SARA adalah berbagai pandangan dantindakan yang didasarkan pada sentimen identitas yang
menyangkut keturunan, agama, kebangsaan atau kesukuan dan golongan. Setiaptindakan
yang melibatkan kekerasan, diskriminasi dan pelecehan yang didasarkan pada identitas diri
dan golongan dapat dikatakan sebagai tidakan SARA. Tindakan ini mengebiri dan melecehkan
kemerdekaan dan segala hak-hak dasar yang melekat pada
manusia.
Sara atau singkatan dari suku agama dan ras antar golongan, merupakan sebuah istilah
terhadap sebuah tidakan atau pandangan yang didasari oleh pendapat
1. Suku Bangsa
Istilah “Suku Bangsa” (dalam bahasa Inggris) disebut ethnic group jikaditerjemahkan secara
harfiah menjadi kelompok ethnic. Jika sifat kesatuan dari suku suatu bangsa berupa
golongan sebaiknya menggunakan istilah suku bangsa saja.Konsep yang tercakup dalam suatu
istilah “suku bangsa” adalah suatu golongan manusia yang terikat oleh kesadaran dan jati diri
mereka akan kesatuan dari kebudayaan mereka sehingga kesatuan kebudayaan tidak
ditentukan oleh orang luar melainkan oleh wargakebudayaan yang bersangkutan itu sendiri.
Dalam kenyataanya konsep suku bangsa lebih komplek dari pada apa yang diuraikan diatas
karena batas dari kesatuan manusia yang merasa dirinya terikat oleh
keseragamankebudayaan itu dapat meluas atau menyempit sesuai dengan keadaan. Misalnya
penduduk pulau Flores terdiri dari berbagai suku bangsa yaitu orang Manggarai, Ngada, Sikka,
Riung, Nage- Keo, Ende, Larantuka. Pada dasarnya suatu kelompok etnismempunyai 6 sifat-
sifat sebagai berikut :
1. Memiliki nama yang khas yang
Mengidentifikasikan hakekat dari suatu masyarakat. Misalnya
suku Dayak, Batak dan Melayu.
2. Memiliki Suatu mitos akan
Kesatuan nenek moyang. Mitos tersebut biasanya terdapat ide dalam kesamaan asalusul
dalam waktu dan tempat tertentu sehingga kelompok tersebut membentuk
suatukekeluargaan
yang fiktif. Misalnya Suku Minahasa memeliki suatu mitos keluarga super yang bersala
dari manusia pertama Toar dan Lumimuut.
7. Daerah Kebudayaan
Suatu daerah kebudayaan adalah suatu daerah pada peta dunia yang oleh para ahli
antropologi disatukan berdasarkan persamaan unsur-unsur atau ciri-ciri kebudayaan yang
mencolok. Dengan penggolongan seperti itu, berbagai suku bangsa yang tersebar disuatu
daerah dimuka bumi diklasifikasikan berdasarkan unsur-unsur kebudayaan yang menunjukan
persamaan untuk memudahkan para ahli antropologi melakukan penelitian
analisa komparatif.
1. a. Konflik
Menurut Ralf Dahrendorf konflik merupakan fenomena yang selalu hadir (Inherent omni-
presence) dalam setiap masyarakat manusia. Menurutnya, perbedaan pandangan dan
kepentingan diantara keompok-kelompok masyarakat tersebut merupakan hal yang
cenderung alamiah dan tidak terhindarkan. Namun pihak yang menolak sudut pandang itu
mengatakan bahwa akan menjadi persolan besar tatkala cara untuk
mengekspresikanperbedaan kepentingan diwujudkan dalam ekspresi yang tidak
demokratis dan merusak melalui penggunaan cara kekerasan fisik.