Anda di halaman 1dari 16

PENGOLAHAN CITRA

MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Pengolahan Citra

Zikri Darmawan 12180557

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer
NUSA MANDIRI
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan Hidayah-Nya maka
dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “PENGOLAHAN CITRA”.
Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dari Mata kuliah Pengolahan Citra.
Dalam Penulisan makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki kami, untuk itu
kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini.

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

Citra (image) adalah istilah lain untuk gambar. Sebagai salah satu komponen
multimedia memegang peranan sangat penting sebagai bentuk informasi visual. Citra
mempunyai karakteristik yang tidak dimiliki oleh data teks, yaitu citra kaya dengan informasi.
Ada sebuah peribahasa yang berbunyi “sebuah gambar bermakna lebih dari seribu kata” (a
picture is more than a thousand words). Maksudnya tentu sebuah gambar dapat memberikan
informasi yang lebih banyak daripada informasi tersebut disajikan dalam bentuk kata-kata
(tekstual).
Citra adalah representasi atau tiruan dari suatu benda atau objek. Citra dibagi menjadi
dua, yaitu citra analog dan citra digital. Citra analog adalah citra yang dihasilkan sinyal
kontinyu, misalnya foto yang dicetak di kertas foto, citra yang tampil di layar TV, citra yang
dihasilkan oleh CT-scan, citra yang tersimpan dalam pita kaset, dan lain-lain. Sedangkan citra
digital adalah citra yang bisa diolah langsung oleh komputer dan tersimpan dalam media
simpan digital misalnya memory, harddisk, CD, dll. Contoh dari citra digital ini adalah foto
yang dihasilkan oleh kamera digital, citra yang dihasilkan oleh scanner, dan lain-lain.
BAB II
PEMBAHASAN

Pengantar Pengolahan Citra


Pengolahan citra adalah salah satu cabang dari ilmu informatika. Pengolahan citra
berkutat pada usaha untuk melakukan transformasi suatu citra/gambar menjadi citra lain
dengan menggunakan teknik tertentu. Pengolahan citra merupakan bidang yang bersifat
multidisiplin, yang terdiri dari banyak aspek, antara lain fisika, elektronika, matematika, seni
dan teknologi komputer. Pengolahan citra (image processing) memiliki hubungan yang sangat
erat dengan disiplin ilmu yang lain. jika sebuah ilmu disiplin ilmu dinyatakan dengan bentuk
proses suatu input menjadi output, maka pengolahan citra memiliki input berupa citra serta
output juga berupa citra.
Citra
Citra adalah suatu representasi, kemiripan, atau imitasi dari suatu objek atau benda.
Citra dapat dikelompokan menjadi citra tampak (foto, lukisan dll) dan citra tak tampak (citra).
Diantara jenis-jenis citra tersebut, hanya citra yang dapat diolah menggunakan komputer.
Setiap citra mempunyai beberapa karakteristik, antara lain ukuran citra, resolusi, dan format
nilainya. Umumnya citra berbentuk persegi panjang yang memiliki lebar dan tinggi tertentu.
x

1 2 3

4 5 6
y
7 8 9

10 11 12

Citra ke dalam bentuk piksel


Ukuran ini biasanya dinyatakan dalam banyaknya titik atau piksel, sehingga ukuran citra selalu
bernilai bulat. Ukuran citra dapat juga dinyatakan secara fisik dalam satuan panjang. Dalam
hal ini tentu saja harus ada hubungan antara ukuran titik penyusunan citra dengan satuan
panjang. Hal tersebut dinyatakan dengan resolusi yang merupakan ukuran banyaknya titik
untuk setiap satuan panjang. Biasanya satuan yang digunakan adalah dpi. Makin besar resolusi
makin banyak titik yang terkandung dalam citra dengan ukuran fisik yang sama, sehingga hal
ini memberikan efek pemampatan citra menjadi semakin halus.
Pengelompokan jenis-jenis citra

Karena berbentuk data numeris, maka citra digital dapat diolah dengan komputer. Dalam
bidang computer vision, secara umum proses yang terjadi seperti terlihat di atas. Suatu citra
digital melalui pengolahan citra digital (image processing) menghasilkan citra digital yang
baru, termasuk di dalamnya adalah perbaikan citra (image restoration) dan peningkatan
kualitas citra (image enhancement). Sedangkan analisis citra digital (image analysis)
menghasilkan suatu keputusan atau suatu data, termasuk di dalamnya adalah pengenalan pola
(pattern recognition).
Sampling adalah proses untuk menentukan warna pada piksel tertentu pada citra dari sebuah
gambar yang kontinu.Pada proses sampling biasanya dicari warna rata-rata dari gambar analog
yang kemudian dibulatkan.Proses sampling sering juga disebut proses digitisasi.
Dalam proses sampling, Ada kalanya, warna rata-rata yang didapat di relasikan ke level warna
tertentu. Contohnya apabila dalam citra hanya terdapat 16 tingkatan warna abu-abu, maka nilai
rata-rata yang didapat dari proses sampling harus diasosiasikan ke 16 tingkatan tersebut. Proses
mengasosiasikan warna rata-rata dengan tingkatan warna tertentu disebut dengan kuantisasi.
Derau (Noise) adalah gambar atau piksel yang mengganggu kualitas citra. Derau dapat
disebabkan oleh gangguan fisis(optik) pada alat akuisisi maupun secara disengaja akibat proses
pengolahan yang tidak sesuai. Contohnya adalah bintik hitam atau putih yang muncul secara
acak yang tidak diinginkan di dalam citra. bintik acak ini disebut dengan derau salt & pepper.
Definisi Pengolahan Citra
Meskipun sebuah citra kaya informasi, namun seringkali citra yang kita miliki
mengalami penurunan mutu (degradasi), misalnya mengandung cacat atau derau (noise),
warnanya terlalu kontras, kurang tajam, kabur (blurring), dan sebagainya. Tentu saja citra
semacam ini menjadi lebih sulit diinterpretasi karena informasi yang disampaikan oleh citra
tersebut menjadi berkurang.
Agar citra yang mengalami gangguan mudah diinterpretasi (baik oleh manusia maupun mesin),
maka citra tersebut perlu dimanipulasi menjadi citra lain yang kualitasnya lebih baik. Bidang
studi yang menyangkut hal ini adalah pengolahan citra (image processing). Pengolahan citra
adalah pemrosesan citra, khususnya dengan menggunakan komputer, menjadi citra yang
kualitasnya lebih baik. Umumnya, operasi-operasi pada pengolahan citra diterapkan pada citra
bila :
Perbaikan atau memodifikasi citra perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas
penampakan atau untuk menonjolkan beberapa aspek informasi yang terkandung di dalam
citra, Elemen di dalam citra perlu dikelompokkan, dicocokkan, atau diukur, Sebagian citra
perlu digabung dengan bagian citra yang lain.
Operasi yang dilakukan untuk mentransformasikan suatu citra menjadi citra lain dapat
dikategorikan berdasarkan tujuan transformasi maupun cakupan operasi yang dilakukan
terhadap citra. Berdasarkan tujuan transformasi operasi pengolahan citra dikategorikan sebagai
berikut :
1. Peningkatan Kualitas Citra (Image Enhancement)
Operasi peningkatan kualitas citra bertujuan untuk meningkatkan fitur tertentu pada
citra.
2. Pemulihan Citra (Image Restoration)
Operasi pemulihan citra bertujuan untuk mengembalikan kondisi citra pada kondisi yang
diketahui sebelumnya akibat adanya pengganggu yang menyebabkan penurunan kualitas citra.
Berdasarkan cakupan operasi yang dilakukan terhadap citra, Operasi pengolahan citra
dikategorikan sebagai berikut :
 Operasi titik, yaitu operasi yang dilakukan terhadap setiap piksel pada citra yang
keluarannya hanya ditentukan oleh nilai piksel itu sendiri..
 Operasi area, yaitu operasi yang dilakukan terhadap setiap piksel pada citra yang
keluarannya dipengaruhi oleh piksel tersebut dan piksel lainnya dalam suatu daerah
tertentu. Salah satu contoh dari operasi berbasis area adalah operasi ketetanggaan yang
nilai keluaran dari operasi tersebut ditentukan oleh nilai piksel-piksel yang memiliki
hubungan ketetanggaan dengan piksel yang sedang diolah.
 Operasi global, yaitu operasi yang dilakukan tehadap setiap piksel pada citra yang
keluarannya ditentukan oleh keseluruhan piksel yang membentuk citra.

Operasi-operasi yang dilakukan didalam pengolahan citra dapat diklasifikasikan dalam
beberapa jenis sebagai berikut :
1. Perbaikan citra (image restoration)
2. Perbaikan kualitas citra (image enhancement)
3. Pemampatan citra (image compression)
4. Segmentasi Citra (Image Segmentation)
5. Analisis Citra (Image Analysis)
6. Rekonstruksi citra (image reconstruction)

Teks, Gambar & Grafik


1. Teks
Teks adalah data dalam bentuk karakter.Teks dalam hal ini adalah kode ASCII
(American Standard Code for Information Interchange) dan ASCII extension seperti
UNICODE murni. Tiap-tiap karakter direpresentasikan oleh 7 bit “binary digit”
(desimal = 0-127).
Jenis-jenis teks :
a) Plain Text (Unformatted Text)
b) Formatted Text (Rich Text Format)
c) Hypertext
d)
2. Gambar (Image)
Merupakan suatu representasi spatial dari suatu obyek, dalam pandangan 2D atau
3D.Gambar digital merupakan suatu fungsi dengan nilai-nilai yang berupa intensitas
cahaya pada tiap-tiap titik pada bidang yang telah diquantisasikan (diambil sampelnya pada
interval diskrit).

Format File Gambar :


a) Bitmap (.BMP)
b) Joint Photographic Expert Group (.JPEG/JPG)
c) Graphics Interchange Format (.GIF)
d) Portable Network Graphics (.PNG)

3. Grafik (Graphics)
Ada 2 jenis grafik :
a) Raster, dimana setiap pixel didefinisikan secara terpisah.
b) Vector, dimana formula matematika digunakan untuk menggambar graphics rimitives
(garis, kotak, lingkaran,elips, dll) dan menggunakan attributnya.

Operasi Dasar Citra Digital


Citra digital direpresentasikan dengan matriks. Operasi pada citra digital pada dasarnya adalah
memanipulasi elemen-elemen matriks. Operasi dasar pengolahan citra digital ,yaitu:
a) Operasi Titik
Operasi negatif dan operasi clipping, pencerahan citra (image brightening).
b) Operasi Aritmatika
Penjumlahan citra, pengurangan citra, perkalian citra, pembagian citra .
c) Operasi Boolean
Operasi and, operasi or, operasi not, operasi xor.
d) Operasi Gometri
Operasi translasi, operasi cropping, operasi flipping, operasi rotasi, operasi scalling.
e) Konvolusi
Algoritma, proses padding pada batas citra.
f) Segmentasi Citra

Operasi pengambangan.
Operasi dasar yang akan dibahas pada makalah ini adalah Penjumlahan Citra,
Pengurangan Citra, Operaasi AND, Operasi OR dan Operasi NOT.
Pengurangan Citra
Pengurangan citra adalah operasi saling mengurangkan dua matriks yang berukuran
sama. Secara umum, persamaannya adalah sebagai berikut :
C(x,y) = A(x,y) - B(x,y)
C adalah citra baru yang intensitas tiap pikselnya adalah selisih dari intensitas tiap piksel pada
matriks A dan matriks B.
Source code : A =
double(imread('cameraman.tif'));
B = double(imread('rice.png'));
[r1 c1] = size(A);
[r2 c2] = size(B);
if (r1 == r2) && (c1 == c2)
for x = 1 : r1
for y = 1 : c1
C(x,y) = A(x,y) - B(x,y);
end
end
end
C = clipping(C);
figure, imshow(uint8(C));
Hasil Tampilan :

Gambar Operasi pengurangan dua buah citra

Penjumlahan Citra
Penjumlahan citra adalah operasi menjumlahkan dua matriks yang berukuran sama. Secara
umum, persamaannya adalah sebagai berikut :
C(x,y) = A(x,y) + B(x,y)
C adalah citra baru yang intensitas tiap pikselnya adalah jumlah dari intensitas tiap piksel pada
matriks A dan matriks B.
Source code : A = double(imread('cameraman.tif'));
B = double(imread('rice.png'));
[r1 c1] = size(A);
[r2 c2] = size(B);
if (r1 == r2) && (c1 == c2)
for x = 1 : r1
for y = 1 : c1
C(x,y) = A(x,y) + B(x,y);
end
end
end
C = clipping(C);
figure, imshow(uint8(C));

Hasil Tampilan :

Gambar Operasi penjumlahan dua buah citra


Perlu diingat bahwa syarat penjumlahan dua buah matriks
adalah ukuran kedua matriks harus sama. Jika hasil
penjumlahan intensitas lebih besar dari 255, maka
intensitasnya dibulatkan ke 255.

Operasi AND
Di bawah ini adalah Tabel kebenaran logika AND
A B A and B
0 0 0
0 1 0
1 0 0
1 1 1
Source code :
A = not(imread('logika1.bmp'));
B = not(imread('logika2.bmp'));
[r1 c1] = size(A);
[r2 c2] = size(B);
for x = 1 : r1
for y = 1 : c1
C(x,y) = and(A(x,y),B(x,y));
end
end
figure, imshow(C);
Hasil Tampilan:

Gambar Operasi logika AND pada citra

Operasi OR
Tabel 1.2 Tabel kebenaran logika OR
A B A or B
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 1
Source code :
A = not(imread('logika1.bmp'));
B = not(imread('logika2.bmp'));
[r1 c1] = size(A);
[r2 c2] = size(B);
for x = 1 : r1
for y = 1 : c1
C(x,y) = or(A(x,y),B(x,y));
end
end
figure, imshow(C);
Hasil Tampilan:

Gambar Operasi logika OR pada citra

Operasi NOT
Tabel 1.2 Tabel kebenaran logika OR
A NOT ( C )
0 1
0 1
1 0
1 0
Source code :
A = imread('logika1.bmp');
[r1 c1] = size(A);
for x = 1 : r1
for y = 1 : c1
C(x,y) = not(A(x,y));
end
end
figure, imshow(C);

Hasil Tampilan:
Gambar Operasi logika OR pada citra

Perbaikan Kualitas Citra


Operasi-operasi yang digolongkan sebagai perbaikan kualitas citra cukup beragam
antara lain, pengubahan kecerahan gambar (image brightness), peregangan kontras (contrast
stretching), perataan histogram (histogram equalization), pelembutan citra (image smoothing),
penajaman (sharpening) tepi (edge), pewarnaan semu (pseudocolouring), pengubahan
geometrik, dan sebagainya. Perbaikan Kualiatas Citra yang akan dibahas pada laporan ini
adalah pencerahan citra dan peregangan kontras (Murinto,2004).

Pencerahan citra (Image Brightening)


Kecerahan citra dapat diperbaiki dengan menambahkan (atau mengurangkan) sebuah
konstanta kepada (atau dari) setiap pixel di dalam citra. Secara matematis operasi ini ditulis
sebagai :
f(x, y)’ = f(x, y) + b
Jika b positif, kecerahan citra bertambah, sebaliknya jika b negatif kecerahan citra berkurang.
Source code :
A = imread('gambar1.bmp');
b=input(‘Masukkan nilai :’);
[r1 c1] = size(A);
for x = 1 : r1
for y = 1 : c1
C(x,y) = A(x,y)+b;
end
end
figure, imshow(C);

Peregangan Kontras (Contrast Stretching)


Kontras menyatakan sebaran terang (lightness) dan gelap (darkness) di dalam sebuah
gambar. Citra dikelompokkan ke dalam tiga kategori kontras : citra kontras-rendah (low
contrast), citra kontras-bagus (good contrast atau normal contrast), dan kontras-tinggi (high
contrast). Ketiga kategori ini umumnya dibedakan secara intuitif.
Citra dengan kontras rendah ditandai dengan sebagian besar komposisi citranya terang
atau sebagian besar gelap. Histogramnya memperlihatkan sebagian derajat keabuannya
berkelompok bersama. Jika pengelompokkan pixelnya dibagian kiri, maka citranya cenderung
gelap. Begitu juga sebaliknya jika pengelolmpokkan pixelnya dibagian kanan, maka citra akan
cenderung terang.Citra yang memiliki kontras rendah dapat terjadi karena kurangnya
pencahayaan, kurangnya bidang dinamika dari sensor citra, atau kesalahan setting pembuka
lensa pada saat pengambilan citra. Citra dengan kualitas rendah dapat diperbaiki kualitasnya
dengan operasi contrast stretching (Murinto,2004).
Proses contrast stretching termasuk proses perbaikan citra yang bersifat point
processing, yang artinya proses ini hanya tergantung dari nilai intensitas (gray level) satu pixel,
tidak tergantung dari pixel lain yang ada disekitarnya. Cara kerja dari proses peregangan
kontras (contrast stretching) ini adalah :
1. Cari batas bawah pengelompokkan pixel dengan cara memindai (scan) histogram dari
nilai keabuan terkecil ke nilai keabuan terbesar (0 sampai 255) untuk menemukan pixel
pertama yang melebihi nilai ambang pertama yang telah dispesifikasikan.
2. Cari batas atas pengelompokkan pixel dengan cara memindai histogram dari nilai
keabuan tertinggi ke nilai keabuan terendah ( 255 sampai 0) untuk menemukan pixel
perama yang lebih kecil dari nilai ambang kedua yang dispesifikasikan.
3. Pixel – pixel yang berada di bawah nilai ambang pertama di – set sama dengan 0,
sedangkan pixel – pixel yang berada di atas nilai ambang kedua di-set sama dengan 255.
4. Pixel – pixel yang berada di antara nilai ambang pertama dan nilai ambang kedua
dipetakan (diskalakan) untuk memenuhi rentang nilai – nilai keabuan yang lengkap ( 0
sampai 255) dengan persamaan :
r – rmax
S= 𝑋 255
rmin − rmax
yang dalam hal ini, r adalah nilai keabuan dalam citra semula, s adalah nilai keabuan yang baru,
rmin adalah nilai keabuan terendah dari kelompok pixel, dan rmaxadalah nilai keabuan tertinggi

dari kelompok pixel. (Nugroho, 2005)


BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Pengolahan citra adalah pemrosesan citra, khususnya dengan menggunakan komputer,
menjadi citra yang kualitasnya lebih baik. Teknik-teknik pengolahan citra mentransformasikan
citra menjadi citra lain. Pengolahan citra dapat dibagi kedalam tiga kategori yakni kategori
rendah, menengah, dan tinggi.
Kategori rendah melibatkan operasi-operasi sederhana seperti prapengolahan citra
untuk mengurangi derau, pengaturan kontras, dan pengaturan ketajaman citra. Pengolahan
kategori rendah ini memiliki input dan output berupa citra.
Pengolahan kategori menengah melibatkan operasi-operasi seperti segmentasi dan
klasifikasi citra. Proses pengolahan citra menengah ini melibatkan input berupa citra dan output
berupa atribut (fitur) citra yang dipisahkan dari citra input. Pengolahan citra kategori
melibatkan proses pengenalan dan deskripsi citra.
Pengohalan kategori tinggi ini termasuk menjadikan objek-objek yang sudah dikenali
menjadi lebih berguna, berkaitan dengan aplikasi, serta melakukan fungsi-fungsi kognitif yang
diasosiasikan dengan vision.

Anda mungkin juga menyukai