1. PENDAHULUAN
2. SATUAN ARAH DAN PENENTUAN POSISI
DALAM ILMU UKUR TANAH
3. KERANGKA DASAR PEMETAAN
4. PENGUKURAN BEDA TINGGI (TACHIMETRI)
5. PENGINDERAAN JAUH
6. PENGANTAR GIS
(Geographic Information System)
DAFTAR PUSTAKA
Contoh :
🞑 pemetaan (PETA)
🞑 penentuan posisi
llmu Ukur Tanah merupakan bagian rendah dari
ilmu yang lebih luas yang dinamakan Ilmu
Geodesi.
✓Plane Surveying
Pengukuran tanpa mempertimbangkan
bentuk bumi, dianggap sebagai bidang
datar horisontal, biasanya untuk
wilayah yang tidak terlalu luas (≤ 55
Km).
✓Geodetic Surveying
Pengukuran di mana permukaan bumi
dianggap sebagai bola, artinya adanya
faktor kelengkungan bumi yang harus
diperhitungkan.
A. SURVEYING
A’ C’
Ellipsoida Referensi
Pengukuran-pengukuran dilakukan pada dan
diantara titik-titik dipermukaan bumi, titik-titik
tersebut adalah sebagai berikut :
B’
Permukaan bumi fisis
C’
A’
B
C
A
Ellipsoida Referensi
Untuk keperluan pemetaan titik-titik A’, B’, dan C’
diproyeksikan secara orthogonal kepada
permukaan ellipsoida referensi menjadi titik-titik
A, B, dan C. Apabila titik-titik A’, B’ dan C’
cukup berdekatan, yaitu terletak dalam suatu
wilayah yang luasnya mempunyai ukuran < 55
km, maka permukaan ellipsoida nya dapat
dianggap sebagai bidang datar. Pada keadaan
inilah kegiatan pengukuran dikategorikan pada
plane surveying.
Sedangkan apabila titik A’,B’ dan C’ terletak pada
ukuran >55 km, permukaan elllipsoidanya
dianggap permukaan bola. Pada keadaan ini
kegiatan pengukurannya termasuk ke dalam
geodetic surveying.
Adapun dimensi-dimensi yang diukur adalah jarak,
sudut dan ketinggian.
Sistem Satuan Ukuran
Km 1 km = 1000 m
Hm 1 hm = 100 m
Dam 1 dam = 10 m
M 1m =1m
Dm 1 dm = 0,1 m
Cm 1 cm = 0,01 m
Mm 1 mm = 0,001 m
Satuan Luas
1 ha = 10000 m2
1 ha = 100 are
1 are = 100 m2
1 km2 = 106 m2
1 tumbak = 14 m2
Satuan Volume
Maka :
1° = 400/360 = 1,111g
1’ = 400x100/360x60 = 1,85185cg
1” = 400x100x100/360x60x60 = 3,0864175cc
1g = 360/400 = 0,9°
1cg = 360x60/400x100 = 0,54’
1cc = 360x60x60/400x100x100 = 0,324”
Sistem Satuan Ukuran
Contoh Soal :
1. Konversi dari derajat ke radian
Hitunglah : 78o49’40” = ... ? Rad
Jawab:
= (78o49’40”/360o) x 2П
= ((78 + 49/60 + 40/3600)/360o) x 2П
= 1,376358025 rad
Sistem Satuan Ukuran
Contoh Soal :
2. Konversi dari grid ke derajat
Hitunglah : 104g58c77cc,75 = ...? o
Jawab:
= (104g58c77cc,75/400g) x 360o
= ((104 + 58/100 + 77,75/10000)/400g) x 360
= 94,1289975
= 94o 07’ 44,391”
Sistem Satuan Ukuran
Contoh Soal :
3. Konversi dari grid ke radian
Hitunglah : 120g28c10cc = ...? Rad
Jawab:
= (120g28c10cc) x 2П
= ((120 + 28/100 + 10/10000)/400) x 2П
= 1,89013 rad
2. SATUAN ARAH DAN
PENENTUAN POSISI
DALAM ILMU UKUR TANAH
Dalamilmu ukur tanah, data ukuran yang diperoleh ada
empat macam kemungkinan, yaitu :
Sudut → bidang horizontal maupun vertikal,
jarak dan
beda tinggi.
a. Satuan Sexagesimal,
→ satu lingkaran dibagi menjadi 360 derajat ( 360o ),
→ satu derajad sama dengan enam puluh menit ( 1o = 60’ ) dan
→ satu menit sama dengan enam puluh secon ( 1’ = 60” ).
b. Satuan Radian,
→ satu lingkaran dibagi menjadi 2π radian.
A ( xa, + ya)
IV I
x
III II
B ( -xb, - yb)
Dalam ilmu ukur tanah sudut arah juga disebut sudut jurusan atau azimut dan
ada pula istilah bering.
U
D
250 370 A Contoh :
Bearing garis OA dibaca : Utara 30 0 Timur
→Ditulis U 300 T
O
Bearing OB, OC, dan OD ?
70o 62o
C B Titik Bearing
OA U 37 T
OB S 62 T
OC S 70 B
OD U 25 B
adalah sudut arah yang dimulai dari arah utara berputar
searah jarum jam.
C B OD 335 155 U 25 B
ab
B
ab ba
dab
A
xb − xa B
d ab = YB
sin a b ba ?
ab dab
atau YA A
X
y − ya
d ab = b XA XB
cos ab
x
mempunyai tanda positif
y
( kwadran I dan III )
x
untuk kwadran I → a ab = ,
y
untuk kwadran III → a ab = 180 0 +
A
mempunyai tanda negatif
y
(kwadran II dan IV)
x B
untuk kwadran II → aab = 1800 –
untuk kwadran IV → aab = 3600 –
Titik-titik P, Q, R dan S dihubungkan pada titik A. jika diketahui
koordinat titik-titik tersebut sbb :
A : x = - 1.426,81 , y = + 1.310,54
P : - 4.125,43 - 967,65
Q: + 2.852,66 + 2.783,08
R : + 1.492,28 - 1.091,19
S : - 3.600,28 + 1.600,54
Ditanyakan :
A -1.426,81 1.310,54