Pengolahan Citra Digital– Pertemuan 6

Transformasi Cosine
Prajanto Wahyu Adi
prajanto@dsn.dinus.ac.id
prajanto.blog.dinus.ac.id
Tim Pengampu Mata Kuliah Pengolahan Citra Digital
+689 6263 57775
2020
 Rencana Kegiatan Perkuliahan Semester
# Pokok Bahasan # Pokok Bahasan

8 Kompresi Citra
1 Konsep Dasar PCD 9

2 Peningkatan Kualitas Citra 10

3 Segmentasi Citra
11
4 Perbaikan Citra
12 Pengenalan Pola
5 Transformasi Fourier 13
6 Transformasi Cosine
7 Responsi 14 Presentasi Tugas Besar

Ujian Tengah Semester Ujian Akhir Semester

Content
1 • Discrete Cosine Transform (DCT)

2 • Matrix DCT

3 • DCT melalui Perkalian Matrix

4 • Inverse DCT
Discrete Cosine Transform (DCT)
• Pada pertemuan sebelumnya kita telah mempelajari DFT yang mempunyai tingkat komputasi efisien
• Namun, terdapat beberapa kelehaman utama dari DFT (Vasconcelos, 2009):
• Mengandung bilangan kompleks
• Tingkat pemadatan energi rendah
• Pemadatan energi (energy compaction):
• Kemampuan untuk mengemas energi dari urutan/seri spasial (piksel-piksel) menjadi sesedikit mungkin
koefisien
• Semakin tinggi tingkat pemadatan, semakin sedikit koefisien yang dihasilkan
Discrete Cosine Transform (DCT)
• DCT memiliki tingkat pemadatatan yang tinggi
• Banyak digunakan dalam bidang kompresi data
• DCT memiliki beberapa versi:
• DCT-II adalah yang paling banyak digunakan sehingga sering disebut sebagai ‘The DCT’
• DCT-III adalah inverse dari DCT-II sehingga sering disebut sebagai ‘Inverse DCT’ (IDCT)
Discrete Cosine Transform (DCT)
• DCT 1 dimensi:
N 1
  (2 x  1)u 
F (u )   (u )  f ( x) cos  
x 0  2N 
• Inverse DCT:
N 1
  (2 x  1)u 
f ( x )    (u ) F (u ) cos  
x 0  2N 
dimana N adalah jumlah data/sinyal dan

 1
 ,u  0
 N
 (u )  
 2
 ,u  0
 N
 Discrete Cosine Transform (DCT)
• DCT 2 dimensi:
M 1 N 1
  (2 x  1)u    (2 y  1)v 
F (u , v )   (u ) (v )   f ( x, y ) cos   cos  
x 0 y 0  2M   2N 
• Inverse DCT 2D:
M 1 N 1
  (2 x  1)u    (2 y  1)v 
f ( x, y )     (u ) (v) F (u, v) cos 
x 0 y 0  2M 

cos 
 2N 

dimana M dan N adalah jumlah baris dan kolom,dan
 1  1
 ,u  0  ,v  0
 M  N
 (u )    (v )  
 2  2
 ,u  0  ,v  0
 M  N
Discrete Cosine Transform (DCT)
• Contoh:
Diketahui sebuah citra 3-bit sbb:

1 2
4 6
Lakukan transformasi DCT 2 Dimensi!
Discrete Cosine Transform (DCT)
• Contoh:
Untuk (u,v)=(0,0)
1 1    (2  0  1)0    (2  0  1)0 
F (0, 0)   1cos   cos  
2 2   2 2   2 2 
  (2  0  1)0    (2 1  1)0 
2 cos   cos  
 2 2   2 2 
  (2 1  1)0    (2  0  1)0 
4 cos   cos  
 2 2   2 2 
  (2 1  1)0    (2  1  1)0  
6 cos   cos  
 2 2   2 2 
1
 (1cos 00 cos 00  2 cos 00 cos 0 0  4 cos 0 0 cos 0 0  6 cos 0 0 cos 0 0 )
2
1
 (1 1 1  2  1 1  4  1 1  6  1 1)
2
 6.5
Discrete Cosine Transform (DCT)
• Contoh:
Untuk (u,v)=(0,1)
1 2    (2  0  1)0    (2  0  1)1 
F (0,1)   1cos   cos  
2 2   2 2   2 2 
  (2  0  1)0    (2  1  1)1 
2 cos   cos  
 2 2   2 2 
  (2  1  1)0    (2  0  1)1 
4 cos   cos  
 2 2   2 2 
  (2  1  1)0    (2  1  1)1  
6 cos   cos  
 2 2   2 2 
1  3  3
 (1cos 00 cos  2 cos 00 cos  4 cos 00 cos  6 cos 0 0 cos )
2 4 4 4 4
1 1 1 1 1
 (1 1  2  1  4  1  6  1 )
2 2 2 2 2
 1.5
Discrete Cosine Transform (DCT)
• Contoh:
Untuk (u,v)=(1,0)
2 1    (2  0  1)1    (2  0  1)0 
F (1, 0)   1cos   cos  
2 2   2 2   2 2 
  (2  0  1)1    (2  1  1)0 
2 cos   cos  
 2 2   2 2 
  (2  1  1)1    (2  0  1)0 
4 cos   cos  
 2 2   2 2 
  (2  1  1)1    (2  1  1)0  
6 cos   cos  
 2 2   2 2 
1   3 3
 (1cos cos 00  2 cos cos 0 0  4 cos cos 0 0  6 cos cos 0 0 )
2 4 4 4 4
1 1 1 1 1
 (1 1  2  1  4  1  6   1)
2 2 2 2 2
 3.5
Discrete Cosine Transform (DCT)
• Contoh:
Untuk (u,v)=(1,1)
2 2    (2  0  1)1    (2  0  1)1 
F (1,1)   1cos   cos  
2 2   2 2   2 2 
  (2  0  1)1    (2  1  1)1 
2 cos   cos  
 2 2   2 2 
  (2  1  1)1    (2  0  1)1 
4 cos   cos  
 2 2   2 2 
  (2  1  1)1    (2  1  1)1  
6 cos   cos  
 2 2   2 2 
   3 3  3 3
 1(1cos cos  2 cos cos  4 cos cos  6 cos cos )
4 4 4 4 4 4 4 4
1 1 1 1 1 1 1 1
 1   2   4   6 
2 2 2 2 2 2 2 2
 0.5
Discrete Cosine Transform (DCT)
• Contoh:
Hasil transformasi DCT:
6.5 -1.5
-3.5 0.5
Discrete Cosine Transform (DCT)
• Transformasi DCT biasa dilakukan pada blok citra berukuran 8x8 pada proses kompresi
Discrete Cosine Transform (DCT)
• Transformasi DCT biasa dilakukan pada blok citra berukuran 8x8 pada proses kompresi
Discrete Cosine Transform (DCT)
• Transformasi DCT biasa dilakukan pada blok citra berukuran 8x8 pada proses kompresi
Matrix DCT
• Selain menggunakan persamaan DCT, kita juga dapat menggunakan Matrix DCT untuk mendapatkan
transformasi DCT
• DCT matrix adalah sebuah matrix persegi
• Secara komputasi penggunaan matrix DCT lebih efisien karena hanya memerlukan 1 buah matrix
untuk melakukan Transformasi DCT dan Invers DCT 2 dimensi.
Matrix DCT
• Persamaan DCT matrix pada matrix persegi, sbb:

 1
 ,x 0
 N
D ( x, y )  
 2  (2 y  1) x
 cos ,x 0
 N 2N
Dimana N adalah ukuran blok, x dan y adalah baris dan kolom ke 0 hingga N-1
Matrix DCT
• Persamaan DCT matrix pada matrix persegi adalah:

 1
 ,x 0
 N
D ( x, y )  
 2  (2 y  1) x
 cos ,x 0
 N 2N
Dimana N adalah ukuran blok, x dan y adalah baris dan kolom ke 0 hingga N-1
• Transformasi DCT adalah F = D * f * DT
• Transformasi Inverse DCT adalah f = DT * F * D
DCT melalui Perkalian Matrix
• Contoh:
Diketahui sebuah citra 3-bit sbb:

1 2
4 6

Lakukan transformasi DCT dengan menggunakan matrix DCT !

 DCT melalui Perkalian Matrix
• Contoh:
Menghitung matrix DCT
1 1
D (0, 0)  D (0,1) 
2 2
 DCT melalui Perkalian Matrix
• Contoh:
Menghitung matrix DCT
1 1
D (0, 0)  D (0,1) 
2 2

2   (2 y  1) x  2   (2 y  1) x 
D (1, 0)  cos   D (1,1)  cos  
2  2N  2  2N 
  (2  0  1)1    (2  1  1)1 
 1cos    1cos  
 2 2   2 2 
 3
 cos  cos
4 4
1 1
 
2 2
 DCT melalui Perkalian Matrix
• Contoh:
Menghitung matrix DCT
 1 1 
 
2 2 
D
 1 1
  
 2 2
DCT melalui Perkalian Matrix
• Contoh:
Menghitung transformasi DCT

F  D * f * DT
 1 1   1 1 
  2  
2 2  1 2 2 
   
 1 1  4 6  1 1
     
 2 2  2 2
DCT melalui Perkalian Matrix
• Contoh:
Menghitung transformasi DCT

F  D * f * DT
 1 1   1 1 
  1 2  2 
2 2  2
 
   
 1 1  4 6  1 1
     
 2 2  2 2
 1 1   1 1 
5 8   
2 2 2 2
  
 1 1  1 1
 3 4    
 2 2  2 2
 6.5 1.5 
 
 3.5 0.5 
Inverse DCT
• Latihan:
Diketahui citra hasil Transformasi DCT sbb:
6.5 -1.5
-3.5 0.5

Lakukan Inverse DCT dengan menggunakan matrix DCT !

Sekian

TERIMAKASIH