Anda di halaman 1dari 16

TUGAS BAB 1

PENGENALAN CITRA DAN MATLAB


NIM : 2218107
NAMA : Galih Rahmatdhani Perdana
MATERI : Pengenalan Citra
TUGAS : 1. Apa yang anda ketahui tentang Pengolahan Citra
Digital?
2. Perhitungan True Color hingga ke Biner

3. Mengubah Photo RGB(TC) ke Binner


1.1 Alat dan Bahan
1. Laptop
2. Matlab 2015a
3. Modul Pengolahan Citra Digital 2023
1.2 Tujuan
1. Praktikan dapat mengetahui fungsi tools pada MathLab
2. Praktikan dapat mengetahui jenis-jenis citra
3. Praktikan dapat mengimplementasikan rumus-rumus pada pengelohan citra
digital
1.3 Landasan Teori
Citra adalah suatu representasi (gambaran), kemiripan, atau imitasi dari
suatu objek. Citra sebagai keluaran atau sistem perekaman data dapat bersifat
optik berupa foto, bersifat analog berupa sinyal – sinyal video seperti gambar
pada monitor televisi, atau bersifat digital yang dapat langsung disimpan pada
suatu media penyimpan.
A. Definisi Citra Analog
Citra Analog adalah citra yang bersifat kontinu, seperti gambar pada
monitor televisi, foto sinar X, foto yang tercetak dikertas foto, lukisan,
pemandangan alam, hasil CT scan, gambar – gambar yang terekam pada
pita kaset, dan lain sebagainya. Citra analog tidak dapat direpresentasikan
dalam komputer sehingga tidak bisa diproses di komputer secara
langsung. Oleh sebab itu, agar citra ini dapat diproses di komputer, proses
konversi analog ke digital harus dilakukan terlebih dahulu. Citra analog
dihasilkan dari alat – alat analog, seperti video kamera analog, kamera foto
analog, WebCam, CT scan, sensor rontgen untuk foto thorax, sensor
gelombang pendek pada sistem radar, sensor ultrasound pada sistem USG,
dan lain – lain.
B. Definisi Citra Digital
Citra digital adalah citra f(x,y) dimana dilakukan diskritisasi koordinat
sampling/ spasial dan diskritisasi tingkat kwantisasi (keabuan/
kecemerlangannya). Citra digital merupakan fungsi intensitas cahaya
f(x,y), dimana harga x dan harga y adalah koordinat spasial. Harga fungsi
tersebut di setiap titik (x,y) merupakan tingkat kecemerlangan citra pada
titik tersebut. Citra digital merupakan suatu matriks dimana indeks baris
dan kolomnya menyatakan suatu titik pada citra tersebut dan elemen
matriksnya (yang disebut sebagai elemen gambar/ pixel/ piksel/ pels/
picture element) menyatakan tingkat keabuan pada titik tersebut.
C. Jenis-jenis Citra
Ada banyak cara untuk menyimpan citra digital di dalam memori.
Cara penyimpanan menentukan jenis citra digital yang terbentuk.
Beberapa jenis citra digial yang sering digunakan adalah citra warna (true
color), citra grayscale (skala keabuan), dan citra biner (monokrom).
1. Citra Warna(True Color)
Setiap piksel pada citra warna mewakili warna yang merupakan
kombinasi dari tiga warna dasar (RGB = Red Gren Blue). Setiap warna
dasar menggunakan penyimpanan 8 bit = 1 byte, yang berarti setiap
warna menyimpan gradasi sebanyak 255 warna. Itulah sebabnya
format ini dinamakan true color karena mempunyai jumlah warna
yang cukup besar sehingga bisa dikatakan hampir mencakup semua
warna di alam.
Penyimpanan citra true color di dalam memori berbeda dengan
citra grayscale. Setiap piksel dari citra grayscale 256 gradasi warna
diwakili oleh 1 byte. Sedangkan 1 piksel citra true color diwakili oleh
3 byte, dimana masing – masing byte merpresentasikan warna merah
(red), hijau (green), dan biru (blue). Gambar 1.1 adalah contoh citra
true color.

Gambar 1.1 Citra True Color


2. Citra Gayscale(Skala Keabuan)
Citra grayscale merupakan citra digital yang hanya memiliki satu
nilai kanal pada setiap pikselnya, artinya nilai dari Red = Green =
Blue. Nilai-nilai tersebut digunakan untuk menunjukkan intensitas
warna. Citra yang ditampilkan dari citra jenis ini terdiri atas warna
abu-abu, bervariasi pada warna hitam pada bagian yang intensitas
terlemah dan warna putih pada intensitas terkuat. Citra grayscale
berbeda dengan citra ”hitam- putih”, dimana pada konteks komputer,
citra hitam putih hanya terdiri atas 2 warna saja yaitu ”hitam” dan
”putih” saja. Pada citra grayscale warna bervariasi antara hitam dan
putih, tetapi variasi warna diantaranya sangat banyak.

Gambar 1.2 Contoh Citra Grayscale


3. Citra Biner(Monokrom)
Citra biner (binary image) adalah citra digital yang hanya
memiliki 2 kemungkinan warna, yaitu hitam dan putih. Citra biner
disebut juga dengan citra W & B (White & Black) atau citra
monokrom. Hanya dibutuhkan 1 bit untuk mewakili nilai setiap piksel
dari citra biner. Pembentukan citra biner memerlukan nilai ambang
batas keabuan yang akan digunakan sebagai nilai patokan. Piksel
dengan derajat keabuan lebih besar dari nilai ambang batas akan diberi
nilai 1 dan sebaliknya piksel dengan derajat keabuan lebih kecil dari
nilai ambang batas akan diberi nilai 0. Citra biner sering sekali muncul
sebagai hasil dari proses pengolahan, seperti segmentasi,
pengambangan, morfologi ataupun dithering. Fungsi dari binerisasi
sendiri adalah untuk mempermudah proses pengenalan pola, karena
pola akan lebih mudah terdeteksi pada citra yang mengandung lebih
sedikit warna.

Gambar 1.3 Citra Monokrom


Persamaan untuk binerisasi dapat dilihat pada rumus dibawah ini.
0, 𝑓𝑖𝑛(𝑥, 𝑦) < 𝑇
𝐹𝑜𝑢𝑡(𝑥, 𝑦)^′ = {
1, 𝑓𝑖𝑛(𝑥, 𝑦) ≥ 𝑇 Keterangan
:
T = Treshold / Nilai Ambang Batas.

𝐹𝑖𝑛 max +𝐹𝑖𝑛 𝑚𝑖𝑛


𝑇=
2
D. Elemen-elemen Citra Digital
Berikut adalah elemen – elemen yang terdapat pada citra digital.
1. Kecerahan (Brightness)
Kecerahan (Brightness) merupakan intensitas cahaya yang
dipancarkan piksel dari citra yang dapat ditangkap oleh sistem
penglihatan. Kecerahan pada sebuah titik (piksel) di dalam citra
merupakan intensitas rata-rata dari suatu area yang melingkupinya.
2. Kontras (Contrast)
Kontras (Contrast) menyatakan sebaran terang dan gelap dalam
sebuah citra. Pada citra yang baik, komposisi gelap dan terang tersebar
secara merata.
3. Kontur (Contour)
Kontur (Contour) adalah keadaan yang ditimbulkan oleh
perubahan intensitas pada piksel-piksel yang bertetangga. Karena
adanya perubahan intensitas inilah mata mampu mendeteksi tepi-tepi
objek di dalam citra.
4. Warna (Color)
Warna sebagai persepsi yang ditangkap sistem visual terhadap
panjang gelombang cahaya yang dipantulkan oleh objek.
5. Bentuk (Shape)
Bentuk (Shape) adalah properti interistik dari objek 3 dimensi,
dengan pengertian bahwa bentuk merupakan properti interistik utama
untuk sistem visual manusia.
6. Tekstur (Texture)
Tekstur (Texture) dicirikan sebagai distribusi spasial dari derajat
keabuan di dalam sekumpulan piksel-piksel yang bertetangga. Tekstur
adalah sifat-sifat atau karakteristik yang dimiliki oleh suatu daerah
yang cukup besar sehingga secara alami sifat-sifat tadi dapat berulang
dalam daerah tersebut. Tekstur adalah keteraturan pola-pola tertentu
yang terbentuk dari susunan piksel-piksel dalam citra digital.
Informasi tekstur dapat digunakan untuk membedakan sifat-sifat
permukaan suatu benda dalam citra yang berhubungan dengan kasar
dan halus, juga sifat-sifat spesifik dari kekasaran dan kehalusan
permukaan tadi, yang sama sekali terlepas dari warna permukaan
tersebut.
E. Pengenalan Matlab
MATLAB (Matrik Labority) merupakan perangkat lunak produksi
dari
The Math Work, Inc. MATLAB adalah sebuah bahasa dengan
(hightperformance) kinerja tinggi untuk komputasi masalah teknik.
Matlab mengintegrasikan komputasi, visualisasi, dan pemrograman
dalam suatu model yang sangat mudah untuk pakai dimana masalah-
masalah dan penyelesaiannya diekspresikan dalam notasi matematika
yang familiar.
Penggunaan Matlab meliputi bidang–bidang:
1. Matematika dan komputasi
2. Pembentukan Algorithm
3. Pemodelan, simulasi, dan pembutan prototype
4. Analisa data, explorasi, dan visualisasi
5. Grafik keilmuan dan bidang rekayasa
6. Pengolahan Citra Digital
Matlab digunakan sebagai platform untuk menganalisis data dan
visualisasi yang dirancang untuk membuat manipulasi matriks sesedehana
mungkin. Disamping itu, Matlab memiliki kemampuan grafis yang kuat
dan dengan bahasa pemrograman sendiri. Matlab memiliki banyak
fiturfitur yang sudah dikembangkan, dan lebih dikenal dengan nama
toolbox. Toolbox-toolbox ini merupakan kumpulam dari fungsi- fungsi
MATLAB (M-Files) yang telah dikembangkan ke suatu lingkungan kerja
Matlab untuk memecahkan masalah dalam kelas particular. Untuk
pengolahan citra toolbox yang digunakan adalah Image-processing
Toolbox (IPT). Struktur data dasar MATLAB adalah matriks. Pada
MATLAB sebuah variable tunggal adalah matriks 1 x 1, string adalah
sebuah 1 x n matriks dari karakter. Gambar adalah n x m matriks dari pixel.
Pixel adalah elemen citra, elemen terkecil citra digital yang dapat dilihat
mata.
F. Program Matlab
Ketika MATLAB dijalankan pertama kali, Matlab desktop tapil, berisi
tools (graphical user interface) untuk mengatur file, variable, dan aplikasi
Matlab. Pada pertama kali Matlab dijalankan maka akan tampil desktop
dengan ilustrasi sebagai berikut.

Gambar 1.4 Tampilan Desktop pada Matlab


MATLAB IDE memiliki lima komponen, yaitu Command Window,
Workspace Browser, Current Directory Browser, Command History
Window dan kosong atau banyak Figure Windows yang aktif untuk
menampilkan obyek grafik.
1. Command window digunakan untuk menjalankan fungsi-fungsi
Matlab, (untuk mengetikkan perintah dan ekspresi serta menampilkan
hasil).
2. Workspace berisi kumpulan variable-variable yang terbentuk
sepanjang sesi Matlab dan disimpan di memory.
3. Current directory browser adalah operasi Matlab file menggunakan
current directory dan search patch sebagai referensi. File yang akan
dijalankan harus berada di current directory atau ada pada serach
path.
4. Command history digunakan untuk menyimpan baris-baris perintah
yang telah diketikkan di command window. Kita dapat melihat
fungsifungsi yang digunakan sebelumnya, mengcopy, dan
menjalankan kembali dari command history.
5. Figure adalah jemdela untuk menampilkan gambar grafik seperti
perintah plot dan sejenisnya. Gambar pada jendela figure ini dapat
disimpan ke dalam sebuah file yang sewaktu-waktu dapat dipanggil
kembali

G. Pengolahan citra di Matlab


1. Command Window
MATLAB Command window/editor merupakan window yang
muncul ketika kita membuka pertama kali setiap kita menjalankan
aplikasi MATLAB, Pada window kita dapat melakukan akses-akses
ke command-command MATLAB dengan cara mengetikkan
barisanbarisan ekpresi MATLAB, seperti mengakses help window
dan lainlainnya.
Command Window (layar perintah) dapat kita gunakan untuk
menjalankan program/perintah yang dibuat pada layar editor matlab.
Pada windows/layar ini kita dapat mengakses perintah maupun
komponen pendukung (help file dll) yang ada di matlab secara
langsung. Salah satu ciri dari command windows ditandai dengan
tanda prompt (>>).
2. Image Loading and Displaying and Saving
a. Pembacaan citra di Matlab
Citra dibaca dalam Matlab menggunakan fungsi “imread”
dengan sintaks sebagai berikut : imread (‘nama file’);
Pada penggunaan nama file diikuti dengan format yang sesuai
dengan file citra yang akan dibaca.
>> imread (‘nama file’);

Tanda titik koma dalam Matlab diakhir perintah digunakan


untuk menghilangkan output (tidak ditampilkan). Jika tidak
disertakan, maka Matlab akan menampilkan output ke layar.
Penyebutan nama file tanpa path akan mengasumsikan bahwa file
tersebut berada di current working directory (directory kerja).
Selain itu pembacaan file juga dapat dilakukan dengan path
relative. Perhatikan contoh berikut :
>>f = imread(‘F:\cita\rice.tif’);

Pada tabel 1.1 menjelaskan format file Citra yang dapat diolah
oleh imread di Matlab.
Tabel 1.1 File Citra
Penjelasan Ekstensi yang
Nama dikenali
Format

Taged Image File Format .tif, .tiff


TIFF
Join Photographic Expert Group .jpg, .jpeg
JPEG
Graphic Interchange Format .gif
GIF
Windows Bitmap .bmp
BMP
Portable Network Graphics
PNG .png
X Window Dump .xwd
XWD
b. Menampilkan Citra
Citra ditampilkan di Matlab menggunakan fungsi “imshow”
dengan sintaks sebagai berikut :
>>imshow(f);

Dimana F adalah variable yang akan ditampilkan tetapi


dengan syarat F harus sudah di open atau dibaca terlebih dahulu.
c. Figure
Gambaran pada umumnya ditampilkan didalam figure
window. Jika suatu gambaran ditampilkan akan overwrite dulu,
kecuali jika fungsi figure digunakan :
>>figure,imshow(f);

Penggunaan figure, imshow () berbeda dengan imshow. figure,


imshow akan menampilkan beberapa figure sesuai dengan
perintah yang ditulis dan menghasilkan suatu jendela figure baru
dan memanjang gambar didalamnya.

d. Menyimpan citra
Citra dapat disimpan ke disk menggunakan fungsi “imwrite”
dengan sintaks sebagai berikut :
String yang menjadi isi parameter nama file harus
memasukkan estensi format file yang dikenali. Alternatifnya,
format yang diinginkan dapat disebutkan secara eksplisit pada
masukkan parameter ketiga. Tampat penyimpanan fungsi ini
(lokasi file output) ada di derektori kerja. Contoh dibawah ini
adalah untuk menyimpan gambar i ke TIFT file dengan nama
rice_01 :
>>imwrite(i, ‘rice_01.tif’);

e. Informasi citra
Informasi tentang sebuah gambar dapat ditemukan dengan
menggunakan sintaks sebagai berikut :
>>iminfo(filename);

f. Membersihkan command Window


Membersihkan Command Windows pada Matlab yang sudah
dituliskan dapat menggunakan perintah sebagai berikut :
>>clc

clc akan membersihkan semua yang di input dan di outputkan


dari Command Window display.
3. Transformasi Citra Warna menjadi Citra Greyscale Pada Matlab
Citra warna bisa diubah menjadi citra grayscale dengan cara
menghitung rata-rata elemen warna Red, Green, dan Blue. Secara
sistematis perhitungannya adalah sebagai berikut :
𝐹𝑖𝑛 𝑅(𝑥, 𝑦) + 𝐹𝑖𝑛 𝐺(𝑥, 𝑦) + 𝐹𝑖𝑛 𝐵(𝑥, 𝑦)
𝐹𝑜𝑢𝑡(𝑥, 𝑦) =
3
1.4 Langkah-langkah Tugas

A. Tugas perhitungan citra RGB ke Binner.


R=59 R=27 R=107
G=100 G=56 G=89
B=156 B =79 B =60

R=98 R=14 R=44


G=84 G=108 G=25
B =199 B =107 B =54

R=57 R=57 R=120


G=107 G=13 G=199
B =19 B =14 B =74

1. Transformasi citra TC ke Greyscale


105 54 85
127 76 41
61 27 131
𝐹𝑖𝑛𝑅 (𝑥, 𝑦) + 𝐹𝑖𝑛𝐺 (𝑥, 𝑦) + 𝐹𝑖𝑛𝐵 (𝑥, 𝑦)
𝐹𝑜𝑢𝑡 =
3
59 + 100 + 156 315
𝐹𝑜𝑢𝑡(1,1) = == 105
3 3
27 + 56 + 79 162
𝐹𝑜𝑢𝑡(1,2) = == 54
3 3
107 + 89 + 60 256
𝐹𝑜𝑢𝑡(1,3) = = = 85,33333333333333 = 85
3 3

98 + 84 + 199 381
𝐹𝑜𝑢𝑡(2,1) = == 127
3 3
14 + 108 + 107 229
𝐹𝑜𝑢𝑡(2,2) = == 76,33333333333333
3 3
= 76
44 + 25 + 54 123
𝐹𝑜𝑢𝑡(2,3) = == 41
3 3

57 + 107 + 19 183
𝐹𝑜𝑢𝑡(3,1) = == 61
3 3
53 + 13 + 14 80
𝐹𝑜𝑢𝑡(3,2) = == 26,66666666666667 = 27
3 3
120 + 199 + 74 393
𝐹𝑜𝑢𝑡(3,3) = == 131
3 3
2. Transformasi citra GS ke Biner

𝐹𝑜𝑢𝑡(𝑥, 𝑦) = {0, 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝐹𝑖𝑛 < 𝑇


1, 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝐹𝑖𝑛 ≥ 𝑇
𝐹𝑖𝑛 max +𝐹𝑖𝑛 𝑚𝑖𝑛
𝑇=
2
131 + 27 158
𝑇= == 79
2 2

(Biner)
1 0 1
1 0 0
0 0 1

𝐹𝑜𝑢𝑡(1,1) = 105 ≥ 79 = 1
𝐹𝑜𝑢𝑡(1,2) = 54 < 79= 0
𝐹𝑜𝑢𝑡(1,3) = 85 ≥ 79= 1

𝐹𝑜𝑢𝑡(2,1) = 127 ≥ 79= 1


𝐹𝑜𝑢𝑡(2,2) = 76 <79= 0
𝐹𝑜𝑢𝑡(2,3) = 41 <79= 0

𝐹𝑜𝑢𝑡(3,1) = 61 < 79= 0


𝐹𝑜𝑢𝑡(3,2) = 27 < 79= 0
𝐹𝑜𝑢𝑡(3,3) = 131 ≥ 79= 1

B. Tugas tutorial
1. Buat sebuah folder yang berisikan foto yang akan diedit dengan matlab.

Gambar 1.5 Buat Folder Untuk Bahan Prak Bab 1

2. Kemudian import foldernya kedalam matlab dengan menekan tombol


sebelah kiri atas seperti pada gambar.

Gambar 1.6 Import Folder Matlab


3. Tampilan setelah folder diimport

Gambar 1.7 Tampilan Folder Import

4. Kemudian, masukkan syntax “imread(‘namafile’)” bertujuan untuk


membaca citra di Matlab
>> a = imread('FotoPRak.JPG');

5. Kemudian, masukkan syntax untuk merubah gambar dari true color ke


grayscale
>> a = imread('FotoPrak.JPG');
>> b = rgb2gray(a);
>> figure,imshow (a);
>> figure,imshow(b);
6. Hasil dari citra True Color ke Grayscale

Gambar 1.8 Hasil Tampilan Transformasi TC Ke GS

7. Kemudian, masukkan syntax untuk merubah gambar dari grayscale ke


biner (monokrom)

>> a = imread ('FotoPRAK.JPG');


>> b = rgb2gray(a);
>> c = im2bw(a);
>> figure, imshow(a);
>>figure, imshow(b);
>>figure, imshow(c);

8. Hasil dari citra Grayscale ke biner

Gambar 1.9 Hasil Tampilan Transformasi GS Ke Biner


1.5 Kesimpulan
1. Pada citra grayscale warna bervariasi antara hitam dan putih, tetapi variasi
warna diantaranya sangat banyak. Citra grayscale merupakan citra digital
yang hanya memiliki satu nilai kanalpada setiap pikselnya, artinya nilai dari
Red = Green = Blue. Nilai-nilai tersebut digunakan untuk menunjukkan
intensitas warna.
2. Setiap piksel pada citra warna mewakili warna yang merupakan kombinasi
dari tiga warna dasar (RGB = Red Gren Blue). Setiap warna dasar
menggunakan penyimpanan 8 bit = 1 byte, yang berarti setiap warna
menyimpan gradasi sebanyak 255 warna
3. Citra biner (binary image) adalah citra digital yang hanya memiliki 2
kemungkinan warna, yaitu hitam dan putih. Citra biner disebut juga dengan
citra W & B (White & Black) atau citra monokrom. Hanya dibutuhkan 1
bit untuk mewakili nilai setiap piksel dari citra biner

Tanggal Asistensi Instruktur Laboratorium

( Nayaka Apta Nayottama)


2218102

Anda mungkin juga menyukai