Anda di halaman 1dari 30

Pendaftaran Tanah

Menurut Peraturan
Pemerintah No 24
Tahun 1997
Administrasi Pertanahan – A
Departemen Teknik Geomatika
FTSPK
Institut Teknologi Sepuluh
Nopember Surabaya

Dosen Pengampu: Udiana Wahyu Deviantari, ST, MT


Disusun Oleh:

Eka Diah Nur Safitri 03311740000006


Ayuli Serlia 03311740000007
Arizal Bawasir 03311740000008
Astrid Calista 03311740000020
Risa Erfianti 03311740000029
Zahroh Arsy Udama 03311740000071
01
Poin-Poin Penting
Pembuatan Peta Pendaftaran
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Agraria Nomer 3
Tahun 1997
Bab 1. Ketentuan Umum (Pasal 1)
Terdapat beberapa istilah yang berkaitan dengan pembuatan peta pendaftaran, yaitu:

• Pemetaan bidang tanah adalah kegiatan meng-gambarkan hasil pengukuran bidang


tanah secara sistematik maupun sporadik dengan suatu metode tertentu pada media
tertentu seperti lembaran kertas, drafting film atau media lainnya sehingga letak dan
ukuran bidang tanahnya dapat diketahui dari media tempat pemetaan bidang tanah
tersebut.

• Peta bidang tanah adalah hasil pemetaan 1 (satu) bidang tanah atau lebih pada
lembaran kertas dengan suatu skala tertentu yang batas-batasnya telah ditetapkan
oleh pejabat yang berwenang dan digunakan untuk pengumuman data fisik
Bab 2. Pengukuran dan Pemetaan
(Pasal 2 – Pasal 45 )
Terdiri dari 8 bagian, yaitu:

1. Pengukuran dan pemetaan TDT


2. Pembuatan peta dasar pendaftaran
3. Penetapan dan pemasangan tanda-tanda batas bidang tanah
4. Pengukuran bidang tanah
5. Pemetaan bidang tanah untuk pembuatan peta pendaftaran
6. Pemeliharaan dan perbaikan peta dasar pendaftaran, peta pendaftaran, dan Gambar Ukur
7. Penyimpanan, pengelolaan, dan penyebaran informasi hasil pemotretan udara
8. Pelaksana pengukuran dan pemetaan
Ketentuan Lembaran Peta Pendaftaran (PMNA No.3
Thn.1997 Bagian Kelima – Pasal 32)
a) Peta pendaftaran dibuat di atas drafting film dengan ukuran dan format sebagaimana
dimaksud dalam pasal 15 ayat (2);
b) Pembagian lembar dan penomoran peta pendaftaran sesuai dengan ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 16;
c) Setiap bidang tanah diberi nomor pendaftaran;
d) Simbol-simbol kartografi yang digunakan untuk pembuatan peta pendaftaran dibuat
sesuai dengan contoh sebagaimana tercantum dalam lampiran 8;
e) Pada bagian kiri sebelah atas bidang gambar ditulis nama propinsi;
f) Pada bagian tengah sebelah atas bidang gambar ditulis nama kotamadya/kabupaten;
g) Pada bagian kanan lembar, disediakan kotak legenda untuk penulisan judul peta, skala
peta, arah utara, legenda kartografi, petunjuk letak lembar peta, keterangan pembuatan
peta, nama desa/kelurahan dan kecamatan dan pengesahan penggunaan peta
pendaftaran;
h) Pada bagian kanan sebelah atas legenda ditulis nomor lembar peta.
Pemeliharaan Peta Pendaftaran (PMNA No.3
Thn.1997 Bagian Keenam)
Pasal 40
(1) Untuk pemeliharaan dan keamanan setiap peta pendaftaran dibuatkan salinannya baik
dalam bentuk kertas/drafting film ataupun data digital.
(2) Apabila terdapat perubahan pada peta pendaftaran maka perubahan tersebut juga
harus dilakukan pada salinannya sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

Pasal 41
(3) Pemeliharaan peta dasar pendaftaran, peta pendaftaran, gambar ukur dan data-data
ukur terkait merupakan tanggung jawab Kepala Kantor Pertanahan.
Pengukuran dan Pemetaan untuk Pembuatan Peta
Pendaftaran (PNMA No.3 Thn.1997 Bagian
Kedelapan – Pasal 45)

(1) Kegiatan pengukuran titik dasar teknik, pengukuran dan


pemetaan untuk pembuatan peta dasar pendaftaran, serta
pengukuran dan pemetaan untuk pembuatan peta pendaftaran
dapat dilaksanakan oleh pihak swasta.

(2) Persyaratan pihak swasta yang dapat ditugaskan melakukan


pengukuran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh
Menteri.
Bab 3. Pendaftaran Tanah Untuk
Pertama Kali (Pasal 46 – Pasal 93)
Terdiri dari 2 bagian, yaitu:
1. Pendaftaran tanah secara sistematik
2. Pendaftaran tanah secara sporadik
Peta Pendaftaran

Sistematik Sporadik
• Satuan lokasi pendaftaran tanah • Satuan lokasi pendaftaran tanah
secara sistematik adalah seluruh secara sporadik adalah
atau sebagian wilayah satu berdasarkan permohonan
desa/kelurahan pemegang haknya atau calon
pemegang hak baru yang
• Dibuat oleh Satgas pengukuran letaknya saling berbatasan atau
dan pemetaan terpencar-pencar dalam satu
desa/kelurahan
• Hasil pemetaan diserahkan dari
panitia ajudikasi ke kantor • Dibuat oleh petugas pengukuran
pertanahan dari kantor pertanahan
Bab 4. Pemeliharaan Data Pendaftaran
Tanah (Pasal 94 – Pasal 139)
Terdapat 15 bagian, yaitu :
1. Umum
2. Pembuatan Akta PPAT
3. Pendaftaran peralihan hak karena pemindahan hak
4. Pemindahan Hak dengan lelang
5. Peralihan hak karena pewarisan
6. Peralihan hak karena penggabungan atau peleburan perseroan atau koperasi
7. Pembebanan hak
8. Perubahan data pendaftaran tanah berdasarkan putusan atau penetapan pengadilan
9. Perubahan nama
10. Pendaftaran perpanjangan jangka waktu hak
11. Pendaftaran hapusnya hak
12. Pendaftaran pembaharuan dan perubahan hak
13. Pemecahan, pemisahan, dan penggabungan bidang tanah
14. Pembagian hak bersama
15. Penerbitan sertipikat pengganti
Bab 5. Penyelenggaraan Tata Usaha
Pendaftaran Tanah (Pasal 140 – Pasal 192)
Terdapat 10 bagian, yaitu:
1. Jenis- jenis daftar isian
2. Peta pendaftaran
3. Daftar tanah
4. Surat ukur
5. Buku tanah
6. Daftar nama
7. Sertipikat
8. Daftar-daftar lainnya
9. Penyimpanan data dan dokumen
10. Penyajian data fisik dan yuridis
Pembuatan Peta Pendaftaran (PMNA No.3 Th.1997
Bagian Kedua – Paragraf 1)
Peta pendaftaran dibuat untuk memperoleh informasi mengenai
bentuk, batas, letak dan nomor bidang tiap bidang tanah yang telah
diukur, dan keberadaan bangunan di atasnya apabila diperlukan.

(1) Peta pendaftaran dibuat dengan memetakan hasil pengukuran


bidang tanah pada peta dasar pendaftaran.

(2) Peta pendaftaran dapat dibuat juga dalam bentuk digital.

(3) Pada peta pendaftaran dicantumkan Nomor Identifikasi Bidang


Tanah (NIB) dari setiap bidang tanah yang dipetakan.

(4) Cara membuat peta pendaftaran adalah sebagaimana diatur di


dalam Bab II Bagian Kelima peraturan ini.
Bab 6. Ketentuan Peralihan (Pasal 193 –
Pasal 195)
Sebelum blangko-blangko dan daftar isian sebagaimana ditentukan dalam
Peraturan ini tersedia kegiatan pendaftaran tanah menurut Peraturan Pemerintah
Nomor 24 Tahun 1997 dilaksanakan dengan menggunakan blangko dan daftar isian
yang berlaku sebelum berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997
dengan sedapat-dapatnya mengadakan penyesuaian seperlunya.
Bab 7. Ketentuan Penutup (Pasal 196 –
Pasal 197)
Menyatakan bahwa Peraturan Menteri Negara Agraria Nomer 3
Tahun 1997 mulai berlaku sejak tanggal 8 oktober 1997.
02
Pembuatan Peta Pendaftaran
Berdasar PP No. 24 TAHUN 1997 Tentang Pendaftaran Tanah
● Peta pendaftaran adalah peta yang menggambarkan bidang atau bidang-
bidang tanah untuk keperluan pembukuan tanah. (Pasal 1)

Pembuatan peta pendaftaran didasarkan pada peta dasar pendaftaran


sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) Pasal 16:
● Peta dasar pendaftaran adalah peta yang memuat titik-titik bidang dasar
teknik dan unsur-unsur geografis, seperti sungai, jalan, bangunan dan batas
fisik bidang-bidang tanah.(Pasal 1)
● (2) Pengukuran untuk pembuatan peta dasar pendaftaran sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diikatkan dengan titik-titik dasar teknik nasional
sebagai kerangka dasarnya.
● (3) Jika di suatu daerah tidak ada atau belum ada titik-titik dasar teknik
nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dalam melaksanakan
pengukuran untuk pembuatan peta dasar pendaftaran dapat digunakan
titik dasar teknik yang bersifat sementara, yang kemudian diikatkan
dengan titik dasar teknik nasional.
Apabila tidak terdapat peta dasar pendaftaran maka pembuatan
peta pendaftaran dilaksanakan sesuai yang tertuang dalam Pasal
20:
● (2) Jika dalam wilayah pendaftaran tanah secara sporadik belum
ada peta dasar pendaftaran, dapat digunakan peta lain,
sepanjang peta tersebut memenuhi syarat untuk pembuatan
peta pendaftaran.
● (3) Jika dalam wilayah dimaksud belum tersedia peta dasar
pendaftaran maupun peta lainnya sebagaimana dimaksud pada
ayat (2), pembuatan peta dasar pendaftaran dilakukan
bersamaan dengan pengukuran dan pemetaan bidang tanah
yang bersangkutan.
● (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengukuran dan pemetaan
bidang-bidang tanah dan pembuatan peta pendaftaran
ditetapkan oleh Menteri.
Kondisi Kekinian
Terdapat software guna mendukung pembuatan
peta pendaftaran tanah. Ada dua software yang
digunakan dalam Aplikasi Geo KKP yaitu :
Aplikasi KKP Login
• Tampilan Aplikasi KKP yang terhubung dengan server
BPN sehingga harus memasukkan user ID dan
Password petugas untuk mengaktifkan atau
membuka aplikasi tersebut.
• Aplikasi KKP ini merupakan salah satu aplikasi yang
dirancang dalam bentuk basis data untuk
memasukkan, mengolah, menampilkan dan mencetak
data fisik tekstual kantor pertanahan.
• Prinsip kerja aplikasi KKP adalah dengan
memasukkan data fisik tekstual yang didapat dari
ruangan Surat Ukur ataupun Buku Tanah berdasarkan
nomor Surat Ukur atau Buku Tanah, yang kemudian
disimpan.
• Sehingga dengan Aplikasi KKP ini dapat mencari dan
melihat data yang sudah dimasukkan.
AutoCAD 3D Map 2009 Login
• AutoCAD merupakan sebuah program yang biasa
digunakan untuk tujuan tertentu dalam menggambar
serta merancang dengan bantuan komputer untuk
pembentukan model serta ukuran dua dan tiga dimensi
atau lebih dikenali sebagai “Computer-aided drafting and
design program” (CAD).
• Sistem CAD ini adalah pembuatan grafik, sketsa, diagram,
digitasi peta dan gambar rancangan, pemberian anotasi,
pembentukan gambar perspektif, pemodelan gambar 2
dan 3 dimensi, dan beberapa analisa spasial.
• Program ini dapat digunakan dalam semua bidang kerja
terutama sekali dalam bidang-bidang yang memerlukan
ketrampilan khusus seperti bidang Sipil, Arsitektur,
Desain Grafik, dan semua bidang yang berkaitan dengan
penggunaan CAD. Dan AutoCAD Map 3D 2009 software
kedua yang digunakan di kantor pertanahan, yang
didalamnya telah ditambahkan menu bar dan menu
pulldown baru untuk memenuhi kebutuhan pemetaan
dan standarisasi kantor pertanahan.
AutoCAD 3D Map 2009 Login
• Sama halnya dengan Aplikasi KKP, AutoCAD ini juga terhubung dengan server BPN
sehingga harus login dengan menggunakan user ID dan password petugas BPN.
• Prinsip Kerja dari AutoCAD Map 3D 2009 login ini, dengan memanggil peta yang ingin
di hubungkan dengan data tekstual melalui menu BPN Map Pane, lalu menambahkan
layer dan atur layer tersebut untuk membedakan bidang yang sudah terhubung atau
belum terhubung, dan kemudian kita hubungkan berdasarkan nomor Surat Ukur
ataupun Buku Tanah. Sehingga secara otomatis batas bidang tersebut berubah warna.
Kelebihan Geo KKP Kekurangan Geo KKP
1. Dapat memberikan informasi data 1. Aplikasi Geo KKP selalu terhubung
pertanahan baik data spasial dengan server, sehingga apabila
maupun data tekstual. server mati ataupun mati lampu
2. Dapat mempermudah, pekerjaan tidak dapat dilakukan.
mempercepat dalam pemprosesan 2. Untuk Membuka software Aplikasi
data pertanahan Geo KKP menggunakan User ID dan
3. Geo KKP dapat digunakan setiap Password petugas kantor
waktu. pertanahan.
4. Data pertanahan yang sudah ke- 3. Aplikasi Geo KKP tidak dapat
entri dalam Geo KKP tidak dapat digunakan di luar wilayah Kantor
dimanipulasi. Pertanahan.
5. Menghindari adanya data 4. Sumber daya manusia yang mengerti
pertanahan yang hilang dan ganda tantang Geo KKP masih relatif
sedikit.
03
Contoh Format Peta Pendaftaran Tanah
Format Peta Pendaftaran
Keterangan Format Peta Pendaftaran
KETENTUAN LEMBAR PETA PENDATARAN TANAH
1. Peta pendaftaran dibuat di atas drafting film dengan ukuran dan format:
a. ukuran muka peta 50cm x 50cm dan ukuran bidang gambar 70cm x 70cm untuk peta
skala 1 : 1.000.
b. ukuran muka peta 60cm x 60cm dan ukuran bidang gambar 80cm x 80cm untuk peta
skala 1 : 2.500.
c. ukuran muka peta 60cm x 60cm dan ukuran bidang gambar 60cm x 60cm untuk peta
skala 1 : 10.000.
2. Pembagian lembar dan penomoran peta dasar pendaftaran sesuai dengan ketentuan yang diatur
dalam Peraturan Menteri Negara Agraria / Kepala Kementerian ATR/BPN Nomor 3 tahun 1997
Pasal 16.
3. Pada bagian kanan lembar peta, disediakan ruang untuk penulisan judul, skala peta, arah utara,
petunjuk lembar peta, legenda kartografi, keterangan pembuatan peta, nama desa/kelurahan
dan kecamatan, dan pengesahan penggunaan peta pendaftaran.
4. Setiap bidang tanah diberi nomor pendaftaran.
5. Simbol-simbol kartografi yang digunakan untuk pembuatan peta pendaftaran dibuat sesuai
dengan yang ditetapkan dalam PMNA/KBPN Nomor 3 tahun 1997 Pasal 32 ayat (5d).
6. Pada bagian kiri sebelah atas bidang gambar ditulis nama provinsi.
7. Pada bagian tengah sebelah atas bidang gambar ditulis nama kotamadya / kabupaten.
8. Pada bagian kanan sebelah atas legenda ditulis nomor lembar peta.
Contoh Peta Pendaftaran (Perbesar untuk
tampilan yang lebih jelas)
Propinsi : a Kabupaten a Nomor Lembar : 51.1-12.179-02-5

PETA PENDAFTARAN
U

Skala 1:1000

10 0 20 40 60 70 meter

Kecamatan a

Desa/Kelurahan a

Kecamatan <Keca2>

Desa/Kelurahan <Desa2>

PETUNJUK LEMBAR

02-7 02-8 02-9

02-4 02-5 02-6

02-1 02-2 02-3

Keterangan
a

LEGENDA
BAT AS ADMINISTRASI PERKEBUNAN

Batas Des a/Kelurahan Kelapa, Sawit, Sagu


Batas Kecamatan
Batas Kabupaten / Kodya / Kotip Karet, Kina, Kopi

Batas Propin si Cok lat, Lada, Cengkeh


Batas Negar a
Tembakau, Tebu, Teh
BAT AS FISIK
Jati, Pinus
Batas Bidang Tanah
PT Alang-alang
Pagar Tembok
PBS
Pagar Besi
Beluk ar, Hutan, Pinus
PK Pagar Kawat
PB PERAIRAN
Pagar Bambu
PH Sungai
Pagar Hidup
Dam
BANGUNAN
Salur an Irigasi
a Bangunan Beratap
Salur an / Selokan

Bangunan T idak Beratap Tanggul

BT Bangunan Bertingkat Gali an / Cek ungan

JALAN Rawa - Rawa

Jalan Aspal / Beton Pas ir


Jalan Tanah
L au t Gar is Pantai
Jalan Setapak
JARINGAN
REL
TL Tiang lis trik
Rel Kereta Api
TT Tiang Telepon
Rel Lori
Menara Transmisi
JEM BATAN Pipa

Jembatan Beton TITIK TETAP

Jembatan Besi Titik Dasar Teknik Orde 0 Dan 1

Titik Dasar Teknik Orde 2


Jembatan Kayu Titik Dasar Teknik Orde 3

PERTANIAN Titik Dasar Teknik Orde 4


Titik Dasar Teknik Orde 4 Lokal
S Sawah
230.4 Tinggi Titik Tanah
Ld Ladang KONTUR
12 Tiang lis trik
Tb Tam bak
10 Tiang Telepon

BADAN PERTANAHAN NASIONAL


KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN A
SEKSI PENGUKURAN DAN PENDAFTARAN TANAH

a, 18-10-2011
Kepala Seksi Survei Pengukuran dan Pemetaan
Kabupaten a

KEPALA SEKSI SP&P


000000000

a, 18-10-2011
Kepala Kantor Pertanahan
Kabupaten a

a
a
Pelaksana
<Pelaksana>
Kesimpulan

Peraturan Pemerintah No 24 Tahun 1997 memiliki peranan penting dalam bidang


agraria di Indonesia, termasuk di antaranya sebagai acuan sistem dan aturan
pendaftaran tanah di Indonesia.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai