1 1
-
BAB 1
PENDAHULUAN
Petunjuk Teknis PMNA/ KBPN Nomor 3 Tahun 1997 Materi Pengukuran Dan Pemetaan Pendaftaran Tanah
Hal. 1 2
-
Petunjuk Teknis PMNA/ KBPN Nomor 3 Tahun 1997 Materi Pengukuran Dan Pemetaan Pendaftaran Tanah
Hal. 2 - 1
BAB 2
PENGUKURAN DAN PEMETAAN TITIK DASAR TEKNIK
2.1 Pemasangan
2.1.1 Inventarisasi
Data yang dikumpulkan dari peta dasar teknik yang telah ada,
adalah :
a. Jumlah dan distribusi titik dasar teknik orde 0,1,2 yang telah
dipasang dalam satu propinsi bila yang akan dipasang adalah titik
dasar teknik orde 2 yang baru.
Petunujuk TeknisPMNA/ KBPN Nomor 3 Tahun 1997 Materi Pengukuran Dan Pemetaan Pendaftaran Tanah
Hal. 2 - 2
b.Jumlah dan distribusi titik dasar teknik orde 0,1,2,3 yang telah
dipasang dalam satu kabupaten/kotamadya bila yang akan
dipasang adalah titik dasar teknik orde 3 yang baru.
Data yang dikumpulkan dari peta topografi atau peta lain adalah :
2.1.2 Perencanaan
Petunujuk TeknisPMNA/ KBPN Nomor 3 Tahun 1997 Materi Pengukuran Dan Pemetaan Pendaftaran Tanah
Hal. 2 - 4
Panjang grid
Peta
Lebar Grid Rencana
Gambar 2-1
Perencanaan Perapatan Titik Dasar Teknik Orde 3
Petunujuk TeknisPMNA/ KBPN Nomor 3 Tahun 1997 Materi Pengukuran Dan Pemetaan Pendaftaran Tanah
Hal. 2 - 5
b. Sudut yang akan diukur harus tidak terlalu lancip (sudut tidak
kurang dari 30° ) dan tidak terlalu tumpul ( sudut tidak lebih
dari 330°).
Petunujuk TeknisPMNA/ KBPN Nomor 3 Tahun 1997 Materi Pengukuran Dan Pemetaan Pendaftaran Tanah
Hal. 2 - 6
2.1.4 Monumentasi
Petunujuk TeknisPMNA/ KBPN Nomor 3 Tahun 1997 Materi Pengukuran Dan Pemetaan Pendaftaran Tanah
Hal. 2 - 7
Petunujuk TeknisPMNA/ KBPN Nomor 3 Tahun 1997 Materi Pengukuran Dan Pemetaan Pendaftaran Tanah
Hal. 2 - 8
2.2. Pengukuran
Gambar 2-2
Pengukuran Titik Dasar Teknik dan Pengikatan Bidang Tanah
Keterangan :
Titik dasar teknik orde 2
Titik dasar teknik orde 3
Titik dasar teknik orde 4
Titik dasar teknik perapatan
Bidang tanah
Pengikatan bidang tanah
Jalur perapatan titik dasar teknik orde 3
Jalur perapatan titik dasar teknik orde 4
Jalur titik dasar teknik perapatan
2.2.1 Pengamatan Satelit
a. Static Positioning
b. Rapid Static
Petunujuk TeknisPMNA/ KBPN Nomor 3 Tahun 1997 Materi Pengukuran Dan Pemetaan Pendaftaran Tanah
Hal. 2 - 11
c. Stop and Go
Petunujuk TeknisPMNA/ KBPN Nomor 3 Tahun 1997 Materi Pengukuran Dan Pemetaan Pendaftaran Tanah
Hal. 2 - 12
2.2.1.2 Peralatan
Komponen dari sutu receiver harus dari merk dan jenis yang
sama, dan harus memakai centering optis.
Pada baseline yang diamati 2 (dua) kali, untuk baseline < 10 km,
komponen lintang dan bujur dari kedua baseline tidak boleh
berbeda lebih besar dari 0,03 meter. Komponen tinggi tidak
boleh berbeda lebih besar dari 0,06 meter. Sedangkan untuk
baseline > 10 km, komponen lintang dan bujur dari kedua
baseline tidak boleh berbeda lebih besar dari 0,05 meter.
Komponen tinggi tidak boleh berbeda lebih besar dari 0,10
meter.
Semi major axis dari elips kesalahan garis (1σ ) harus lebih
kecil dari harga parameter r yang dihitung sebagai berikut ;
titik dasar teknik orde 2 : r = 15 (d + 0,2)
titik dasar teknik orde 3 : r = 30 (d + 0,2), dimana ;
r = panjang maksimum untuk semi major axis (mm).
d = jarak dalam Km
a. Poligon
Petunujuk TeknisPMNA/ KBPN Nomor 3 Tahun 1997 Materi Pengukuran Dan Pemetaan Pendaftaran Tanah
Hal. 2 - 15
Petunujuk TeknisPMNA/ KBPN Nomor 3 Tahun 1997 Materi Pengukuran Dan Pemetaan Pendaftaran Tanah
Hal. 2 - 16
0901124
0901123
5 6
Keterangan :
Titik dasar teknik orde 3 (diketahui koordinatnya)
Titik dasar teknik orde 4
Titik dasar teknik perapatan
Jarak diukur
Sudut diukur
Gambar 2-3
Poligon Terikat
A
6 0901126
5
Keterangan :
Gambar 2-4
Poligon Terikat Sempurna
Petunujuk TeknisPMNA/ KBPN Nomor 3 Tahun 1997 Materi Pengukuran Dan Pemetaan Pendaftaran Tanah
Hal. 2 - 17
B
7 0901124
0901123
Keterangan : : 6
5
Titik dasar teknik orde 3 (diketahui koordinatnya)
Titik dasar teknik orde 4
Titik dasar teknik perapatan
Jarak diukur
Sudut diukur
5 6
Keterangan : :
Titik dasar teknik orde 3 (diketahui koordinatnya)
Titik dasar teknik orde 4
Titik dasar teknik perapatan
Jarak diukur
Sudut diukur
Petunujuk TeknisPMNA/ KBPN Nomor 3 Tahun 1997 Materi Pengukuran Dan Pemetaan Pendaftaran Tanah
Hal. 2 - 18
b. Triangulasi
c. Trilaterasi
090112444
0901125
0901123
6 0901126
5
Keterangan :
Gambar 2-7
Triangulasi
Petunujuk TeknisPMNA/ KBPN Nomor 3 Tahun 1997 Materi Pengukuran Dan Pemetaan Pendaftaran Tanah