Anda di halaman 1dari 12

A.

JUDUL
Peta dan Ketelitian Penggambaran

B. TUJUAN
1. Memahami definisi kartografi
2. Memahami definisi peta
3. Mampu menggambarkan berbagai macam kenampakan alam ke dalam
suatu symbol
4. Mampu melatih ketelitian dan kesabaran dalam menggambar peta
secara manual

C. ALAT DAN BAHAN


1. Peta acuan (guide map)
2. Kertas kalkir
3. Kertas HVS
4. Drawing pen 0,05;0,2;0,5 (Hitam, Merah, Biru)
5. Pensil warna
6. Penggaris minimal 30 cm
7. Selotip
8. Meja kaca dan lampu

D. TINJAUAN PUSTAKA

Kartografi adalah sebagai ilmu membuat peta. Arti istilah kartografi telah
berubah secara fundamental sejak tahun 1960. Kartografi yang tadinya hanya
didefenisikan sebagai pembuatan peta, saat ini didefenisikan sebagai penyampaian
informasi geospasial dalam bentuk peta (Menno-Jan Kraak dan Ferjan Ormeling,
2007: 37).

Dasar Teori Kartografi


Sebuah peta adalah representasi grafis atau model skala konsep spasial. Ini
adalah cara untuk menyampaikan informasi geografis. Peta adalah media
universal untuk komunikasi, mudah dimengerti dan dihargai oleh kebanyakan
orang, tanpa memandang bahasa atau budaya. Incorporated di peta adalah
pemahaman bahwa itu adalah “snapshot” dari sebuah ide, gambar tunggal, pilihan
konsep dari terus berubah database informasi geografis (Merriam 1996). Peta
lama memberikan banyak informasi tentang apa yang dikenal di masa lalu, serta
budaya dan filosofi dasar peta, yang sering jauh berbeda dari kartografi modern.
Peta adalah salah satu cara dimana para ilmuwan mendistribusikan ide-ide mereka
dan meneruskannya kepada generasi mendatang (Merriam 1996).
Dan peta adalah gambaran permukaan bumi dua dimensi dalam bidang datar
yang mempunyai koordinat dan diskalakan. Peta Rupa bumi yang di dalamnya
menggambarkan tentang informasi kebumian, seperti jenis penggunaan lahan
yang digambarkan dalam simbol piktorial, abstrak dan asosiasi. Secara sederhana
simbol dapat di artikan sebagai suatu gambar atau tanda yang mempunyai arti atau
makna tertentu. Simbol dalam suatu peta memegang peran yang sangat penting 
bahkan dalam peta-peta khusus ataupun peta tematik, dalam hal ini simbol adalah
informasi utama untuk menunjukkan tema suatu peta.

Penggolongan Peta :
1. B e r d a s a r k a n s i f a t   :
- Peta Topografi
Peta topografi dimaksudkan sebagai gambaran yang merupakan sebagian
atauseluruh permukaan bumi yang digambar pada bidang datar dengan cara
tertentu danskala tertentu yang mencakup unsur-unsur alam saja, unsur buatan
manusia sajaatau keduanya. Contoh unsur-unsur alam adalah gunung, sungai,
danau, laut,vegetasi dan sebagainya. Sedangkan contoh unsur-unsur buatan
manusia adalahrumah, jembatan, gardu listrik, gudang, pelabuhan dan sebagainya.

- Peta Tematik
Peta tematik dimaksudkan sebagai peta yang memuat atau menonjolkan
tema (unsur) tertentu. Walaupun temanya tertentu, tetapi sering peta tersebut
membutuhkan "tempat" untuk wadah peta ini yaitu peta topografi. Oleh karena
ituterkadang dalam peta tematik masih ada beberapa unsur pada peta topografi
yang ikut pada lembar peta tersebut. Contoh peta tematik: peta jaringan (jaringan
pipa air minum, peta jaringan jalan,  jaringantelekomunikasi, jaringan listrik,
jaringan irigasi dll).
- peta ketinggian (kontur, Digital Terrain Model / Digital Elevation Model).
- peta tata guna lahan (land use) seperti sawah, hutan, kebun, ladang.
- peta penyebaran penduduk.
- peta batas administrasi, dll.
 
2. B e r d a s a r k a n M a c a m :  
- Peta Garis
Peta garis didapat dari survei lapangan yaitu pengukuran di lapangan
yangselanjutnya dihitung dan terakhir disajikan dalam bentuk plotting pada kertas,
kalkirataupun pada drafting film . Ada pula peta garis yang didapat dari foto udara
yangdiproses dengan cara mengeplotkan hasil foto tersebut sedemikian rupa
sehinggatergambar menjadi peta garis.

- Peta foto
Peta foto didapat dari survei udara yaitu melakukan pemotretan lewat udara
padadaerah tertentu dengan aturan fotogrametris tertentu. Sebagai gambaran
padafoto dikenal ada 3 (tiga) jenis yaitu foto tegak, foto miring dan foto miring
sekali. Yang dimaksud dengan foto tegak adalah foto yang pada saat pengambilan
objeknyasumbu kamera udara sejajar dengan arah gravitasi (tolerensi <3o),
sedangkan yang disebut dengan foto miring sekali apabila pada foto tersebut
horison terlihat. Untuk foto miring, batasannya adalah antara kedua jenis foto
tersebut. Secara umum foto yang digunakan untuk peta adalah foto tegak (Wolf,
1974).
Contoh fungsi peta, sebagai berikut:
1. Fungsi peta untuk perencanaan regional
a. Untuk memberikan informasi pokok dari aspek keruangan tentang karakter dari
suatu daerah
b. Sebagai suatu alat menganalisa untuk mendapatkan suatu kesimpulan
c. Sebagai alat untuk menjelaskan penemuan-penemuan penelitian yang dilakukan,
dan
d. Sebagai alat untuk menjelaskan rencana-rencana yang diajukan.

2. Fungsi peta dalam kegiatan penelitian


a. Alat bantu sebelum melakukan survey untuk mendapatkan gambaran tentang
daerah yang akan diteliti
b. Sebagai alat yang digunakan selama penelitian, misalnya memasukkan data yang
ditemukan di lapangan
c. Sebagai lat untuk melaporkan hasil penelitian.

Pada dasarnya, peta merupakan kalibrasi dari bidang permukaan bumi 3


dimensi menjadi sebuah gambaran utuh yang lebih sederhana ke dalam selembar
kertas media yang datar dengan penyesuaian baik ukuran maupun bentuknya
disertai pula dengan informasi dan detail-detailnya. Dalam proses pembuatan peta
harus mengikuti pedoman dan prosedur tertentu agar dapat dihasilkan peta yang
baik, benar, serta memiliki unsur seni dan keindahan. Secara umum proses
pembuatan peta meliputi beberapa tahapan dari pencarian dan pengumpulan data
hingga sebuah peta dapat digunakan. Proses pemetaan tersebut harus dilakukan
dengan urut dan runtut, karena jika tidak dilakukan secara urut dan runtut, tidak
akan diperoleh peta yang baik dan benar
Sedangkan peta, yang sangat erat kaitannya dengan kartografi karena
merupakan hasil dari kartografi itu sendiri, memiliki definisi yaitu gambaran dari
permukaan bumi dalam skala tertentu dan digambarkan pada bidang datar dengan
menggunakan simbol-simbol tertentu melalui sistem proyeksi peta.
E. LANGKAH KERJA
Metodologi :

1. Menyiapkan alat-alat (alat gambar dan tulis) dan bahan yang dibutuhkan
termasuk Guide Map yang akan disalin.
2. Letakkan Guide Map pada meja kaca yang dibawahnya telah terdapat
lampu
3. Letakkan kertas kalkir di atas Guide Map
4. Mulailah menyalin peta dengan teliti, terutama dalam kenampakan titik,
garis dan area dengan memperhatikan drawing pen berukuran apa saja
yang dipergunakan, dibedakan ketampakan yang disalin
5. Setelah mendapatkan hasil yang serupa dengan gambar dari Guide Map,
kemudian lakukan lagi penyalinan pada kertas HVS yang telah disiapkan
6. Setelah mendapat hasil pada kertas HVS beri goresan warna supaya
terlihat lebih mirip dengan gambar pada Guide Map
7. Membuat ulasan singkat mengenai proses pembuatan
Menyiapkan alat-alat dan bahan yang akan
digunakan

Meletakan guide map diatas meja kaca


yang dibawahnya terdapat lampu

Merekatkan kertas kalkir diatas guide map


menggunkan selotip

Mulai menyalin menggunakan drawing


pen dengan hati-hati dan teliti

Menyalin garis tepi higga ketampakan


yang ada pada guide map

Mendapatkan hasil penyalinan pada kertas


kalkir

Menyalin hasil penyalinan pada kertas


HVS yang telah disiapkan

Memberi ulasan singkan mengenai hasil


praktikum
F. HASIL
 Peta acuan (Guide Map) (terlampir)
 Peta salinan di kertas HVS (terlampir)
 Peta salinan di kertas kalkir (terlampir)

G. PEMBAHASAN

Ketelitian penggambaran adalah acara pertama dalam praktikum kartografi


dasar ini. Pada acara I yaitu ketelitian penggambaran peta ini dititik beratkan pada
ketelitian dan pemahaman kenampakan peta. Pada praktikum pertama ini
mahasiswa ditugaskan untuk menyalin peta atau lebih baik disebut menjiplak peta
dari sebuah peta pandu atau guide map ke dalam kertas HVS dan kertas kalkir
yang disediakan. Menganalisa hasil praktikum sangat dibutuhkan dalam upaya
pembuatan laporan praktikum, tentunya dengan kenampakan yang telah digambar
seperti halnya dapat mengetahui tentang unsur-unsur peta yang tertera pada suatu
wilayah. Berikut ini unsur-unsur pada peta, yaitu :

1. Judul Peta adalah bagian yang menunjukkan nama daerah yang dimuat pada peta
tersebut. Judul peta harus mencerminkan isi dan peta tersebut misalnya peta yang
berjudul Peta Indonesia, Peta Pulau Jawa dan Peta Kabupaten kediri.
2. Skala Peta adalah adalah perbandingan jarak pada peta dengan jarak
sesungguhnya di lapangan. Skala sendiri dibagi menjadi dua yaitu skala garis
(skala grafis) dan skala angka (skala numerik).
• Skala garis sendiri memiliki arti skala yang berbentuk garis dengan ukuran
tertentu. Contoh skala garis :

• Skala angka adalah skala yang berbentuk angka angka biasanya diletakkan pada
bagian atas legenda atau di kolom legenda. Contoh skala angka : Peta berskala
1:1000.000, artinya 1 cm jarak pada peta sama dengan 1 juta cm atau 10 km
jarak sebenarnya. Peta berskala 1:100.000, artinya 1 cm pada peta sama dengan
100.000 cm atau 1 km jarak sebenarnya.
3. Mata Angin adalah pedoman penunjuk arah, biasanya alat yang digunakan disebut
kompas. Pada peta, gambar bagian atas peta menunjukkan arah utara, sebelah
kanan arah timur, sebelah kiri arah barat dan bagian bawah arah selatan. Secara
umum peta menggunakan orientasi utara artiya adalah bagian atas pada peta
selalu menunjukkan arah utara dengan symbol huruf U yang diletakkan di bagian
yang kosong pada peta utama.
4. Legenda berisi tentang keterangan symbol, tanda, atau singkatan yang
dipergunakan pada peta contohnya perbedaan warna pada peta yang
melambangkan perbedaan ketinggian dalam suatu wilayah tersebut. Sedangkan
simbol sendiri memiliki arti suatu gambar atau tanda yang mempunyai makna
atau arti sebagai alat untuk melakukan komunikasi antara pembuat dan pengguna
peta. Simbol dibagi menjadi empat yaitu Simbol Titik, Simbol Garis, Simbol
Area/Wilayah, daan Simbol Warna.
• Simbol Titik digunakan untuk menggambarkan ketampakan yang sempit.
Contohnya Kota, Gunung, Pohon. Simbol titik terdiri atas bermacam macam
ukuran dan bentuk yaitu berbentuk kotak, segitiga, lingkaran, dan bentuk lainya.
Contoh simbol titik :
• Simbol Garis menggambarkan unsur-unsur ketampakan yang memanjang.
Contoh jalan raya, jalan kereta api, sungai dan sebagainya. Simbol garis
bentuknya bermacam-macam antara lain garis tebal, garis putus putus, garis
sejajar, tanda tambah dan titik, tanda tambah dan kurang dan lain-lain.
Contoh simbol garis :

• Simbol Area/Wilayah menggambarkan unsur-unsur ketampakan yang me


luas atau mempunyai luas seperti perkebunan , rawa, hutan, sawah dan tegalan.
• Simbol Warna digunakan untuk membedakan ketinggian tempat dan kedalaman
laut. Warna pada peta memiliki ciri khusus, misalnya coklat (gunung atau
pegunungan yang tinggi), merah dan hitam (bentang hasil budidaya manusia
seperti jalan raya, jalan kereta api dan kota), putih (puncak pegunungan salju),
biru (teluk, laut, dan samudra), hijau (dataran rendah), kuning (dataran tinggi).
Contoh simbol peta :
Pada guide map Brunei Daussalam hanya terdapat symbol titik dan symbol garis
yaitu symbol ibu kota Negara, kota besar, kota serta batas-batas Negara, jalan
raya, jalan kereta api dan sungai

5. Garis Astronomis adalah garis lintang dan garis bujur dengan angka derajat yang
tertera pada tepi garis peta. 
6. Inset adalah peta kecil di dalam peta pokok yang fungsinya sebagai penunjuk
lokasi daerah yang dipetakan terhadap daerah lain yang lebih luas. Inset
digambar dengan skala yang berbeda dengan skala peta pokok.
Contoh inset peta :

7. Lettering Merupakan pemberian tulisan pada sebuah peta. Pada peta biasanya
terdapat tulisan angka atau huruf yang memberi penjelasan setiap kenampakan
yang tergambar pada sebuah peta. Tulisan tersebut digunakan untuk menuliskan
nama sungai, danau, kota, dan nama lainya. Angka peta biasnaya digunakan
untuk menulis angka derajat dan ketinggian suatu tempat.
8. Sumber dan Tahun Pembuatan Peta, Sumber peta dicantumkan untuk mengetahui
dari mana peta diperoleh. Tahun pembuatan peta berguna untuk melukiskan data
yang mudah berubah. Sumber dan tahun pembuatan peta diletakkan pada bagian
bawah kolom legenda atau sudut kiri bawah diluar garis tepi peta.

Selama penjiplakan gambar seorang kartografer membutuhkan alat yang


disebut drawing pen. Penggunaan drawing pen ini harus sangat hati-hati, karna
alat ini sangat sensitif dengan perkerjaan penyalin yang ceroboh dan kasar. Hal ini
disebabkan karena bagian-bagian drawing pen yang sangat kecil. Dengan
menggunakan ukuran mulai 0,05:0,2;0,5 dapat memperindah dan membuat hasil
yang rapi pada peta. Untuk lebih mudah dalam penyalinan peta hendaknya
menyalin terlebih dahulu garis tepi peta. Menyalin garis ini dibutuhkan drawing
pen ukuran 0,5 untuk  garis  tepi  terluar, dan ukuran 0,2 untuk garis tepi dalam.
Setelah penyalinan garis tepi selesai kartografer melanjutkan tugasnya
menggunakan drawing pen ukuran 0,5 dan 0,3. Sebagai tahap akhir adalah
penulisan nama-nama kota yang terdapat di Guide Map yang dipindahkan keatas
kertas kalkir dan proses pewarnaan sesuai dengan gambar.

H. KESIMPULAN

Dari pembahasan dan hasil praktikum diatas dapat disimpulkan dengan


adanya praktikum ini mahasiswa dapat mengetahui bagaimana cara menyalin peta
dengan menggunakan kertas kalkir, drawing pen dan alat-alat menyalin peta
lainya. Selain itu dapat pula melatih ketelitian tentunya dalam penyalinan peta
dengan menggunakan drawing pen. Dalam melaksanakan segala kegiatan dalam
usahanya tentunya terdapat kendala-kendala, namun dalam hal ini kita terus
berupaya untuk menyempurnakan segala hal yang kita kerjakan sehingga
menghasilkan sesuatu yang memuaskan.

Banyak sekali definisi tentang peta, pada dasarnya peta adalah alat peraga,
dimana melalui alat peraga itu seorang penyusun peta ingin menyampaikan idenya
kepada orang lain. Ide tentang gambaran tinggi rendah permukaan bumi suatu
daerah melahirkan peta topografi. Pada metode ini, hasil yang diperoleh hanya
gambaran umum mengenai wilayahnya saja dan tidak memperoleh informasi
secara detail.
I. DAFTAR PUSTAKA
1. http://www.academia.edu/11577531/Praktikum_Kartografi_Dasar
2. http://ilmugeografi.com/kartografi/pengertian-kartografi
3. https://dtechnoindo.blogspot.co.id/2016/10/pengertiandefenisi-kartografi-
dan.html
4. Setyowati, Dewi Liesnoor dkk. 2014. Kartografi Dasar.
5. Buana, Raya. 2007. Atlas Dunia.
6. http://www.juraganles.com/2016/08/peta-unsur-unsur-peta-jenis-jenis-
peta-dan-fungsinya.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai