Anda di halaman 1dari 6

SATELIT DAN ORBIT SATELIT

A.

SATELIT

Satelit adalah benda langit yang tidak memiliki sumber cahaya sendiri dan bergerak
mengelilingi planet tertentu sambil mengikuti planet tersebut beredar. Contohnya
Bulan yang merupakan satelit dari Bumi.
Pergerakan satelit dalam mengelilingi bumi secara umum mengikuti hukum Keppler
(Pergerakan Keplerian) yang didasarkan pada beberapa asumsi yaitu pergerakan
setelit hanya dipengaruhi oleh medan gaya berat sentral bumi, satelit bergerak
dalam bidang orbit yang tetap dalam ruang, massa satelit tidak berarti
dibandingkan massa bumi, satelit bergerak dalam ruang hampa, dan tidak ada
matahari, bulan, ataupun benda-benda langit lainnya yang mempengaruhi
pergerakan satelit.

B.

ORBIT SATELIT

Orbit merupakan jenis-jenis tempat beredarnya satelit mengelilingi permukaan


bumi. Dalam Konteks Geodesi satelit, informasi tentang orbit satelit akan berperan
dalam beberapa hal yaitu:
1.

Position Determination

Untuk menghitung koordinat satelit yang nantinya diperlukan sebagai koordinat


titik tetap dalam perhitungan koordinat titik-tiitk lainnya di atau dekat permukaan
bumi.
2.

Observation Planning

Untuk merencanakan pengamatan satelit (waktu dan lama pengamatan yang


optimal)
3.

Receiver Aiding

Membantu mempercepat alat pengamat (Receiver) sinyal satelit untuk menemukan


satelit yang bersangkutan
4.

Satellite Selection

Untuk memilih, kalau diperlukan, satelit-satelit yang secara geometrik lebih baik
untuk digunakan.

Orbit sebuah Satelit dapat dibedakan menjadi 3 macam jenis yaitu:


1.

Orbit Stasioner

Merupakan sebuah orbit yang menempatkan satelit untuk terus tetap berada pada
posisinya mengacu pada sebuah titik atau lokasi. Satelit yang ditempatkan pada
orbit stasioner kebanyakan bergerak dari arah timur ke barat mengikuti pergerakan
rotasi bumi. Pada orbit stasioner ini dibedakan berdasarkan ketinggianya menjadi:
a.

LEO (Low Earth Orbit)

Satelit jenis LEO merupakan satelit yang mempunyai ketinggian 320 800 km di
atas permukaan bumi. Karena orbit mereka yang sangat dekat dengan bumi, satelit
LEO harus mempunyai kecepatan yang sangat tinggi supaya tidak terlempar ke
atmosfer. Kecepatan edar satelit LEO mencapai 27.359 Km/h untuk mengitari bumi
dalam waktu 90 menit. Delay Time LEO sebesar 10 ms ( Waktu perambatan
gelombang dari stasiun bumi ke satelit dan kembali lagi ke stasiun bumi)
Aplikasi dari satelit jenis LEO ini biasanya dipakai pada sistem Remote Sensing dan
Peramalan Cuaca karena jarak mereka dengan permukaan bumi yang tidak terlalu
jauh. Pada masa sekarang satelit LEO yang mengorbit digunakan untuk aplikasi
komunikasi selular. Karena jarak yang tidak terlalu jauh dan biaya yang murah,
satelit LEO sangat banyak diluncurkan untuk berbagai macam aplikasi. Akibatnya
bahwa jumlah satelit LEO sudah sangat padat, tercatat sekarang ada 8000 lebih
satelit yang mengitari bumi pada orbit LEO. Satelit pada lingkaran low earth orbit
ditempakan sekita 161 hingga 483 km dari permukaan bumi. Karena sifatnya yang
terlalu dekat dengan permukaan bumi menyebabkan satelit ini akan bergerak
sangat cepat untuk mencegah satelit tersebut terlempar keluar dari lintasan
orbitnya. Satelit pada orbit ini akan bergerak sekitar 28163 km/jam. Satelit pada
orbit ini dapat menyeselaikan satu putaran mengeliling bumi antara 30 menit
hingga 1 jam. Satelit pada low orbit hanya dapa terlihat oleh station bumi sekitar 10
menit.

Kelebihan LEO antara lain :


1.

Latency atau delay rendah.

2.

Daerah lintang terbesar terdapat pada kutub utara dan selatan.

3.

Path loss kecil.

4.

Mudah diaplikasikan pada frekuensi reuse yang lebih besar.

5.

Pengendalian pada stasiun bumi berdaya kecil.

Kekurangan LEO
1.

Jumlah satelit banyak ( 50-70 satelit).

2.

Tidak efektif untuk cakupan nasional atau regional

3.

Luas cakupan daerah kecil.

4.
Karena kebutuhan jumlah satelit banyak, biaya peluncuran untuk
menyebarkan mahal.
5.

Sulit dalam peluncuran dan mengoperasian karena jumlah satelit banyak.

6.
Lifetime orbital jauh lebih pendek daripada GEO dan MEO karena degradasi
orbital.

b.

MEO (Medium Earth Orbit)

Satelit pada orbit ini merupakan satelit yang mempunyai ketinggian di atas 10000
km dengan aplikasi dan jenis yang sama seperti orbit LEO. Namun karena jarak
yang sudah cukup jauh jumlah satelit pada orbit MEO tidaklah sebanyak satelit pada
orbit LEO. Satelit jenis MEO ini mempunyai delay sebesar 60 80 ms. MEO, Medium
Earth Orbit Satelit dengan ketinggian orbit menengah dengan ketinggian 9656 km
hingga 19312 km dari permukaan bumi. Pada orbit ini satelit dapat terlihat oleh
stasiun bumi lebih lama sekitar 2 jam atau lebih. Dan waktu yang diperlukan untuk
menyeleseaikan satu putaran mengitari bumi adalah 2 jam hingga 4 jam.
Kelebihan MEO, antara lain:
1.

Latency atau delay lebih rendah daripada GEO (tetapi lebih besar dari LEO).

2.
Penggunaan frekuensi reuse lebih baik dibanding dengan GEO (tetapi kurang
dari LEO)
3.
Sedikit satelit untuk menyebarkan dan mengoperasikan dan lebih murah
daripada sistem LEO (tapi lebih mahal dibandingkan dengan GEO).
4.
Lifetime satelit pada orbit MEO lebih lama dari sistem LEO (tetapi kurang dari
GEO).
Kekurangan MEO, antar lain:
1.

Jumlah satelit yang dibutuhkan lebih banyak dibandingkan GEO.

2.
Karena lebih banyak jumlahya, maka biaya peluncuran lebih mahal daripada
GEO.

3.

Antena pengendalinya umumnya lebih mahal dan kompleks.

4.

Cakupan daerah sempit (yaitu: lautan, padang pasir, hutan)

Karakteristik MEO antara lain :

Tinggi orbit : sekitar 6.000 12.000 km, diatas

Periode Orbit : 5 12 jam

Kecepatan putar : 19.000 km/jam

Waktu Tampak : 2 4 jam per hari

permukaan bumi

Delay Time : 80 ms ( Waktu perambatan gelombang


dari stasiun bumi ke satelit dan kembali lagi ke stasiun bumi)

Jumlah Satelit : 10 12 (Global Coverage)

Penggunaan : Satelit Citra, Cuaca, Mata-mata, sistem


telekomunikasi bergerak (mobile) misalnya satelit Oddysey dan ICO.

c.

GEO ( Geostationery Earth Orbit)

Satelit GEO merupakan sebuah satelit yang ditempatkan dalam orbit yang posisinya
tetap dengan posisi suatu titik di bumi. Karena mempunyai posisi yang tetap maka
waktu edarnyapun sama dengan waktu rotasi bumi. Posisi orbit satelit GEO sejajar
dengan garis khatulistiwa atau mempunyai titik lintang nol derajat.
Gambar 2. 2 Orbit Satelit GEO
Satelit GEO mempunyai jarak sebesar 35786 Km dari permukaan bumi. Keuntungan
satelit orbit GEO ini salah satunya adalah dalam mentracking antena pengendalian
dari suatu stasion bumi tidak perlu mengikuti pergerakan satelit karena satelit
tersebut sama periodenya dengan rotasi bumi. Bandingkan dengan tracking antena
pada satelit LEO yang harus mengikuti pergerakan satelitnya yang tidak sama
dengan periode bumi berputar. Kerugian dari satelit orbit GEO adalah karena jarak
yang sangat jauh dari permukaan bumi maka daya pancar sinyal haruslah tinggi
dan sering terjadi delay yang cukup signifikan. Cakupan satelit GEO pun sebenarnya
tidak mencakup semua posisi di permukaan bumi. Lokasi yang berada di kutub
utara dan selatan tidak dapat terjangkau dengan menggunakan satelit GEO karena
foot printnya yang terbatas seperti gambar di bawah ini.
Gambar 2. 3 GEO yang tidak bisa mencakup seluruh permukaan Orbit Polar

Kelebihan GEO
1.

Stasiun pengendali tidak harus setiap saat melakukan track terhadap satelit.

2.

Hanya beberapa satelit cukup meng-cover seluruh lapisan bumi.

3.

Maksimal lifetime 15 tahun atau lebih.

Kekurangan GEO
1.

Delai propagasi yang cukup besar, berkisar antara 250 milidetik.

2.
Proses peluncuran satelit mahal karena berada pada orbit yang jauh. Antena
penerima pada stasiun bumi harus berdiameter besar agar dapat menangkap
sinyal/frekuensi yang dipancarkan.
2.

Orbit Polar

Satelit yang mengorbit pada orbit polar merupakan satelit yang mempunyai
inklinasi (penyimpangan) sebesar 90 dari orbit geostationer. Satelit berorbit polar
sangat bermanfaat untuk mengamati permukaan bumi karena satelit mengorbit
dalam arah utara-selatan dan bumi berputar dalam arah timur-barat, maka satelit
berorbit polar akhirnya akan dapat menyapu seluruh permukaan bumi. Karena
alasan tersebut maka satelit pemantau longkungan global seperti satelit inderaja
dan satelit cuaca, umumnya mempunyai orbit polar.

3.

Orbit Eliptical

Satelit dengan orbit elips merupakan satelit yang mengorbit dengan bentuk orbit
yang elips terhadap bumi. Dengan bentuk orbit yang ellips tersebut maka
menghasilkan suatu jarak yang tidak sama (sinkron) pada setiap posisi dengan
permukaan bumi. Bentuk orbit eliptical pada sebuah satelit dapat ditunjukan pada
gambar di bawah ini

Pada satelit dengan orbit eliptical maka akan terjadi satu posisi terjauh dari
permukaan bumi dan satu posisi terdekat dari permukaan bumi. Posisi terjauh dari
permukaan bumi dinamakan dengan posisi apogee. Posisi terdekat dengan
permukaan bumi dinamakan dengan posisi perigee.
Keutamaan dari orbit Ellips pada lingkup daerah-daerah kutub yang dapat
diabaikan, diperlukan untuk daerah-daerah terpencil dan jauh dalam suatu negara.
Periode rotasi sekitar 5 12 jam dan terlihat langsung dari stasiun bumi sekitar 2-4

jam tiap hari. Orbit ini digunakan untuk keperluan satelit komunikasi, misalnya
satelit Telster.

Anda mungkin juga menyukai