Anda di halaman 1dari 6

RINGKASAN UTS PPK

- Pengukuran dan Pemetaan Kadastral adalah kegiatan pengukuran dan pemetaan dalam
rangka pendaftaran tanah
- Alasan diperlukan Pemetaan Kadastral dan kaitan dengan aturan di BPN
 Pemetaan kadastral diperlukan karena kegiatan tersebut menggambarkan hasil
pengukuran bidang tanah secara sistematik maupun sporadik dengan suatu metode
tertentu sehingga letak dan ukuran bidang tanah tersebut jelas. Data tersebut kemudian
dapat dijadikan acuan dalam pemetaan kadastral untuk mendukung berbagai kegiatan
dan sebagai antisipasi beberapa hal seperti terjadinya sengketa batas ataupun tumpang
tindih
 Pada dasarnya hasil dari pemetaan ini sesuai dengan kebutuhan Kementrian ATR BPN
sesuai dengan PP Nomor 24/ 1997 tentang Pendaftaran Tanah pada pasal 14 ayat 1
menyebutkan bahwa untuk pengumpulan dan pengolahan data fisik dilakukannya
kegiatan pengukuran dan pemetaan
- Jenis Pendaftaran Tanah
1. Pendaftaran Tanah Sistematis
 Definisi : kegiatan pendaftaran pertama kali yang dilakukan dengan teratur,
berurutan dan berkesinambungan terhadap tanah yang belum terdaftar dalam suatu
wilayah atau bagian desa/kelurahan
 Pembiayaan : Pemerintah
 Pelaksanaan : Serentak
 Target : Seluruh bidang tanah dalam suatu wilayah
 Dasar : Pemerintah
 Waktu Pelaksaan : 30 hari
 Panitia : Panitia Ajudikasi
2. Pendaftaran Tanah Sporadik
 Definisi : kegiatan pendaftaran pertama yang tidak dilakukan terhadap seluruh
bidang tanah di wilayah desa/kecamatan namun terhadap beberapa bidang
perseorangan berdasarkan permohonan yang bersangkutan
 Pembiayaan : Perseorangan yang mengajukan
 Pelaksanaan : Individu atau Massal
 Target : Hanya 1 (satu) atau bidang yang diajukan permohonan
 Dasar : Perseorangan
 Waktu Pelaksaan : 60 hari
 Panitia : Panitia A/Kantor Pertanahan
- Tanda Batas adalah menandai suatu batas tanah, titik kontrol yang menjadi dasar referensi
posisi objek sebelum dan sesudah penerbitan sertifikat dan rekontruksi batas jika ada
perubahan data pendaftaran tanah
- Fungsi Tanda Batas :
1. Titik kontrol posisi objek
2. Acuan letak tanah terhadap bidang
3. Mempermudah dan mempercepat petugas ukur
4. Menjaga batas fisik tanah agar tidak dikuasai pihak lain
5. Mengurangi terjadinya kesalahan ukur
6. Mengurangi potensi sengketa konflik tanda batas dan tumpeng tindih
- NIB (Nomor Identifikasi Bidang) adalah penghubung antara Peta Pendaftaran dan daftar
lainnya yang ada dalam proses pendaftaran tanah
- Penulisan NIB :
. . . .
NIB terdiri dari 13 digit yang terdiri dari:
▪ 2 digit pertama : 01-99 adalah kode Propinsi
▪ 2 digit kedua : 01-99 adalah kode Kabupaten/Kotamadya
▪ 2 digit ketiga : 01-99 adalah kode Kecamatan
▪ 2 digit keempat : 01-99 adalah kode Desa/Kelurahan
▪ 5 digit terakhir : 00001-99999 adalah Nomor Bidang Tanah
 Antara masing-masing kode dipisahkan oleh tanda baca titik (.)
- Penulisan NIB suatu bidang tanah yang terletak pada dua desa yang saling
berbatasan
 Menjadi kesepakatan antara kedua desa tersebut, bidang tanah tersebut masuk pada
desa A atau desa B
 Apabila tidak ada kesepakatan maka akan diterbitkan 2 (dua) sertipikat dengan NIB
yang berbeda pada kode desa namun untuk nomor bidang tanah tetap sama
- Metode Pengukuran Kadastral
1. Terestris : Pengukuran secara langsung dilapangan dengan cara mengmabildata
berupa ukuran sudut dan atau jarak. Macam-macam metode Terestris ialah
a. Metode Offset : pita/rantai ukur dan alat bantu lain untuk membuat sudut siku-siku
serta jalon. Metode Offset dilakukan dengan berbagai cara yaitu
i. Metode Siku-Siku : setiap titik diproyeksikan siku siku terhadap garis ukur
(yang menghubungkan dua titik kerangka dasar), kemudian diukur jarak –
jaraknya
ii. Metode Mengikat (Interpolasi) : titik - titik detail diikat dengan garis lurus pada
garis ukur. Terdapat tiga cara yaitu :
o Mengikat di titik sembarang
▪ menentukan sembarang pada garis ukur namun usahakan 3 titik
merupakan segitiga sama sisi atau sama kaki
▪ Kekurangan : tidak ada titik tetap atau TDT
o Trilaterasi Sederhana :
▪ mengikatkan titik-titik detail dari dua titik tetap sehingga bidang tanah
dapat digambarkan dengan baik dan benar
o Perpanjangan Sisi :
▪ menarik garis lurus (perpanjangan) dari detail-detail sampai memotong
garis ukur
▪ Kekurangan : medan yang kurang mendukung dan apabila bentuk
bidang yang tidak sempurna
b. Polar : pengukuran bidang/ detail-detail yang cukup luas dan tidak beraturan
bentuknya dan dengan menggunakan theodolite. Metode Polar dapat dilakukan
dengan cara :
i. Azimuth Jarak
ii. Sudut Jarak
2. Ekstraterestris sering disebut metode pengamatan satelit dikarenakan pengukuran
tetap dilaksanakan dengan mendatangi lokasi pengukuran akan tetapi digunakan media
satelit positioning yang berada di luar angkasa.
 Satelit yang digunakan adalah GPS (Global Positioning System)
 Metode yang digunakan :
a. Rapid Static Positioning atau Real Time
b. Stop and Go
3. Fotogrametris : identifikasi bidang-bidang tanah dengan menggunakan blow-up atau
peta foto yang merupakan hasil pemetaan fotogrametrik. Metode ini biasanya dilakukan
di daerah yang terbuka
 Blow up foto udara adalah perbesaran dari pada foto udara dengan skala
pendekatan dan menggambarkan secara detail keadaan lapangan.
 Ciri-ciri blow up foto udara biasanya belum dilengkapi dengan format peta,
legenda serta simbol-simbol kartografi.
 Peta foto adalah peta yang menggambarkan detail lapangan dari citra foto dengan
skala tertentu. Peta foto sudah melalui proses pemetaan fotogrametri oleh karena
itu ukuran-ukuran pada peta foto sudah benar
4. Kombinasi : dilakukan apabila kondisi medan yang dilakukan pemetaan harus
menggunakan penggabungan atau ketersediaan peralatan dan bahan yang tersedia
- Cara mendapatkan data ukuran terestris untuk menggambarkan bidang tanah
a. Manual : pengukuran dilaksanakan dengan menggunakan alat ukur theodolit atau pita
ukur, perhitungan koordinat menggunakan kalkulator secara manual dan
penggambarannya menggunakan mistar, pena, techen scale dan mistar skala
b. Semi Komputerisasi : pengukuran dilakukan dengan menggunakan alat ukur theodolit
atau pita ukur, perhitungan koordinat dan penggambarannya dilakukan dengan
bantuan komputer dan sofware
c. Komputerisasi penuh : pengukuran (pengambiln data), perhitungan dan
penggambaran dilakukan secara otomasi menggunakana komputer (Total Station)
- Macam-macam Peta terkait Pendaftaran Tanah
1. Peta Dasar Teknik
 Definisi : peta yang memuat persebaran TDT dalam suatu wilayah
 Teknis Penggambaran :
a) Digambarkan detail geografis
b) Digambarkan titik ikat dan nomor
c) Untuk orde 4 digambarkan poligonnya
2. Peta Dasar Pendaftaran
 Definisi : peta yang memuat informasi bidang-bidang tanah yang sudah
terdaftarkan dengan sesuai ketentuan
 Ketentuan :
a. Peta sudah memenuhi skala yang sesuai mulai dari 1:1000 (penggambaran
50x50cm), skala 1:2500 (penggambaran 60x60) dan skala 1:10.000
(penggambaran 60x60)
b. Bila belum ada sistem koordinat maka harus ditransformasikan terlebih dahulu
 Isi :
a. Batas fisik bidang tanah, NIB, TDT, dan bangunan
b. Jalan, Sungai, Rel, Selokan
c. Informasi Administrasi
d. Penggunaan Tanah
3. Peta Bidang Tanah
 Definisi : peta yang dibuat dengan memetakan hasil pengukuran batas bidang atau
mengutip batas bidang yang telah diidentifikasi dan ditetapkan batasnya
 Isi : Judul, Alamat, Skala, Arah Mata Angin, Batas Bidang Tanah, Informasi
Geografis, NIB, Pengesahan
4. Peta Pendaftaran : peta yang menggambarkan bidang-bidang tanah beserta batasnya
yang telah didaftar dan telah dilakukan pengukuran untuk keperluan pendaftaran tanah
- Gambar Ukur adalah dokumen tempat mencantumkan rincian data pengukuran bidang
tanah berupa jarak sudut azimuth dan situasi disekitarnya serta pengikatan pada objek tetap
dan titik kontrol
- Bagian-bagian Gambar Ukur
1. Pendaftaran Tanah Sistematis
a. Halaman 1 = perisikan penatausahan GU berupa Tahun, nomor NIB, Lokasi,
Nomor foto udara, Desa, Keterangan Pengukur, Tanggal Pengukur, tanda tangan
dan sket lokasi
b. Halaman 2 = sketsa bidang-bidang tanah beserta besaran-besaran pengukuran,
situasi geografis, TDT, titik ikat, pengukuran di lapangan (jarak sudut asimut),
NIB/NUB
2. Pendaftaran Tanah Sporadik
a. Halaman pertama berisi keterangan penatausahaan GU
b. Halaman kedua dan ketiga digunakan untuk membuat sketsa bidang-bidang tanah
beserta besaran-besaran pengukuran
c. Halaman keempat merupakan halaman kosong. Bisa berisikan persetujuan batas
bidang tanah
- Cara penghitungan luas bidang tanah dari Gambar Ukur
a. Angka Ukur adalah pengukuran bidang segi empat ABCD diukur semua sudutnya dan
1 diagonal
b. Angka Koordinat adalah pengukuran dengan pojok bidang yang mempunyai angka
koordinat hasil perhitungan polygon
c. Semi Grafis adalah perpaduan data ukuran lapangan dengan data grafis di atas peta
dan akan lebih teliti jika ukuran jarak grafisnya ditentukan secara teliti
d. Grafis adalah angka hitungan berasal dari pengukuran peta
- Perubahan Surat Ukur
1. Pemecahan : SU sebelumnya tidak berlaku dan dibuatkan SU dan GU yang baru sesuai
dengan NIB
2. Pemisahan : SU sebelumnya masih berlaku namun diberikan catatan jika terdapat
pemisahan bidang kemudian dibuatkan SU dan GU baru bidang hasil pemisahan
3. Penggabungan : SU kedua bidang tidak berlaku dan dibuatkan SU dan GU baru

Anda mungkin juga menyukai