02 KONSEP
03 KOMPONEN
04 ORBIT
05 MANFAAT
APA ITU
SISTEM Sistem navigasi satelit adalah sistem
NAVIGASI digunakan untuk menentukan posisi
SATELIT ?? di Bumi, dengan menggunakan satelit.
Sistem navigasi satelit mengirimkan data
posisi (garis bujur dan lintang,
dan ketinggian) dan sinyal waktu dari
satelit, ke alat penerima di permukaan.
Penerima di permukaan dapat
mengetahui posisinya, serta waktu yang
tepat.
ada tiga istilah yang perlu diketahui dalam satelit navigasi
ORBIT
Berdasarkan Ketinggian Garis Edar Satelit Low Earth Orbit (LEO) antara yang lain. Ketinggian satelit pada orbit ini sekitar 180 – 2.000 km
Macam-Macam Satelit Buatan
(di bawah orbit MEO) dari Bumi. Aplikasi pada orbit LEO contohnya
adalah satelit cuaca, satelit mata-mata, telepon satelit dan satelit bumi
seperti satelit Iridium dan Global Star.
Satelit Geostationary Earth Orbit Merupakan satelit yang mengorbit pada ketinggian kurang lebih 36.000
km di atas Bumi. Pada orbit ini, satelit bergerak dengan kecepatan
(GEO) sekitar 3 km/s. Secara tidak langsung, bisa dikatakan bahwa satelit GEO
Get a modern PowerPoint
bergerak dengan kecepatan yang sama persis dengan kecepatan rotasi
Bumi sehingga satelit terlihat seolah-olah diam jika dilihat dari
permukaan Bumi. Hal tersebut berarti bahwa apabila sebuah satelit
berada di atas wilayah Indonesia, maka satelit tersebut akan mengorbit
selalu di atas wilayah Indonesia dan tidak akan kemana-mana. Orbit di
mana fenomena ini muncul disebut Geosynchronous orbit.
KONSEP
SISTEM
SATELIT
NAVIGASI
KONSEP
Apa itu GPS ?
GEN GEN
1 disebut Uragan kesemuanya 3 sumbu yang stabil, umumnya 2 Generasi kedua dari satelit, yang dikenal sebagai Glonass-
M,ndikembangkan awal tahun 1990 dan pertama kali
memiliki berat 1.250 kg dan dilengkapi dengan sistem propulsi
sederhana untuk memungkinkan relokasi dalam konstelasi. Seiring diluncurkan pada tahun 2003.Satelit ini memiliki masa hidup
waktu, dilakukan pengembangan menjadi Blok IIa, IIb, dan IIV, tujuh tahun dan berat sekitar 1.480 kg.Ukuran satelit adalah
dengan pengembangan setiap blok evolusioner. Enam satelit Blok Iia sekitar 2,4 m(7 ft 10 in) dengan diameter 3,7 m(12 kaki) tinggi,
diluncurkan di 1985-1986 dengan standar waktu dan frekuensi yang dengan rentang panel surya 7,2 m(24 kaki) untuk kemampuan
lebih baik dari prototype, dan stabilitas frekuensi yang meningkat pembangkit tenaga listrik sebesar 1600 watt pada saat
peluncuran
GEN
3
Běidǒu wèixīng dǎoháng xìtǒng ) adalah sistem navigasi
satelit China. Sistem ini terdiri dari dua rasi
bintang satelit yang terpisah yang merupakan sebuah
sistem uji terbatas yang telah beroperasi sejak tahun
KONSEP 2000, dan sistem navigasi global skala penuh yang saat
ini sedang dibangun.
Běidǒu Sistem BeiDou pertama, yang secara resmi disebut
Sistem Eksplorasi Navigasi BeiDou Satellite (bahasa
China yang disederhanakan: Cina tradisional: 北斗衛星導
航試驗系統 ; pinyin: Běidǒu wèixīng dǎoháng shìyàn
xìtǒng) dan juga dikenal sebagai BeiDou-1, terdiri dari tiga
satelit dan menawarkan cakupan terbatas dan aplikasi.
Telah menawarkan layanan navigasi, terutama untuk
pelanggan di China dan negara-negara tetangga, sejak
tahun 2000.
KOMPONEN
SISTEM
SATELIT
NAVIGASI
GPS SEGMENTS
GPS SEGMENTS
Komponen Angkasa (Space Segment)
Space segmentsGPS terdiri dari Sebuah jaringan satelit yang tediri dari
beberapa satelit yang berada pada orbit lingkaran yang terdekat dengan
tinggi nominal sekitar 20.183 km di atas permukaan bumi. Terdapat 2 jenis
gelombang yang hingga saat ini digunakan sebagai alat navigasi berbasis
satelit. Masing-masingnya adalah gelombang L1 dan L2, dimana L1 berjalan
pada frequensi 1575.42 MHz yang bisa digunakan oleh masyarakat umum,
dan L2 berjalan pada frequensi 1227.6 Mhz dimana jenis ini hanya untuk
kebutuhan militer saja.
GPS
Komponen Angkasa (Space Segment)
The Space Segment of the system These space vehicles (SVs) send
consists of the GPS satellites radio signals from space.
19
GPS
Control Segment
Control segment GPS terdiri dari lima stasiun yang berada di pangkalan Falcon Air Force,
Colorado Springs, Ascension Island, Hawaii, Diego Garcia dan Kwajalein. Kelima stasiun
ini adalah mata dan telinga bagi GPS. Sinyal-sinyal dari satelit diterima oleh bagian
kontrol, kemudian dikoreksi, dan dikirimkan kembali ke satelit. Data koreksi lokasi yang
tepat dari satelit ini disebut data ephemeris, yang kemudian nantinya dikirimkan ke alat
navigasi yang kita miliki.
20
GPS
User Segment
User segment terdiri dari antena dan prosesor receiver yang menyediakan
positioning, kecepatan dan ketepatan waktu ke pengguna. Bagian ini menerima
data dari satelit-satelit melalui sinyal radio yang dikirimkan setelah mengalami
koreksi oleh stasiun pengendali (GPS Control Segment).
21
GALILEO
Komponen Angkasa (Space Segment)
• Segmen angkasa Galileo terdiri dari 30 satelit, dimana terdapat 27
satelit yang aktif dan 3 satelit cadangan (spare) dalam Medium Earth
Orbit (MEO) pada ketinggian 23.600 km. Satelit akan melakukan
perjalanan sepanjang tiga orbit sirkular pada inklinasi 56°. Dengan
waktu orbit 14 jam, konfigurasi dari konstelasi akan menjamin
sekurang-kurangnya 10 satelit yang kelihatan akan memberikan
informasi posisi dan waktu untuk semua lokasi, termasuk daerah
kutub. Wahana Satelit Galileo diharapkan akan dapat bertahan
selama 10 tahun.
GALILEO
Komponen Kontrol Bumi (Ground Segment)
• Segmen angkasa akan diatur lewat dua stasiun kontrol yang dipilih di
suatu tempat di Eropa, yang didukung oleh 20 stasiun sensor Galileo
(GSS). Pertukaran data antara stasiun kontrol dan satelit akan dikerjakan
melalui stasiun penghubung khusus. Sebanyak 15 stasiun penghubung
akan dipasang di sekitar permukaan bumi untuk memudahkan dalam hal
transfer data. Sebagai komponen kontrol bumi (ground segment),
stasiun kontrol akan bertanggungjawab memanajemen satelit,
mengintegrasikan sinyal, dan sinkronisasi jam atom pada satelit.
GALILEO
Komponen Pengguna (User Segment)
• Segmen pengguna terdiri dari para pengguna satelit Galileo, baik di
darat, laut, udara, maupun di angkasa. Dalam hal ini alat penerima
sinyal Galileo diperlukan untuk menerima dan memproses sinyal -
sinyal dari satelit Galileo untuk digunakan dalam penentuan posisi,
kecepatan dan waktu. Komponen utama dari suatu receiver Galileo
secara umum adalah antena dengan pre-amplifier, bagian RF dengan
pengidentifikasi sinyal dan pemroses sinyal, pemroses mikro untuk
pengontrolan receiver, data sampling dan pemroses data ( solusi
navigasi ), osilator presisi , catu daya, unit perintah dan tampilan, dan
memori serta perekam data.
GALILEO
GLONASS
Komponen Angkasa (Space Segment)
• Space segment GLONASS terdiri dari 24 satelit (+3 cadangan aktif)
pada ketinggian 19.100 km, satelit mendistribusikan lebih dari 3
orbital pesawat (8 satelit per pesawat) yang letak kemiringan
terhadap ekuator adalah 64,8 °. Periode satelit adalah 11:15:44
• Setiap satelit GLONASS mentransmisikan dua kode (C / A dan P) pada
dua frekuensi (L1 dan L2) yang memungkinkan untuk menghilangkan
kesalahan signal dari ionosfer.
• Frekuensi rata-rata untuk L1 adalah di sekitar 1602MHz (antara 1597
dan 1617MHz) dan untuk L2 adalah 1246 MHz (antara 1240 dan
1260MHz).
GLONASS
Komponen Kontrol Bumi (Ground Segment)
• Ground segment GLONASS terdiri dari System Control Center (SCC) yang terletak d
wilayah Moskow, dan beberapa stasiun Telemetry, Tracking, dan Control (TT & C)
yang terdistribusikan ke seluruh wilayah Rusia.
• Ground segment bertugas :
Pemantauan orbit konstelasi
Menyesuaikan parameter orbit satelit secara berkelanjutan
Mengupload program waktu, perintah kontrol, dan informasi khusus
BEIDOU
Space Segment
5 GEO satellites and 30 Non-GEO satellites
GEO Satellite
Constellation
MEO Satellite
29
BEIDOU
Ground Segment
30
BEIDOU
User Segment
User segment terdiri dari BeiDou user terminals dan
interoperable terminals with other GNSS.
31
BEIDOU
User Segment
The development of user terminals is making progress steadily
and related policies and standards are being studied and developed.
The technical preparation for publishing BeiDou SIS ICD (v1.0)
has been finished, and the ICD as well as its update will be gradually
released on the governmental website of BeiDou System.
32
ORBIT
SISTEM
SATELIT
NAVIGASI
System BeiDou Galileo GLONASS GPS NAVIC QZSS
Owner China European Union Russia United States India Japan
Regional
Coverage Global by 2020 Global Global Regional Regional
(Global by 2020)
32,600 km
21,150 km 23,222 km 19,130 km 20,180 km 36,000 km (20,300 mi) –
Altitude
(13,140 mi) (14,429 mi) (11,890 mi) (12,540 mi) (22,000 mi) 39,000 km
(24,000 mi)[18]
12.63 h (12 h 14.08 h 11.26 h (11 h 11.97 h (11 h 23.93 h (23 h 23.93 h (23 h
Period
38 min) (14 h 5 min) 16 min) 58 min) 56 min) 56 min)
24 by design
23 in orbit (Oct 4 in orbit (Oct
26 in orbit 24 operational 31, 3 GEO,
Satellites 2018) 2017)
6 to be launched 1 commissioning 24 by design 5 GSO MEO
35 by 2020 7 final goal
1 in flight tests
GLONASS memiliki
konstelasi satelit yang
terdiri dari 24 satelit
dengan satelit beroperasi
pada ketinggian 19.100
km di atas permukaan
Bumi. GLONASS
beroperasi pada MEO
(Medium Earth Orbit).
BeiDou Navigation satellite System
Sistem satelit BeiDou setidaknya meliputi konstelasi 35 satelit, yang meliputi :
5 satelit orbit Geostasioner dan 30 satelit Non-Geostasioner
Efek : Kesalahan jam ini akan langsung Cara mereduksi : perpendek panjang
mempengaruhi ukuran jarak, baik baseline, perpanjang interval waktu
pseudorange maupun jarak fase. pengamatan, terapkan metode differential
positioning.
Cara mereduksi : jam harus mengacu ke
sistem waktu yang sama, sinkron satu
sama yang lainnya, menjaga kestabilan.
Illustrasi Kesalahan Orbit
(Ephemeris)
KESALAHAN PROPAGASI
Kesalahan propagasi dalam sinyal
navigasi adalah kesalahan yang terjadi
Multipath
Ambiguitas fase merupakan jumlah gelombang penuh yang tidak terukur oleh receiver GPS
[Abidin, 2006]. Untuk dapat merekonstruksi jarak ukuran antara satelit dengan antena maka
harga ambiguitas fase tersebut harus ditentukan terlebih dahulu. Hal ini diperlukan pada
saat pengubahan data fase menjadi hasil ukuran jarak sehingga dihasilkan ketelitian yang
sangat presisi. Nilai ambiguitas fase akan selalu tetap selama pengamatan tidak terjadi cycle
slip. Penentuan ambiguitas fase ini dilakukan dengan cara pemberian koreksi terhadap nilai
ambiguitas fase yang mengembang (float) sehingga diperoleh nilai ambiguitas fase yang
integer.
Contoh cycle slip
Contoh
Ambiguitas
Fase
ERROR
BUDGET
Kesalahan dan Koreksi dalam
Pengamatan GNSS
Bias Waktu
Bias waktu dapat dimodelkan
dengan menggunakan koefisien
bagian pesan broadcast
menggunakan polinomial
δj(t) = a0 + a1(t – t0) + a2(t – t0)2
Persamaan di atas merupakan bias waktu untuk epok t, t0 epok
referensi waktu satelit, serta a0, a1, dan a2 merupakan offset,
drift, dan frekuensi drift waktu satelit, secara berurutan.
Kesalahan Orbit
Dapat dihilangkan dengan penentuan posisi diferensial.
Orbit presisi dapat diperoleh di sekitar waktu riil via internet
dari pusat layanan seperti International GNSS Service (IGS).
Kesalahan dan Koreksi
dalam Pengamatan GNSS
Kesalahan pada Ionosfer
Kesalahan ini dimodelkan atau dihilangkan dengan
menggunakan kombinasi linear dua atau multi
frekuensi (Julien dkk., 2004b). Hubungan antara efek
ionosfer pada GNSS masa depan menggunakan tripel
frekuensi dalam dituliskan sebagai berikut:
λ1 . φ1 = ρ + c . Δδ + λ1 . N – IL1
λ2 . φ2 = ρ + c . Δδ + λ2 . N – f12IL1/f22
λ3 . φ3 = ρ + c . Δδ + λ3 . N – f12IL1/f32
Di mana, Ionosfer = IL1
Efek ionosfer pada pengukuran GNSS adalah lebih
mengarah pada penyelesaian jumlah ambiguitas N
(Liu dan Lachapelle, 2002). Memiliki multi frekuensi
dapat memberikan keuntungan lebih untuk model
ionosfer untuk memperkirakan efek ionosfer tingkat
pertama dan kedua. Lebih lanjut, hal tersebut dapat
memungkinkan dalam proses resolusi ambiguitas
(Zhang dkk., 2003). Ionosfer dapat juga dimodelkan
menggunakan koefisien yang dikirim oleh pesan
broadcast.
Kesalahan dan Koreksi
dalam Pengamatan GNSS
Kesalahan pada Troposfer
Troposfer terdiri dari dua lapisan – lapisan
basah (10 km di atas permukaan tanah) dan
lapisan kering (10 hingga 40 km di atas
permukaan tanah). Troposfer menyebabkan
penundaan dalam pengamatan kode dan
pengiriman. Oleh karena tidak bergantung
frekuensi, hal ini dapat diganti dengan
menggunakan pengukuran dual frekuensi,
namun dapat dimodelkan dengan baik.
Model troposfer bergantung pada model
empiris dengan memperhatikan semua nilai
suhu, tekanan, kelembaban relatif, dan fungsi
pemetaan. Contoh dari model tersebut
adalah model Hopfield dan Saastamoinen,
serta fungsi pemetaan Marini.
Kesalahan dan Koreksi dalam
Pengamatan GNSS
Kesalahan Waktu Penerima
Diakibatkan oleh penggunaan waktu yang tidak presisi di dalam
penerima (seperti jam kuarsa), yang mengakibatkan offset dan drift di
dalam waktu penerima dan waktu referensi GNSS. Kesalahan ini dianggap
tidak diketahui dalam perhitungan pseudo-range. Kesalahan waktu
penerima dapat dihilangkan dengan persamaan ganda berbeda
(Double Difference/DD) sebagai berikut.
DD = φAB12(t) = ρAB12(t)/λ + NAB12