Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

RUNTUHNYA NILAI MORAL


BANGSA INDONESIA

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran


BAHASA INDONESIA

Disusun Oleh :
1. Adit Pradita
2. Dipa Setiawan
3. Fahmi Daenuri

Kelas : XI IPS 5

SMA NEGERI 1 TALAGA


TAHUN AJARAN
2017 / 2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Seperti yang di muat dalam pancasila khususnya sila ke-2 “Kemanusiaan yang adil
dan beradab”. Dari pernyataan ini mengandung maksud bahwa rakyat Indonesia
diharapkan untuk hidup adil dan beradab. Untuk mencapai masyarakat yang beradab
di perlukan moral dan gaya hidup yang baik. Moral dan gaya hidup bangsa Indonesia
tercermin pada perbuatan-perbuatan rakyat Indonesia itu sendiri khususnya para
remaja sebagai generasi penerus sekaligus ujung tombak bangsa Indonesia. Menurut
Moetojib (2008:01) langkah yang perlu diambil bangsa Indonesia menghadapi
persoalan bangsa pada era globalisasi dan memasuki usia ke-63 adalah melakukan
rekonstruksi moral secara total dengan membangun kembali karakter dan jati diri
bangsa (Nation and character building).
Kemanusiaan yang adil dan beradab semakin jauh dari kata terwujud apabila kita
melihat fakta-fakta yang terjadi di masyarakat. Dari sisi hukum kita dihadapkan
kepada ketidakadilan hukum yang berlaku di Indonesia yang seperti “Pisau” tajam
ke bawah, akan tetapi tumpul ke atas.
Hal ini terbukti dengan banyaknya para pelaku korupsi yang merampok milyaran
bahkan trilyunan uang rakyat yang hanya dihukum kurang dari lima tahun penjara.
Sebagai contoh adalah Anggodo Widjojo yang terbukti merekayasa kriminaslisasi
dua anggota KPK masih bisa bebas seakan tidak terjerat oleh hukum. Tentu saja ini
sangat berlawanan dengan kisah seorang nenek yang bernama Minah yang secara
terpaksa memungut dua buah kakao seharga Rp 2.100 yang ditemukannya dijalan
untuk dimakan oleh dirinya yang saat itu kelaparan, akan tetapi ia harus menjalani
hukuman penjara selama 1.5 tahun dengan masa percobaan selama 3 bulan. Serta
banyak juga pemuda yang membentuk gank dan sering kumpul di perempatan jalan
sambil minum-minuman keras sehingga meresahkan masyarakat sekitar.
Dari uraian diatas, penulis berpendapat bahwa keadaan moral dan gaya hidup remaja
Indonesia saat ini telah telah mengalami kerusakan dan perlu di perbaiki lagi. Sebab
gaya hidup dan moral mereka sudah tidak sesuai lagi dengan kepribadian bangsa
Indonesia yang berlandaskan Pancasila.
Sehingga dari semua pihak yang terkait perlu membantu demi kesadaran dan
kebaikan generasi penerus kita. Dengan memperhatikan ulasan uraian di atas, maka

1
penulis membuat makalah yang berjudul “Runtuhnya Nilai Moral pada Bangsa
Indonesia“.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah pengertian nilai moral dalam pancasila?
2. Apakah faktor-faktor penyebab runtuhnya nilai moral?
3. Bagaimana solusi untuk mengatasi runtuhnya nilai moral?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian nilai moral dalam pancasila
2. Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab runtuhnya nilai moral
3. Untuk mengetahui solusi untuk mengatasi runtuhnya nilai moral

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Nilai Moral dalam Pancasila


Nilai moral merupakan sistem nilai utama antara nilai-nilai yang ada dalam diri
manusia dengan nilai-nilai yang ditemukan dalam sebuah era atau bangsa. Nilai
moral ini adalah nilai yang menjadikan manusia berharga, baik, dan bermutu sebagai
manusia. Nilai moral untuk masyarakat tertentu meliputi nilai yang memajukan
manusia, antara lain internasionalisme dan kerjasama antarbangsa.
Sedangkan pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri
dari dua kata dari Sanskerta : Panca berarti lima dan sila berarti prinsip atau asas.
Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara
bagi seluruh rakyat Indonesia.

2.2 Faktor-Faktor penyebab Runtuhnya Nilai Moral


Kerusakan moral saat ini sudah sampai pada kondisi yang sangat memprihatinkan.
Dan itu terjadi pada semua level masyarakat. Anak-anak remaja hingga orang
dewasa sudah banyak yang terjangkit penyakit ini. Maraknya kenakalan dikalangan
remaja : pergaulan bebas, tawuran, dan berbagai perilaku menyimpang lainnya
merupakan bukti bahwa moral remaja kita sudah rusak. Para pejabat sudah tidak
mempunyai rasa malu meminta dan mengambil sesuatu yang bukan haknya. Para
wanita lebih senang pamer aurat dimuka umum dan bergaul tanpa batas. Dengan
alasan seni para artis dan media telah meracuni masyarakat dengan tontonan yang
merusak akhlak. Jika disebut satu persatu secara rinci potret krisis moral masyarakat
kita terlalu sempit media ini untuk memuatnya. Tetapi hal itu dapat kita rasakan
secara nyata ditengah-tengah kehidupan kita. Kemajuan teknologi justru menambah
cepatnya virus ini menjalar ditengah masyarakat kita. Adapun faktor-faktor
penyebab terjadinya kerusakan moral adalah sebagai berikut :
1. Kurangnya pegangan terhadap agama
Dengan kurangnya pegangan terhadap agama maka seseorang akan kehilangan jati
dirinya sendiri bahkan akan kehilangan kontrol pada dirinya sendiri. Karena kontrol
yang paling kuat yaitu terdapat pada dirinya sendiri. Sekuat apapun iman seseorang,
terkadang mengalami naik turun.

3
Ketika tingkat keimanan seseorang menurun, potensi kesalahan terbuka. Hal ini
sangat berbahaya bagi moral, jika dibiarkan tentu membuat kesalahan semakin
kronis dan merusak citra individu dan institusi. Kurangnya agama ini juga bisa
menjadi sebab rusaknya bangsa indonesia.
Jika agama yang kita miliki kuat maka tentu saja kita akan takut berbuat dosa.
Sehingga tidak akan ada kejahatan atau paling tidak kejahatan akan sangat minim
dalam negeri ini. Contohnya saja jika para pejabat negeri ini memiliki landasan
agama yang baik, maka apa berani dia korupsi atau memakan uang rakyat.
2. Sistem pendidikan Indonesia yang kurang memperhatikan pendidikan moral
Salahnya Sistem Pendidikan Indonesia Ini juga bisa menjadi penyebab krisis moral
di Indonesia. Sebagaimana anda tahu anak-anak menghabiskan banyak waktunya di
dalam sekolah.
Sayangnya sekolah sekarang hanya identik untuk mencari ilmu duniawi saja dan
jarang ada yang sekolah yang juga mengajarkan aspek-aspek moral, jikalau ada
porsinya sangat minim.

3. Pengaruh lingkungan
Tidak semua guru itu punya sifat yang buruk dan sebaliknya. Terkadang seorang
guru melakukan kesalahan karena ada pengaruh buruk dari lingkungan sekitarnya.
Kondisi lingkungan rumah dan pengaruh kurang baik dari guru lain dapat
mendorong seorang guru untuk berbuat kesalahan, selain itu pengaruh budaya barat
serta pergaulan dengan teman sebayanya yang sering mempengaruhinya untuk
mencoba dan akhirnya malah terjerumus ke dalamnya.
Pengaruh budaya barat juga hal yang mungkin menjadi penyebab krisisnya moral
bangsa Indonesia, tak dapat dipungkiri pengaruh budaya barat merusak moral bangsa
ini. Sebagai contoh free sex dan pergaulan bebas masuk ke indonesia dari
merangseknya budaya barat ke negeri ini. Lingkungan adalah faktor yang paling
mempengaruhi perilaku dan watak remaja. Jika dia hidup dan berkembang di
lingkungan yang buruk, moralnya pun akan seperti itu adanya. Sebaliknya jika ia
berada di lingkungan yang baik maka ia akan menjadi baik pula.
4. Kemajuan teknologi
Dampak globalisasi teknologi memang dapat memberikan dampak positif tetapi
tidak dapat di pungkiri lagi bahwa hal ini juga dapat berdampak negatif bagi bangsa
indonesia. Perkembangan internet dan ponsel berteknologi tinggi terkadang
4
dampaknya sangat berbahaya bila tidak di gunakan oleh orang yang tepat. Misalnya :
Video porno yang semakin mudah di akses di ponsel dengan internet, mahasiswa
sebagian yang tidak sempat belajar ketika ujian menggunakan hp untuk internet atau
menanyakan kepada temannya lewat sms.
Hal tersebut memang sangat memudahkan tapi itu melatih adanya sifat
ketidakjujuran kepada mahasiswa itu sendiri sehingga menjadi awal dari kerusakan
moral.
5. Hilangnya Rasa Tanggung Jawab
Sebelum bendungan Situ Gintung jebol, Kompas 28 Juli 2008 memberitakan bahwa
sebanyak 50 bendungan dari total 106 dinyatakan rusak. Rusaknya infrastruktur
pengairan ini menurut penelitian disebabkan perawatan operasional bangunan yang
kurang memadai. Masalah seperti ini terjadi juga pada infrastruktur lainnya seperti
banyaknya gedung yang hampir roboh.
Kasus lain adalah rusaknya beberapa ruas rel kereta api yang diakibatkan besi baja
rel kereta diambil oleh oknum. Berita-berita tersebut merupakan cermin bahwa telah
terjadi penurunan moral tanggung jawab di masyarakat yang dapat berakibat fatal
bagi keselamatan masyarakat.
6. Kriris Kerjasama
Terjadinya perpecahan dan benturan di antara komponen masyarakat menunjukkan
bahwa bangsa ini sedang mengalami krisis persatuan dan melunturnya budaya
kerjasama. Demikian juga dengan jumlah kasus tawuran di antara mahasiswa dan
pelajar yang cenderung meningkat.
7. Krisis Kepedulian
Media massa beberapa waktu yang lalu melaporkan adanya beberapa warga
masyarakat yang meninggal akibat kelaparan. Berita ini menunjukan bahwa
kepedulian juga telah menipis dalam kehidupan masyarakat.
Jika kita melihat potret kehidupan bangsa saat ini, maka jelas terlihat bahwa
masalah moral sesungguhnya merupakan hal yang tidak kalah penting dibanding
masalah ekonomi. Jika hal itu dibiarkan, akan mengancam masa depan bangsa.
Namun sayang, masalah moral ini kerap terpinggirkan dari agenda dan rencana para
calon pemimpin bangsa.

5
2.3 Solusi Untuk Mengatasi Runtuhnya Nilai Moral
Solusi-solusi untuk mengatasi kehilangan nilai moral yaitu :
1. Untuk menghindari salah pergaulan, kita harus pandai memilah dan
memilih teman karena pergaulan akan sangat berpengaruh terhadap
moral, karena kepribadian manusia akan terpengaruhi dari pergaulan itu
sendiri.
Apabila seseorang bergaul di lingkungan yang baik, maka ia akan
timbul kepribadian yang baik juga. Dan apabila seseorang bergaul pada
kondisi lingkungan yang kurang baik,maka akan timbul kepribadian
yang kurang baik juga.

2. Peran orang tua sangat penting dalam pembentukan karakter seseorang,


terutama dalam mengenalkan pendidikan agama sejak dini.
Perhatian dari orang tua juga sangat penting karena pada banyak kasus,
kurangnya perhatian orang tua dapat menyebabkan dampak buruk pada
sikap anak. Seperti halnya karena kurangnya perhatian orang tua,
seseorang akan cenderung melampiaskan amarahnya pada orang lain
dengan tindakan yang tidak wajar dilakukan oleh kaum muda.

3. Memperluas wawasan dan pengetahuan akan sangat berguna untuk


menyaring pengaruh buruk dari lingkungan, misalnya kebiasaan
merokok. Orang-orang menganggap bahwa merokok meningkatkan
kepercayaan diri dalam pergaulan.
Padahal jika dilihat dari sisi kesehatan, merokok dapat menyebabkan
banyak penyakit, baik pada perokok aktif maupun pasif. Sehingga
kebiasaan ini tidak hanya akan mempengaruhi dirinya sendiri,
melainkan juga orang-orang di sekelilingnya.

4. Meningkatkan iman dan takwa dengan cara bersyukur, bersabar, dan


beramal sholeh. Dengan kita mendekatkan diri kepada Allah, rajin
beribadah, tentu akan membuat kita terhindarkan dari perbuatan yang
tidak sesuai di jalan Allah.
Kita harus berfikir cerdas tentang bagaimana cara mengaplikasikan
sesuatu hal agar dapat menimbulkan efek yang baik bagi kita. Terutama
6
dalam memilih hal yang kita sukai seperti halnya trend masa kini, idola,
dan lain sebagainya.

5. Adanya mata kuliah Pendidikan moral dan Pengembangan karakter


salah satunya Pendidikan pancasila yang dikuti mahasiswa untuk
menanamkan pada diri masing-masing akan pentingnya pendidikan
karakter untuk memperbaiki moral bangsa.
Lalu pendidikan agama yang didalamnya terdapat berbagai pendekatan
untuk menuju moral yang lebih baik serta memperteguh penanaman
nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

6. Mampu memanfaatkan Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi


sebaik-baiknya.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan :
1. Berdasarkan fakta yang ada dapat dilihat bahwa bangsa indonesia kehilangan
moralitas, seperti tingkat kriminalitas yang tinggi dan lain-lain. Jika hal-hal seperti
ini tidak diperbaiki maka nasib bangsa Indonesia ke depan pasti akan semakin
memprihatinkan dan akan menyebabkan rusaknya generasi masyarakat di masa yang
akan datang.
Oleh karena itu dibutuhkan kesadaran yang tinggi dari masing-masing individu
untuk dapat mengubah dan memperbaiki perilaku dan moralnya. Karena dengan
kesadaran dari diri kita sendiri, maka prilaku kita dapat diperbaiki tanpa ada paksaan
dari pihak manapun. Sehingga hasilnya pasti akan lebih memuaskan dan Insya Allah
nasib bangsa Indonesia ke depan pasti akan lebih makmur dan sejahtera karena
dipimpin oleh orang-orang yang memiliki kepribadian dan moral yang baik.
2. Untuk mencegah atau memperbaiki krisisnya nilai moral maka ada berbagai
macam solusi yang dapat dilakukan seperti yang telah disebutkan di atas. Namun
pada dasarnya, semua solusi tersebut mengarah pada pemahaman dan pengamalan
yang sebenarnya pada pancasila.

3.2 Saran-saran
3.2.1 Saran untuk Remaja Indonesia
Saran penulis untuk remaja indonesia agar memperdalam ilmu agamanya
karena dengan berpedoman dengan ilmu agama seseorang akan memiliki
kepribadian yang luhur dan tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal yang negatif.

3.2.2 Saran untuk Pemerintah Indonesia


Saran penulis untuk pemerintah indonesia agar memprogramkan
pendidikan di sekolah dengan pendidikan moral dan kepribadian yang baik. Jangan
cuma menuntut skil dan penguasaan materi pelajaran duniawi saja. Sebab pendidikan
moral dan tingkah laku juga sangat dibutuhkan para generasi penerus untuk
membangun bangsa yang lebih baik.

8
3.2.3 Saran untuk Orang Tua Remaja Indonesia
Saran penulis untuk orang tua remaja indonesia agar lebih
memperhatikan tingkah laku dan pergaulan anaknya. Sebab dengan perhatian yang
diberikan dari ke-2 orang tua, anak akan lebih terkaendali dan tidak mudah
terjerumus ke dalam hal-hal yang negatif. Kemudian orang tua juga harus mendidik
kepribadian yang bagus kepada anaknya sedari kecil. Karena pendidikan yang
dimulai sejak kecil akan lebih tertanam dalam kepribadian seorang anak.

9
DAFTAR PUSAKA

 http://awwaluzzahroh97.blogspot.com/2013/06/makalah-mencegah-kerusakan-
moral-pada.html
 Dasar Konsep Pendidikan Moral, Hamid Darmadi, Prof. Dr
 http://keibel.blogspot.com/2011/09/kerusakan-moral-bangsa.html
 http://www.investor.co.id/home/kemunduran-moral-bangsa/67408
 http://suaraguru.wordpress.com/2011/06/25/krisis-moral-dan-kehancuran-
bangsa/
 Buddy. (2010). Hakikat Nilai dan Moral serta Sosialisasinya dalam kehidupan
masyarakat
 Effendi, Ridwan. (2007). Panduan kuliah Pendidikan Lingkungan Sosial,
Budaya, dan Teknologi.
 Fikri. (2010). Pengertian nilai sosial dan norma sosial. Tersedia :
http://www.karyafikri.tk

10
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT karena
berkat rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Tujuan dari penyusunan Makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kelompok Kami.
Makalah ini disusun berdasarkan data sesungguhnya yang kami dapatkan selama ini.
Terselesaikannya Makalah ini tidak luput dari bantuan rekan-rekan yang terkait
dalam menyelesaikan penyusunan Makalah ini dan motivasi serta partisipasi dari
semua pihak, untuk itu dengan segala kerendahan hati kami menyampaikan
penghargaan dan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
menyelesaikan Makalah ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini banyak kekurangan dan
jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun semua pihak. Akhirnya, semoga makalah ini berguna bagi para
pembaca.

11i
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ........................................................................................ i

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang ............................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 2

1.3 Tujuan ........................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Nilai Moral dalam Pancasila ..................................................... 3

2.2 Faktor-Faktor penyebab Runtuhnya Nilai Moral ................................. 3

2.3 Solusi Untuk Mengatasi Runtuhnya Nilai Moral ................................. 6

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ................................................................................................... 8

3.2 Saran-Saran ................................................................................................... 8

3.2.1 Saran untuk Remaja Indonesia ................................................................... 8

3.2.2 Saran untuk Pemerintah Indonesia ............................................................. 8

3.2.3 Saran untuk Orang Tua Remaja Indonesia................................................. 9

DAFTAR PUSAKA

ii
12

Anda mungkin juga menyukai