Anda di halaman 1dari 2

Nama : Indrawan Mata Kuliah : Manajemen Strategi

NIM : 221015200053 Nama Dosen : Dr. Masno Marjohan, S.E,. M.M.

RESUME
TECHNOPRENEURSHIP DI ERA SOCIETY 5.0
Technopreneurship di era Society 5.0 mengacu pada perpaduan teknologi dan kewirausahaan
untuk menjawab tantangan dan peluang yang dibawa oleh transformasi digital yang sedang
berlangsung dan munculnya revolusi industri kelima. Society 5.0 membayangkan
pendekatan teknologi yang berpusat pada manusia, di mana inovasi dimanfaatkan untuk
menciptakan masyarakat yang berkelanjutan dan inklusif.
Di era ini, teknopreneur memainkan peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi
dan kemajuan sosial dengan mengembangkan dan menerapkan solusi berbasis teknologi.
Berikut adalah beberapa aspek penting dari technopreneurship di era Society 5.0:
1. Merangkul teknologi baru: Technopreneur di Society 5.0 memanfaatkan teknologi
baru seperti kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), blockchain, robotika,
dan analitik data besar. Teknologi ini berfungsi sebagai landasan untuk
mengembangkan produk, layanan, dan model bisnis inovatif yang memenuhi
kebutuhan individu dan masyarakat yang terus berkembang secara keseluruhan.

2. Memecahkan tantangan sosial: Technopreneur di Society 5.0 tidak hanya fokus pada
profitabilitas tetapi juga mengatasi tantangan sosial. Mereka memanfaatkan teknologi
untuk menciptakan solusi bagi isu-isu seperti perubahan iklim, aksesibilitas layanan
kesehatan, pendidikan, pengentasan kemiskinan, dan urbanisasi berkelanjutan.
Dengan menyelaraskan usaha mereka dengan tujuan sosial dan lingkungan, para
technopreneur berkontribusi untuk membangun masa depan yang lebih berkelanjutan
dan inklusif.

3. Pendekatan kolaboratif dan interdisipliner: Society 5.0 menekankan pendekatan


kolaborasi dan interdisipliner. Technopreneur bekerja dengan berbagai pemangku
kepentingan, termasuk pemerintah, akademisi, LSM, dan komunitas lokal, untuk
menciptakan solusi bersama. Mereka berkolaborasi untuk berbagi pengetahuan,
sumber daya, dan keahlian, memupuk budaya inovasi dan pemecahan masalah
bersama.

4. Desain yang berpusat pada manusia: Technopreneur memprioritaskan kebutuhan dan


pengalaman manusia dalam desain produk dan layanan mereka. Mereka
mengembangkan solusi yang mudah digunakan dan dapat diakses yang meningkatkan
kehidupan masyarakat, mempromosikan inklusivitas digital, dan memastikan bahwa
manfaat teknologi dapat diakses oleh semua segmen masyarakat.

1|Page
5. Pembelajaran berkelanjutan dan kemampuan beradaptasi: Laju kemajuan teknologi
yang cepat menuntut para teknopreneur untuk merangkul pola pikir pembelajaran dan
kemampuan beradaptasi yang berkelanjutan. Mereka terus mengikuti tren terbaru,
memperoleh keterampilan baru, dan memutar bisnis mereka sesuai kebutuhan agar
tetap relevan di pasar yang dinamis dan terus berkembang.

6. Pertimbangan etis: Technopreneur di Society 5.0 menyadari pentingnya


pertimbangan etis dalam pengembangan dan penerapan teknologi. Mereka berusaha
keras untuk memastikan privasi, keamanan data, dan penggunaan AI yang
bertanggung jawab serta teknologi canggih lainnya. Pengambilan keputusan yang etis
dan transparansi sangat penting untuk membangun kepercayaan di antara pengguna
dan masyarakat.

7. Perspektif global: Technopreneur di era Society 5.0 beroperasi dengan perspektif


global. Mereka memanfaatkan jaringan global, berkolaborasi lintas batas, dan
mencari peluang pasar internasional. Mereka memahami keterkaitan dunia dan
memanfaatkan teknologi untuk menjembatani kesenjangan geografis dan budaya.

Secara keseluruhan, technopreneurship di era Society 5.0 ditandai dengan integrasi teknologi
dan kewirausahaan untuk mengatasi tantangan masyarakat, mendorong pembangunan
berkelanjutan, dan mendorong masyarakat digital yang inklusif. Technopreneur memainkan
peran penting dalam mendorong inovasi, pertumbuhan ekonomi, dan kemajuan sosial di era
transformatif ini.

2|Page

Anda mungkin juga menyukai