Menurut Peraturan
Pemerintah No 24
Tahun 1997
Administrasi Pertanahan – A
Departemen Teknik Geomatika
FTSPK
Institut Teknologi Sepuluh
Nopember Surabaya
• Peta bidang tanah adalah hasil pemetaan 1 (satu) bidang tanah atau lebih pada
lembaran kertas dengan suatu skala tertentu yang batas-batasnya telah ditetapkan
oleh pejabat yang berwenang dan digunakan untuk pengumuman data fisik
Bab 2. Pengukuran dan Pemetaan
(Pasal 2 – Pasal 45 )
Terdiri dari 8 bagian, yaitu:
Pasal 41
(3) Pemeliharaan peta dasar pendaftaran, peta pendaftaran, gambar ukur dan data-data
ukur terkait merupakan tanggung jawab Kepala Kantor Pertanahan.
Pengukuran dan Pemetaan untuk Pembuatan Peta
Pendaftaran (PNMA No.3 Thn.1997 Bagian
Kedelapan – Pasal 45)
Sistematik Sporadik
• Satuan lokasi pendaftaran tanah • Satuan lokasi pendaftaran tanah
secara sistematik adalah seluruh secara sporadik adalah
atau sebagian wilayah satu berdasarkan permohonan
desa/kelurahan pemegang haknya atau calon
pemegang hak baru yang
• Dibuat oleh Satgas pengukuran letaknya saling berbatasan atau
dan pemetaan terpencar-pencar dalam satu
desa/kelurahan
• Hasil pemetaan diserahkan dari
panitia ajudikasi ke kantor • Dibuat oleh petugas pengukuran
pertanahan dari kantor pertanahan
Bab 4. Pemeliharaan Data Pendaftaran
Tanah (Pasal 94 – Pasal 139)
Terdapat 15 bagian, yaitu :
1. Umum
2. Pembuatan Akta PPAT
3. Pendaftaran peralihan hak karena pemindahan hak
4. Pemindahan Hak dengan lelang
5. Peralihan hak karena pewarisan
6. Peralihan hak karena penggabungan atau peleburan perseroan atau koperasi
7. Pembebanan hak
8. Perubahan data pendaftaran tanah berdasarkan putusan atau penetapan pengadilan
9. Perubahan nama
10. Pendaftaran perpanjangan jangka waktu hak
11. Pendaftaran hapusnya hak
12. Pendaftaran pembaharuan dan perubahan hak
13. Pemecahan, pemisahan, dan penggabungan bidang tanah
14. Pembagian hak bersama
15. Penerbitan sertipikat pengganti
Bab 5. Penyelenggaraan Tata Usaha
Pendaftaran Tanah (Pasal 140 – Pasal 192)
Terdapat 10 bagian, yaitu:
1. Jenis- jenis daftar isian
2. Peta pendaftaran
3. Daftar tanah
4. Surat ukur
5. Buku tanah
6. Daftar nama
7. Sertipikat
8. Daftar-daftar lainnya
9. Penyimpanan data dan dokumen
10. Penyajian data fisik dan yuridis
Pembuatan Peta Pendaftaran (PMNA No.3 Th.1997
Bagian Kedua – Paragraf 1)
Peta pendaftaran dibuat untuk memperoleh informasi mengenai
bentuk, batas, letak dan nomor bidang tiap bidang tanah yang telah
diukur, dan keberadaan bangunan di atasnya apabila diperlukan.
PETA PENDAFTARAN
U
Skala 1:1000
10 0 20 40 60 70 meter
Kecamatan a
Desa/Kelurahan a
Kecamatan <Keca2>
Desa/Kelurahan <Desa2>
PETUNJUK LEMBAR
Keterangan
a
LEGENDA
BAT AS ADMINISTRASI PERKEBUNAN
a, 18-10-2011
Kepala Seksi Survei Pengukuran dan Pemetaan
Kabupaten a
a, 18-10-2011
Kepala Kantor Pertanahan
Kabupaten a
a
a
Pelaksana
<Pelaksana>
Kesimpulan