MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Pengolahan Citra
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan Hidayah-Nya maka
dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “PENGOLAHAN CITRA”.
Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dari Mata kuliah Pengolahan Citra.
Dalam Penulisan makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki kami, untuk itu
kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Citra (image) adalah istilah lain untuk gambar. Sebagai salah satu komponen
multimedia memegang peranan sangat penting sebagai bentuk informasi visual. Citra
mempunyai karakteristik yang tidak dimiliki oleh data teks, yaitu citra kaya dengan informasi.
Ada sebuah peribahasa yang berbunyi “sebuah gambar bermakna lebih dari seribu kata” (a
picture is more than a thousand words). Maksudnya tentu sebuah gambar dapat memberikan
informasi yang lebih banyak daripada informasi tersebut disajikan dalam bentuk kata-kata
(tekstual).
Citra adalah representasi atau tiruan dari suatu benda atau objek. Citra dibagi menjadi
dua, yaitu citra analog dan citra digital. Citra analog adalah citra yang dihasilkan sinyal
kontinyu, misalnya foto yang dicetak di kertas foto, citra yang tampil di layar TV, citra yang
dihasilkan oleh CT-scan, citra yang tersimpan dalam pita kaset, dan lain-lain. Sedangkan citra
digital adalah citra yang bisa diolah langsung oleh komputer dan tersimpan dalam media
simpan digital misalnya memory, harddisk, CD, dll. Contoh dari citra digital ini adalah foto
yang dihasilkan oleh kamera digital, citra yang dihasilkan oleh scanner, dan lain-lain.
BAB II
PEMBAHASAN
1 2 3
4 5 6
y
7 8 9
10 11 12
Karena berbentuk data numeris, maka citra digital dapat diolah dengan komputer. Dalam
bidang computer vision, secara umum proses yang terjadi seperti terlihat di atas. Suatu citra
digital melalui pengolahan citra digital (image processing) menghasilkan citra digital yang
baru, termasuk di dalamnya adalah perbaikan citra (image restoration) dan peningkatan
kualitas citra (image enhancement). Sedangkan analisis citra digital (image analysis)
menghasilkan suatu keputusan atau suatu data, termasuk di dalamnya adalah pengenalan pola
(pattern recognition).
Sampling adalah proses untuk menentukan warna pada piksel tertentu pada citra dari sebuah
gambar yang kontinu.Pada proses sampling biasanya dicari warna rata-rata dari gambar analog
yang kemudian dibulatkan.Proses sampling sering juga disebut proses digitisasi.
Dalam proses sampling, Ada kalanya, warna rata-rata yang didapat di relasikan ke level warna
tertentu. Contohnya apabila dalam citra hanya terdapat 16 tingkatan warna abu-abu, maka nilai
rata-rata yang didapat dari proses sampling harus diasosiasikan ke 16 tingkatan tersebut. Proses
mengasosiasikan warna rata-rata dengan tingkatan warna tertentu disebut dengan kuantisasi.
Derau (Noise) adalah gambar atau piksel yang mengganggu kualitas citra. Derau dapat
disebabkan oleh gangguan fisis(optik) pada alat akuisisi maupun secara disengaja akibat proses
pengolahan yang tidak sesuai. Contohnya adalah bintik hitam atau putih yang muncul secara
acak yang tidak diinginkan di dalam citra. bintik acak ini disebut dengan derau salt & pepper.
Definisi Pengolahan Citra
Meskipun sebuah citra kaya informasi, namun seringkali citra yang kita miliki
mengalami penurunan mutu (degradasi), misalnya mengandung cacat atau derau (noise),
warnanya terlalu kontras, kurang tajam, kabur (blurring), dan sebagainya. Tentu saja citra
semacam ini menjadi lebih sulit diinterpretasi karena informasi yang disampaikan oleh citra
tersebut menjadi berkurang.
Agar citra yang mengalami gangguan mudah diinterpretasi (baik oleh manusia maupun mesin),
maka citra tersebut perlu dimanipulasi menjadi citra lain yang kualitasnya lebih baik. Bidang
studi yang menyangkut hal ini adalah pengolahan citra (image processing). Pengolahan citra
adalah pemrosesan citra, khususnya dengan menggunakan komputer, menjadi citra yang
kualitasnya lebih baik. Umumnya, operasi-operasi pada pengolahan citra diterapkan pada citra
bila :
Perbaikan atau memodifikasi citra perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas
penampakan atau untuk menonjolkan beberapa aspek informasi yang terkandung di dalam
citra, Elemen di dalam citra perlu dikelompokkan, dicocokkan, atau diukur, Sebagian citra
perlu digabung dengan bagian citra yang lain.
Operasi yang dilakukan untuk mentransformasikan suatu citra menjadi citra lain dapat
dikategorikan berdasarkan tujuan transformasi maupun cakupan operasi yang dilakukan
terhadap citra. Berdasarkan tujuan transformasi operasi pengolahan citra dikategorikan sebagai
berikut :
1. Peningkatan Kualitas Citra (Image Enhancement)
Operasi peningkatan kualitas citra bertujuan untuk meningkatkan fitur tertentu pada
citra.
2. Pemulihan Citra (Image Restoration)
Operasi pemulihan citra bertujuan untuk mengembalikan kondisi citra pada kondisi yang
diketahui sebelumnya akibat adanya pengganggu yang menyebabkan penurunan kualitas citra.
Berdasarkan cakupan operasi yang dilakukan terhadap citra, Operasi pengolahan citra
dikategorikan sebagai berikut :
Operasi titik, yaitu operasi yang dilakukan terhadap setiap piksel pada citra yang
keluarannya hanya ditentukan oleh nilai piksel itu sendiri..
Operasi area, yaitu operasi yang dilakukan terhadap setiap piksel pada citra yang
keluarannya dipengaruhi oleh piksel tersebut dan piksel lainnya dalam suatu daerah
tertentu. Salah satu contoh dari operasi berbasis area adalah operasi ketetanggaan yang
nilai keluaran dari operasi tersebut ditentukan oleh nilai piksel-piksel yang memiliki
hubungan ketetanggaan dengan piksel yang sedang diolah.
Operasi global, yaitu operasi yang dilakukan tehadap setiap piksel pada citra yang
keluarannya ditentukan oleh keseluruhan piksel yang membentuk citra.
Operasi-operasi yang dilakukan didalam pengolahan citra dapat diklasifikasikan dalam
beberapa jenis sebagai berikut :
1. Perbaikan citra (image restoration)
2. Perbaikan kualitas citra (image enhancement)
3. Pemampatan citra (image compression)
4. Segmentasi Citra (Image Segmentation)
5. Analisis Citra (Image Analysis)
6. Rekonstruksi citra (image reconstruction)
3. Grafik (Graphics)
Ada 2 jenis grafik :
a) Raster, dimana setiap pixel didefinisikan secara terpisah.
b) Vector, dimana formula matematika digunakan untuk menggambar graphics rimitives
(garis, kotak, lingkaran,elips, dll) dan menggunakan attributnya.
Operasi pengambangan.
Operasi dasar yang akan dibahas pada makalah ini adalah Penjumlahan Citra,
Pengurangan Citra, Operaasi AND, Operasi OR dan Operasi NOT.
Pengurangan Citra
Pengurangan citra adalah operasi saling mengurangkan dua matriks yang berukuran
sama. Secara umum, persamaannya adalah sebagai berikut :
C(x,y) = A(x,y) - B(x,y)
C adalah citra baru yang intensitas tiap pikselnya adalah selisih dari intensitas tiap piksel pada
matriks A dan matriks B.
Source code : A =
double(imread('cameraman.tif'));
B = double(imread('rice.png'));
[r1 c1] = size(A);
[r2 c2] = size(B);
if (r1 == r2) && (c1 == c2)
for x = 1 : r1
for y = 1 : c1
C(x,y) = A(x,y) - B(x,y);
end
end
end
C = clipping(C);
figure, imshow(uint8(C));
Hasil Tampilan :
Penjumlahan Citra
Penjumlahan citra adalah operasi menjumlahkan dua matriks yang berukuran sama. Secara
umum, persamaannya adalah sebagai berikut :
C(x,y) = A(x,y) + B(x,y)
C adalah citra baru yang intensitas tiap pikselnya adalah jumlah dari intensitas tiap piksel pada
matriks A dan matriks B.
Source code : A = double(imread('cameraman.tif'));
B = double(imread('rice.png'));
[r1 c1] = size(A);
[r2 c2] = size(B);
if (r1 == r2) && (c1 == c2)
for x = 1 : r1
for y = 1 : c1
C(x,y) = A(x,y) + B(x,y);
end
end
end
C = clipping(C);
figure, imshow(uint8(C));
Hasil Tampilan :
Operasi AND
Di bawah ini adalah Tabel kebenaran logika AND
A B A and B
0 0 0
0 1 0
1 0 0
1 1 1
Source code :
A = not(imread('logika1.bmp'));
B = not(imread('logika2.bmp'));
[r1 c1] = size(A);
[r2 c2] = size(B);
for x = 1 : r1
for y = 1 : c1
C(x,y) = and(A(x,y),B(x,y));
end
end
figure, imshow(C);
Hasil Tampilan:
Operasi OR
Tabel 1.2 Tabel kebenaran logika OR
A B A or B
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 1
Source code :
A = not(imread('logika1.bmp'));
B = not(imread('logika2.bmp'));
[r1 c1] = size(A);
[r2 c2] = size(B);
for x = 1 : r1
for y = 1 : c1
C(x,y) = or(A(x,y),B(x,y));
end
end
figure, imshow(C);
Hasil Tampilan:
Operasi NOT
Tabel 1.2 Tabel kebenaran logika OR
A NOT ( C )
0 1
0 1
1 0
1 0
Source code :
A = imread('logika1.bmp');
[r1 c1] = size(A);
for x = 1 : r1
for y = 1 : c1
C(x,y) = not(A(x,y));
end
end
figure, imshow(C);
Hasil Tampilan:
Gambar Operasi logika OR pada citra
Kesimpulan
Pengolahan citra adalah pemrosesan citra, khususnya dengan menggunakan komputer,
menjadi citra yang kualitasnya lebih baik. Teknik-teknik pengolahan citra mentransformasikan
citra menjadi citra lain. Pengolahan citra dapat dibagi kedalam tiga kategori yakni kategori
rendah, menengah, dan tinggi.
Kategori rendah melibatkan operasi-operasi sederhana seperti prapengolahan citra
untuk mengurangi derau, pengaturan kontras, dan pengaturan ketajaman citra. Pengolahan
kategori rendah ini memiliki input dan output berupa citra.
Pengolahan kategori menengah melibatkan operasi-operasi seperti segmentasi dan
klasifikasi citra. Proses pengolahan citra menengah ini melibatkan input berupa citra dan output
berupa atribut (fitur) citra yang dipisahkan dari citra input. Pengolahan citra kategori
melibatkan proses pengenalan dan deskripsi citra.
Pengohalan kategori tinggi ini termasuk menjadikan objek-objek yang sudah dikenali
menjadi lebih berguna, berkaitan dengan aplikasi, serta melakukan fungsi-fungsi kognitif yang
diasosiasikan dengan vision.