MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Pengolahan Citra
FAJAR SIDIQ
12180181
Jakarta
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah berkenan
memberi petunjuk dan kekuatan kepada penulis sehingga makalah, “Pengolahan Citra” ini
dapat diselesaikan.
Makalah ini disusun dan dibuat bertujuan agar dapat menambah pengetahuan dan
wawasan penulis dalam mengolah suatu citra dan juga sebagai salah satu tugas dari mata
kuliah Pengolahan Citra.
Makalah ini sangatlah jauh dari kesempurnaan, untuk itu sebagai penulis saya mohon
kritik dan saran yang membangun untuk menjadi lebih baik di hari esok.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Pengolahan citra adalah salah satu cabang dari ilmu informatika. Pengolahan citra
berkutat pada usaha untuk melakukan transformasi suatu citra/gambar menjadi citra lain
dengan menggunakan teknik tertentu. Pengolahan citra merupakan bidang yang bersifat
multidisiplin, yang terdiri dari banyak aspek, antara lain fisika, elektronika, matematika, seni
dan teknologi komputer. Pengolahan citra (image processing) memiliki hubungan yang
sangat erat dengan disiplin ilmu yang lain. jika sebuah ilmu disiplin ilmu dinyatakan dengan
bentuk proses suatu input menjadi output, maka pengolahan citra memiliki input berupa citra
serta output juga berupa citra.
1. Citra
Citra adalah suatu representasi, kemiripan, atau imitasi dari suatu objek atau benda.
Citra dapat dikelompokan menjadi citra tampak (foto, lukisan dll) dan citra tak
tampak (citra). Diantara jenis-jenis citra tersebut, hanya citra yang dapat diolah
menggunakan komputer. Setiap citra mempunyai beberapa karakteristik, antara
lain ukuran citra, resolusi, dan format nilainya. Umumnya citra berbentuk persegi
panjang yang memiliki lebar dan tinggi tertentu.
1 2 3
4 5 6
y
7 8 9
10 11 12
2
satuan yang digunakan adalah dpi. Makin besar resolusi makin banyak titik yang
terkandung dalam citra dengan ukuran fisik yang sama, sehingga hal ini
memberikan efek pemampatan citra menjadi semakin halus.
3
Derau (Noise) adalah gambar atau piksel yang mengganggu kualitas citra. Derau
dapat disebabkan oleh gangguan fisis(optik) pada alat akuisisi maupun secara
disengaja akibat proses pengolahan yang tidak sesuai. Contohnya adalah bintik
hitam atau putih yang muncul secara acak yang tidak diinginkan di dalam citra.
bintik acak ini disebut dengan derau salt & pepper.
Operasi yang dilakukan untuk mentransformasikan suatu citra menjadi citra lain
dapat dikategorikan berdasarkan tujuan transformasi maupun cakupan operasi yang
dilakukan terhadap citra.
Berdasarkan tujuan transformasi operasi pengolahan citra dikategorikan sebagai
berikut :
a. Peningkatan Kualitas Citra (Image Enhancement)
Operasi peningkatan kualitas citra bertujuan untuk meningkatkan fitur tertentu
pada citra.
4
b. Pemulihan Citra (Image Restoration)
Operasi pemulihan citra bertujuan untuk mengembalikan kondisi citra pada
kondisi yang diketahui sebelumnya akibat adanya pengganggu yang
menyebabkan penurunan kualitas citra.
5
Jenis-jenis teks :
a. Plain Text (Unformatted Text)
b. Formatted Text (Rich Text Format)
c. Hypertext
2. Gambar (Image)
Merupakan suatu representasi spatial dari suatu obyek, dalam pandangan 2D atau
3D.Gambar digital merupakan suatu fungsi dengan nilai-nilai yang berupa
intensitas cahaya pada tiap-tiap titik pada bidang yang telah diquantisasikan
(diambil sampelnya pada interval diskrit).
Format File Gambar :
a. Bitmap (.BMP)
b. Joint Photographic Expert Group (.JPEG/JPG)
c. Graphics Interchange Format (.GIF)
d. Portable Network Graphics (.PNG)
3. Grafik (Graphics)
Ada 2 jenis grafik :
a. Raster, dimana setiap pixel didefinisikan secara terpisah.
b. Vector, dimana formula matematika digunakan untuk menggambar graphics
rimitives (garis, kotak, lingkaran,elips, dll) dan menggunakan attributnya.
6
e. Konvolusi
Algoritma, proses padding pada batas citra.
f. Segmentasi Citra
Operasi pengambangan.
Operasi dasar yang akan dibahas pada makalah ini adalah Penjumlahan Citra,
Pengurangan Citra, Operaasi AND, Operasi OR dan Operasi NOT.
1. Pengurangan Citra
Pengurangan citra adalah operasi saling mengurangkan dua matriks yang
berukuran sama. Secara umum, persamaannya adalah sebagai berikut :
C(x,y) = A(x,y) - B(x,y)
C adalah citra baru yang intensitas tiap pikselnya adalah selisih dari intensitas tiap
piksel pada matriks A dan matriks B.
Source code : A =
double(imread('cameraman.tif'));
B = double(imread('rice.png'));
[r1 c1] = size(A);
[r2 c2] = size(B);
if (r1 == r2) && (c1 == c2)
for x = 1 : r1
for y = 1 : c1
C(x,y) = A(x,y) - B(x,y);
end
end
end
C = clipping(C);
figure, imshow(uint8(C));
Hasil Tampilan :
7
Gambar Operasi pengurangan dua buah citra
2. Penjumlahan Citra
Penjumlahan citra adalah operasi menjumlahkan dua matriks yang berukuran sama.
Secara umum, persamaannya adalah sebagai berikut :
C(x,y) = A(x,y) + B(x,y)
C adalah citra baru yang intensitas tiap pikselnya adalah jumlah dari intensitas tiap
piksel pada matriks A dan matriks B.
Source code : A = double(imread('cameraman.tif'));
B = double(imread('rice.png'));
[r1 c1] = size(A);
[r2 c2] = size(B);
if (r1 == r2) && (c1 == c2)
for x = 1 : r1
for y = 1 : c1
C(x,y) = A(x,y) + B(x,y);
end
end
end
C = clipping(C);
figure, imshow(uint8(C));
Hasil Tampilan :
8
Gambar Operasi penjumlahan dua buah citra
Perlu diingat bahwa syarat penjumlahan dua buah
matriks adalah ukuran kedua matriks harus sama. Jika
hasil penjumlahan intensitas lebih besar dari 255, maka
intensitasnya dibulatkan ke 255.
3. Operasi AND
Di bawah ini adalah Tabel kebenaran logika AND
A B A and B
0 0 0
0 1 0
1 0 0
1 1 1
Source code :
A = not(imread('logika1.bmp'));
B = not(imread('logika2.bmp'));
[r1 c1] = size(A);
[r2 c2] = size(B);
for x = 1 : r1
for y = 1 : c1
C(x,y) = and(A(x,y),B(x,y));
end
9
end
figure, imshow(C);
Hasil Tampilan:
4. Operasi OR
Tabel 1.2 Tabel kebenaran logika OR
A B A or B
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 1
Source code :
A = not(imread('logika1.bmp'));
B = not(imread('logika2.bmp'));
[r1 c1] = size(A);
[r2 c2] = size(B);
for x = 1 : r1
for y = 1 : c1
C(x,y) = or(A(x,y),B(x,y));
end
end
figure, imshow(C);
Hasil Tampilan:
10
Gambar Operasi logika OR pada citra
5. Operasi NOT
Tabel 1.2 Tabel kebenaran logika OR
A NOT ( C )
0 1
0 1
1 0
1 0
Source code :
A = imread('logika1.bmp');
[r1 c1] = size(A);
for x = 1 : r1
for y = 1 : c1
C(x,y) = not(A(x,y));
end
end
figure, imshow(C);
Hasil Tampilan:
Gambar Operasi logika OR pada citra
11
2.4 Perbaikan Kualitas Citra
Operasi-operasi yang digolongkan sebagai perbaikan kualitas citra cukup beragam
antara lain, pengubahan kecerahan gambar (image brightness), peregangan kontras (contrast
stretching), perataan histogram (histogram equalization), pelembutan citra (image
smoothing), penajaman (sharpening) tepi (edge), pewarnaan semu (pseudocolouring),
pengubahan geometrik, dan sebagainya. Perbaikan Kualiatas Citra yang akan dibahas pada
laporan ini adalah pencerahan citra dan peregangan kontras (Murinto,2004).
12
2.6 Peregangan Kontras (Contrast Stretching)
Kontras menyatakan sebaran terang (lightness) dan gelap (darkness) di dalam sebuah
gambar. Citra dikelompokkan ke dalam tiga kategori kontras : citra kontras-rendah (low
contrast), citra kontras-bagus (good contrast atau normal contrast), dan kontras-tinggi (high
contrast). Ketiga kategori ini umumnya dibedakan secara intuitif.
Citra dengan kontras rendah ditandai dengan sebagian besar komposisi citranya terang
atau sebagian besar gelap. Histogramnya memperlihatkan sebagian derajat keabuannya
berkelompok bersama. Jika pengelompokkan pixelnya dibagian kiri, maka citranya
cenderung gelap. Begitu juga sebaliknya jika pengelolmpokkan pixelnya dibagian kanan,
maka citra akan cenderung terang.Citra yang memiliki kontras rendah dapat terjadi karena
kurangnya pencahayaan, kurangnya bidang dinamika dari sensor citra, atau kesalahan setting
pembuka lensa pada saat pengambilan citra. Citra dengan kualitas rendah dapat diperbaiki
kualitasnya dengan operasi contrast stretching (Murinto,2004).
Proses contrast stretching termasuk proses perbaikan citra yang bersifat point
processing, yang artinya proses ini hanya tergantung dari nilai intensitas (gray level) satu
pixel, tidak tergantung dari pixel lain yang ada disekitarnya. Cara kerja dari proses
peregangan kontras (contrast stretching) ini adalah :
1. Cari batas bawah pengelompokkan pixel dengan cara memindai (scan) histogram
dari nilai keabuan terkecil ke nilai keabuan terbesar (0 sampai 255) untuk
menemukan pixel pertama yang melebihi nilai ambang pertama yang telah
dispesifikasikan.
2. Cari batas atas pengelompokkan pixel dengan cara memindai histogram dari nilai
keabuan tertinggi ke nilai keabuan terendah ( 255 sampai 0) untuk menemukan
pixel perama yang lebih kecil dari nilai ambang kedua yang dispesifikasikan.
3. Pixel – pixel yang berada di bawah nilai ambang pertama di – set sama dengan 0,
sedangkan pixel – pixel yang berada di atas nilai ambang kedua di-set sama dengan
255.
4. Pixel – pixel yang berada di antara nilai ambang pertama dan nilai ambang kedua
dipetakan (diskalakan) untuk memenuhi rentang nilai – nilai keabuan yang lengkap
( 0 sampai 255) dengan persamaan :
r – rmax
S= 𝑋 255
rmin − rmax
13
yang dalam hal ini, r adalah nilai keabuan dalam citra semula, s adalah nilai
keabuan yang baru, rmin adalah nilai keabuan terendah dari kelompok pixel, dan
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa multimedia tidak terlepas dari kehidupan
kita sehari-hari. Banyak manfaat yang kita peroleh dengan adanya multimedia dalam
pengiriman data dan informasi. Salah satu bentuk dari informasi multimedia adalah dalam
bentuk gambar. Dengan gambar kita dapat mengambil banyak sekali informasi yang bisa
disampaikan.
15
DAFTAR PUSTAKA
16