Anda di halaman 1dari 10

10 JENIS MANUSIA PURBA YANG ADA DI INDONESIA BESERTA

PENJELASANNYA
Tentunya kita semua sudah mengetahui bahwasanya manusia purba memiliki banyak sekali
ras dan sukunya masing-masing. Saat duduk di bangku sekolah pelajaran mengenai manusia
purba menjadi salah satu materi di pelajaran sejarah. Lepas dari sebuah kontroversi yang
menyatakan bahwa manusia tercipta dari kerayangmana dianut di dalam teori evolusi,
meskipun begitu anda dapat menjadikan sepuluh jenis manusia purba yang ada di Indonesia.
Umumnya manusia purba dibagi ke dalam tiga kelompok, antara lain Homo (manusia
cerdas), Meganthropus (manusia berbadan besar), Pitecanthropus (manusia kera yang
berjalan tegak). Ada beberapa tempat di Indonesia yang menjadi lokasi penemuan fosil-fosil
berharga tersebut. Dan tempat-tempat tersebut telah diberi ketetapan sama halnya dnegan
perkembangan wilayah di negara Indonesia. Dan jenis-jenis dari manusia purba juga
penemunya bisa kita lihat di dalam ulasan berikut ini yangmana telah dikutip dari lebih dari
satu sumber.
Akan tetapi, perlu juga diingat bahwasanya ulasan ini bukanlah merupakan sebuah landasan
etori maupun diperuntukkan bagi kepentingan ilmiah, ulasan ini hanyalah berupa opini dan
juga pendapat pribadi yang kami harapkan untuk dapat memberikan suatu manfaat untuk kita
semua. Berikut adalah jenis-jenis manusia purba sekaligus penemunya:
Meganthropus Palaeojavanicus

http://www.ipsmudah.com
Jenis manusia purba ini telah ditemukan oleh salah seorang arkeolog yang berasal dari negara
kincir angin, Belanda, yang bernama Van Koenigswald. Arkeolog tersebut pertama kali
mendapati fosil ini pada daerah Sangiran di tahun 1936.
Ciri fisik manusia purba dari Indonesia berbeda dari jenis-jenis manusia purba lain yang
tersebar di seluruh dunia. Di era itu, fosil yang banyak ditemukan ialah fosil yang kondisinya
menyerupai orang barat.
Oleh karena itu, dikala arkeolog berhasil menemukan suatu fosil yang berbeda dari penemuan
yang lalu, hal tersebut telah membangkitkan gairah dalam hal ilmiah pada kalangan arkeolog
dalam kegiatan mendalami mengenai fosil dari manusia purba yang telah ditemukan di
Indonesia.
Para ilmuan memperkirakan bahwa manusia purba jenis ini telah hidup sekitar satu juta dan
dua juta tahun lampau. Hal tersebut juga dibuktikan dari kondisi fosil dengan menggunakan
teknik peluruhan dengan karbon. Hal itu membuat para ilmuan dapat memperkirakan usia
dari fosil-fosil tersebut.
Dan dengan adanya suatu sifat paruh waktu tersebut, ada banyak fosil, batuan juga elemen
yang lainnya yang dapat kita perkirakan usianya. Bahkan berlaku juga dengan usia Bumi kita
yang tercinta dapat diperkirakan menggunakan waktu paruh daripada unsur karbon di
material atau zat. Meganthropus Palaeojavanicus memiliki ciri-ciri :
 Mempunyai tulang pipi tebal
 Mempunyai otot bagian rahang yang kuat
 Tidak mempunyai dagu
 Mempunyai suatu tonjolan belakan yang bentuknya tajam
 Mempunyai bentuk tulang kening menonjol
 Perawakannya tegap, rahang bawah
 Meganthropus, Sangir mengonsumsi tumbuh-tumbuhan, juga hidup secara
berkelompok dan nomaden
Pitecanthropus Erectus
https://pengertianmenurutparaahli.org
Manusia purba jenis ini telah hidup pada wilayah Indonesia
sekitar satu sampai dua juta tahun lampau. Di wilayah
Indonesia yangmana menurut sejarah arkeologi, dahulu pernah
lebih dari satu kali mengalami suatu bencana alam. Mulai dari
hal-hal yang mengikat sampai membuat wilayah di Indonesia
terdiri atas berbagai macam pulau. Seorang doktor dari negara
Belanda yang bernama Eungene Dubois merupakan seorang
penemu pertama dari manusia di sini.
Pitecanthropus mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
 Berjalan dengan badan tegak, namun dengan struktur daripada tengkorak yangman
hampir sama dengan struktur kera. Oleh karena itu manusia purba jenis ini juga
dikenal dengan sebutan manusia kera yang berjalan tegak.
 Diperkirakan ukuran otaknya kecil karena struktur tengkoraknya yang menyerupai
seekor kera.
 Hal ini menyebabkan menusia purba jenis ini memiliki tingkat kecerdasan yang
hampir sama tetapi juga berada di atas insting hewan.
 Manusia purba jenis pitecanthropus adalah suatu bangsa atau sebuah kaum
pengumpul makanan atau biasa disebut Food gathering.
 Keprimitifan di masa itu tak akan jauh perbedaannya dengan kehidupan para kera di
era modern. Manusia purba jenis ini sangatlah dielu-elukan oleh para kalangan
materialis, hal itu dikarenakan adalah suatu bukt tentang adanya makhluk transisi
yangmana menguatkan teori evolusi miliki Charles Darwin.
Mempunyai ciri-ciri fisik yang bertubuh tegak dan juga kemungkinan mengenai besarnya
yang diperkirakan sebagai yang terbesar kala itu. dan dengan ukuran otaknya yang kecil jika
dibandingkan dengan makhluk yang lainnya maka dari itu telah didapatkan suatu hasil
yangmana cukup mengejutkan bahwa ketika sedang dalam keadaan mengumpulkan makanan
juga keperluan untuk masa hamil, ada juga jejak yangmana menunjukan adanya rapat
kelompok, air jari jangkah.
Pitecanthropus Soloensis
https://www.satujam.com
Adalah jenis dari manusia purba yang asalnya dari
daerah Ngandong, Solo, Jawa Tengah. Tak hanya
dari aspek daratan, pun terdapat juga batas wilayah
laut di negara Indonesia yangmana untuk negara kita
sangatlah penting. Hal tersebut telah dikemukakan di
dalam batas laut Indonesia yangmana sudah menjadi
suatu ketetapan di kalangan warga Internasional. Dan
manusia purba Pitecanthropus Erectus berciri-ciri
sebagai berikut :
 Di area tengkorak, mempunyai tonjolan
kening yang tebal
 Memiliki hidung yang lebar, dan tulang pipi yang kokoh dan menonjol
 Memiliki tinggi sekitar 165-180
 Seorang pemakan tumbuhan juga daging alias pemakan segalanya
 Mempunyai rahang bawah kuat
 Tulang pipinya tebal
 Memiliki bentuk tulang belakang yang menonjol juga tajam
 Memiliki perawakan yang tegap, dan juga mempunyai suatu tempat perlekatan otot
tengkuk yang kuat dan besar
Pitecanthropus Mojokertensis
https://gedubar.com
Tanpa harus mengetahui gambar dari
jenis manusia purba yang satu ini,
tentunya kita sudah langsung tahu bahwa
Eungene Dubois telah menemukannya di
daerah Mojokerto, sehingga dia
menyebut bahwa fosil temuannya itu
merupakan suatu penemuan yang besar di
abad ini. Namun sayangnya, proses
penggalian yang mereka lakukan di
daerah Mojokerto tersebut mau tak mau telah merusak tulang fosil.
Hal itu mengakibatkan beberapa bagian dari fosil tersebut hancur sehiingga ada beberapa
detil yangmana tak berhasil diselamatkan dengan sempurna. Dan semua jenis menusia purba
yang ada di Indonesia telah menjadi suatu wawasan untuk diri sendiri maupun sebagai bahan
ajar di sekolah.
Pada umumnya ciri-ciri fisik dari manusia purba dari Indonesia tak memiliki banyak
perbedaan dengan ciri manusia modern. Semoga dapat bermanfaat bagi anda semua dan juga
dapat menambah wawasan yang berguna dengan anda membaca tulisan ini. Perlu kami
tegaskan lagi bahwasanya konten yang kami tulis bukanlah berasal dari sumber ilmiah
kepustakaan. Akan menjadi lebih bermanfaat apabila penjelasan mengenai manusia purba,
jenis-jenisnya juga seluruh penjelasannya dapat berguna untuk anda sekalian.
Homo Floresiensis
https://inews.co.uk
Manusia purba jenis ini
mempunyai kebiasaan juga gaya
hidup yangmana hampir sama
dengan manusia zaman sekarang.
Malahan di zaman itu jenis
manusia purba homo mempunyai
suatu kesatuan di dalam hal
bertindak sebagai ciri dari manusia
yang sudah menjadi makhluk ekonomi. Di masa itu mereka tak memakai alat-alat yang
canggih, namun memakai batu sederhana yangmana kemudian mereka mengamplasnya.
Kedua, menusia purba jenis homo tersebut juga sudah mempunyai kesadaran akan adanya
orang-orang di sekitarnya. Hal itu membuat timbulnya kesamaan ras.
Melihat dari namanya mungkin saja kita agak terkecoh, itu dikarenakan arkeolog asal
Belanda itu tak menamakan fosil manusia purba hasil temuannya dengan namanya sendiri,
namun malah memakai nama tempat di mana dia menemukannya. Dan nama lainnya dari
Homo mungkin saja dapat diartikan sebagai hal yang menyeru pada kecenderungan seksual
di antara sesama pria. Dan pada umumnya manusia purba dengan jenis homo mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut :
 Memiliki bentuk wajah dan hidung yang lebar
 Mempunyai bentuk mulut yang menonjol
 Memiliki bentuk dahi yang menonjol, namun tak seperti jenis manusia purba
Pitecanthropus
 Memiliki bentuk fisik yang telah menyerupai bentuk fisik manusia zaman sekarang
 Tingginya berkisar antara 130-210 cm
 Dan beratnya dalam kisaran 30-150 kg
 Manusia purba jenis ini
diperkirakan telah hidup kurang lebih
40.000-25.000 tahun lalu
Homo Wajakensis
https://qudsfata.com
Hal tersebut mengindikasikan bahwa homo wajakensis ini berasal dari Wajak. Masalah yang
kerap terjadi di era manusia purba jenis ini adalah adanya perselisihan di antara kelompok-
kelompok yangman hal tersebut membuat bentuk dari fosilnya menjadi berbeda-beda. Kita
semua hanya mampu memperkirakan bagaimana kehidupan sosialnya. pun para cendekiawan
telah melakukan suatu penelitian mengenai pengaruh susunan geografis di Indonesia terhadap
iklim dan juga keadaan alam. Pun dengan itu sejauh tentang apa yang telah kita perkirakan,
kondisi kehidupan sosial para manusia purba mungkin tak ada bedanya dengan kondisi
sekarang pun kecuali dalam hal cara berkomunikasi.
Di tempat bernama Wajak itulah, yangmana apabila digambarkan daerah tersebut dekat
dengan daerah Tulungagung di Jwa Timur, di tahun 1889 Eungene Dubois talah menemukan
suatu fosil manusia purba yang asli dari Indonesia. Dan penemuan tersebut merupakan suatu
penemuan yang penting, hal itu dikarenakan seolah telah menemukan suatu kepingan puzzle
yang telah hilang yang mana membuktikan hubungan dari manusia dan kera. Para fosil
manusia purba asal indonesia itu telah menjadi suatu jembatan yang menghubungkan hal
tersebut. Sama halnya dengan suatu teori Darwin yang mana telah dikemukakan di dalam
bukunya yang berjudul The Descent of Man atau asal-usul dari manusia.
Homo Soloensis
https://qudsfata.com
Adalah manusia purba jenis homo yang telah
berhasil ditemukan fosilnya di daerah Solo Jawa
Tengah. Siapa saja orang atau arkeolog yang
telah melakukan penelitian mengenai manusia
purba di wilayah Indonesia? Sudah pasti yang
paling populer ialah Eungene Dubois, lalu Van
Koenigswald, lalu Weidereich. Dan berikut ini
adalah keterangan mengenai manusia purba jenis
soloensis.
 Para peneliti lainnya mungkin tak memiliki catatan sebanyak catatan dari ketiga nama
yang telah disebutkan sebelumnya
 Pun begitu kontribusi mereka telah menjadikan suatu khazanah untuk jenis-jenis dari
menusia purba di wilayah Asia dan tentu saja di dunia
Sungai bengawan Solo adalah sebuah jantung dari kehidupan primitif yang terjadi di masa
lalu. Ada banyak penemuan di daeah ini mengindikasikan suatu kecenderungan manusia
purba itu hidup dengan suatu kedekatan dengan sumber air. yang pada kala itu sistim irigasi
belum ditemukan menjadikan hal tersebut seolah menjadi paksaan pada manusia purba untuk
tak jauh-jauh di dalam memberikan suatu intervensi. Dan degan memiliki suatu tempat
tinggal di dekat sungai, hal itu telah memberikan suatu keuntungan pada manusia purba.
Pitecanthropus Robustus
http://www.softilmu.com
Manusia purba yang mempunyai bentuk rahang
besar adalah jenis Pitecanthropus. Dengan
memiliki rahang yang besar tersebut, peneliti
memperkirakan bahwasanya manusia purba jenis
ini suka memakan tumbuhan. Fungsi dari rahang
yang besar ialah supaya di dalam kegiatan
mengunyah makanan akan menjadi lebih gampang
dan cepat, hal itu membuat bangsa ini lebih suka
hidup sendiri. Berikut ini adalah ciri-ciri manusia purba jenis Pitecanthropus Robustus :
 Memiliki bentuk rahang besar yangmana mengindikasikan bahwa cakupan kapasitas
mulut dari Pitecanthropus Erectus adalah lebih besar dibanding menusia di jaman
sekarang.
 Besarnya kapasitas mulut itu memungkinkan apabila manusia purba jenis ini
menunjukkan jati dirinya.
 Dapat diartikan bahwasanya manusia purba jenis ini adalah wujud alami dari jenis
manusia di zaman sekarang. Yang menjadi pembedanya adalah pastinya masa hidup
dan juga cara mereka berkomunikasi di dalam interaksi sosial kala itu. termasuk juga
dalam pemakaian alat bantu.
Jenis manusia purba itu telah mengedepankan akal pikiran dibandingkan dengan insting. Hal
ini telah dibuktikan dengan ada banyak peninggalan yang berupa batu, kapak dan juga
banyak perkakas yang lainnya yang digunakan sebagai penunjang kehidupan saban harinya.
Hal lainnya adalah pada titik-titik penemuan para arkeolog, bahwasannya manusia purba
berjenis homo sudah tidak terlalu berdekatan dengan sungai, yangmana mengindikasikan
bahwa mereka telah membuat suatu tempat tinggal ataupun kawasan untuk tempat tinggal
yang enak ditinggali meski tak berada dekat dengan sungai atau sumber air lainnya.
Pitecanthropus Dubuis
https://junglenotes.wordpress.com
Apabila diartikan menjadi jenis manusia kera yang
berjalan tegak ini merupakan jenis manusia purba
yang meragukan. Pasalnya fosilnya ditemukan
pada daerah Sangiran tetapi secara struktur
tengkorak dan tulangnya tidaklah mutalk termasuk
ke dalam ciri fisik manusia purba jenis
pitecanthropus maupun meganthropus. Hasil
penemuan dan penelitian dari seorang arkeolog
Belanda ini merupakan suatu penemuan yang
penting. Walaupun bagi sebagian warga negara Indonesia penggalian dan ekspedisi tersebut
dianggap sebagai pemaksaan dan juga penjajahan hak.
Warga negara kita dipaksa juga dipekerjakan untuk menjadi tenaga penggali. Dan menurut
dari catatan sejarah, sudah banyak korban yang jatuh dari bangsa Indonesia, namun dengan
cara yang lihai dan rapi, para arkeolog dar Belanda tersebut yangmana dibakingi oleh
pemerintah kolonial, telah berhasil membawa suatu propaganda yang berupa penemuan fosil
dari manusia purba jenis ini., sehingga hal tersebut membuat sistem kerja rodi di dalam
ekspedisi penggalian tersebut tak nampak diangkat di depan publik. Karena adanya temuan
yang berjumlah banyak di wilayah sekitar sungai Bengawan Solo, para peneliti membuat
lapisan tanah pada daerah itu menjadi tiga lapisan, yakni:
 Lapisan Jetis, yangmana manusia purba jenis Pitecanthropus Robustus telah
ditemukan atau dikenal pula dengan sebuatan lapisan pleistosen bawah.
 Lapisan Trinil, yangmana ditemukan manusia purba jenis Pitecanthropus Erectus.
Pada lapisan tersebut dikenal pula dengan sebutan lapisan pleistosen tengah.
 Lapisan Ngandong, yangmana manusia purba jenis Pitecanthropus Soloensis telah
ditemukan. Dan kita juga mengenalnya dengan sebutan lapisan pleistosen bawah.
Dan dengan ciri tersebut, Meganthropus mempunyai bentuk fisik yang kuat dan tegap. Dan
juga dengan jumlah tumbuhan yang melimpah yangmana adalah makanan utamanya. Para
peneliti memperkirakan manusia purba jenis Meganthropus hidup dengan cara berkelompok
dan juga cenderung menetap pada suatu tempat. Perubahan budaya dan kehidupan sosial
tersebut memanglah tak sama seperti di masa sekarang. Namun adanya penlitian yang benar
dan juga intens, kehidupan mereka dapat kita perkirakan.
Ditambah dengan adanya banyak dukungan yangmana sangat berpengaruh untuk Belanda,
hal tersebut mengakibatkan bangsa Indonesia amat kesulitan untuk mewujudkan
kemerdekaan. Dalam menyelesaikan konflik antara belanda dan Indonesia memang tak cuma
melibatkan dua negara itu saja, namun juga berbagai negara lainnya.
Homo Sapiens
http://alamut21.blogspot.co.id
Manusia purba jenis ini bisa diartikan
dengan manusia yang cerdas. Mereka
berasal dari era holozen. Mereka
memiliki bentuk tubuh yang telah
menyerupai bentuk tubuh manusia dari
Indonesia di zaman sekarang. Di masa
itu, manusia purba jenis ini telah
mempunyai struktur sebuah organisasi
dan juga adanya pembagian tugas. Berdasar dari penelitian itu, bukan hanya bentuk fisiknya
saja, namun juga dengan kehidupan sosial mereka bisa kita kaji. Dan tentu dengan
diberlakukannya penelitian secara intens dan di jangka waktu yang lama.
Manusia purba jenis homo sapiens ini mereferensikan jika manusia merupakan makhluk
yangmana mempunyai kelebihan pada akalnya. Dengan kita mempelajari mengenai manusia
purba jenis homo sapiens ini, kehidupan kita semua dapat bertambah dalam pengalaman dan
khazanah dengan product tertentu. Dan ciri-ciri dari manusia purba jenis ini adalah :
 Memiliki volume otak adalah antara 1000cc-1200cc
 Memiliki tinggi badan sekitar 130-210
 Adanya penyusustan pada otot tengkuk
 Gigi mengalami suatu penyusutan
 Wajah tidak lagi menonjol ke depan
 Berdiri dan juga berjalan dengan badan tegak
 Memiliki dagu dan tulang bagian rahangnya tak terlalu kuat
Dengan kita membaca spesifikasi di atas, oleh karenanya dapat kita ketahui bahwasanya
manusia purba jenis homo sapiens telah memakai akalnya. Walaupun masih dalam hal yang
sederhana, namun manusia purba jenis ini telah mempunyai karakteristik berburu. Tak hanya
dalam mengumpulkan makanan layaknya jenis yang lain. Manusia purba jenis homo sapiens
ini juga telah menunjukkan bahwasanya bangsa Indonesia mamiliki banyak sekali ragam juga
budaya dan ras.
Dengan hijaunya teori tentang evolusi di era sekarang ini, muncullah pendapat bahwasanya
manusia kera merupakan jenis manusia namun juga berbeda ras. Sama halnya dnegan ras
Asia, Eropa, dan Afrika. Bahkan juga sesama warga dari negara-negara Asia pun mempunyai
ragam budaya dan ras yang banyak. Berikut merupakan ciri-ciri ras leluhur manusia :
 Ras Mongoloid, memiliki ciri berkulit kuning, bermata sipit, dan berambut lurus. Ras
ini tersebar di Asia Timur, yaitu China, Korea, Jepang, dan juga di Asia Tenggara.
 Ras Kaukasoid, adalah ras yang memiliki kulit putih, berbadan tnggi, berambut
lurus, dan berhidung mancung. Ras tersebut tersebar di Eropa, beberapa ada yang di
India sebelah utara (yaitu ras Arya), ada pula yang ke Yahudi (yaitu ras Semit), dan
ada pula yang ke Turki, Arab, dan di wilayah Asia bagian Barat lain.
 Ras Negroid, mempunyai ciri-ciri berkulit hitam, berambut keriting, berbibir tebal.
Ras ini tersebar ke Australia (yaitu ras Aborigin), ke Papua (ras Papua yangmana
sebagai penduduk yang asli), dan juga ke Afrika.
Demikianlah sepuluh jenis manusia purba yang ada di Indonesia yang hingga sekarang masih
tetap tertata dengan rapi di dalam Museum Nasional. Semoga ulasan di atas dapat bermanfaat
bagi kita semua. Terimakasih telah membaca.

Anda mungkin juga menyukai