FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS WARMADEWA 2018-2019 1. Definisi dari Survei : Survey atau surveying didefinisikan sebagai pengumpulan data yang berhubungan dengan pengukuran permukaan bumi dan digambarkan melalui peta atau digital. Sedangkan pengukuran didefinisikan peralatan dan metode yang berhubungan dengan kelangsungan survey tersebut. Jadi, surveying adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan pengumpulan data. Mulai dari pengukuran permukaan bumi hingga penggambaran bentuk bumi. Sedangkan pengukuran adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan penggunaan alat mulai dari pita ukur hingga pengukuran jarak dengan metode elektro magnetik.
2. Sejarah perkembangan survei :
Pertama kali survey dilakukan di daerah Mesir. Dalam temuan yang dilakukan oleh Herodotus, ia menjelaskan bahwa di era Sesostris atau sekitar 1400 SM dibagi tanah mesir ke dalam sebuah gambar untuk tujuan perpajakan. Pada awalnya surveyor disebut sebagai tali tandu, karena pengukuran mereka dibuat dengan tali yang memiliki penanda di setiap satuan jarak. Lalu beberapa lama kemudian, seorang penemu yang berkebangsaan Yunani bernama Heron berusaha menerapkan ilmu pengetahuan untuk melakukan survei di sekitar 120 SM. Tak lama kemudian, perkembangan yang begitu signifikan dalam seni survei berasal dari pemikir-pemikir praktis Romawi, yang paling terkenal tulisan survei adalah tulisan adalah tulisan dari Frontinus. Frontinus adalah seorang insinyur romawi di bidang survei dan tercatat hidup pada abad pertama. Beliau adalah seorang pelopor di lapangan dan tulisannya menjadi acuan selama bertahun-tahun lamanya. Survei yang diperlukan untuk konstruksi ini mengakibatkan terbentuknya organisasi serikat surveyor. Banyak peralatan canggih terus dikembangkan dan dipergunakan. Diantaranya :
a. Groma, dipergunakna untuk pengamatan.
b. Libella,untuk pengukuran kedataran. c. Chorobates, terbuat dari kayu, berbentuk horizontal/lurus, serta memiliki ketinggian sekitar 20 m dengan dukungan 4 buah lengan dan bagian atas digenangi air dipergunakan untuk menunjukan ketinggian. Naskah tertua lainnya adalah naskah kuno dari Acerianus, yang ditulis sekitar abad ke-6. Dalam naskah ini, berisikan tentang hitungan survey seperti yang dilakukan oleh romawi dan termasuk beberapa halaman dari naskah Frontinus itu. Naskah Acerianus ini ditemukan pada abad ke-10 oleh Gerbert dan naskah tersebut sebagai dasar untuk panduan mempelajari geografi, tentang survei. Selama abad pertengahan, ilmu bangsa Arab, yunani dan romawi terus berkembang. Sedikit kemajuan dibaut dalam seni survei dan semua tulisannya disebut geometri praktis. Pada abad ke-13, Von Piso menulis sebuah buku yang berjudul Practica Geometri, berisi petunjuk tentang survey. Dia juga menulis Liber Quadratorium yang membahas tentang kwadran, dengan menciptakan alat berupa bingkai kuningan berbentuk persegi dengan sudut 90° dan skala yang berbeda-beda dengan menggunakan pointer yang bergerak untuk penunjuk. Astrolabe adalah sebuah instrument lainnya yang diciptakan. Astrolabe berupa lingkaran logam dengan berengsel pointer di pusatnya terdapat cincin diatas. Alat ini berguna untuk mengukur jarak dan sudut. Pada awal peradaban bumi diasumsikan seperti permukaan datar, menentukan ukuran dan bentuk bumi menjadi topic yang menarik untuk dipelajari selama berabad-abad. Sejarah mencatat bahwa ilmuan Yunani bernama Eratosthenes adalah diantara yang pertama untuk menghitung dimensi bumi secara ilmiah, yang terjadi sekitar 200 SM. Pada abad ke 18 dan 19, seni survei ini maju dengan begitu pesat. Kebutuhan untuk peta dan lokasi batas-batas nasional yang disebabkan untuk kebutuhan negara Inggris dan Prancis membuat titik- titik triangulasi yang akurat melahirkan periode survey geodetic. Survei pantai yang dilakukan AS ( sekarang Survei Geodesi nasional dari Departemen Perdagangan AS) telah membuat monument referensi posisi yang dapat diketahui secara tepat di seluruh negeri. Peningkatan harga nilai tanah dan pentingnya batas-batas yang tepat. Baru-baru ini, pada pekerjaan seperti konstruksi umum berskala besar, pengelolaan lahan dengan subdivisi yang banyak dengan catatan yang lebih baik diperlukan, dan tuntutan yang ditimbulkan oleh bidang eksplorasi dan ekologi telah mensyaratkan betapa pentingnya peran survei dan pemetaan. Selain untuk memenuhi sejumlah kebutuhan sipil yang terus berkembang, survey selalu memainkan peran penting dalam kegiatan pertahanan negara. Teodolit, Dumpy Level, dan beberapa peralatan lainnya kini telah hampir sepenuhnya digantikan oleh sebuah instrument teknologi tinggi. Ini termasuk Instrumen Statiun electronic Total,yang dapat digunakan untuk secara otomatis mengukur dan merekam jarak horizontal dan vertical dan GPS atau Positioning System Global yang dapat memberikan informasi lokasi yang tepat untuk hampir semua jenis survey. Laser scanning instrument telah dikembangkan yang menyediakan gambar dalam bentuk digital, dan gambar-gambar ini dapat diolah untuk memperoleh informasi serta peta bau menggunakan instrument digital restitusi fotogrametri atau yang disebut dengan softcopy plotter.
3. Jenis-jenis survei : Jawab :
a. Penelitian Exploratif (Penjajagan): Terbuka, mencari-cari, pengetahuan
peneliti tentang masalah yang diteliti masih terbatas. b. Penelitian Deskriptif : Mempelajari masalah dalam masyarakat, tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi, sikap, pandangan, proses yang sedang berlangsung, pengaruh dari suatu fenomena, pengukuran yang cermat tentang fenomena dalam masyarakat. Peneliti menegmbangkan konsep, menghimpun fakta, tapi tidak menguji hipotesis. c. Penelitian Evaluasi : Mencari jawaban tentang pencapaian tujuan yang digariskan sebelumnya. Evaluasi disini mencakup formatif (melihat dan meneliti pelaksanaan program), Sumatif (dilaksanakan pada akhir program untuk mengukur pencapaian tujuan). d. Penelitian Eksplanasi (Penjelasan) : Menggunakan data yang sama, menjelaskan hubungan kausal antara variabel melalui pengujian hipotesis. e. Penelitian Prediksi : Meramalkan fenomena atau keadaan tertentu. f. Penelitian Pengembangan Sosial : Dikembangkan berdasarkan survei yang dilakukan secara berkala.
4. Peranan survey dalam teknik sipil :
Jawab :
1. Pengukuran untuk mencari luas tanah
Luas tanah sangat diperlukan untuk keperluan jual beli, penentuan pajak, dan untuk perencanaan pengembangan daerah, rencana jalan, rencana pengairan dan rencana transmigrasi 2.Pengukuran untuk mengetahui beda tinggi tanah Sebelum suatu bangunan didirikan , maka terlebih dahulu harus diketahui tinggi permukaan tanah dan rencana meratakan tanahnya sehingga dapat dihitung seberapa tanah yang gigali dan berapa banyak urugan yang diperlukan 3. Pengukuran untuk pembuatan peta Untuk memberi petunjuk berapa jauh antara tempat A ke tempat B maka kita harus membuat sket jalan dari tempat A ke tempat B. Gambar sket tersebut walaupun tidak sempurna dinamakan peta. 4. Pengukuran untuk merencanakan bangunan Pada setiap rencana pembangunan daerah , pembuatan jalan, rencana irigasi terlebih dahulu tanah yang akan dibangunan harus diukur dan disahkan oleh pemerintah daerah. Disamping hal tersebut pekerjaan ukur tanah merupakan hal sangat penting dalam merencana bangunan karena dapat memudahkan menghitung rencana biaya.