Anda di halaman 1dari 12

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

OPERASI BERBASIS BINGKAI, IMAGE BLENDING, IMAGE


SUBSTRACTION, OPERASI BOOLEAN

NAMA: YUDHA ARNANDA

NPM: 163510511

DOSEN PENGAMPU: Ana Yulianti, ST., M.Kom

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
TP:2018/19

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya atas kuasa ALLAH SWT karena dengan rahmat, karunia, serta taufik
dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah tentang “Operasi Berbasis Bingkai,
Image Blending, Image Substraction, dan Operasi Boolean” ini. Saya juga berterima kasih
kepada Ibu Ana Yulianti, ST., M.Kom selaku dosen mata kuliah Pengolahan Citra Digital di
Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Islam Riau yang telah
memberikan kepercayaan kepada saya untuk mengerjakan tugas ini.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai Operasi Berbasis Bingkai, Image Blending, Image
Substraction, dan Operasi Boolean. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna
bagi saya sendiri maupun bagi pembaca. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan. Saya juga memohon kritik dan saran yang
membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.

Pekanbaru, April 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ....................................................................................................................... 1


1.2. Ruang Lingkup ....................................................................................................................... 1
1.3. Tujuan dan Manfaat ............................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 2

2.1. Pengertian Operasi Berbasis Bingkai ................................................................................. 2


2.1.1. Operasi Aritmatik ....................................................................................................... 2
2.1.2. Operasi Logika ........................................................................................................... 4
2.2. Penggabungan Citra (Image Blending) ............................................................................... 6
2.3. Image Substraction ................................................................................................................ 6
2.4. Operasi Boolean ..................................................................................................................... 6

BAB III PENUTUP ................................................................................................................... 8

3.1 Kesimpulan .............................................................................................................................. 8


3.2 Saran ......................................................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Pengolahan citra digital merupakan salah satu subjek dari teknologi informasi yang
sangat menarik saat ini. Proses pengolahan citra digital bertujuan untuk memanipulasi dan
menganalisis citra dengan bantuan komputer. Pengolahan citra digital dapat
dikelompokkan ke dalam dua jenis kegiatan yaitu memperbaiki kualitas suatu gambar dan
mengolah informasi yang terdapat pada suatu gambar untuk keperluan pengenalan objek
secara otomatis.

Di dalam dunia multimedia dalam penyajian datanya tentu tidak hanya dalam bentuk
teks atau tulisan saja, tetapi juga terdapat gambar (citra), video, dan audio. Citra (image)
sebagai salah satu komponen multimedia memegang satu peranan sangat penting sebagai
bentuk informasi visual. Citra memiliki karakteristik yang tidak dimiliki oleh data teks,
yaitu citra kaya dengan informasi. Ada sebuah pribahasa yang berbunyi, “a picture is more
than a thousand words” yang mempunyai makna: sebuah gambar lebih bermakna dari
seribu kata, yang maksudnya sebuah gambar dapat memberikan informasi yang lebih
banyak daripada informasi tersebut disajikan dalam bentuk kata-kata (tekstual).

Oleh karena itu saya ingin membuat makalah tentang pengolahan citra dengan materi
Operasi Berbasis Bingkai, Image Blending, Image Substraction, dan Operasi Boolean.
Dalam tugas ini saya membahas materi tersebut untuk mendalami pengetahuan saya agar
dapat berguna untuk ke depannya.

1.2. Ruang lingkup

Konsep Operasi Berbasis Bingkai, Image Blending, Image Substraction, dan Operasi
Boolean

1.3. Tujuan dan Manfaat

Mempelajari karakteristik Operasi Berbasis Bingkai, Image Blending, Image


Substraction, dan Operasi Boolean.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Operasi Berbasis Bingkai

Operasi berbasis bingkai adalah operasi yang melibatkan 2 buah citra atau lebih dan
menghasilkan sebuah citra keluaran yang merupakan hasil operasi matematis (Achmad,
2005).
Operasi berbasis bingkai antara citra A dan citra B akan menghasilkan citra C, yang
persamaannya dapat dituliskan sebagai berikut:

C(x,y) = A(x,y) op B(x,y)

Dimana op adalah operator yang menghubungkan kedua citra tersebut. Operasi berbasis
bingkai juga dapat melibatkan N buah citra A1 sampai dengan AN yang persamaannya dapat
dituliskan sebagai berikut:

C(x,y) = A1(x,y) op A2(x,y) op A3(x,y) ... op AN(x,y)

Berdasarkan operator yang dipakai, operasi berbasis bingkai meliputi operasi aritmatik
dan operasi logika.

2.1.1. Operasi Aritmatik

Operasi aritmatik biasanya diterapkan terhadap citra keabuan dan warna.


Berdasarkan operator aritmatika yang umum digunakan terdapat empat operasi
aritmatika yang dapat dirumuskan sebagai berikut:

a. Penjumlahan Dua Buah Citra

Persamaan yang digunakan adalah:

C(x,y) = A(x,y) + B(x,y) ............................................................

C adalah citra baru yang intensitas setiap pixel-nya adalah jumlah dari
intensitas pada A dan B. Jika hasil penjumlahan intensitas lebih besar dari 255 maka
intensitasnya akan dibulatkan menjadi 255.

Operasi penjumlahan citra dapat digunakan untuk mengurangi pengaruh derau


(noise) di dalam data, dengan cara merata-ratakan derajat keabuan setiap piksel dari
citra yang sama yang diambil berkali-kali.

Salah satu contoh penjumlahan dua buah citra adalah penggabungan citra
dilakukan dengan cara menimpakan (superimpose) sebuah citra pada citra yang
lain. Penggabungan citra dapat diberi bobot masing-masing. Rumus untuk
penggabungan dua buah citra adalah

2
C(x,y) = wA * A(x,y) + wB * B(x,y) ............................................

dengan wA * dan wB adalah bobot untuk citra A dan citra B. Biasanya nilai total
dari bobot untuk sebuah lokasi piksel adalah 1, sehingga

wB = 1 – wA ..............................................................................
B

b. Pengurangan Dua Buah Citra

Persamaan yang digunakan adalah:

C(x,y) = A(x,y) - B(x,y) ..............................................................

C adalah citra baru yang intensitas setiap pixel-nya adalah selisih dari intensitas
pada A dan B. Ada kemungkinan hasil operasi ini menghasilkan nilai negatif, oleh
karena itu, operasi pengurangan citra perlu melibatkan operasi clipping.

Pengurangan citra dapat digunakan untuk mendeteksi perubahan yang terjadi


selama selang waktu tertentu bila dua buah citra yang diambil adalah citra dari
adegan yang sama. Teknik semacam ini dipakai pada moving images.

c. Perkalian Citra

Persamaan yang digunakan adalah:

C(x,y) = A(x,y) * B(x,y) ...........................................................

C adalah citra baru yang intensitas setiap pixel-nya adalah hasil perkalian dari
intensitas pada A dan B.

Perkalian citra sering digunakan untuk mengoreksi kenirlanjaran sensor dengan


cara mengalikan matrik citra dengan matrik koreksi. Jadi dalam hal ini A adalah
citra sedangkan B adalah matrik koreksi. Hasil operasi mungkin akan bernilai rill,
sehingga semua nilai dibulatkan ke nilai bulat terdekat. Nilai maksimumnya adalah
255.

d. Penjumlahan/Pengurangan Citra Dengan Skalar

Persamaan yang digunakan adalah:

B(x,y) = A(x,y) + c ...................................................................

Penjumlahan citra A dengan skalar c adalah menambah setiap piksel di dalam


citra dengan sebuah skalar c, dan menghasilkan citra baru B yang intensitasnya
lebih terang daripada A. Kenaikan intensitas sama untuk seluruh piksel, yaitu c.

Pengurangan citra A dengan skalar c adalah mengurangkan setiap piksel di


dalam citra dengan sebuah skalar c, dan menghasilkan citra baru B yang

3
intensitasnya lebih gelap daripada A. Penurunan intensitas sama untuk seluruh
pixel, yaitu c. Contoh operasi penjumlahan/pengurangan citra dengan sebuah skalar
adalah operasi pencerahan citra.

e. Perkalian/Pembagian Citra Dengan Skalar

Persamaan yang digunakan adalah:

B(x,y) = c . A(x,y) ....................................................................

B(x,y) = A(x,y) / c ...................................................................

Perkalian citra A dengan skalar c menghasilkan citra baru B yang


intensitasnya lebih terang daripada A. Kenaikan intensitas setiap piksel sebanding
dengan c. Operasi perkalian citra dengan skalar dipakai untuk kalibrasi kecerahan
(callibration of brightness).

Pembagian citra A dengan skalar c menghasilkan citra baru B yang


intensitasnya lebih gelap daripada A. Penurunan intensitas setiap pixel sebanding
dengan c. Operasi pembagian citra dengan skalar dipakai untuk normalisasi
kecerahan (normalization of brightness).

2.1.2. Operasi Logika

Operasi logika juga dapat dilakukan terhadap dua atau lebih citra. Beberapa
operasi logika yang sering dipergunakan adalah:

a. Operasi Logika AND

Persamaan yang digunakan adalah:

C(x,y) = A(x,y) AND B(x,y) ....................................................

Gambar 2.9. Citra hasil operasi logika AND

Jika A adalah citra dengan gambar persegi panjang dan B adalah citra dengan
gambar persegi maka setelah kedua citra tersebut dioperasikan dengan
menggunakan operasi logika AND maka citra hasil operasi yang didapat adalah
citra persegi panjang yang merupakan perpotongan kedua citra tersebut.
b. Operasi Logika OR

Persamaan yang digunakan adalah:

4
C(x,y) = A(x,y) OR B(x,y) .......................................................

Gambar 2.10. Citra hasil operasi logika OR

Jika A adalah citra dengan gambar persegi panjang dan B adalah citra dengan
gambar persegi maka setelah kedua citra tersebut dioperasikan dengan
menggunakan operasi logika OR maka citra hasil operasi yang didapat adalah citra
poligon yang merupakan perpaduan kedua citra tersebut.

c. Operasi Logika XOR

Persamaan yang digunakan adalah:

C(x,y) = A(x,y) XOR B(x,y) .....................................................

Gambar 2.11. Citra hasil operasi logika XOR

Jika A adalah citra dengan gambar persegi panjang dan B adalah citra dengan
gambar persegi maka setelah kedua citra tersebut dioperasikan dengan
menggunakan operasi logika XOR maka citra hasil operasi yang didapat adalah
citra poligon yang berlubang dibagian tengah yang merupakan hasil perpaduan
kedua citra tersebut.

d. Operasi Logika NOT

Persamaan yang digunakan adalah:

C(x,y) = NOT A(x,y) ..............................................................

Gambar 2.12. Citra hasil operasi logika NOT

Jika A adalah citra dengan gambar persegi panjang maka setelah citra tersebut
dioperasikan dengan menggunakan operasi logika NOT maka citra hasil operasi
yang didapat adalah sebuah citra yang berlubang di bagian persegi panjang. Hasil
yang terbentuk merupakan komplemen dari citra awal.

5
2.2. Penggabungan Citra (Image Blending)

Penggabungan citra dilakukan dengan cara menimpakan (superimpose) sebuah citra


pada citra yang lain. Operasi yang sesungguhnya adalah dengan melakukan operasi
penjumlahan terhadap citra yang ada dengan bobot masing-masing Rumus untuk
penggabungan 2 buah citra adalah:

C(x,y) = wA * A(x,y) + wB * B(x,y)

Dengan wA dan wB adalah bobot untuk citra A dan B, biasanya nilai total dari bobot
untuk sebuah lokasi piksel adalah 1

Contoh Image Blending

2.3. Image Substraction

Image Subtraction adalah proses dimana nilai numerik digital dari satu piksel atau
seluruh gambar dikurangkan dari gambar lain. Hal ini terutama dilakukan untuk meratakan
bagian gambar yang tidak rata seperti setengah gambar yang memiliki bayangan di atasnya
atau mendeteksi perubahan di antara dua gambar. Deteksi perubahan ini dapat digunakan
untuk mengetahui apakah ada sesuatu dalam gambar yang dipindahkan

2.4. Operasi Boolean

Operasi Boolean mempunyai terapan yang penting pada pemrosesan morfologi pada
citra biner. Pada citra biner, operasi not dapat digunakan untuk menentukan komplemen
dari citra biner. Berikut adalah rumus Operasi Boolean:

C(x, y) = A(x, y) and B(x, y),

C(x, y) = A(x, y) or B(x, y),

C(x, y) = not A(x, y).

6
Dalam notasi Bahasa C, ketiga operasi di atas ditulis sebagai:

C[x][y]=A[x][y]&B[x][y]

C[x][y]=A[x][y]|B[x][y]

C[x][y]=!A[x][y]

(Citra Asli) (Penggunaan Not)

7
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
1. Operasi Berbasis Bingkai disebut juga Operasi Multi Image, yaitu operasi
pengolahan terhadap lebih dari satu obyek citra dan menghasilkan sebuah citra
keluaran yang merupakan hasil operasi matematis.
2. Image Blending adalah penggabungan citra yang dilakukan dengan cara
menimpakan (superimpose) sebuah citra pada citra yang lain.
3. Image Subtraction adalah proses dimana nilai numerik digital dari satu piksel atau
seluruh gambar dikurangkan dari gambar lain.
4. Operasi Boolean mempunyai terapan yang penting pada pemrosesan morfologi
pada citra biner.

3.2. Saran
Dengan adanya materi di atas, kita masih harus memahami lagi tentang
pengolahan citra digital, masih banyak materi tentang pengolahan citra digital saat ini.
Dengan adanya kemajuan teknologi kita sebagai sumber daya manusia harus bisa
mengelola teknologi tersebut, sehingga teknologi tersebut dalam hal ini citra digital
dapat sangat bermanfaat dalam kehidupan manusia.

8
DAFTAR PUSTAKA

Maharani, Ratih. 2007. Penambahan Frame dan Background pada Sebuah Citra Foto.
Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

https://en.m.wikipedia.org/wiki/image_subtraction (Diakses pada tanggal 2 April


2019)

Anda mungkin juga menyukai