Anda di halaman 1dari 3

Masa Reformasi di Indonesia terjadi pada tahun 1998 2010.

Pada waktu itu terjadi ketidakstabilan yang luar biasa disegala bidang di
Negara Indonesia. Ketidakstabilan itu berawal dari krisis moneter yang
terjadi disejumlah negara kawasan Asia Tenggara yang merembet ke
Indonesia.
Reformasi sendiri merupakan suatu perubahan yang bertujuan untuk memperbaiki
kerusakan-kerusakan yang diwariskan oleh Orde Baru atau merombak segala tatanan politi,
ekonomi, social dan budaya yang berbau Orde baru. Atau membangun kembali, menyusun
kembali.
Pada masa pemerintahan Soeharto, terjadi inflasi besar-besaran yang
mengakibatkan nilai tukar rupiah terhadap dollar menjadi terjun bebas.
Harga bahan kebutuhan pokok melambung tak terkendali. Stabilitas
keamanan tidak kondosusif.
Pada keadaan itulah terjadi ketidak puasan yang luar biasa dikalangan
masyarakat luas akan pemerintahan yang ada kala itu. Kala itu
pemerintahan masih dibawah bendera Suharto. Saat itu terjadi
pemberontakan luar biasa, demonstrasi luar biasa yang diprakarsai oleh
mahasiswa-mahasiswa se Indonesia. Mereka bersama-sama dengan sekuat
tenaga untuk menurunkan paksa Presiden Suharto.
Beberapa hari mereka menduduki gedung Parlemen kala itu. Ketika didalam
gedung terjadi rapat pleno Anggota Dewan. Puncak kekesalan demonstran
ketika terjadi Tragedi Trisakti tanggal 12 Mei 1998 yang kemudian memicu
Kerusuhan besar-besaran Mei 1998 sehari setelah kejadian tersebut.
Akhir dari itu tanggal 21 Mei 1998 Suharto secara resmi mengundurkan diri
sebagai presiden Republik Indonesia kemudian digantikan oleh wakilnya
BJ.Habibie.
Setelah Habibie terpilih menjadi presiden menggantikan Suharto.
Habibie membentuk kabinet baru yang bernama "Kabinet Reformasi". Letjen
Prabowo Subianto dicopot dari jabatan Panglima Kostrad. Di Gedung
DPR/MPR hampir saja terjadi bentrokan antara pendukung Habibie yang
memakai simbol serta atribut keagamaan dengan mahasiswa yang masih
bertahan di Gedung DPR/MPR.
Mahasiswa tersebut tetap menganggap bahwa Habibie tetaplah kaki tangan
Suharto. Karena itulah bahwa Habibie tetap masih dianggap dalam lingkaran
rezim orde baru. Tentarapun mengevakuasi mahasiswa tersebut dari Gedung
DPR/MPR ke Gedung Universitas Atma Jaya.
Tanggal 10 November 1998 dibentukan himpunan mahasiswa yang
tergabung dalam Forum Komunikasi Senat Mahasiswa se-Jakarta (FKSMJ), ITB
Bandung, Universitas Siliwangi serta empat tokoh reformasi yaitu
Abrurrahman Wahid (Gus Dur), Amien Rais, Sri Sultan Hamengkubuwono X
dan Megawati Sukarno Putri. Mereka mengadakan dialog nasional di
kediaman Gusdur, Ciganjur, Jakarta Selatan, dan menghasilkan 7 Butir
Kesepakatan, yaitu :
1. Mengupayakan terciptanya persatuan dan kesatuan nasional.
2. Menegakkan kembali kedaulatan rakyat.

3. Melaksanakan desentralisasi pemerintahan sesuai dengan otonomi


daerah.
4. Melaksanakan pemilu yang luber dan jurdil guna mengakhiri masa
pemerintahan transisi.
5. Penghapusan Dwifungsi ABRI secara bertahap
6. Mengusut pelaku KKN dengan diawali pengusutan KKN yang dilakukan
oleh Soeharto dan kroninya.
7. Mendesak seluruh anggota Pam Swakarsa untuk membubarkan diri.
Pada masa orde Reformasi demokrasi yang dikembangkan pada
dasarnya adalah demokrasi dengan berdasarkan kepada Pancasila dan UUD
1945. Pelaksanaan demokrasi Pancasila pada masa Orde Reformasi dilandasi
semangat Reformasi, dimana paham demokrasi berdasar atas kerkyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, dilaksanakan dengan rahmat Tuhan Yang
Maha Esa serta menjunjung tinggi nilai kemanusiaan yang adil dan beradab,
selalu memelihara persatuan Indonesia dan untuk mewujudkan suatu
keadilan sosila bagi seluruh rakyat Indonesia. Pelaksanaan demokasi
Pancasila pada masa Reformasi telah banya member ruang gerak kepada
parpol dan komponen bangsa lainnya termasuk lembaga permusyawaratan
rakyat dan perwakilan rakyat mengawasi dan mengontrol pemerintah secara
kritis sehingga dua kepala negara tidak dapat melaksanakan tugasnya
sampai akhir masa jabatannya selama 5 tahun karena dianggap
menyimpang dari garis Reformasi.
Ciri-ciri umum demokrasi Pancasila Pada Masa Orde Reformasi:
1. mengutamakan musyawarah mufakat
2. Mengutamakan kepentingan masyarakat , bangsa dan negara
3. Tidak memaksakan kehendak pada orang lain
4. Selalu diliputi oleh semangat kekeluargaan
5. Adanya rasa tanggung jawab dalam melaksanakan keputusan hasil musyawarah
6. Dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati yang luhur
7. Keputusan dapat dipertanggung jawabkan secara moral kepada Than Yang Maha Esa,
berdasarkan nilai-nilai kebenaran dan keadilan
8. Penegakan kedaulatan rakyar dengan memperdayakan pengawasan sebagai lembaga negara,
lembaga politik dan lembaga swadaya masyarakat
9. Pembagian secara tegas wewenang kekuasaan lembaga Legislatif, Eksekutif dan Yudikatif.
10. Penghormatan kepada beragam asas, cirri, aspirasi dan program parpol yang memiliki partai
11. Adanya kebebasan mendirikan partai sebagai aplikasi dari pelaksanaan hak asasi manusia
Setelah diadakannya amandemen, UUD 1945 mengalami perubahan. Hasil perubahan terhadap
UUD 1945 setelah di amandemen :
*. Pembukaan
*. Pasal-pasal: 21 bab, 73 pasal, 170 ayat, 3 pasal peraturan peralihan dan 2 pasal aturan
tambahan.

Gerakan reformasi juga menuntut agar dilakukan pembaharuan terhadap


lima paket undang-undang politik yang dianggap menjadi sumber
ketidakadilan, di antaranya :

UU No. 1 Tahun 1985 tentang Pemilihan Umum

UU No. 2 Tahun 1985 tentang Susunan, Kedudukan, Tugas dan


Wewenang DPR / MPR

UU No. 3 Tahun 1985 tentang Partai Politik dan Golongan Karya.

UU No. 5 Tahun 1985 tentang Referendum

UU No. 8 Tahun 1985 tentang Organisasi Massa.


Perkembangan ekonomi dan pembangunan nasional dianggap telah
menimbulkan ketimpangan ekonomi yang lebih besar. Monopoli sumber
ekonomi oleh kelompok tertentu, konglomerasi, tidak mempu menghapuskan
kemiskinan pada sebagian besar masyarakat Indonesia. Kondisi dan situasi
Politik di tanah air semakin memanas setelah terjadinya peristiwa kelabu
pada tanggal 27 Juli 1996. Peristiwa ini muncul sebagai akibat terjadinya
pertikaian di dalam internal Partai Demokrasi Indonesia (PDI).

Anda mungkin juga menyukai