Anda di halaman 1dari 23

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sohun atau soun adalah mie halus yang dibuat dari pati. Setelah direbus atau

direndam, sohun berwarna bening, bertekstur kenyal, dan memiliki permukaan

yang licin. Di antara berbagai jenis pati yang bisa dijadikan bahan baku adalah

pati kacang hijau, umbi (kentang, ubi jalar, tapioka), sagu, aren, dan midro

(ganyong). Sohun berbeda dari bihun.

Dijual dalam keadaan kering dan terlipat seperti sarang burung, sohun

direbus atau direndam hingga agak lunak sebelum digunakan untuk berbagai

masakan tumis dan sup. Sohun hampir-hampir tidak memiliki rasa, namun

menyerap kaldu dan rasa bahan-bahan lain yang dimasak bersamanya. Tanpa

direndam air lebih dulu, sohun bisa langsung digoreng hingga garing, dan dipakai

sebagai alas atau penghias makanan.

Perusahaan Mie Soun Gelang Indah Cilacap merupakan perusahaan yang

bergerak di bidang produksi dan pemasaran untuk wilayah Cilacap dan sekitarnya.

Berdasarkan hasil observasi, diketahui bahwa perkembangan perusahaan Mie

Soun dari tahun ke tahun semakin pesat. Hal itu dikarenakan beberapa

pendukung, antara lain kualitas produk, distribusi, manajerial, dan sebagainya.

Namun demikian, perusahaan Mie Soun Gelang Indah Cilacap hanya memiliki

satu jenis produk dengan harga yang cukup tinggi bila dibandingkan dengan

perusahaan lain. Di samping itu, promosi yang dilakukan oleh perusahaan saat ini

masih kurang efektif. Hal itu tentu dapat menimbulkan masalah dalam pemasaran
mengingat banyaknya produk sejenis yang ada di pasaran. Dan pada akhirnya

berdampak pada volume penjualan.


B. Tujuan

1. Mahasiswa diharapkan mengetahui teknologi yan digunakan dalam bidang

pertanian

2. Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui pengaplikasian teknologi

petanian dalam bidang petanian


II. TINJAUAN PUSTAKA

Teknologi pertanian adalah penerapan prinsip-prinsip matematika dan ilmu

pengetahuan alam dalam rangka pendaya gunaan secara ekonomis sumber daya

pertanian dan sumber daya alam untuk kesejahteraan manusia. Teknologi

pertanianan dalam alat, cara atau metode yang digunakan dalam

mengolah/memproses input pertanian sehingga menghasilkan otuput/hasil

pertanian sehingga berdaya guna dan berhasil guna baik berupa produk bahan

mentah, setengah jadi maupun siap pakai. Teknologi diartikan sebagai ilmu

terapan dari rekayasa yang diwujudkan dalam bentuk karya cipta manusia yang

didasarkan pada prinsip ilmu pengetahuan. Teknologi adalah seluruh perangkat

ide, metode, teknik benda-benda material yang digunakan dalam waktu dan

tempat tertentu maupun untuk memenuhi kebutuhan manusia(Anonim, 1987).

Produk olahan yang berasal dari bahan dasar pati sagu sebenarnya sudah

banyak, antara lain sohun dan mie. Selain itu juga banyak makanan tradisional

dari bahan dasar sagu, antara lain bagea, makron, sagu tumbu, sagu lempeng dan

sebagainya (Djafaar, dkk., 2000).

Berdasarkan sifat fisik dan kimia yang dimilikinya, sagu dapat dimanfaatkan

tidak terbatas pada bahan pangan saja, tetapi dapat juga dimanfaatkan untuk bahan

baku non-pangan (industri kertas dan tekstil) (Departemen Pertanian, 2007).

Masalah utama dalam penyebarluasan sagu sebagai bahan pangan adalah

ketersediaan pati sagu yang belum meluas dan selera masyarakat yang masih

bertumpu pada beras sebagai bahan pangan utama. Selama ini telah banyak
penelitian yang dilakukan dalam usaha meningkatkan pendayagunaan pati sagu

sebagai bahan pangan dan usaha meningkatkan nilai gizi produk olahannya

dengan berbagai teknologi pengolahan yang tepat. Dengan demikian, diharapkan

dapat dihasilkan produk olahan yang sesuai dengan selera konsumen.


METODOLOGI

A. Alat dan Bahan

1. Alat tulis

2. Kamera

B. Prosedur Kerja

1. Mewawancarai pegawai yang kerja di dalam pabrik tahu tersebut

2. Menulis poin-poin penting yang telah dijelaskan oleh narasumber

3. Merekam hasil wawancara yang sedang berlangsung

4. Memotret obyek-obyek penting yang berguna untuk pembelajaran dan

hasil laporan.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Gambar 1. Pemasak

Gambar 2. Pengendap sagu

Gambar 3. Mesin ekstrusi (Pencentak sohun)


Gambar 4. Tempat peletakan sagu saat dikeringkan

Gambar 5. Tempat penjemuran sohun

Gambar 6. Sohun yag sudah dicetak yang dikeringkan


Gambar 7. Kemasan sohun
A. Pembahasan

Pabrik adalah sarana untuk memproduksi barang, bahan atau makanan

kebutuhan manusia. Sohun adalah mie halus yang dibuat dari campuran pati sagu,

larutan kaporit dan pewarna biru makanan. Pabrik sohun adalah sarana yang di

gunakan untuk memproduksi makanan seperti mie yang terbuat dari pati sagu.

Dalam proses produksi sohun biasanya pabrik membutuhkan waktu yang cukup

lama.

Teknologi pertanian yang digunakan di pabrik sohun ini ada dua, yaitu:

1. Mesin pemasak sagu

Mesin pemasak sagu ini berfungsi mengolah bahan-bahan yang telah

disediakan untuk membuat sohun. Cara kerjanya adalah mencampurkan pati

sagu dan air dan dipasak sampai menjadi adonan bubur yang kental.

3. mesin ekstrusi (Pencetak sohun)

Mesin ekstrusi (pencetak sohun) berfungsi untuk mencetak adonan sohun

yang sudah dimasak menjadi adonan bubur yang kental. Cara kerjanya adalah

setelah adonan dimasak dan menjadi bubur kental, adonan tersebut dimasukan

ke mesin ekstrusi ini untuk dicetak dan menghasilkan lembaran-lembaran

sohun yang siap di jemur.

Adapun proses pengolahan sagu pada perusahaan Mujur Jaya dalam pembuatan

sohun sebagai berikut :


1. Bahan baku ( pati gelang/pati sagu gelang ). Bahan baku tersebut di import

dari sulawesi, kalimantan, dan lain – lain. Ada juga dari luar negeri.

(tidak ada foto bahan baku karena pada saat kunjungan tidak ada bahan

baku yang tersedia)

2. Di masukan kedalm bak pengolahan (1 bak pengolahan 1400 – 1500 Kg)

setiap kali produksi ada 10 bak pengolahan, setelah itu dimasukkan dan

dicampur, Setelah masuk ke bak penampung( sudah tercampur ) di beri

pemutih (kalsium hipoklorit ) tujuannya untuk memisahkan sampah, dan

membunuh mikroba yang masih kotor.

3. Sagu yang telah diolah kemudian dimasak dalam wajan menggunakan uap

air
4. Setelah sagu selesai dimasak, selanjutnya adalah proses pengeluaran uap

air yang langsung dimasukan ke dalam adonan sagu sampai adonan

mengental

5. Setelah adonan mengental, masukka adonan sohun ke mesin cetak sohun

unuk dibentuk seperti mie


6. Setelah adonan selesai dicetak, letaka adonan ke nampan yang terbuat dari

seng.

7. Angkat sohun dari tempat penjemuran jika sudah kering

8. Pengemasan sohun yang telah dikeringkan


Dalam peran industri bagi kelangsungan masyarakat memiliki manfaat yang

sangat penting, diantaranya:

1. Memperluas lapangan pekerjaan bagi penduduk

Berdirinya pabrik-pabrik membutuhkan pegawai/pekerja di sekitar pabrik

tersebut. Dengan meningkatnya produksi, maka perusahaan akan semakin

banyak membutuhkan tenaga kerja. Hal ini dapat membuka kesempatan

kerja baru. Semakin luasnya kesempatan kerja maka pengangguran dapat

dikurangi.

2. Mengurangi ketergantungan akan barang luar negeri

Industri menghasilkan berbagai barang yang dibutuhkan oleh masyarakat,

sehingga kita tidak hanya bergantung dari barang-barang impor saja.

3. Memperbesar kegunaan bahan mentah yang di olah sendiri sehingga

makin besar pula manfaat yang di peroleh

Dengan adanya industri bahan mentah yang diolah menjadi barang jadi

atau setengah jadi sehingga barang tersebut memiliki manfaat lebih

dibanding dengan sebelum diolah.

4. Memperluas kegiatan ekonomi penduduk dan merangsang masyarakat

meningkatkan pengetahuan industri

Kegiatan industri menambah kegiatan ekonomi masyarakat sekaligus juga

menambah pengetahuan masyarakat.

Kendala-kendala yang dialami perusahaan dalam proses pengolahan

1. Modal
Modal sebagai faktor produksi mempunyai pengertian bahwa modal

tersebut merupakan sub sistem produksi, sebab apabila modal ini tidak

ada, maka akan mengganggu proses produksi yang perusahaan.

2. Tenaga kerja

Salah satu komponen penggerak ekonomi yang paling berpengaruh pada

suatu negara atau perusahaan adalah tenaga kerja. Tenaga kerja ini adalah

orang-orang yang terlibat langsung dalam proses produksi suatu

barang/jasa untuk menggerakkan perekonomian. Dapat disimpulkan

apabila tidak ada tenaga kerja maka perekonomuan atau proses produksi

tidak akan berjalan.

3. Cuaca .

Cuaca adalah seluruh fenomena yang terjadi di atmosfer Bumi atau

sebuah planet lainnya. Cuaca biasanya merupakan sebuah aktivitas

fenomena dalam waktu beberapa hari. Cuaca sangat berpengaruh dalam

proses produksi pangan karena cuaca adalah penentu pada proses produksi

terutama pengeringan. Apabila cuaca tidak mendukung pada saat

pengeringan maka itu aka meghambat proses produksi pada suatu industri.

4. Keterbatasan bahan baku

Bahan baku adalah kebutuhan utama pada proses suatu produksi. Apabila

bahan baku terbatas, maka proses produksi akan terhambat. Keterbatasan

bahan baku biasanya dikarenakan harga bahan baku naik atau

ketergantungan dengan cuaca.


Solusi berdasarkan prinsip keteknikan untuk mengatasi kendala-kendala yang

dialami perusahaan dalam proses pengolahan.

1. Etika

Etika ini singkatan dari keunggulan, terpercaya, integritas, peduli (caring)

dan tidak egois. Selaku profesional, seorang Engineer, harus bersikap terus

menerus memperbaiki pengetahuannya, selalu mencari solusi yang terbaik.

2. Bagaimana cara menjual diri kita

Kita perlu belajar Selling Tehcnique atau teknik menjual. Kita perlu

belajar Professional Salesmanship. Intinya, Bagaimana kita memposisikan

diri, bagaimana kita menilai diri kita sendiri, bagaimana kita menjual jasa

kita berdasarkan apa yang disebut SPIN – Situation, Problems, Implication

dan Needs Pay-off. Suatu teknik menjual dengan memahami situasi,

problem yang dihadapi client, implikasi dari problem yang dihadapinya,

dan manfaat dari solusi yang ditawarkan. Jelasnya bisa dibaca dari buku:

SPIN Selling.

3. Pendidikan engineering

pendidikan Engineering juga harus dikaji ulang. Tidak cukup dengan

hanya mengajarkan materi engineering itu sendiri. Mendidik tidak sama

dengan mengajar. Mendidik membawa konotasi peningkatan kualitas

mental dan cara berpikir, tidak hanya materi pelajaran. Karena itu perlu

sekali para calon Engineer dididik dengan etika moral dan dilengkapi juga

dengan dasar-dasar ilmu ekonomi dan hubungan masyarakat. Dengan

demikian diharapkan Engineer tidak menjadi komoditi, alat atau pengikut


investor, tetapi menjadi Engineer yang mempunyai kemampuan sebagai

Komunikator, Penerap teknologi maju, Inovator, dan salah satu Leading

Factor dalam pembangunan. Dan dalam skala kecil, yang mampu hidup

dari dunia engineering dan tidak akan meninggalkan dunia engineering itu

sendiri hanya karena dunia lain lebih menjanjikan secara keuangan.

Manfaat yang dapat diperoleh dari kunjungan ini adalah kami mendapatkan

banyak pengalaman dan ilmu bagaimana caranya mengendalikan perusahaan,

melakukan proses produksi, dan langkah langkah melakukan produksi.

Inovasi yang akan kami lakukan adalah memberi warna pada sohun dari

sayur-sayuran, memperbesar ruangan produksi/membuat ventilasi diruang

produksi supaya lebih nyaman.


KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Pabrik sohun adalah sarana yang di gunakan untuk memproduksi makanan

seperti mie yang terbuat dari pati sagu. Dalam proses produksi sohun biasanya

pabrik membutuhkan waktu yang cukup lama. Adapun beberapa kendala yang

dialami perusahaan diantaranya modal, tenaga kerja, cuaca dan keterbatasan

bahan baku

B. Saran

Dalam meningkatkan mutu dari penjualan sohun ini maka menetapkan dan

mengkonsistenkan terhadap harga penjual sohun dpat ditentukan secara baku

dalam sistem diskon yang diberlakukan sehinga perhtungan dalam laporan

penjualan dapat secara tegas hasil yang dapat diketahui.

Agar dapat lebih meningkatkan aktivitas produksinya yang ditandai dengan

tidak ada lagi mesin yang menganggur dan penghematan penggunaan sumberdaya

listrik. Walaupun perpendekkan waktu produksi hanya dalam satuan menit dan

penghematan biaya hanya dalam satuan ribuan rupiah per produksinya, namun hal

tersebut dapat berpengaruh jika dihitung dalam jangka waktu satu tahun kerja atau

lebih.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 1987. Simposium Nasional Agroindustri II. Bogor: Institut Pertanian

Bogor.

Djafaar T.F., S. Rahayu dan R. Mudijisihono., 2000. Teknologi Pengolahan Sagu.

Kanisius, Yogyakarta.

Departemen Pertanian, 2007.Pengembangan Tanaman Sagu Di Kabupaten

Bengkalis Riau. Http://perkebunan.litbang.deptan.go.id, diakses tanggal 28

Maret 2008.
Lampiaran
LAPORAN PRAKTIKUM

PENGANTAR TEKNOLOGI PERTANIAN

KUNJUNGAN INDUSTRI PABRIK SOHUN MUNJUR JAYA

Disusun Oleh :

Dehan Putri Rantidiny A1C018005


Nai Lathofah Pratiwi A1C018019
Budi Rafael A1C018067
Nur Auffary Al Fattah A1C018039
Ijiirpin A.Tio A1C018075

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2018

Anda mungkin juga menyukai