Anda di halaman 1dari 3

TEMA : PATRIOTISME

I. PENDAHULUAN

Nilai patriotisme menjadi sangat penting karena dalam perkembangan dunia yang
mengglobal, tantangan kehidupan berbangsa dan bernegara semakin mudah dipengaruhi
oleh budaya luar yang lebih banyak telah menggerogoti nilai-nilai patriotisme. Patriotisme
sering disamakan atau digabungkan dengan sikap nasionalisme. Secara substansial
patriotisme adalah sikap rela berkorban serta kepeloporan terhadap bentuk perlawanan
terhadap kolonialisme dan sekaligus memuat prinsip-prinsip atau nilai-nalai yaitu kesatuan,
kebebasan, persaudaraan dan hasil usaha.
Patriotisme adalah sikap yang berani, pantang menyerah dan rela berkorban demi
bangsa dan Negara. Patriotisme berasal dari kata “patriot” dan “isme” yang berarti sikap
kepahlawanan atau jiwa pahlawan, atau “heroism” dan dalam bahasa inggris “patriotism”
(Jurnal RR. Ardiningtiyas Pitaloka, M. Psi. Jakarta, 18 Februari 2004).
Covid-19 memberikan dampak jangka panjang pada kesehatan, yang bisa
berlangsung mingguan hingga bulanan setelah dinyatakan sembuh. Beberapa dampak
jangka panjang yang banyak dilaporkan termasuk kelelahan, kesulitan bernapas atau sesak
napas, batuk, nyeri sendi, dan juga nyeri di dada. Di tengah Pandemi Covid-19, jiwa
patriotisme diharapkan tidak hanya datang dari para penyelenggara negara namun juga
semua elemen masyarakat agar bersama-sama memberikan pelayanan yang baik bagi
bangsa dan negara, demi terbebas dari masalah pandemi yang tengah dihadapi. Di era
teknologi yang semakin meningkat harusnya remaja bisa lebih kreatif dalam menggunakan
teknologi agar bisa ikut serta membantu menggalakkan kebijakan-kebijakan pemerintah
dalam upaya pencegahan penularan covid-19 dan juga membantu perekonomian negara.
Realitas menimpali, bahwa jiwa patriotisme saat ini masih perlu ditingkatkan.
Masyarakat yang dituntut untuk patuh pada protokol kesehatan, peduli antar sesama, dan
menjiwai nila-nilai Pancasila, lebih-lebih di tengah pandemi, harus berjalan seiring dengan
pembuktian pelayanan terbaik oleh penyelenggara negara terhadap kebijakan-kebijakan
yang diambil dalam penanganan pandemi Covid-19. Sebuah tantangan yang tak mudah
bagi pemerintah untuk mewujudkan cita-cita penanganan Covid-19 agar sejalan dan seiring
dengan masyarakat di tengah jiwa patriotisme pemerintah yang di mata masyarakat masih
sangat jauh dari yang diharapkan. Bagi masyarakat, jiwa patriotisme para pendahulu belum
mampu diemban para penyelenggara negara saat ini.
Penanaman sikap patriotisme dapat dimulai dari pribadi masing-masing dan sekolah
yang merupakan sarana lebih utama dalam menanamkan sikap patriotisme terhadap
generasi penerus bangsa. Dilihat dari filsafat humanis kurikulum bahwa pelajaran sejarah
bertujuan untuk menanamkan sikap nasionalisme dan patriotisme bagi peserta didik
sehingga generasi penerus bangsa tidak kehilangan jati diri dan identitasnya sebagai bangsa
indonesia.
Oleh karena itu tugas kitalah sebagai ASN untuk bisa meluruskan pemahaman
tentang arti pentingnya patriotisme dalam kehidupan bermasyarakat. Membangkitkan
kesadaran akan pentingnya nilai-nilai Patriotisme dalam kehidupan sehari-hari
II. GAMBARAN SAAT INI

Pada saat ini dengan seiring berkembangnya zaman, rasa patriotisme di kalangan
remaja kian memudar. Rasa patriotisme hanya muncul bila ada suatu faktor pendorong,
seperti kasus pengklaiman beberapa kebudayan Indonesia oleh negara lain atau apabila ada
atlet-atlet indonesia yang berprestasi di kancah internasional.
Remaja sekarang sudah banyak yang tidak lagi memiliki rasa nasionalisme dan
patriotisme. Hal tersebut dapat kita lihat dari perilaku sehari-hari remaja dimana lebih suka
menggunakan produk luar, lebih mengenali kebudayaan luar, serta tidak lagi menghargai
jasa para pahlawan yang rela mengorbankan tumpah darah penghabisan demi
memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Di masa pendemi pun banyak remaja yang
masih belum bisa mencerna dan melaksanakan aturan ataupun kebijakan yang dibuat oleh
pemerintah dalam upaya penanganan covid-19. Dimana masih banyaknya ditemukan
remaja yang dengan santai berkumpul dan berkerumun tanpa memperdulikan protokol
kesehatan.
Dan pada masa pandemi sekarang ini, ditengah keresahan masyarakat dalam
menghadapi virus covid-19, masih banyak oknum oknum yang tidak bertanggungjawab
yang hanya memikirkan kepentingan dan keuntungan pribadi yang tidak mencerminkan
sedikitpun rasa Patriotisme terhadap bangsa ini, di antara lain penimbunan masker,
penimbunan tabung oksigen, maraknya berita hoaks, tidak taat aturan protokol kesehatan,
oknum oknum yang mempermainkan masyarakat seperti kasus Bapak Kidi yang
menyumbangkan uang sebanyak 2 Triliun yang disambut gembira oleh masyarakat
Indonesia, ternyata sumbangan tersebut diberitakan hanyalah fiktif belaka dan masih
banyak lagi kasus lainnya.

III. IDENTIFIKASI MASALAH

Jadi dapat disimpulkan identifikasi masalah nya sebagai berikut:


1. Kurangnya rasa cinta tanah air pada kalangan remaja
2. Banyaknya orang atau oknum yang tidak mempedulikan rasa kebersamaan untuk
saling berjuang melawan pandemi

IV. PEMECAHAN MASALAH

1. Kurangnya rasa cinta tanah air pada kalangan remaja


a. Remaja merupakan aset terkuat yang dimiliki negara untuk merombak masa depan
Indonesia menjadi lebih maju. Mereka dalam rentang usia 12 sampai 21 tahun
cenderung memiliki perilaku untuk mencari jati diri dengan mencontoh segala
kejadian di lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, peluang ini perlu dimanfaatkan
dengan baik oleh kita sendiri sebagai warga negara Indonesia untuk membentuk
karakter pemuda yang memiliki rasa cinta tanah air yang kuat dan berbanding
lurus dengan moral yang mencerminkan sikap bela negara yang tinggi.
b. Pemerintah juga perlu meningkatkan sosialisasi kepada generasi muda mengenai
pentingnya bela negara dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia dan mewaspadai paham-paham yang mampu merusak keutuhan bangsa
Indonesia. Hal ini dapat dilakukan melalui seminar-seminar dan dialog kebangsaan
dengan tujuan membuat pola pikir kebangsaan pada diri generasi muda sebagai
warga negara.
c. Pemerintah juga bisa memberikan sosialisasi kepada remaja untuk dapat
mencerminkan rasa cinta tanah air di era pandemi ini adalah dengan ikut andil
dalam penyeberan informasi tentang kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah
dan juga bisa dengan membantu masyarakat yang masih belum paham dengan
teknologi untuk memasaran jualannya secara online baik melalui sosial media
ataupun e-commerse.

2. Banyaknya orang atau oknum


3. yang tidak mempedulikan rasa kebersamaan untuk saling berjuang melawan pandemi
a. Menindak tegas orang atau oknum yang mengambil keuntungan pribadi di saat
pandemi

V. STRATEGI KEBIJAKAN

1. Kurangnya rasa cinta tanah air pada kalangan remaja


a. Menguatkan kembali patriotisme di level pendidikan formal. Muatan nilai-nilai
pancasila wajib diberikan dan diamalkan di semua level pendidikan formal
pandangan yang tepat.
b. Pengetahuan sejarah tentang pahlawan kemerdekaan Indonesia wajib diajarkan
kembali pada peserta didik disemua jenjang pendidikan formal. Hal ini diharapkan
generasi muda dapat mengetahui dan memahami begitu besar jasa para pahlawan
kemerdekaan untuk menjadikan Indonesia menjadi negara berdaulat.
c. Menerapkan pendidikan karakter yang dilakukan oleh KH Dewantara. Pendidikan
karakter tersebut menitik beratkan pada sains, kebudayaan, dan religi dalam upaya
memperluas budi pekerti serta kemanusiaan.
d. Pendekatan budaya populer. Seperti menyelipkan unsur patriotisme dalam
kegiatan olahraga, musik, kompetisi pendidikan, dan masih banyak kegiatan
lainnya.

2. Banyaknya oknum oknum yang tidak mempedulikan rasa kebersamaan untuk saling
berjuang melawan pandemik
a. Dikeluarkannya undang-undang atas segala penyimpangan dalam menanggapi
pandemik covid-19

Anda mungkin juga menyukai