MANUSIA

SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA

OLEH:
1. JOVIAL KAIHATU
2. DESSI KAIHENA
3. SULFITRA MAHUA
4. ANGEL GAINAU
5. GLORIA D NAHUMURY
6. MULYANA
7. MESAK MAILISA
8. PRISKA WERINUSSA
9. AYU A TEMARTENAN

2016-39-065
2016-39-028
2016-39-018
2016-39-061
2016-39-024
2016-39-051
2016-39-067
2016-39-001
2016-39-041

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA

INDIKATOR:
1. PENGERTIAN KEBUDAYAAN
2. UNSUR DAN WUJUD KEBUDAYAAN
3. HAKIKAT MANUSIA SEBAGAI
MAKHLUK BUDAYA
4. MEMANUSIAKAN MANUSIA
BERBUDAYA
5. PROBLEMATIKA KEBUDAYAAN

1. PENGERTIAN KEBUDAYAAN

Budaya adalah bentuk jamak dari kata budi dan daya

yang berarti Cipta Rasa dan Karsa .
BUDAYA
BAHASA INGGRIS: Culture
BUDAYA
BAHASA BELANDA: Cultuur
BUDAYA
BAHASA LATIN: Colere yang berarti
mengolah, mengerjakan terutama mengolah tanah atau
bertani.
BUDAYA
BAHASA SANSEKERTA: bentuk jamak dari
kata buddhi yang berarti budi atau akal
BUDAYA
SUDUT ANTROPOLOGI: Kebudayaan
adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil
karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang
dijadikan milik diri manusia dengan belajar.

1. PENGERTIAN KEBUDAYAAN
DEFINISI KEBUDAYAAN MENURUT PARA AHLI:
1. ANDRES EPPINK: Kebudayaan mengandung keseluruhan
pengertian, nilai, norma, ilmu pengetahuan, serta
keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain,
ditambah lagi dengan segala pernyataan intelektual dan
artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
2. EDWARD B TAYLOR: Kebudayaan adalah keseluruhan
yang kompleks, yang didalamnya terkandung
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum,
adat istiadat dan kemampuan-kemampuan lain yang
didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
3. SELO SOEMARJAN dan SOELAEMAN SOENARDI:
Kebudayaan adalah semua hasil karya,rasa,dan cipta
masyarakat.

1. PENGERTIAN KEBUDAYAAN
4. KOENTJARANINGRAT: Kebudayaan Adalah keseluruhan
sistim gagasan milik diri manusia dengan belajar.
5. HERKOVIT: Kebudayaan adalah bagian dari lingkungan
hidup yang diciptakan oleh manusia.
6. MURDOWO: Cultut itu mengenai nilai kerohanian moral,
etik, dan estetika yang telah dicapai oleh suatu bangsa.
7. MARGARETH MEAD (1901-1978): Budaya adalah perilaku
yang dipelajari dari sebuah masyarakat atau sub kelompok.
Selanjutnya Koentjaraningrat mengartikan budaya:
1. ARTI SEMPIT adalah kesenian
2. ARTI LUAS adalah keseluruhan gagasan dan karya
manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar, beserta
keseluruhan dari hasil budi dan karyanya.

1. PENGERTIAN KEBUDAYAAN

Jadi, KEBUDAYAAN adalah sistem

pengetahuan yang meliputi sistem
ide atau gagasan yang terdapat
dalam pikiran manusia, sehingga
dalam kehidupan sehari-hari
kebudayaan itu bersifat abstrak.

2. UNSUR DAN WUJUD

KEBUDAYAAN

Koentjaraningrat merincikan unsur-unsur budaya yaitu:

1. Bahasa
2. Sistem pengetahuan
3. Organisasi sosial
4. Sistem peralatan hidup dan teknologi
5. Sistem mata pencaharian hidup
6. Sistem religi
7. Kesenian

2. UNSUR DAN WUJUD

KEBUDAYAAN
Unsur-unsur budaya secara universal menjelma sebagai
tiga wujud kebudayaan yakni:
1. Wujud ideal yaitu gagasan, ide yang bersifat abstrak yang
tak bisa diamati dan diraba, hanya bisa dipikirkan karena
terletak di alam pikiran dari warga masyarakat, dimana
kebudayaan yang bersangkutan hidup.
2. Wujud sistem sosial mengenai pola interaksi manusia itu
sendiri.
3. Wujud artefak atau kebudayaan fisik-bendawi yang bersifat
paling konkrit, dapat diamati dan diraba maupun
dipikirkan.

3. HAKIKAT MANUSIA SEBAGAI

MAKHLUK BUDAYA
SIFAT WUJUD, HIDUP, NAFSU & AKAL BUDI

SIFAT
WUJUD

SIFAT
WUJUD &
HIDUP

SIFAT WUJUD, HIDUP DAN NAFSU

3. HAKIKAT MANUSIA SEBAGAI

MAKHLUK BUDAYA
Akal budi merupakan pemberian sekaligus potensi dalam
diri manusia yang tidak dimiliki makhluk lain.
Fungsi dari akal budi adalah berpikir.
Karena manusia memiliki akal jadi manusia dapat berpikir.
Kemampuan berpikir manusia juga digunakan untuk
memecahkan masalah-masalah hidup yang dihadapinya.
Budi
Bahasa Sansekerta: Budh yang artinya akal.
Budi
KBBI: Bagian dari kata hati ysng berupa paduan
akal dan perasaan dan yang dapat membedakan baik
buruknya sesuatu.

3. HAKIKAT MANUSIA SEBAGAI

MAKHLUK BUDAYA

KEBUTUHAN
MANUSIA

3. HAKIKAT MANUSIA SEBAGAI

MAKHLUK BUDAYA
KEBUTUHAN AKAN AKTUALISASI DIRIMEMAKSIMALKAN PENGGUNAAN
POTENSI, KEMAMPUAN, BAKAT,
EKSPRESI, PRESTASI, DLL.
KEBUTUHAN AKAN PENGHARGAANKEBUTUHAN AKAN DIHARGAI
KEMAMPUAN, JABATAN, STATUS,
PANGKAT, DLL.
KEBUTUHAN SOSIAL-KEBUTUHAN AKAN
DICINTAI, RASA SETIA KAWAN,
PERSAHABATAN, DLL.
KEBUTUHAN AKAN RASA AMAN &
PERLINDUNGAN-MENYANGKUT
PERASAAN-BEBAS DARI RASA TAKUT,
TERLINDUNG DARI BAHAYA, DLL.
KEBUTUHAN FISIOLOGIS-KEBUTUHAN
UTAMA, DASAR, PRIMER, VITAL-MAKAN,
PAKAIAN, TEMPAT TINGGAL, DLL.

PIRAMIDA KEBUTUHAN ABRAHAM MASLOW

4. MEMANUSIAKAN MANUSIA
BERBUDAYA

KEMANUSIAAN BERARTI
HAKIKAT DAN SIAT-SIFAT
KHAS MANUSIA SEBAGAI
MAKHLUK YANG TINGGI
HARKAT MARTABATNYA.

4. MEMANUSIAKAN MANUSIA
BERBUDAYA
HAKIKAT MANUSIA TERDIRI ATAS:
1.MONO-DUALIS SUSUNAN KODRAT MANUSIA YANG
TERDIRI DARI ASPEK KERAGAAN, MELIPUTI WUJUD
MATERI ANORGANIS BENDA MATI, VEGETARIF,
ANIMALIS; SERTA ASPEK KEJIWAAN MELIPUTI CIPTA
RASA DAN KARSA.
2. MONODUALIS SIFAT KODRAT MANUSIA ATAS SEGI
INDIVIDU DAN SEGI SOSIAL.
3. MONODUALIS KEDUDUKAN KODRAT MELIPUTI SEGI
KEBERADAAN MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK YANG
BERKEPRIBADIAN MERDEKA(BERDIRI SENDIRI)
SEKALIGUS JUGA MENUNJUKKAN KETERBATASAN
EKSISTENSIALNYA SEBAGAI MAKHLUK TUHAN.

4. MEMANUSIAKAN MANUSIA
BERBUDAYA

THE MANKIND IS ONE(KEMANUSIAAN ADALAH SATU);

DENGAN DEMIKIAN, SUDAH SEWAJARNYA ANTAR SESAMA
MANUSIA TIDAK SALING MENINDAS, TETAPI SALING
MENGHARGAI DAN SALING MENGHORMATI DENGAN
PIJAKAN PRINSIP KEMANUSIAAN.
MEMANUSIAKAN MANUSIA BERARTI PERILAKU MANUSIA
UNTUK SENANTIASA MENGHARGAI DAN MENGHORMATI
HARKAT DAN DERAJAT MANUSIA LAINNYA.
MEMANUSIAKAN MANUSIA ADALAH TIDAK MENINDAS
SESAMA, TIDAK MENHARDIK, TIDAK BERSIFAT KASAR,
TIDAK MENYAKIITI, DAN PERILAKU-PERILAKU BURUK
LAINNYA.
MEMANUSIAKAN MANUSIA BERARTI PULA PERILAKU
MEMANUSIAWIKAN ANTARSESAMA. MEMANUSIAKAN
MANUSIA MEMBERI KEUNTUNGAN BAGI DIRI SENDIRI
MAUPUN ORANG LAIN.

5. PROBLEMATIKA KEBUDAYAAN
1. PROBLEMATIK DALAM PEWARISAN KEBUDAYAAN
PEWARISAN KEBUDAYAAN ADALAH PROSES
PEMINDAHAN, PEMILIKAN DAN PEMAKAIAN KEBUDAYAAN
DARI GENERASI TERDAHULU KEPADA GENERASI BERIKUT,
DAN SELANJUTNYA DITERUSKAN KEPADA GENERASI YANG
AKAN DATANG.
PEWARISAN KEBUDAYAAN DAPAT DILAKUKAN
MELALUI ENKULTURASI DAN SOSIALISASI.
MASALAH YANG MUNCUL DALAM PEWARISAN
BUDAYA: SESUAI ATAU TIDAKNYA BUDAYA WARISAN
TERSEBUT DENGAN DINAMIKA SAAT SEKARANG,
PENOLAKAN GENERASI PENERIMA TERHADAP WARISAN
BUDAYA TERSEBUT, DAN MUNCULNYA BUDAYA BARU YANG
TIDAK LAGI SESUAI DENGAN BUDAYA WARISAN YANG
HENDAK DIWARISKAN OLEH GENERASI PENDAHULU.
BUDAYA ITU DIANGGAP TIDAK LAGI SESUAI DENGAN
KEPENTINGAN HIDUP GENERASI TERSEBUT.

5. PROBLEMATIKA KEBUDAYAAN
2. PROBLEMATIK DALAM PERUBAHAN KEBUDAYAAN
PERUBAHAN KEBUDAYAAN ADALAH PERUBAHAN
YANG TERJADI SEBAGAI AKIBAT ADANYA
KETIDAKSESUAIAN DIANTARA UNSUR-UNSUR BUDAYA
YANG SALING BERBEDA SEHINGGA TERJADI KEADAAN
YANG FUNGSINYA TIDAK SERASI BAGI KEHIDUPAN.
PERUBAHAN YANG TERJADI BISA MEMUNCULKAN
MASALAH ANTARA LAIN PERUBAHAN AKAN MERUGIKAN
MANUSIA JIKA PERUBAHAN ITU BERSIFAT
REGRESS(KEMUNDURAN) BUKAN PROGRESS(KEMAJUAN);
PERUBAHAN BISA BERDAMPAK BURUK ATAU MENJADI
BENCANA JIKA DILAKUKAN MELALUI REVOLUSI,
BERLANGSUNG CEPAT, DAN DILUAR KENDALI MANUSIA.

5. PROBLEMATIKA KEBUDAYAAN
3. PROBLEMATIK DALAM PENYEBARAN KEBUDAYAAN
PENYEBARAN KEBUDAYAAN ATAU DIFUSI ADALAH
PROSES PENYEBARAN UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN DARI
SUATU KELOMPOK KE KELOMPOK LAIN ATAU SUATU
MASYARAKAT KE MASYARAKAT LAIN.
DALIL TENTANG RADIASI BUDAYA MENURUT ARNOLD J
TOYNBEE:
I.
ASPEK ATAU UNSUR BUDAYA SELALU MASUK TIDAK
SECARA KESELURUHAN, MELAINKAN INDIVIDUAL.
II.
KEKUATAN MENEMBUS SUATU BUDAYA BERBANDING
TERBALIK DENGAN NILAINYA.
III. JIKA SUATU UNSUR BUDAYA MASUK MAKA AKAN MENARIK
UNSUR BUDAYA LAIN.
IV. ASPEK ATAU UNSUR BUDAYA YANG DITANAH ASALNYA
TIDAK BERBAHAYA, BISA BERBAHAYA BAGI MASYARAKAT
YANG DIDATANGI.

5. PROBLEMATIKA KEBUDAYAAN
PENYEBARAN KEBUDAYAAN(DIFUSI) BISA
MENIMBULKAN MASALAH. MASYARAKAT PENERIMA
AKAN KEHILANGAN NILAI-NILAI BUDAYA LOKAL
SEBAGAI AKIBAT KUATNYA BUDAYA ASING YANG
MASUK.
CONTOHNYA: GLOBALISASI BUDAYA YANG
BERSUMBER DARI KEBUDAYAAN BARAT PADA ERA
SEKARANG INI ADALAH MASUKNYA NILAI-NILAI
BUDAYA GLOBAL YANG DAPAT MEMBERI DAMPAK
NEGATIF BAGI PERILAKU SEBAGIAN MASYARAKAT
INDONESIA.

KESIMPULAN
MANUSIA BERHUBUNGAN ERAT DENGAN
KEBUDAYAAN YANG ADA PADA LINGKUNGAN
SEKITARNYA, KARENA KEBUDAYAAN
TERSEBUT MERUPAKAN CARA BERADAPTASI
UNTUK MENGATUR HUBUNGAN ANTAR
MANUSIA SEBAGAI WADAH MASYARAKAT
MENUJU TARAF HIDUP TERTENTU.
KEBUDAYAAN BERPENGARUH DALAM
MEMBENTUK PRIBADI SESEORANG SEHINGGA
MENGHARUSKAN MANUSIA UNTUK MENGIKUTI
NORMA-NORMA YANG ADA PADA BUDAYA
TERSEBUT.