Anda di halaman 1dari 11

KELOMPOK VII

NURFADILA

YAYAT HIDAYAT

WILDA ADELIA
A. Pengertian dan sejarah ilmu ukur tanah
1.sejarah ilmu ukur tanah

Pengukuran di atas permukaan tanah dimulai dengan munculnya peradaban manusia. Artinya
kemunculan keinginan manusia untuk memiliki sesuatu pertama-tama adalah rumah.Kemudian mulai
adanya beberapa langkah dalam hal kepemilikan tanah, masing-masing berbeda sesuai dengan
posisinya di masyarakat. Saat itu tidak ada yang menyengketakan ukuran / ekstensi.

Hanya pada masa pemerintahan Mesir kuno pembagian tanah untuk pertanian diketahui berdasarkan
pengukuran tertentu. Ketika Sungai Nil mulai mundur, orang-orang bergegas untuk menanam tanah
kering, sehingga langkah-langkah untuk membagi tanah untuk penanaman mulai dikenal. Pengukuran
jarak menggunakan jenis ekstensi tertentu yang kemudian didefinisikan sebagai meter.

Di Indonesia tidak jauh berbeda. Di sini dikenal sebagai ekstensi "dipa" yang merupakan ukuran lebar
dada dan panjang tangan orang dewasa. (± 1 meter), digunakan sejak usia Kerajaan Mojopahit. Di sini
panjangnya digunakan untuk pembagian tanah pertanian dan perikanan di sepanjang sungai Bengawan
Solo dan sungai Brantas dan "Siwakan", yaitu pembagian tanah tambak di daerah sekitar sungai Porong.
Dan pada titik yang berbeda di P. Java, ukuran ini masih valid.

Arti geometri itu sendiri memiliki banyak definisi, tetapi secara luas itu adalah ilmu / metode untuk
melakukan pekerjaan pengukuran di permukaan bumi dan menggambarnya di bidang datar yang
disebut peta. Membahas ilmu penelitian bumi harus selalu melaksanakan ilmu yang lebih tinggi, yaitu
geodesi, karena pada kenyataannya ilmu mengukur bumi adalah bagian dari geodesi.

2. pengertian ILMU ukur tanah

Ilmu ukur tanah adalah bagian dari ilmu geodesi yang mempelajari cara-cara pengukuran di permukaan
bumi dan di bawah tanah untuk menentukan posisi relatif atau absolut titik-titik pada permukaan tanah,
di atasnya atau di bawahnya, dalam memenuhi kebutuhan seperti pemetaan dan penentuan posisi
relatif suatu daerah.Ilmu ukur tanah bisa disebut juga plan surveying yaitu ilmu yang mempelajari cara
menyajikan bentuk permukaan bumi baik unsur alam maupun unsur manusia (mencakup seni dan
teknologi) diatas permukaan yang dianggap datar.

Ilmu ukur tanah secara praktis mempunyai tujuan menggambarkan bayangan sabagian atau seluruh
permukaan bumi kedalam suatu kertas yang di sebut peta. Secara ilmiah, ilmu ukur tanah mempunyai
tujuan menentukan bentuk bumi.Dalam ilmu ukur tanah, pekerjaan pengukuran dibedakan menjadi
dua, yaitu:

1. Ukur tanah datar (Plane Survey) adalah pengukuran yang tidak memperhitungkan bentuk dan
ukuran bumi. Plane Survey dilakukan pada daerah yang tidak luas.

2. Geodesi (Geodetic Survey) adalah suatu pengukuran yang sudah memperhitungkan bentuk dan
ukuran bumi. Geodetic Survey dilakukan pada daerah yang luas.
Pada Praktikum Ilmu Ukur Tanah kali ini, Mahasiswa SalG diberikan tugas untuk melakukan
pengukuran Kerangka Dasar Horizontal (KDH) dengan menggunakan metode poligon tertutup.
Metode poligon tertutup adalah poligon yang titik awal dan titik akhirnya bertemu pada satu titik
yang sama. Pada poligon tertutup, koreksi sudut dan koreksi koordinat tetap dapat dilakukan
walaupun tanpa titik ikat.

Dalam Praktikum ini alat-alat yang dibutuhkan yaitu:


1. Alat tulis (Pensil, Kertas FoFormuli
2. Papan Dada 1 unit
3. Pita Ukur 1 unit
4. Digital Theodolit 1 unit
5. Benang Kasur 2 unit
6. Statif 3 unit
7. Unting-unting 2 unit
8. Payung 1 unit
9. Paku Payung (opsional)
10. Tipe X/Pilok (opsional)
11. .Kompas
2 PENTINGNYA ILMU UKUR TANAH
aMengenal Ilmu Ukur Tanah
Ilmu ukur tanah
permukaan bumiadalah
dengansuatu
caracabang dari pengukuran
melakukan keilmuan Geodesi yang khusus
(surveying) mempelajari hasil
guna mendapatkan sebagian
akhirkecil
yaknidari
sebuah peta. Pengukuran ini dilakukan terhadap detil-detil alam maupun buatan manusia meliputi posisi
horizontal (x,y) dan juga posisi secara vertikal (z).

Sedangkan
pemetaan danGeodesi sendiriposisi
penentuan mencakup kajian
di darat danjuga
namun pengukuran
di udara yang jauhuntuk
dan laut jauh lebih luas.keperluan.
berbagai Bukan hanya sekedar
Termasuk
analisis dan pengambilan keputusan serta perhitungan perhitungan secara stati tik dan lainnya adalah sedikit
dari ranah Geodesi dalam pengukuran dan pemetaan
b Ilmu ukur tanah berdasarkan cakupan elemen alam.
Pengelompokan
diantaranya: pengukuran dalam kategori ilmu ukur tanah ini terbagi atas beberapa sub-sub bidang

1 Pengukuran Daratan (land surveying).


Yang termasuk dalam kategori land surveying diantaranya pengukuran topografi dan pengukuran kadaster

2 Pengukuran Perairan (marine or hydrogaphic surveying)


3 Pengukuran Astronomi (astronomical surveying)
c Pengukuran ilmu tanah berdasarkan tujuan
-Pengukuran
teknik sipil. teknik sipil (engineering survey): untuk memperoleh data dan peta pada pekerjaan-pekerjaan
-Untuk keperluan militer (miltary survey).
-Pengukuran tambang (mining survey).
-Geologi (geological survey).
-Arkeologi(archeological survey
d. Ilmu ukur tanah berdasarkan luas cakupan daerah pengukuran
Triangulasi,
Trilaterasi,
Polygon,
Offset,
Tachymetri,
Pengukuran meja lapangan, Aerial survey,
Remote Sensing, dan
GPS
Dalam
semua pengertian yang
metoda untuk lebih umumdan
menghimpun bahwa ilmu ukur
melalukan tanahinformasi
proses dapat dianggap
dan datasebagai disiplin
tentang yanglingkungan
bumi dan meliputi
fisis Dibidang teknik sipil para insinyur sangat memerlukan data yang akurat untuk pembangunan jalan,
jembatan, saluran irigasi, lapangan udara, pehubungan cepat, sistem penyediaan air bersih pengkaplingan
tanah perkotaan, jalur pipa, penambngan, terowongan. Semua itu diperlukan pengukuran tanah yang
hasilnya beruapa peta untuk perencanaan. Agar hasilnya dapat dipertanggung jawabkan maka pengkuran
hasrus dilakukan secara benar, tepat dan akurat

B. Pengukuran / survey
Pengukuran dapat diartikan sebagai penentuan besaran, dimensi, atau kapasitas suatu benda terhadap
standar ukuran atau satuan ukur. Secara sederhana, mengukur adalah membandingkan suatu besaran
dengan besaran standar. Setiap materi, zat, dan fenomena yang terjadi di alam dapat diukur.

Ilmu ukur tanah sangat dibutuhkan terutama di kehidupan modern dan dalam berbagai pekerjaan
konstruksi. Hasil dari pengukuran ini digunakan untuk memetakan perairan dan daratan di bumi.Hasil
pengukuran juga bisa digunakan untuk menyiapkan peta navigasi untuk perhubungan udara, darat, dan
laut serta untuk memetakan batas kepemilikan tanah negara, perusahaan, dan perorangan. Pastikan
Anda memahami ilmu yang sangat penting ini dengan baik sehingga bisa menggunakan hasilnya sesuai
dengan kebutuhan.

Survey Pemetaan adalah Perencanaan atau "Step-ing", Untuk mendukung Kegiatan Survey di lapangan,
dalam Identifikasi Permukaan Tanah, Ketinggian, Sekaligus Fitur-fitur di Tanah dan Laut.Banyak cara,
untuk mendapatkan informasi Permukaan di bumi, Baik di permukaan tanah, air dan bawah
tanah.Dengan berbagai metode baik Survey atau investigasi, menghasilkan berbagai kebutuhan.Secara
umum, Tujuan Survey Pemetaan (topografi) adalah Mengukur atau Menakar keadaan bumi, Kawasan,
wilayah dan area, sebuah proses pencarian informasi. Mulai dari keadaan dan bentuk tanah, fitur alami
dan buatan manusia, digambar ke dalam sebuah peta, dengan perbandingan skala antara gambar dan
aktual.

Apa Saja, Tujuan Survey Pemetaan? Secara umum, tujuan Survey dan Pemetaan adalah menerapkan
bagaimana cara :

1. Menentukan posisi sembarang bentuk yang berbeda di atas permukaan bumi.


2. Menentukan letak ketinggian (elevasi) segala sesuatu yang berbeda di atas atau di bawah suatu
bidang yang berpedoman pada permukaan air laut rata. rata/Mean Sea Levelyang berpedoman
pada permukaan air laut rata-rata/ Mean Sea Level (MSL).
3. Menentukan bentuk atau relief permukaan tanah beserta benda - benda yang ada dipermukaan
tanah tersebut.
4. Menentukan panjang, arah/ sudut, dan koordinat suatu titik (posisi) dari titik lain yang terdapat
pada permukaan bumi, dan menghitung luas daerah yang telah dibatasi suatu areal tertentu.
Manfaat penting data survey pemetaan untuk merangkum informasi di lapangan, dapat digunakan
oleh Tim ahli ; Teknik sipil dan Perencana Arsitektur. Sebagai Bahan acuan, Info ketinggian dan Batasan
Area Desain. juga untuk kepentingan lainnya.

Yang dihasilkan dari Pekerjaan Survey Pemetaan adalah Tarikan garis - antar titik, batasan wilayah atau
area, Garis Kontur yaitu informasi ketinggian tanah. Tahapan Survey Pemetaan, adalah:

 . "Preparing" atau Persiapan Dokumen Rencana.


 Peralatan Survey, Aksesories dan Pengecekan Kalibrasi dan Kolimasi Manual.
 Persiapan Peralatan Safety berserta pendukung.
 Mobilisasi / Mobilization.
 "Site-Preparation" atau Persiapan Lapangan (Base camp, Material).Pemasangan Titik Kontrol/
Benchmark.
 Pengukuran dan Pengamatan Gps Geodetik.
 Perhitungan Jaring Kontrol Geodetik atau "Post Processing".
 Traverse Survey atau Poligon,Pemasangan Kerangka Acuan.
 Pemetaan Kontur, Fiture-fitur seperti Saluran, Jalan, tiang listrik.
 Demobilization atau Demobilisasi.
 Laporan Akhir Teks dan "Drawings" (Cross Section, Long section, Lay out, Informasi Koordinat
dan Elevasi Benchmark).

C. Metodologi pengukuran
Pengukuran besaran tertentu pada dasarnya adalah tindakan atau hasil perbandingan antara besaran
(yang besarannya tidak diketahui) dan standar yang telah ditetapkan.Saat kedua besaran dibandingkan,
hasilnya dinyatakan dalam nilai numerik. Untuk mencapai hasil yang signifikan, pada dasarnya kita
membutuhkan hal-hal berikut: -

 Standar yang digunakan untuk tujuan perbandingan harus didefinisikan secara akurat dan
diterima secara umum.
 Peralatan yang digunakan dan metode yang digunakan harus dapat dibuktikan.

Pentingnya pengukuran?

Kemajuan Sains dan Teknologi bergantung pada kemajuan paralel dalam teknik pengukuran. Tidak salah
untuk mengatakan bahwa cara tercepat untuk menilai kemajuan organisasi atau negara dalam Sains dan
Teknologi adalah dengan memeriksa jenis pengukuran yang dibuat, digunakan, dan diproses.Saat Sains
dan Teknologi bergerak maju, fenomena dan hubungan baru ditemukan dan kemajuan ini membuat
jenis pengukuran baru diperlukan.
Metode pengukuran secara luas dapat diklasifikasikan menjadi dua kategori yaitu :

1. Metode Pengukuran Langsung.

Dalam metode ini, kuantitas yang tidak diketahui (juga disebut besaran ukur) secara langsung
dibandingkan dengan standar. Hasilnya dinyatakan sebagai angka numerik dan satuan. Pada
kenyataannya, standar adalah perwujudan fisik dari suatu unit. Metode pengukuran langsung cukup
umum untuk pengukuran besaran fisik seperti panjang, massa dan waktu.

2.Metode Tidak Langsung.

Metode pengukuran tidak langsung melibatkan pengukuran dengan bantuan transduser yang
mengubah kuantitas yang akan diukur menjadi sinyal analog atau digital. Sinyal-sinyal ini diproses
oleh beberapa perangkat perantara, yang akhirnya menyajikan hasil pengukuran absolut.

Sinyal-sinyal ini diproses oleh beberapa perangkat perantara, yang akhirnya menyajikan hasil
pengukuran absolut. Metode Pengukuran dengan metode tipe langsung tidak selalu memungkinkan,
layak dan praktis. Dalam kebanyakan kasus, metode pengukuran ini tidak akurat karena melibatkan
faktor manusia. metode tipe langsung juga kurang sensitif. Karenanya metode langsung tidak disukai
dan jarang digunakan.

Metode pengukuran Untuk mengukur panjang sebuah balok, satuan panjangnya diambil sebagai
meter dalam satuan SI. Seorang manusia dapat membuat perbandingan panjang langsung dengan
ketepatan sekitar 0,25 mm. Metode langsung untuk pengukuran panjang dapat digunakan dengan
tingkat akurasi yang baik, tetapi jika menyangkut pengukuran massa, masalahnya menjadi jauh lebih
rumit. Tidaklah mungkin bagi manusia untuk membedakan antara margin massa yang lebar. Metode
pengukuran tidak langsung terdiri dari elemen transduksi, yang mengubah kuantitas yang akan diukur
dalam bentuk analog. Sinyal analog kemudian diproses dengan beberapa cara perantara dan
kemudian diumpankan ke perangkat ujung, yang menyajikan hasil pengukuran.

5 CONTOH -CONTOH SURVEI ILMU UKUR TANAH

Pengukuran menghailkan jarak-jarak, baik secara langsung maupun tidak

langsung. Jarak langsung diperoleh dengan pengukuran tarikan meteran antar titik

dengan titik lainnya. Jarak tidak langsung diperoleh dengan penghitungan hasil-hail

ukuran besaran di lapangan, misalnya pada survei tacimetri.

Dalam hal ini jarak antar dua titik merupakan

garis hubung terdekat antar dua titik tersebut ( gb. III. 1). Jarak antar dua titik yang

bukan merupakan garis hubung terdekat antar dua titik tersebut ( gb.III.2) bukan jarak

antar kedua titik itu. Secara sederhana, pada bidang datar jarak antar dua titik A

yang memiliki koordinat (XA ; YA ) dan B yang memiliki koordinat (XB ; YB ) adalah

jarak (D) bisa dihitung dari dua titik yang telah diketahui koordinatnya:

DAB=  [(XB -XA)2

+(YB -YA) 2]

DAB : Jarak antara titik A dan titik B

XB : absis titik B

XA : absis titik A

YB : ordinat titik B

YA: ordinat titik A

Keterangan : pengurangan absis atau ordinat boleh saja terbalik, hasilnya akan tetap

sama karena pengurangan itu dikuadratk

Contoh,

Diketahui XA = -10,21 m ; YA = 14,71 m


dan XB = 150,28 m ; YB= -5,56m

Maka,

DAB=  [(XB -XA)2

+(YB -YA) 2]

DAB=  [(150,28 –(-10,21))2

+(-5,56 -14,71) 2]

DAB= 161,8 m (dibulatkan)

Contoh,

Diketahui XA = -10,21 m ; YA = 0,71 m

dan XB = -150,28 m ; YB= -5,56m

Maka,

DAB=  [(XB -XA)2

+(YB -YA) 2]

DAB=  [(-150,28 –(-10,21))2

+(-5,56 -0,71) 2]

DAB= 140,2 m (dibulatkan)

B Asimut

Asimut antar dua titik adalah besarnya sudut (bearing) yang dibentuk dari

suatu referensi (meridian atau utara) searah jarum jam sampai ke garis penghubung

dua titik itu. Karena berputar satu lingkaran penuh, besarnya asimut pada satuan

derajat mulai nol derajat sampai dengan tigaratus enampuluh derajat (00

s.d. 3600

Arah utara ditunjukkan dengan asimut nol derajat, arah timur ditunjukkan dengan

asimut sembilan puluh derajat, arah selatan ditunjukkan dengan asimut seratus

delapan puluh derajat, arah barat ditunjukkan dengan asimut dua ratus tujuh puluh

derajat, arah timur laut ditunjukkan dengan asimut empat puluh lima derajat, arah
tenggara ditunjukkan dengan asimut seratus tiga puluh lima derajat, arah barat daya

ditunjukkan dengan asimut dua ratus lima belas derajat dan arah barat laut

ditunjukkan dengan asimut dua ratus lima belas derajat.

Dalam hal ini, asimut yang berputar berlawanan arah jarum jam bukanlah

disebut sebagai asimut. Asimut ditampilkan dari 00

s.d. 3600

. Asimut negatif atau

lebih dari 3600

maka perlu diubah menjadi besaran positif antara 00

s.d. 3600

Contoh

Asimut – 400

sama dengan – 400

+ 3600

= 3200

Asimut – 1400

sama dengan – 1400

+ 3600

= 120

Asimut 3800

sama dengan 3800 - 3600

= 2200

Asimut 7800

sama dengan 7800 – 2 x 3600

= 600.

Pada salib sumbu kartesian dengan pusat salib sumbu O, terdapat perbedaan
antara ukur tanah dengan matematika dalam hal putaran dan kuadran. Sudut pada

matematika dihitung dari sumbu X berlawanan arah dengan jarum jam. Sedangkan

sudut (dalam hal ini asimut) dihitung dari sumbu Y searah dengan jarum jam.

C Sudut

Sudut horisontal dapat dihitung dengan dua cara; dari selih dua bacaan horisontal dan

selisih dua asimut. Bacaan horisontal biasanya didapatkan dari pengukuran teodolit.

Dalam cara tertentu teodolit bisa menghasilkan bacaan horisontal yang sekaligus

sebagai asimut dua titik

Prinsip pengukuran sudut akan dibahas pada modul berikutnya. Saat ini,

pembahasan terbatas pada penghitungan sudut dari dua bacaan horisontal dan dari

selisih dua asimut. Jika Bacaan horisontal atau asimut OA dan OB diketahui, sudut

kanan AOB dapat dengan mudah dihitung

sudut AOB = asimut OB - asimut OA

atau

sudut AOB = bacaan horisontal OB - bacaan horisontal OA

Jika hasil hitungan negatif, hitungan ditambahkan 3600.

Diketahui OA = 600 30’ dan OB = 2600 50’, maka

AOB =  = OB - OA = 2600 50’ - 600 30’ = 2000 20’

Jika terbalik , OA - OB = 600 30’- 2600 50’ = -2000 20’

Diperoleh BOA = ’ = 1590

40’

Dengan cara ini, jika diketahui koordinat tiga buah titik, sudut pada salah

satu titik tersebut dapat dihitung.


DAFTAR PUSTAKA

http://saig.upi.edu/2019/04/07/bermain-theodholit-pada-matakuliah-ilmu-ukur-tanah/,

http://rangkumtekniksipil.blogspot.com/2016/04/pentingnya-ilmu-ukur-tanah.html?m=1

http://geosatsurvei.co.id/geosatsurvei/blog/geosat-survei-news/item/45-pengertian,-tahapan-dan-tujuan-
survey-pemetaan.html

https://stellamariscollege.org/ilmu-ukur-tanah/

https://www.edukasikini.com/2020/10/pengertian-pengukuran-dan-metode.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai