTIVASI BELAJAR PLUS Labels: Konsep Kimia Struktur Molekul Ikatan Kovalen 0
Add a comment
Oct 9
MOLEKUL BeCl2
Berikut model molekul BeCl2. Pada molekul ini kedua atom khlor terikat secara kovalen polar
deng an atom berilium. Mengapa ikatan kovalen ini tergolong polar? Apa karena atom-atom yang berikatan berbeda? Ya tentu saja, karena atom-atom yang berikatan berbeda, maka pasangan elektron yang menjadi milik bersama lebih mendekati atom yang lebih elektronegatif, yaitu keelektronegatifannya lebih besar; dalam hal ini Cl. Molekul ini ternyata bersifat non polar. Mengapa bisa begitu? Kan ikatannya kovalen polar? Ya ikatannya kovalen polar, namun sekitar Be hanya terdapat 2 PEI, tidak memiliki PEB. Sehingga tolakan kedua PEI sejauh-jauhnya, menghasilkan bentuk molekul linier, sudut 180o. Kedudukan ini simetri, momen dipolnya nol, jadi tidak ada pemisahan muatan, berarti tidak memiliki dipol. Posted 9th October 2009 by MOTIVASI BELAJAR PLUS Labels: Konsep Kimia Struktur Molekul Ikatan Kovalen 0
Add a comment
Oct
NaCl merupakan senyawa ion karena terdiri atas kation Na+ dan anion Cl- yang terikat melalui ikatan ion atau elektrovalen. Di dalam senyawa ion sebenarnya terdapat dua macam gaya yang berlawanan, yaitu gaya tarik antar ion Na+ dan ion Cl- serta gaya tolak antara elektron dalam ion Na+(2,8) dan elektron pada kulit valensi Cl-(8). Karena gaya tariknya lebih besardari gaya tolaknya, maka ion-ion Na+ dan Cl- dapat merapat. Dalam suatu senyawa ion apabila gaya tariknya makin besar dibanding gaya tolaknya, maka ionnya makin rapat dan ikatannya makin kuat. LiCl, NaCl, dan KCl jika dibandingkan, maka KCl ikatannya paling kuat. Apabila kristal senyawa ini dilelehkan, titik leleh tertinggi adalah KCl. Posted 9th October 2009 by MOTIVASI BELAJAR PLUS Labels: Konsep Kimia Ikatan Ion 0
Add a comment
Oct 9
MOLEKUL AIR
Pembahasan tentang air tidak pernah berhenti, fungsi air tidak dapat diabaikan, ya tiada hari tanpa air. Sejauh ini kita juga telah sering melibatkan air dalam pembicaraan berbagai hal. Berdasarkan gambar, Anda tentu telah mengenali bahwa ikatan kovalennya adalah polar. Molekul ini tidak mungkin simetri karena memiliki 2 PEB dan 2 PEI. Maka bentuknya menyudut atau bengkok (V). Di daerah oksigen terdapat kutub negatif karena pengaruh elektron lebih banyak ke arah oksigen dibanding hidrogen, maka hidrogen berkutub positif. Dipol inilah yang menyebabkan air mampu sebagai pelarut universal. Posted 9th October 2009 by MOTIVASI BELAJAR PLUS Labels: Konsep Kimia Air Ikatan Kovalen 1
View comments
Oct 9
disini? Ingat arti ko pada koperasi? Ya, ko artinya kerjasama. Valen dari kata 'valence' yang berarti ikatan. Jadi ikatan yang terdapat pada H2 adalah ikatan yang terjadi karena adanya kerjasama antara kedua atom H pada H2. Bagaimana kerjasama itu terjadi? Atom H hanya memiliki satu elektron dan satu proton. Karena itu atom H tidak stabil. Untuk mencapai kestabilan, atom H melakukan hal yang termudah baginya, yaitu membentuk duplet dengan sesamanya, menjadi H2. Karena rumus kimianya sangat sederhana dan keduanya sesama non logam, maka tiap H2 dinyatakan sebagai molekul. Jadi tiap molekul H2 terdiri atas 2 atom H. Ikatan kovalen seperti pada H2 digolongkasn ikatan kovalen non polar, karena keelektronegatifan sama, pasangan elektron terdapat tepat ditengah. Kata non polar berasal dari pole berarti kutub. Jadi molekul H2 netral, tidak memiliki kutub. Karena dalam molekul H2 terdapat satu ikatan kovalen, maka H2 dikelompokkan ke dalam senyawa yang berikatan kovalen tunggal. Apakah ada ikatan kovalen rangkap? Ada, misalnya gas oksigen, O2. Gambarkan struktur Lewisnya, maka akan terlihat masing-masing atom O harus menyumbang 2 elektron untuk mencapai oktet. Apakah adaikatan ganda yang lebih dari dua? Ada, ingat gas nitrogen yangada di udara. Jika Anda lihat struktur Lewisnya, maka elektron valensi yang dimilikinya masih memerlukan 3 elektron lagi agar mencapai kaidah oktet. Sehingga N2 berikatan kovalen ganda tiga, atau tripel, atau sering disebut rangkap 3. Posted 9th October 2009 by MOTIVASI BELAJAR PLUS 0
Add a comment
Oct 9
dilarutkan ke dalam air. Apa bedanya? Berbeda sekali, dalam air, ikatan kovalen polar HCl diputus oleh air, sehingga terionisasi menjadi ion-ion H+ dan ion-ion Cl-. Ion H+ inilah penyebab sifat asam. Posted 9th October 2009 by MOTIVASI BELAJAR PLUS Labels: Konsep Kimia Ikatan Kovalen Ikatan Kimia 0
Add a comment
Oct 9
Add a comment
Oct 9
IKATAN ION
Anda tentu sering melihat benda yang terbuat dari besi menjadi berkarat, apakah itu peralatan dapur, atau pagar besi, atau yang lain. Nah kali ini marilah berpikir tentang terjadinya karat besi tersebut. Skema di samping menunjukkan pembentukan karat besi, Fe2O3. Terlihat bahwa besi melepaskan elektronnya dan diberikan kepada oksigen. Mengapa tidak sebaliknya? Anda sudah belajar tentang struktur Lewis. Sekarang kita berpikir tentang atom-atom yang pencapaian kestabilannya dengan melepas/menangkap elektron. Dari pembahasan sebelumnya telah disimpulkan bahwa logam selalu melepas elektron untuk mencapai kestabilan dan membentuk ion positif. Maka logam tergolong unsur elektropositif. Logam tidak pernah menangkap elektron membentuk ion negatif. Dalam pembentukan karat besi, tiap atom besi melepas 3 elektron, sehingga berubah menjadi ion Fe3+. Bagaimana halnya dengan atom oksigen? Ternyata tiap atom O hanya menerima 2 elektron, karena konfigurasi elektron O(2,6). Untuk mencapai oktet atom O hanya memerlukan 2 elektron dan membentuk ion O2-. Karena itu, perpindahan elektron antara atom besi dengan atom oksigen terjadi dengan perbandingan atom Fe : atom O = 2 : 3. Tiap 2 atom Fe melepaskan 6 elektron dan tiap 3 atom O menangkap 6 elektron. Dalam perpindahan elektron, jumlah elektron yang dilepaskan selalu sama dengan jumlah elektron yang ditangkap, sehingga jumlah muatan positif sama dengan jumlah muatan negatif. Hal ini mengacu pada terdapatnya senyawa di alam dan senyawa-senyawa yang terbentuk karena perbuatan manusia; senyawa-senyawa tersebut selalu dalam keadaan netral. Maka pada skema di atas tertulis senyawa yang terdapat pada karat besi mempunyai rumus kimia Fe2O3 yang tiap unit terkecilnya terdiri atas ion-ion Fe3+ dan ion-ion O2- dengan perbandingan 2 : 3. Karena rumus senyawa ini berdasarkan perbandingan ion-ion penyusunnya, maka rumus kimia ini dikenal sebagai rumus perbandingan atau rumus empiris. Senyawa yang terjadi karena adanya perpindahan elektron, sehingga tersiri atas ion-ion positif (kation) dan ion-ion negatif (anion) yang saling berikatan satu sama lain, maka jenis ikatan kimianya dinamakan sebagai ikatan ion atau ikatan elektrovalen. Gaya tarik elektrostatik yang terjadi antara kation dan anion mengakibatkan masing-masing ion saling mengelilingi satu sama lain, merapat membentuk padatan senyawa ion, yang berupa kristal. Kristal senyawa ion memiliki titik lebur yang relatif tinggi, karena masing-masing ion terikat kuat oleh kisi kristal. Posted 9th October 2009 by MOTIVASI BELAJAR PLUS Labels: Konsep Kimia Ikatan Ion Ikatan Kimia 0
Add a comment
Oct 9
Add a comment
Oct 9
Add a comment
Oct 4
kation dan anion oleh molekul-molekul air. Ion Na+ diselimuti oleh molekul air dengan gaya tarik antara ion Na+ dan kutub negatif O; pada saat bersamaan ion Cl- diselimuti oleh molekulmolekul air dengan gaya tarik antara ion Cl- dan kutub positif H. Proses solvasi di atas mengakibatkan NaCl(aq) merupakan elektrolit kuat dengan derajad ionisasi mendekati atau sama dengan 1 (100%). Posted 4th October 2009 by MOTIVASI BELAJAR PLUS Labels: Konsep Kimia Ikatan Ion Pelarutan Senyawa Ion 0
Add a comment
Oct 4
Elektron valensi adalah sejumlah elektron yang terletak pada kulit terluar. Maka kulit terluar dinamakan kulit valensi. Nah, gambarkan struktur Lewis, yaitu rumus titik elektron dari unsur-unsur di samping. Anda dapat memilih salah satu deretan unsur sebagai contoh struktur Lewis. Posted 4th October 2009 by MOTIVASI BELAJAR PLUS Labels: Struktur Lewis Ikatan Kimia Tugas Kimia 0
Add a comment
Oct 4
Menurut model atom modern, letak elektron di sekitar inti ditentukan oleh 4 (empat) macam bilangan kuantum, yaitu bilangan kuantum n, l, ml (m), dan ms (s). Topik bahasan ini adalah urutan pengisian elektron pada orbital. Jika Anda perhatikan, menurut urutan anak panah, tampak bahwa elektron pertama akan mengisi orbital 1s. Orbital 1s adalah orbital yang letaknya terdekat dengan inti. Nah, sekarang lanjutkan penjelasan di atas, sertai dengan contoh. Jangan lupa, jelaskan aturan di atas menurut siapa dan apa tujuan aturan itu dibuat. Posted 4th October 2009 by MOTIVASI BELAJAR PLUS Labels: Bilangan Kuantum Struktur Atom Tugas Kimia 0
Add a comment
Oct 4
Perhatikan gambar di samping. Jari-jari ion Li+ tampak lebih kecil dibanding jari-jari atomnya. Mengapa ya? Beda jari-jari ini besar sekali. Atom Li (2,1) memiliki 2 kulit, K dan L, sedang ion Li+(2) kulitnya tinggal K. Bagaimana jarak antara kulit K dengan inti atom dibandingkan jarak antara kulit K dengan kulit L? Kulit L sebelumnya kan hanya terisi satu elektron valensi, mengapa jari-jari ion Li+ jauh lebih kecil dari atom Li? Apakah kedudukan kulit K pada atom Li dibanding ion Li+ sama? Tentu tidak, mengapa? Kan setelah melepas satu elektron, kulit K pada ion Li lebih tertarik ke dalam, karena muatan inti tetap +3 sedang jumlah elektron tinggal dua. Nah tentunya kalian sekarang dapat menjelaskan dengan kalimat sendiri, untuk natrium dan kalium. Dengan cara yang sama terangkan pula mengapa jari-jari ion F- jauh lebih besar dibanding atomnya. demikian pula khlor dan brom. Selamat belajar. Posted 4th October 2009 by MOTIVASI BELAJAR PLUS Labels: Konsep Kimia Sifat Periodik Sistem Periodik Unsur 0
Add a comment
Oct 4
Add a comment
Sep 28
JARI-JARI ATOM
Gambar di samping menunjukkan perubahan jari-jari atom unsur-unsur dalam sistem periodik unsur. Pada blog ini dibawah judul, tertulis THE KEY OF CHEMISTRY dan di bawahnya tercantum sistem periodik unsur. Apa alasannya? Tugas Anda kali ini, membuat rangkuman tentang perubahan jari-jari atom dari atas ke bawah dalam golongan dan dari kiri ke kanan dalam perioda. Sertakan alasan logis dari setiap penjelasan. Anda dapat mengembangkan rangkuman dengan penjelasan tambahan, yaitu jika jari-jari atom makin besar akibatnya apa dan mengapa, demikian juga jika jari-jari atom makin kecil, akibatnya apa. Anda perlu memperhatikan warna tabel periodik. Apa beda unsur berdasarkan perbedaan warnanya? Bagaimana klasifikasi unsur-unsur dalam tabel periodik itu? Berpengaruhkah hal itu terhadap perubahan jari-jari atom unsur yang bersangkutan? Atau berbedakah dampak dari perubahan jari-jari atom tersebut? Posted 28th September 2009 by MOTIVASI BELAJAR PLUS Labels: Konsep Kimia Sistem Periodik Unsur Jari-jari Atom 0
Add a comment
Sep 28
JENIS ORBITAL
Perhatikan orbital s dan p berikut. Apakah jenis orbital hanya s dan p? Mengapa orbital s seperti pada gambar? Mungkinkah bentuknya berubah? Mengapa orbital p terdiri atas px, py, dan pz? Berapakah jumlah elektron maksimum dapat berada dalam tiap orbital? Apa alasannya? Jika masih ada jenis orbital lain, jelaskan seperti pertanyaan-pertanyaan di atas. Nah, kumpulan jawaban di atas, tulis dalam bentuk paragrap sebanyak 200 kata. Do the best, dear. Good Luck. Posted 28th September 2009 by MOTIVASI BELAJAR PLUS Labels: Struktur Atom Orbital Tugas Kimia 0
Add a comment
Sep 28
Nah, sekarang perhatikan gambar di samping. Anda perlu mencari pustaka untuk menjelaskan kerja alat ini. Alat ini digunakan untuk mengamati spektrum atom hidrogen. Banyak konsep fisika yang Anda perlukan. Jadi tugas ini merupakan tugas terpadu two in one, iya kan? Okay, buatlah 3 atau 4 paragrap. Untuk menjembatani penemuan Niels Bohr, maka lihatlah bagaimana beliau menggunakan spektrum atom hidrogen sebagai dasar dari model atom beliau. Selamat bekerja, sukses selalu. Posted 28th September 2009 by MOTIVASI BELAJAR PLUS Labels: Struktur Atom Model Atom Tugas Kimia 0
Add a comment
Sep 28
Spektrum atom hidroge n ini merupakan dasar dari Niels Bohr untuk mengatasi kelemahan model atom Rutherford. Pada kesempatan ini, gunakan pemahaman fisikamu untuk menjelaskan konsep kimia ini, terutama tentang spektrum. Tulislah dalam 4 (empat) paragrap penjelasan rinci tentang spektrum, kemudian spektrum atom hidrogen. Dari spektrum atom hidrogen, gambarlah model atom hidrogen dan jelaskan terjadinya loncatan elektron dari tingkat energi lebih rendah ke tingkat energi lebih tinggi dan sebaliknya. Posted 28th September 2009 by MOTIVASI BELAJAR PLUS Labels: Struktur Atom Model Atom Tugas Kimia 0
Add a comment
Sep 28
Gambar berikut adalah model atom dari Niels Bohr. Model atom ini merupakan keberhasilan beliau dalam mengatasi kelemahan model atom Rutherford. Terangkan model atom ini dengan menjawab pertanyaan berikut. 1. Model atom ini berdasarkan spektrum atom hidrogen. Terangkan. 2. Terdapat lebih dari satu lintasan elektron yang dinamakan orbit atau terkenal sebagai kulit. Jelaskan. 3. Menurut Niels Bohr, setiap orbit diberi harga bilangan kuantum utama (n). Terangkan. 4. Kulit elektron yang terdekat dengan inti dinamakan kulit K dengan harga n= 1, kemudian L dengan n =2, dst.nya. Jelaskan. 5. Jumlah elektron maksimum tiap kulit dinyatakan dengan rumus 2n2. Berapa jumlah elektron maksimum setiap kulit? 6. Ketika sebuah elektron menyerap energi dari lingkungan atau karena dipanaskan atau dibakar, maka elektron itu akan mengalami eksitasi, berpindah ke tingkat energi lebih tinggi. Mengapa? 7. Elektron yang tereksitasi dalam keadaan tidak stabil. Elektron itu akan kembali ke tempat asalnya dengan memancarkan spektrum. Jelaskan. Tulis penjelasanmu menjadi paragrap, akhiri dengan kesimpulan.
Posted 28th September 2009 by MOTIVASI BELAJAR PLUS Labels: Struktur Atom Model Atom Tugas Kimia 0
Add a comment
Sep 28
MODEL ATOM
Sekarang pikirkan model atom di samping, apakah model ini dari Dalton, Thomson, Rutherford, Niels Bohr, atau mekanika gelombang? Untuk memprediksinya, carilah ciri-ciri dari model atom ini, kemudian kembali pikirkan seluruh model atom, bandingkan model-model tersebut, carilah perbedaannya. Pada gambar tampak ada 3 buah kulit yang masing-masing terisi satu elektron. Apakah lintasan ini dinamakan kulit, orbit, atau orbital? Apakah lintasan itu berupa awan elektron? Teori mana yang sesuai? Jelaskan teori tersebut. Posted 28th September 2009 by MOTIVASI BELAJAR PLUS Labels: Struktur Atom Model Atom Tugas Kimia 0
Add a comment
Sep 25
Add a comment
Sep 25
EKSPERIMEN RUTHERFORD
Nah sekarang tugas Anda untuk menjelaskan dengan rinci rangkaian alat dan eksperimen yang dilakukan oleh Rutherford. Rutherford melakukan percobaan ini setelah J.J. Thomson. Oleh
karena itu tentulah hasil percobaan ini memberikan perkembangan model atom, sehingga model atom Rutherford lebih lengkap dibanding model atom Thomson. Kekurangan yang menjadi kelemahan model atom Thomson tentunya dapat diatasi oleh Rutherford. Silahkan, para penggemar kimia, marilah kita sisihkan waktu untuk mengembangkan nalar, berpikir kritis, menganalisis, mendiskripsikan, dan menyimpulkan sesuatu, khususnya yang berhubungan dengan kimia. Saya upayakan secara kreatif dan kritis, melalui blog ini, mengajak Anda memahami secara mendalam dan meluas, konsep-konsep kimia secara rinci dan mendasar. Posted 25th September 2009 by MOTIVASI BELAJAR PLUS Labels: Konsep Kimia Struktur Atom Eksperimen Rutherford 0
Add a comment
Sep 25
EKSPERIMEN THOMSON
Rangkaian alat ini digunakan oleh Thomson untuk menunjukkan bahwa materi bersifat listrik. Dalam alat ini terdapat dua elektroda, katoda dan anoda. Kedua elektroda dihubungkan dengan sumber arus bertegangan tinggi. Dari sumber arus, Anda dapat melihat bahwa katoda berkutub negatif dan anoda berkutub positif. Tabung ini terkenal sebagai tabung pengawa muatan atau ada yang memberi nama tabung sinar katoda. Tabung ini dihubungkan dengan pompa vakum dan dilengkapi dengan layar seng sulfida, ZnS yang mempunyai sifat dapat berpendar apabila dilalui elektron. Di atas tabung terdapat pelat bermuatan negatif dan di bawah tabung dipasang pelat bermuatan positif. Tabung divakumkan, kemudian diisi suatu gas bertekanan rendah. Pada saat sirkuit ditutup, tampak adanya sinar yang berasal dari katoda menuju anoda, namun berbelok ke bawah mendekati pelat positif. Bagaimana kesimpulan Thomson tentang hasil pengamatannya ini? Beliau menyatakan bahwa atom-atom gas dalam tabung mengandung partikel bermuatan negatif yang selanjutnya dinamakan elektron. Mengapa partikel-partikel itu bermuatan negatif? Karena sinar yang datang dari katoda berbelok ke pelat positif. Di atas dikatakan bahwa tabung percobaan Thomson dinamakan tabung sinar katoda? Karena terjadi sinar yang datang dari katoda, maka sinar itu diberi nama sinar katoda dan tabungnya diberi nama yang sama. Posted 25th September 2009 by MOTIVASI BELAJAR PLUS Labels: Konsep Kimia Struktur Atom Eksperimen Thomson 0
Add a comment
Sep 25
Mengapa model atom Thomson seperti ini? Kalau gambar di samping disimpulkan, berarti atom merupakan bola pejal yang mengandung elektron bermuatan negatif. Apakah ini berarti bahwa atom bermuatan negatif? Bukankah menurut Dalton atom itu netral? Mana yang benar? Keduanya benar? Jelas kedua teori itu berbeda kan? Walaupun Thomson menggambarkan model atomnya seperti itu, namun beliau menjelaskan bahwa atom tetap netral. Dalam atom yang netral itu, melalui eksperimen Thomson berhasil menunjukkan sifat listrik materi yang belum ada pada teori atom Dalton. Karena sifat listrik materi disebabkan oleh adanya elektron dalam atom, maka Thomson menekankan penemuannya pada model atomnya. Memang dari hasil pengamatan, beliau hanya menemukan adanya partikel bermuatan negatif dalam suatu atom, namun penemuan ini mampu menjawab permasalahan pada saat itu, sehingga terjadi perkembangan teori atom. Posted 25th September 2009 by MOTIVASI BELAJAR PLUS Labels: Konsep Kimia Struktur Atom Model Atom Thomson 0
Add a comment
Sep 25
KESTABILAN ELEKTRON
Perhatikan diagram berikut. Menurut Bohr, lintasan elektron dinamakan orbit atau terkenal sebagai kulit elektron. Kulit elektron dalam, berisi sejumlah elektron yang lebih stabil dibanding elektron valensi, yaitu sejumlah elektron yang berada pada kulit terluar atau kulit valensi. Elektron yang terdapat pada kulit valensi adalah elektron valensi, yaitu elektron yang akan mengadakan ikatan. Kulit dalam terisi elektron penuh. Sedang kulit valensi, yang elektronnya belum terisi penuh, belum stabil, sehingga bersifat reaktif. Untuk mencapai kestabilan, jumlah elektron pada lintasan terluar mungkin menjadi 2 (duplet) atau 8 (oktet). Perhatikan Li, 2 kulitnya mengandung 3 elektron, Li(2,1). Untuk mencapai kestabilan, Li melepas 1 elektron menjadi ion Li+ (duplet). Jika Li bereaksi dengan khlor, Cl(2,8,7), maka Cl akan memperoleh 1 elektron dari Li, sehingga menjadi ion Cl- (2,8,8). Keduanya membentuk senyawa ion LiCl(s) sebagai kristal. Ion Li+(2) isoelektronik dengan He(2), sedang ion Cl-(2,8,8) seperti Ar(2,8,8). Posted 25th September 2009 by MOTIVASI BELAJAR PLUS Labels: Konsep Kimia Kestabilan Elektron 0
Add a comment
Sep 24
STRUKTUR LEWIS
Perhatikan diagram Niels Bohr (struktur atom) natrium. Protonnya 11, netron = 12, berarti elektronnya 11. Konfigurasi elektron Na(2,8,1). Struktur Lewis menggambarkan elektron valensi. Karena elektron valensi Na = 1, maka struktur Lewis Na seperti terlihat pada gambar. Lihat neon, konfigurasi elektronnya Ne(2,8) maka pada struktur Lewis Ne tertulis 8 elektron (4 pasang elektron). Nah, ketika atom Na bereaksi, melepaskan 1 elektron valensinya, menjadi ion Na+. Karena elektron valensi Na telah lepas, maka struktur Lewisnya tanpa elektron lagi. Pengembangan Konsep: Mengapa setelah bereaksi, Na menjadi ion Na+? Lihat elektron valensinya. Ion natrium bermuatan +1 karena elektron valensinya 1. Setelah menjadi ion Na+, elektronnya tinggal 10, seperti neon, Ne(2,8). Berarti Ne dan Na+ isoelektronik, yaitu memiliki jumlah elektron yang sama. Dapatkah Na+(2,8) melepaskan lagi elektron? Sangat sulit, karena elektronnya sudah stabil seperti neon dan sudah bermuatan +1, sehingga energi ionisasi, yaitu energi yang diperlukan untuk melepas elektron kedua sangat besar. Oleh karena itu, dalam reaksi Na hanya melepas 1 elektron dengan energi ionisasi yang relatif kecil. Posted 24th September 2009 by MOTIVASI BELAJAR PLUS Labels: Konsep Kimia Struktur Lewis 0
Add a comment
Sep 24
Apabila semua ion telah terlepas satu sama lain dan masing-masing diselimuti dengan baik oleh molekul air, maka daya hantar listrik larutan kuat, lampu menyala terang. Derajat disosiasi (penguraian) 100%. Namun, bila daya hantarnya lemah, lampu redup atau bahkan tidak menyala, walaupun semua garam larut, berarti jumlah molekul air tidak cukup untuk menyelimuti masing-masing ion Na+ maupun Cl-, sehingga penutup ion-ion itu sebagian terbuka, memberi kesempatan pada ion-ion Na+ dan Cl- saling tarik menarik, mengalami polarisasi. Sebagian ion-ion tidak dapat bergerak bebas. Inilah yang mengakibatkan derajat disosiasi kurang dari 100%. Posted 24th September 2009 by MOTIVASI BELAJAR PLUS Labels: Konsep Kimia Pelarutan Senyawa Ion 0
Add a comment
Sep 17
Sayang, ada pertanyaan dari siswa kelas X tentang keelektronegatifan (elektronegativitas, EN). OK silahkan, siapapun yang bertanya, Insya Allah akan saya jawab diblog ini, agar dapat dipahami oleh siapa saja yang membacanya, sehingga wawasan kita dapat berkembang terus selaras dengan perkembangan pemikiran tentang gejala alam, dan tentunya sesuai dengan perkembangan jaman yang benar-benar sangat memerlukan peran sain. Bersama ini saya cantumkan diagram perbandingan unsur-unsur elektropositif dan elektronegatif berdasarkan perbedaan harga EN dari golongan utama (A) sistem periodik, IA s.d. VIIA, menurut IUPAC golongan 1 dan 2 untuk blok s dan golongan 13 s.d. 18 untuk blok p. Menurut
skala Pauli, F diberi harga terbesar yaitu 4, jadi F paling elektronegatif. Pada diagram tidak terdapat gas mulia, berarti dalam membandingkan kereaktifan unsur-unsur, gas mulia tidak dibicarakan. Mengapa? Karena gas mulia merupakan golongan unsur yang paling tidak reaktif atau sangat sukar bereaksi. Oleh karena itu, kereaktifannya sangat berbeda dengan unsur-unsur yang lain. Unsurunsur lain masih dapat bereaksi pada suhu kamar, senyawa yang terbentuk cukup stabil. Namun berbeda sekali dengan gas mulia. Sedangkan unsur-unsur berat bersifat radioaktif, terus menerus memancarkan radiasi. Sehingga sangat berbahaya bagi kesehatan kita. Maka pembicaraan reaksinya disendirikan, karena ada perlakuan khusus. Perhatikan diagram di atas, unsur paling elektronegatif adalah F, kemudian berturut-turut O dan N. Unsur paling elektropositif adalah Rb, kemudian Sr terus diikuti oleh K. Ingat bahwa dari kiri ke kanan dalam perioda, EN makin besar dan bedanya kecil karena unsur-unsur itu memiliki jumlah kulit sama, sehingga beda jari-jari atom juga kecil. Sedangkan dari atas ke bawah dalam golongan EN makin kecil dan bedanya besar karena unsur-unsur tersebut jumlah kulitnya bertambah sehingga jari-jari atomnya juga besar bedanya. Pertanyaan selanjutnya tentang arti EN. Artinya yaitu perbandingan kemampuan proton dalam inti untuk menarik pasangan elektron dalam suatu molekul, bagi senyawa yang berikatan kovalen. Untuk senyawa ion, elektron yang telah dilepaskan oleh suatu logam hingga membentuk kation, berpasangan dengan elektron dari non logam yang membentuk ion negatif. Pasangan elektron yang terjadi ini menjadi milik anion, karena kemampuan proton dalam inti logam untuk menarik pasangan elektron tersebut jauh lebih kecil dibanding kemampuan proton pada non logam, sehingga pasangan elektron benar-benar menjadi milik non logam. Maka dikatakan terjadi transfer elektron dari logam ke non logam. Kesimpulan yang dapat diambil adalah makin besar beda EN unsur-unsur, maka makin polar ikatan kovalen yang terbentuk. Bila perbedaan itu sangat besar maka terjadilah ikatan ion. Sekarang menjawab pertanyaan terakhir tentang gas mulia. Unsur-unsur gas mulia berdiri sendiri dalam atomnya, maka gas mulia dikenal sebagai molekul monoatomik. Gaya tarik antar molekulmolekul ini sangat lemah, dinamakan gaya tarik van der walls. Gaya ini bermula dari induksi London, yaitu keboleh jadian adanya elektron yang mengumpul di suatu daerah sekitar inti atom, yang mengakibatkan terjadinya dipol sesaat dan dapat menginduksi molekul di dekatnya. Gas mulia dari atas ke bawah kereaktifan bertambah. Dengan perlakuan khusus, Xe paling mudah direaksilkan dengan unsur paling elektronegatif, fluor dan oksigen. Misal XeF2, XeF4, XeF6, XeO2. Kr sudah dapat direaksikan dengan fluor. Ar dapat direaksikan dengan fluor, namun sangat sulit dan senyawanya tidak stabil. He dan Ne paling stabil, senyawanya belum dapat dibuat. Posted 17th September 2009 by MOTIVASI BELAJAR PLUS Labels: Konsep Kimia Keelektronegatifan 0
Add a comment
May 17
terbentuk pada proses ini adalah . A. 232Th-90 B. 244Pu-94 C. 220Fr-87 D. 222Rn-86 E. 247Cm-96 2. Isotop 14C-6 adalah zat radioaktif yang menyi-narkan sinar beta. Setelah zat ini melepaskan sinar beta akan dihasilkan . A. isotop 14C-6 B. isotop 14N-7 C. isotop 13C-6 D. isotop 12C-6 E. isotop 16O-8 3. Pada proses penembakan 16O-8 dengan neutron akan dihasilkan sinar a dan unsur . A. 13C-6 B. 14N-7 C. 19F-9 D. 20Ne-10 E. 11B-5 4. Pada reaksi transmutasi adalah . A. neutron B. positron C. elektron D. sinar a E. proton 5. Waktu paro adalah 5 hari. Jika mula-mula disimpan beratnya 40 gram, maka setelah disimpanselama 15 hari beratnya berkurang sebanyak . A. 5 gram B. 30 gram C. 15 gram D. 35 gram E. 20 gram 6. Transmutasi alumunium menjadi silikon, dapat terjadi dengan cara penyerapan neutron oleh alumunium, disusul dengan pemancaran . A. proton B. sinar gamma C. sinar beta D. partikel alfa E. positron 7. Proses yang mengakibatkan kenaikan nomor atom dengan satu satuan adalah . A. emisi proton B. emisi sinar beta C. emisi sinar gamma D. emisi sinar alfa E. penangkapan elektron K 8. Jika nuklida 234Th-90 berturut-turut memancar-kan 6 partikel beta dan 7 partikel alfa, maka akan menghasilkan . A. 208Pb-82
B. 206Bi-83 C. 210Bi-83 D. 206Pb-82 E. 210Tl-81 9. Dari beberapa macam peristiwa transmutasi berikut ini, yang menghasilkan inti helium adalah . A. 214Pb-82 --> 218Po-84 B. 230Th-90 --> 226Ra-88 C. 24Al-13 --> 24Mg-12 D. 214-Bi-83 --> 214Po-84 E. 233Th-90 --> 226Ra-88 10. Proses peluruhan 13N-7 menjadi 13C-6 disertai dengan pemancaran . A. positron B. partikel alfa C. elektron D. sinar gamma E. neutron 11. Suatu unsur radioaktif mempunyai waktu paro 18 hari. Jika unsur radioaktif tersebut disimpan selama 72 hari, maka sisa unsur radioaktif tersebut adalah . A. 50% B. 6,25% C. 25% D. 3,12% E. 12,5% 12. Nuklida 238U-92 meluruh dengan memancarkan a sehingga menjadi inti 234Th-90. SEBAB Pada peluruhan alfa, terjadi inti baru yaitu nomor atom berkurang 2 dan massa berkurang 4 13. Pada reaksi antara 238U-92 dengan neutron akan dihasilkan 239Np-93 dan partikel beta. SEBAB Partikel beta merupakan elektron. 14. Untuk mengetahui berlangsungnya reaksi fotosintesis pada tumbuh-tumbuhan dapat digunakan isotop 12C-6. SEBAB Isotop 14C-6 lebih stabil dibandingkan dengan isotop 12C-6 15. Pada perubahan menjadi terjadi . 1. peluruhan beta 2. pemancaran n 3. perubahan n menjadi p 4. pemancaran positron KIMIA LINGKUNAN 16. Dalam ketel uap terjadi kerak yang berasal dari kesadahan sementara. Reaksi yang terjadi pada dinding ketel adalah . A. Ca2+ + CO32- CaCO3 B. Ca(HCO3)2 CaCO3 + H2O + CO2
C. Ca2+ + SO42- CaSO4 D. Ca2+ + SiO32- CaSiO3 E. Ca2+ + 2H2O Ca(OH)2 + 2H+ 17. Didaerah industri, gas-gas yang dapat menye-babkan korosi adalah . A. O2, N2 B. CO, H2O C. CO, N2 D. SO2, NO2 E. CO2, CO 18. Zat pencemar yang dapat timbul dari pem-buatan gas klorin secara elektrolisis larutan garam dapur adalah . A. detergen B. raksa C. karbon monoksida D. hidrokarbon E. timbel 19. Al2(SO4)3 digunakan pada penjernihan air PDAM. SEBAB Muatan kation dari Al2(SO4)3 yang tinggi dapat membentuk koloid Al(OH)3 yang mudah larut dalam air. 20. Kualitas air yang mempunyai harga BOD besar lebih baik daripada kualitas air yang mempunyai harga BOD kecil. SEBAB Makin besar harga BOD makin besar pula kandungan oksigen yang terlarut dalam air. 21. Hujan asam menyebabkan penurunan pH air hujan berkisar antara 3 dan 4. SEBAB Gas SO2 diudara akan teroksidasi menjadi SO3 dan membentuk H2SO4 bila bercampur dengan air. 22. Kesadahan sementara dari air dapat dihilang-kan dengan cara memanaskan air tersebut. SEBAB Air yang mempunyai kesadahan sementara mengandung gram kalsium hidrogen sulfat. 23. Dalam pengolahan air untuk konsumsi di tambahkan tawas. Tujuan penambahan tawas adalah untuk . 1. membunuh semua kuman yang berbahaya 2. menghilangkan bahan-bahan yang menye-babkan pencemaran air 3. menghilangkan bau yang tak sedap 4. menjernihkan air 24. Pencemaran udara di daerah industri dapat mengakibatkan . 1. turunnya pH air hujan 2. suhu permukaan bumi naik 3. korosi benda-benda logam 4. keracunan makanan 25. Batu bara yang dibakar untuk membangkitkan tenaga listrik menghasilkan gas-gas yang sangat berbahaya bagi kesehatan adalah . 1. sulfur oksida, nitrogen oksida 2. partikulat 3. karbon monoksida 4. karbon dioksida
Posted 17th May 2009 by MOTIVASI BELAJAR PLUS Labels: SNMPTN SOAL KIMIA 0
Add a comment
May 17
6. Sistem koloid yang dibentuk dengan mendis-persikan partikel zat padat kedalam zat cair disebut . A. gel B. sol C. buih D. aerosol E. emulsi 7. Bila minyak kelapa dicampurkan dengan air akan terjadi dua lpisan yang tidak saling melarut. Suatu emulsi akan terjadi bila campuran ini dikocok dan ditambahkan . A. air panas B. minyak tanah C. air es D. larutan garam E. air sabun 8. Diantara zat-zat dibawah ini yang tidak dapat membentuk koloid liofil jika didispersikan ke dalam air adalah . A. kanji B. sabun C. belerang D. agar-agar E. gelatin 9. Minyak parafin yang melekat pada pakaian dapat dihilangkan dengan menggunakan detergen SEBAB Minyak parafin dengan bantuan detergen dapat membentuk emulsi dengan air 10. Sol belerang dapat dibuat menurut metode kondensasi dengan cara . 1. mengalirkan udara kedalam larutan H2S 2. menggiling serbuk belerang dan hasilnya dicampurkan dengan air 3. menambahkan asam klorida pada larutan natrium tiosulfat 4. mereaksikan tembaga sulfat dan natrium sulfida dalam air 11. Koagulasi koloid dapat terjadi jika . 1. koloid dipanaskan 2. mencampur dua macam koloid 3. ditambah zat elektrolit 4. partikel koloid didialisis 12. Berikut ini merupakan sifat koloid . 1. dapat mengadsorpsi ion 2. menghamburkan cahaya 3. partikelnya terus bergerak 4. dapat bermuatan listrik KIMIA UNSUR
13. Sifat-sifat berikut yang bukan merupakan sifat logam alkali adalah .... A. merupakan unsur yang sangat reaktif B. terdapat di alam dalam keadaan bebas C. dibuat dengan cara elektrolisis leburan garamnya D. ionnya bermuatan positif satu E. senyawa-senyawanya mudah larut dalam air 14. Air sadah yang kesadahannya dapat dilunakkan dengan mendidihkan air tersebut, mengandung garam .... A. CaCl2 B. MgCl2 C. CaCO3 D. MgCO3 E. Ca(HCO3)2 15. Oksigen dapat diperoleh dari udara cair melalui proses .... A. elektrolisis B. destilasi C. penyaringan D. difusi E. kristalisasi 16. Gas Cl2 akan terbentuk jika larutan HCl dipanaskan dengan.. A. CuO B. Fe2O2 C. MnO2 D. NiO E. ZnO 17. Sifat-sifat berikut yang bukan sifat logam alkali adalah .... A. merupakan unsur yang sangat reaktif B. terdapat di alam dalam keadaan bebas C. dibuat dengan cara elektrolisis leburan garamnya D. ionnya bermuatan +1 E. senyawa-senyawanya mudah larut dalam air 18. Gas oksigen lebih reaktif dibandingkan gas nitrogen SEBAB Unsur oksigen lebih elektropositif dari unsur nitrogen 19. Campuran Al2O3 dan Fe2O3 dapat dipisahkan dengan cara menambahkan larutan NaOH pekat. SEBAB Al2O3 dan Fe2O3 adalah oksida-oksida dari logam yang tidak terletak dalam satu periode 20. Bromin (Br2) dapat dibuat dengan mengalirkan gas Klorin (Cl2) ke dalam larutan garam Bromida. SEBAB
Sifat Oksidator Bromin lebih kuat daripada Klorin. 21. Logam Natrium lebih dioksidasi dibanding-kan logam magnesium SEBAB Kekuatan logam natrium dalam mereduksi air lebih besar dibandingkan dengan logam magnesium 22. Cl2 dapat bereaksi dengan Br- membentuk Br2 dan ClSEBAB Cl dan Br adalah unsur segolongan dalam sistem periodik 23. Br2 dapat dibuat dengan cara mereaksikan Cl2 dengan NaBr yang terdapat dalam air laut. SEBAB Cl2 merupakan oksidator yang lebih kuat daripada Br2 24. Nitrogen bersifat lamban pada suhu kamar SEBAB Ikatan ganda tiga pada molekul nitrogen sangat kuat 25. Ozon (O3) adalah suatu isotop dari oksigen SEBAB Ozon (O3) dapat terbentuk jika oksigen. O2 murni dilewatkan aliran listrik Posted 17th May 2009 by MOTIVASI BELAJAR PLUS Labels: SNMPTN SOAL KIMIA 0
Add a comment
May 17
A. adisi B. redoks C. substitusi D. polimerisasi E. eliminasi 4. Dikloropropana (C3H6Cl2) mempunyai isomer struktur sebanyak . A. dua B. tiga C. empat D. lima E. enam 5. Oksidasi sempurna senyawa toluena akan menghasilkan . A. fenol B. asam benzoat C. aniline D. nitrobenzena E. benzaldehida 6. Rumus molekul berikut yang tidak menyata-kan lebih dari satu senyawa adalah . A. C2H6O B. C2H5Br C. C2H4O2 D. C3H7Br E. C3H6O 7. Nama yang tepat untuk senyawa CH3 CH CH = C CH3 C2H5 CH3 adalah . A. 4-etil-2-metil-2-pentena B. 2-metil-2-etil-2-pentena C. 4-etil-2-metil-3-pentena D. 2,4-dimetil-2-heksena E. 3,5-dimetil-4-heksena 8. Hasil reaksi adisi H2O pada propena bila di oksidasi akan membentuk . A. propanal B. asam propanoat C. propenol D. n-propil alkohol E. propanon 9. 1-propanol merupakan isomer gugus fungsi dengan . A. 2-propanol B. propanal C. metil etil eter D. asam propionat E. propanon 10. Reaksi adisi Cl2 pada senyawa n-propanon tidak dapat berlangsung SEBAB Senyawa propana merupakan senyawa alkana jenuh
11. Hidrolisis lemak dengan enzim lipase akan menghasilkan gliserol dan asam lemak SEBAB Gliserol adalah senyawa kimia yang dapat di golongkan sebagai ester 12. Oksidasi isobutanol akan menghasilkan butanon. SEBAB Isobutanol termasuk alkohol sekunder 13. Diantara senyawa-senyawa berikut yang mempunyai isomer geometri adalah . 1. CH2F CH2F 2. F2C = CCl2 3. CHF2 CHF2 4. CHF = CHF 14. Senyawa alkohol berikut ini yang bersifat optis aktif adalah . 1. 2-propanol 2. 2-metil-2-butanol 3. 3-pentanol 4. 2-butanol 15. Hidrolisis sempurna laktosa menghasilkan . 1. sukrosa 2. glukosa 3. fruktosa 4. galaktosa 16. Yang termasuk biomolekul adalah . 1. protein 2. karbohidrat 3. lipida 4. asam nukleat 17. H3CCOOH + C2H5OH == H3CCOOC2H5 + H2O Pernyataan yang benar adalah . 1. reaksinya disebut reaksi esterifikasi 2. nama ester yang dihasilkan adalah etil asetat 3. ester yang dihasilkan adalah isomer dari asam butanoat 4. bila 30 gram asam tersebut diatas direak-sikan dengan etanol berlebihan, maka berat ester yang dihasilkan adalah 44 g (Ar C = 12, O = 16, H = 1) Posted 17th May 2009 by MOTIVASI BELAJAR PLUS Labels: SNMPTN SOAL KIMIA 0
Add a comment
May 17
B. HNO3 C. SnO2 D. NO2 E. H2O 2. Bilangan oksidasi kromium yang sama pada pasangan berikut adalah A. K2Cr2O7 dan Cr2O3 B. K2Cr2O7 dan Cr(OH)4C. K2CrO4 dan Cr2O3 D. K2CrO4 dan Cr(OH)4E. Cr(OH)4- dan Cr2O3 3. Jumlah elektron yang terlibat dalam reaksi: 3As + 4NO3- + 4OH- 3AsO43- + 5NO + 2H2O adalah . A. 3 B. 5 C. 9 D. 12 E. 15 4. Pada reaksi Cl2 + 2KOH KCl + KClO + H2O, bilangan oksidasi klor berubah dari A. -1 menjadi +1 dan 0 B. +1 menjadi -1 dan 0 C. 0 menjadi -1 dan -2 D. -2 menjadi 0 dan +1 E. 0 menjadi -1 dan +1 5. Pada persamaan redoks aMnO4- + 6H+ + bC2H2O4 aMn2+ + 8H2O + 10CO2 a dan b berturut turut adalah . A. 2 dan 3 B. 2 dan 4 C. 2 dan 5 D. 3 dan 5 E. 4 dan 4 6. Dari 3 logam X,Y,Z diketahui: Y dan Z dapat membebaskan hydrogen dari larutan encer HCl, X dapat membebaskan Y dari larutan garamnya, dan hanya Z dapat membebaskan hydrogen dari air. Urutan ketiga logam tersebut berdasarkan daya reduksi yang menurun adalah A. X-Y-Z B. Z-Y-X C. Y-Z-X D. X-Z-Y E. Z-X-Y 7. Reaksi antara dua zat dibawah ini yang menghasilkan gas adalah A. Cu dengan larutan HCl encer B. Ag dengan larutan HCl encer C. Au dengan larutan HCl encer D. Hg dengan larutan HCl encer E. Mg dengan larutan HCl encer 8. Elektrolisis suatu larutan natrium klorida menghasilkan 11,2 liter (STP) gas Cl2 pada anode. Banyaknya muatan listrik yang lewat adalah A. 2,00 F
B. 1,50 F C. 1,00 F D. 0,50 F E. 0,25 F 9. Pada suatu elektrolisis larutan MnSO4 pada katode terbentuk 0,28 gram logam M. larutan hasil elektrolisis dapat dinetralkan oleh 50 mL larutan 0,2 molar NaOH. Massa atom relatif unsure M adalah . A. 28 B. 42 C. 56 D. 70 E. 84 10. Pada proses elektrolisis NiSO4(aq), reaksi yang terjadi di sekitar elektrode positif adalah . A. Ni(aq) +2e Ni(s) B. 2H2O (l) + 2e 2OH- (aq) + H2 (g) C. 2H2O (l) 4H+ (aq)+O2(g) + 4e D. Ni(s) Ni2+ (aq) +2e E. 4OH-(aq) 2H2O(l) +O2(g)+ 4e 11. Pada setiap sel elektrokimia, terjadi oksidasi pada anode dan reduksi pada katode. SEBAB Reaksi pada setiap sel elektrokimia merupakan reaksi redoks. 12. Reaksi 2Ag + Zn2+ 2Ag+ + Zn tidak mungkin dapat berjalan dalam suatu sel elektrolisis. SEBAB Zn terletak di atas sebelum Ag dalam deret volta. 13. Berlawanan dengan elektrolisis, dalam sel volta reaksi kimia berlangsung spontan dan menghasilkan tenaga listrik. SEBAB Dalam sel volta, elektrode yang bermuatan positif adalah katode, sedangkan yang bermuatan negatif adalah anode. 14. Pada reaksi mana H2O2 bertindak sebagai oksidator? 1. H2O2 + 2KI + H2SO4 I2 + K2SO4 + 2H2O 2. PbS + 4H2O2 PbSO4 + 4H2O 3. 2H2O2 2H2O + O2 4. 2AuCl3 + 3H2O2 2Au + 6HCl + 3O2 15. Yang merupakan reaksi redoks adalah 1. NaOH + H2SO4 NaHSO4 + H2O 2. H2 + Cl2 2HCl 3. Reaksi alcohol ditambah dengan alkena 4. Reaksi glukosa dengan fehling 16. Logam Na adalah pereduksi yang kuat, hal-hal tersebut dapat disimpulkan dari fakta-fakta berikut 1. Logam Na mudah bereaksi dengan air 2. Potensial ionisasi Na kecil 3. Potensial reduksi standar Na besar dan negative 4. Basa dari Na adalah basa kuat 17. Sesuai dengan reaksi belum setara di bawah ini: ClO2 + H2O HClO3 + HCl Pernyataan yang benar adalah ....
1. Reaksi di atas adalah reaksi redoks 2. ClO2 hanya mengalami oksidasi 3. Reaksi yang stoikiometrik berlang-sung antara 2mol ClO2 dan 1mol H2O 4. H2O mengalami reduksi 18. Diketahui data potensial reduksi standar sebagai berikut: E A2+/A = -0,45 V E B2+/B = -0,13 V E C2+/C = -0,77 V E D2+/D = -0,15 V Maka reaksi yang dapat berlangsung dalam keadaan standar adalah . . . . 1. A2+ + B A + B2+ 2. C2+ + B C + B2+ 3. A2+ + D A + D2+ 4. B2+ + D B + D2+ Posted 17th May 2009 by MOTIVASI BELAJAR PLUS Labels: SNMPTN SOAL KIMIA 0
Add a comment
May 15
D. 8 E. 9 4. Suatu obat baru yang diperoleh dari biji tanaman ternyata berupa basa organik yang lemah. Bila 0,100 M larutan obat tersebut dalam air mempunyai pH = 11, maka Kb obat tersebut adalah . A. 10-2 B. 10-3 C. 10-4 D. 10-5 E. 10-6 5. Berapakah pH larutan yang diperoleh dengan mencampurkan 50 mL HNO3 0,2 M dan 50 mL KOH 0,4 M? A. 1 B. 5 C. 7 D. 10 E. 13 6. Dari reaksi-reaksi asam basa Bronsted-Lowry berikut : RNH2 + H2O RNH3+ + OHH2PO4- + H2O HPO42- + H3O+ HCO3- + H2O H2CO3 + OHH2O yang bersifat basa terdapat pada reaksi . A. 1 B. 2 C. 3 D. 1 dan 2 E. 1 dan 3 7. Asam konjugasi dari ion monohidrogen fosfat HPO42- adalah . A. H4PO3+ B. H3PO4 C. H2PO42D. HPO42E. PO438. Campuran dari 100 mL CH3COOH 0,1 M dengan 150 mL CH3COOH 0,2 M (Ka = 10-5) yang kemudian ditambah 250 mL NaOH 0,08 M, maka pH yang dapat diukur adalah . A. 2,5 B. 5,0 C. 7,0 D. >7,0 E. 0,69 9. Garam dengan kelarutan paling besar adalah .
A. AgCl, Ksp = 10-10 B. AgI, Ksp = 10-16 C. Ag2CrO4, Ksp = 10-12 D. Ag2S, Ksp = 10-49 E. Ag2C2O4, Ksp = 10-11 10. Larutan NaCl terhidrolisis sempurna menjadi NaOH dan HCl. SEBAB Kesetimbangan ionisasi terjadi pada larutan asam dan basa jenuh 11. Diantara garan-garam berikut yang bila dilarutkan dalam air mengalami hidrolisis parsial adalah . 1. natrium asetat 2. amonium asetat 3. amonium klorida 4. natrium klorida 12. Dalam larutan (NH4)2SO4 terjaid reaksi NH4+ + H2O D NH3 + H3O+. Reaksi ini . 1. menurut teori Arrhenius adalah reaksi hidrolisis 2. mengakibatkan pH larutan lebih rendah daripada pH air 3. menurut teori Bronsted-Lowry merupakan reaksi protolitik 4. menunjukkan bahwa ion NH4+ berperan sebagai asam 13. Larutan 100 mL HCN 0,14 M dicampur dengan 70 mL NaOH 0,1 M, maka . (Ka HCN = 10-9) 1. reaksi yang terjadi: HCN + NaOH NaCN + H2O 2. larutan NaOH merupakan reagen pem-batas 3. larutan yang terjadi bersifat larutan penyangga 4. pH larutan = 9 SIFAT KOLIGATIF LARUTAN 14. Suatu zat organik sebanyak 0,645 gram yang dilarutkan dalam 50 gram CCl4 memberikan Tb = 0,645C. Jika Kb pelarut = 5,03; maka Mr zat itu adalah .... A. 100 B. 90 C. 80 D. 70 E. 50 15. Tentukan diantara kelima larutan berikut yang memiliki titik didih tertinggi adalah .... A. MgSO4 0,01 m B. NaCl 0,011 m C. C2H5OH 0,050 m D. Mgl2 0,010 m E. CH3COOH 0,010 m 16. Diantara kelima macam larutan dibawah ini yang tekanan osmosisnya paling besar adalah . A. Na2CO3 0,3 M
B. CH3COOH 0,5M C. Glukosa 0,8M D. Mg(NO3)2 0,2 M E. CUSO4 0,2M 17. Kelarutan CaCl2 dalam air 0 0C adalah sekitar 5,4 molal. Jika Kf = 1,86 maka penurunan titik beku larutan CaCl2 0,54 molal adalah . A. 1,0 0C B. 5,0 0C C. 3,0 0C D. 2,7 0C E. 2,0 0C 18. Penurunan tekanan uap terjadi pada larutan encer. SEBAB Larutan encer mengandung sedikit zat terlarut yang bersifat tidak mudah menguap. 19. Penurunan titik beku larutan gula 0,01 M sama dengan larutan NaCl 0,01 M SEBAB Penurunan titik beku berbanding lurus dengan konsentrasi zat terlarut 20. Pada konsentrasi yang sama larutan elektrolit kuat mendidih pada suhu yang lebih tinggi dari pada elektrolit lemah. SEBAB Pada konsetrasi yang sama larutan elektroit kuat menghasilkan jumlah ion-ion yang lebih banyak daripada jumlah ion-ion yang dihasilkan oleh elektrolit lemah. 21. Kelarutan AgCl dalam larutan NaCl 0,02M lebih besar daripada kelarutan AgCl dalam air. SEBAB Garam AgCl dan garam NaCl mengandung ion sejenis. Posted 15th May 2009 by MOTIVASI BELAJAR PLUS Labels: SNMPTN SOAL KIMIA 0
Add a comment
May 15
2. Reaksi 3 g magnesium (Ar = 24) dengan nitrogen (Ar = 14) berlebih menghasilkan Mg3N2. Pada keadaan standar, proses tersebut melepaskan kalor sebesar 28 kJ. Entalpi pembentukan standar Mg3N2 adalah . A. -75 kJ mol-1 B. -177 kJ mol-1 C. -224 kJ mol-1 D. -350 kJ mol-1 E. -672 kJ mol-1 3. Diketahui : C6H12O6 + 6O2 6CO2 + 6H2O H = -280 kJ C2H5OH+3O2 2CO2+3H2O H = -1380 kJ Perubahan entalpi bagi reaksi fermentasi glu-kosa:C6H12O6 C2H5OH + 2CO2 adalah . A. +60 kJ B. -60 kJ C. +1440 kJ D. 1440 kJ E. +2880 kJ 4. Perubahan entalpi pembakaran gas CH4 (Ar C = 12, H = 1) = -80 kJ/mol. Berapa kJ perubahan entalpi pembakaran 4 g gas tersebut? A. -10 kJ B. -20 kJ C. -50 kJ D. -70 kJ E. -80 kJ 5. Diketahui entalpi pembentukan H2O(l) = -285 kJ mol-1, CO2(g) = -393 kJ mol-1 dan C2H2(g) = +227 kJ mol-1. Jumlah kalor yang dibebaskan pada pembakaran 0,52 gram gas C2H2 (Mr = 26) adalah . A. 25,96 kJ B. 47,06kJ C. 67,49 kJ D. 90,50 kJ E. 129,80 kJ 6. Tentukan H dari reaksi : FeO (s) + Fe2O3 (s) Fe3 O4 (s) Jika diketahui : 2Fe(s) + O2 (g) 2FeO (s) H = -544.0 kJ 4Fe(s) + 3O2(g) 2Fe2O3 (s) H = -1.648,8 kJ Fe3O4 (s) 3Fe(s) + 2O2 (g) H = +1.118,4 kJ A. -1.074,0 kJ B. -22,2 kJ C. +22,2 kJ D. +249,8 kJ E. +2.214,6 kJ
7. Dalam statosfer, klorofluorometana (freon) menyerap radiasi berenergi tinggi dan menghasilkan atom CI yang mempercepat tersingkirnya ozon di udara. Reaksi yang mungkin terjadi adalah: O3 + Cl O2 + ClO H = -120 kJ ClO + O O2 + Cl H = -270 kJ O3 + O 2O2 Nilai H reaksi yang terakhir adalah .. A. -390 kJ B. -50 kJ C. 150 kJ D. 200 kJ E. 390 kJ 8. Diketahui entalpi pembentukan H2O (l) = -285 kJ mol-1, CO2 (g) = -393 kJ mol-1, dan C2H2 (g) = +227 kJ mol-1. Jumlah kalor yang dibebaskan pada pembakaran 0,52 gram gas C2H2 (Mr = 26) adalah. A. 25,96kJ B. 47,06kJ C. 67,49kJ D. 90,50 kJ E. 129,80 kJ 9. Diketahui energi ikatan : C F = 439 kJ mol-1 C Cl = 330 kJ mol-1 F F = 159 kJ mol-1 Cl Cl = 243 kJ mol-1 Kalor reaksi untuk reaksi ; Cl F ClCF(g) + FF(g) FCF(g) + ClCl(g) FF adalah . A. +136 kJ B. +302 kJ C. -302 kJ D. +633 kJ E. -622 kJ 10. Reaksi kimi sebgai berikut : C(s) + O2(g) CO2(g) Ho = -393,5 kJ H2(g) + O2(g) H2O(l) Ho = -283,8 kJ 2C(g) + H2(g) C2H2(g) Ho = +226,7 kJ Atas dasar reaksi diatas, maka kalor reaksi : C2H2(g) + 5/2O2(g) H2O(g) + 2CO2(g) adalah A. -1.297,5 kJ B. +1.297,5 kJ
C. -906,0 kJ D. -727,9 kJ E. +274,5 kJ 11. Diketahui kalor pembakaran siklopropana (CH2)3(g) = -a kJ/mol Kalor pembentukan CO2(g) = -b kJ/mol Kalor pembentukan H2O(l) = -c kJ/mol Maka kalor pembentukan siklopropana (dalam kJ/mol) ialah . A. a 3b 3c B. a + 3b + 3c C. a 3b + 3c D. a + 3b + 3c E. a + 3b 3 c 12. Jika proses penguraian H2O kedalam atom-atomnya memerlukan energi sebesar 220 kkal/mol, maka energi ikatan rata-rata O H adalah . A. +220 kkal/mol B. -220 kkal/mol C. +110 kkal/mol D. -110 kkal/mol E. +55 kkal/mol LAJU REAKSI 13. Bila pada suhu tertentu, laju penguraian N2O5 menjadi NO2 dan O2 adalah sebesar 2,5.10-6 mol/L.s, maka laju pembentukan NO2 adalah . A. 1,3.10-6 mol/L.s B. 2,5.10-6 mol/L.s C. 3,9.10-6 mol/L.s D. 5,0.10-6 mol/L.s E. 6,2.10-6 mol/L.s 14. Laju reaksi suatu gas dinyatakan dengan v = k [A]2[B]. Bila volum diperkecil menjadi kali volum semula, maka laju reaksi jika dibandingkan dengan laju reaksi mula-mula adalah . A. 4 kali B. 8 kali C. 16 kali D. 32 kali E. 64 kali 15. Pada reaksi : Cl2(g) + 2NO(g) 2NOCl(g), jika konsentrasi kedua pereaksi diperbesar 2 kali maka laju reaksi menjadi 8 kali semula. Apabila hanya konsentrasi Cl2 yang diper-besar 2 kali, laju reaksi menjadi 2 kali semula. Orde reaksi NO adalah . A. 0 B. C. 1 D. 2 E. 3
16. Bila suhu suatu reaksi dinaikkan 10oC, maka laju reaksinya akan menjadi dua kali lipat. Kalau pada suhu toC reaksi berlangsung selama 12 menit, maka pada suhu (t + 30)oC reaksi akan berlangsung selama . A. 4 menit B. 3 menit C. 2 menit D. 1,5 menit E. 1 menit 17. Pada suhu kamar reaksi kimia yang mem-punyai energi pengaktifan tinggi berlangsung dengan lambat. SEBAB Energi pengaktifan reaksi-reaksi kimia selalu mempunyai nilai positif. KESETIMBANGAN KIMIA 18. Bila harga K untuk reaksi kesetimbangan 2SO2(g) + O2(g) D 2SO3(g) adalah 25, maka pada kondisi yang sama harga K untuk reaksi SO3(g) D O2(g) + SO2(g) adalah . A. 1/3 B. 1/5 C. 1/7 D. 1/9 E. 1/25 19. Tetapan kesetimbangan untuk reaksi : PCl5(g) D PCl3(g) + Cl2(g) pada suhu 760 K adalah 0,05. Jika konsentrasi awal PCl5 0,1 mol L-1, maka pada keadaan setimbang PCl5 yang terurai adalah . A. 12,5% B. 20,0% C. 25,0% D. 33,3% E. 50,0% 20. Gas N2O4 mengalami disosiasi sebesar 50% menjadi gas NO2 pada pemanasan tertentu. Pada saat kesetimbangan, maka perbandingan mol gas N2O4 dan gas NO2 adalah . A. 1 : 1 B. 1 : 2 C. 1 : 3 D. 2 : 1 E. 3 : 2 21. Jika satu mol AB dalam 1 liter air terurai se-banyak 40% menurut AB D A + B, maka tetapan kesetimbangan reaksi tersebut adalah . A. 0,27 B. 0,09 C. 0,07 D. 0,0009 E. 0,00027
22. Jika suatu reaksi kimia mencapai kesetim-bangan maka komposisi campuran reaksinya tidak akan berubah selama suhu tidak berubah SEBAB Tetapan kesetimbangan reaksi kimia hanya bergantung pada suhu. 23. Reaksi kesetimbangan berikut yang mem-punyai harga Kp = Kc adalah . 1. H2(g) + Cl2(g) D 2HCl(l) 2. CaCO3(s) D CaO(s) + CO2(g) 3. 2NH3(g) D N2(g) + 3H2(g) 4. H2(g0 + I2(g) D 2HI(g) 24. Dari reaksi N2O4(g) D 2NO2(g) diketahui Kp pada 600oC dan pada 1.000oC berturut-turut adalah 1,8.104 dan 2,8.104. Dapat disimpul-kan bahwa . 1. tekanan parsial NO2 akan meningkat jika suhu dinaikkan 2. H > 0 3. peningkatan tekanan total campuran gas dalam kesetimbangan akan menurunkan kadar NO2 4. Kp = Kc Posted 15th May 2009 by MOTIVASI BELAJAR PLUS Labels: SNMPTN SOAL KIMIA 0
Add a comment
May 15
B. 0,04 C. 0,10 D. 0,20 E. 0,40 4. Suatu senyawa oksida dari nitrogen mengandung 63,16% nitrogen mengandung 63,16% nitrogen (Ar = 14) dan 36,84% oksigen (Ar = 16). Senyawa tersebut adalah . A. NO B. N2O3 C. N2O D. N2O5 E. NO2 5. Cuplikan bubuk besi sebanyak 5 gram dipanaskan dengan gas klor menghasilkan 10 gram besi(II) klorida, FeCl2 (Ar Fe = 56, Cl = 35,5) Kadar besi dalam cuplikan tersebut adalah . A. 4,41 % B. 14,20% C. 71,00% D. 88,20% E. 100,00% 6. Sebanyak 76 gram campuran gas metana dan etana dibakar sempurna sehingga dihasil kan 220 gram gas CO2. Jika Ar C = 12, H = 1, dan O = 16, maka berat gas metana di dalam campuran gas tersebut adalah . A. 160 gram B. 60 gram C. 16 gram D. 12 gram E. 6 gram 7. Satu mol logam L bereaksi dengan asam sulfat menghasilkan 33,6 liter gas hydrogen (STP), Rumus garam yang terbentuk adalah . A. LSO4 B. L2 (SO4)5 C. L (SO4)2 D. L(SO4)5 E. L2(SO4)3 8. Sebanyak x gram FeS (Mr = 88) direaksikan dengan asam klorida menurut reaksi: FeS + 2 HCL FeCl2 + H2S Pada akhir reaksi diperoleh 8 liter gas H2S. Jika pada keadaan tersebut suatu mol gas H2S. Jika pada keadaan tersebut suatu mol gas H2S bervolum 20 liter maka nilai x adalah . A. 8,8 B. 17,6 C. 26,4 D. 35,2 E. 44,0
9. Pada pembakaran sempurna suatu hidrokarbon diperlukan 20 g oksigen. Jika pada proses ini terbentuk 9 gram air, maka rumus hidrokarbon tersebut adalah(Ar H = 1, O = 16 ) A. C2H2 B. C3H8 C. C2H4 D. C4H10 E. C2H6 10. Asetilena yang digunakan sebagau bahan bakar dalam nyala las dapat dihasilkan dari reaksi antara kalsium karbida dan air. Berapa garam asetilena akan dibentuk dari 0,5 mol kalsium karbida? (Diketahui Ar H = 1, C = 12, O = 16, dan Ca= 40). A. 13 B. 15 C. 20 D. 26 E. 39 11. Pupuk urea dapat dibuat dengan mereaksikan NH3 dan CO2 menurut reaksi: 2NH3 CO2 NH2 CO NH2 +H2O Jika Ar N= 14, C = 12 O = 16, maka untuk membuat 150 kg pupuk urea diperlukan NH3 sebanyak .... A. 33 kg B. 43 kg C. 51 kg D. 68 kg E. 85 kg 12. Berdasarkan reaksi elektrolisis, maka berat aluminium yang dihasilkan dari 100 ton bauksit murni (Al = 27, O = 16) adalah . A. 19,0 ton B. 47,0 ton C. 52,9 ton D. 66,6 ton E. 80,0 ton 13. Sebanyak 40 mL gas hidrokarbon CnH2n me-merlukan 600 mL udara (mengandung 20% oksigen) untuk pembakaran sempurna. Semua gas diukur pada suhu dan tekanan yang sama. Rumus hidrokarbon tersebut adalah . A. CH2 B. C2H4 C. C3H6 D. C4H8 E. C5H10 14. Sebanyak 75 gram zat dengan rumus empiris (CH2O)n (Ar H = 1, C = 12, O = 16) yang terlarut dalam 500 gram air, mendidih pada suhu 100,52oC (Kb air = 0,52oC/m). Zat tersebut termasuk . A. triosa B. heksosa
C. tetrosa D. heptosa E. pentosa 15. Secara teoritis, banyaknya cuplikan dengan kadar 80%, yang dapat menghasilkan 8 gram SO3 adalah . (O = 16, S = 32) A. 3 g B. 4 g C. 5 g D. 6 g E. 8 g 16. Jika diketahui hemoglobin (Mr = 68.000) mengandung 0,33% berat besi, maka jumlah atom Fe (Ar = 56) dalam molekul hemo-globin adalah . A. 3 B. 4 C. 5 D. 6 E. 7 17. Sebanyak 2 gram metana (Mr = 16) dibakar sempurna dengan O2 murni. Gas CO2 yang terbentuk dialirkan kedalam larutan air kapur, Ca(OH)2, sehingga terbentuk endapan CaCO3 (Mr = 100). Berat endapan yang terbentuk . A. 7,5 gram B. 10 gram C. 12,5 gram D. 15 gram E. 20 gram 18. Jika unusr A dan B dengan berat yang sama dicampur dan terjadi reaksi kimia membentuk AB2 (Ar = A = 40, B = 80). Unsur A yang tidak bereaksi adalah . A. 25% B. 40% C. 50% D. 60% E. 75% 19. Sebuah paduan (aliasi) yang terdiri dari 90% Al (Ar = 27) dan 10% Cu (Ar = 63,5) digunakan untuk menghasilkan gas H2 dengan cara mereaksikan dengan asam klorida. Untuk menghasilkan 6,72 liter gas H2, pada tempera-tur dan tekanan standar, maka dibutuhkan paduan sebanyak . A. 5,4 gram B. 6,0 gram C. 6,6 gram D. 7,6 gram E. 8,0 gram 20. Pada suhu dan tekanan yang sam, massa 2 liter gas X = massa 1 liter gas SO2 (Mr = 64).
Mr gas X adalah . A. 80 B. 64 C. 34 D. 32 E. 16 21. Sebanyak 4 liter gas pentana dibakar sempurna menurut reaksi : C5H12(g)+O2(g)H2O(g)+CO2(g) (belum setara). Jika reaksi berlangsung pada keadaan 1 liter gas N2 massanya 1,4 gram (Ar N = 14; L = 6,02.1023), jumlah molekul gas CO2 yang dihasilkan adalah . A. 3,01.1023 B. 6,02.1023 C. 7,50.1023 D. 9,03.1023 E. 12,04.1023 22. Jika 100 cm3 dari setiap gas dibawah ini di-panaskan dalam oksigen yang berlebihan, maka gas yang menghasilkan gas CO2 terba-nyak (diukur pada suhu dan tekanan yang sama) adalah . A. CO B. CH4 C. C2H6 D. C3H8 E. C2H2 23. Senyawa berikut yang mengandung jumlah atom O sama dengan jumlah atom O dalam 2 mol H2SO4 adalah . 1. 1 mol Ca3(PO4)2 2. 2 mol Na2C2O4 3. 2 mol KMnO4 4. 1 mol Fe(NO3)2 Posted 15th May 2009 by MOTIVASI BELAJAR PLUS Labels: SNMPTN SOAL KIMIA 0
Add a comment
May 15
D. 14 E. 15 2. Konfigurasi elektron atom Fe : [Ar] 3d6 4s2. Jumlah elektron yang tidak berpasangan pada atom Fe adalah . A. 1 B. 2 C. 3 D. 4 E. 5 3. Ion X+ mempunyai konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6. Harga keempat bilangan kuantum elektron valensi dari atom X adalah . A. n = 2; l = 0; m = 0; s = - B. n = 2; l = 1; m = 1; s = - C. n = 3; l = 0; m = 0; s = + D. n = 3; l = 1; m = -1; s = + E. n = 3; l = 2; m = 0; s = + 4. Pada keadaan dasar, elektron terakhir dari suatu atom adalah n = 3; l = 2; m = +2; s = + . Jumlah orbital yang ditempati oleh pasangan elektron adalah . A. 1 B. 5 C. 10 D. 15 E. 20 5. Sejumlah 19,5 gram logam M yang bervalensi I direaksikan dengan asam sulfat berlebih dan dihasilkan 5,6 liter gas H2 pada keadaan standar. Jika dalam 1 atom M terdapat 20 neutron maka konfigurasi elektron yang tepat untuk atom M adalah . A. [Ar] 4s1 B. [Ar] 4s2 C. [Ar] 4s1 3d10 D. [Ar] 4s2 3d10 4p6 5s1 E. [Ar] 4s2 3d10 4p6 5s2 6. Kalium isoelektronik dengan klorin (nomor atom K = 19; Cl = 17). SEBAB Ion kalium dan ion klorida memiliki konfigurasi elektron yang sama. 7. Kalium isoelektronik dengan klorin (nomor atom K = 19; Cl = 17). SEBAB Ion kalium dan ion klorida memiliki konfigurasi elektron yang sama. 8. Dalam atom Fe (nomor atom = 26) banyaknya elektron yang tidak berpasangan adalah 4. SEBAB Dalam atom Fe (nomor atom = 26) terdapat 4 elektron pada orbital d.
9. Konfigurasi ion X3+ adalah 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d6. Pernyataan yang benar untuk unsur X adalah. 1. mempunyai nomor atom 27. 2. bilangan kuantum elektron terakhir; n = 3; 1 = 2; m = -1; s = - 3. mempunyai 3 elektron tidak berpasangan 4. konfigurasi elektronnya : [Ar] 3d9 SISTEM PERIODIK UNSUR 10. Diketahui tiga unsur A, B dan C dengan konfigurasi elektron masing-masing sebagai berikut : A = 1s2 2s2 2p1 B = 1s2 2s2 2p3 C = 1s2 2s2 2p6 3s1 Unsur-unsur yang termasuk dalam satu periode adalah . A. A dan C B. B dan C C. A dan B D. A, B, dan C E. Tidak ada yang satu periode 11. Elektron terakhir dalam atom suatu unsur mempunyai bilangan kuantum n = 4; l = 2; m = -1; s = + . Unsur tersebut dalam sistem periodik terletak pada . A. golongan IIB, periode 5 B. golongan IVB, periode 4 C. golongan IVA, periode 4 D. golongan IVB, periode 5 E. golongan IIB, periode 4 12. Di bawah ini terdapat susunan elektron beberapa unsur : P : 1s2 2s2 2p6 3s1 Q : 1s2 2s2 2p6 3s2 R : 1s2 2s2 2p6 3s1 3p5 S : 1s2 2s2 2p6 3s1 3p6 3d3 4s2 T : 1s2 2s2 2p6 3s1 4s1 Berdasarkan susunan elektron di atas, maka unsur yang paling mudah menjadi ion positif adalah. A. P B. Q C. R D. S E. T 13. Unsur-unsur alkali tanah dalam sistem periodik dari atas kebawah makin sukar melepas elektron. SEBAB Keelektronegatifan unsur alkali tanah ber-tambah dari atas kebawah 14. Unsur X dan Y dengan nomor atom masing-masing 12 dan 24 terletak dalam satu golongan
SEBAB Unsur X dan Y dengan nomor atom masing-masing 12 dan 24 mempunyai konfigurasi elektron terluar s2 p4. 15. Disediakan 3 atom, yaitu 53X, 35Y, dan 17Z. Ketiganya dapat bereaksi dengan 1H membentuk HX, HY, dan HZ. Ternyata keasaman HZ paling kuat, diikuti HY, dan yang paling lemah diantaranya adalah HZ. SEBAB Naiknya ukuran anion akan menaikkan keasamannya. 16. Ion M2+ mempunyai konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d6. Karena itu, unsur M . 1. dalam inti atomnya terdapat 26 proton 2. dalam sistem periodik terletak pada periode empat 3. merupakan anggota unsur-unsur transisi 4. dapat membentuk oksida dengan rumus M2O3 17. Suatu atom netral mempunyai konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 4s1. Dapat dikatakan bahwa atom ini . 1. berada dalam keadaan tereksitasi 2. akan memancarkan energi radiasi jika susunan elektronnya berubah menjadi 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3. merupakan atom unsur gas mulia 4. termasuk unsur periode 4 sistem periodik 18. Konfigurasi elektron terluar untuk empat unsur A, B, C dan D adalah A = 3s2 3p6, B = 4d6 5s2, C = 6s1, D = 4s2 3d10 4p3. Unsur-unsur ini adalah . 1. A unsur gas mulia 2. B unsur logam transisi 3. C unsur logam alkali 4. D unsur golongan boron-aluminium 19. Pernyataan yang benar untuk unsur nitrogen (nomor atom = 7) dan oksigen (nomor atom = 8) adalah bahwa . 1. energi ionisasinya lebih besar daripada oksigen 2. keduanya mempunyai jumlah elektron tak berpasangan yang sama 3. dengan berat yang sama jumlah molekul N2 (Mr = 28) lebih besar daripada O2 (Mr = 32) 4. keduanya terletak dalam golongan yang sama IKATAN KIMIA 20. Manakah diantara senyawa berikut yang bukan molekul kovalen polar? A. HCl B. H2O C. CCl4 D. PCl3 E. NH3 21. Unsur X dengan konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 dapat bereaksi dengan unsur Y, yang terletak pada golongan oksigen, membentuk senyawa.
A. XY B. X3Y B. X2Y D. XY2 E. X2Y3 22. Sebuah atom netral X mempunyai konfigurasi elektron sebagai berikut : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 Jika unsur tersebut membentuk hidrida maka senyawa yang terbentuk kemungkinan adalah .... A. ionik dengan rumus XH2 B. ionik dengan rumus XH C. kovalen dengan rumus XH2 D. kovalen dengan rumus XH E. kovalen dengan rumus XH3 23. Unsur X mempunyai nomor atom 20. Se-nyawa garamnya bila dipanaskan akan menghasilkan gas yang dapat mengeruhkan air barit. Rumus senyawa tersebut adalah . A. X2SO4 B. XCO3 C. XSO4 D. XCl2 E. X2CO3 24. Senyawa hidrogen klorida tidak menghantar arus listrik. SEBAB Hidrogen klorida mudah larut dalam air. 25. Senyawa amonium klorida, NH4Cl, tergolong sebagai senyawa ion. SEBAB Dalam senyawa amonium klorida hanya terdapat ikatan elektrovalen 26. Senyawa berikut yang dapat membentuk ikatan hidrogen antarmolekul adalah. 1. H2O 2. CH3OH 3. HF 4. HBr 27. Unsur X mempunyai susunan elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5. Unsur-unsur berikut yang dapat membentuk ikatan ion dengan unsur X adalah . 1. unsur P dengan susunan elektron 1s2 2s2 2p5 2. unsur Q dengan susunan elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 3. unsur R dengan susunan elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4 4. unsur S dengan susunan elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 Posted 15th May 2009 by MOTIVASI BELAJAR PLUS Labels: SNMPTN SOAL KIMIA 0
Add a comment
May 10
1.1. Latar belakang Daging sapi merupakan salah satu sumber protein hewani yang sangat potensial untuk pemenuhan kebutuhan protein, karena mempunyai kandungan nilai gizi yang tinggi dan asam amino esential yang lengkap bagi tubuh. Tetapi harganya yang relatif mahal menyebabkan konsumsi daging oleh masyarakat masih relatif rendah, untuk itu perlu diupayakan pengolahan daging sapi menjadi produk yang terjangkau bagi masyarakat. Salah satu produk olahan daging sapi adalah bakso sapi, selain sudah dikenal mayarakat, bakso mempunyai harga yang relatif murah, sehingga dapat terjangkau oleh masyarakat. Dengan kebiasaan mengkonsumsi bakso ini diharapkan kebutuhan protein masyarakat dapat terpenuhi sehingga dapat meningkatkan nilai gizi masyarakat pada umumnya. Istilah bakso biasanya diikuti dengan nama jenis dagingnya, sperti bakso ikan, bakso ayam, dan bakso sapi. Berdasarkan bahan bakunya, terutama ditinjau dari jenis dagingnya dan jumlah tepung yang digunakan, bakso dibedakan menjadi 3 jenis yaitu bakso daging, bakso urat, dan bakso aci. Bakso daging dibuat dari daging yang sedikit mengandung urat. Bakso urat adalah bakso yang dibuat dari daging yang banyak mengandung urat atau jaringan ikat. Bakso aci adalah bakso yang jumlah penambahan tepungnya lebih banyak dibanding dengan jumlah daging yang digunakan. Seperti pada produk olahan daging lainnya, bakso mempunyai masa simpan yang relatif singkat pada suhu kamar. Salah satu usaha untuk memperpanjang masa simpan bakso adalah dengan penambahan bahan pengawet. Dengan penambahan bahan pengawet seperti boraks selain dapat meningkatkan daya simpan juga dapat memperbaiki sifat fisik dari produk yang dihasilkan. Namun penggunaan boraks dalam produk makanan telah dilarang, karena dapat membahayakan kesehatan, sehingga perlu diupayakan bahan pengawet lain sebagai pengganti boraks. Usaha peningkatan masa simpan bakso dapat dilakukan juga dengan memperbaiki kemasan dan penggunaan suhu penyimpanan yang lebih rendah dari suhu kamar. Untuk itu dalam tulisan ini akan dijelaskan hasil penelitian penggunaan bahan pengawet sodium triploly phosfat pada bakso sapi untuk meningkatkan masa simpan bakso. Pengujian dilakukan dengan berbagai suhu penyimpanan dengan tujuan untuk mendapatkan data suhu penyimpanan yang paling optimal pada bakso sapi. KESIMPULAN Penggunaan Sodium Triploly Phosfat memperlihatkan waktu pembusukan yang lebih lama dibandingkan dengan bakso tanpa bahan pengawet. Teknik penyimpanan pada suhu yang rendah mendapatkan lama penyimpanan yang baik, karena pertumbuhan bakteri akan terhambat dalam suhu tersebut. Penggunaan teknik pengemasan vacum juga dapat meningkatkan lama penyimpanan bakso. Suhu optimal untuk mendapatkan lama penyimpanan yang baik adalah suhu dibawah nol derajat celsius atau suhu freezer.
Boraks adalah serbuk kristal putih, tidak berbau, larut dalam air, tidak larut dalam alkohol, pH : 9,5. Boraks termasuk pengawet Anorganik, dan penambahan boraks tidak diperbolehkan pada makanan. Boraks merupakan senyawa yang bisa memperbaiki tekstur makanan sehingga menghasilkan rupa yang bagus, misalnya bakso dan kerupuk. Bakso yang menggunakan boraks memiliki kekenyalan yang berbeda dari kekenyalan bakso yang menggunakan banyak daging. Bakso yang mengandung boraks disukai dan tahan lama. Boraks dipakai sebagai pengawet kayu, anti septik kayu dan pengontrol kecoa. Bahaya Boraks terhadap kesehatan diserap melalui usus, kulit yang rusak dan selaput lendir. Efek toksik : kumulatif selama penggunaan berulang ulang. Pengaruh terhadap kesehatan, tanda dan gejala akut : Muntah, diare, merah dilendir, konvulsi dan depresi SSP(Susunan Syaraf Pusat). Tanda dan gejala kronis nafsu makan menurun, gangguan pencernaan, gangguan SSP bingung dan bodoh, Anemia, rambut rontok dan kanker. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi boraks pada bakso yang dijual di pasar Pucang Gading Kabupaten Demak. Penelitian ini dilakukan di laboratorium kimia Sekolah Menengah Kejuruan Analis Kesehatan Theresiana Semarang mulai bulan Maret sampai Juni 2009. Sampel adalah bakso yang dibeli dari 5 orang pedagang di Pasar Pucang Gading. Masing-masing sampel dibeli 10 butir bakso dan dinalisis secara duplo. Dari hasil penelitian ini sampel A,B,C, dan E mengandung boraks dan sampel D tidak mengandung boraks. Banyak hal yang dapat mempengaruhi hasil tersebut dikarenakan untuk mendapatkan pengawet yang dilarang, banyak tempat yang dengan mudah untuk membeli tanpa ada surat resmi dari instansi tertentu. br /