Anda di halaman 1dari 6

PAPER SEJARAH SURVEYING DAN KLASIFIKASI SURVEYING

Disusun oleh :
Nama : Nadia Adam Sawilan
Nim : 2222201006
Mata Kuliah : Ilmu Ukur Tanah
Dosen Pengajar : Stevany Switly Paginusa,SST.M.T

Fakultas Teknik
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Pembangunan Indonesia Manado
2023
BAB 1
PENDAHULUAN

• Latar Belakang

Survey seurveying didefenisikan sebagai pengumpulan data yang


berhubungan dengan pengukuran bumi dan digambarkan melalui peta atau digital.
Sedangkan pengukuran didefenisikan peralatan dan metode yang berhubungan dengan
kelangsungan survey tersebut. Jadi, surveying adalah segala seusatu yang
berhubungan dengan alat mulai dari peta ukur hingga pengukuran jarak dengan
metode elektro jarak.

Alat yang digunakan untuk pemetaan terdiri dari beberapa bagian. Alat tersebut
terdiri dari pengguntingan dan profil,GPS,Theodolit, dan total station. Pengguntingan
adalah penentuan beda tinggi antara dua tempat atau titik. Tujuan dari pengguntingan
ini untuk mendapatkan bedah tinggi antara dua titik/tempat dan menentukan titik
pedoman tinggi pada lokasi pemetaan. Global Positioning System (GPS) adalah satu-
satunya sistem navigasi satelit yang berfungsi dengan baik. System ini menggunakan
24 satelit yang mengirimkan sinyal gelombang mikro ke bumi.

Pada saat ini peran pengukuran dan pemantauan lingkungan menjadi semakin
penting. Hal ini disebabkan semakin bertambahnya populasi manusia, semakin
tingginya harga sebidang tanah dan sumber daya alam yang semakin berkurang.
Pratikum pengenalan alat bertujuan untuk memperkenalkan alat-alat pemetaan
sebelum dilakukan pengambilan dan pengolahan data, sehingga pratikum dapat
mengetahui fungsi dan bagian-bagian dari pemetaan.
Manfaat pekerjaan survey dalam pemetaan salah satunya yaitu pengukuran
untuk mencari luas tanah. Luas tanah sangat diperlukan untuk keperluan jual
beli,penentuan pajak,dan untuk perencanaan pengembangan daerah,rencana
jalan,rencana pengairan, dan rencana transmigrasi.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Surveying
• Pengertian Ilmu Ukur Tanah
lmu ukur tanah adalah suatu cabang dari keilmuan Geodesi yang khusus
mempelajari sebagian kecil dari permukaan bumi dengan cara melakukan pengukuran
(surveying) guna mendapatkan hasil akhir sebuah peta
Pengukuran ini dilakukan terhadap detil-detil alam maupun buatan manusia yang
meliputi posisi horizontal (x,y) dan juga posisi secara vertikal (z).
Sedangkan Geodesi sendiri mencakup kajian dan pengukuran yang jauh lebih
luas. Bukan hanya sekedar pemetaan dan penentuan posisi di darat namun juga di udara
dan juga di laut dalam berbagai keperluan. Termasuk di dalamnya berupa analisis dan
pengambilan keputusan serta perhitungan perhitungan secara statistik adalah sedikit dari
ranah Geodesi dalam pengukuran dan pemetaan
Untuk area yang terbatas, katakanlah 37 km x 37 km, unsur kelengkungan bumi dapat
diabaikan sehingga sistem proyeksinya menggunakan proyeksi orthogonal dimana sinar
sinar proyektor saling sejajar satu sama lain dan tegak lurus bidang proyeksi.

• Sejarah Ilmu Ukur Tanah

ada zaman Mesir Kuno, sekitar 140 tahun sebelum masehi. Pekerjaan
pemetaan tanah dilakukan untuk keperluan perpajakan atau mungkin dalam istilah
jaman sekarang adalah pemetaan kadaster
Setelah perang dunia I dan ke II, pengukuran tanah berkembang lebih jauh lagi, hal ini
juga sejalan dengan berkembangnya teknologi dan informasi kala itu
Peralatan konvensional digantikan peralatan yang serba otomatis dan elektronik, begitu
juga untuk pengolahan datanya dilakukan dengan metode yang sudah mulai ter-
komputerisasi

Theodolite lama yang digunakan sekitar pertengahan abad ke 19


Pada zaman Yunani Kuno, sekitar 220 tahun sebelum masehi. Sejarah mencatat
bahwa Eratosthenes adalah orang pertama yang mencoba menghitung dimensi bumi
Dia menghitung sudut meredian Syene dan Alexandria di Mesir dengan mengukur
bayangan pada matahari. Dari hasil pengukurannya diperoleh keliling bumi adalah
25.000 mil (13,5 mil lebih panjang dari pengukuran modern)
Baru kemudian pada sekitar 120 tahun sebelum masehi berkembanglah ilmu geometri
yang dapat dimanfaatkan untuk metode pengukuran sebidang lapangan
Setelah abad ke 18 dan 19. Seni dari pengukuran mulai maju sangat pesat oleh karena
kebutuhan-kebutuhan peta semakin dirasakan terutama di Inggris dan Prancis kala itu.

jenis Pengukuran dalam Ilmu Ukur Tanah


Pengukuran atau pemetaan setidaknya dapat kita bedakan dan kategorikan ke dalam
beberapa bagian. Kegiatan dalam pengukuran bisa kita kelompokkan berdasarakan
cakupan alam, tujuan, serta luas cakupan dari pengukuran itu sendiri
Pengukuran berdasarkan cakupan elemen alam
Pengelompokan pengukuran dalam kategori ini diantaranya adalah sebagai berikut
ini:
• Pengukuran Daratan (land surveying).
Yang termasuk dalam kategori land surveying diantaranya pengukuran topografi dan
pengukuran kadaster
• Pengukuran Perairan (marine or hydrogaphic surveying)
Kegiatan pengukuran yang termasuk kategori ini antara lain pengukuran muka dasar
laut, pengukuran pasang surut, pengukuran untuk kegiatan pembuatan pelabuhan dan
rekalamasi, dsb
• Pengukuran Astronomi (astronomical surveying)
Merupakan kegiatan pengukuran untuk menentukan posisi di muka bumi dengan
melakukan pengukurann terhadap benda-benda di langit

Pengukuran berdasarkan tujuannya


Pengelompokan pengukuran berdasarkan tujuannya adalah sebagai berikut:
1. Pengukuran untuk keperluan teknik (engineering surveying)
2. Pengukuran untuk keperluan militer (military surveying)
3. Pengukuran pertambangan (mining surveying)
4. Pengukuran geologi (geological surveying)
5. Pengukuran arkeologi (archeological surveying)
6. dan lain sebagainya
Pengukuran berdasarkan luas cakupan area
Berdasarkan luasan dari cakupan area pengukuran, kategori ini dibagi menjadi dua
bagian diantaranya adalah pengukuran area kecil dan pengukuran area besar
•Pengukuran area kecil
Yang dimaksud area kecil adalah area dengan luasan dibawah 37 km x 37 km. Karena
pada pengukuran area ini rupa bumi dianggap datar sehingga unsur kelengkungannya
dapat diabaikan. Pengukuran ini juga dikenal dengan istilah plane surveying
•Pengukuran area besar
Pengukuran dengan luasan diatas 37 km x 37 km. Dengan memperhatikan unsur
kelengkungan bumi dan perhitungan matematisnya, pengukuran ini juga banyak
dikenal dengan istilah geodetics surveying.

B. Klasifikasi Surveying

A. Berdasarkan luas cakupan pengukuran

• Plane Surveying (pengukuran tanah datar) ,dikenal dengan istilah ilmu ukur tanah
memiliki cakupan pengukuran 55 km x 55 km dan basis acuan untuk pekerjaan
lapangan dan hitungan berupa bidang datar horisontal.
• Geodetic Surveying (pengukuran geodetik), memiliki cakupan pengukuran yang lebih
luas dengan memperhatikan kelengkungan permukaan bumi.

B. Berdasarkan elemen alam

• Land Surveying, antara lain pengukuran topografi (untuk menentukan lokasi ciri-ciri
alamiah dan buatan serta elevasi yang dipakai, pengukuran kadastral (untuk
menentukan garis dan batas-batas kepemilikan lahan)
• Marine/Hydrographic Surveying,antara lain pengukuran muka dasar laut, pengukuran
pasang surut, pengukuran garis pantai dan pengukuran untuk pembuatan pelabuhan.
• Astronomical Surveying, untuk menentukan posisi di muka bumi dengan melakukan
pengukuran-pengukuran terhadap benda langit.
C. Berdasarkan tujuan pengukuran

• Engineering Survey, untuk memperoleh data dan peta pada pekerjaan-pekerjaan


teknik sipil.
• Control Survey, menetapkan jaringan horisontal dan vertikal yang dipakai sebagai
kerangka acuan untuk pengukuran lainnya.
• Military Survey , pengukuran untuk keperluan militer
• Mining Survey, pengukuran yang dilaksanakan di bawah atau di atas tanah untuk
pedoman penggalian terowongan dan pekerjaan lain yang berkaitan dengan
pertambangan,
• Geological Survey, penyelidikan secara sistematis dan rinci atas struktur fisik batuan
yang membentuk lapisan paling atas dari kerak bumi.
• Seismic Survey, merupakan salah satu bentuk survei geofisika yang bertujuan untuk
mengukur geo-propertis seperti magnet, listrik, gravitasi, panas, dan elastis teori.
Ilmu Ukur Tanah. Definisi dan Sejarahnya. | WGS-Engineering (jasaukurtanah.com)
http://www.ocw.upj.ac.id/files/Slide-CIV104-CIV104-Slide-01.pdf
Y OU MIGHT ALSO LIK E

Anda mungkin juga menyukai