Anda di halaman 1dari 8

A.

JUDUL

SKALA PETA

B. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat memahami definisi peta secara umum maupun menurut para
ahli
2. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian skala peta beserta jenis-jenisnya
3. Mahasiswa dapat mengetahui beberapa komponen yang ada pada peta
4. Mahasiswa dapat mengetahui beberapa model tata letak peta
5. Mahasiswa dapat mengetahui metode dalam memperbesar dan memperkecil
peta
6. Mahasiswa dapat menentukan skala pada suatu peta
7. Mahasiswa dapat membuat peta atlas menggunakan pantograph
8. Mahasiswa dapat membuat peta administrasi pada kertas milimeter block
9. Mahasiswa dapat menyusun laporan praktikum dengan baik dan benar sesuai
format yang telah ditentukan

C. ALAT DAN BAHAN


1. Alat 2. Bahan
a. Pantograf a. Kertas cover F4
b. Laptop b. Kertas print peta atlas
c. Pensil tic biru ukuran A4
d. Pensil tic merah c. Kertas print peta
e. Drawing pen ukuran 0,1 administrasi ukuran A3
dan 0,3 d. Kertas A1
f. Pensil e. Kertas milimeter block
g. Pensil warna f. Kertas Folio
h. Penggaris g. Kertas HVS F4
i. Penghapus h. Label
D. DASAR TEORI
1. Pengertian Peta
Erwin Raisz seorang Kartografer Amerika, menyatakan bahwa peta merupakan
gambaran konvensional dari permukaan bumi yang diperkecil sebagai kenampakan
jika dilihat dari atas, dengan ditambah tulisan-tulisan sebagai tanda pengenal.
Prihandito, ahli kartografi di Indonesia juga menyatakan bahwa peta adalah
gambaran permukaan bumi dengan skala tertentu, dan digambarkan pada bidang
datar dengan sistem proyeksi tertentu. Sedangkan menurut H.R Wilkinson dan F.J
Mounkhous peta adalah rakitan dari empat macam informasi (garis, titik, nama, dan
wilayah) yang ditulis atau digambarkan dalam bentuk istilah.
Sehingga secara umum, peta adalah adalah lembaran seluruh atau sebagian
permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil dengan menggunakan skala
tertentu.

2. Pengertian dan Macam-macam Skala

Skala adalah perbandingan antara jarak pada peta dengan jarak sebenarnya
pada permukaan bumi. Skala yang terdapat pada peta dibagi menjadi beberapa,
antara lain:

1) Skala angka yaitu skala yang dinyatakan dalam bentuk angka (misal
1:500.000) maupun pecahan (misal 1/500.000).
2) Skala verbal yaitu skala yang menggunakan kalimat untuk perbandingan
jarak pada peta dengan jarak sebenarnya.
3) Skala grafis yaitu skala yang dinyatakan dalam bentuk garis linier atau
batang yang disertai dengan perbandingan pada setiap ruasnya

3. Komponen Peta
a. Judul peta yaitu komponen pada peta yang bertujuan untuk memberi
informasi yang digambarkan serta tempat data tersebut diambil
b. Garis tepi adalah garis yang letaknya ada di bagian pinggir peta dan ujung-
ujung tiap garis bertemu dengan ujung garis lainnya yang berdekatan
sehingga pada pembuatan peta terlihat rapi
c. Orientasi merupakan pedoman arah pada peta yang digambarkan dalam
bentuk garis anak panah atau bentuk lainnya, di mana arah yang selalu
dimunculkan adalah arah yang menuju arah
d. Skala peta yaitu angka yang menunjukkan perbandingan jarak antara peta
dengan jarak sesungguhnya di permukaan bumi
e. Legenda memuat keterangan dari tanda simbol yang terdapat pada peta
sehingga lebih mudah untuk memahami isi peta
f. Lettering yaitu cara penulisan untuk setiap objek geografi yang tergambar
pada peta
g. Garis astronomis adalah garis khayal yang membagi bumi secara vertikal,
membagi bumi menjadi garis bujur (barat dan timur) serta garis lintang
(utara dan Selatan) yang membagi bumi secara horizontal
h. Simbol peta merupakan tanda yang digunakan untuk mewakili kenampakan
yang sebenarnya pada peta, tanda ini meliputi kenampakan alami maupun
budaya
i. Inset dibuat untuk menjelaskan daerah pada peta berupa peta kecil yang
terdapat pada peta utama
j. Warna peta yaitu penggunaan warna pada peta yang memiliki beberapa
tujuan yaitu untuk menunjukkan perbedaan keadaan wilayah, menunjukkan
kualitas dan kuantitas serta memberi nilai keindahan pada peta
k. Sumber peta merupakan keterangan tentang sumber asal dari data-data yang
diinformasikan pada peta sehingga dapat diyakini
l. Tahun pembuatan peta dapat menunjukkan keakuratan data berdasarkan
waktu dimana peta dibuat khususnya pada peta yang informasinya bersifat
dinamis

4. Tata Letak Peta

Tata letak pada peta tematik dapat dibuat dengan mempertimbangkan asas
keserasian, keseimbangan, keselarasan, dan kerapian sehingga menghasilkan
tampilan peta yang menarik. Langkah dalam menentukan tata letak peta adalah
dengan memperhatikan bentuk wilayah dan ruang-ruang kosong yang ada pada
peta. Berikut adalah tiga model tata letak pada peta, yaitu:

Model 1 Model 3
Model 2

1) Model 1: tata letak petak peta dalam bingkai, yaitu informasi tepi peta
diletakkan dalam garis tepi peta. Pada model 1, judul peta diletakkan di atas
pada sisi tengah atau di bagian rata kanan/kiri, tergantung pada bentuk
wilayah yang dipetakan. Jika wilayah condong ke kanan, informasi
diletakkan di sebelah kiri dan sebaliknya.

2) Model 2: Tata letak peta berjajar dengan bingkai, yaitu informasi tepi peta
diletakkan di sebelah kanan atau kiri muka peta. Model ini menekankan
pada bentuk letak informasi tepi yang mengelompok pada sisi kanan atau
kiri. Ada garis pemisah antara muka peta dengan informasi tepi, tapi masih
dalam satu bingkai garis tepi peta. Model ini juga memperhatikan
kecondongan wilayah
3) Model 3: tata letak peta tersusun dalam bingkai, yaitu informasi tepi
diletakkan di atas atau bawah muka peta. Bentuk tata letak ini
menghasilkan bentuk lembaran kertas yang memanjang ke bawah.

5. Metode Memperbesar dan Memperkecil Peta


Skala peta dapat diperbesar atau diperkecil dengan beberapa cara, yaitu:
1) Sistem Bujur Sangkar (Grid Square)
Cara perbesaran skala peta dengan sistem bujur sangkar dikenal juga dengan
metode Union Jack. Cara ini dilakukan dengan cara membuat kotak-kotak
pada peta dan kertas gambar dengan membuat bentuk bujur sangkar dengan
yang sama. Cara ini digunakan apabila peta/gambar yang akan diubah tidak
terlalu banyak atau detail kenampakannya.
2) Menggunakan Alat Pantograf
Pantograf merupakan alat yang digunakan untuk memperbesar dan
memperkecil skala peta. Memperbesar skala dengan mengatur posisi pensil
pada tangan yang bergerak bebas (B – di luar). Sebaliknya, memperkecil
skala peta dengan menempatkan pensil di dalam (di atas kertas-A)
A, B, C merupakan lengan-lengan yang mempunyai skala faktor yang
sama. Rumus yang digunakan dalam memakai pantograf yaitu:

3) Menggunakan Alat Map O-Graph

Prinsip Map-O-Graph ini hampir sama dengan kamera Lusida yang akan
jelas pada gambar di bawah ini. Pada Map-O-Graph, alat ini sudah
dilengkapi dengan lensa yang dapat digerakkan ke atas dan ke bawah,
bayangan peta yang akan diperbesar atau diperkecil akan jatuh di meja
gambar dan dapat digambar kembali sesuai dengan posisi bayangan. Pada
Map-O-Graph Copy Board dan Lensa dapat digerakkan naik-turun sesuai
dengan skala yang diinginkan.

6. Metode Penentuan Skala

Untuk menentukan skala pada suatu peta yang skalanya tidak tercantum, dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1) Membandingkan dengan peta lain yang cakupan daerahnya sama dan tertulis
skalanya. Contoh:

20 cm
4 cm
A B
A B

Peta I Peta II

Cara ini dapat digunakan menggunakan rumusan sebagai berikut:

P₂ = J₁ x P₁
J₂

\\\\
J₁: Jarak yang sudah diketahui skalanya

J₂: Jarak yang belum diketahui skalanya

P₁: Penyebut skala peta yang sudah diketahui

P₂: Penyebut skala peta yang dicari

Bila data-data soal di atas dimasukkan ke dalam rumus diperoleh:

P₂ = 4 x 50.000 = 20.000
=10.000
20 20

Jadi, skala petanya adalah 1:10.000

2) Membandingkan suatu jarak horizontal di lapangan dengan jarak yang


mewakilinya di peta. Contoh:
Jarak antara A dan B di peta adalah 4 cm. Jarak A – B di lapangan
adalah 100 m.
Jadi skala peta = 4 cm = 1 atau 1:2.500
10.000 cm 2500

3) Memperhatikan garis kontur, yakni pada kontur intervalnya


Ci (contour interval) = 1 x penyebut skala
2000
Penyebut skala = 2000 x 25 = 50.000
Jadi, skala peta tersebut adalah 1:50.000
E. LANGKAH KERJA
1. Mahasiswa dan asisten praktikum menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
dalam praktikum kartografi dasar
2. Mahasiswa mendengarkan materi yang disampaikan oleh asisten praktikum
kartografi dasar
3. Mahasiswa mencatat materi serta penjelasan yang telah disampaikan oleh asisten
praktikum kartografi dasar
4. Mahasiswa memahami setiap bagian, fungsi dan cara kerja alat praktikum yang akan
digunakan
5. Mahasiswa menanyakan hal-hal yang kurang dimengerti kepada asisten praktikum
kartografi dasar
6. Mahasiswa mulai membuat garis tepi pada kertas yang telah disediakan oleh asisten
praktikum kartografi dasar
7. Mahasiswa menyusun alat beserta bahan untuk menggambar peta
8. Mahasiswa mulai menggambar peta atlas menggunakan pantograf
9. Mahasiswa mengisi kontur, mewarnai peta serta menyelesaikan gambar peta
10. Mahasiswa mulai menggambar peta administasi pada kertas milimeter block
11. Mahasiswa membuat informasi yang berisi skala, legenda, inset, sumber, dosen
pengampu dan lainnya.
12. Mahasiswa mewarnai peta administrasi yang telah dibuat
13. Mahasiswa mencari referensi bacaan dari berbagai sumber untuk penyusunan
laporan praktikum kartografi dasar
14. Mahasiswa menyusun laporan praktikum dengan baik dan benar sesuai dengan
format yang telah ditentukan
15. Mahasiswa mengumpulkan laporan praktikum kepada asisten praktikum sesuai
dengan tenggat yang ditentukan
DAFTAR PUSTAKA

Gischa, S. (2022). Definisi Peta Dan Komponen-Komponennya Halaman all.


https://www.kompas.com/skola/read/2022/08/01/160000069/definisi-peta-dan-
komponen-komponennya?page=all (diakses 10 Oktober 2023)

Hussein, S. (2023). Garis Kontur: Pengertian, Fungsi Dan Kegunaan, Jenis. GEOSPASIALIS.
https://geospasialis.com/garis-kontur/ (diakses pada 10 Oktober 2023)

Nia. (2017). Map design 1: Technogis Indonesia. TechnoGIS Indonesia | Jasa GIS dan WebGIS
Professional. https://www.technogis.co.id/map-design-1/ (diakses pada 10 Oktober 2023)

Rijal, S., Barkey, R. A., Nursaputra, M., Chairil, A. S., & Saparigau, I. A. G. (2019). Kartografi
Kehutanan. Fakultas Kehutanan, Universitas Hasanuddin.

Utoyo, B. (2009). Geografi: Membuka Cakrawala Dunia. PT Grafindo Media Pratama.

Anda mungkin juga menyukai