Anda di halaman 1dari 4

Nama : M.

Ramadhan Aqdam P
NIM : 12919040
Orbit Pada Satelit
➢ LEO (Low Earth Orbit)
Satelit jenis LEO merupakan satelit yang mempunyai ketinggian 320 – 800 km di atas
permukaan bumi. Karena orbit mereka yang sangat dekat dengan bumi, satelit LEO harus
mempunyai kecepatan yang sangat tinggi supaya tidak tertarik oleh gravitasi bumi. Kecepatan
edar satelit LEO mencapai 27.359 Km/h untuk mengitari bumi dalam waktu 90 menit. Delay
Time LEO sebesar 10 ms (Waktu perambatan gelombang dari stasiun bumi ke satelit dan
kembali lagi ke stasiun bumi).
Aplikasi dari satelit jenis LEO ini biasanya dipakai pada sistem Remote Sensing dan Peramalan
Cuaca karena jarak mereka dengan permukaan bumi yang tidak terlalu jauh. Pada masa
sekarang satelit LEO yang mengorbit digunakan untuk aplikasi komunikasi seluler. Karena
jarak yang tidak terlalu jauh dan biaya yang murah, satelit LEO sangat banyak diluncurkan
untuk berbagai macam aplikasi. Akibatnya bahwa jumlah satelit LEO sudah sangat padat,
tercatat sekarang ada 8000 lebih satelit yang mengitari bumi pada orbit LEO. Satelit pada
lingkaran low earth orbit ditempakan sekitar 161 hingga 483 km dari permukaan bumi. Karena
sifatnya yang terlalu dekat dengan permukaan bumi menyebabkan satelit ini akan bergerak
sangat cepat untuk mencegah satelit tersebut terlempar keluar dari lintasan orbitnya. Satelit
pada orbit ini akan bergerak sekitar 28163 km/jam. Satelit pada orbit ini dapat menyeselaikan
satu putaran mengeliling bumi antara 30 menit hingga 1 jam. Satelit pada low orbit hanya dapa
terlihat oleh station bumi sekitar 10 menit.
➢ Kelebihan Orbit LEO

1. Latency atau delay rendah.


2. Daerah lintang terbesar terdapat pada kutub utara dan selatan.
3. Path loss kecil.
4. Mudah diaplikasikan pada frekuensi reuse yang lebih besar.
5. Pengendalian pada stasiun bumi berdaya kecil.

➢ Kekurangan LEO

1. Jumlah satelit banyak ( 50-70 satelit).


2. Tidak efektif untuk cakupan nasional atau regional
3. Luas cakupan daerah kecil.
4. Karena kebutuhan jumlah satelit banyak, biaya peluncuran untuk menyebarkan mahal.
5. Sulit dalam peluncuran dan mengoperasikan karena jumlah satelit banyak.
6. Lifetime orbital jauh lebih pendek daripada GEO dan MEO karena degradasi orbital.

➢ Karakteristik LEO
1. Tinggi orbit: 200 – 3000 km, di atas permukaan bumi
2. Periode Orbit: 1.5 jam
3. Kecepatan putar: 27.000 km/jam
4. Waktu Tampak: 10 Menit
5. Delay Time: 10 ms (Waktu perambatan gelombang dari stasiun bumi ke satelit dan
kembali lagi ke stasiun bumi)
6. Jumlah Satelit: 50 (Global Coverage)
7. Penggunaan: Satelit Citra, Cuaca, Mata-mata, sistem telekomunikasi bergerak
(mobile) contohnya satelit Iridium dan Global Star.

➢ MEO (Medium Earth Orbit)

Satelit pada orbit ini merupakan satelit yang mempunyai ketinggian di atas 10000 km dengan
aplikasi dan jenis yang sama seperti orbit LEO. Namun karena jarak yang sudah cukup jauh
jumlah satelit pada orbit MEO tidaklah sebanyak satelit pada orbit LEO. Satelit jenis MEO ini
mempunyai delay sebesar 60 – 80 ms. MEO, Medium Earth Orbit Satelit dengan ketinggian
orbit menengah dengan ketinggian 9656 km hingga 19312 km dari permukaan bumi. Pada orbit
ini satelit dapat terlihat oleh stasiun bumi lebih lama sekitar 2 jam atau lebih. Dan waktu yang
diperlukan untuk menyeleseaikan satu putaran mengitari bumi adalah 2 jam hingga 4 jam.

➢ Kelebihan MEO

1. Latency atau delay lebih rendah daripada GEO (tetapi lebih besar dari LEO).
2. Penggunaan frekuensi reuse lebih baik dibanding dengan GEO (tetapi kurang dari
LEO)
3. Sedikit satelit untuk menyebarkan dan mengoperasikan dan lebih murah daripada
sistem LEO (tapi lebih mahal dibandingkan dengan GEO).
4. Lifetime satelit pada orbit MEO lebih lama dari sistem LEO (tetapi kurang dari GEO).

➢ Kekurangan MEO

1. Jumlah satelit yang dibutuhkan lebih banyak dibandingkan GEO.


2. Karena lebih banyak jumlahya, maka biaya peluncuran lebih mahal daripada GEO.
3. Antena pengendalinya umumnya lebih mahal dan kompleks.
4. Cakupan daerah sempit (yaitu: lautan, padang pasir, hutan)

➢ Karakteristik MEO

1. Tinggi orbit: sekitar 6.000 – 12.000 km, di atas permukaan bumi


2. Periode Orbit: 5 – 12 jam
3. Kecepatan putar: 19.000 km/jam
4. Waktu Tampak: 2 – 4 jam per hari
5. Delay Time: 80 ms (Waktu perambatan gelombang dari stasiun bumi ke satelit dan
kembali lagi ke stasiun bumi)
6. Jumlah Satelit: 10 – 12 (Global Coverage)
7. Penggunaan: Satelit Citra, Cuaca, Mata-mata, sistem telekomunikasi bergerak
(mobile) misalnya satelit Oddysey dan ICO.
➢ GEO (Geostationary Earth Orbit)
Satelit GEO merupakan sebuah satelit yang ditempatkan dalam orbit yang posisinya tetap
dengan posisi suatu titik di bumi. Karena mempunyai posisi yang tetap maka waktu edarnya
sama dengan waktu rotasi bumi. Posisi orbit satelit GEO sejajar dengan garis khatulistiwa atau
mempunyai titik lintang nol derajat.
Sebuah orbit geostasioner, Geostationary Earth Orbit (GEO), adalah orbit lingkaran yang
berada 35.786 km (22.236 mil) di atas ekuator Bumi dan mengikuti arah rotasi bumi. Sebuah
objek yang berada pada orbit ini akan memiliki periode orbit sama dengan periode rotasi Bumi,
sehingga terlihat tak bergerak, pada posisi tetap di langit, bagi pengamat di bumi. Satelit
komunikasi dan satelit cuaca sering diorbitkan pada orbit geostasioner, sehingga antena satelit
yang berkomunikasi dengannya tidak harus berpindah untuk melacaknya, tetapi dapat
menunjuk secara permanen pada posisi di langit di mana mereka berada.
Satelit GEO mempunyai jarak sebesar 35786 Km dari permukaan bumi. Keuntungan satelit
orbit GEO ini salah satunya adalah dalam mentracking antena pengendalian dari suatu stasion
bumi tidak perlu mengikuti pergerakan satelit karena satelit tersebut sama periodenya dengan
rotasi bumi. Bandingkan dengan tracking antena pada satelit LEO yang harus mengikuti
pergerakan satelitnya yang tidak sama dengan periode bumi berputar. Kerugian dari satelit orbit
GEO adalah karena jarak yang sangat jauh dari permukaan bumi maka daya pancar sinyal
haruslah tinggi dan sering terjadi delay yang cukup signifikan. Cakupan satelit GEO pun
sebenarnya tidak mencakup semua posisi di permukaan bumi. Lokasi yang berada di kutub
utara dan selatan tidak dapat terjangkau dengan menggunakan satelit GEO karena foot printnya
yang terbatas.
➢ Kelebihan GEO

1. Stasiun pengendali tidak harus setiap saat melakukan track terhadap satelit.
2. Hanya beberapa satelit cukup meng-cover seluruh lapisan bumi.
3. Maksimal lifetime 15 tahun atau lebih.

➢ Kekurangan GEO

1. Delai propagasi yang cukup besar, berkisar antara 250 milidetik.


2. Proses peluncuran satelit mahal karena berada pada orbit yang jauh. Antena penerima
pada stasiun bumi harus berdiameter besar agar dapat menangkap sinyal/frekuensi
yang dipancarkan.

➢ Karakteristik GEO

1. Tinggi orbit: sekitar 35.800 km, di atas permukaan bumi


2. Periode Orbit: 24 jam
3. Kecepatan putar: 11.000 km/jam,
4. Waktu Tampak: Selalu tampak ( karena kecepatan putar satelit sama dengan
kecepatan putar bumi
5. Delay Time: 250 ms (Waktu perambatan gelombang dari stasiun bumi ke satelit dan
kembali lagi ke stasiun bumi)
6. Jumlah Satelit: 3 (Global Coverage)
7. Penggunaan: Banyak digunakan oleh satelit untuk sistem telekomunikasi tetap, seperti
Palapa, Intelsat, Asiasat, dll.
➢ Orbit Polar

Satelit yang mengorbit pada orbit polar merupakan satelit yang mempunyai inklinasi
(penyimpangan) sebesar 90° dari orbit geostationer. Satelit berorbit polar sangat bermanfaat
untuk mengamati permukaan bumi karena satelit mengorbit dalam arah utara-selatan dan bumi
berputar dalam arah timur-barat, maka satelit berorbit polar akhirnya akan dapat “menyapu”
seluruh permukaan bumi. Karena alasan tersebut maka satelit pemantau longkungan global
seperti satelit inderaja dan satelit cuaca, umumnya mempunyai orbit polar.

➢ Orbit Ecliptica
Satelit dengan orbit elips merupakan satelit yang mengorbit dengan bentuk orbit yang elips
terhadap bumi. Dengan bentuk orbit yang ellips tersebut maka menghasilkan suatu jarak yang
tidak sama (sinkron) pada setiap posisi dengan permukaan bumi. Bentuk orbit eliptical pada
sebuah satelit dapat ditunjukan pada gambar di bawah ini
Pada satelit dengan orbit eliptical maka akan terjadi satu posisi terjauh dari permukaan bumi
dan satu posisi terdekat dari permukaan bumi. Posisi terjauh dari permukaan bumi dinamakan
dengan posisi apogee. Posisi terdekat dengan permukaan bumi dinamakan dengan posisi
perigee.
Keutamaan dari orbit Ellips pada lingkup daerah-daerah kutub yang dapat diabaikan,
diperlukan untuk daerah-daerah terpencil dan jauh dalam suatu negara. Periode rotasi sekitar 5
– 12 jam dan terlihat langsung dari stasiun bumi sekitar 2-4 jam tiap hari. Orbit ini digunakan
untuk keperluan satelit komunikasi, misalnya satelit Telster.
➢ Elliptically Inclined Orbit
Orbit ini membentuk sudut inklinasi (miring) terhadap bidang khatulistiwa dengan kemiringan
sekitar 63 derajat. Perioda orbit adalah 12 jam sehingga diperlukan minimal 2 satelit per hari
yang harus tampak. Orbit ini dipakai untuk sistem komunikasi di daerah Rusia dan sekitarnya
karena dengan kemiringan ini maka daerah disekitar kutub bisa dicakup Contoh satelit
komunikasi yang menggunakan orbit ini adalah satelit Molniya milik Russia untuk keperluan
telekomunikasi domestiknya.
➢ Circular Polar Orbit
Orbit ini mempunyai lintasan yang tegak lurus terhadap garis khatulistiwa, sehingga apabila
akan digunakan untuk telekomunikasi global perlu ditempatkan banyak satelit. Dipergunakan
untuk keperluan navigasi, pengamatan di bidang meteorologi dan sumber daya alam.

Anda mungkin juga menyukai