Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN KEGIATAN PENGELOLAAN

JALUR SELEKSI NASIONAL MASUK PERGURUAN


TINGGI NEGERI
(SNMPTN)
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
2015

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI


2015
BAB I PENDAHULUAN

Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) merupakan


mekanisme seleksi calon mahasiswa baru yang akan diterima pada suatu
Perguruan Tinggi Negeri. Proses SNMPTN dilakukan secara bersama-sama
oleh 62 PTN dalam suatu sistem yang terpadu dan diselenggarakan secara
serentak melalui Penjaringan Prestasi Akademik, nilai Ujian Nasional dan
Prestasi lainnya dari siswa yang bersangkutan.

Mekanisme seleksi diawali dengan pengunggahan Pangkalan Data Siswa


Sekolah (PDSS) yang dilakukan langsung oleh sekolah tempat siswa
bernaung secara berkala. Data PDSS tersebut akan dikumpulkan secara
nasional oleh panita SNMPTN Pusat yang kemudian akan diolah sesuai
dengan Perguruan Tinggi Negeri pilihan setiap siswa. Setiap siswa
diperbolehkan memilih maksimal tiga Program Studi dari maksimal dua
Perguruan Tinggi Negeri. Perguruan Tinggi Negeri yang menjadi pilihan
pertama siswa akan mendapatkan prioritas utama dalam sistem pemilihan.
Jika seorang siswa tidak lulus pada pilihan Perguruan Tinggi Negeri pilihan
pertama akan diseleksi untuk Perguruan Tinggi Negeri pilihan kedua sesuai
dengan ketersediaan kuota pada Program Studi yang dipilih.

Proses seleksi dilakukan oleh masing-masing Perguruan Tinggi Negeri yang


mengacu pada peraturan yang berlaku secara seragam dengan
mempertimbangkan Nilai Ujian Nasional, Nilai Rapot Siswa berdasarkan
mata pelajaran yang diikutkan dalam Ujian Nasional, Peringkat prestasi
siswa dikelas, Prestasi akademik lainnya, aksesibilitas dan letak geografis
sekolah siswa yang bersangkutan. Adapun besarnya persentasi dari setiap
kriteria ditentukan oleh masing-masing Perguruan Tinggi Negeri
berdasarkan peraturan yang ditetapkan oleh PTN tersebut.

Sebagai salah satu Universitas Negeri di Lingkungan Kementerian


Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Universitas Maritim Raja
Ali Haji (UMRAH) adalah salah satu Universitas Negeri baru yang juga
mempunyai peran penting bagi membantu peserta lulusan SMA sederajat
tamatan Tahun 2015 untuk melanjutkan studinya di tingkat Universitas,
tahun 2015 juga merupakan tahun keempat sebagai penyelenggara
SNMPTN. Berkaitan hal tersebut Universitas Maritim Raja Ali Haji sebagai
salah satu penyelenggara Penerimaan Mahasiswa Baru Jalur SNMPTN
memberikan kesempatan bagi lulusan tersebut agar dapat melanjutkan
kuliah di Universitas terutama bagi lulusan dari Provinsi Kepulauan Riau
yang terdiri dari 7 Kabupaten/Kota.

BAB II ORGANISASI

Pelaksanaan Kegiatan Jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi


Negeri UMRAH 2015 melibatkan banyak pihak antara lain : Kepala Sekolah,
Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota terutama di Provinsi
Kepulauan Riau, selanjutnya yang terlibat sebagai Panitia SNMPTN UMRAH
dan Panitia Sosialisasi dan Promosi SNMPTN UMRAH Tahun 2015 yang
melibatkan Rektor, Wakil Rektor I, II, Dekan, Ka.Biro Akademik
Kemahasiswaan dan Kerjasama (Ka.BAKK), Dosen dan Staff, Tim TIK
UMRAH dan lainnya. Pelaksanaan Jalur SNMPTN tahun 2015 Universitas
Maritim Raja Ali Haji secara keseluruhan berjalan dengan baik.

BAB III KEGIATAN SOSIALISASI DAN PROMOSI

1. Pendahuluan

Keberadaan UMRAH merupakan perwujudan dari komitmen pemerintahan


dalam rangka mengembangkan Provinsi Kepulauan Riau. Peran perguruan
tinggi dalam perkembangan suatu wilayah mendapatkan tempat strategis
dan dengan Tridharma nya akan menjadi pendorong percepatan
pertumbuhan pembangunan daerah, regional, dan nasional. Keberadaan
UMRAH di Kepulauan Riau yang merupakan daerah kepulauan (maritim)
dan berbatasan langsung dengan Negara tetangga seperti Malaysia dan
Singapura merupakan keunggulan strategis yang perlu di optimalkan dan
merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh UMRAH di masa depan.

Penerimaan mahasiswa baru Universitas Maritim Raja Ali Haji harus


memenuhi prinsip adil, akuntabel, transparan, dan tidak diskriminatif
dengan tidak membedakan jenis kelamin, agama, suku, ras, kedudukan
sosial, dan tingkat kemampuan ekonomi calon mahasiswa serta tetap
memperhatikan potensi calon mahasiswa dan kekhususan Perguruan
Tinggi, salah satunya adalah jalur SNMPTN. SNMPTN adalah Seleksi
Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri yang diikuti seluruh Perguruan
Tinggi Negeri (PTN) yang sudah ditetapkan oleh Majelis Rektor Peguruan
Tinggi Negeri, dalam suatu sistem yang terpadu dan ditanggung oleh
pemerintah. Peserta SNMPTN dari keluarga kurang mampu secara ekonomi
dan mempunyai prestasi akademik tinggi dan diterima di PTN berpeluang
mendapatkan bantuan biaya pendidikan selama masa studi melalui
program Bidikmisi.

Selain itu, SNMPTN dapat sebagai wahana perekat bangsa karena diikuti
oleh siswa lintas wilayah di seluruh Indonesia sehingga komunitas Bhineka
Tunggal Ika. Perguruan Tinggi sebagai penyelenggara pendidikan setelah
pendidikan menengah menerima calon mahasiswa yang berprestasi
akademik tinggi dan di prediksi akan berhasil menyelesaikan studi di
perguruan tinggi berdasarkan prestasi akademik. Siswa yang berprestasi
tinggi dan secara konsisten menunjukkan prestasinya tersebut layak
mendapatkan kesempatan untuk menjadi calon mahasiswa melalui
SNMPTN.
Dalam kerangka integrasi pendidikan menengah dengan pendidikan tinggi,
sekolah diberi peran dalam proses seleksi SNMPTN dengan asumsi bahwa
sekolah sebagai satuan pendidikan dan guru sebagai pendidik dan guru
sebagai pendidik selalu menjunjung tinggi kehormatan dan kejujuran
sebagai bagian dari prinsip pendidikan berkarakter. Dengan demikian,
sekolah berkewajiban mengisi PDSS dengan lengkap dan benar, serta
mendorong dan mendukung siswa dalam proses pendaftaran.

2. Persiapan
Persiapan yang dilakukan dalam kegiatan ini antara lain, yaitu :
a. Menetapkan Tujuan kegiatan
Tujuan dari dilaksanakannya kegiatan sosialisasi SNMPTN pada
tahun 2015 adalah untuk memberikan informasi terperinci mengenai
tata cara pengisian PDSS yang dapat dikakses di laman resmi
http://pdss.snmptn.c.id dan tata cara pendaftaran dan pelaksanaan
SNMPTN 2015 yang dimuat dalam panduan peserta yang dapat
diakses di laman http://www.snmptn.ac.id.
b. Membentuk tim Promosi dan Sosialisasi SNMPTN 2015
tim Promosi dan Sosialisasi Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi
Negeri (SNMPTN) 2015 adalah Pegawai, Dosen, serta Pejabat
Struktural Universitas Maritim Raja Ali Haji yang berpengalaman dan
memiliki wawasa terhadap proses SNMPTN. Untuk memberikan
informasi kepada Kepala Dinas Pendidikan dan unsur terkait, Kepala
Sekolah, Komite Sekolah, dan Operator PDSS Sekolah pada
Kabupaten Kepulauan Anambas, Kabupaten Bintan, Kabupaten
Lingga, Kabupaten Natuna, Kabupaten Tanjung Balai Karimun, Kota
Batam dan Tanjungpinang.
3. Pelaksanaan
Pada Kegiatan Sosialisasi SNMPTN Tahun 2015 ini dilaksanakan di:
A. Kabupaten Kepulauan Anambas
1. Lokasi : Ruang Rapat Kantor Dinas Pendidikan
Kabupaten Kepulauan Anambas, Tarempa.
2. Waktu : 5 Februari 2015
B. Kabupaten Bintan
1. Lokasi : Ruang Rapat Dinas Pendidikan Kabupaten Bintan
2. Waktu : 3 dan 4 Februari 2015
C. Kabupaten Lingga
1. Lokasi : SMAN 1 Dabo Singkep
2. Waktu : 3 - 5 Februari 2015
D. Kabupaten Natuna
1. Lokasi : Aula SMAN 2 Bunguran Timur Ranai
Kabupaten Natuna
2. Waktu : 3 - 5 Februari 2015
E. Kabupaten Tanjung Balai Karimun
1. Lokasi : SDN 1 Karimun
2. Waktu : 3 - 5 Februari 2015
F. Kota Batam
1. Lokasi : Aula Dinas Pendidikan Kota Batam
2. Waktu : 3 dan 4 Februari 2015
G. Kota Tanjungpinang
1. Lokasi : Ruang Rapat SMUN 2 Tanjungpinang
2. Waktu : 3 dan 4 Februari 2015
4. Hasil

Hasil yang ingin dicapai dalam kegiatan Sosialisasi Dan Promosi Seleksi
Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri Universitas Maritim Raja Aali
Haji Tahun 2015:
a. Terlaksananya kegiatan Sosialisasi SNMPTN 2015, sehingga informasi
tentang proses, ketentuan dan persyaratan untuk mengikuti Seleksi
Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Tahun 2015 bisa
lebih baaik dari tahun sebelumnya.
b. Memberikan kesempatan kepada siswa Sekolah Menengah Atas (SMA),
Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menegah Kejuruan Kejuruan (SMK),
atau Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), termasuk Sekolah Republik
Indonesia (SRI) di luar negeri untuk memperoleh perguruan tinggi.
c. Memberikan peluang kepada PTN untuk mendapatkan calon
mahasiswa baru yang mempunyai prestasi akademik tinggi.
5. Evaluasi
Evaluasi yang dapat kami sajikan lebih kepada kondisi yang terjadi di
masing masing tempat sosialiasi, adapun yang dapat kami sampaikan
antara lain yaitu :
A. Pemerintah Kota Tanjungpinang
Rangkuman masukan dari Kota Tanjungpinang :
1. Ada SMK yang belum negeri ingin siswanya mengikuti jalur
SNMPTN tetapi tidak bisa mengakses jalur tersebut dikarenakan
mereka masih swasta.
2. Jadwal antara brosur dan spanduk tidak sinkron mana jadwal
yang benar.
3. Kurangnya minat dari komite sekolah
4. Saran untuk UMRAH agar membuka program studi baru lagi
5. Agar meningkatkan nilai akreditasi program studi
6. Berapa biaya jalur mutiara UMRAH

B. Kabupaten Bintan
Rangkuman masukan dari Kabupaten Bintan:
1. Mengingat kondisi Kabupaten Bintan, tidak semua daerah bisa
mengakses jaringan internet, maka untuk kedepannya selain
mendaftar melalui sistem online tetapi bisa juga mendaftar
system manual.
2. Untuk materi ujian tulis, ada materi pertanyaan yang mata
pelajaran di sekolah tersebut tidak dipelajari lagi, seperti mata
pelajaran biologi. Pertanyaan ini diajukan SMK Bintan
3. Permasalahan yang dihadapi oleh MAN Bintan : diisian
kurikulum dan nilainya hanya tertera mata pelajaran
pendidikan agama, sedangkan mata pelajaran tersebut yang
khusus pendidikan agama di MAN tidak ada. Mata pelajaran
yang terkait dengan mata pelajaran tersebut antara lain :
Sejarah kebudayaan Islam, Quran Hadist, Fiqih dh Aqidah
Aklak. Permasalahan tersebut sudah dilaporkan ke Web
pengaduan SNMPTN tahun 2014, tetapi belum mendapat
jawaban. Solusi dari sekolah adalah menggabung nilai tersebut.
4. Saran kepada UMRAH untuk dapat meningkatkan status
akreditas program studinya.

C. Kota Batam
Rangkuman dan masukan dari Kota Batam
1. Komite Sekolah SMU 4 Tiban : SNMPTN merupakan suatu jalur
masuk ke PTN dengan pertimbangan nilai / prestasi siswa,
dapatkah siswa yang tidak memiliki prestasi atau berprestasi
rendah bisa masuk PTN melalui jalur SNMPTN?
2. SMA Kartini : Bolehkah memilih 2 PTN namun kedua-duanya
PTN selain UMRAH hal ini dikarenakan jurusan yang diminati
tidak terdapat di UMRAH?
3. SMA 3 :Apakah boleh siswa dari jurusan IPS memilih jurusan
di PTN yang SAINTEK demikian pula sebaliknya? Dalam
penentuan kelulusan siswa SNMPTN apakah seluruh nilai
raport yang di input pada PDSS menjadi dasar penilaian?
4. SMA 4 : Dari pemaparan narasumber bahwa anak-anak kami
tidak perlu kuliah jauh-jauh mengingat di Kepri ada PTN
(UMRAH), yang ingin kami tanyakan Status Akreditasi dan
Kualifikasi Pengajar (Dosen) yang ada di UMRAH?
5. SMA 12 : Berapa uang kuliah per semester dan uang yang
dibutuhkan bila anak-anak kami lulus di UMRAH melalui jalur
SNMPTN?
6. Saran dari Staff Dinas Pendidikan (Ibu Devina) : untuk tahun
depan UMRAH juga melibatkan siswa-siswi sebagai peserta
sosialisasi.
D. Kabupaten Natuna
Rangkuman dan masukan dari Kabupaten Natuna
1. Mengingat kondisi Kabupaten Natuna, tidak semua daerah bisa
mengakses jaringan internet, maka untuk kedepannya selain
mendaftar melalui sistem online tetapi juga bisa mendaftar
dengan sistem manual.
2. Beberapa sekolah di Kabupaten Natuna yang beralih dari
sekolah swasta menjadi sekolah Negeri sehingga terjadi
permasalahan dimana perbedaan NPSN antara PDSS dan
bidikmisi tidak sama mohon untuk diperbaiki.
3. Untuk MAN Kelas masih umum, sementara SNMPTN harus
berdasarkan jurusan mohon agar kedepan untuk diperbaiki.
4. Salah satu pilihan SNMPTN harus memilih Perguruan Tinggi
Negeri yang ada di Kepulauan Riau yaitu UMRAH sementara
siswa ada yang tidak berminat kuliah di UMRAH sehingga
menyebabkan sanksi bagi sekolah, permohonan saran dari
salah satu sekolah agar kesalahan oleh siswa yang mengikuti
SNMPTN jangan dilimpahkan ke sekolah, karena untuk
kedepannya.
5. Permintaan untuk operator PDSS untuk mengirim nomor
rekening, namun tidak pernah masuk dana sementara sekolah
yang lain ada yang menerima intensif tersebut
6. Saran kepada UMRAH untuk dapat meningkatkan status
akreditasi program studinya.
7. Salah satu pilihan SNMPTN harus memilih Perguruan Tinggi
Negeri yang ada di Kepulauan Riau.

6. Rekomendasi

Rekomendasi dari berbagai Kabupaten dan Kota di wilayah Provinsi di


Kepulauan Riau, berikut di gambaran secara keseluruhan mengenai
yang terjadi pada kegiatan sosialisasi SNMPTN Tahun 2015 adalah:

a. Mempertimbangkan kondisi wilayah Kabupaten terdiri dari gugusan


pulau-pulau, jarak antar pulau di tempuh cukup jauh. Transportasi
yang dapat dihandalkan untuk mengakses antar pulau tersebut
adalah kapal motor tempel/pompong dan speedboat. Dan untuk
Sinyal operator seluler untuk telekomunikasi tidak merata ada
pulau-pulau tersebut. Serta minimnya fasilitas internet/warnet
untuk umum, akses bagi siswa untuk mendaftar SNMPTN di wilayah
ini akan mengalami kesulitan.
b. Untuk permasalahan di sekolah yang terjadi adalah ada mata
pelajaran yang tidak dipelajari lagi seperti mata pelajaran Biologi dan
juga permasalahan pada sekolah Madrasah Aliyah Negeri adalah
Kelas masih umum. Serta diisian kurikulum dan nilainya hanya
tertera mata pelajaran pendidikan agama, sedangkan mata pelajaran
tersebut yang khusus pendidikan agama di MAN tidak ada, Solusi
dari sekolah adalah menggabung nilai tersebut.
c. Pada sekolah swasta, siswa tidak dapat mengakses jalur SNMPTN.
BAB III PROSES SELEKSI

1. Pendahuluan

Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) merupakan


mekanisme seleksi calon mahasiswa baru yang akan diterima pada
suatu Perguruan Tinggi Negeri. Proses SNMPTN dilakukan secara
bersama-sama oleh 62 PTN dalam suatu sistem yang terpadu dan
diselenggarakan secara serentak melalui Penjaringan Prestasi Akademik,
nilai Ujian Nasional dan Prestasi lainnya dari siswa yang bersangkutan.

Mekanisme seleksi diawali dengan pengunggahan Pangkalan Data Siswa


Sekolah (PDSS) yang dilakukan langsung oleh sekolah tempat siswa
bernaung secara berkala. Data PDSS tersebut akan dikumpulkan secara
nasional oleh panita SNMPTN Pusat yang kemudian akan diolah sesuai
dengan Perguruan Tinggi Negeri pilihan setiap siswa. Setiap siswa
diperbolehkan memilih maksimal tiga Program Studi dari maksimal dua
Perguruan Tinggi Negeri. Perguruan Tinggi Negeri yang menjadi pilihan
pertama siswa akan mendapatkan prioritas utama dalam sistem
pemilihan. Jika seorang siswa tidak lulus pada pilihan Perguruan Tinggi
Negeri pilihan pertama akan diseleksi untuk Perguruan Tinggi Negeri
pilihan kedua sesuai dengan ketersediaan kuota pada Program Studi
yang dipilih.

Proses seleksi dilakukan oleh masing-masing Perguruan Tinggi Negeri


yang mengacu pada peraturan yang berlaku secara seragam dengan
mempertimbangkan Nilai Ujian Nasional, Nilai Rapot Siswa berdasarkan
mata pelajaran yang diikutkan dalam Ujian Nasional, Peringkat prestasi
siswa dikelas, Prestasi akademik lainnya, aksesibilitas dan letak
geografis sekolah siswa yang bersangkutan. Adapun besarnya persentasi
dari setiap kriteria ditentukan oleh masing-masing Perguruan Tinggi
Negeri berdasarkan peraturan yang ditetapkan oleh PTN tersebut.
2. Persiapan
Mulai tahun 2011 telah terjadi perubahan besar dalam sistem
Penerimaan Mahasiswa Baru Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia,
dimana jika sebelumnya masing-masing perguruan tinggi memiliki
kebebasan untuk menentukan sendiri tata cara penerimaannya, dan
juga bisa dilakukan penerimaan sebelum pengumuman kelulusan siswa.
Perubahan ini terjadi sejak dikeluarkan dan diberlakukannya Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional RI No. 34 Tahun 2010 tentang Pola
Penerimaan Mahasiswa Baru Program Sarjana Pada Perguruan Tinggi
yang Diselenggarakan oleh Pemerintah.
Secara ringkas Permendiknas No. 34 tahun 2010 ini mengatur
penerimaan mahasiswa baru perguruan tinggin negeri:
 Paling sedikit 60% mahasiswa baru pada masing-masing program
studi harus diterima melalui pola penerimaan mahasiswa baru secara
nasional, termasuk mahasiswa baru yang tidak mampu sebanyak
20%, yang diatur dalam PP
 Pola penerimaan mahasiswa baru secara nasional dilaksanakan
melalui 2 cara:
o UNDANGAN, berdasarkan penjaringan prestasi akademik
o UJIAN TERTULIS dan/atau Ujian Ketrampilan
Perguruan Tinggi Negeri dapat melakukan penjaringan paling banyak
40% mahasiswa baru pada masing-masing program studi melalui pola
penerimaan mahasiswa baru secara mandiri yang harus dilaksanakan
sesudah pola penerimaan mahasiswa baru secara nasional diumumkan
hasilnya.
3. Pelaksanaan

Bobot variabel yang dibagi dalam dua bobot kriteria : Variabel yang
mempertimbangkan Nilai Ujian Nasional dan Variabel yang tidak
mempertimbangkan Nilai Ujian Nasional. Pada bobot variabel yang
mempertimbangkan nilai UN, variabel yang digunakan adalah : Siswa,
Sekolah, Aksesibilitas dan Nilai Rata-rata UN dengan bobot variabel 40%,
20%, 20%, 30% secara berurutan. Sedangkan bobot variabel yang tidak
mempertimbangkan nilai UN, variabel yang digunakan adalah : Siswa,
Sekolah, Aksesibilitas dengan bobot variabel 40%, 30%, 30% secara
berurutan.

Variabel Siswa memiliki tiga kriteria penilaian yaitu : 1) Nilai rata-rata


rapot mata pelajaran yang diikutkan pada Ujian Nasional; 2) Peringkat /
Ranking kelas siswa dari semester I hingga semester V; 3) Prestasi
akademik lainnya, seperti lomba kegiatan akademik atau kegiatan
olimpiade sains. Masing-masing kriteria memiliki persentase 50%, 30%
dan 20% secara berurutan. Variabel Sekolah memiliki tiga kriteria
penilaian yaitu : 1) Indek sekolah yang didapat dari formulasi
keikutsertaan suatu sekolah dalam SNMPTN pada tiga tahun terakhir; 2)
Rekam jejak sekolah yang menggambarkan rata-rata hasil belajar (indek
prestasi) alumni sekolah tersebut pada Universitas Maritim Raja Ali Haji;
3) Nilai akreditasi sekolah. Masing-masing kriteria memiliki persentase
penilaian sebesar 30%, 30% dan 40% secara berurutan. Pada tahun
2015, nilai kriteria rekam jejak akan diseragamkan dengan bobot nilai 4.
Hal tersebut dikarekan belum adanya mekanisme perhitungan rata-rata
indek prestasi alumni secara detail dari setiap sekolah yang mendaftar di
UMRAH. Variabel Aksesibilitas juga memiliki tiga kriteria penilaian : 1)
Lokasi sekolah tempat siswa berdasarkan letak kabupaten/kota; 2)
Kemampuan ekonomi orang tua siswa; 3) Lokasi provinsi sekolah, yang
masing-masing kriteria memiliki nilai sebagai berikut secara berurutan
30%, 30% dan 40%. Variabel terakhir adalah Nilai rata-rata Ujian
Nasional yang diperoleh siswa pada tahun 2015. Kriteria variabel ini
khusus untuk bobot variabel yang memperhitungkan nilai Ujian
Nasional.

BOBOT PERSENTASE
NO VARIABEL PARAMETER
VARIABEL KRITERIA
1 40% 1. NILAI RATA-RATA RAPOT MATAPELAJARAN UN 50%
SISWA 2. PERINGKAT / RANKING KELAS SISWA (5 SEM) 30%
3. PRESTASI AKADEMIS LAINNYA 20%
2 30% 1. INDEK SEKOLAH 30%
2. AKREDITASI SEKOLAH 40%
SEKOLAH
3. RASIO JUMLAH PENDAFTAR DAN DITERIMA
PESERTA SNMPTN SEBELUMNYA 30%
3 30% 1. LOKASI SEKOLAH (KABUPATEN/KOTA) 30%
WILAYAH 2. LOKASI PROV SEKOLAH (KEPRI/NON-KEPRI) 40%
3. KEMAMPUAN EKONOMI ORANG TUA 30%
Tabel 1 – Kriteria dan Bobot Penilaian SNMPTN Tahun 2015 UMRAH
4. Hasil

Hasil formulasi variabel, kriteria dan bobot penilaian dituangkan dalam


bentuk aplikasi SNMPTN 2015 Universitas Maritim Raja Ali Haji. Aplikasi
tersebut menerima input data PDSS yang diberikan oleh panitia
SNMPTN Pusat. Data PDSS tersebut berupa :

Data indek sekolah Data nilai Data prestasi portofolio


Data Jurusan Data nilai status Data ranking siswa
tambahan
Data karya portofolio Data pilihan Data sekolah
Data kelas Data portofolio Data siswa
Data kelas siswa Data presetasi Referensi jenis kelamin
Referensi jenis kelas Referensi jurusan Referensi mata
pelajaran jurusan
Referensi portofolio Referensi mata Referensi status
pelajaran tambahan

Tabel-1 Data PDSS

Berdasarkan perhitungan menggunakan aplikasi diperoleh dua data


yang akan menjadi bahan pertimbangan kelulusan SNMPTN tahun 2015
di Universitas Maritim Raja Ali Haji, yaitu Data Lulusan dengan
mempertimbangkan rata-rata nilai Ujian Nasional dan Data Lulusan
dengan tidak mempertimbangkan rata-rata nilai Ujian Nasional dengan
format data sebagai berikut :

 Nomor Pendaftaran
 Nama Siswa
 Nilai Akhir
 Kode Program Studi
 Nama Program Studi
 NPSN
 Nama Sekolah

Aplikasi yang dibangun berupa aplikasi berbasis web dengan hak akses
user Administrator dan Operator. Hal tersebut untuk memudahkan hak
akses terhadap aplikasi tersebut. Administrator memiliki hak akses
penuh terhadap aplikasi sedangkan operator memiliki hak akses
terbatas, hanya mendapatkan Data Hasil Lulusan.

5. Evaluasi
Jumlah Penerimaan Mahasiswa Baru UMRAH Tahun 2015 adalah
sebanyak 1315 Mahasiswa untuk 17 Program Studi Baru, untuk
penerimaan mahasiswa baru jalur SNMPTN Tahun 2015 adalah
sebanyak 658 Mahasiswa (50 % dari total penerimaan mahasiswa baru
UMRAH), berikut rincian jumlah penerimaan mahasiswa baru jalur
SNMPTN Tahun 2015, yaitu sebagai berikut :

Kuota SNMPTN
No. Prodi Total
Penerimaan Diterima Registrasi Ulang

Jumlah Jumlah %
1 Teknik Elektro 70 35 12 34%
2 Teknik Informatika 70 35 14 40%
3 Ilmu Kelautan 50 25 18 72%
4 Manajemen Sumberdaya Perairan 50 25 14 56%
5 Budi Daya Perairan 30 15 7 47%
6 Teknologi Hasil Perikanan 30 15 5 33%
7 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 120 60 37 62%
8 Pendidikan Matematika 105 53 22 42%
9 Pendidikan Bahasa Inggris 120 60 28 47%
10 Pendidikan Kimia 105 53 26 50%
11 Pendidikan Biologi 105 53 36 69%
12 Manajemen 70 35 27 77%
13 Akuntansi 70 35 18 51%
14 Ilmu Administrasi Negara 80 40 24 60%
15 Ilmu Pemerintahan 80 40 26 65%
16 Sosiologi 80 40 17 43%
17 Ilmu Hukum 80 40 22 55%
Total 1.315 658 353 54%
Tabel Penerimaan Mahasiswa Baru Jalur SNMPTN 2015

Jumlah Mahasiswa yang melakukan daftar ulang pada Jalur SNMPTN


Tahun 2015 sebanyak 353 Mahasiswa (54 % jumlah penerimaan dari
jalur SNMPTN), evaluasi berkaitan penurunan jumlah tersebut kami
sampaikan pada bagian rekomendasi.

6. Rekomendasi

Rekomendasi untuk perbaikan kegiatan SNMPTN diwaktu yang akan


datang. Beberapa masukan dan saran tersebut ditujukan untuk
perbaikan SNMPTN secara umum dan perbaikan mutu SNMPTN di
UMRAH secara khusus. Adapun hasil evaluasi dapat dijabarkan
berdasarkan poin-poin berikut :

1. Pengisian data pada Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS)


perlu ditingkatkan kehandalannya khususnya data-data nilai
siswa pada semester V (lima). Banyak ditemukan data nilai pada
semester V yang kosong atau hanya sebagian kecil terisi.
2. Verifikasi data nilai raport oleh siswa patut diduga berjalan tidak
sebagaimana mestinya, karena masih ditemukan beberapa kasus
nilai siswa pada PDSS yang lebih tinggi dan ada pula yang lebih
rendah dari yang tertera pada raport siswa yang bersangkutan.
3. Jumlah calon mahasiswa yang tidak mendaftar ulang relatif tinggi
yaitu mendekati 45%, padahal yang dipilih adalah pilihan 1.
Dibanding tahun lalu terjadi peningkatan. Hal ini layak untuk
diteliti faktor penyebabnya.
4. Keterbatasan jaringan internet dan durasi waktu operasional
listrik di beberapa pulau di Kepri menjadi kendala dalam pengisian
PDSS, terutama siswa yang perlu memverifikasi nilai raport.
5. Ketika ditemukan ketidakcocokan nilai di PDSS dengan raport,
berapa mata pelajaran dapat ditolerir
6. Perlu dibuat rekam jejak per SMA meliputi jumlah mahasiswa,
jumlah alumni, nilai IPK, IP Semester yang disajikan dalam bentuk
tabulasi, grafik.
7. Validasi data dan visitasi calon mahasiswa BIDIKMISI perlu
alokasi lebih lama, dan perlu ditetapkan Peraturan/SK Rektor
bentuk keputusan diterima/tidaknya calon mahasiswa jika
dilakukan visitasi.
8. Perlu dicari dan dilakukan langkah-langkah meningkatkan minat
siswa SLTA di luar Kepri untuk masuk UMRAH.
9. Status peringkat nilai Akreditasi masing-masing program studi di
UMRAH harus ditingkatkan ke nilai minimal B, sebaiknya A.
Akreditasi ini dapat meningkatkan minat dan image yang baik bagi
UMRAH.

BAB III PENUTUP

Demikian laporan kegiatan Pengelolaan Jalur SNMPTN 2015 Universitas


Maritim Raja Ali Haji ini dibuat dan dapat digunakan dalam perbaikan
pelaksanaan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) di
Universitas Maritim Raja Ali Haji kedepannya.
LAPORAN KEGIATAN PENGELOLAAN
JALUR SELEKSI BERSAMA MASUK PERGURUAN
TINGGI NEGERI
(SBMPTN)
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
2015

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI


2015
BAB I PENDAHULUAN

Undang-Undang No. 20 Tahun2003 tentang sistem pendidikan nasional serta undang-undang No. 12
tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi Mengamanatkan bahwa setiap warga Negara mempunyai hak
yang sama dalam memperoleh pendidikan yang bermutu serta mendapat kesempatan untuk
meningkatkan sepanjang hayat. Pada sisi lain, pendidikan tinggi sebagai bagian dari sistem pendidikan
nasional memiliki peran strategis dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan ilmu
pengetahuan dan teknologi dengan memeperhatikan dan menerapkan nilai humaniora serta
pembudayaan dan pemberdayaan bangsa Indonesia yang berkelanjutan.

Kegiatan Panlok 22 Tanjungpinang SBMPTN Tahun 2015 dipusatkan di gedung Rektorat UMRAH
Dompak. Dengan menanfaatkan ruangan BAKK pada Gedung tersebut, masyarakat mendapatkan
layananan pendaftaran online, melalui laman SBMPTN. Akses ke laman sBMPTN dibutuhkan untuk
memantau perkembangan pendaftaran peserta yang memilih lokasi tes di panlok 22 tanjungpinang.

BAB III PENGELOLAAN RUANG DAN PETUGAS UJIAN

1. Pendahuluan

Pengelolaan ruang ujian panlok-22 dilakukan oleh Bidang IT dan Bidang Pengelolaan Ruang Ujian.
Bidang IT dan Bidang Pengelolaan Ruang Ujian berkoordinasi untuk menentukan jumlah ruangan yang
akan digunakan pada saat ujian SBMPTN 2015. Penentuan Ruang Ujian dilakukan sepenuhnya oleh
Bidang Pengelolaan Ruang Ujian dengan mengacu pada data peserta ujian SBMPTN tahun 2014. Melalui
data tersebut dibuat estimasi penggunaan Ruang Ujian SBMPTN 2015 Panlok-22 yang akan diupload
oleh Bagian IT.

2. Persiapan

Berdasarkan data peserta SBMPTN Tahun 2014 Panlok-22 dibuat estimasi penggunaan ruangan untuk
SBMPTN Tahun 2015 Panlok-22 :

Lokasi Ujian PESERTA UJIAN (2014)


TOTAL
(Sub-Panlok) SAINTEK SOSHUM CAMPURAN
A. TANJUNGPINANG
SMKN 1 - 535 - 535
SMKN 2 - - 360 360
SMAN 2 325 - - 325
SMAN 4 - 200 132 332
Sub Jumlah A 325 735 492 1552

B. BATAM
SMAN 1 - - 61 61
SMAN 3 442 - - 442
SMAN 8 - 256 - 256
SMKN 2 - - - 0
Sub Jumlah B 442 256 61 759
TOTAL (A+B) 767 991 553 2311
Tabel : Peserta Ujian SBMPTN Tahun 2014 Panlok-22

Estimasi penggunaan ruang ujian SBMPTN Tahun 2015 Panlok-22 dilakukan dengan mempersiapkan
penambahan ruangan sebanyak 20% dari setiap bidang dan lokasi ujian.

PESERTA ESTIMASI
BIDANG
TPI 2014 BTM 2014 TPI 2015 BTM 2015
SAINTEK 325 442 390 530
SOSHUM 735 256 882 307
CAMPURAN 492 61 590 73

3. Pelaksanaan

3.1 Berdasarkan estimasi diatas, Panlok-22 mempersiapkan Ruang Ujian sebagai berikut :

- Subpanlok : Batam

SAINTEK : SMAN 3 BTM (24 ruang)

SOSHUM : SMAN 8 BTM (25 ruang)

CAMPURAN : SMKN 2 BTM (18 ruang)

Cadangan : SMAN 1 BTM (25 ruang)

- Subpanlok : Tanjungpinang

SAINTEK : SMAN 2 TPI (24 ruang)

SOSHUM : SMKN 1 TPI (31 ruang)

CAMPURAN : SMAN 4 TPI (25 ruang)

Cadangan : SMKN 2 TPI (18 ruang)

3.2 Bantuan Pendaftaran On-line Bagi Peserta SBMPTN

Panlok-22 Tanjungpinang menyediakan bantuan pendaftaran online bagi peserta SBMPTN yang
bertempat di KAMPUS UMRAH DOMPAK, Lt. 1 Ruang BAKK (Loket Helpdesk SBMPTN 2015). Tersedia 2
buah unit komputer yang terkoneksi ke internet dan memiliki 2 unit printer untuk mencetak kartu
peserta ujian.
3.3 Pelayanan Perbaikan Kesalahan Data

Panlok 22 Tanjungpinang menyediakan bantuan bagi peserta yang memiliki kesalahan data berupa :
Foto dan Tanggal Lahir dengan menghubungi Hotline Pendaftaran SBMPTN Panlok 22 Tanjungpinang
yaitu : Telp : 0771-7001550, e-Mail : panlok22sbmptn@gmail.com

Jam Pelayanan pendaftaran dan Perbaikan Data

Senin - Kamis : 09.00 - 12.00 WIB, 13.30 - 16.30 WIB

Jumat : 09.00 - 11.30 WIB, 13.30 - 16.30 WIB

4. Hasil

Dari persiapan dan pelaksanaan SBMPTN Tahun 2015 Panlok-22 diperoleh hasil pendaftaran sebagai
berikut :

JUMLAH PESERTA JUMLAH PESERTA TOTAL


TOTAL TOTAL TOTAL
TANGGAL SAIN SOSH CAM SAIN SOSH CAM SAIN SOS CAM
BATAM TG.PINANG PESERTA
TEK UM PUR TEK UM PUR TEK HUM PUR
11 MEI 2015 6 10 2 9 12 11 18 32 50 15 22 13
12 MEI 2015 7 11 6 9 38 23 24 70 94 16 49 29
13 MEI 2015 16 12 8 20 42 27 36 89 125 36 54 35
14 MEI 2015 12 8 4 11 27 16 24 54 78 23 35 20
15 MEI 2015 9 13 2 8 26 18 24 52 76 17 39 20
16 MEI 2015 15 10 1 9 17 12 26 38 64 24 27 13
17 MEI 2015 15 2 2 9 19 16 19 44 63 24 21 18
18 MEI 2015 34 19 5 14 49 21 58 84 142 48 68 26
19 MEI 2015 16 11 5 21 32 32 32 85 117 37 43 37
20 MEI 2015 46 19 5 21 44 24 70 89 159 67 63 29
21 MEI 2015 29 12 11 20 45 34 52 99 151 49 57 45
22 MEI 2015 24 13 3 21 32 32 40 85 125 45 45 35
23 MEI 2015 28 19 2 16 10 18 49 44 93 44 29 20
24 MEI 2015 26 13 2 8 11 9 41 28 69 34 24 11
25 MEI 2015 41 26 5 22 26 30 72 78 150 63 52 35
26 MEI 2015 61 30 8 20 33 17 99 70 169 81 63 25
27 MEI 2015 70 37 8 37 41 17 115 95 210 107 78 25
28 MEI 2015 43 28 8 35 32 16 79 83 162 78 60 24
29 MEI 2015 44 21 9 33 29 33 74 95 169 77 50 42
> 29 MEI 2015 1 3 0 2 0 0 4 2 6 3 3 0
TOTAL 543 317 96 345 565 406 956 1316 2272 888 882 502

5. Evaluasi

Terdapat beberapa keluhan dalam proses pendaftaran peserta secara online, diantaranya adalah
 Kesalahan terhadap nama peserta yang tercetak pada kartu ujian, padahal peserta sudah
memasukkan nama dengan benar,
 Foto peserta yang tidak muncul pada kartu peserta walaupun pada saat unggah foto tidak
terdapat pesan kesalahan,

6. Rekomendasi

Menindaklanjuti permasalahan pada bagian evaluasi diatas, sebainya pada kartu peserta ujian diganti
jenis huruf yang digunakan agar tidak terjadi kesalahan nama peserta. Foto pada kartu peserta
sebaiknya ditandai dengan foto kosong (foto contoh) untuk menginformasikan kepada peserta bawah
dikartu tersebut seharusnya tertera foto peserta.

BAB V PENGELOLAAN UJIAN TULIS

1. Pendahuluan

Persiapan dokumen/peralatan pendukung dikerjakan secara bersama oleh tim Sub panlok
Batam dan Sub panlok Tanjungpinang. Sekretariatan bagi kedua tim di tempatkan di ruang rapat
kampus Fakultas Kelautan dan Perikanan di Senggarang.

2. Persiapan
a. Persiapan Dokumen/Peralatan Pendukung

Dokumen pendukung ujian yaitu Berita Acara (BAN, BAN.1, BA.U1, BA.J, BA.H, AJ.1, AJ.2),
spanduk denah sekolah, spanduk selamat datang, Nomor Peserta, Nomor Ruang, Pencetakan
ABHP, Name tag Panitia, peralatan tulis dan peralatan pendukung lainnya disiapkan 7 hari
sebelum pelaksanaan SBMPTN, dan semakin intens pada 4 hari menjelang ujian. Selain berita
acara, dokumen dan peralatan pendukung lainnya terlebih dahulu dibawa ke Batam pada H-2 (7
Juni 2015) bersama koordinator sub panlok Batam dan 3 orang tim untuk melakukan
pemasangan spanduk, penomoran ruang kelas dan nomor meja peserta. Penomoran meja
peserta untuk tahun ini terbuat dari bahan stiker. Pada stiker tersebut tertera foto peserta dan
identitas lainnya. Pada permukaan meja plastik stiker tersebut dapat menempel dengan baik,
namun untuk meja berbahan kayu stiker tersebut kurang menempel dan mudah lepas.
Pemasangan nomor dan spanduk selesai dilakukan pada sore hari minggu tanggal 7 juni 2015.
Panitia juga telah meminta pihak sekolah untuk mengunci ruangan yang telah dipasang nomor
ujian tersebut.
b. Persiapan NSU dan LJU

Dokumen NSU dan LJU tiba dari jakarta pada hari kamis 4 juni 2015 dan diserahkan langsung ke
panitia Panlok 22 Tanjungpinang Prof. Dr. Firdaus LN, M.Si (WR 1 UMRAH). Dokumen tersebut
kemudian di tempatkan/disimpan di lantai 3 gedung Rektorat kampus UMRAH Dompak dengan
pengamanan sekuriti. Panitia bidang Pengelolaan NSU dan LJU kemudian mempersiapkan
dokumen tersebut berikut cadangannya dan membaginya untuk 2 sub panlok, yaitu Sub panlok
Tanjungpinang dan Sub panlok Batam.

Dokumen NSU dan LJU serta Berita Acara/kelengkapan lain untuk Sub panlok Batam dikirimkan
ke Batam pada H-1 (8 juni 2015) dari pelaksanaan ujian SBMPTN. Naskah tersebut dipacking
dalam 15 box, dikirimkan dengan transportasi darat melewati penyebrangan RoRo Tanjunguban
dengan menggunakan mobil minibus yang disewakan oleh panitia. Dalam pengiriman naskah
tersebut ke Batam, dikawal oleh 1 Sekuriti, 1 staf bidang perlengkapan sarana/prasarana
Keamanan, 2 staf penanggungjawab pengelolaan NSU/LJU dan 1 koordinator penanggungjawab
NSU/LJU panlok 22 Tanjungpinang Bapak Bustami Ibrahim (dekan FIKP UMRAH). Tim tersebut
berangkat dari tempat penyimpanan dokumen kampus UMRAH Dompak sekitar jam 11 siang
dan tiba di sekretariatan sub panlok Batam (guest house UMRAH) sekitar jam 3 sore. Setelah
dihitung kembali bersama dengan koordinator sub panlok Batam, Naskah NSU dan LJU serta
dokumen pendukungnya di simpan pada salah satu ruangan lantai 1 guest house tersebut.
Setelah terlebih dahulu dilakukan pengecekan akhir kondisi ruangan penyimpanan tersebut,
kemudian koordinator sub panlok Batam mengunci ruangan penyimpanan naskah tersebut dan
menyimpannya. Ruang penyimpanan naskah ujian SBMPTN tersebut di jaga oleh seorang
sekuriti dari kampus dan staf penjaga guest house.

3. Pelaksanaan
a. Persiapan Panitia
Tim sub panlok Batam tiba di guest house sekitar jam 5.50 WIB. Koordinator sub panlok
Batam disaksikan penanggungjawab dokumen membuka ruang penyimpanan naskah yang
terlihat baik. Setelah ruangan terbuka, penanggungjawab dokumen sub panlok Batam
mempersiapkan dokumen-dokumen sambil menunggu kedatangan PJL masing-masing
sekolah.
b. Pengambilan NSU, LJU dan dokumen pendukung oleh PJL

PJL yang pertama kali mengambil dokumen dengan penanggung jawab dokumen adalah PJL
SMAN 08, disusul kemudian PJL SMAN 03 dan SMKN 02 Batam. Setiap PJL diberikan naskah
NSU, LJU, Berita acara-berita acara, alat tulis, name tag pengawas dan NSU/LJU cadangan
serta dokumen pendukung lainnya. Setiap PJL di bantu oleh seorang staf dari sub panlok
Batam, dan masing-masing disediakan kendaraan operasional (jenis minibus) untuk menuju
lokasi masing-masing. PJL yang terakhir meninggalkan lokasi sekretariat tercatat sekitar jam
5.40 WIB.

c. Pengawasan Pelaksanaan Ujian

Pengawasan ketiga lokasi ujian dilakukan oleh koordinator sub panlok Batam bersama tim
bidang pelaksanaan ujian dan bidang keuangan. Pengawasan pelaksanaan ujian diawali dari
lokasi ujian SAINTEK di SMAN 03, kemudian dilanjukan ke SMKN 02 dan terakhir ke SMAN
08. Pada pengawasan tersebut staf bidang keuangan juga sekalian menemui pihak sekolah
untuk melunasi pembayaran makan-minum dan tenaga kebersihan-keamanan sekolah serta
honor untuk wakil PJL (Kepala sekolah) dimasing-masing sekolah. Kemudian memberikan
honor Pengawas Ruang kepada staf yang ditunjuk untuk diberikan setelah ujian berakhir.
Pengawasan dilakukan dari luar ruang dan ke PJL dimasing-masing sekolah.

Pengawasan dalam ruangan dilakukan oleh Pengawas Ruang dan dipantau oleh PJL
dimasing-masing lokasi. Bila terdapat permasalahan pada peserta atau pengawas ruang,
pengawas ruang melaporkan permasalahan/berkoordinasi kepada PJL dimasing-masing
sekolah. Bila tidak dapat ditangani, PJL dapat melakukan koordinasi terkait permasalahan
tersebut kepada Koordinator Sub Panlok Batam untuk mendapatkan solusi.

Berikut adalah permasalahan-permasalahan yang terjadi pada pelaksanaan ujian:

No. Permasalahan saat Ujian Lokasi Ujian


Peserta tidak membawa kartu peserta dan dokumen
1. SMAN 08, SMKN 02
bukti kelulusan (ijazah).

2. Peserta namanya tertera 2 kali dalam 1 kelas/ruangan SMAN 08


(dipilih sesuai kartu peserta yang dibawa)
Pengawas Ruang salah dalam pengisian Berita Acara SMAN 08
3. BA.U2 (terlingkar pesera tidak hadir semua) dan amplop
AJ1.
4. Peserta memakai kaos oblong dan sandal. SMAN 08, SMKN 02
Peserta bingung menjawab soal berbentuk pernyataan SMAN 03, SMAN 08,
5. karena tidak ada pilihan ABCD (peserta tidak membaca SMKN 02
petunjuk B pengerjaan soal)
6. SMAN 03, SMAN 08,
Peserta membuat pernyataan pada LJU dengan pena
SMKN 02
7. Peserta tandatangan pada LJU pakai pena biru SMAN 03, SMAN 08

8. Peserta terlambat lebih dari 30 menit dan ngotot ingin SMAN 03


masuk ruang ujian (tidak diberi oleh pengawas)
9. Foto pada kartu peserta tidak ada tetapi di ABHP ada SMKN 02

10. Foto pada kartu peserta tidak pakai jilbab, tetapi saat SMKN 02
ujian pakai jilbab
11. 1 lembar LJU tidak tercetak baik, tidak ada huruf untuk SMKN 02
dilingkari

Permasalahan-permasalahan yang terjadi pada saat ujian telah dikoordinasikan antara


Pengawas Ruang dengan PJL dan juga dengan koordinator sub panlok untuk diselesaikan.
Kesalahan-kesalahan yang baru diketahui setelah amplok AJ.1 di Lak dengan STIKER, tidak
lagi dilayani oleh pengawas dan PJL untuk menghindari resiko.

d. Pengembalian LJU dan dokumen pendukung oleh PJL

Setelah ujian selesai dengan ditandai bel, tiap PJL di masing-masing lokasi mengembalikan
LJU dan dokumen pendukung lainnya (Berita Acara dll). LJU dari setiap ruang telah di
masukkan ke amplop dan di Lak dengan Stiker yang telah disediakan oleh Panitia Pusat.
Stiker yang diberikan hanya satu dan pengawas ruang diminta untuk memastikan LJU dan
BA.U2 telah masuku di amplop AJ1 sesuai mekanismenya. Pengawas Ruang kemudian
menyerahkan amplop AJ1 dan menandatangani berita acara penyerahan dokumen tersebut
dengan PJL dimasing-masing lokasi.

PJL kemudian melengkapi dan membawa dokumen-dokumen tersebut kembali ke


sekretariat sub panlok Batam. Di sekretariat sub panlok, masing-masing PJL menyerahkan
semua amplop AJ1 dan dokumen pendukungnya (ABHP, berita acara, dll) kepada
penanggungjawab dokumen. Setelah diperiksa, PJL menandatangani berita acara
penyerahan dokumen tersebut kepada penanggungjawab dokumen sub panlok Batam.

Setelah semua berkas diserahterimakan dari PJL kepada Penanggungjawb dokumen Sub
Panlok Batam di Sekretariat, Penanggungjawab dokumen kemudian menyusun dokumen-
dokumen tersebut. Amplop AJ 1 yang berisikan LJU dikelompokkan menjadi 5 dan
dimasukkan ke dalam amplop AJ2. Penanggungjawab dokumen juga mempersiapkan berita
acara untuk penyerahan dokumen-dokumen tersebut dan dokumen pendukung lainnya
kepada Pusat Validasi Data di Jakarta. Dokumen-dokumen tersebut dimasukkan kedalam
koper dan telah selesai disiapkan sekitar jam 16.40 WIB. Dokumen tersebut akan dikirimkan
bersamaan dengan dokumen-dokumen dari sub panlok Tanjungpinang.

4. Hasil
Naskah LJU SBMPTN 2015 dan dokumen pendukunglainnya tersebut diserahkan langsung ke
pusat validasi data di kampus UI Depok setelah ujian SBMPTN selesai. Yang mengantarkan
dokumen tersebut ke pusat validasi data adalah Koordinator Penanggungjawab dokumen
panlok 22 Tanjungpinang (Bpk. Bustami Ibrahim) bersama koordinator sub panlok Batam
(Bpk. Rozeff Pramana) menggunakan penerbangan sekitar jam 17.20 WIB.

Tim yang mengantarkan dokumen dari Tanjungpinang dikabari berangkat dari pelabuhann
Tanjungpinang pada jam 17.00 WIB. Tim penjemput dari sub panlok Batam sudah disiagakan
dipelabuhan Punggur Batam, untuk kemudian mengantar langsung Tim pembawa dokumen
dari Tanjungpinang tersebut ke airport Hang Nadim Batam. Kedua tim bertemu di airport
sekitar jam 18.30 WIB.

Dokumen dari panlok 22 Tanjungpinang tersebut tersimpan dalam 2 koper besar dan 2
kardus ukuran sedang. Semua koper dan kardus tersebut sebelum dimasukkan ke dalam
bagasi/kabin pesawat di wraping dengan plastik yang tersedia pada jasa layanan di bandara
tersebut.

Penerbangan pesawat yang digunakan (Garuda Indonesia) berangkan on time, namun waktu
ketibaan di terminal agak terlambat karena harus menaiki bis yang tersedia. Tim pengantar
dokumen juga harus menunggu lama untuk menunggu bagasi pesawat diturunkan karena
mengantri dengan penerbangan lain yang lebih dahulu sampai. Tim pengantar dokumen
menyewa minibus untuk mengantarkan dokumen tersebut dari Bandara Soekarno-Hatta
dengan tujuan Fasilkom UI kampus Depok sebagai pusat validasi data SBMPTN 2015. Tim
sampai di pusat validasi data SBMPTN 2015 tersebut sekitar jam 00.30 WIB, dan disambut
oleh tim validasi data Fasilkom UI. Dokumen dari koper dan kardus kemudian dibongkar dan
direkap, berita acara dan dokumen-dokumen pendukungnya juga diserahkan dan sebagai
backup ada yang dikembalikan kepada Tim panlok Tanjungpinang yang mengantarkan
dokumen tesebut. Serahterima dokumen dan penandatanganan beritaacaranya selesai
dinihari sekitar pukul 01.30 WIB. Panlok 22 Tanjungpinang diinformasikan oleh pusat
validasai data tersebut bahwa Panlok yang pertama tiba dan menyerahkan dokumen dari
luar Jakarta.

5. Evaluasi
Masalah yang muncul
1. Peserta yang datang terlambat
Peserta terlambat terjadi di beberapa lokasi baik Kelompok SAINTEK, SOSHUM, maupun
CAMPURAN.
2. Banyak peserta belum atau keliru dalam menulis kode soal, tanggal lair dan belum
menandatangi ABHP.
6. Rekomendasi
1. Guna memudahkan peserta ujian tulis yang tidak melihat lokasi ujian sebelum hari H, perlu
dipasang denah dan petunjuk arah ke lokasi/ruang ujian dalam jumlah yang lebih banyak.
2. Pada pelaksanaan pengarahan calon pengawas perlu dipertegas tugas pengaawasannya.

BAB VI PENUTUP

Demikian laporan kegiatan Pengelolaan Jalur SBMPTN 2015 Universitas Maritim Raja Ali Haji ini
dibuat dan dapat digunakan dalam perbaikan pelaksanaan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi
Negeri (SBMPTN) di Universitas Maritim Raja Ali Haji kedepannya.

Anda mungkin juga menyukai