Anda di halaman 1dari 14

SIMBOLISASI SEKSUALITAS PEREMPUAN DALAM IKLAN

"SEGAR SARI SUSU SODA" VERSI JULIA PEREZ


Tri Diah Cahyowati
Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana
e-mail: cahayadara@gmail.com

ABSTRACT
This article discuss about sexuality symbolization toward wowan in an ad"Segar Sari Susu Soda ", Julia Perez version.
The study employedsemiotics by John Fiske which showed the woman status in the advertisement as acontradictory of
emotionalpressure in theform ofsensuality The sensuality mask in the ad revealed as commodification which value is
higher than the utility value oftheproduct. The concern is on the consideration ofthe sensuality showed in the adwill
affect the socio-cultural value, especially pertaining western culture that we adopt, as well as the ethic and religion.
Therefore, sexuality is rather seen asbiological aspect as sexual desire than considering the contrast between human
beingsand animalin term ofintellegence.
Keywords: women in an ad, sexuality, semiotics

ABSTRAK
Jumal ini membahas mengenai simbolisasi seksualitas perempuan pada iklan "Segar Sari Susu Soda" versi Julia Perez.
Dengan menggunakan analisis semiotika John Fiske yang akan menunjukan kedudukan wanita dalam iklan "Segar Sari
Susu Soda" merupakan benruk penentangan dari segala tekanan emosional, dengan menggunakan kedok atau topeng
sensualitas. Dan topeng sensuatitas tersebut menjadi komodifikasi yang melebihi nilai guna barang produksi yang
diikfankan. Sehingga yang ditakutkan hanyalah apabila sensualitas itu dibiarkan bahkan diperjual-belikan, tanpa sadar
akan merusak karakter seksualitas dalam scgi sosiokultural, khususnya di budaya ketimuran, dan merusak nilai etika
bahkan agama. Sehingga seks hanyalah dipandang sebagai suatu biologis semata yang tidaklah membedakan antara
kita sebagai manusia yang berakal budi, atau hanya sebagai binatang yang bernapsu birahi semata.
Key Word: Perempuan dalam Iklan, Seksualitas, Semiotika

PENDAHULUAN perempuan yang direndahkan, dalam hal ini


sangatjelas bahwa perempuan dieksploitasi untuk
Iklan sendiritidakhanyamenjelmadi dalam kepentingan komersil dengan tampilan karakter
televisi, namun jugadiberbagai media konfensional visualnyadirekayasasedemikianrupa diperlihatkan
lainnya seperti koran, majalah, radio; bahkan kepada publik pembacanya. Dalam iklan ada yang
merambah ke media baru internet. Penampakan mencerminkan realitas (Noviani, 2002), iklan
dalam iklan sendiri tidak dipungkiri telah menjadi menyediakan gambaran tentang realitas, sekaligus
tuntunan bagi masyarakat yang melihatnya. mendefinisikan keinginan dan kemauan individu.
Sehingga iklandijadikansebagai standarkehidupan Dalam bahasa Judith Williamson (1991) iklan
manusia yang diukur menuruttampilan iklan-iklan adalah faktor budaya yang penting membentuk
yang ada. Perempuan sebagai objek media massa dan merefleksikan kehidupan manusia sehari-hari.
merupakan kenyataan ketidakadilan gender yang Iklan di media massa bukan lagi elemen pelengkap
dialami perempuan dalam masyarakat. Munurut sistem industrialisasi dan kapitalisme melainkan
Myra Diarsi akar ketidakadilan gender berkaitan telah menjadi salah satu instrument paling vital,
dengan budaya laki-laki patriarki. Dalam hal ini karena telah terbukti mempunyai kekuatan
terlihatjelas bahwa laki-lakimenjadi subjek dengan dahsyat untuk membujuk nafsu dan hasrat (desire)
kekuatannya, sedangkan perempuan sebagai objek konsumen terhadap produk barang maupun jasa,
yang lemah dan dipojokkan (Diarsi, 2001:32). dimasyarakat melalui serangkaian asosiasi-asosiasi
Dalam penelitian ini memaparkan ideologi citra yang dibangunnya (Kasiyan, 2008 :
bagaimana iklan media mensimbohsasikan 2).

342
Simbolisasi Seksualitas Perempuan DalamIklan SegarSariSusuSoda" Versi JuliaPerez 343

Iklan di media massa tanpa kita sadari berperan dapat teriihat dengan jelas penempatan Julia Perez
membangun ideologi citra produk yang sebagaiobjekseksualitas, melalui kemolekan tubuh,
ditawarkannya itu kerap kali menggunakan sistem serta gerak tubuhnya. Berdasarkan latar belakang
tanda atau bahasa yang banyak bersinggungan tersebut maka penelitian ini mengangkat tentang
dengan nilai-nilai ideologi tertentu. Ideologi yang SIMBOLISASI SEKSUALITAS PEREMPUAN
dimaksud adalah ideologi gender, terutama yang DALAM IKLAN SEGAR SARI SUSU SODA
paling dikenal dengan eksploitasi perempuan VERSI JULIA PEREZ
sebagai sistem tandanya. Sudah menjadi
pemahaman klasik bahwa hampir setiap media baik TINJAUAN TEORITIS
media cetak maupun elektronik, untuk kepentingan
menawarkan produk apapun, nyaris tidak pernah Daya Tarik Pesan Dalam Iklan Televisi
lepas dari penggunaan figure perempuan. Iklan tidak bisa lepas dari konsep
Di dalam kehidupan sehari-hari, perempuan komunikasi persuasi. Secara persuasif iklan
banyak digunakan dalam iklan. Keterlibatan berusahamempengaruhisasarannyasecaralangsung
tersebut didasari 2 faktor utama, yaitu ; pertama, serta terus-menerus mendorong atau merubah
bahwa perempuan adalah pasar yang sangat besar tingkah laku kelompok sasarannya seperti yang
dalam industri, yang dimaksud adalah produk dikehendaki. Secara sengaja ide yang dilakukan
untuk perawatan pribadi seperti produk kosmetik. oleh pengiklan dibuat dengan sajian yang secara
Sedangkan bagi laki-laki, produk perawatan persuasif mempengaruhi persepsi dan pandangan
pribadi tidaklah sebanyak yang dikhususkan bagi khalayak sasaran sehingga kesan terhadap iklan
perempuan. Faktor kedua adalah perempuan itu tertanam kuat. Menurut Astrid S Susanto
dipercaya mampu menguatkan elemen agar iklan dalam Hagijanto (2000), "ide yang diajukan dalam
mempunyai unsur menjual. Karena membuat iklan haruslah bersifat seleksi terhadap daya tarik
sebagai unsur menjual sehingga menghasilkan yang dapat diberikan oleh barang atau jasa yang
keuntungan, maka penggunaan perempuan dalam dianjurkan, yaitu motivasi daya menarik yang dapat
iklan tampaknya merupakan sesuatu sejalan dengan menghubungkan kebutuhan individu (komunikan)
ideologi kapitalisme. (Widyatama, 2007:41-42). dengan jasa atau barang yang dianjurkan".
Pemakaian perempuan dalam iklan cukup Di dalam mal atau supermarket, akan
lama dilakukan sekaiipun baru tahun 1970-an tampak tebaran produk yang beraneka ragam,
mendapat perhatian. Menurut Sita Van Bammellen satu dengan lainnya saling berlomba dalam daya
(1992), khususnya terhadap iklan-iklan di Barat tarik kemasan atau visual merchandise-nya, hal
telah membuktikan bahwa perempuan ada di ini membuat khalayak menjadi bingung untuk
rumah. tergantung pria, diperlihatkan dalam sedikit menentukan pilihannya. "Akhirnya keputusan
profesi, dan ditampilkan sebagai objek seksual. untuk menentukan pilihan produk (bila tidak
Singkatnya, perempuan banyak digambarkan dalam punya brand minded) adalah dari referensi dalam
stereotip tradisional yang cenderung merendahkan benaknya. Berlakulah konsep, bahwa produk yang
posisi perempuan dihadapan laki-laki. Perempuan dipilih adalah produk yang memenangkan 'battle
masih diperlihatkan dalam sosok subordinasi pria, of mind' dalam diri khalayak. Selain dari faktor
terbatas, lemah dan lebih banyak diperlihatkan sisi kualitas produk dan distribusinya, cara untuk
fisik dan objek seksual, serta ada di dalam dunia memenangkan 'battle ofmind' adalah dengan cara
domestik. membuat produk mampu bertahan di posisi teratas
Umumnya, perempuan dalam iklan dengan bantuan stimuli- stimuli yang menyentuh
televisi disimbolkan berwajah cantik, kulitnya nuansa daya tarik calon konsumennya" (Hagijanto,
lembut, bersih dan berseri. Tetapi konstruksi 2000).
kecantikan pada iklan tidak hanya pada wajah Maka dari itu iklan pun berkiblat pada
saja, namun juga pada bentuk tubuh. Seseorang pemasaran. Itu sebabnya, "iklan senantiasa
perempuan cantik bila memiliki tubuh ramping menggarisbawahi kepuasan konsumen
dan ideal. Iklan televisi juga sering sekali membuat parametemya untuk meningkatnya penjualan,
perempuan cantik tersebut melakukan gerak-gerrk hal ini dianggap wajar mengingat biaya promosi
dan pose-pose sensual. Seperti yang akan ditelisik menyedot anggaran yang tidak sedikit" (M
dalam penelitian ini, yaitu iklan produk minuman Suyanto, 2004). Bagi kalangan pemasaran,
pcnyegar dengan menggunakan artis Julia Perez promosi dipercaya merupakan alat komunikasi
sebagai pemerannya. Melalui iklan tersebut efektif antara produsen dan konsumen. Sebagai
dengan bahasa verbal maupun non verbal tentu alat komunikasi penyampai pesan tertentu, promosi
344 Jurnalllmu Ekonomi dan Sosiat, Jilid I Nomor 3, Maret 201S. him. 342-355

bertugas menarik simpati masyarakat konsumen e. Adegan pacaran dalam sebuah iklan yang
agar bersedia membeli produkyang ditawarkan. menggambarkan betapa mudahnya kaum wanita
Menurut Mulyana dalam Wibowo (2003), tergoda terhadap kaum pria yang menggunakan
"Kebanyakan iklan di media massa merupakan produk tertentu. Dengan visualisasi di
reproduksi stereotip perantradisional kaum wanita. sebuah iklan parfum dimana terdapat adegan
Pria dan wanita digambarkan sebagai dua mahkluk di dalam sebuah lift, para wanita menjadi
yang memiliki dunia yang berbeda". Dengan kata aktif terhadap pria yang memakai parfum,
lain dapat pula terlihat bahwa wanita digambarkan sehingga terbangkitkan gairah seksualnya yang
hanya peduli dengan rumah tangga dan penampilan disebabkan oleh aroma parfum pria tersebut.
fisik mereka. Sedangkan, kepedulian lelaki f. Penggambaran iklan lainnya seperti kontur
dikesankan hanya diser bisnis, mobil atau olah tubuh (iklan peralatan aerobik), kemilau rambut
raga. Iklan produk kecantikan (bedak, deodorant, (iklan sampo), rekahan bibir (iklan lipstik), atau
shampoo, pasta gigi atau sabun mandi), melukiskan bahkan hubungan suami-istri (iklan obat kuat).
bahwa setelahprodukini dipakai sangtokohwanita,
maka ia akan menjadi santapan mata lelaki. Dalam Keberadaan Perempuan dalam Iklan
hal ini memang dapat mengesankan bahwa iklan Tidak dapat dipungkiri dalam dunia
diciptakan semata-mata demi kepuasan lelaki. iklan penuh dengan figur-figur perempuan. Sosok
"Kondisi ini makin dipertegas oleh otoritas media perempuan seringkali(sengaja)dimunculkan dalam
massa yang sangat leluasa "membuat" wanita- iklan, meskipun kadang-kadang atau bahkan sama
sejauh mana ia berjalan-pada akhirnya hams sekali tidak ada kaitannya dengan dunia perempuan.
kembali hanya menjadi "milik" pria". Oleh karena Namun tetap saja sosok perempuan itu "dipaksa"
itu, wanita mesti tampil cantik, menarik, bersih, untuk tampil dengan segala kecantikannya,
sehat dan pandai memasak. Sementara itu, "kaum perilakunya, perannya dan kelebihan lainnya,
pria sendiri tak pemah merasa bahwa sebenamya dengan tujuan untuk merebut perhatian khalayak
ia sedang berhadapan dengan "wanita palsu" (yang atau sekedar unsur dekoratif supaya iklan terlihat
memainkan "peran palsu" di lingkungan yang juga menarik atau justru memberdayakan perempuan
"palsu")", (Wahyu Wibowo, 2003). secara positif.
Dapat terlihat pula adanya penggunaan Namun dalam iklan media massa
daya tarik fisik perempuan dalam iklan seperti (Indonesia), perempuanjustru digambarkan sebagai
halnya pada beberapa iklan yang memanfaatkan objek seksual. Bagian-bagian tubuh perempuan
daya tarik fisiknya yang seolah menggambarkan seringkali ditampilkan secara seronok sebagai
direndahkannya martabat kaum wanita dalam iklan simbol sensualitas sesuai dengan produk yang
media massa seperti yang ditayangkan televisi, diiklankan. Tidak jarang tubuh perempuan tampil
dengan adanya penonjolan unsur seksualitas wanita sebagai simbol kenikmatan pada produk minuman,
demi menarik perhatian kaum pria dan mcmuaskan kenyamanan produk mobil dan produk furniture,
selera inderawi saja, diantaranya sebagai berikut: sampai sensualitas produk parfum. MenumtMartadi
a. Sebuah iklan produk kecantikan bagi wanita dalam Kussianto (2006), "Perempuan teramat
dalam sebuah televisi swasta menyebutkan jarang ditampilkan sebagai subjek, seperti figur
bahwa setelah memakai produk tersebut, pria- karier, pekerja, pemberi pendapat dan sebagainya"
pria menempel seperti perangko. Proses rekayasa dalam iklan untuk
b. Iklan lain tentang bodylotion melukiskan bahwa perempuan, seperti yang dapat diamati selama ini,
seorang gadis belia yang tadinya diabaikan baik dalam televisi, surat kabar, majalah, maupun
seorang pria kini diperhatikan pria tersebut radio, sudah sedemikian kuatnyabahkan cenderung
karena kulitnya menjadi halus sebagai hasil vulgar dan sering tidak relevan dengan produk yang
penggunaan produk itu. dijual. Pada beberapajenis iklan tertentu, citra yang
c. Bahkan penggunaan kopi susu merk tertentu terbentuk bahkan lebih kuat unsur pornografrsnya
pun berani menampilkan sosok model wanita dari pada mengekspresikan kelebihan produk yang
yang memiliki postur tubuh seksi mengenakan dimaksud. Kesan tersebut dapat dibentuk dari
pakaian minim dengan sedikit menonjolkan berbagai komponen iklan, misalnya unsur verbal
bagian tubuh sensitif wanita. (ucapan atau teks iklan) dan unsur visual atau
d. Iklan sabun mandi yang selalu menampilkan gambar. Dalam unsur visual misalnya konstruksi
adegan mandi dan lekuk-lekuk tubuh seksi para makna sebagai ekspresi cita rasa, lebih banyak
bintangnya. Sama dengan iklan obat pemutih mengeksploitasi tubuh perempuan sebagai alat
kulit. manipulasi, yang ditujukan sebagai tanda dari
Simbolisasi Seksualitas Perempuan Dalam Iklan "Segar Sari Susu Soda " Versi Julia Perez 345

simbol-simbol tertentu yang stereotipe adapada diri ini banyak didominasi lakilaki karena tidak pemah
perempuan. Misalnya keanggunan, kelembutan, mengatakan bahwa sensual selalu dikaitkan dengan
kelincahan dan keibuan. posisi perempuan. tidak pemah mengatakan laki-
Perempuan sering menjadi altematifpilihan laki bibimya sensual. Sebetulnya itu adalah cara
sebagai objek yang dapat menciptakan daya tarik laki-laki mendefinisikan cipta, rasapenikmat" (Sita
serta membangun citra. Bisa dilihat bahwa hanya Aripurnami dalam Kussianto, 2006)
untuk mengiklankan sebuah produk otomotif, Dengan katalainsensualitas dapatdikaitkan
perempuanpun dipilih dengan kostum yang sedikit dengan daya tarik fisik. Dan pada dasamya daya
sensual, atau menampakkan perempuan dengan tarik fisik merupakan sebuah persepsi masyarakat
pakaian serba ketat dan bahkan dapat terlihat seksi atau budaya tertentu terhadap ciri-ciriatau karakter
pada penampilannya, serta dengan pose atau gaya fisik individu, kelompok, ras, dan suku bangsa,
yang erotis dimunculkan sebagai pendamping yang dianggapnya menarik indah dan "scdap"
produk. Ada pula iklan permen yang diidentikkan dipandang. Dan yang sebenamya berlaku pula
dengan sebuah tarian tango, yang menampakkan terhadap makhluk hidup lainnya. Daya tarik
perempuan dengan berbagai pose erotts. fisik dapat meliputi berbagai macam pengertian,
Perempuan memang telah menjadi termasuk dan walaupun tidak terbatas hanya pada
fenomena komoditas yang tak terelakkan dalam daya tarikseksual, sepertiwajahyang "manis" atau
kancah komunikasi iklan. "Perempuan telah tampan serta tubuh yang berotot terlihat seperti
menjadi sarana legimitasi daya tarik terhadap manusia yang memliki kesempumaan.
aktualisasi nilai produk. Sebuah produk yang pada Bukan hal yang mudah untuk memahami
kenyataannya mempunyai fungsi yang general, seksualitas dan sensualitas karena keduanya sangat
telahdikomunikasikan tidak lagibersifatfungsional berkaitan erat. Masih banyak pemahaman yang
tetapi sudah bergeser kearah konsep gender". perludigali lagisupaya hal initidakmenjerumuskan
Seperti halnya "Feminitas atau maskulinitas kedalam pemaknaan yang sarat mengandung
seringkali menjadi ajang manifestasi untuk diskriminasi gender dan cenderung merusak citra
membuat komoditi atau produk mempunyai nilai perempuan itu sendiri. Sebaliknya seksualitas dan
tertentu, seperti: 'jantan', 'maskulin', 'eksklusif, sensualitas hendaknya dimaknai secara positif
Pemberani telah menjadi idiom yang dimiliki oleh untuk lebih memanusiawikan dan mengangkat
komoditi seperti otomotif, dan lain sebagainya". martabat serta citra, khususnya kaum perempuan.
Namun dapat pula dijadikan sebagai komoditi yang Bagaimana pun didalam penilaian
dekat dengan wilayah feminitas. masyarakat pada dasamya memang sensualitas sulit
Bisnis periklanan tampaknya akan terus dipisahkan dari yang namanya perempuan. Karena
menerus berhadapan dengan segala macam bentuk sensual itu sendiri lebih kepada penilaian secara
kritik apabila ekplorasi dan eksploitasi perempuan fisik yang ditujukan kepada kaum perempuan.Ada
hanya sebatas peran seksualnya. "Sehingga yang berpendapat bahwa, bagi seorang pria daya
periklanan tidak lebih dari sekedar perpanjangan tarik wanita bukan sekedar dari kecantikannya
tangan kapitalisme, yang menghalalkan segala saja. Karena cantik bagi setiap pria bersifat
cara demi meraih keuntungan sebesar-besarnya, relatif, dimanaakan memiliki penilaian dan batasan
menjadikan tubuh perempuan sebagai komoditas yang berbeda-beda. Namun bagi sebagian pria dan
tanpa peduli peran-peran produktif perempuan bahkan wanita itu sendiri akan menilai bahwa daya
sebagai subyek"(Kussianto Mulyono, 2006). tarik wanita yang terutama adalah sensualitasnya
sepertt bagaimana seorang perempuan terlihat
Sensualitas pada Perempuan seksi.
Beberapa definisi sederhana dari Maka dari itu seringkali sebuah sensualitas
sensualitas: sifat/karakteryang sensual atau sesuatu dapat pula menjadi sebuah pola didalam periklanan,
yang menimbulkan birahi, sesuatu yang diandalkan karena adanya tuntutan dimana dalam pembuatan
untuk memuaskan selera/nafsu jasmaniah, suatu sebuah iklan haruslah mampu menarik perhatian
keasyikkan yang berlebihan karena tubuh dan bagi para konsumen. Ada satu cara yang sangat
kepuasan atas birahinya. (websterdictionary, dalam efektif yang digunakan dalam iklan, yakni dengan
Kussianto (2006). menggunakan daya tarik sex. Menurut Pohan dalam
"Sensual sebenamya bermaksud memenuhi Kussianto (2006), "Seks memainkan peranan
kepuasan satu pihak, artinya merangsang. Tetapi penting dalam kehidupan biologis setiap manusia,
kata itu muncul karena berkartan dengan kebutuhan bahkan hampir semua mahluk hidup. Tidak peduli
siapa, dan ini muncul dari kebutuhan yang selama produk ataujasa apa pun yang ditawarkan, taktiknya
346 Jurnallltnu Ekonomi dan Sosiat, Jilid I, Nomor 3, Maret 2013, him. 342-355

bisa disamakan". kehidupan sehari-hari. Namun pada kenyataannya,


Jika sebuah sensualitas seringkali dinilai subordinasi perempuan masih saja terjadi. Jadi,
oleh masyarakat sebagai milik perempuan, representasi perempuan merupakan penggambaran
tidak menutup kemungkinan pada akhimya (perwakilan) perempuan. Sedangkan representasi
akan memunculkan sebuah gambaran mengenai perempuan dalam media adalah bagaimana media
kriteria-kriteria sensual ad yang dibuat oleh para massa menggambarkan (dari perwakilan orang
pengiklan. Walaupun memang kaum pria dapat atau kelompok) perempuan kepada khalayak.
pula ditempatkan pada penilaian yang sama. Representasi perempuan dalam media
Sehingga dengan demikian dapat dibedakan antara khususnya televisi menawarkan model-model
iklan satu dengan iklan lainnya, dimana iklan yang peran yang mendorong ketundukan perempuan
lainnya mengandung unsure sensualitas. Adapun pada dunia laki-laki, dan yang mengecilkan arti
iklan-iklan yang mengandung nuansa sensual dapat penghargaan diri dan sikap proaktif perempuan.
dikategorikan sebagai berikut (Kussianto, 2006): Dengan sendirinya representasi ini berkaitan
a. Menggunakan figur (laki-laki/perempuan) dengan gender (Asadi Siregar, Rondang Pasaribu,
yang berpakaian minim atau bahkan hampir Ismay Prihastuti, 2000:127-128).
telanjang. Mengutip buku "Eksplorasi gender
b. Mimik wajah yang menggoda atau sensual. di Ranah Jurnalisme dan Hiburan dengan
c. Bahasa atau posisi tubuh yang mengandung penyuntingan Ashadi Siregar dkk, mengatakan
konotasi sensual. ada tiga relasi discourse yang digunakan dalam
d. Memfokuskan pandangan khalayak pada bagian melihat komodifikasi perempuan di dalam
vital lakilaki/ perempuan dengan sengaja. media hiburan dikaitkan pada tingkat 'tekstual'.
e. Menampilkan simbol-simbol yang berhubungan Pertama, kebcradaan perempuan di dalam media
atau dapat dipersepsi mengandung unsur massa dikaitkan dengan 'inter-relasinya' dengan
sensual keberadaan laki-laki bersama-sama menentukan
f. Terdapat kata-kata yang secara langsung ataupun posisi dan eksistensi masing-masing. Kedua,
tidak langsung menimbulkan konotasi seksual. analisis tersebut memperhatikan berbagai pengaruh
Daya tarik seksual didalam periklanan budaya popular budaya terhadap budaya lokal.
terdiri dari tiga bentuk yakni, nuditas (tubuh yang Ketiga, dengan melihat berbagai pengaruh tersebut,
telanjang atau nyaris), bahasa tubuh, dan kata-kata diharapkan dapat dilihat berbagai perubahan relasi
yang menjurus kearah seksualitas (Simatupang, gender di dalam media hiburan.
dalam Kussianto, 2006). Begitu maraknya iklan- Gender berasal dari kata bahasa inggris
iklan yang mengandung unsur sensual tidak terlepas yang berarti jenis kelamin (Najlah Naqiyah,
dari tujuan dasar sebuah ikian, yakni mempersuasi 2005:25). Berdasarkan jenis kelaminnya maka
konsumen. Namun yang terjadi sekarang ini para manusia diciptakan dari dua jenis, diantaranya
pengiklan sebenamya bertujuan lebih kepada laki-laki dan perempuan.
membangun citra produk dengan menggunakan Namun, berkaitan dengan teks televisi
cara sensual ad melalui seorang model perempuan. gender diartikan sebagai sikap ideologis
Agar dapat mudah masuk kedalam benak para memasukan perempuan dengan menaruh perhatian
target audience dengan kemunculan iklan-iklan pada hubungan antara khalayak dan teks, cara
tersebut secara terns menerus. Hal ini dapat terlihat perempuan membaca teks, dan pada teks 'menarik'
pada iklan-iklan Blinken yang selalu menampilkan bagi perempuan (Graeme Burton, 2007:62).
perempuan muda dan seksi sebagai objek utama Gagasan tentang gender perempuan yang diperoleh
dalam iklan yang dapat dipercaya akan langsung melalui televisi banar-benar sebuah konstruksi,
menarik perhatian konsumennya. dan bukanlah hal mustahil mcngidentifikasi aspek-
aspek spesifik dan konstruksi ini. Aspek-aspek
Simbolisasi Perempuan Dalam Media tersebut antara lain adalah :
Pengertian perempuan adalah salah 1. Penampilan Fisik
satu dari dua jenis kelamin manusia; satunya Penampilan Ifisik itu penting untuk
lagi adalah lelaki atau pria. Berbeda dari wanita, mengedepankan tentang keperempuanan atau
istilah 'perempuan' dapat merujuk kepada orang femininitas. Semua itu merupakan unsur-unsur
yang telah dewasa maupun yang masih anak-anak esensial yang digunakan untuk mengirim
(Graemi Burton, 2007: 297). asumsi khalayak perihal posisi perempuan.
Berdasarkan pengertian tersebut Unsur-unsur dalam penampilan fisik itu
perempuan tentunya memiliki posisi terbaik dalam 'memberi identitas" bagi performances untuk
Simbolisasi Seksualitas Perempuan Dalam Iklan "Segar Sari Susu Soda "Versi Julia Perez 347

mengandaikan sudut pandang perempuan, menguatkan posisi subordinate mereka dalam


untuk bertutur kata sebagaimana perempuan. hierarki.
Wajah atau paras sangat terkait dengan 7. Peran Dalam Pekerjaan
proyeksi seksualitas, yang dalam beberapa Peran ini sebagai konstruk perempuan.
sisi tidak berlaku pada laki-laki. Televisi Beberapa pekerjaan dipandang sebagai
merupakan bagian dari sekian banyak aparatus pekerjaan perempuan-juru rawat, guru sekolah
budaya yang mensosialisasi perempuan dasar, misalnya didominasi oleh perempuan.
muda akan memprioritaskan penampilan Konstruksi sosial keperempuaan terjerat dalam
dan mengukur identitas diri dan harga diri konstruk media.
mereka berdasarkan apa yang mereka lihat di 8. Domain atau Wilayah perempuan
televisi. Televisi sendiri memiliki serangkaian Tempat yang tampaknya 'menjadi milik'
program yang secara eksplisit dan secara perempuan. Lagi-lagi, tanpa mengabaikan
implisit menegaskan bahwa penampilan aspek selektif dan dilebih-lebihkan dari
adalah segalanya. Kebanyakan dari mereka konstruksi media yang steretipikal, bukan
memproyeksikan gagasan simplistik bahwa mustahil kiranya bergerak diantara realitas
penampilan fisik mengandung makna, nilai media dan realitas sosial dalam pencarian
sosial, dan penghargaan diri personal, tanpa domain. Rumah dilihat sebagai wilayah
pemah menjelaskan bagaimana hubungan itu perempuan, begitu juga kamar mandi, dapur,
dibuat atau bagaimana hubungan itu berproses kamar tidur (tetapi bukan garasi atau ruang
dalam dunia nyata. kerja).
2. Perilaku Banyak materi televisi yang dimanfaatkan
Perilakii merupakan aspek konstruksi, oleh kaum perempuan untuk mencari kesenangan
beberapa perilaku dipresentasikan sebagai dan mengidentifikasi diri. Namun akan menjadi
lebih sesuai untuk disandang perempuan sebuah perkara apabila kesenangan itu terkotori
ketimbang perilaku lainnya. Perilaku-perilaku karena materi televisi, misalnya memperkuat
tersebut sangat terkait dengan (Graeme Burton, gagasan bahwa wilayah perempuan didominasi
2007:299). oleh rumah, atau gagasan tentang perempuan
3. Peran metropolis. Ada juga argument bahwa berbagai
Perempuan setia ketika setia melakukan program yang secara eksplisif dibuat untuk
aktivitas domestik atau mengums pekerjaan. perempuan tidak membantu posisi perempuan
4. Gagasan tentang feminitas dalam masyarakat. Persisnya disebabkan karena
Perempuan yang mengekspresikan emosi. program tersebut memberikan perhatian pada
Definisi yang terkait dengan laki-laki - perbedaan, bukan semata-mata menyediakan
perilaku memposisikan perempuan dibelakang 'materi netraP yang secara kebetulan juga mudah
serombongan laki-laki. diakses oleh kau perempuan.
5. Pembacaan Emosional
Dalam berbagai representasinya perempuan Simbolisasi Seksualitas
dianggap jalang, penuh gairah, cemburu, Seks merupakan hal yang dianggap tabu
ingin membalas dendam, penuh kasih sayang. untuk diperbincangkan. Akan tetapi secara bertahap
dan seterusnya. Beragam warna emosional sciring dengan berjalannya waktu pengetahuan
dianggap berasal dari perempuan disandangkan tentang seks dan pembicaraan mengenai masalah
sabagai stereotip dan dikaitkan dengan gagasan seksualitas dianggap sebagai hal yang penting dan
simplistik bahwa perempuan, semata-mata perlu bagi perkembangan manusia. Akhimya pada
bersifat emosional. pertengahan tahun 1960-an, di bidang kesehatan
6. Nilai-nilai telah mengenali keterkaitan kesehatan seksual
Nilai-nilai adalah bagaian dari konstruk dengan komponen kesejahteraan. Pemahaman
perempuan, namun senantiasa ada dalam mengenai seksualitas akan membantu dalam
konteks posisi perempuan secara social dan mengenali nilai dan bias seksual serta memperluas
ideologis. Sebagai contoh keibuan, sikap pemahaman tentang batas normal perilaku seksual
melindungi, keluarga. Namun bisa dikatakan sehingga mampu memberikan pengertian secara
bahwa sangat tepat mengkonstruki nilai- lebih jelas dan efektif.
nilai tersebut 'milik* perempuan, jika hal Seksualitas merupakan hal yang sulit
ini mempertegas peran domestic mereka, untuk didefinisikan karena menyangkut banyak
kekuatan ekonomis mereka, dan secara umum aspek kehidupan dan diekspresikan dalam bentuk
348 Jurnal ilmuEkonomi dan Sosial, Jilid I Nomor 3,Maret 2013, him. 342-355

perilaku yang beraneka ragam. Sedangkan satunya dan bukan pula tujuan utama dari hubungan
kesehatan seksual telah didefinisikan oleh WHO seks antarmanusia. Dengan pemikiran seperti itu,
(1975) sebagai "pengintegrasian aspek somatik, seks bukan sekedar kegiatan atau penampilan,
emosional, intelektual, dengan cara yang positif, kinerja (atau prestasi), melainkan cara untuk
memperkaya dan meningkatkan kepribadian, berkomunikasi dan berekspresi (Patricia Spencer
komunikasi, dan cinta". Banyak pertanyaan apakah Faunce and Susan Phipps-Yonas, 1979:230).
seks dan seksualitas merupakan sesuatu yang sama,
Ternyata kebanyakan orang memahami seksualitas A. Dimensi Seksualitas
sebatas istilas seks, padahal antara seks dengan Banyaknya variasi seksualitas dan
seksualitas merupakan hal yang berbeda. Menumt perilaku seksual membutuhkan perspektif yang
Zawid, kata seks sering digunakan dalam dua hal, holistik (menyeluruh). Bagaimanapun seksualitas
yaitu: (a) aktivitas seksual genital, dan (b) sebagai dan kesehatan seksual memiliki banyak dimensi
labelg<m^r(jeniskelamin)(IwanPurnawan:2010). antara lain: dimensi sosiokultural, agama & etika,
Sedangkan seksualitas memiliki arti yang lebih psikologis, dan biologis.
luas karena meliputi bagaimana seseorang merasa 1. Dimensi Sosiokultural
tentang diri mereka dan bagaimana mereka Merupakan dimensi yang melihat
mengkomuniksikan perasaan tersebut terhadap bagaimana seksualitas muncul dalam
orang lain melalui tindakan yang dilakukannya relasi antar manusia, bagaimana seseorang
seperti, sentuhan, ciuman, pelukan, senggama, atau menyesuaikan diri dengan tuntutan peran dari
melalui perilaku yang lebih halus seperti isyarat lingkungan sosial, serta bagaimana sosialisasi
gerak tuhuh, etiket, berpakaian, dan perbendaharaan peran dan fungsi seksualitas dalam kehidupan
kata. Let>:h lanjut Menumt Raharjo yang dikutip manusia.
oleh Nurhadmo menjelaskan bahwa seksualitas Dengan kata lain seksualitas dipengaruhi
merupakan suatu konsep, kontruksi sosial terhadap oleh norma dan peraturan kultural yang
nilai, orientasi, dan aperilaku yang berkaitan menentukan apakah perilaku tersebut diterima
dengan seks (Iwan Purnawan:2010). Ensiklopedia atau tidak berdasarkan kultur yang ada. Sehingga
Feminisme yang buku aslinya berjudul Dictionary keragaman kultural secara global menyebabkan
OfFeminist Theories ditulis oleh Maggie Humm, variabihtas yang sangat luas dalam norma seksual
mencantumkan "to" yang secara langsung dan menghadirkan spektrum tentang keyakinan
diterjemahkan sebagai "jenis kelamin". Dalam dan nilai yang luas. Misalnya: perilaku yang
entri seks (baca:Jenis Kelamin), ditulis, "Teori diperbolehkan selama pacaran, hal-hal yang
feminis mendifinisikan jeniskelamin hanya sebagai dianggap merangsang, tipe aktivitas seksual,
kondisi biologis seseorang, apakah dia secara sanksi dan larangan dalam perilaku seksual, atau
anatomi laki-laki atau perempuan". Sedangkan menentukan orang yang boleh dan tidak boleh
seksualitas diterangkan sebagai, "Proses sosial yang
untuk dinikahi.
menciptakan, mengorganisir dan mengekspresikan Contoh lain tradisi seksual kultural adalah
serta mengarahkan hasrat.[.._] feminisme percaya sirkumsisi. Meskipun di AS masih merupakan
bahwa bentuk-bentuk seksualitas bukanlah suatu masalah kontroversial, akan tetapi hampir 80%
yang inheren dalam diri perempuan melainkan neonatus laki-laki disana disirkumsisi dengan
merefleksikan institusi politik dan budaya yang alasan higienis atau simbol keagamaan dan identitas
mempengaruhi kondisi kehidupan dan kesadaran etnik tertentu. Demikian pula pada wanita, dalam
individu". budaya beberapa negara sirkumsisi pada wanita
Definisi seks dan seksualitas tersebut, merupakan tanda fisik kedewasaan seorang wanita,
dianggap memenuhi satu bagian dari seksualitas, simbol kontrol sosial terhadap kesenangan seksual
tetapi tidak melingkupi apa yang dipertimbangkan dan reproduksi mereka.
sebagai seks dan seksualitas. Lebih dari sekedar Singkatnya, setiap masyarakat memainkan
fakta biologis, atau kebutuhan fisik, atau tugas peran yang sangat kuat dalam membentuk nilai
reproduksi, atau pun produk dari struktur sosial dan sikap seksual, juga dalam membentuk
budaya, seks lebih mencakup pada kebutuhan atau menghambat perkembangan dan ekspresi
psikis manusia. Patricia Spencer Faunce dan seksual anggotanya. Misalnya bagi bangsa timur,
Susan Phipps Yonas mengatakan, "Seksualitas khususnya Indonesia, melakukan hubungan intim
mencakup kegiatan yang paling manusiawi yang (senggama) di luar nikah merupakan sebuah aib
tidak harus bertujuan untuk memenuhi tugas walaupun sekarang mulai memudar, akan tetapi
reproduksi, dan bahwa kenikmatan bukanlah satu-
Simbolisasi Seksualitas Perempuan Dalam Iklan "Segar San Susu Soda "Versi Julia Perez 349

bagi masyarakat Barat hal tersebut merupakan hal Menumt Deney & Quadagno hasil
yang wajar dan biasa terjadi. penelitian menunjukan kecenderungan orang tua
2. Dimensi Agama dan Etik memperlakukan anak perempuan dan laki-laki
Seksualitas berkaitan dengan standar secara berbeda, mendekorasikamar secara berbeda,
pelaksanaan agama dan etik Jika keputusan seksual dan demikian pula respon terhadap tindakan
yang ia buat melawati batas kode etik individu mereka.
maka akan menimbulkan konflik internal, seperti Orang tua juga akan memberikan
perasaan bersalah, berdosa dan Iain-Iain. Spektrum penghargaan terhadap anak laki-laki yang
sikap mengenai seksualitas memiliki rentang mulai melakukan eksplorasi dan mandiri, sedangkan
dari pandangan tradisional (hubungan seks hanya anak perempuan sering didorong untuk menjadi
boleh dalam perkawinan) sampai dengan sikap penolong dan meminta bantuan. Lebih lanjut
yang memperbolehkan sesuai dengan keyakinan orang tua cenderung mempertegas permaian sesuai
individu tentang perbuatannya. dengan jenis kelamin pada anak-anak prasekolah
Akan tetapi meskipun agama memegang mereka. Kesimpulannya orangtua memperlakukan
peranaan penting, akan tetapi keputusan seksual anaknya sesuai dengan jender.
pada akhimya diserahkan pada individu, sehingga
sering timbul pelanggaran etik atau agama. Seperti HASIL ANALISIS
yang dikemukakan Denney & Quadagno (1992)
bahwa seseorang dapat menyatakan pada publik Simbol Seksualitas Iklan Segar Sari Susu Soda
bahwa ia meyakini sistem sosial tertentu tetapi (Versi Julia Perez)
berperilaku cukup berbeda secara pribadi. Misalnya: Perangkat metodologi yang digunakan
Seseorang meyakini kalau hubungan seks diluar dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
nikah itu tidak diperbolehkan menurut agama analisis semiotika John Fiske. Menurut John Fiske,
atau etika, tapi karena kurang bisa mengendalikan kode-kode televisi ada tiga level yang menyatakan
diri, ia tetap melakukan juga. Michael et al (1994) peristiwa yang telah dienkode oleh kode-kode
membagi sikap dan keyakinan individu tentang sosial. Level realitas meliputi penampilan, kostum,
seksualitas menjadi tiga kategori: riasan, lingkungan, kelakuan, dialog, gerakan,
a. Tradisional : Keyakinan keagamaan selalu ekspresi, suara. Level representasi, meliputi
dijadikan pedoman bagi perilaku seksual kamera, pencahayaan, percvesian, musik, suara.
mereka. Dengan demikian homoseksual, Level ideologi, meliputi narasi, konflik, karakter,
aborsi, dan hubungan seks pranikah dan diluar aksi, dialog, latar, pemeran dan Iain-lain (Fiske,
nikah selalu dianggap sebagai sesuatu yang 1990: 282).
sal ah. Dari kode-kode sosial tersebut, penulis
b. Relasional : Berkeyakinan bahwa seks harus menganalisis dengan menggunakan kode sosial:
menjadi bagian dari hubungan saling mencintai, Karakter,dialog, gerakan, danekspresi.Dikarenakan
tetapi tidak harus dalam ikatan pemikahan. keempat kode sosial tersebut dianggap dapat
c. Rekreasional : Menyatakan bahwa kebutuhan menunjukan bagaimana simbolisasi seksualitas
seks tidak ada kaitannya dengan cinta. perempuan ditampilkan dalam iklan "Segar Sari
3. Dimensi Biologis Susu Soda (versi Julia Perez)".
Merupakan dimensi yang berkaitan dengan
anatomi dan fungsional organ reproduksi termasuk A. Karakter
didalamnya bagaimana menjaga kesehatan dan Iklan "Segar Sari Susu Soda" yang
memfungsikan secara optimal. sekarang menghiasi layar kaca merupakan varian
4. Dimensi Psikologis bam dari produk minuman instans "Segar Sari",
Seksualitas mengandung perilaku yang yang menampilkan sosok Julia Perez. Julia Perez
dipelajari sejak dini dalam kehidupannya melalui alias Yuli Rachmawati yang memulai karier-nya di
pengamatan terhadap perilaku orang tuanya. Prancis, sebagai model majalah FHM dan Maxim
Untuk itulah orang tua memiliki pengaruh secara yang menempatkan Jupe ke dalam nominasi 100
signifikan terhadap seksualitas anak-anaknya. wanita terseksi versi majalah tersebut. Sehingga
Seringkali bagaimana seseorang memandang diri label seksi tersebut melekat dan terpancar pada diri
mereka sebagai mahluk seksual berhubungan Julia Perez. Karakter atau tokoh yang digunakan
dengan apa yang telah orang tua tunjukan tentang oleh agensi iklan "Segar Sari Susu Soda" untuk
tubuh dan tindakan mereka. menarik konsumennya adalah dengan menampilkan
350 Jurnal Umu Ekonomi dan Sosial, Jilid I, Nomor 3, Maret2013. him. 342-355

keseksian dari sosok Julia Perez. emosional Jupe dalam kehidupan percintaannya,
Pelukisan Fisik dao Karakter Julia Perez dalam untuk menonjolkan sisisensualitasyang menopengi
Iklan "Segar Sari Susu Soda" karakter asli sang tokoh.

B. Dialog
Dialog merupakan bentuk penyajian
kata-kata yang akan diucapkan oleh pemeran
karakter, sebagai gambaran dari logika berpikir,
latar belakang serta interaksi tokoh dengan tokoh
yang lain. Dialog yang dilakukan oleh tokoh Julia
Perez dalam iklan "Segar Sari Susu Soda" adalah
dalam bentuk senandung atau nyanyian. Dengan
background atau latar belakang Julia Perezsebagai
penyanyi dangdut bukanlah halyang anehbilaJupe
bersenandung untuk mengiklankan produk "Segar
Sari Susu Soda". Karakterpenyanyi dangdut seperti
Gambar4.1 Wajah/Paras Jupe yang dilakukan oleh Jupe dalam mengiklankan
produk "Segar Sari Susu Soda" adalah desahan
Inilah sosok Julia Perez yang ditampilkan pada lantunan senandungnya, danjuga goyangan.
oleh iklan "Segar Sari Susu Soda". Menggambarkan Dalam analisis dialog iklan "Segar Sari
paras wajah full make-up yang memperkuat aksen Susu Soda", maka desahan seperti "...ahhh...
pada mata dan bibimya. Dengan gaya rambut bob ahhh... "; "....bang.... " merupakan sesuatu yang
sebahu. Jupe dipenuhi unsur warna merah muda menumbuhkan sensasi tersendiri ditelinga. Padahal
dalam iklan tersebut. bila dilihatmelalui konteks yang lebih luas, apalagi
Melalui penggambaran yang nampak dalam sebuah teknik menyanyi temyata mendesah
tersebut tentunya memiliki pesan-pesan itu penting untuk mengatur sistem pernapasan
tersembunyi dibalik penampilan wajah Julia Perez. dengan volume oksigen yang lebih besar, suara
Seperti penggunaan eyeshadow dan lipstick merah desahan juga bisa membuat orang merespons
muda merupakan lambang inspirasi cinta. Bila cepat hal-hal yang tidak terduga, bahkan dapat
dilihat konteks dari kehidupan si tokoh, dalam menghilangkan stress hingga membuat gembira.
hal ini Julia Perez, pada saat iklan ini diproduksi Dalam konteks desahan yang dilakukan
kehidupan pribadinya dalam hal cintanya dengan Julia Perez pada iklan "Segar Sari Susu Soda" dia
pria pemain bola sedang terkendala restu orang menyanyikan senandung dengan. bentuk dialog
tua. Melalui hal tersebut, iklan "Segar Sari Susu sebagai berikut:
Soda" mengaplikasikan warna merah muda yang
dominan untuk menunjukan karakter Julia Perez "...Segar sari ahh ahhh...muahh.." (sambil
saat itu sebagai proses penyembuhan emosional. mencium bungkusan minuman Segar Sari Susu
Warna merah muda juga seakan memberikan Soda, dengan lirikan mata menggoda seakan
penyemangat bagi sang tokoh untuk bcrsabar dan bungkusan minuman tersebut adalah manusia).
belapang dada dalam menghadapi masalah hati.
Tampilan rambut ngebobjuga menyimpan "....Susu soda ahhh...." (mengerlipkan sebelah
makna tersendiri. Melalui konteks sosial yang matanya sambil tersenyum nakal).
sedang dialami Julia Perez pada saat Iklan "Segar
Sari Susu Soda" diproduksi, dapat melambangkan "...Mantap susunya, bang.... " (mendesah sambil
kepribadianyangkuat,tetaptampildengangayaJupe berjoget disamping pria berpakaian satpam yang
yang seksi dan eksotis walaupun sedang dirundung menganga terns sambil joget dengan menunjuk-
masalah kehidupan percintaannya. Sehingga apa nunjukan jarinya ke arah dada Jupe).
yang melekat pada diri Jupe sebenamya adalah
kegundahan dalam perjalanan kehidupan cintanya Desahan dalam konteks iklan "Segar Sari
yang berliku, namun ditutupi oleh kedok sensual SusuSoda"itusecarateknisdapatmenunjukansuatu
untuk mendongkrak popularitasnya. Tentunya hal cara pernapasan dalam bemyanyi, namun dengan
itu disadari oleh agensi iklan "Segar Sari Susu kondisi yang ditampilkan melalui iklan tersebut
Soda", lalu menggunakan kerapuhan kondisi tentunya menjadi sarana untuk menghilangkan
Simbolisasi Seksualitas Perempuan Dalam Iklan "Segar Sari SusuSoda" Versi Julia Perez 351

ss yang dapat menciptakan perasaan gembira. kepada kerapuhan sisi emosionalnya yang melekat
mana tokoh Julia Perez mampu membangun pada karakter kehidupan percintaannya. Sehingga
;ana ceria dengan senandung dan goyangannya Julia Perez menunjukan pose-pose lekuk tubuhnya
g membuat tokoh figuran perempuan ikut untuk sebuah iklan minuman penyegar, agar
joyang, dan mengalihkan perhatian para tokoh menjauhkannya dari kesan rapuh atau cengeng
ran pria yang malah terpana dengan goyangan- menjadi seorang super woman sexy.
angan wanita bukan kepada produk yang
ingdiiklankan.
Pengucapan kata "Susu" juga penuh
skanan baik dari ekspresi maupun suara. Dari
pelafalan atau pengucapannya mengisyaratkan
wa kata "Susu" itu bukanlah sebuah minuman
g berasal dari hewan sapi yang ditemakan,
pi lebih mengarah kepada bagian anatomi tubuh
lita, yaitu payudara. Dengan ditambahkan kata
intap susunya bang... " yang diucapkan sambil
Gambar 4.3 Gerakan Jogct
naju-majukan dada dan ditambah desahan pada
Julia Perez dan para figuran wanita
i "bang...", menyatakan bahwa "susu" yang
menjadi pusat perhatian para figuran pria yang
aksud oleh Jupe adalah payudaranya. Bahkan
turut asyik bergoyang atau berjoget bersama-sama.
h di hiperbola dengan take line iklan "Segar
Penggambaran gerakan joget bareng tersebut
. Susu Soda" yang diucapkan Jupe dengan
menunjukan dominasi tokoh Jupe dan para figuran
a menggoda "...Sampe Tumpe-tumpe....",
wanita lainnya yang mengalahkan kualitas dari
igarahkan kepada payudara Jupe yang besar.
produk "Segar Sari Susu Soda". Jika diperhatikan
dengan seksama, pandangan figuran-figuran pria
Gerakan
tidak ada yang mengarah kepada boxs bertulisan
Gerakan merupakan suatu bentuk
"Segar Sari Susu Soda", namun tatapan mereka
mnikasi non-verbal, yang dibentuk dengan
lebih asyik mengarah kepada sosok Jupe dan para
lggerakkan beberapa bagian tubuh. Gerakan
figuran wanita lainnya. Sehingga dominasi yang
im konteks iklan "Segar Sari Susu Soda" yang
dikomodifikasi dalam iklan ini bukan lagi produk
njukan oleh Julia Perez sebagai tokoh utama
minuman instan "Segar Sari Susu Soda" namun
im iklan tersebut antara lain dapat digambarkan
kepada sosok-sosok perempuan di dalamnya,
igai berikut:
khususnya sosok Julia Perez. Warna merah muda
yang dominan pada produk "Segar Sari Susu
Soda", terkalahkan dengan wama merah muda
yang membalut tubuh Julia Perez.

D. Ekspresi
Ekspresi merupakan pesan fasial yang
menggunakanairmukauntukmenyampaikanmakna
tertentu. Beberapa ekspresi yang terpotret dalam
iklan "Segar Sari Susu Soda" yang menunjukan
Gam bar 4.2 Gerakan Julia Perez kesan sensual bahkan seksual melalui penampilan
Julia Perez ditampilkan sebagai berikut:
Inilah goyangan Jupe yang sering muncul
im iklan "Segar Sari Susu Soda". Julia Perez
mpilkan dengan gerakan mencondongkan
annya ke depan, sambil bertolak pinggang
;lah tangan sementara tangan lainnya
jegangan untuk menjaga keseimbangan.
Mencondongkan badan khususnya dada
irah depan menunjukan sikap menantang atau &<£- ••
.#• -» . >•'
lyatakan siap menyambut tantangan. Tetapi
Gambar 4.4 Ekspresi Jupe saat mengucap kata
ip menantang yang ditunjukan oleh Julia Perez W-...H..W
'susu'
im iklan tersebut adalah bentuk perlawanannya
352 Jurnal lima Ekonomi dan Sosial, Jilid 1, Nomor 3. Maret 2013, film. 342-355

Dalam arti harafiahnya ekspresi produk "Segar Sari Susu Soda", tetapi semuanya
memajukan bibir atau memonyongkan bibir dapat sibuk menikmati sosok-sosok wanita yang asyik
menunjukan ekspresi kasih sayang untuk mengecup berjoget. Menempatkan produk sebagai properti
atau mencium. Bisa juga berarti cemberut karena pelengkap semata, karena yang utama adalah wama
kesal. Namun ekspresi memonyongkan bibir merah muda yang melekat pada tubuh Julia Perez,
dalam konteks Julia Perez pada iklan "Segar Sari dan sosok figuran wanita lain yang turut berjoget.
Susu Soda" adalah sebagai penekanan pada kata
"susu". Menyebutkan "Susu" dengan mimik dan PEMBAHASAN
gestur seperti nampak pada gambar tentunya dapat
menimbulkan interpretasi lain dari makna susu Keberadaan perempuan di media,
yang disebutkan. Susu sebagai produk dari hasil khususnya iklan masih sangat tereksploitasi ke
produksi dari hewan temak sapi, atau mengarahkan arah fisik. Iklan "Segar Sari Susu Soda" dalam hal
pemahaman Iain tentang "susu" yang terarah ini, merupakan produk komersil yang ditujukan
kepada tubuh Jupe sendiri. Sehingga iklan tersebut untuk semuakalangan, dari konsumen anak sampai
bukan hanya menjual minuman penyegar dahaga konsumen dewasa. Namun memilih ikon pengiklan
fisik, namun juga menjual penyegaran biologis pada sosok Julia Perez dengan label seksi pada
melalui tubuh Julia Perez. dirinya. Desahan-desahan, gimmick dan ekspresi,
serta gerakan yang mengarah kepada sensualitas
dari sosok Julia Perez ini dapat dengan bebas
menghiasi layar kaca konsumen.
Walaupun ada kenyataan yang tersembunyi
dibalik tampilan paras sensual yang ditunjukan
oleh sosok Julia Perez. Tampilan Julia Perez pada
iklan tersebut lebih menunjukan sisi sensualitas
tubuh perempuan khususnya tubuh Julia Perez.
Sisi sensualitas yang dikomodifikasi di sini adalah
sebagai berikut:
1. Menampilkan figur Julia Perez yang
Gambar 4.5 Ekspresi Mencium
menggunakan kostum ketat, sehingga
menunjukan lekuk-lekuk tubuhnya
Julia Perez mencium bungkus kemasan
produk "Segar Sari Susu Soda". Hal ini menunjukan 2. Figur Julia Perez yang menampilkan mimik
atau ekspresi wajah yang menggoda seperti
mimik wajah yang menggoda dengan mencium
memonyongkan bibir saat rnenyucapkan kata
kemasan produk namun seakan sedang mencium
susu, mencium kemasan produk, mengerling,
manusia. Di balik tampilan sensual gaya mencium
dan tersenyum nakal.
Jupe tersebut, sang agensi iklan dibagian ini ingin
3. Figur Julia Perez yang menunjukan bahasa
menyetarakan produk dengan tokoh Julia Perez. Di
tubuh sensual dengan mencondongkan dada ke
mana produk memiliki rasa yang sama nikmatnya
depan, berjoget sensual.
dengan memandang penampilan Julia Perez yang
4. Iklan tersebut berkali-kali memfokuskan
menebar gerak-gerik sensual.
pandangan khalayak pada bagian payudara Julia
Perez dengan sengaja.
5. Memiliki kata-kata yang mengarah kepada
konotasi seksual seperti desahan "ahhh...
ahhh... ", "...bang... ", "mantap susunya... ",
"lengkap susunya...", "sampe tumpe-tumpe... "
semua ucapan tersebut diucapkan dengan
mendesah.
Sensualitas merupakan sesuatu yang
secara gamblang dapat teramati, lain halnya
Gambar 4.6 Ekspresi Joget dengan seksualitas yang mencakup kegiatan
paling manusiawi dan tidak harus bertujuan untuk
Seperti yang telah dibahas mengenai memenuhi tugas reproduksi, bahwa kenikmatan
cuplikan adegan disamping, bahwa ekspresi setiap bukanlah satu-satunya dan bukan pula tujuan
pemeran figuran pria tidak ada yang menatap boxs utama dari hubungan seks antarmanusia. Dengan
Simbolisasi Seksualitas Perempuan Dalam Iklan "Segar SariSusuSoda" Versi JuliaPerez 353

pemikiran seperti itu, seks bukan sekedar kegiatan kedudukan wanita dalam iklan "Segar Sari Susu
atau penampilan, kinerja (atau prestasi), melainkan Soda" mempakan bentuk penentangan dari segala
sara untuk berkomunikasi dan berekspresi tekanan emosional, dengan menggunakan kedok
(Patricia Spencer Faunce and Susan Phipps-Yonas, atau topeng sensualitas. Dan topeng sensualitas
1979:230). tersebut menjadi komodifikasi yang melebihi nilai
Maka bila dicermati melalui konteks guna barang produksi yang diiklankan. Sehingga
seksualitas pada hasil analisis, menekankan pada yang ditakutkan hanyalah apabila sensualitas itu
suatu konstmksi ekspresi diri dalam kehidupan dibiarkan bahkan diperjual-belikan, tanpa sadar
tokoh Julia Perez yang ditampilkan iklan tersebut. akan merusak karakter seksualitas dalam segi
Produk yang di jual hanyalah atribut padahal sosok sosiokultural, khususnya di budaya ketimuran, dan
Julia Perez inilah produk utama dari iklan "Segar merusak nilai etika bahkan agama. Sehingga seks
Sari Susu Soda" tersebut. Tekanan emosional dalam hanyalah dipandang sebagai suatu biologis semata
kehidupan si tokoh Jupe ini diintrepretasikan oleh yang tidaklah membedakan antara kita sebagai
agensi iklan dengan balutan warna merah muda manusia yang berakal budi, atau hanya sebagai
untuk menunjukan kegundahan hati sang tokoh binatang yang bernapsu birahi semata.
karena kehidupan percintaannya yang terombang-
ambing restu orang tua. Namun eksistensi sang KESIMPULAN
tokoh Jupe di media terus gencar karena kondisi
tersebut. Simbolisasi seksualitas yang terkonstruksi
Tentunya sebagai agensi atau pengiklan dari iklan "Segar Sari Susu Soda versi Julia Perez"
harus cerdas melihat moment, mengambil public ini dimulai melalui sisi sensualitas sang tokoh
Hgure untuk mempromosikan produknya. Seperti utama yaitu Julia Perez. Tampilan Julia Perez pada
produk minuman "Segar Sari Susu Soda" yang iklan tersebut lebih menunjukan sisi sensualitas
smsetnya bahkan keuntungannya kecil, tetapi tubuh perempuan khususnya tubuh Julia Perez.
dengan menampilkanfigur Julia Perez iklan tersebut Sisi sensualitas yang dikomodifikasi di sini adalah
bisa terus eksis hingga saat ini. Namun tentu saja sebagai berikut:
hal tersebut secara tidak langsung menjadi ajang 1. Menampilkan figur Julia Perez yang
komodifikasi tubuh perempuan, nilai guna dari menggunakan kostum ketat, sehingga
produk tidak lagi berarti, melainkan daya tarik menunjukan lekuk-lekuk tubuhnya
Figur khususnya tubuh Julia Perez yang dalam hal 2. Figur Julia Perez yang menampilkan mimik
ini ditunggu-tunggu untuk dinikmati secara gratis atau ekspresi wajah yang menggoda seperti
di layar kaca televisi. memonyongkan bibir saat menyucapkan kata
Tanpa menyadari bahwa ada sisi seksualitas susu, mencium kemasan produk, mengerling,
dari Julia Perez yang direnggut paksa melalui iklan dan tersenyum nakal.
ersebut yaitu mengekspos bagaimana cara Julia 3. Figur Julia Perez yang menunjukan bahasa
Perez mengkomunikasikan perasaannya terhadap tubuh sensual dengan mencondongkan dada ke
semua hal, baik produk sampai kepada figuran pria depan, berjoget sensual.
dalam iklan tersebut, tentunya ditunjukan melalui 4. Iklan tersebut berkali-kali memfokuskan
isyarat gerak tubuh, berpakaian, dan gimmick-nya pandangan khalayak pada bagian payudara Julia
Dada saat mengucapkan kata susu yang menunjukan Perez dengan sengaja.
konotasi lain dari arti minuman susu sebenamya. 5. Memiliki kata-kata yang mengarah kepada
Tampilan Julia Perez dalam iklan tersebut juga konotasi seksual seperti desahan "ahhh...
nenggambarkan kesulitan perempuan dalam ahhh... ", "...bang... ", "mantap susunya... ",
nemahami dimensi sosiokultural menyangkut "lengkap susunya... ", "sampe tumpe-tumpe... "
lal seksual. Tokoh Jupe sendiri terlihat begitu semua ucapan tersebut diucapkan dengan
iilgar dalam mengekspresikan dirinya yang mendesah.
nengarah kepada seksualitas, dilatar belakangi Melalui sisi sensualitas tersebut
Dengalamannya di Prancis, pemah menikah dengan menunjukan kedudukan wanita dalam iklan
jria Prancis sehingga bukan lagi hal yang aneh saat "Segar Sari Susu Soda" merupakan bentuk
nengekspresikan segala tindakan sensual di depan penentangan dari segala tekanan emosional, dengan
jmum. Walaupun kegundahannya muncul dengan menggunakan kedok atau topeng sensualitas. Dan
erbentur kultur dari ketimuran yang diadaptasi topeng sensualitas tersebut menjadi komodifikasi
>leh sang bunda. yang melebihi nilai guna barang produksi yang
Sehingga intinya dalam jurnal ini adalah diiklankan. Sehingga yang ditakutkan hanyalah
354 Jurnalllmu Ekonomi dan Sosial, Jilid I, Nomor 3, Maret 2013, him. 342-355

apabila sensualitas itu dibiarkan bahkan diperjual- Mulyono, Kussianto. (2006). Prinsip-Prinsip
belikan, tanpa sadar akan merusak karakter Sensual Ad Yang Sesuai Dengan Periklanan
seksualitas dalam segi sosiokultural, khususnya di Indonesia DalamMajalah Male Emporium
budaya ketimuran, dan merusak nilai etika bahkan Edisi Juli 2004 - Juni 2006. Tersedia di: www.
agama. Sehingga sekshanyalah dipandang sebagai petra.ac.id/joumal/design/. [Di akses pada 10
suatu biologis semata yang tidaklah membedakan April 2010]
antara kita sebagai manusia yang berakal budi,
atau hanya sebagai binatang yang bemapsu birahi Naqiyah, Najlah. 2005. OtonomiPerempuan,(Jawa
semata. Timur: Bayumedia).
SARAN
Kebijakasanaan pihak perempuan dalam Noviani, Ratna. 2002. "Jalan Tengah Memahami
mengekspresikan perasaan seksualnya untuk tetap Iklan: Antara Realitas, Representasi dan
berpegangpadanilailuhurbudayatimuryangsangat Simulasi". Yogyakarta: Pustaka Pelajar dan
menjunjung tinggi harkat perempuan. Kepada cess
pihak media, khususnya agensi iklan, daya tarik
figur memang pcnting namun lebih tonjolkan nilai Pumawan, Iwan. Seksualitas, (28 April 2010),
guna dari hasil produksi yang ditawarkan, bukan www.unsoed.ac.id/cmsfak/UserFiles /File/.../
menjual nilai guna dari tokoh yang mengiklankan, seksualitas%20new.doc
khususnya figur perempuan.
Rakhmat,Jalaluddin. 2005. Psikologi Komunikasi.
DAFTAR PUSTAKA Bandung: Remaja Rosdakarya.

Agustrianto.2007. "Copywriter Periklanan". Sidharta, Sita & Z.Sony. 2004. Menjadi Penulis
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Skenario Profesional. Jakarta: PT.Grasindo.

Burton, Graeme, Membincangkan Televisi, Siregar, Asadi; Pasaribu, Rondang; Prihastuti,


(Yogyakarta&Bandung: JalaSutra), 2007 Ismay. 2000. Eksplorasi Gender Diranah
Jurnalisme&Hiburan, (Yogyakarta: LP3Y).
Diarsi, Mira. 2001. "Layanan yang Berpihak: buku
rujukan untuk menyelenggarakan layanan Sobur, Alex. 2004. Analis Teks Media. Bandung:
bagi perempuan korban kekerasan". Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya.
Komnas Perempuan.
Semiotika Komunikasi.
Faunce, Patricia Spencer and Susan Phipps- Bandung: Remaja Rosdakarya.
Yonas, 1979. Women's Liberation and
Human Sexual Relations, dalam Juanita Suyanto, M. 2004. "Strategi Perancangan
H. Williams, Psychology og Womcn,(WW Iklan Outdoor Kelas Dunia". Jakarta: Andi
Norton&Company, Inc) Publisher.

Fiske, John. 1990. Cultural and Communication Tinarbuko, Sumbo. 2008. Semiotika Komunikasi
Studies. Yosal Iriantara & Idi Subandi Ibrahim. Visual. Yogyakarta:Jalasutra.
Trans: Yogyakarta: Jala Sutra.
Wibowo, Wahyu. 2003. "Sihir Iklan: Format
Hagijanto, D. Andrian. 2000. "Menciptakan Brand Komunikasi Mondial Dalam Kehidupan
Awareness Iklan Media Massa Cetak" Jumal Urban-Kosmopolitan". Jakarta: Gramedia
Desain Komunikasi Visual. Fakultas Seni dan Pustaka Utama.
Desain, Universitas Kristen Petra.
Widagdo, M.Bayu & Gora, Winastwan. 2004.
Hartley, John. 2010. "Communication, Cultural, Bikin Sendiri Film Kamu. Yogyakarta: PD.
& Media Studies". Yogyakarta&Bandung: Anindya.
Jalasutra
Widyatama, Rendra. 2007. "Pengantar Periklanan".
Kasryan. 2008. ^Manipulasi dan Dehumanisasi Yogyakarta: Kelompok PenerbitPinus(Pustaka
Perempuan dalam Iklan". Yogyakarta: Ombak Book Publisher).
Simbolisasi Seksualitas Perempuan Dalam Iklan "Segar Sari Susu Soda " Versi Julia Perez 355

Williamson, Judith. 1978. "Decoding or.id/teks/04rep2.htm.


Advertisements: Ideology and Meaning in Pengertian Perempuan, (20 Februari 2008), www.
Advertising wikipedia.co.id/search/pengertian perempuan

Sumber Lain: http://www.vemale.com/fashion/pernik/14493-


arti-di-balik-pewarna-keIopak-mata.html
Gesture, (25 januari 2005), 20 Mei 2006, http://
en.wikipedia.org/wiki.gesture http://lady-cuek.blogspot.com/2012/04/kenali-
kepribadian-dari-model-rambut.html
Hariyanto, Sulis Yani. KOMUNIKASI EFEKTIF,
EMPATIK, DAN PERSUASIF (artikel dalam http://profilseleb.blogspot.com/2009/02/julia-
Widyaiswara PPPPTK BOE Malang) perez-profil.html

Juliastuti, Nuraini. 20 September 2006. Bagaimana http://health.detik.eom/read/2011/01/24/l


Representasi Menghubungkan Makna dan 82 120/1 553507/763/untuk-apa-orang-
Bahasa Dalam Kebudayaan, http://www.kunci. mendesah?hlight

-oOo-

Anda mungkin juga menyukai