Anda di halaman 1dari 56

KELOMPOK 6

SATELIT DEPARTEMEN TEKNIK GEOMATIKA


FAKULTAS TEKNIK SIPIL LINGKUNGAN, DAN KEBUMIAN

NAVIGASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA


ANGGOTA KELOMPOK

AYULI SERLIA ARIZAL BAWASIR TORANA ARYA SHERLYN CAHYA D


03311740000007 03311740000008 03311740000032 03311740000036
ANGGOTA KELOMPOK

AKHMAD BARIZIL KOMANG BAYU BAISUS S U AMALIA OKTAVIA R


03311740000041 03311740000042 03311740000052 03311740000058
POKOK PEMBAHSAN
01 SATELIT NAVIGASI

02 KONSEP

03 KOMPONEN

04 ORBIT

05 MANFAAT
APA ITU
SISTEM Sistem navigasi satelit adalah sistem
NAVIGASI digunakan untuk menentukan posisi
SATELIT ?? di Bumi, dengan menggunakan satelit.
Sistem navigasi satelit mengirimkan data
posisi (garis bujur dan lintang,
dan ketinggian) dan sinyal waktu dari
satelit, ke alat penerima di permukaan.
Penerima di permukaan dapat
mengetahui posisinya, serta waktu yang
tepat.
ada tiga istilah yang perlu diketahui dalam satelit navigasi

ORBIT

sebuah jalur atau lintasan


yang dilalui oleh sebuah
ROTASI
satelit saat melakukan
revolusi.
perputaran sebuah benda terhadap
REVOLUSI sumbunya. Misalnya Bumi, Bumi selalu
berputar pada sumbunya selama 23 jam
56 menit 4 detik dan jika dibulatkan
pergerakan sebuah benda pada menjadi 24 jam. Akibat dari rotasi Bumi
orbitnya mengelilingi benda lain. ini, kita dapat merasakan perubahan siang
Misalnya Bumi yang berputar
mengelilingi Matahari, Bulan yang dan malam.
mengelilingi Bumi atau satelit
telekomunikasi yang turut
mengelilingi Bumi.
JENIS – JENIS
01 Satelit Alami SATELIT 02 Satelit Buatan

Satelit yang sengaja dibuat oleh manusia


Satelit yang berasal dari alam dan
dan ditempatkan pada suatu orbit
terbentuk secara alamiah tanpa menggunakan kendaraan peluncur (roket)
campur tangan manusia. Contohnya yang memiliki fungsi tertentu seperti
adalah Bulan yang menjadi satelit komunikasi, pemetaan, monitoring cuaca,
alami bagi planet Bumi. Bumi dan dan sebagainya. Contoh satelit buatan di
planet-planet lain dalam tata surya Indonesia antara lain satelit Palapa,
kita juga menjadi satelit alami bagi Telkom, Garuda, Indostar dan masih
Matahari. banyak lagi terutama satelit luar negeri.
Merupakan satelit yang memiliki ketinggian orbit paling rendah di

Berdasarkan Ketinggian Garis Edar Satelit Low Earth Orbit (LEO) antara yang lain. Ketinggian satelit pada orbit ini sekitar 180 – 2.000 km
Macam-Macam Satelit Buatan
(di bawah orbit MEO) dari Bumi. Aplikasi pada orbit LEO contohnya
adalah satelit cuaca, satelit mata-mata, telepon satelit dan satelit bumi
seperti satelit Iridium dan Global Star.

Merupakan satelit yang mengorbit mulai pada ketinggian 2.000 – 36.000


Satelit Medium Earth Orbit (MEO)
(Orbit)

km dari Bumi. bergerak.


Medium Earth Orbit (MEO) biasa digunakan untuk satelit-satelit
pengindraan (pengolahan citara, cuaca dan sebagainya) seperti satelit GPS
(Global Positioning System) milik Amerika yang berada di ketinggian
20.000 km atau GLONASS (Global Navigation Satelitte System) milik
Rusia yang berada di ketinggian 19.000 km.

Satelit Geostationary Earth Orbit Merupakan satelit yang mengorbit pada ketinggian kurang lebih 36.000
km di atas Bumi. Pada orbit ini, satelit bergerak dengan kecepatan
(GEO) sekitar 3 km/s. Secara tidak langsung, bisa dikatakan bahwa satelit GEO
Get a modern PowerPoint
bergerak dengan kecepatan yang sama persis dengan kecepatan rotasi
Bumi sehingga satelit terlihat seolah-olah diam jika dilihat dari
permukaan Bumi. Hal tersebut berarti bahwa apabila sebuah satelit
berada di atas wilayah Indonesia, maka satelit tersebut akan mengorbit
selalu di atas wilayah Indonesia dan tidak akan kemana-mana. Orbit di
mana fenomena ini muncul disebut Geosynchronous orbit.
KONSEP
SISTEM
SATELIT
NAVIGASI
KONSEP
Apa itu GPS ?

GPS adalah sistem navigasi yang menggunakan satelit yang


didesain agar dapat menyediakan posisi secara instan,
kecepatan dan informasi waktu di hampir semua tempat di
muka bumi, setiap saat dan dalam kondisi cuaca apapun.
Tiga segmen dalam sistem GPS
APA SAJA ?
Sistem kontrol berfungsi mengontrol dan memantau
operasional satelit dan memastikan bahwa satelit
berfungsi sebagaimana mestinya

Sistem Satelit,Sistem Satelit GPS dapat dianalogikan


sebagai stasiun radio angkasa, yang diperlengkapi
dengan antena-antena untuk mengirim dan menirima
sinyal-sinyal gelombang.

Sistem Receiver Sistem receiver merupakan bagian utama


dari sistem pengguna yang terdiri dari pengguna GPS.
Dalam hal ini alat penerima sinyal GPS diperlukan untuk
menerima dan memproses sinyal - sinyal dari satelit GPS
untuk digunakan dalam penentuan posisi, kecepatan dan
waktu.
KONSEP SATELIT GALILEO

Galileo adalah sistem navigasi Dari 10 sinyal tersebut, 6 sinyal akan


satelit yang sedang dikembangkan digunakan untuk keperluan sipil
(Open Service) dan Safety of Life
oleh Uni Eropa danEuropean Space Service, 2 sinyal untuk keperluan
Agency komersial dan sisanya 2 untuk
keperluan Public Regulated Service.

Galileo terdiri dari konstelasi 30 satelit


pada orbit melingkar di ketinggian
Selain pelayanan navigasi dan
transmisi waktu, Galileo akan
23.616 km di atas Bumi. Sinyal Galileo
menyediakan informasi mengenai
terintegrasi dengan sistem yang
akurasi dan status sinyal tersebut.
ada. Satelit Galileo akan
menstransmisikan 10 sinyal yang berbeda
KONSEP GLONSASS
GLONASS adalah singkatan untuk
Global Sistem Navigasi Satelit.
GLONASS merupakan salah satu jenis
dari GNSS

Cara kerja GLONASS ialah dengan


menggunakan sistem satelit, sistem
kontrol, dan sistem receiver. Kontraktor
utama dari program GLONASS adalah
Reshetnev Information Satellite
Systems (sebelumnya disebut NPO-
PM). Perusahaan yang terletak di
Zheleznogorsk, adalah desainer dari
semua satelit GLONASS, bekerja sama
dengan Institute for Space Device
Engineering (an Russian Institute of
Radio Navigation and Time. Produksi
berkala satelit dilakukan oleh
perusahaan Polyot PC di Omsk.
GLONASS memiliki 3 generasi, yaitu:

GEN GEN
1 disebut Uragan kesemuanya 3 sumbu yang stabil, umumnya 2 Generasi kedua dari satelit, yang dikenal sebagai Glonass-
M,ndikembangkan awal tahun 1990 dan pertama kali
memiliki berat 1.250 kg dan dilengkapi dengan sistem propulsi
sederhana untuk memungkinkan relokasi dalam konstelasi. Seiring diluncurkan pada tahun 2003.Satelit ini memiliki masa hidup
waktu, dilakukan pengembangan menjadi Blok IIa, IIb, dan IIV, tujuh tahun dan berat sekitar 1.480 kg.Ukuran satelit adalah
dengan pengembangan setiap blok evolusioner. Enam satelit Blok Iia sekitar 2,4 m(7 ft 10 in) dengan diameter 3,7 m(12 kaki) tinggi,
diluncurkan di 1985-1986 dengan standar waktu dan frekuensi yang dengan rentang panel surya 7,2 m(24 kaki) untuk kemampuan
lebih baik dari prototype, dan stabilitas frekuensi yang meningkat pembangkit tenaga listrik sebesar 1600 watt pada saat
peluncuran

GLONASS-K adalah sebuah peningkatan dari generasi


sebelumnya, yaitu pada segi bobot.Bobot satelit GLONASS-K
sekitar 750 kg, jauh lebih ringan dibandingkan bobot satelit
GLONASS-M yang sekitar 1450kg.Satelit ini memiliki masa
hidup operasional 10 tahun.

GEN
3
Běidǒu wèixīng dǎoháng xìtǒng ) adalah sistem navigasi
satelit China. Sistem ini terdiri dari dua rasi
bintang satelit yang terpisah yang merupakan sebuah
sistem uji terbatas yang telah beroperasi sejak tahun
KONSEP 2000, dan sistem navigasi global skala penuh yang saat
ini sedang dibangun.
Běidǒu Sistem BeiDou pertama, yang secara resmi disebut
Sistem Eksplorasi Navigasi BeiDou Satellite (bahasa
China yang disederhanakan: Cina tradisional: 北斗衛星導
航試驗系統 ; pinyin: Běidǒu wèixīng dǎoháng shìyàn
xìtǒng) dan juga dikenal sebagai BeiDou-1, terdiri dari tiga
satelit dan menawarkan cakupan terbatas dan aplikasi.
Telah menawarkan layanan navigasi, terutama untuk
pelanggan di China dan negara-negara tetangga, sejak
tahun 2000.
KOMPONEN
SISTEM
SATELIT
NAVIGASI
GPS SEGMENTS
GPS SEGMENTS
Komponen Angkasa (Space Segment)
Space segmentsGPS terdiri dari Sebuah jaringan satelit yang tediri dari
beberapa satelit yang berada pada orbit lingkaran yang terdekat dengan
tinggi nominal sekitar 20.183 km di atas permukaan bumi. Terdapat 2 jenis
gelombang yang hingga saat ini digunakan sebagai alat navigasi berbasis
satelit. Masing-masingnya adalah gelombang L1 dan L2, dimana L1 berjalan
pada frequensi 1575.42 MHz yang bisa digunakan oleh masyarakat umum,
dan L2 berjalan pada frequensi 1227.6 Mhz dimana jenis ini hanya untuk
kebutuhan militer saja.
GPS
Komponen Angkasa (Space Segment)

The Space Segment of the system These space vehicles (SVs) send
consists of the GPS satellites radio signals from space.
19
GPS
Control Segment
Control segment GPS terdiri dari lima stasiun yang berada di pangkalan Falcon Air Force,
Colorado Springs, Ascension Island, Hawaii, Diego Garcia dan Kwajalein. Kelima stasiun
ini adalah mata dan telinga bagi GPS. Sinyal-sinyal dari satelit diterima oleh bagian
kontrol, kemudian dikoreksi, dan dikirimkan kembali ke satelit. Data koreksi lokasi yang
tepat dari satelit ini disebut data ephemeris, yang kemudian nantinya dikirimkan ke alat
navigasi yang kita miliki.

20
GPS
User Segment

User segment terdiri dari antena dan prosesor receiver yang menyediakan
positioning, kecepatan dan ketepatan waktu ke pengguna. Bagian ini menerima
data dari satelit-satelit melalui sinyal radio yang dikirimkan setelah mengalami
koreksi oleh stasiun pengendali (GPS Control Segment).

21
GALILEO
Komponen Angkasa (Space Segment)
• Segmen angkasa Galileo terdiri dari 30 satelit, dimana terdapat 27
satelit yang aktif dan 3 satelit cadangan (spare) dalam Medium Earth
Orbit (MEO) pada ketinggian 23.600 km. Satelit akan melakukan
perjalanan sepanjang tiga orbit sirkular pada inklinasi 56°. Dengan
waktu orbit 14 jam, konfigurasi dari konstelasi akan menjamin
sekurang-kurangnya 10 satelit yang kelihatan akan memberikan
informasi posisi dan waktu untuk semua lokasi, termasuk daerah
kutub. Wahana Satelit Galileo diharapkan akan dapat bertahan
selama 10 tahun.
GALILEO
Komponen Kontrol Bumi (Ground Segment)
• Segmen angkasa akan diatur lewat dua stasiun kontrol yang dipilih di
suatu tempat di Eropa, yang didukung oleh 20 stasiun sensor Galileo
(GSS). Pertukaran data antara stasiun kontrol dan satelit akan dikerjakan
melalui stasiun penghubung khusus. Sebanyak 15 stasiun penghubung
akan dipasang di sekitar permukaan bumi untuk memudahkan dalam hal
transfer data. Sebagai komponen kontrol bumi (ground segment),
stasiun kontrol akan bertanggungjawab memanajemen satelit,
mengintegrasikan sinyal, dan sinkronisasi jam atom pada satelit.
GALILEO
Komponen Pengguna (User Segment)
• Segmen pengguna terdiri dari para pengguna satelit Galileo, baik di
darat, laut, udara, maupun di angkasa. Dalam hal ini alat penerima
sinyal Galileo diperlukan untuk menerima dan memproses sinyal -
sinyal dari satelit Galileo untuk digunakan dalam penentuan posisi,
kecepatan dan waktu. Komponen utama dari suatu receiver Galileo
secara umum adalah antena dengan pre-amplifier, bagian RF dengan
pengidentifikasi sinyal dan pemroses sinyal, pemroses mikro untuk
pengontrolan receiver, data sampling dan pemroses data ( solusi
navigasi ), osilator presisi , catu daya, unit perintah dan tampilan, dan
memori serta perekam data.
GALILEO
GLONASS
Komponen Angkasa (Space Segment)
• Space segment GLONASS terdiri dari 24 satelit (+3 cadangan aktif)
pada ketinggian 19.100 km, satelit mendistribusikan lebih dari 3
orbital pesawat (8 satelit per pesawat) yang letak kemiringan
terhadap ekuator adalah 64,8 °. Periode satelit adalah 11:15:44
• Setiap satelit GLONASS mentransmisikan dua kode (C / A dan P) pada
dua frekuensi (L1 dan L2) yang memungkinkan untuk menghilangkan
kesalahan signal dari ionosfer.
• Frekuensi rata-rata untuk L1 adalah di sekitar 1602MHz (antara 1597
dan 1617MHz) dan untuk L2 adalah 1246 MHz (antara 1240 dan
1260MHz).
GLONASS
Komponen Kontrol Bumi (Ground Segment)
• Ground segment GLONASS terdiri dari System Control Center (SCC) yang terletak d
wilayah Moskow, dan beberapa stasiun Telemetry, Tracking, dan Control (TT & C)
yang terdistribusikan ke seluruh wilayah Rusia.
• Ground segment bertugas :
 Pemantauan orbit konstelasi
 Menyesuaikan parameter orbit satelit secara berkelanjutan
 Mengupload program waktu, perintah kontrol, dan informasi khusus
BEIDOU
Space Segment
5 GEO satellites and 30 Non-GEO satellites

GEO Satellite

Constellation
MEO Satellite

29
BEIDOU
Ground Segment

Ground segment terdiri dari Master Control Station, Upload


Stations and Monitor Stations.

30
BEIDOU
User Segment
User segment terdiri dari BeiDou user terminals dan
interoperable terminals with other GNSS.

User terminals of BeiDou system

31
BEIDOU
User Segment
The development of user terminals is making progress steadily
and related policies and standards are being studied and developed.
The technical preparation for publishing BeiDou SIS ICD (v1.0)
has been finished, and the ICD as well as its update will be gradually
released on the governmental website of BeiDou System.

32
ORBIT
SISTEM
SATELIT
NAVIGASI
System BeiDou Galileo GLONASS GPS NAVIC QZSS
Owner China European Union Russia United States India Japan
Regional
Coverage Global by 2020 Global Global Regional Regional
(Global by 2020)

32,600 km
21,150 km 23,222 km 19,130 km 20,180 km 36,000 km (20,300 mi) –
Altitude
(13,140 mi) (14,429 mi) (11,890 mi) (12,540 mi) (22,000 mi) 39,000 km
(24,000 mi)[18]

12.63 h (12 h 14.08 h 11.26 h (11 h 11.97 h (11 h 23.93 h (23 h 23.93 h (23 h
Period
38 min) (14 h 5 min) 16 min) 58 min) 56 min) 56 min)

24 by design
23 in orbit (Oct 4 in orbit (Oct
26 in orbit 24 operational 31, 3 GEO,
Satellites 2018) 2017)
6 to be launched 1 commissioning 24 by design 5 GSO MEO
35 by 2020 7 final goal
1 in flight tests

Basic nav. service


Operating since
by 2018 end Operational since
Status 2016 Operational Operational 7 operational
to be completed November 2018
2020 completion
by H1 2020

10m (Public) 1m (Public) 10m (Public) 1m (Public)


Precision 4.5m – 7.4m 15m
0.1m (Encrypted) 0.01m (Encrypted) 0.1m (Encrypted) 0.1m (Encrypted)
ORBIT
GPS (Global Positioning System)
GPS memiliki konstelasi satelit dengan terdiri dari 27 satelit saat ini.
Beroperasi pada Medium Earth Orbit (MEO) yang memiliki ketinggian
10.900 nautical miles atau sama dengan 20.200 km

Konstelasi Satelit GPS


Galileo
Konstelasi Galileo terdiri dari total 30 satelit Medium Earth Orbit (MEO), di mana 3
diantaranya tidak aktif. Konstelasi satelit Galileo telah dioptimalkan dengan
spesifikasi :
• Orbit melingkar (ketinggian satelit 23.222 km)
• Kecenderungan orbital 56°
• Tiga bidang orbit yang berjarak sama
GLONASS (Global
Navigation

GLONASS memiliki
konstelasi satelit yang
terdiri dari 24 satelit
dengan satelit beroperasi
pada ketinggian 19.100
km di atas permukaan
Bumi. GLONASS
beroperasi pada MEO
(Medium Earth Orbit).
BeiDou Navigation satellite System
Sistem satelit BeiDou setidaknya meliputi konstelasi 35 satelit, yang meliputi :
5 satelit orbit Geostasioner dan 30 satelit Non-Geostasioner

5 Geostasioner 27 Medium-Earth Orbit 3 Inclined-Geosynchronous


Orbit
KESALAHAN
DAN BIAS
SUMBER KESALAHAN DI BERBAGAI
SEGMEN DALAM SATELIT GPS

Kesaahan pada satelit:


Kesalahan pada
Kesalahan orbit
medium propagasi :
(ephemeris),
bias ionosfer,
Kesalahan jam satelit
Bias troposfer
Kesalahan pada data
pengamatan: Kesalahan pada
ambiguitas fase, recheiver GPS :
cycle slips Kesalahan jam
recheiver,
Kesalahan pada Kesalahan antena,
lingkungan sekitar GPS : Derau recheiver (noise)
Multipath, imaging
Kesalahan Kesalahan Orbit (Ephemeris)

Pada Satelit kesalahan dimana orbit satelit yang


Kesalahan Jam Satelit dilaporkan oleh ephemeris satelit tidak
sama dengan orbit satelit yang sebenarnya
sehingga akan mempengaruhi ketelitian
koordinat titik-titik yang ditentukan.
Bentuk kesalahannya dapat berupa
bentuk offset waktu, offset frekuensi, Efek:Ketelitian dari koordonat titik-titik yang
maupun frequency drift. ditentukan, baik absolute maupun relatif.

Efek : Kesalahan jam ini akan langsung Cara mereduksi : perpendek panjang
mempengaruhi ukuran jarak, baik baseline, perpanjang interval waktu
pseudorange maupun jarak fase. pengamatan, terapkan metode differential
positioning.
Cara mereduksi : jam harus mengacu ke
sistem waktu yang sama, sinkron satu
sama yang lainnya, menjaga kestabilan.
Illustrasi Kesalahan Orbit
(Ephemeris)
KESALAHAN PROPAGASI
Kesalahan propagasi dalam sinyal
navigasi adalah kesalahan yang terjadi

Ion-ion bebas (elektron) dalam lapisan


Bias Ionosfer selama propagasi dari sinyal melalui
berbagai lapisan atmosfer.
ionosfer akan mempengaruhi propagasi
sinyal GPS.
Efek : Ionosfer akan mempengaruhi
kecepatan, arah, polarisasi, dan kekuatan
Bias
Ketika melalui lapisan troposfer, sinyal
GPS yang melaluinya. Ionosfer akan
memperlambat kecepatan sinyal (ukuran
Troposfer GPS akan mengalami refraks, yang
menyebabkan perubahan kecepatan dan
jarak menjadi lebih panjang) dan arah sinyal GPS.
mempercepat fase (ukuran jarak menjadi Efek : Bias troposfer ini akan
lebih pendek), dengan bias jarak (dalam mempengaruhi kecepatan sehingga akan
unit panjang) yang sama besarnya. Jadi menghasilkan ukuran jarak yang kurang
secara umum, bias ionosfer dapat teliti. Lapisan troposfer ini memperlambat
mengakibatkan ukuran jarak yang data waktu dan data fase.
dihasilkan menjadi kurang teliti.
Kesalahan Pada Pada
Lingkungan Sekitar GPS

Multipath

Multipath merupakan fenomena dimana sinyal dari


Imaging satelit tiba di antena GPS melalui dua atau lebih
lintasan yang berbeda [Abidin, 2006]. Dalam hal ini,
satu sinyal merupakan sinyal langsung dari satelit ke
Imaging merupakan suatu fenomena yang
antena, sedangkan yang lainnya merupakan sinyal-
melibatkan suatu benda konduktif
sinyal tidak langsung yang dipantulkan oleh benda-
(konduktor) yang berada dekat dengan antena
benda (seperti: gedung, jalan raya, mobi,
GPS, seperti reflektor berukuran besar
pepohonan, dll) di sekitar antena sebelum tiba di
maupun groundplane dari antena itu sendiri
antena. Perbedaan panjang lintasan menyebabkan
[Abidin, 2006].
sinyal-sinyal tersebut berinteferensi ketika tiba di
Efek : memunculkan antena ‘bayangan’
antena yang mengakibatkan kesalahan pada hasil
(image) atau dengan kata lain fenomena
pengamatan.
imaging ini akan mendistorsi pola fase antena
Efek : menghasilkan ukuran jarak yang kurang teliti.
yang seharusnya. Hal ini mengakibatkan
Multipath akan mempengaruhi hasil ukuran
perubahan titik pusat fase antena sehingga
pseudorange dan carrier phase.
akan menyebabkan terjadinya kesalahan pada
ukuran jarak.
Kesalahan Pada
Recheiver GPS
Kesalahan propagasi dalam sinyal navigasi
adalah kesalahan yang terjadi selama
propagasi dari sinyal melalui berbagai
lapisan atmosfer.

Kesalahan Jam Recheiver Kesalahan Antennna Derau Recheiver (noise)


Bentuk kesalahannya dapat berupa Kesalahan dalam penerimaan sinyal beberapa noise yang dapat terjadi akibat
bentuk offset waktu, offset frekuensi, akibat adanya kesalahan pada antena suara dari lingkungan eksternal di band
maupun frequency drift. Kesalahan jam recheiver sehingga sinyal yang diterima penerima saat menerima sinyal. Noise ini
ini akan langsung mempengaruhi ukuran tidak akurat. bergabung dengan sinyal dan merusak
jarak, baik pseudorange maupun jarak proses pengukuran sehingga karenanya
fase. hasil pengukuran menyimpang dari nilai
asli.
KESALAHAN DATA PENGAMATAN
Cycle slips merupakan ketidak-kontinuan dalam jumlah gelombang penuh dari fase
gelombang pembawa yang diamati, karena sinyal ke receiver terputus pada saat
pengamatan sinyal. Jika dilakukan plotting data pengamatan fase terhadap waktu, maka
cycle slip dapat dideteksi dari terdapatnya loncatan mendadak kurva grafik. Dalam proses
pengolahan data untuk perhitungan posis, pengkoreksian cycle slips bisa dilakukan sebagai
suatu proses tersendiri sebelum proses estimasi posisi, ataupun secara terpadu dengan
proses pengestimasian posisi.

Ambiguitas fase merupakan jumlah gelombang penuh yang tidak terukur oleh receiver GPS
[Abidin, 2006]. Untuk dapat merekonstruksi jarak ukuran antara satelit dengan antena maka
harga ambiguitas fase tersebut harus ditentukan terlebih dahulu. Hal ini diperlukan pada
saat pengubahan data fase menjadi hasil ukuran jarak sehingga dihasilkan ketelitian yang
sangat presisi. Nilai ambiguitas fase akan selalu tetap selama pengamatan tidak terjadi cycle
slip. Penentuan ambiguitas fase ini dilakukan dengan cara pemberian koreksi terhadap nilai
ambiguitas fase yang mengembang (float) sehingga diperoleh nilai ambiguitas fase yang
integer.
Contoh cycle slip

Contoh
Ambiguitas
Fase
ERROR
BUDGET
Kesalahan dan Koreksi dalam
Pengamatan GNSS
Bias Waktu
Bias waktu dapat dimodelkan
dengan menggunakan koefisien
bagian pesan broadcast
menggunakan polinomial
δj(t) = a0 + a1(t – t0) + a2(t – t0)2
Persamaan di atas merupakan bias waktu untuk epok t, t0 epok
referensi waktu satelit, serta a0, a1, dan a2 merupakan offset,
drift, dan frekuensi drift waktu satelit, secara berurutan.

Kesalahan Orbit
Dapat dihilangkan dengan penentuan posisi diferensial.
Orbit presisi dapat diperoleh di sekitar waktu riil via internet
dari pusat layanan seperti International GNSS Service (IGS).
Kesalahan dan Koreksi
dalam Pengamatan GNSS
Kesalahan pada Ionosfer
Kesalahan ini dimodelkan atau dihilangkan dengan
menggunakan kombinasi linear dua atau multi
frekuensi (Julien dkk., 2004b). Hubungan antara efek
ionosfer pada GNSS masa depan menggunakan tripel
frekuensi dalam dituliskan sebagai berikut:
λ1 . φ1 = ρ + c . Δδ + λ1 . N – IL1
λ2 . φ2 = ρ + c . Δδ + λ2 . N – f12IL1/f22
λ3 . φ3 = ρ + c . Δδ + λ3 . N – f12IL1/f32
Di mana, Ionosfer = IL1
Efek ionosfer pada pengukuran GNSS adalah lebih
mengarah pada penyelesaian jumlah ambiguitas N
(Liu dan Lachapelle, 2002). Memiliki multi frekuensi
dapat memberikan keuntungan lebih untuk model
ionosfer untuk memperkirakan efek ionosfer tingkat
pertama dan kedua. Lebih lanjut, hal tersebut dapat
memungkinkan dalam proses resolusi ambiguitas
(Zhang dkk., 2003). Ionosfer dapat juga dimodelkan
menggunakan koefisien yang dikirim oleh pesan
broadcast.
Kesalahan dan Koreksi
dalam Pengamatan GNSS
Kesalahan pada Troposfer
Troposfer terdiri dari dua lapisan – lapisan
basah (10 km di atas permukaan tanah) dan
lapisan kering (10 hingga 40 km di atas
permukaan tanah). Troposfer menyebabkan
penundaan dalam pengamatan kode dan
pengiriman. Oleh karena tidak bergantung
frekuensi, hal ini dapat diganti dengan
menggunakan pengukuran dual frekuensi,
namun dapat dimodelkan dengan baik.
Model troposfer bergantung pada model
empiris dengan memperhatikan semua nilai
suhu, tekanan, kelembaban relatif, dan fungsi
pemetaan. Contoh dari model tersebut
adalah model Hopfield dan Saastamoinen,
serta fungsi pemetaan Marini.
Kesalahan dan Koreksi dalam
Pengamatan GNSS
Kesalahan Waktu Penerima
Diakibatkan oleh penggunaan waktu yang tidak presisi di dalam
penerima (seperti jam kuarsa), yang mengakibatkan offset dan drift di
dalam waktu penerima dan waktu referensi GNSS. Kesalahan ini dianggap
tidak diketahui dalam perhitungan pseudo-range. Kesalahan waktu
penerima dapat dihilangkan dengan persamaan ganda berbeda
(Double Difference/DD) sebagai berikut.
DD = φAB12(t) = ρAB12(t)/λ + NAB12

Jalur Banyak (Multipath)


Disebabkan oleh banyaknya refleksi sinyal untuk sampai ke tujuan.
Cara terbaik untuk mengurangi fenomena jalur banyak adalah
memilih tempat jauh dari permukaan reflektif (seperti bangunan,
mobil, pohon, dsb.), dan dengan rancangan antena yang sesuai. Fase
pembawa kurang berpengaruh oleh propagasi jalur banyak daripada
jangkauan kode, karena jalur banyak bergantung frekuensi. Kesalahan jalur
banyak bisa mencapai level satu meter. Eliminasi jalur banyak dapat
dimungkinkan dengan memilih antena dengan keuntungan polarisasi
sinyal.
MANFAAT SISTEM NAVIGASI
1 2
Satelit navigasi mempunyai fungsi Aplikasi utama dari GNSS adalah untuk
untuk penerbangan dan juga untuk mendukung navigasi darat, laut dan
pelayaran. Satelit ini akan udara. Manfaat GNSS ini terbagi dua
memberikan informasi mengenai yaitu pertama pemanfaatan bidang-
posisi pesawat terbang dan juga kapal bidang strategis seperti isu keselamatan
yang sedang dalam perjalanan. negara, pertahanan nasional, &
penanggulangan bencana, kedua
mendukung industri strategis (pertanian,
perikanan, perbankan, transportasi skala
3 besar dan bidang non stategis seperti
aplikasi keperluan perseorangan, & hobi)
dan lain-lain).
Pemanfaatan data posisi dan navigasi
berbasis satelit sudah merambah
berbagai bidang lingkup pekerjaan
seperti pemetaan dan survei,
pemantauan lingkungan, pertanian,
pengelolaan sumber daya alam,
peringatan bencana dan tanggap
darurat, penerbangan, transportasi serta
penelitian tentang iklim dan studi
ionosfer.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai