Disusun Oleh;
Nama : Elly Efeld Nussi
Nim : 20170511074007
Prodi : Sistem Informasi
Universitas Cendrawasih
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Sistem Informasi
2019
Kata Pengantar
Segala puji dan syukur saya ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan segala Rahmat
dan BerkatNya saya bisa menyusun Makalah ini. Saya tidak lupa mengucapkan trimakasih pada Dosen
yang mengajar dan menjalankan proses pembelajaran sampai selesai dengan baik.
Matlab merupakan pengimplementasian praktik untuk menerapakan teori yang sudah dipelajari dalam
mata kuliah Pengolahan Citra Digital . Tentunya ilmu yang akan didapatkan dalam pelajaran ini akan lebih
bertambah besar dan lebih berkembang jika pelajaran matlab ini dilaksanakan dengan baik. Kesungguhan
dan ketertiban dalam melakukan belajar matlab merupakan prasyarat utama untuk mencapai keberhasilan
dalam pembahasan lebih dalam.
i
Daftar Isi
Kata Pengantar............................................................................................................................................... i
BAB I .............................................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................................... 1
BAB II ............................................................................................................................................................. 2
HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................................................................................. 2
2.1 Citra Digital.......................................................................................................................................... 2
2.2 Histogram ............................................................................................................................................ 3
2.3 Hasil dan Pembahasan ........................................................................................................................ 4
BAB III ............................................................................................................................................................ 7
KESIMPULAN ................................................................................................................................................. 7
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................................... 7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Histogram Citra merupakan Informasi penting mengenai isi citra digital dapat diketahui dengan
membuat histogram citra. Histogram citra adalah grafik yang menggambarkan penyebaran kuantitatif nilai
derajat keabuan (grey level) pixel di dalam (atau bagian tertentu) citra. Misalkan citra digital memiliki L
derajat keabuan, yaitu dari nilai 0 sampai L 1 (misalnya pada citra dengan kuantisasi derajat keabuan 8-bit,
nilai derajat keabuan dari 0 sampai 255).
Citra (image) adalah gambar pada bidang dwimatra (dua dimensi). Pengolahan citra (image
processing) merupakan suatu sistem dimana proses dilakukan dengan masukan citra (image) dan
hasilnya juga berupa citra (image). Peningkatan kualitas citra merupakan salah satu proses awal
dalam peningkatan mutu citra. Peningkatan mutu citra diperlukan karena seringkali citra yang
dijadikan objek pembahasan mempunyai kualitas yang buruk, misalnya citra mengalami derau,
kabur, dan sebagainya . Peningkatan mutu citra adalah suatu proses mendapatkan citra yang lebih
mudah diinterpretasikan oleh mata manusia. Proses pengolahan citra yang termasuk dalam
kategori peningkatan mutu citra terdiri dari proses-proses yang bertujuan memperbaiki mutu citra
untuk memperoleh keindahan gambar, untuk kepentingan analisis citra, dan untuk mengoreksi
citra .
1.3 Tujuan
Tujuan perbaikan kualitas citra (image enhancement) adalah untuk menonjolkan suatu
ciri tertentu dalam citra tersebut, atau untuk memperbaiki aspek tampilan.
1
BAB II
Image processing, image yang berarti gambar, memiliki banyak kegunaan dalam kehidupan
seharihari. Gambar memberikan suatu informasi, interpretasi, ilustrasi, evaluasi, komunikasi dan hiburan.
Image processing adalah suatu bentuk pengolahan atau pemrosesan sinyal dengan input berupa gambar
(image) dan ditransformasikan menjadi gambar lain sebagai keluarannya dengan teknik tertentu. Image
processing dilakukan untuk memperbaiki kesalahan data sinyal gambar yang terjadi akibat transmisi dan
selama akuisisi sinyal, serta untuk meningkatkan kualitas penampakan gambar agar lebih mudah
diinterpretasi oleh sistem penglihatan manusia baik dengan melakukan manipulasi dan juga penganalisisan
terhadap gambar.
2
2.2 Histogram
Pengertian histogram dalam pengolahan citra adalah .representasi grafis untuk distribusi warna dari
citra digital atau menggambarkan penyebaran nilai-nilai intensitas pixel dari suatu citra atau bagian tertentu
di dalam citra. Dari sebuah histogram dapat diketahui frekuensi kemunculan relative dari intensitas pada
citra, kecerahan, dan kontas dari sebuah gambar.
Proses Histogram :
Sumbu ordinat vertikal merupakan representasi piksel dengan nilai tonal dari tiap-tiap deret bin
pada sumbu axis horizontalnya. Sumbu axis terdiri dari deret logaritmik bindensitometry yang membentuk
rentang luminasi atau exposure range yang mendekati respon spectral sensitivity visual mata manusia. Deret
bin pada density yang terpadat mempunyai interval yang relatif sangat linear dengan variabel mid-tone
terletak tepat di tengahnya. Pada umumnya, sebuah histogram hanya memetakan seluruh nilai tonal dari
citra digital pada bin luminasi masing-masing.
Lebar puncak → rentang kontrasCitra yang baik mengisi daerah derejatkeabuan secara penuh dan
merata pada setiap nilai intensitas pixel over-exposed (terlalu terang) dan under-exposed (terlalu gelap)
memiliki rentang kontras sempit. Kegunaan histogram dalam pengolahan citra : Untuk melihat apakah
distribusi informasi yang ada dalam suatu citra sudah baik atau belum. Histogram juga banyak digunakan
dalam texture analysis, yaitu analisa untuk melihat apakah kedua tekstur sama atau berbeda. Untuk melihat
apakah pencahayaan dan contrast suatu citra sudah cukup atau belum (terlalu terang atau terlalu gelap).
Caranya histogram dari suatu citra yang terlalu terang cenderung mengumpul di nilai grey level yang tinggi
(ke arah nilai 256), sebaliknya histogram dari suatu citra yang terlalu gelap cenderung mengumpul di nilai
grey level yang rendah (ke arah nilai 0).
3
2.3 Hasil dan Pembahasan
2. .Berikut ini adalah contoh hasil citra warna RGB dan histogramnya
Ket ; Gambar citra warna (Red) terang : histogram cenderung ke sebelah kanan.
4
Ket ; Gambar citra warna (Green) terang : histogram cenderung ke sebelah kanan.
Ket ; Gambar citra warna (Blue) terang : histogram cenderung ke sebelah kanan.
5
Ket ; Gambar low contrast : histogram mengumpul di suatu tempat.
6
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa gambar yang dimasukan terlalu terang. Histogramnya
banyak menumpuk pada bagian kanan karena citra tersebut mengandung banyak nilai intensitas yang dekat
dengan 256 (putih). Citra grayscale,histogramnya menumpuk di suatu tempat,sama halnya dengan citra
negative.