Anda di halaman 1dari 21

AYAT TENTANG TUGAS MANUSIA

SEBAGAI KHALIFAH
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas
Mata kuliah Dasar-Dasar Hukum Ketatanegaraan Islam

KELOMPOK I
MHD YUSUP LUBIS
(1913030043)
HERITO PRATAMA PUTRA
(1913030044)
AYU SRI RAHMA
(1913030045)

JURUSAN HUKUM TATA NEGARA


FAKULTAS SYARI’AH
UIN IMAM BONJOL
PADANG
2020
1) (QS. Al-Baqarah (2) : 30)
ْ‫ح‬ َ ُ ‫نْن‬
ُْ ِ‫سب‬ ُْ ‫س ُْدْفِي َهاْ َويَسفِكُْْٱ ِلد َما َٰٓ َْءْ َونَح‬ ْ ِ ‫َوإِذْْقَا َْلْ َربُّكَْْلِل َملََٰٓئِ َك ِْةْإِنِىْ َجاعِلْْفِىْٱْلَر‬
ِ ‫ضْ َخلِيفَةْْْقَالُ َٰٓواْْأَت َجعَ ُْلْفِي َهاْ َمنْيُف‬
َْ ‫ِىْأَعلَ ُْمْ َماْ َْلْت َعلَ ُمو‬
‫ن‬ َْٰٓ ‫ِسْلَكَْْْقَا َْلْإِن‬
ُْ ‫ِب َحمدِكَْْ َونُقَد‬
 Terjemah Arti: Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat:
"Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka
berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang
akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami
senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan
berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".

 MUFRADAT:

Khalifah ‫َخلِيفَ ْة‬

Orang yang merusak ‫س ُْد‬


ِ ‫َمنْْيُّف‬

Bertasbih ْ‫ح‬ َ ُ‫ن‬


ُ ‫س ِب‬

 TAFSIR QUR’AN SURAT AL-BAQARAH AYAT 30

30. Allah -Subḥānahu wa Ta'ālā- memberitahukan bahwa Dia telah berfirman kepada
para Malaikat, bahwasanya Dia akan menciptakan manusia untuk ditempatkan di
muka bumi secara silih berganti. Tugas utama mereka adalah memakmurkan bumi
atas dasar ketaatan kepada Allah. Lalu para Malaikat bertanya kepada Tuhan mereka
-dengan maksud meminta bimbingan dan penjelasan- tentang hikmah di balik
penempatan anak cucu Adam -'alaihissalām- sebagai khalifah di muka bumi,
sedangkan mereka akan membuat kerusakan di sana dan menumpahkan darah secara
semena-mena. Para malaikat itu mengatakan, “Sementara kami ini senantiasa patuh
kepada-Mu, mensucikan dan memuji-Mu, serta menghormati keagungan dan
kesempurnaan-Mu. Kami tidak pernah letih dalam melakukan hal itu.” Allah
menjawab pertanyaan mereka dengan firman-Nya, “Sesungguhnya Aku mengetahui
apa yang tidak kamu ketahui tentang adanya hikmah-hikmah besar di balik
penciptaan mereka dan tujuan-tujuan besar di balik penetapan mereka sebagai
khalifah di muka bumi.”

Sebutkan -wahai Rasul- kepada manusia ketika Allah ta'ala berfirman kepada para
malaikat: “Sesungguhnya Aku akan menjadikan di muka bumi sekumpulan makhluk
yang sebagian mereka akan menggantikan sebagian lainnya untuk
memakmurkannya.” Para malaikat berkata: “wahai Tuhan kami beritahukanlah
kepada kami dan Tunjukilah kami apa hikmah dibalik penciptaan mereka itu,
sedangkan karakter mereka itu melakukan kerusakan di muka bumi dan
menumpahkan darah secara dzolim dan sewenang-wenang,

1
sementara Kami selalu taat terhadap perintah-Mu, kami menyucikan-Mu dengan
penyucian yang sesuai dengan sifat-sifat-Mu yang terpuji dan kebesaran-Mu, dan
kami mengagungkan-Mu dengan seluruh sifat kesempurnaan dan keagungan?”.
Allah menjawab mereka dengan firman-Nya: “Sesungguhnya aku lebih mengetahui
hal-hal yang tidak kalian ketahui dari apa yang mengandung kemaslahatan besar
pada penciptaan mereka.”1

30. Wahai Rasulullah, sebutkanlah kepada hamba-hamba, ketika Tuhanmu berfirman


kepada para malaikat: “Aku akan menciptakan di bumi suatu kaum yang silih
berganti untuk memakmurkan bumi.” Kemudian para malaikat mempertanyakan
hikmah dari penciptaan kaum tersebut, padahal sebagian mereka akan berbuat
kerusakan di bumi dengan berbagai kemaksiatan dan menumpahkan darah tanpa
alasan yang benar; jika tujuannya adalah agar mereka menyembah Engkau, maka
kami telah senantiasa berzikir dan mengagungkan-Mu serta menyucikan-Mu dari
segala kekurangan. Lalu Allah menjawab mereka bahwa Dia mengetahui apa yang
tidak diketahui para malaikat tentang tujuan penciptaan kaum ini. 2

ْ ِ ‫( ِإنِي ْ َجاعِلْ ْفِيْاْلَر‬Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat:


30. ْ‫ض ْ َخلِيفَة‬
“Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”). Makna
dari (‫ )الخليفة‬adalah penerus bagi para pendahulu (malaikat); dan yang dimaksud
dengan khalifah dalam ayat ini adalah Nabi Adam. Kalimat ini ditujukan oleh Allah
kepada pada malaikat bukan bertujuan untuk bermusyawarah atau meminta pendapat
akan tetapi untuk mengeluarkan apa yang ada dalam diri mereka.

ِ ‫“( أَت َجعَلُْ ْفِي َها ْ َمنْ ْيُف‬Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu
‫س ُْد ْفِي َها‬
orang yang akan membuat kerusakan padanya) Yakni dengan melakukan kesyirikan
dan kemaksiatan. Para ulama berpendapat bahwa perkataan ini berasal dari ilmu yang
diajarkan oleh Allah kepada malaikat. Karena mereka pada dasarnya tidak
mengetahui hal yang ghaib.

ْ‫الد َما َء‬


ِ ُْْ‫( َويَسفِك‬dan menumpahkan darah) Yakni dengan menyakiti dan membunuh.

َْ‫ِس ْ َلك‬
ُْ ‫ح ْ ِب َحمدِكَْ ْ َونُقَد‬ َ ُ ‫ن ْن‬
ُْ ‫س ِب‬ ُْ ‫( َونَح‬padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau
dan mensucikan Engkau?”) Yakni kami senantiasa memuji Engkau dan mensucikan
Engkau dari apa yang tidak layak untuk dinisbahkan kepada-Mu.

1
Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid
(Imam Masjidil Haram).
2
Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
ْ‫(قَا َْل ْإِنِي ْأَعلَ ُْم ْ َما ْ َْل ْت َعلَ ُمو َن‬Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang
tidak kamu ketahui”) Qatadah berpendapat dalam tafsir ayat ini bahwa : Allah
mengetahui bahwa akan ada diantara khalifah ini yang akan menjadi nabi-nabi dan
rasul-rasul, orang-orang sholeh, dan penghuni surga.3

30. Dan ingatkanlah kaummu wahai Muhammad ketika Tuhanmu berfirman kepada
para malaikat: “Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka
bumi, yaitu Adam. Aku mewakilkan kepadanya urusan pemakmuran bumi dan
pelaksanaan hukum-hukumKu”. Lalu para malaikat berkata dalam diri mereka
sendiri: “Bukankah Engkau akan menciptakan di dalamnya seseorang yang kelak
akan melakukan kerusakan dengan berbuat kemusyrikan dan kemaksiatan?”.
Sungguh mereka telah mengetahui hal itu karena telah diajarkan oleh Allah dengan
suatu cara tertentu. Maksud ucapan mereka adalah “Apakah Engkau hendak
menciptakan di dalamnya orang yang mengalirkan darah yang haram dengan saling
membunuh, menyakiti dan bertikai, sedangkan kami adalah ciptaan-ciptaan yang
selalu bersyukur, memujiMu dan mensucikanMu dari hal-hal yang tidak sesuai
denganMu?”. Kemudian Allah berfirman: “Aku lebih mengetahui tentang sesuatu
yang tidak kalian ketahui, yaitu akan ada di antara para khalifah itu, para nabi dan
orang-orang shalih. 4

2) (QS. Shad (38) : 26)


َْْ‫نْيَ ِضلُّون‬
َْ ‫ّللْْإِنَّْْٱلَّذِي‬ َ ْ‫قْ َو َْلْتَتَّبِ ِْعْٱل َه َوىْْفَيُ ِضلَّكَْْعَن‬
َِّْ ‫سبِي ِْلْٱ‬ ْ ِ َّ‫نْٱلن‬
ِْ ‫اسْبِْٱل َح‬ ْ ِ ‫يَدَا ُْۥو ُْدْإِنَّاْ َجعَلنَكَْْ َخلِيفَةْْفِىْٱْلَر‬
َْ ‫ضْ ْفَٱحكُمْبَي‬
ِْ ‫سا‬
‫ب‬ َ ِ‫سواْْ َيو َْمْٱلح‬ َ ْْ‫عذَاب‬
ُ َ‫شدِيدْْ ِب َماْن‬ َ ْْ‫ّللْلَ ُهم‬
َِّْ ‫س ِبي ِْلْٱ‬
َ ْ‫عَن‬
Terjemah Arti: Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa)
di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan
janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan
Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat darin jalan Allah akan mendapat azab
yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan.

 MUFRADAT
Hawa Nafsu ‫الهوى‬

Jalan ‫سبيل‬

Perhitungan ‫الحساب‬

3
Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad
Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah.
4
Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam
Madinah.
 TAFSIR SURAT SHAD AYAT 26

26. wahai dawud, sesungguhnya Kami menjadikanmu berkuasa dan memiliki


kerajaan di muka bumi, maka putuskanlah hokum diantara manusia dengan adil dan
obyektif. Dan jangan mengikuti hawa nafsu dalam menetapkan hukum karena hal itu
akan menyesatkanmu dari agama dan syariat Allah. sesungguhnya orang-orang yang
tersesat dari jalan Allah akan mendapatkan siksa yang pedih di dalam api neraka,

karena kelalaian mereka terhadap hari pembalasan dan perhitungan amal. Dalam ayat
ini terkandung pesan kepada ulil amri (pemerintah) agar mereka menetapkan hukum
dengan berpijak kepada kebenaran yang diturunkan dari Allah swt dan tidak
menyimpang darinya karena hal itu akan menyesatkan mereka dari jalannNya. 5

26. Karena ketaatan, kebijaksanaan, dan ilmunya yang luas, Allah memilih nabi
dawud sebagai khalifah, 'wahai nabi dawud! sesungguhnya engkau telah kami jadikan
khalifah dan penguasa di bumi. Karena itu, hiasilah kekuasaanmu dengan kesopanan
dan tunduk pada aturan kami. Maka berilah keputusan tentang suatu perkara yang
terjadi di antara manusia dengan adil dan mengacu pada wahyu kami, dan janganlah
engkau mengikuti hawa nafsu dalam menjalankan amanah kami karena hawa nafsu
akan menyesatkan engkau dari jalan Allah dan menggiringmu jauh dari kebenaran. '
sungguh, orang-orang yang sesat dari jalan Allah akibat mengikuti hawa nafsu akan
mendapat azab yang berat dan pedih di akhirat. Yang demikian itu karena mereka
melupakan hari perhitungan, hari ketika perbuatan manusia dihisab. Ayat ini
menunjukkan bahwa seorang pemimpin harus bersikap adil, amanah, dan
mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi. 27. Usai
menegaskan adanya hari perhitungan, Allah beralih menjelas-kan bukti-bukti
kekuasaan-Nya di jagat raya. Dan sungguh, kami tidak serta-merta menciptakan
langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya, seperti bintang, matahari, dan
bulan, dengan sia-sia dan tanpa manfaat tertentu (lihat pula: surah ad-dukh'n/44:
38'39). Itu semua adalah anggapan orang-orang kafir yang tidak memercayai
kekuasaan Allah, maka celakalah orang-orang yang kafir itu karena mereka akan
masuk ke neraka yang telah Allah persiapkan untuk mereka. 6

26. Maksudnya, Beliau ditugaskan oleh Allah memberlakukan syariat-Nya dan


mengatur siasat untuk memimpin umat. Hal ini tidak mungkin terlaksana kecuali
dengan mengetahui yang wajib (mengetahui syariat), mengetahui realita dan memiliki
kemampuan untuk mewujudkan yang hak (benar). Seperti memihak salah satunya
karena hubungan kerabat, teman atau rasa suka,

5
Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid
(Imam Masjidil Haram).
6
Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I.
atau benci kepada yang lain. Khususnya dengan sengaja. Kalau mereka mengingat
hari perhitungan dan rasa takut

terhadapnya masuk ke dalam hati mereka, tentu mereka tidak akan menyimpang dari
kebenaran mengikuti hawa nafsu. 7

26. (Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah penguasa di muka
bumi) yaitu sebagai penguasa yang mengatur perkara manusia (maka berilah
keputusan perkara di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa
nafsu) kemauan hawa nafsu (karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah) dari
bukti-bukti yang menunjukkan keesaan-Nya.

(Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah) dari iman kepada Allah
(mereka akan mendapat siksa yang berat karena mereka melupakan) artinya,
disebabkan mereka lupa akan (hari perhitungan) hal ini ditunjukkan oleh sikap
mereka yang tidak mau beriman, seandainya mereka beriman dengan adanya hari
perhitungan itu, niscaya mereka akan beriman kepada Allah sewaktu mereka di
dunia.8

3) (QS. Al-An’am (6) : 165)


ُْ ‫بْ َوإِنَّ ْهۥ‬ َْ ‫ضكُمْْفَو‬
َ َْْ‫قْبَعضْْد ََر َجتْْلِيَبلُ َوكُمْْفِىْ َمْا َْٰٓ َءات َىكُمْْْإِنَّْْ َربَّك‬
ِْ ‫س ِري ُْعْٱل ِعقَا‬ َ ‫ضْ َو َرفَ َْعْبَع‬ َْ ‫َوه َُْوْٱلَّذِىْ َجعَلَكُمْْ َخلََٰٓئ‬
ْ ِ ‫ِفْٱْلَر‬
ْ‫لَغَفُورْْ َّرحِ يم‬
Terjemah Arti: Dan Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia
meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk
mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat
cepat siksaan-Nya dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

 MUFRADAT
Hukuman ‫العقاب‬

Diataas ‫فوق‬

Penguasa-penguasa ‫خلئف‬

Menjadikan kamu ‫جعلكم‬

7
An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi.
8
Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah.
 TAFSIR SURAT AL-AN’AM AYAT 165

165. Dan Allah-lah yang menjadikan kalian sebagai penerus umat-umat sebelum
kalian untuk memakmurkan bumi dan meninggikan derajat sebagian dari kalian dari
segi fisik, rezeki, dan lain-lain di atas sebagian yang lain, untuk menguji kalian di
dalam karunia yang Dia berikan kepada kalian. Sesungguhnya Rabbmu -wahai Rasul-
Mahacepat hukuman-Nya. Segala sesuatu yang akan datang adalah dekat bagi-Nya.
Dan Dia Maha Menerima tobat lagi Maha Penyayang bagi hamba-hamba-Nya. 9

165. Dan Allah lah yang menjadikan kalian penguasa-penguasa di muka bumi yang
menggantikan umat manusia sebelum kalian, setelah Allah memusnahkan mereka dan
menjadikan kalian pengganti mereka di muka bumi, untuk memamkmurkannya
sepeninggal mereka dengan ketaatan kepada tuhan kalian, dan Dia meninggikan
sebagian dari kalian dalam soal rizki dan kekuatan diatas sebagian yang lain beberapa
derajat, untuk menguji kalian terkait karunia-karunia yang diberikan kepada kalian,
sehingga akan tampak dalam pandangan manusia siapa orang yang bersyukur dan
yang tidak.

Sesungguhnya tuhanmu amat cepat siksaanNya terhadap orang-orang yang kafir dan
bermaksiat kepadaNya. Dan sesungguhnya Dia maha pengampun bagi orang yang
beriman kepadaNya dan beramal shalih serta bertaubat dari dosa-dosa besar, lagi
maha penyayang terhadapnya. Alghafur dan Arrahim adalah dua nama yang mulia
dari nama-nama Allah yang bagus (asmaul husna).10

165. Dengan keagungan dan kekuasaan Allah, Dia menjadikan kalian sebagai
khalifah untuk memakmurkan bumi, sebagian kalian akan menggantikan sebagian
lainnya. Allah mengangkat sebagian kalian di atas sebagian lainnya dengan ilmu,
rezeki, dan kekuatan untuk menguji kalian dalam apa yang telah Dia karuniakan.
Sesungguhnya Pencipta kalian sangat cepat balasan-Nya bagi orang yang bermaksiat,
dan Maha mengampuni dosa hamba-hamba-Nya yang bertaubat serta Maha
mengasihi mereka. 11

َْ ‫( َوه َُْوْالَّذِىْ َجعَلَكُمْْ َخلَٰٓئ‬Dan Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa


ْ ِ ‫ِفْاْلَر‬
165. ‫ض‬
di bumi) Yakni menjadikan kalian penguasa-penguasa sebagai pengganti dari
penguasa-penguasa umat-umat terdahulu. Kalian mengganti mereka dalam
memakmurkan bumi. Pendapat lain mengatakan yang dimaksud adalah bahwa orang-
orang tersebut merupakan khalifah Allah di bumi.

9
Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid
(Imam Masjidil Haram).
10
Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia.
11
Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad
Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah.
َْ ‫ضكُمْ ْفَو‬
ْ ‫ق ْبَعضْ ْد ََرج‬
‫ت‬ َ ‫( َو َرفَ َْع ْبَع‬dan Dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian
(yang lain) beberapa derajat) Yakni dalam hal rupa, rezeki, kekuatan, kemuliaan, dan
ilmu, Allah menjadikan kalian dalam derajat yang berbeda-beda.

ْْ‫( ِليَبلُ َوكُمْ ْفِى ْ َمآ ْ َءات َىكُم‬untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu)
Yakni untuk menguji kalian dalam hal-hal tersebut yang telah diberikan kepada
kalian.

ِْ ‫س ِري ُْع ْال ِعقَا‬


‫ب‬ َْ ْ َْ‫( إِنَّْ ْ َربَّك‬Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya) Dan meskipun
siksaan itu berada di akhirat namun ia pasti akan datang, dan setiap yang akan datang
itu dekat waktunya

. ْ‫( َوإِنَّ ْهۥ ُ ْلَغَفُورْ ْ َّرحِ يم‬dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang)
Yakni memiliki ampunan dan rahmat yang banyak bagi orang yang beriman kepada
Allah, Rasul-Rasul-Nya, kitab-kitab-Nya. Serta mengikuti petunjuk yang Dia
turunkan. Dalam hal ini Allah memberi penekanan dalam hakikat sifat-Nya ‘pemberi
ampun’ dengan penekanan yang lebih daripada penekanan dalam sifat ‘cepat dalam
siksa-Nya’, dan hal ini menjelaskan bahwa rahmat Allah lebih besar daripada
kemurkaan-Nya. Rasulullah bersabda:

“ketika Allah telah selesai menciptakan makhluk-makhluk-Nya, ia menulis dalam


kitab yang ada di sisi-Nya diatas ‘arsy: ‘sesungguhnya rahmat-Ku mengalahkan
kemurkaan-Ku’.” Hadist riwayat Imam Muslim. 12

َِّ ‫س ِريعَّ َّ ْال ِعقَا‬


{ َّ‫ب َّ َو ِإنهَّ َّلَغَفورَّ َّ َرحِ يم‬ َ َّ ‫ك‬
ََّ ‫" } ِإنَّ َّ َرب‬Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya
dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" , dan diantara
kelembutan al-Qur'an ditunjukkan oleh ayat ini : yaitu kesederhanaan dalam
pensifatan { ‫ب‬ َِّ ‫س ِريعَّ َّ ْال ِعقَا‬ َ } dengan satu penekanan saja, sedangkan dikuatkan dalam
َ
pensifatan { َّ‫ } لغَفورَّ َّ َرحِ يم‬dengan tiga penekanan, yaitu : ‫ إن‬, dan ‫ الم َّالتوكيد‬, dan َّ ‫التوكيد‬
‫ اللفظي‬yang diterangkan dengan lafazh (‫ )الرحيم‬sebagai taukid untuk lafazh (‫ ;)الغفور‬agar
menjadi tenang jiwa-jiwa setiap pelaku amal shalih akan ampunan dari Allah dan
rahmat-Nya.13

12
Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam
Madinah.
13
Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil,
professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia.
165. Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa dalam rangka memakmurkan
bumi. Kalian menjadi pemimpin atas sebagian kalian dalam bumi. Dia juga
meninggikan derajat sebagian kamu atas sebagian yang lain beberapa derajat dalam
hal ilmu, harta, pangkat dan lainnya, tidak lain untuk mengujimu tentang apa yang
diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya kepada
mereka yang durhaka dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun atas dosa-dosa orang
yang beriman kepada-Nya, rasul-Nya dan kitab-kitab-Nya lagi Maha Penyayang
kepada mereka. 14

4) (Q.S Fatir (35): 39)


َٰٓ
ُْ‫ْو َلْيَ ِزيد‬
َ ْ‫َْربِ ِهمْ ِإ َّلْ َمقْتا‬
َ ‫ْو َلْيَ ِزيدُْٱل َكف ِِرينَ ْكُف ُرهُمْْعِند‬ ِ ‫ِفْفِىْٱْلَر‬
َ ْ‫ضْْفَ َمنْ َكفَ َرْفَعَلَيهِْكُف ُرهُۥ‬ َ ‫ه َُوْٱلَّذِىْ َجعَلَكُمْ َخلَئ‬
َ ‫ٱل َكف ِِرينَ ْكُف ُرهُمْإِ َّلْ َخ‬
‫سارا‬

Terjemah Arti: Dialah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah di muka bumi.


Barangsiapa yang kafir, maka (akibat) kekafirannya menimpa dirinya sendiri. Dan
kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah kemurkaan
pada sisi Tuhannya dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan
menambah kerugian mereka belaka. 15

 MUFRADAT
khalifah ‫خلئف‬

Bumi ‫اْلرض‬

Maka barangsiapa ‫فمن‬

kekhafirannya ‫كفره‬

 TAFSIR SURAT FATIR (35): 39)


39. Allah yang menjadikan sebagian dari kalian -wahai manusia- menggantikan
sebagian yang lain di muka bumi, untuk menguji kalian bagaimana kalian
beramal. Barangsiapa kafir kepada Allah dan kepada apa yang dibawa oleh para
Rasul, maka dosanya dan hukuman atasnya kembali kepadanya. Kekufurannya
tidak merugikan Tuhannya. Kekufuran orang-orang kafir di sisi Allah tidak
menambah bagi mereka kecuali kemurkaan dan kebencian-Nya. Kekufuran
orang-orang kafir di sisi Allah tidak menambah mereka kecuali kerugian, di
sebabkan mereka merugi dengan gagal mendapatkan Surga yang telah Allah
siapkan seandainya mereka beriman. 16

14
Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah.
15
: https://tafsirweb.com/7905-quran-surat-fatir-ayat-39.html
16
Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid
(Imam Masjidil Haram)
39. Allah menjadikan kalian khalifah di bumi; Dia menjadikan bumi layak untuk
kalian huni dan menundukkan kesusahan bagi kalian. Barangsiapa yang
mengingkari kenikmatan-kenikmatan ini maka dosa keingkarannya akan dia
tanggung sendiri, dan yang dia lakukan itu hanya akan menambah kejauhan dan
kemurkaan dari Allah, serta menambah penyesalan di dunia dan di akhirat. 17

39. ‫ِف َجعَلَك َّْم الذِى ه ََّو‬ ََّ ‫ض فِى خَلٰٓئ‬ َّ ِ ‫( َّۚ ْاْل َ ْر‬Dialah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah
di muka bumi) Yakni Allah menjadikan kalian umat yang mengganti umat
sebelumnya. Qatadah mengatakan: maknanya adalah menjadikan kalian khalifah
setelah khalifah sebelumnya, dan umat setelah umat sebelumnya. ‫فَ َمن‬
‫( َكف َََّر‬Barangsiapa yang kafir) Kenikmatan ini. ‫ (َّۚ ك ْفرهَّۥ فَ َعلَ ْي َِّه‬maka (akibat)
kekafirannya menimpa dirinya sendiri) Maka akibat kekafirannya akan menimpa
dirinya, dan tidak menimpa orang lain. ‫ال‬ ََّ ‫ (َّۚ َم ْقتًا ِإالَّ َر ِِّب ِه َّْم عِن َّد َ ك ْفره َّْم ْالكف ِِر‬Dan
َّ َ ‫ين َي ِزيدَّ َو‬
kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah
kemurkaan pada sisi Tuhannya) Yakni menambah kemarahan dan kemurkaan
kepada Allah. ‫ال‬ ََّ ‫ارا ِإالَّ ك ْفره َّْم ْالكف ِِري‬
َّ َ ‫ن َي ِزيدَّ َو‬ ً ‫س‬َ ‫( َخ‬dan kekafiran orang-orang yang kafir
itu tidak lain hanyalah akan menambah kerugian mereka belaka) Yakni
menambah kerugian dan kebinasaan mereka. 18

39. Dialah Allah SWT yang telah menjadikan kalian generasi-generasi dan umat-
umat yang meneruskan setiap umat sebelumnya, yaitu pengganti bagi orang
sebelum kalian dalam bertahan hidup dan mengambil manfaat dari kebaikan-
kebaikan bumi. Barangsiapa mengingkari keesaan Allah dan tidak mensyukuri
nikmatNya, maka baginya itu kemudharatan dan konsekwensi kekufurannya.
Kekufuran mereka tidak menambahi apapun di sisi Allah, Tuhan mereka kecuali
kemarahan dan kebencian yang sangat dahsyat. Tidak pula kekufuran itu
menambahi sesuatu kecuali kehancuran dan kerugian di akhirat.19

17
Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad
Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah
18
ubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam
Madinah
19
Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah .
5) QS.Al-A’raf (7) :69,74
 QS.Al-A’raf (7) :69

ْ‫ْمنكُمْ ِليُنذ َِركُمْْ َوٱذكُ ُر َٰٓواْإِذْ َجعَلَكُمْ ُخلَفَا َٰٓ َءْمِنْبَعدِْقَو ِمْنُوح‬ ِ ‫ْر ُجل‬َ ‫علَى‬ َ ْ‫أ َ َوع َِجبت ُمْأَنْ َجا َٰٓ َءكُمْذِكرْمِنْ َّربِكُم‬
َْ ‫ْٱّللْلَعَلَّكُمْت ُف ِل ُحو‬
‫ن‬ َٰٓ َ ‫طةْْفَٱذك ُُر َٰٓواْ َء‬
ِ َّ ‫ال َء‬ َ ‫قْبَص‬
ِ ‫َو َزا َدكُمْفِىْٱل َخل‬
Terjemah Arti: Apakah kamu (tidak percaya) dan heran bahwa datang kepadamu
peringatan dari Tuhanmu yang dibawa oleh seorang laki-laki di antaramu untuk
memberi peringatan kepadamu? Dan ingatlah oleh kamu sekalian di waktu Allah
menjadikan kamu sebagai pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah
lenyapnya kaum Nuh, dan Tuhan telah melebihkan kekuatan tubuh dan
perawakanmu (daripada kaum Nuh itu). Maka ingatlah nikmat-nikmat Allah
supaya kamu mendapakan keberuntungan.

 MUFRADAT
Apakah Kamu Heran ‫أوعجبتم‬

Telah Datang Kepadamu ‫جاءكم‬

Peringatan ‫ذكر‬

(Allah) Menjadikan Kamu ‫جعلكم‬

Pengganti-Pengganti ‫خلفاء‬

 TAFSIR QS.AL-A’RAF (7) :69


69. Apakah kalian merasa heran dan aneh bahwa kalian mendapatkan peringatan
dari Rabb kalian melalui seorang laki-laki dari bangsa kalian sendiri -bukan dari
bangsa malaikat atau jin- untuk mengingatkan kalian? Bersyukurlah dan
berterimakasihlah kalian kepada Rabb kalian yang telah menempatkan kalian di
bumi dan menjadikan kalian sebagai penerus kaum Nuh yang telah dibinasakan
oleh Allah karena kekafiran mereka. Dan bersyukurlah kalian kepada Allah
karena Dia telah memberikan keistimewaan kepada kalian berupa tubuh yang
besar, kuat, dan perkasa. Dan ingatlah nikmat-nikmat Allah yang diberikan
kepada kalian dengan seluas-luasnya agar kalian mendapatkan apa yang kalian
inginkan dan terhindar dari apa yang kalian cemaskan. 20

10

20
Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid
(Imam Masjidil Haram)
69. َّ‫( نوحَّ قَ ْو َِّم َب ْع َِّد مِنَّ خلَفَآ ََّء َج َع َلك َّْم ِإ ْذَّ َواذْكر ٰٓوا‬Dan ingatlah oleh kamu sekalian di waktu
Allah menjadikan kamu sebagai pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah
lenyapnya kaum Nuh) Yakni aku mengingatkan mereka atas kenikmatan dari
Allah berupa menjadikan kalian penghuni bumi ini setelah binasanya kaum Nabi
Nuh. ‫ق فِى َوزَ ادَك َّْم‬ َِّ ‫ط َّةً ْالخ َْل‬ ْ ْۜ َ‫( َّۚ ب‬dan Tuhan telah melebihkan kekuatan tubuh) Yakni
َ ‫ص‬
tinggi besar dalam perawakan melebihi kaum yang lain. َّ‫للا َء َاَل ََّء فَاذْكر ٰٓوا‬ َِّ (Maka
ingatlah nikmat-nikmat Allah) Yakni nikmat-nikmat Allah untuk kalian,
diantaranya adalah menjadikan kalian penghuni bumi ini dan memberi kalian
tubuh yang besar, serta nikmat-nikmat lain yang diberikan kepada kalian. ‫لَ َعلك َّْم‬
ََّ ‫(ت ْفلِح‬supaya kamu mendapat keberuntungan) Karena mengingat kenikmatan
‫ون‬
yang telah diberikan merupakan sebab yang mendorong untuk bersyurkur; dan
barangsiapa yang bersyukur sungguh ia telah beruntung. 21

69. Apakah kalian akan berdusta, menjauh dan heran bahwa telah kepada kalian
sebuah wahyu dan nasehat dari Tuhan kalian melalui laki-laki yang kalian kenal
dari golongan kalian agar dia memperingatkan kalian tentang azab Allah jika
bermaksiat, dan supaya kalian mengingat nikmat Allah atas kalian ketika Dia
telah menjadikan kalian khalifah atau penduduk bumi setelah kaum Nuh
dibinasakan, dan membuat kalian lebih tinggi, besar dan kuat badannya daripada
yang suku lainnya, maka ingatlah nikmat-nikmat Allah yang banyak atas kalian,
agar bisa meraih keridhaan dan surga Allah. 22

69 “apakah kamu tidak percaya dan heran bahwa datang kepadamu peringatan
dari Rabbmu yang dibawa oleh seorang laki-laki diantaramu untuk memberi
peringatan kepadamu?” yakni bagaimana kamu merasa heran terhadap suatu
perkara yang tidak perlu diherankan, yaitu bahwa Allah mengutus seorang laki-
laki kepadamu, kamu mengenalnya, dia mengingatkanmu apa yang baik bagimu,
mendorongmu kepada yang bermanfaat bagimu, lalu kamupun herannya seperti
herannya para pengingkar. ”dan ingatlah oleh kamu sekalian diwaktu Allah
menjadikanmu sebagai pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah lenyapnya
kaum NUh” yakni bersyukur dan pujilah Rabbmu karena Dia telah
menempatkanmu di muka bumi dan menjadikanmu sebagai umat-umat yang telah
binasa yang mendustakan para rasul, lalu Allah membinasakan mereka dan
menyiksakanmu agar mengetahui bagaimana kamu beramal.

11

21
Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam
Madinah
22
Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
Waspadalah jangan sampai kamu mendustakan seperti mereka mendustakan,
akibatnya adalah apa yang menimpa mereka akan menimpamu. ”dan” ingatlah
nikmat Allah kepadamu yang Dia khususkan kepadamu yaitu “Rabb telah
melebihkan kekuatan tubuh dan perawakanmu (daripada kaum NUh) itu” dalam
urusan kekuatan, ukuran tubuh dan kekurangan tenaga. maka ingatlah nikmat-
nikmat Allah” yang luas dan karuniaNya yang berulang-ulang, ”supaya kamu”
jika kamu mengingatnya dengan mensyukurinya dan menunaikan hak nya
“mendapat keberuntungan” yakni kamu beruntung meraih yang diinginkan dan
selamat dari yang ditakutkan.23

 QS.Al-A’raf (7) :74

ْ‫اْوت َنحِ ت ُونَ ْٱل ِجبَالَْبُيُوتاْْفَٱذك ُُر َٰٓوا‬ ِ ‫ْوبَ َّوأَكُمْفِىْٱْلَر‬


َْ ‫ضْتَتَّخِ ذُونَ ْمِنْسُ ُهولِ َهاْقُصُور‬ َ ‫َوٱذك ُُر َٰٓواْإِذْ َجعَلَكُمْ ُخلَفَا َٰٓ َءْمِنْبَعدِْعَاد‬
َْ ‫سدِي‬
‫ن‬ ِ ‫ضْ ُمف‬ ِ ‫ْو َْلْت َعثَواْفِىْٱْلَر‬ َ ‫ْٱّلل‬
ِ َّ ‫ال َء‬ َٰٓ َ ‫َء‬

Terjemah Arti: Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikam kamu pengganti-
pengganti (yang berkuasa) sesudah kaum 'Aad dan memberikan tempat bagimu di bumi.
Kamu dirikan istana-istana di tanah-tanahnya yang datar dan kamu pahat gunung-
gunungnya untuk dijadikan rumah; maka ingatlah nikmat-nikmat Allah dan janganlah
kamu merajalela di muka bumi membuat kerusakan.

 MUFRADAT
Dan Ingatlah Kamu ‫واذكروا‬

Dia menjadikan kamu ‫جعلكم‬

Pengganti-Pengganti ‫خلفاء‬

kaum 'Ad ‫عاد‬

Tanah Datarnya ‫سهولها‬

12

23
Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H.
 TAFSIR QS.AL-A’RAF (7) :74

74. Dan ingatlah nikmat Allah yang dilimpahkan kepada kalian ketika kalian
menjadi penerus kaum ‘Ād di muka bumi, menempatkan kalian di sana sehingga
kalian bisa menikmati apa yang ada di sana dan menemukan apa yang kalian cari.
Hal itu terjadi setelah kaum ‘Ād dibinasakan karena mereka telah kufur dan
ingkar. Kalian membangun istana-istana di tanah yang datar dan memahat
gunung-gunung menjadi tempat tinggal kalian. Maka ingatlah nikmat-nikmat
yang Allah berikan kepada kalian agar kalian bersyukur kepada-Nya. Dan
tinggalkanlah perbuatan yang mendatangkan kerusakan di muka bumi. Yaitu
dengan meninggalkan kekufuran terhadap Allah dan menjauhi perbuatan
maksiat.24
74. Dan ingatlah karunia Allah yang telah diberikan kepada kalian, ketika
menjadikan kalian sebagai khalifah di bumi, sehingga kalian dapat bersenang-
senang dengan kenikmatan yang ada di dalamnya setelah kebinasaan kaum ‘Aad.
Dan Allah memberi kalian tempat tinggal di tempat bebatuan, kalian membangun
istana-istana yang megah di tanahnya yang lapang, dan kalian memahat gunung-
gunungnya sebagai rumah yang layak dihuni. Maka ingatlah kenikmatan-
kenikmatan yang telah Allah berikan kepada kalian, dan janganlah kalian berbuat
kerusakan terhadap negeri dan hamba-hamba yang lain. 25

74. َّ‫عادَّ بَ ْع َِّد مِنَّ خلَفَآ ََّء َجعَلَك َّْم إِ َّذْ َواذْكر ٰٓوا‬ َ (Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan
kamu pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah kaum ‘Aad) Yakni
menjadikan kalian khalifah-khalifah di bumi, atau menjadikan kalian penguasa-
penguasa di bumi. ‫ض فِى َوبَوأَك َّْم‬ َّ ِ ‫( ا ْْل َ ْر‬dan memberikan tempat bagimu di bumi)
Yakni menjadikan bagi kalian tempat tinggal di bumi, yaitu rumah menjadikan
kalian tentram di dalamnya. ‫ون‬ ََّ ‫ورا سهو ِل َها مِن ت َتخِ ذ‬
ً ‫( قص‬Kamu dirikan istana-istana di
tanah-tanahnya yang datar) Yakni tanahnya mereka jadikan sebagai batu bata atau
ubin dan lain sebagainya kemudian kalian pakai untuk membangun istana-istana.
ََّ ‫( َّۚ بيوتًا ْال ِجبَا‬dan kamu pahat gunung-gunungnya untuk dijadikan rumah)
ََّ ‫ل َوت َ ْنحِ ت‬
‫ون‬
Karena kekuatan mereka dan keperkasaan badan mereka, mereka memahat
gunung-gunung untuk dijadikan gua-gua sebagai tempat tinggal. Pendapat lain
mengatakan: karena bangunan-bangunan dan atap-atap rusak sebelum umur
mereka habis (maka mereka membangun rumah-rumah dari gunung-gunung agar
bertahan lebih lama).

13

24
Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid
(Imam Masjidil Haram)
25
Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad
Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah
‫(للاَِّ َء َاَل ََّء فَاذْكر ٰٓوَّا‬maka ingatlah nikmat-nikmat Allah) Tafsir dari kalimat ini telah
dijelaskan pada kisah sebelum ini (pada kisah Nabi Huud). ‫ال‬ َّ ِ ‫ِين ْاْل َ ْر‬
َّ َ ‫ض فِى ت َ ْعث َ ْواَّ َو‬ ََّ ‫م ْف ِسد‬
(dan janganlah kamu merajalela di muka bumi membuat kerusakan) Yakni
janganlah kalian banyak berbuat kerusakan di muka bumi. 26

74. "Dan ingatlah olehmu diwaktu Rabb menjadikan kamu pengganti-pengganti


(yang berkuasa)" di bumi, yang padanya kamu bersenang-senang dan meraih
keinginanmu. ”sesudah kaum ‘ad” yang telah dibinasakan oleh Allah lalu Allah
menjadikanmu pengganti sesudah mereka. ”dan memberikan tempat bagimu
dibumi” yakni mengizinkanmu hidup padanya dan memudahkan sarana-sarana
yang dengannya kamu meraih apa yang kamu inginkan dan kamu perlukan “kamu
dirikan istana-istana di tanah-tanah yang datar” yakni tanah-tanah datar yang
bukan gunung, dan disana kamu membangun istana-istana. Dan dari gunung-
gunung kamu memahatnya, untuk kamu jadikan sebagai rumah, sebagaimana ia
bisa dilihat sampai sekarang peninggalan-peninggalan mereka di gunung yang ada
di hijr dan sekelilingnya. Ia tetap ada selama gunung itu ada. ”maka ingatlah
nikmat-nikmat Allah” berupa karunia, rizki serta kekuatan yang diberikanNya
kepadamu. ”dan janganlah kamu merajalela di muka bumi membuat kerusakan”
yakni jangan kamu menghancurkan bumi dengan kerusakan dan kemaksiatan,
karena kemaksiatan dapat merubah negri-negri yang makmur menjadi kubangan
kesengsaraan, negri-negri itu telah sepi dari penduduknya, sehingga suasananya
pun mencekam dan menakutkan.27

6. Q.S Yunus (10) 14-15


 Qs Yunus 14
َ ‫ضْم ِۡنْبَ ۡعدِہِمۡ ْلِنَ ۡنظُ َرْک َۡي‬
ْ‫فْت َ ۡع َملُ ْۡو َن‬ َ ‫ث ُ َّمْ َجعَ ۡلنکُمۡ ْ َخلَٰٓئ‬
َ ۡ ‫ِفْف‬
ِ ‫ِیْال ۡر‬

Terjemah Arti: Kemudian Kami jadikan kamu pengganti-pengganti (mereka) di muka


bumi sesudah mereka, supaya Kami memperhatikan bagaimana kamu berbuat.

 MUFRADAT SURAT YUNUS:14-15


Dan jami jadikan ‫جعلنكم‬

Khalifah ‫خلئف‬

Supaya kami memperhatikan ‫لننظر‬

14

26
Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam
Madinah
27
Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
 TAFSIR Q.S YUNUS (10) 14

14. Kemudian Kami jadikan kalian -wahai manusia- sebagai pengganti umat-umat kafir yang
telah Kami binasakan. Kami hendak melihat bagaimana kalian berbuat. Apakah kalian akan
berbuat baik sehingga kalian akan mendapatkan ganjarannya, ataukah kalian akan berbuat jahat
sehingga kalian akan dihukum karenanya? 28

14. Hai manusia, kemudian Kami jadikan kalian khalifah di muka bumi setelah umat-umat yang
telah binasa itu, agar Kami menguji kalian dan melihat apa yang kalian perbuat, kebaikan atau
keburukan? Kemudian Kami akan membalas perbuatan kalian tersebut. 29

14. Hai manusia, kemudian Kami jadikan kalian khalifah di muka bumi setelah umat-umat yang
telah binasa itu, agar Kami menguji kalian dan melihat apa yang kalian perbuat, kebaikan atau
keburukan? Kemudian Kami akan membalas perbuatan kalian tersebut.

ََّ ‫( خَلٰٓئ‬Kemudian Kami jadikan kamu pengganti-pengganti) Yakni Kami jadikan


14. َّ‫ِف َجعَ ْلنك َّْم ثم‬
kalian penguasa di bumi setelah berlalunya kaum-kaum tersebut yang telah kalian dengar kisah-
kisahnya dan kalian lihat peninggalan-peninggalannya. ‫ْف ِلنَنظ ََّر‬ ََّ ‫ون َكي‬
ََّ ‫( ت َ ْع َمل‬supaya Kami
memperhatikan bagaimana kamu berbuat) Baik itu perbuatan baik maupun buruk. 30

 Q.S Yunus (10) 15

ْ‫غي ِرْ َهذَا َْٰٓأَوْبَدِلهُْْقُلْ َماْيَكُونُْل َِٰٓىْأَنْأُبَ ِدلَ ۥه ُْمِنْتِلقَا َِٰٓئ‬َ ْ‫علَي ِهمْ َءايَاتُنَاْبَ ِينَتْْۙقَالَْٱلَّذِي َن َْلْيَر ُجونَ ْ ِلقَا َٰٓ َءنَاْٱئتِْ ِبقُر َءان‬َ ْ‫َوإِذَاْت ُتلَى‬
ْ‫ع ِظيم‬
َ ْ‫ابْيَوم‬
َ ‫عذ‬ َ َ ْ‫ْربِى‬
َ ُ‫افْإِنْعَصَيت‬ ُ ‫نَفس َِٰٓىْْإِنْأَتَّبِ ُعْإِلْ َماْيُو َح َٰٓىْإِل َّىْْإِن َِٰٓىْأخ‬
َ َ َ َّ

Terjemah Arti: Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami yang nyata, orang-orang
yang tidak mengharapkan pertemuan dengan Kami berkata: "Datangkanlah Al Quran yang lain
dari ini atau gantilah dia". Katakanlah: "Tidaklah patut bagiku menggantinya dari pihak diriku
sendiri. Aku tidak mengikut kecuali apa yang diwahyukan kepadaku. Sesungguhnya aku takut
jika mendurhakai Tuhanku kepada siksa hari yang besar (kiamat)".

15

28
Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid
(Imam Masjidil Haram).
29
Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair
Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah.
30
Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad
Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah.
 MUFRADAT SURAT YUNUS :15

Dan apabila di bicarakan kepada mereka َ ْ‫َوإِذَاْت ُتلَى‬


ْ‫علَي ِهم‬

Ayat-ayat kami ‫َءايَاتُنَا‬

Yang nyata ْ‫بَيِنت‬

Orang orang yang ْ‫قَالَْالَّذِي َن‬

Tidak mengharapkan ْ‫َلْ َير ُجو َن‬

Pertemuan dengan kami ‫ِلقَآ َءنَا‬

 TAFSIR Q.S YUNUS (10) 15

15. Dan ketika dibacakan untuk orang-orang kafir ayat-ayat Al-Qur’an yang meneguhkan
ketauhidan dan membatalkan kesyirikan, niscaya orang yang tidak berharap bertemu Kami, yaitu
orang-orang yang mengingkari akhirat: “Datangkanlah kitab lain selain Al-Qur’an yang
keseluruhannya menyalahkan tuhan-tuhan kami dan mencela berhala, atau gantilah (isinya)
supaya sesuai dengan tujuan kami dan tidak menyalahkan tuhan kami” Katakanlah kepada
mereka Wahai Rasul: “Tidak dibenarkan dan tidak dibolehkan bagiku untuk menggantinya atas
kemauan dan keinginanku sendiri karena ini adalah kalam dan wahyu Allah yang telah
diturunkan. Allahlah yang (berhak) menggantinya. Aku tidak lain hanyalah menyampaikan yang
telah diwahyukan. Sesungguhnya aku takut terhadap azab hari kiamat jika mengganti perintah
atau wahyu Tuhanku” Ini adalah penolakan pertama atas permintaan untuk menyesuaikan dan
mengganti Al-Qur’an, untuk mulai lebih dekat dengan yang disebutkan dan untuk menyingkat
penolakan. Mujahid berkata: “Ayat ini turun terkait orang-orang musyrik Mekah.” Dan Al-
Kalaby berkata: “Ayat ini turun terkait orang-orang yang mengolok-olok. Mereka berkata:
“Wahai Muhammad, datangkanlah Al-Qur’an selain ini, yang didalamnya terkandung sesuatu
yang kami ajukan kepadamu”31

15. Allah menyebutkan penentangan orang-orang yang mendustakan RasulNya, Muhammad


bahwa jika ayat-ayat Allah yang ada di dalam al-Quran yang menjelaskan kebenaran dibacakan
kepada mereka, maka mereka berpaling darinya, mereka menunjukkan penentangan, dengan
keberanian dan kezhaliman mereka berkata, “Datangkanlah al-Quran yang lain dari ini atau
gantilah ia.” Semoga Allah menimpakan keburukan kepada mereka, betapa beraninya mereka
kepada Allah, betapa besarnya kezhaliman dan penolakan mereka terhadap ayat-ayatNYa. Maka
Allah memerintahkan Rasulullah yang agung agar menjawab mereka,

16

31
Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah.
“Katakalanlah (wahai Muhammad), ‘Tidakkah patut bagiku”, yakni tidak pantas dan tidak layak
“menggantinya dari pihak diriku sendiri.” Aku hanya seorang Rasul murni, aku tidak memiliki
sesuatu hak pun dari perkara ini, “aku tidak mengikuti kecuali apa yang diwahyukan kepadaku.”
Aku tidak memiliki (hak) selain itu karena aku hanyalah seorang hamba yang tunduk.
“Sesungguhnya aku takut jika mendurhakai Rabbku kepada siksa hari yang besar (KIamat).” Ini
adalah ucapan dan adab makhluk terbaik kepada wahyu dan perintah Rabbnya. Lalu bagaimana
dengan orang-orang bodoh yang sesat yang mengumpulkan antara kebodohan, kesesatan,
kezhaliman, penentangan, pengingkaran dan pelemahan terhadap Rabbul ‘alamin. Apakah
mereka tidak takut azab hari yang besar? Jika mereka mengklaim bahwa maksud mereka adalah
agar tersibak kebenaran dengan ayat-ayat yang mereka tuntut maka mereka telah berdusta dalam
membuat orang beriman, DIa- lah yang mengaturnya bagaimana Dia berkehendak yang
mengikuti kepada hikmah Rabbaniyah dan rahmatNya kepada hamba-hambaNya. 32

15. Allah menjelaskan keingkaran orang-orang kafir yang ingin mempermainkan al-Qur’an: Dan
jika kamu bacakan kepada orang-orang kafir al-Qu’ran yang jelas hikmah dan hukum-
hukumnya, mereka merasa terganggu, dan para pemimpin mereka yang tidak beriman kepada
hari kebangkitan dan tidak mengharap pahala berpaling dan berkata kepada Rasulullah:
‘Datangkanlah kepada kami selain dari al-Qur’an yang kami dengar ini, atau gantilah hukum-
hukum dan ayat-ayat di dalamnya yang menghina berhala-berhala!’ Maka Allah mengingkari
mereka dengan memerintahkan Rasulullah untuk berkata: ‘Aku tidak berhak mengubahnya
sesuai dengan keinginanku, karena aku hanya mengikuti apa yang diperintahkan Tuhanku
kepadaku. Aku takut pada azab di hari yang sangat mengerikan jika aku menyelisihi perintah-
Nya, yaitu pada hari kiamat’.33

7. Q.S An Naml (27): 62

ِ َّ ‫ضْْأَءِ لَهْ َّم َع‬


ْ‫ْٱّللْْقَلِيًلْ َّماْتَذَك َُّرو َن‬ ِ ‫ْٱْل َر‬
ْ ‫ْويَجعَلُكُمْ ُخلَفَا َٰٓ َء‬
َ ‫س َٰٓو َء‬
ُّ ‫ِفْٱل‬ َ ُ‫ط َّرْإِذَاْ َدعَاه‬
ُ ‫ْويَكش‬ ُ ‫أ َ َّمنْيُ ِج‬
َ ‫يبْٱل ُمض‬

Terjemah Arti: Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila
ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu
(manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat
sedikitlah kamu mengingati(Nya).

17

32
Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
33
Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad
Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah
 MUFRADAT SURAT AN-NAML: 62

Atauَّsiapakahَّyangَّmemperkenankanَّ(doa) ُ ‫أ َ َّمنْيُ ِج‬


ْ‫يب‬

Orang yang berada dalam kesulitan َ ‫ال ُمض‬


ْ‫ط َّر‬

Apabila ia berdoa kepada nya ُ‫إِذَاْ َدعَا ْه‬

Dan yang menghilangkan kesusahan ْ‫س َٰٓو َء‬


ُّ ‫ِفْال‬
ُ ‫َويَكش‬

 TAFSIR Q.S AN NAML: 62

62. Atau siapakah yang memperkenankan doa orang yang sedang kesusahan apabila berdoa
kepada-Nya, memohon agar dilepaskan dari kesusahannya dan menghindarkan penyakit dan
kemiskinan yang menyusahkan manusia serta menjadikan kalian khalifah di bumi, sebagian dari
kalian menggantikan sebagian yang lain, generasi ke generasi, adakah yang berhak di sembah
bersama Allah yang menjalankan itu semua? Tidak, sedikit dari kalian yang menerima nasihat
dan mengambil pelajaran. 34

62. Hai Muhammad, tanyakanlah kepada mereka: “Manakah yang lebih baik, menyekutukan
Allah atau hanya menyembah Allah Semata? Allah yang mengabulkan doa orang yang
membutuhkan ketika berdoa untuk mengangkat musibahnya dan menghilangkan keburukan yang
menimpanya.” Hai manusia, Allah menjadikan kalian sebagai pemakmur bumi; kalian dapat
mengambil sumber daya dan manfaat yang ada di bumi. Allah menjadikan setiap makhluk hidup
pengganti bagi makhluk sebelumnya, dan menjadikan setiap umat pengganti bagi umat yang
hidup sebelumnya. Tidak ada Tuhan selain Allah yang dapat memberi kalian kenikmatan-
kenikmatan ini. Dia telah menetapkan bagi kalian untuk hidup di muka bumi. Hai orang-orang
musyrik, sungguh sedikit sekali kalian mengingat bukti-bukti dan mengambil pelajaran yang
dapat mengantarkan kepada keimanan.35

62. ‫طرَّ ي ِجيبَّ أَمن‬ ْ ‫( دَ َعاهَّ ِإذَا ْالم‬Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam
َ ‫ض‬
kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya) Makna (‫ )المضطر‬adalah orang yang berada dalam
kesulitan dan kesusahan yang sudah tidak mampu lagi berbuat apapun, yaitu orang yang ditimpa
mudharat baik itu berupa kemiskinan, penyakit, atau hal-hal lainnya, sehingga keadaannya itu
memaksanya untuk tunduk kepada Allah yang dapat mengabulkan doanya apabila ia berdoa
dengan penuh ketulusan. َّ‫(الس ُّٰٓو ََّء َو َي ْكشِف‬dan yang menghilangkan kesusahan) Yakni mengangkat
mara bahaya, penyakit, dan kemiskinan.

18

34
Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid
(Imam Masjidil Haram).
35
Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad
Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah.
َّ ِ ‫( ْاْل َ ْر‬dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi?) Allah
َّ‫ض خلَفَآ ََّء َو َيجْ َعلك ْم‬
membinasakan suatu kaum kemudian menciptakan kaum lainnya. Pendapat lain mengatakan
maknanya adalah Allah menjadikan orang-orang muslim sebagai ganti orang-orang kafir, mereka
menempati tanah dan tempat tinggal orang-orang kafir tersebut. َّ‫للاِ م ََّع أَءِ له‬ َّ َّۚ( Apakah disamping
Allah ada tuhan (yang lain)?) Yakni tuhan selain Allah yang memberi kalian kenikmatan-
kenikmatan besar ini, atau hanya Allah semata? ‫ِيل‬ َّ ً ‫ون ما قَل‬
ََّ ‫(تَذَكر‬Amat sedikitlah kamu
mengingati(Nya)) Sehingga kalian dapat kembali pada kebenaran, yaitu dengan mengakui
kenikmatan-kenikmatan itu berasal dari Allah dan dengan hanya menyembah Allah semata tanpa
menyembah sesembahan yang lain. 36

62. Apakah sesembahan kalian yang lebih baik, atau Dia Yang memperkenankan doa orang-
orang yang sedang dalam kesulitan yang berdoa kepada-Nya? Mereka yang berdoa itu bukankah
tidak bisa apa-apa? Yang menghilangkan kesusahan dan menjadikan bumi sebagai tempat
tinggal bagi kalian serta menjadikan kalian sebagai khalifah di bumi? Apakah ada tuhan yang
lain selain Allah yang bisa melakukan itu semua? Sungguh tidak akan ada, namun sedikit sekali
dari kalian yang mengambil pelajaran dan mau kembali kepada kebenaran. Yaitu dengan
mensyukuri berbagai nikmat yang telah Allah anugerahkan dan menjadikan-Nya satu-satunya
Dzat Yang berhak disembah.37

19

36
Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam
Madinah.
37
Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
DAFTAR PUSTAKA
Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin
Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram).

Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh


Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah.

Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir
Universitas Islam Madinah.

Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I.

An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi.

Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah.

Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin
Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia.

Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H.

Anda mungkin juga menyukai