Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

OPERASI ARITMATIK DAN GEOMETRI PADA CITRA

Disusun Oleh ;

Kelompok 9

ALDI PRANATA 17.01.071.008


ANDRIANSYAH 17.01.071.010
ADRIAN JULIAN PRATAMA 17.01.071.006
ANANDA BAKTI DARMAWAN 17.01.071.009

PROGRAM STUDI INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TEKNOLOGI SUMBAWA
2019
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala Tuhan Yang Maha Kuasa
atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang
sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu
acuan, petunjuk,, maupun pedoman bagi pembaca serta harapan kami semoga
makalah ini membantu menambah pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca.

Kami sadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan karena
pengetahuan yang kami miliki masih sangat kurang. Oleh kerena itu, kami
harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini kedepannya.

Sumbawa, 22 November 2019

Penuyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................
1.1 Latar Belakang......................................................................................
1.2 Rumusan masalah..................................................................................
1.3 Maksud dan Tujuan…………………………………………………...
1.4 Manfaat……………………………………………………………….
BAB 2 PEMBAHASAN.........................................................................................
2.1 Pengertian Citra......................................................................................
2,2 Pengertian Pengolahan Citra Digital.......................................................
2.3 Kelebihan dan kekurangan……………………………………………..
2.4 Operasi Aritmatika..................................................................................
2.5 Operasi Geometri...................................................................................
2.6 Impelementasi Operasi Pengolahan Citra……………………….........
BAB 3 PENUTUP.................................................................................................
3.1 Kesimpulan.........................................................................................
3.2 Saran…………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengolahan citra adalah salah satu cabang dari ilmu informatika.
Pengolahan citra berkutat pada usaha untuk melakukan transformasi
suatu citra/gambar menjadi citra lain dengan menggunakan teknik tertentu.
Pengolahan citra merupakan bidang yang bersifat multidisiplin, yang
terdiri dari banyak aspek, antara lain fisika, elektronika, matematika,
seni, dan teknologi komputer. Pengolahan citra (image
processing) memiliki hubungan yang sangat erat dengan disiplin ilmu
yang lain. Jika sebuah disiplin ilmu dinyatakan dengan bentuk proses
suatu input menjadi output, maka pengolahan citra memiliki input berupa
citra serta output juga berupa citra.

Dalam pembahasan pengolahan citra digital terdapat salah satu


sub-bab operasi-operasi dasar pengolahan citra digital. Maka penulis
berinisiatif untuk mengangkat tema tersebut sebagai bahan makalah
matakuliah Pengolahan Citra Digital tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan
masalah makalah ini adalah apa saja yang dipelajari dalam sub bab
operasi-operasi dasar pengolahan citra digital?
1.3 Maksud dan Tujuan
Tujuan dari makalah ini untuk memenuhi tugas matakuliah
pengolahan citra,sekaligus untuk mempelajari sub bab operasi-operasi
dasar pengolahan citra digital.
1.4 Manfaat
Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah sebagai bahan
referensi kepada rekan-rekan mahasiswa untuk pengembangan materi ini
lebih lanjut dikemudian hari.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Citra


Menurut Kamus Webster Citra (image) adalah suatu representasi,
kemiripan, atau imitasi dari suatu objek atau benda. Citra adalah suatu
representasi, kemiripan, atau imitasi dari suatu objek atau benda. Citra dapat
dikelompokan menjadi citra tampak(foto, lukisan dll) dan citra tak tampak(citra).
Diantara jenis-jenis citra tersebut, hanya citra yang dapat diolah menggunakan
komputer. Setiap citra mempunyai beberapa karakteristik, antara lain ukuran
citra, resolusi, dan format nilainya. Umumnya citra berbentuk persegi panjang
yang memiliki lebar dan tinggi tertentu.

2.2 Pengertian Citra Digital

Agar citra yang mengalami gangguan mudah diinterpretasi(baik oleh


manusia maupun mesin), maka citra tersebut perlu dimanipulasi menjadi citra lain
yang kualitasnya lebih baik. Bidang studi yang menyangkut hal ini adalah
pengolahan citra (image processing). Pengolahan citra adalah pemrosesan citra,
khususnya dengan menggunakan komputer, menjadi citra yang kualitasnya lebih
baik.

2.3 Kelebihan dan Kekurangan Citra

2.3.1 Kelebihan

a) memperbaiki kualitas gambar, dilihat dari aspek radiometric dan aspek


geometric. Aspek radiometric terdiri dari peningkatan kontras,
restorasi citra, transformasi warna sedangkan aspek geometric terdiri
dari rotasi, skala, translasi, trnsformasi geometric).
b) melakukan proses penarikan informasi atau deskripsi obyek atau
pengenalan obyek yang terkandung pada citra.
c) melakukan pemilihan citra ciri (feature images) yang optimal untuk
tujuan analisis.
d) melakukan kompresi atau reduksi data untuk tujuan penyimpanan data,
transmisi data, dan waktu proses data.

2.3.2 Kekurangan

Meskipun sebuah citra kaya informasi, namun


seringkali citra yang kita miliki mengalami penurunan mutu (degradasi),
misalnya mengandung cacat atau derau ( noise ), warnanya terlalu
kontras, kurang tajam, kabur ( blurring ), dan sebagainya. Tentu saja citra
semacam ini menjadi lebih sulit diinterpretasi karena informasi yang
disampaikan oleh citra tersebut menjadi berkurang.

2.4 Operasi Aritmatika

Operasi aritmetika terbagi menjadi empat jenis operasi yaitu penjumlahan,


pengurangan, penjumlahan dengan skalar, pengurangan dengan skalar, perkalian,
dan pembagian.

a. Penjumlahan dua buah citra, dengan rumus: C(x, y) = A(x, y) + B(x, y)


b. Pengurangan dua buah citra, dengan rumus: C(x, y) = A(x, y) – B(x, y)
c. Penjumlahan citra dengan skalar, dengan rumus: C(x, y) = A(x, y) + c
d. Pengurangan citra dengan skalar, dengan rumus: C(x, y) = A(x, y) – c
e. Perkalian, dengan rumus: C(x, y) = A(x, y) B(x, y)
f. Perkalian citra dengan skalar, dengan rumus: C(x, y) = A(x, y) .c
g. Pembagian citra dengan skalar, dengan rumus: C(x, y) = A(x, y) / c

2.5 Operasi Geometri


Pada operasi geometri mengakibatkan perubahan koordinat pixel
sedangkan nilai intensitasnya tetap sama.Yang termasuk ke dalam operasi
geometri yaitu translasi, pencerminan (flipping), rotasi/pemutaran
(rotating), pemotongan (cropping), penskalaan (scaling/zooming).
a. Translasi
Translasi yaitu pergeseran sehingga terjadi perubahan koordinat. Rumus
translasi sebagai berikut:
x’ = x + m
y’ = y + n
Keterangan:
m=besar pergeseran dalam arah x
n =besar pergeseran dalam arah y
maka didapat,
B(x,y)=A(x+m,y+n)
dengan A sebagai citra semula dan B sebagai citra hasil translasi.

b. Pencerminan (flipping)
Flipping terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:
- Horizontal: pencerminan terhadap sumbu y
B(x,y)=A(N-x,y)
- Vertikal: pencerminan terhadap sumbu x
B(x,y) = A(x,M-y)
- Titik asal
B(x,y)=A(N-x, M-y)
dengan N sebagai jumlah kolom citra dan M sebagai jumlah baris citra.

c. Rotasi/pemutaran (rotating)
Rumus untuk operasi rotasi pada citradengan asumsi өberlawanan arah
jarum jam, yaitu:
x’=x cos(ө) –y sin(ө)
y’=x sin(ө) + y cos(ө)
maka didapat,
A(x,y)=B(x cos(ө) –y sin(ө), x sin(ө) + y cos(ө))
dengan A sebagai citra semula dan B sebagai citra hasil rotasi.

d. Pemotongan (cropping)
Cropping memiliki rumus sebagai berikut,
x’ = x –xL untuk x = xL sampai xR
y’ = y –yT untuk y = yT sampai yB
(xL,yT) dan (xR,yB) adalah koordinat titik pojok kiri atas dan pojok kanan
bawah citra yang akan di-crop.Ukuran citra menjadi :
w’ = xR –xL
h’ = yB –YT
e. Penskalaan (scaling/zooming)
Rumus penskalaan citra:
x’=sx.x
y’=sy.y
sx dan sy adalah faktor penyekalaan, masing-masing dalam arahx dan y.
Maka didapat:
B(x’,y’)=B(sx.x, sy.y)=A(x,y)
Dengan A sebagai citra semula dan B sebagai citra hasil penskalaan.

2.6 Implementasi Operasi Pengolahan Citra

Operasi-operasi yang dilakukan di dalam pengolahan citra banyak ragamnya.


Namun, secara umum, operasi pengolahan citra dapat diklasifikasikan dalam
beberapa jenis sebagai berikut:

2.6.1. Perbaikan kualitas citra (image enhancement)

Jenis operasi ini bertujuan untuk memperbaiki kualitas citra dengan


cara memanipulasi parameter-parameter citra. Dengan operasi ini, ciri-ciri
khusus yang terdapat di dalam citra lebih ditonjolkan.
 Contoh-contoh operasi perbaikan citra:
a) perbaikan kontras gelap/terang
b) perbaikan tepian objek (edge enhancement)
c) penajaman (sharpening)
d) pemberian warna semu (pseudocoloring)
e) penapisan derau (noise filtering)

2.6.2 Pemugaran citra (image restoration).

Operasi ini bertujuan menghilangkan/meminimumkan cacat pada


citra.Tujuan pemugaran citra hampir sama dengan operasi perbaikan
citra.Bedanya, pada pemugaran citra penyebab degradasi gambar
diketahui.

 Contoh-contoh operasi pemugaran citra:


a) penghilangan kesamaran (deblurring).
b) penghilangan derau (noise)

2.6.3. Pemampatan citra (image compression).

Jenis operasi ini dilakukan agar citra dapat direpresentasikan dalam


bentukyang lebih kompak sehingga memerlukan memori yang lebih
sedikit. Halpenting yang harus diperhatikan dalam pemampatan
adalah citra yang telahdimampatkan harus tetap mempunyai kualitas
gambar yang bagus.

2.6.4. Segmentasi citra (image segmentation).

Jenis operasi ini bertujuan untuk memecah suatu citra ke dalam


beberapasegmen dengan suatu kriteria tertentu. Jenis operasi ini
berkaitan erat denganpengenalan pola.

2.6.5. Pengorakan citra (image analysis).


Jenis operasi ini bertujuan menghitung besaran kuantitif dari citra
untukmenghasilkan deskripsinya. Teknik pengorakan citra
mengekstraksi ciri-ciritertentu yang membantu dalam identifikasi
objek. Proses segmentasikadangkala diperlukan untuk melokalisasi
objek yang diinginkan darisekelilingnya.

 Contoh-contoh operasi pengorakan citra:


a) Pendeteksian tepi objek (edge detection)
b) Ekstraksi batas (boundary)
c) Representasi daerah (region)

2.6.6 Rekonstruksi citra (image reconstruction)

Jenis operasi ini bertujuan untuk membentuk ulang objek dari


beberapa citrahasil proyeksi. Operasi rekonstruksi citra banyak
digunakan dalam bidang medis. Misalnya beberapa
foto rontgen dengan sinar X digunakan untukmembentuk ulang
gambar organ tubuh.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan Operasi Aritmatika pada
citra terbagi menjadi empat jenis operasi yaitu penjumlahan, pengurangan,
penjumlahan dengan skalar, pengurangan dengan skalar, perkalian, dan
pembagian. Sedangkan untuk operasi Geometri terdiri dari translasi,
pencerminan (flipping), rotasi/pemutaran (rotating), pemotongan (cropping),
penskalaan (scaling/zooming).

3.2 SARAN
Dalam penulisan makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu
penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca
untuk meningkatkan kualitas dari isi makalah ini dikemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA

Oktaviani, Rika. 2014. Operasi –Operasi Dasar Pengolahan Citra Digital. Ilmu
Komputer
Sangian, Hesky. 2012. Pengolahan Citra. Manado
Febrianti, Yustika. 2015. OPERASI – OPERASI DASAR PENGOLAHAN CITRA
DIGITAL. Informatika.

Anda mungkin juga menyukai