Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL


PENGANTAR PENGOLAHAN CITRA

NAMA

WINNY ANNISA

NO.BP

1311072004

KELAS

III

PEMBIMBING

1. Zurnawita, ST., MT
2. Lifwarda, ST., M. Kom

PRODI D4 TEKNIK TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI PADANG
2016

LEMBAR PENGESAHAN
No. Percobaan

Judul

Pengantar Pengolahan Citra

Praktikan

Winny Annisa

Kelas

III

Pembimbing

1. Zurnawita, ST., MT
2. Lifwarda, ST., M. Kom

Tanggal Percobaan

10 Maret 2016

Tanggal Penyerahan :

17 Maret 2016

Keterangan

Nilai

I. Kompetensi Utama
Setelah menyelesaikan praktikum ini diharapkan :
1. Mahasiswa mengetahui dasar-dasar citra
2. Mahasiswa mampu memahami dasar konsep pengolahan citra
3. Mahasiswa mampu memahami tujuan pengolahan citra digital
4. Mahasiswa mampu menggunakan fungsi-fungsi dasar matlab untuk
pengolahan citra
II. Kompetensi Penunjang
1. Mahasiswa mampu memahami konsep matrik yang merupakan konsep
penting pada pengolahan citra
2. Mahasiswa mampu menggunakan matlab untuk pembuatan aplikasi
pengolahan citra digital.
III. Teori Penunjang Praktikum
3.1 Pengantar Citra
Citra disebut juga dengan gambar atau image. Beberapa defenisi dari citra
adalah :
1. Citra (Image) merupakan gambar pada bidang 2(dua) dimensi.
2. Citra (ditinjau dari sudut pandang matematis) merupakan fungsi yang kontinu
dari intensitas cahaya pada bidang 2 (dua) dimensi.
3. Citra merupakan sumber cahaya menerangi objek dan dipantulkan kembali dan
di tangkap oleh alat-alat optik misalnya mata manusia, kamera scanner, sensor,
satelit dan sebagainya kemudian direkam.
Citra digital adalah citra yang disimpan dalam format digital (dalam
bentuk file). Hanya citra digital yang dapat diolah menggunakan komputer. Untuk
citra non digital sebelum diolah harus dirobah dulu kedalam 1citra digital.
Pengolahan Citra

adalah kegiatan memproses suatu citra sehingga

menghasilkan citra yang sesuai dengan keinginan kita atau kualitasnya menjadi
lebih baik.

Umumnya, operasi-operasi pengolahan citra diterapkan pada citra bila :


1.

Perbaikan atau modifikasi citra untuk meningkatkan kualitas visual atau


menonjolkan beberapa aspek informasi yang terkandung dalam citra.

2.

Elemen di dalam citra perlu di kelompokkan, dicocokkan atau diukur.

3.

Sebagian citra perlu di gabung dengan bagian citra yang lain.


Analisis Citra merupakan kegiatan menganalisis sehingga menghasilkan

informasi untuk menetapkan keputusan (biasanya didampingi bidang ilmu


kecerdasan buatan / artificial intelligent yaitu pengenalan pola (pattern
recognition) menggunakan jaringan syaraf tiruan, fuzzy logic dll.
Citra Non
Digital

Pencitraan

Citra
Digital

Pengolahan

Citra
Digital
baru

Analisis

Informasi/
keputusan

Gambar 1. Blok Diagram Analisis Citra


3.2 Pengolahan Citra Digital menggunakan Matlab
Sebuah citra digital adalah kumpulan piksel-piksel yang disusun dalam larik dua
dimensi. Indeks baris dan kolom (x,y) dari sebuah piksel yang dinyatakan dalam
bilangan bulat dan nilai-nilai tersebut mendefinisikan suatu ukuran intensitas
cahaya pada titik tersebut. Satuan atau bagian terkecil dari suatu citra disebut
piksel (picture element).
Umumnya citra dibentuk dari persegi empat yang teratur sehingga jarak horizontal
dan vertikal antara piksel satu dengan yang lain adalah sama pada seluruh bagian
citra. Piksel (0,0) terletak pada sudut kiri atas pada citra, dimana indeks x
bergerak ke kanan dan indeks y bergerak ke bawah. Untuk menunjukkan
koordinat (m-1,n-1) digunakan posisi kanan bawah dalam citra berukuran m x n
pixel. Hal ini berlawanan untuk arah vertikal dan horizontal yang berlaku pada
sistem grafik dalam matematika.
Video sebenarnya juga merupakan salah satu bentuk dari citra digital. Video
merupakan kumpulan dari beberapa frame dari citra digital. Satu frame

merupakan satu citra digital. Oleh karena itu, apabila pada video mempunyai
satuan yang menyatakan 12 fps(frame per second) artinya bahwa video tersebut
memainkan 12 frame/citra digital dalam tiap detiknya.
3.3 Pengolahan Citra
1. Grayscaling
Grayscalling adalah teknik yang digunakan untuk mengubah citra berwana
(RGB) menjadi bentuk grayscale atau tingkat keabuan (dari hitam ke putih).
Dengan pengubahan ini, matriks penyusun citra yang sebelumnya 3 matriks
akan berubah menjadi 1 matriks saja. Pengubahan dari citra berwarna ke
bentuk grayscale biasanya mengikuti aturan sebagai berikut :

.................................

(1.1)

dimana :
I(i, j) = Nilai intensitas citra grayscale
R(i, j) = Nilai intensitas warna merah dari citra asal
G(i, j) = Nilai intensitas warna hijau dari citra asal
B(i, j) = Nilai intensitas warna biru dari citra asal
Dalam komputasi, suatu citra digital grayscale atau greyscale adalah suatu citra
dimana nilai dari setiap pixel merupakan sample tunggal. Citra yang ditampilkan
dari citra jenis ini terdiri atas warna abu-abu, bervariasi pada warna hitam pada
bagian yang intensitas terlemah dan warna putih pada intensitas terkuat. Citra
grayscale berbeda dengan citra hitam-putih, dimana pada konteks komputer,
citra hitam putih hanya terdiri atas 2 warna saja yaitu hitam dan putih saja.
Pada citra grayscale warna bervariasi antara hitam dan putih, tetapi variasi warna
diantaranya sangat banyak. Citra grayscale seringkali merupakan perhitungan dari
intensitas cahaya pada setiap pixel pada spektrum elektromagnetik single band .
Citra grayscale disimpan dalam format 8 bit untuk setiap sample pixel, yang
memungkinkan sebanyak 256 intensitas. Format ini sangat membantu dalam
pemrograman karena manupulasi bit yang tidak terlalu banyak. Pada aplikasi lain

seperti pada aplikasi medical imaging dan remote sensing biasa juga digunakan
format 10,12 maupun 16 bit.
2. Binerisasi Citra
Binerisasi citra merupakan proses merubah citra ke dalam bentuk biner (0 dan 1).
Dengan merubah ke bentuk biner, citra hanya akan mempunyai 2 warna yakni
hitam dan putih. Dengan proses ini, citra RGB juga akan menjadi 1 matriks
penyusun saja.
1Citra biner(binary image) adalah citra yang setiap pikselnya hanya memiliki 2
kemungkinan derajat keabuan yakni 0 dan 1.
2Proses pembineran dilakukan dg membulatkan keatas atau kebawah untuk setiap
nilai keabuan dari piksel yg berada diatas atau bawah harga ambang. Metode
untuk menentukan besarnya harga ambang disebut thresholding.
Thresholding digunakan untuk mengatur jumlah derajat keabuan yang ada pada
citra. Dengan menggunakan thresholding maka derajat keabuan bisa diubah sesuai
keinginan, misalkan diinginkan menggunakan derajat keabuan 16, maka tinggal
membagi nilai derajat keabuan dengan 16. Proses thresholding ini pada dasarnya
adalah proses pengubahan kuantisasi pada citra, sehingga untuk melakukan
thresholding dengan derajat keabuan dapat digunakan rumus:
.....................................................................

(1.2)

dimana :
w adalah nilai derajat keabuan sebelum thresholding
x adalah nilai derajat keabuan setelah thresholding
........................................................................

(1.3)

3. Menambahkan Gangguan (Noise) pada Citra


Untuk bisa menambahkan gangguan (noise) pada citra digital kita bisa
menggunakan fungsi :
J = imnoise(I,type)
J = imnoise(I,type,parameters)
"I" merupakan matriks penyusun citra, "type" merupakan jenis metode
penambahan gangguan yang kita gunakan, sedangkan "parameters" merupakan
parameter parameter yang dipakai. Untuk "type" yang bisa dipakai adalah :
gaussian : Gangguan Gaussian putih dengan mean dan variance yang
tetap.
localvar : Gangguan Zero-mean Gaussian putih dengan variance
intensitydependent.
poisson : Gangguan poison
salt & pepper : Gangguan pixel on dan off.
speckle : Gangguan Multiplicative.
5. Konversi RGB ke NTSC
Selain warna RGB yang membagi citra menjadi 3 matriks yakni matriks R(Red),
matriks G(Green), dan matriks B(Blue), citra juga dapat dibagi ke dalam matriks
lain yakni Y, I dan Q yang merupakan komponen warna NTSC. Untuk bisa
melakukan konversi RGB ke NTSC di Matlab sangatlah mudah karena memang
disediakan fungsi khusus untuk melakukan konversi ini, yaitu :
YIQ = rgb2ntsc(RGB)
Untuk melakukan hal sebaliknya, yakni mengkonversi NTSC ke RGB kita bisa
menggunakan fungsi :
RGB = ntsc2rgb(YIQ)

6. Konversi RGB ke YBcBr


Selain RGB dan NTSC, ada lagi warna YBcBr. Seperti halnya RGB dan NTSC,
warna YBcBr juga membagi citra berwarna ke dalam 3 matriks, yaitu "Y", "Bc",
dan "Br". Di Matlab sangatlah mudah mengkonversi warna RGB ke dalam warna
YBcBr karena memang matlab sudah menyediakannya dengan fungsi :
YCBCR = rgb2ycbcr(RGB)
Kemudian, untuk melakukan hal sebaliknya, yakni mengkonversi YCbCr ke RGB
kita bisa menggunakan fungsi :
RGB = ycbcr2rgb(YCBCR)
IV. Alat Dan Bahan
1. PC (Personal Komputer)
2. Software Matlab 7.0
V. Langkah Percobaan
5.1 Menampilkan citra digital
1. Simpan file gambar logo Politenik Negeri Padang dengan nama file
logopnp.jpg.
2. Mengetikan program berikut pada M-file Matlab :

3. Selanjutnya simpan file tersebut dengan nama Latihan1.m di folder yang


sama dengan tempat menyimpan file logopnp.jpg.

4. Menjalankan progam sehingga di tampilkan hasil sebagai berikut :

5. Mengetikan program berikut untuk menghasilkan matrik masing-masing


citra red, green dan blue pada citra logopnp.jpg.

6. Menjalankan progam sehingga di tampilkan hasil sebagai berikut :

5.2. Merubah citra RGB ke Grayscale


1. Untuk melakukan Grayscaling di Matlab, kita bisa menggunakan fungsi
I = rgb2gray(RGB
2. Mengetikan program Matlab pada text editor M-File

3. Simpan file tersebut dengan nama file Latihan2.m.


4. Run program tersebut sehingga Hasil running programnya adalah seperti
terlihat pada gambar di bawah ini. . Gambar yang di sebelah kiri adalah
gambar asli, sedangkan yang di sebelah kanan adalah gambar setelah
mengalami proses Grayscaling.

5.3 Binerisasi Citra


1. Ketikkan listing program berikut pada M-file

2. Simpan file tersebut dengan nama file Latihan3.m.


3. Run program tersebut sehingga hasil running programnya adalah seperti
terlihat pada gambardi bawah ini dimana gambar yang di sebelah kiri adalah
gambar asli, sedangkan yang di sebelah kanan adalah gambar setelah
mengalami proses Binerisasi citra.

5.4. Menambahkan Gangguan (Noise) pada Citra


1. Ketikkan listing program berikut pada M-file

2. Hasil running programnya adalah seperti terlihat pada gambar di bawah ini
dimana gambar yang di sebelah kiri atas adalah gambar asli, di sebelah
kanan atas adalah gambar dengan noise gaussian , di sebelah kiri bawah
adalah gambar dengan noise salt & pepper, sedangkan yang kanan bawah
adalah gambar dengan noise speckle.

5.5 Konversi RGB ke NTSC


1. Ketikkan listing program berikut pada M-file

2. Running program tersebut sehingga hasil terlihat pada gambar di bawah ini
dimana gambar yang di sebelah kiri atas adalah gambar citra dengan warna
NTSC, sedangkan yang di sebelah kanan atas adalah gambar citra Y,
bawah kiri adalah gambar citra I, sedangkan bawah kanan adalah gambar
citra Q.

VI. Data Percobaan


1. Lakukan copy figure dan kopi data hasil matrik percobaan ke Microsoft
Word dengan cara :
a. Klik menu Edit kemudian klik copy figure

b. Buka Microsoft word, paste hasil copy figure ke halaman word.


2.

Beri judul
hasil
semua
figure dan
data sesuai
dengan
judul
praktikum.

VII. PERTANYAAN/SOAL
1. Lakukan perubahan pada citra rgb ke citra abu-abu (x) dengan persamaan :
a. x = 0.2r + 0.2g + 0.5b
b. x = 0.5r + 0.5g + 0b
c. x= 0.5r + 0g + 0.5b
d. x= (r+g+b)/3
2. Jelaskan perbedaan keempat kondisi pada hasil soal no.1
VIII. TUGAS PENDAHULUAN
1. Apa yang dimaksud dengang citra?
2. Sebutkan dan jelaskan bidang studi yang berkaitan dengan citra?
3. Sebutkan dan jelaskan aplikasi pengolahan citra?

DATA PERCOBAAN PRAKTIKUM


Winny A - 1311072004 | Gambar Asli

MODUL 1

Winny Annisa - 1311072004

Gambar Merah

PENGANTAR PENGOLAHAN CITRA


Nama Praktikan

Winny Annisa

No. BP

1311072004

Tanggal Percobaan :

Kamis, 10 Maret 2016


Gambar Hijau

Program Matlab

Gambar Biru

Hasil Percobaan

Menampilkan Citra Digital


Latihan 1a
clc;
clear;
A=imread('img100.jpg');
imshow(A)
title('Winny Annisa - 1311072004');

Menampilkan Citra Digital


Latihan 1b
clc;
clear;
A=imread('img100.jpg');
red=A(:,:,1);
green=A(:,:,2);
blue=A(:,:,3);
subplot(2,2,1);
imshow(A), title('Winny A 1311072004 | Gambar Asli');
subplot(2,2,2);
imshow(red), title('Gambar Merah');
subplot(2,2,3);
imshow(green), title('Gambar Hijau');
subplot(2,2,4);
imshow(blue), title('Gambar Biru');

Merubah Citra RGB ke Grayscale


Latihan 2
clc;
clear;
RGB=imread('img100.jpg');
I=rgb2gray(RGB);
subplot(1,2,1);
imshow(RGB),title('Winny A 1311072004 | Gambar Asli');
subplot(1,2,2);
imshow(I),title('Gambar Grayscale');

Winny A - 1311072004 | Gambar Asli

Gambar Grayscale

Merubah Citra RGB ke Grayscale


Latihan 3
clc;
clear;
RGB=imread('img100.jpg');
I=im2bw(RGB); %binerisasi citra
subplot(1,2,1);
imshow(RGB),title('Winny A 1311072004 | Gambar Asli');
subplot(1,2,2);
imshow(I),title('Gambar Biner');

Menambahkan Gangguan (Noise) pada Citra


Latihan 4
clc;
clear;
RGB=imread('img100.jpg');
N1=imnoise(RGB,'gaussian');
N2=imnoise(RGB,'salt & pepper');
N3=imnoise(RGB,'speckle');
subplot(2,2,1);
imshow(RGB),title('Winny A 1311072004 | Gambar RGB');
subplot(2,2,2);
imshow(RGB),title('Gambar Gaussian');
subplot(2,2,3);
imshow(RGB),title('Gambar Salt &
Pepper');
subplot(2,2,4);
imshow(RGB),title('Gambar Speckle');

Konversi RGB ke NTSC


Latihan 5
clc;
clear;
RGB=imread('img100.jpg');
NTSC=rgb2ntsc(RGB);
Y=NTSC(:,:,1);
I=NTSC(:,:,2);
Q=NTSC(:,:,3);
subplot(2,2,1);
imshow(NTSC),title('Winny A 1311072004 | Gambar YIQ');
subplot(2,2,2);
imshow(Y),title('Gambar Komponen Y');
subplot(2,2,3);
imshow(I),title('Gambar Komponen I');
subplot(2,2,4);
imshow(Q),title('Gambar Komponen Q');

Pertanyaan/Soal
1a. x = 0.2r + 0.2g + 0.5b
clc;
clear;
A=imread('img100.jpg');
red=A(:,:,1);
green=A(:,:,2);
blue=A(:,:,3);
grey=(0.2*red+0.2*green+0.5*blue);
subplot(2,1,1);
imshow(A), title('Winny A 1311072004 | Gambar Asli');

Winny A - 1311072004 | Gambar Asli

Gambar Biner

Winny A - 1311072004 | Gambar RGB

Gambar Gaussian

Gambar Salt & Pepper

Gambar Speckle

Winny A - 1311072004 | Gambar YIQ

Gambar Komponen Y

Gambar Komponen I

Gambar Komponen Q

Winny A - 1311072004 | Gambar Asli

Citra Abu-Abu

subplot(2,1,2);
imshow(grey), title('Citra Abu-Abu');

Pertanyaan/Soal
1b. x = 0.5r + 0.5g + 0b
clc;
clear;
A=imread('img100.jpg'red=A(:,:,1);
green=A(:,:,2);
blue=A(:,:,3);
grey=(0.5*red+0.5*green+0*blue);
subplot(1,2,1);
imshow(A), title('Winny A 1311072004 | Gambar Asli');
subplot(1,2,2);
imshow(grey), title('Citra Abu-Abu');

Winny A - 1311072004 | Gambar Asli

Citra Abu-Abu

Winny A - 1311072004 | Gambar Asli

Citra Abu-Abu

Pertanyaan/Soal
1c. x = 0.5r + 0g + 0.5b
clc;
clear;
A=imread('img100.jpg');
red=A(:,:,1);
green=A(:,:,2);
blue=A(:,:,3);
grey=(0.5*red+0*green+0.5*blue);
subplot(1,2,1);
imshow(A), title('Winny A 1311072004 | Gambar Asli');
subplot(1,2,2);
imshow(grey), title('Citra Abu-Abu');

Pertanyaan/Soal
1d. x = (r+g+b)/3
clc;
clear;
A=imread('img100.jpg');
red=A(:,:,1);
green=A(:,:,2);
blue=A(:,:,3);
grey=((red+green+blue)/3);
subplot(1,2,1);
imshow(A), title('Winny A 1311072004 | Gambar Asli');
subplot(1,2,2);
imshow(grey), title('Citra Abu-Abu');

Winny A - 1311072004 | Gambar Asli

Citra Abu-Abu

Anda mungkin juga menyukai