JUDUL
Peta dan Ketelitian Penggambaran
B. TUJUAN
1. Memahami definisi kartografi
2. Memahami definisi peta
3. Mampu menggambarkan berbagai macam kenampakan alam ke dalam
suatu symbol
4. Mampu melatih ketelitian dan kesabaran dalam menggambar peta
secara manual
D. TINJAUAN PUSTAKA
Kartografi adalah sebagai ilmu membuat peta. Arti istilah kartografi telah
berubah secara fundamental sejak tahun 1960. Kartografi yang tadinya hanya
didefenisikan sebagai pembuatan peta, saat ini didefenisikan sebagai penyampaian
informasi geospasial dalam bentuk peta (Menno-Jan Kraak dan Ferjan Ormeling,
2007: 37).
Penggolongan Peta :
1. B e r d a s a r k a n s i f a t :
- Peta Topografi
Peta topografi dimaksudkan sebagai gambaran yang merupakan sebagian
atauseluruh permukaan bumi yang digambar pada bidang datar dengan cara
tertentu danskala tertentu yang mencakup unsur-unsur alam saja, unsur buatan
manusia sajaatau keduanya. Contoh unsur-unsur alam adalah gunung, sungai,
danau, laut,vegetasi dan sebagainya. Sedangkan contoh unsur-unsur buatan
manusia adalahrumah, jembatan, gardu listrik, gudang, pelabuhan dan sebagainya.
- Peta Tematik
Peta tematik dimaksudkan sebagai peta yang memuat atau menonjolkan
tema (unsur) tertentu. Walaupun temanya tertentu, tetapi sering peta tersebut
membutuhkan "tempat" untuk wadah peta ini yaitu peta topografi. Oleh karena
ituterkadang dalam peta tematik masih ada beberapa unsur pada peta topografi
yang ikut pada lembar peta tersebut. Contoh peta tematik: peta jaringan (jaringan
pipa air minum, peta jaringan jalan, jaringantelekomunikasi, jaringan listrik,
jaringan irigasi dll).
- peta ketinggian (kontur, Digital Terrain Model / Digital Elevation Model).
- peta tata guna lahan (land use) seperti sawah, hutan, kebun, ladang.
- peta penyebaran penduduk.
- peta batas administrasi, dll.
2. B e r d a s a r k a n M a c a m :
- Peta Garis
Peta garis didapat dari survei lapangan yaitu pengukuran di lapangan
yangselanjutnya dihitung dan terakhir disajikan dalam bentuk plotting pada kertas,
kalkirataupun pada drafting film . Ada pula peta garis yang didapat dari foto udara
yangdiproses dengan cara mengeplotkan hasil foto tersebut sedemikian rupa
sehinggatergambar menjadi peta garis.
- Peta foto
Peta foto didapat dari survei udara yaitu melakukan pemotretan lewat udara
padadaerah tertentu dengan aturan fotogrametris tertentu. Sebagai gambaran
padafoto dikenal ada 3 (tiga) jenis yaitu foto tegak, foto miring dan foto miring
sekali. Yang dimaksud dengan foto tegak adalah foto yang pada saat pengambilan
objeknyasumbu kamera udara sejajar dengan arah gravitasi (tolerensi <3o),
sedangkan yang disebut dengan foto miring sekali apabila pada foto tersebut
horison terlihat. Untuk foto miring, batasannya adalah antara kedua jenis foto
tersebut. Secara umum foto yang digunakan untuk peta adalah foto tegak (Wolf,
1974).
Contoh fungsi peta, sebagai berikut:
1. Fungsi peta untuk perencanaan regional
a. Untuk memberikan informasi pokok dari aspek keruangan tentang karakter dari
suatu daerah
b. Sebagai suatu alat menganalisa untuk mendapatkan suatu kesimpulan
c. Sebagai alat untuk menjelaskan penemuan-penemuan penelitian yang dilakukan,
dan
d. Sebagai alat untuk menjelaskan rencana-rencana yang diajukan.
1. Menyiapkan alat-alat (alat gambar dan tulis) dan bahan yang dibutuhkan
termasuk Guide Map yang akan disalin.
2. Letakkan Guide Map pada meja kaca yang dibawahnya telah terdapat
lampu
3. Letakkan kertas kalkir di atas Guide Map
4. Mulailah menyalin peta dengan teliti, terutama dalam kenampakan titik,
garis dan area dengan memperhatikan drawing pen berukuran apa saja
yang dipergunakan, dibedakan ketampakan yang disalin
5. Setelah mendapatkan hasil yang serupa dengan gambar dari Guide Map,
kemudian lakukan lagi penyalinan pada kertas HVS yang telah disiapkan
6. Setelah mendapat hasil pada kertas HVS beri goresan warna supaya
terlihat lebih mirip dengan gambar pada Guide Map
7. Membuat ulasan singkat mengenai proses pembuatan
Menyiapkan alat-alat dan bahan yang akan
digunakan
G. PEMBAHASAN
1. Judul Peta adalah bagian yang menunjukkan nama daerah yang dimuat pada peta
tersebut. Judul peta harus mencerminkan isi dan peta tersebut misalnya peta yang
berjudul Peta Indonesia, Peta Pulau Jawa dan Peta Kabupaten kediri.
2. Skala Peta adalah adalah perbandingan jarak pada peta dengan jarak
sesungguhnya di lapangan. Skala sendiri dibagi menjadi dua yaitu skala garis
(skala grafis) dan skala angka (skala numerik).
• Skala garis sendiri memiliki arti skala yang berbentuk garis dengan ukuran
tertentu. Contoh skala garis :
• Skala angka adalah skala yang berbentuk angka angka biasanya diletakkan pada
bagian atas legenda atau di kolom legenda. Contoh skala angka : Peta berskala
1:1000.000, artinya 1 cm jarak pada peta sama dengan 1 juta cm atau 10 km
jarak sebenarnya. Peta berskala 1:100.000, artinya 1 cm pada peta sama dengan
100.000 cm atau 1 km jarak sebenarnya.
3. Mata Angin adalah pedoman penunjuk arah, biasanya alat yang digunakan disebut
kompas. Pada peta, gambar bagian atas peta menunjukkan arah utara, sebelah
kanan arah timur, sebelah kiri arah barat dan bagian bawah arah selatan. Secara
umum peta menggunakan orientasi utara artiya adalah bagian atas pada peta
selalu menunjukkan arah utara dengan symbol huruf U yang diletakkan di bagian
yang kosong pada peta utama.
4. Legenda berisi tentang keterangan symbol, tanda, atau singkatan yang
dipergunakan pada peta contohnya perbedaan warna pada peta yang
melambangkan perbedaan ketinggian dalam suatu wilayah tersebut. Sedangkan
simbol sendiri memiliki arti suatu gambar atau tanda yang mempunyai makna
atau arti sebagai alat untuk melakukan komunikasi antara pembuat dan pengguna
peta. Simbol dibagi menjadi empat yaitu Simbol Titik, Simbol Garis, Simbol
Area/Wilayah, daan Simbol Warna.
• Simbol Titik digunakan untuk menggambarkan ketampakan yang sempit.
Contohnya Kota, Gunung, Pohon. Simbol titik terdiri atas bermacam macam
ukuran dan bentuk yaitu berbentuk kotak, segitiga, lingkaran, dan bentuk lainya.
Contoh simbol titik :
• Simbol Garis menggambarkan unsur-unsur ketampakan yang memanjang.
Contoh jalan raya, jalan kereta api, sungai dan sebagainya. Simbol garis
bentuknya bermacam-macam antara lain garis tebal, garis putus putus, garis
sejajar, tanda tambah dan titik, tanda tambah dan kurang dan lain-lain.
Contoh simbol garis :
5. Garis Astronomis adalah garis lintang dan garis bujur dengan angka derajat yang
tertera pada tepi garis peta.
6. Inset adalah peta kecil di dalam peta pokok yang fungsinya sebagai penunjuk
lokasi daerah yang dipetakan terhadap daerah lain yang lebih luas. Inset
digambar dengan skala yang berbeda dengan skala peta pokok.
Contoh inset peta :
7. Lettering Merupakan pemberian tulisan pada sebuah peta. Pada peta biasanya
terdapat tulisan angka atau huruf yang memberi penjelasan setiap kenampakan
yang tergambar pada sebuah peta. Tulisan tersebut digunakan untuk menuliskan
nama sungai, danau, kota, dan nama lainya. Angka peta biasnaya digunakan
untuk menulis angka derajat dan ketinggian suatu tempat.
8. Sumber dan Tahun Pembuatan Peta, Sumber peta dicantumkan untuk mengetahui
dari mana peta diperoleh. Tahun pembuatan peta berguna untuk melukiskan data
yang mudah berubah. Sumber dan tahun pembuatan peta diletakkan pada bagian
bawah kolom legenda atau sudut kiri bawah diluar garis tepi peta.
H. KESIMPULAN
Banyak sekali definisi tentang peta, pada dasarnya peta adalah alat peraga,
dimana melalui alat peraga itu seorang penyusun peta ingin menyampaikan idenya
kepada orang lain. Ide tentang gambaran tinggi rendah permukaan bumi suatu
daerah melahirkan peta topografi. Pada metode ini, hasil yang diperoleh hanya
gambaran umum mengenai wilayahnya saja dan tidak memperoleh informasi
secara detail.
I. DAFTAR PUSTAKA
1. http://www.academia.edu/11577531/Praktikum_Kartografi_Dasar
2. http://ilmugeografi.com/kartografi/pengertian-kartografi
3. https://dtechnoindo.blogspot.co.id/2016/10/pengertiandefenisi-kartografi-
dan.html
4. Setyowati, Dewi Liesnoor dkk. 2014. Kartografi Dasar.
5. Buana, Raya. 2007. Atlas Dunia.
6. http://www.juraganles.com/2016/08/peta-unsur-unsur-peta-jenis-jenis-
peta-dan-fungsinya.html?m=1