Tentang
PERSPEKTIF DISAHKANNYA UU CIPTA KERJA
OLEH DPR KAITANNYA DENGAN
NILAI-NILAI PANCASILA
Memenuhi Tugas Matakuliah Pancasila
Dosen Pembimbing:
AFIFAH JALAL S.H .M.H
Disusun Oleh:
ASYAH RAHMINI (2013030061)
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang,
kami panjatkan puja
dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang melimpahkan rahmat,hidayahdan
inayahnya kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesikan makalah tentang Teori Dalam Hukum.
Kami sangat bersyukur telah meyelesaikan makalah yang sederhana inidan kami
berharap makalah
ini dapat menambah pengetahuan tentang teori dan Aliran-aliran hukum. Makalah ini
diselesaikan
dengan baik,taklepas dari sumber-sumber terkait dengan makalah ini. Kamipun
menyadari makalah
ini masih jauh dari kata sempurna.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami oleh siapapun yang
membacanyadan makalah kami
ini dapat memberikan imformasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan
dan peningktan ilmu agama bagi kita semua. Sebelumnya kami memohon maaf
apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan, oleh sebab itu kami berharap adanya
kritik saran dan
usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat untuk kedepannya.
Asyah Rahmini
(2013030061)
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar belakang
Undang-Undang Cipta Kerja adalah rancangan undang-undang (RUU)
di Indonesia yang telah disahkan pada tanggal 5 Oktober 2020 oleh Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR) dengan tujuan untuk menciptakan lapangan kerja dan
meningkatkan investasi asing dan dalam negeri dengan mengurangi persyaratan
peraturan untuk izin usaha dan pembebasan tanah. Karena memiliki panjang 905
halaman dan mencakup banyak sektor, UU ini juga disebut sebagai undang-undang
sapu jagat Undang-Undang Cipta Kerja menuai kritik karena dikhawatirkan akan
merugikan hak-hak pekerja serta meningkatkan deforestasi di Indonesia dengan
mengurangi perlindungan lingkungan.[1] Rangkaian unjuk rasa yang menolak
undang-undang ini masih berlangsung dan menuntut agar undang-undang ini
dicabut..
.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Fraksi Golkar
3. Fraksi Gerindra
4. Fraksi NasDem
- Meminta pemerintah membangun komunikasi dan dialog dengan
kalangan buruh terkait perubahan ketentuan pesangon.
- Meminta pemerintah menjaga keseimbangan kepentingan
para buruh dan pengusaha.
- Terkait persoalan perburuhan, meminta pemerintah menjaga nilai-nilai
konstitusi dengan menjamin kepastian hukum yang adil terpenuhi.
- Meminta pemerintah menjamin agar adanya kebijakan pesangon terbaru
tidak menyebabkan PHK massal.
- Siap mengawal implementasi RUU Cipta Kerja setelah disahkan menjadi
Undang-undang.
- Menyetujui untuk dibawa ke rapat paripurna.
5. Fraksi PKB
6. Fraksi Demokrat
- Menilai RUU Cipta Kerja tak mendesak dibahas di tengah krisis pandemi
- Menilai pembahasan RUU Cipta Kerja terburu-buru sehingga berpotensi
menghasilkan aturan yang serampangan, tumpang tindih, dan melawan
logika akal sehat.
- Menilai RUU Cipta Kerja berpotensi mengesampingkan hak dan
kepentingan kaum pekerja.
- Menyebut RUU Cipta Kerja mencerminkan bergesernya semangat
Pancasila ke arah ekonomi yang cenderung kapitalis dan neoliberalis.
- Menyebut RUU Cipta Kerja cacat prosedur karena pembahasannya
kurang transparan dan akuntabel, kurang melibatkan elemen masyarakat
sipil.
- Menolak RUU Cipta Kerja dibawa ke tingkat paripurna.