Anda di halaman 1dari 5

A.

JUDUL
PENGENALAN ALAT-ALAT PRAKTIKUM KARTOGRAFI DASAR

B. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan tentang alat-alat praktikum
kartografi dasar
2. Mahasiswa dapat mengetahui cara penggunaan alat-alat praktikum kartografi dasar
3. Mahasiswa dapat mendefinisikan kelebihan dan kekurangan alat-alat kartografi
dasar
4. Mahasiswa dapat mendeskripsikan sejarah kartografi
5. Mahasiswa dapat mendefinisikan pengertian peta
6. Mahasiswa dapat memahami fungsi dan tujuan peta

C. ALAT DAN BAHAN


- Alat:
1. Altimeter
2. Hand Level
3. Kompas Azimuth
4. GPS
5. Atlas
6. Pantografi
7. Curvimeter
8. Globe
9. Peta RBI
10. Laptop
11. HP
12. Bolpoint Biru
13. Penggaris
14. Pensil
15. Penghapus
16. Rautan
17. Binder Clips
- Bahan:
1. Kertas HVS F4
2. Kertas Folio
3. Kertas Cover Praktikum
4. Kertas Print Gambar
5. Lem Kertas
6. Label/Correction Tape
D. DASAR TEORI
1. Pengertian Kartografi
Menurut ICA (1974), kartografi adalah seni, ilmu pengetahuan dan teknologi
tentang mebuatan peta, sekaligus mencakup studinya sebagai dukumen ilmiah dan
hasil kerja seni.
Menurut Aryono Prihandito (1989), kartografi adalah ilmu yang mempelajari
peta, dimulai dari pengumpulan data di lapangan, pengelolahan data, simbolisasi,
penggambaran, analisa peta, serta interpretasi peta.
Menurut Menno-Jan Kraak dan Ferjan Ormeling (2007), kartografi
didefinisikan sebagai penyampaian informasi geospasial dalam bentuk peta.
Kartografi merupakan suatu teknik yang dikaitkan dengan kegiatan
memperkecil keruangan suatu daerah, sebagian atau seluruh permukaan bumi,
menyajikan dalam suatu bentuk sehingga dapat digunakan sebagai kepentingan
komunikasi.
2. Sejarah Kartografi
Pada masa prasejarah, peta pertama kali dibuat oleh bangsa Babylonia berupa
lempengan berbentuk tablet berasal dari tanah liat sekitar 2300 SM. Pada zaman
Yunani Kuno pemetaan sangat maju pesat. Aristoteles mengemukakan konsep
bahwa bumi berbentuk bola bundar, yang kemudian disepakati oleh para ahli
bumi. Ditemukannya garis lintang menjadi tanda kejayaan pemetaan masa Yunani
dan Romawi, oleh Claudius Ptolemaeus. Pada 250 SM Eratosthenes memberikan
kontribusi besar dalam kartografi, yaitu mengukur lingkar bumi dengan akurasi
besar.
Pada masa pertengahan, di wilayah Eropa peta didominasi dengan cara
pandang agama. Pada zaman penjajahan abad ke-15 hingga 17, para kartografer
Eropa menyalin peta yang sudah ada pada sebelumnya dan menggambar peta
mereka berdasarkan pada pengamatan yang mereka lakukan dan teknik survei
baru. Pada abad 15 ditemukan alat pencetak peta, informasi semakin berkembang.
Selain itu, ditemuka Navigation Chart yang menyajikan garis pantai, pulau,
sungai, pelabuhan, simbol-simbol pelayaran, dan garis-garis kompas.
Pada abad 20 kemajuan dalam kartografi tergantung pada cara akurat
menentukan posisi suatu tempat di dunia. Permasalahan pada masa ini adalah
bagaimana cara menentukan garis bujur. Pemetaan modern berdasar pada
kombinasi antara penginderaan jauh (remote sensing) dan pengecekan lapangan
(ground observation). Pada periode 1970-80an muncul Geographic Information
System (SIG) yang menggeser paradigma pembuatan peta.
3. Ruang Lingkup Kartografi
Tujuan kartografi yaitu menyimpulkan dan menganalisis data dari hasil
pengukuran dari berbagai pola atau unsur permukaan bumi dan dinyatakan secara
grafis dengan ketentuan skala sehingga unsur-unsur yang terdapat bisa dilihat
dengan jelas, mudah dipahami dan mudah dimengerti. Pengukuran yang dilakukan
yaitu dengan pengamatan secara langsung ke lapangan.
4. Pengertian Peta
Menurut Erwin Raisz (1948), peta adalah suatu gambaran konvensional dari
permukaan bumi, seperti kenampakannya oleh kita tegak urus dari atas, dan
ditambah huruf-huruf dan angka-angka sebagai informasi.
Menurut ICA (International Cartography Association), peta adalah gambaran
konvensional yang dibuat dengan menggambarkan elemen-elemen yang ada di
permukaan bumi dan gejala yang ada hubungannya dengan elem-elemen tersebut.
Menurut Aryono Prihandito (1998), peta adalah gambaran permukaan bumi
dengan skala tertentu, digambar pada bidang datar melalui sistem proyeksi
tertentu.
Secara umum, peta merupakan suatu penyajian grafis dan seluruh atau
sebagian muka bumi pada suatu skala peta dalam proyeksi peta tertentu.
5. Fungsi dan Tujuan Peta
• Fungsi:
Peta berfungsi untuk menunjukkan posisi atau lokasi relatif dengan
memperlibatkan ukuran, bentuk, serta mengumpulkan dan menyajikannya
dalam suatu peta.
• Tujuan peta:
Peta memiliki tujuan untuk memberikan komunikasi informasi ruang,
menyimpan informasi, digunakan dalam suatu pekerjaan, serta bertujuan untuk
meganalisa data spasial.
E. LANGKAH KERJA
1. Mahasiswa dan asisten praktikum menyiapkan alat dan bahan untuk praktikum
kartografi dasar
2. Mahasiswa mendengarkan penjelasan dari asisten praktikum kartografi dasar
3. Mahasiswa mengidentifikasi alat-alat praktikum yang digunakan dalam praktikum
kartografi dasar
4. Mahasiswa memahami setiap bagian, fungsi, dan cara kerja alat praktikum yang
telah dijelaskan oleh asisten praktikum kartografi dasar
5. Mahasiswa mempraktikkan penggunaan setiap alat praktikum kartografi dasar
6. Mahasiswa mendeskripsikan tiap-tiap alat praktikum kartografi dasar
7. Mahasiswa menanyakan hal-hal yang kurang dimengerti kepada asisten praktikum
kartografi dasar
8. Mahasiswa mencari referensi bacaan dari berbagai sumber untuk penyusunan
laporan praktikum kartografi dasar
9. Mahasiswa menyusun laporan praktikum kartografi dasar
10. Mahasiswa mengumpulkan laporan praktikum sesuai waktu yang telah ditentukan

Anda mungkin juga menyukai