Pengukuran Kadaster
Pengertian
Kadaster atau yang lebih dikenal dengan pertanahan adalah pengukuran untuk
menentukan kepentingan-kepentingan atas tanah yaitu posisi batas-batas pemilikan
tanah (persil), pemetaan bidang-bidang tanah untuk pendaftaran hak atas tanah dan
untuk kepastian hukum pemilakan tanah (sertifikat), serta pemetaan untuk pajak
bumi dan bangunan (PBB) atau kadastral fisikal agar mengetahui gambar batas dari
dua buah persil atau mengetahui luas persil tersebut.
Pada awalnya survei kadaster digunakan untuk memastikan fakta-fakta yang dapat
diandalkan untuk penilaian tanah dan perpajakan.
Dalam sejarah Pendaftaran Tanah telah dikenal kadaster, yang berasal dari ba
hasa Latin yaitu Capitastrum yang berarti suatu daftar umum dimana diuraikan
nilai serta sifat dari benda-benda tetap. Kadaster
dapat dirumuskan sebagai tugas/fungsi tertentu yang
harus diselenggarakan oleh pemerintah. Dengan
perkembangan dan modernisasi kehidupan masyarakat,
maka pengertian mengenai kadaster berkembang. Untuk
hal ini terdapat berbagai definisi yang kesamaannya
menyebut 2 unsur yang harus dipenuhi oleh suatu kadaster, yaitu:
1. Pendaftaran atau pembukuan bidang-bidang tanah yang terletak di suatu
daerah di dalam daftar-daftar.
2. Pengukuran dan pemetaan bidang-bidang tanah.
Fungsi utama kadaster yaitu sebagai catatan tentang kepentingan sebuah tanah,
meliputi hak, batas, dan kewajiban bagi pemilik tanah. Biasanya peta kadaster
digunakan untuk menggambarkan peta yang ada pada sertifikat tanah.
Jenis Kadaster
Terdapat 2 komponen utama pada kadaster yaiu survey kadaster dan peta kadaster,
yaitu:
1. Survey kadaster
Survei kadaster biasanya dilakukan menggunakan metode survei tanah.
Sebuah metode murah dansederhana adalah dengan menggunakan tabel
pesawat atau kotak kaset dan optik. Metode yang lebih canggih termasuk
penggunaan pengukuran jarak peralatan elektronik atau “Total Stations”, yang
biasanya memberikan akurasi yang lebih tinggi. Posisi pemasangan satelit
menggunakan GlobalPositioning System (GPS) yang diperkenalkan lebih dan
lebih dan menjanjikan untuk memberikanakurasi yang tinggi dengan biaya
yang relatif rendah di masa depan.Survei kadaster juga dapat dilakukan
dengan menggunakan foto udara. Hari ini akurasi tinggi dapatdiperoleh
dengan menggunakan metode fotogrametri analitis. GPS juga dapat
digunakan untukmengurangi biaya membangun pengendalian tanah. Jenis
lain dari peta atau gambar sepertiorthophotos atau hasil cetak foto yang
diperbesar dapat digunakan untuk mengurangi biaya didaerah khusus,
terutama jika pendekatan sistematis yang digunakan.
2. Peta kadaster
Peta kadaster menampilkan deskripsi spasial lahan bingkisan batas-batas
yang mendefinisikan lokasi,bentuk dan ukuran bidang tanah dalam konteks
sistem geodetik regional atau nasional posisi. Mereka juga mengandung
identifikasi paket unik untuk membangun link ke informasi lahan
kepemilikan.Ketika dipelihara secara real-time, peta kadaster dapat berfungsi
sebagai basis untuk sistem hak milikyang dapat diandalkan. Surveyor
kadaster didirikan kota-kota, banyak, akses jalan, kereta api, kanaldan plot
kota. Hari ini, dengan sistem penentuan posisi global, surveyor yang
menandai baru aslitanah-klaim pemukiman dan taman nasional untuk
menambah batas-batas provinsi, wilayah daninternasional yang ada.
2.Pengukuran Topografi
Adapun tahapan pengukuran topografi menggunakan alat Total Station adalah sebagai berikut:
1. Menentukan titik referensi koordinat. Titik referensi koodinat berupa BM dan control point untuk
mendapatkan posisi azimuth awal.
BM Sebagai titik awal pengukuran (referensi)
2. Pengukuran poligon kerangka kontrol Horizontal dan kerangka kontrol vertikal.
3. Pengukuran detil situasi denga metode tachimetri. Perhitungan situasi diperuntukan
untuk mengetahui kondisi beda ketinggian lokasi pengukuran yang meliputi unsur alam
maupun unsur buatan dan untuk mengetahui bentuk topografi air baku. Berdasarkan
pengukuran situasi/detail didapat besaran-besaran melalui proses hitungan, diperoleh: jarak
datar, beda tinggi, elevasi (Z) dan koordinat (X,Y) antara titik-titik detail/situasi.
4. Pengukuran profil memanjang dan melintang. Perhitungan profil memanjang bertujuan untuk
mengetahui bentuk memanjang lokasi pemetaan. Sedangkan profil melintang bertujuna unutuk
mengethui bentuk objek seperti saluran, jalan, kolam, maupun sungai, sehinggan mudah unutk
perhitungan volume galian atau timbunan dan perhitungan debit air yan dapat di tampung
dalam sungai/tampungan tersebut.
Pemasangan BM
Pemasangan BM
- Gambar situasi berupa gambar buatan manusia dan alamiah, serta terdaapt elevasi yang
digambarkan dengan kontur.
1.PENGERTIAN PENGUKURAN
KONSTRUKSI Pengukuran Konstruksi adalah suatu
kegiatan yang ditujukan untuk mengidentifikasi besar