Anda di halaman 1dari 54

Pemanfaatan Peta, Penginderaan

Jauh, dan Sistem Informasi


Geografis (SIG)
Rahmat f mokodompit,S.Pd,M.Pd
Geografi kelas XII IPA Semester 2
Bab 3
Tujuan Pembelajaran
• Setelah membaca pemanfaatan peta, citra penginderaan jauh, dan Sistem Informasi
Geografis (SIG), Anda mampu mengetahui pemanfaatan pembangunan jaringan
transportasi secara tepat.
• Setelah menelaah pemanfaatan peta, citra penginderaan jauh, dan Sistem Informasi
Geografis (SIG), Anda mampu mengidentifikasi potensi sumber daya alam
menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) secara tepat.
• Setelah observasi dan kegiatan pengamatan, Anda mampu menganalisis potensi
pariwisata dan kesehatan lingkungan menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG)
secara tepat.
• Setelah eksplorasi dan penelusuran informasi, Anda mampu membuat peta tematik
berdasarkan pengolahan citra penginderaan jauh dan Sistem Informasi Geografis
(SIG) secara benar.
Pemanfaatan Peta, Penginderaan Jauh,
dan Sistem Informasi Geografis (SIG)
● Pemanfaatan Peta dan Citra Penginderaan Jauh

● Analisis Keruangan pada Sistem Informasi Geografis (SIG)


A PENGERTIAN PETA
Secara Etimologi Peta (Map) berasal dari
bahasa Yunani, yaitu mappa yang berarti
taplak meja. Ilmu yang mempelejari peta
adalah kartografi.

Peta adalah gambaran permukaan bumi


dalam bidang datar, peta dapat beru[a
gambaran tentang tinggi rendahnya suatu
daerah (topografi), penyebaran jenis tanah,
dan semua hal lain yang berhubungan
dengan kedudukannya dalam ruang.
B JENIS - JENIS PETA
Terdapat beberapa jenis peta, yaitu:
1. Berdasarkan tujuan pembuatannya.
Data dan Informasi yang disajikan pada suatu peta tergantung
maksud dan tujuan pembuatannya, sehingga peta dapat dibedakan
sebagai berikut.
a). Peta Topografi
Peta Topografi yaitu peta yang menyajikan berbagai jenis informasi
unsur-unsur alam dan buatan permukaan bumi dan dapat digunakan
untuk berbagai keperluan pekerjaan. Peta Topografi di kenal juga
sebagai Peta dasar karena dapat digunakan untuk pembuatan peta
lainnya.
B JENIS - JENIS PETA
b). Peta Tematik
yaitu Peta yang menyajikan unsur/Tema tertentu permukaan
bumi sesuai dengan keperluan penggunaan Peta Tersebut.
Data tematik yang disajikan dapat dalam bentuk kualitatif
dan kuantitatif.
2. Berdasarkan Bentuk.
Peta dapat digolongkan berdasarkan bentuknya, yaitu
sebagai berikut:
a) Peta Timbul
Peta timbul yaitu peta jenis ini menggambarkan bentuk
permukaan bumi yang sebenarnya misalnya pada
relief.
b) Peta datar (Peta Biasa)
Peta datar peta pada umumnya yang dibuat pada
bidang datar, misalnya kertas, kain atau kanvas.
B JENIS - JENIS PETA
2. Berdasarkan Bentuk.
C. Peta digital
Peta digital adalah peta yang datanya
terdapat suatu pita magnetik atu disket
adapun pengolahan dan penyajian datanya
menggunakan komputer. Peta digital dapat
ditayangkan melalui monitor komputer atau
layar Televisi. Peta digital ini hadir seiring
berkembangnya tekhnologi komputer dan
peralatan digital lainnya.
B JENIS - JENIS PETA
3. Berdasarkan Fungsinya.
Berdasarkan fungsi atau kepentingannya, Peta dapat
dibedakan sebagai berikut:
a) Peta geografi dan Topografi
b) Peta Geologik, Hidrologi, dan Hidrografi
c) Peta lalu lintas dan Komunikasi.
d) Peta yang behubungan dengan kebudayaandan
sejarah, misalnya peta bahasa dan peta ras
e) Peta Lokasi dan persebaran hewan dan tumbuhan
f) Peta cuaca dan Iklim
g) Peta Ekonomi dan Statistik.
B JENIS - JENIS PETA
4. Berdasarkan Skala
Jenis peta berdasarkan Skalanya yaitu:
a). Peta Kadaster yaitu peta yang memiliki skala 1:100 sampai
dengan 1:5000 contoh Peta Hak milik tanah.
b). Peta skala Besar yaitu Peta yang memiliki skala1:5000 sampai
dengan 1:250.000 contoh peta Topografi
c.) Peta skala sedang yaitu peta yang memiliki skala antara
1:250.000 sampai dengan 1:500.000 contoh Peta kabupaten atau
provinsi.
d) Peta Skala Kecil yaitu Peta yang memiliki skala antara 1:500.000
sampai dengan 1:1.000.000 contoh peta Provinsi di Indonesia.
e) Peta Geografi peta yang memiliki skala lebih dari 1:1.000.000
contoh Peta indonesia dan peta dunia.
B JENIS - JENIS PETA
5. Berdasarkan Sumber Data
Berdasarkan Sumber datanya, peta dapat dikelompokan menjadi dua
jenis yaitu sebagai berikut:
a) Peta Induk (Basic Map)
Peta Induk yaitu peta yang dihasilkan dari survei langsung
dilapangan. Peta induk dpaat digunakan sebagai dasar untuk
pembuatan peta topografi, sehingga dapat dikatakan pula sebagai
peta dasar(basic map) peta dasar inilah yang dijadikan sebagai
acuan dalam pembuatan peta-peta lainnya.
b) Peta Turunan (derived Map)
Peta Turunan, yaitu peta yang dibuat berdasarkan pada acuan peta
yang sudah ada. Sehingga tidak memerlukan survei langsung
kelapangan. Peta turunan ini tidak bisa digunakan sebagai peta
dasar.
B JENIS - JENIS PETA
6. Berdasarkan Keadaan Objek
Berdasarkan keadaan objek dapat dikelompokan sebagai beriku:
a) Peta Dinamik
Peta dinamik yaitu peta yang menggambarkan keadaan lapbil atau
meningkat. Misalnya Peta Transmigrasi atau Urbanisasi, Peta aliran
sungai, Peta Perluasan Tambang, dan sebagainya.
b) Peta Stasioner
Peta Stasioner yaitu peta yang menggambarkan keadaan stabil atau
tetap. Misalnya Peta Tanah, Peta Wilayah, Peta Geoglogi, dan
sebagainya.
B JENIS - JENIS PETA
7. Berdasarkan Statistik
Berdasarkan Statistik dapat dikelompokan sebagai beriku:
a) Peta statistik distribusi Kualitatif
Peta statistik distribusi Kualitatif yaitu peta yang menggambarkan
peta kevariasian jenis data tanpa memperhitungkan jumlahnya,
contohnya: Peta Tanah, Peta Budaya, Peta Agama, dan sebagainya.
b) Peta statistik distribusi Kuantitatif
Peta statistik distribusi Kuantitatif yaitu peta yang menggambarkan
jumlah data yang biasanya berdasarkan perhitungan persentase
ataupun frekuensi, misalnya, Peta penduduk, peta curah hujan, peta
pendidikan, dan sebagainya.
C KOMPONEN PETA
JUDUL  mengambarkan tentang isi dan daerah yang dipetakan.
 Peta Hasil Pertanian Indonesia
 Peta Curah Hujan, dll
Simbol peta  lambang-lambang yang terdapat pada peta yang
mengambarkan informasi ayng dimaksud di dalam peta
Simbol di dalam peta dapat berupa :

Simbol Titik Simbol Luas

Simbol Garis Simbol Volume


Simbol Peta

S a w a h Irig a s i
S a w a h Ta d a h H u ja n
K e b u n /P e rk e b u n a n
H u ta n

S e m a k/B e lu k a r
Te g a la n /L a d a n g

Ta n a h K o s o ng /R u m p u t
H u ta n R a w a
Simbol Peta
C KOMPONEN PETA
SKALA  perbandingan yang menunjukkan jarak
antara dua titik di peta dengan jarak dua titik yang
sama di permukaan bumi
Semakin besar skala, isi atau informasi yang disajikan
semakin rinci, dan begitu juga sebaliknnya

SKALA Numerik/Angka
Grafik
Inchi to Mile
MENENTUKAN
SKALA PETA
Menentukan skala peta yang tidak diketahui skalanya dapat
dilakukan dengan cara :
Membandingkan jarak dua titik
Membandingkan peta yang tidak memiliki skala dengan
peta yang memiliki skala pada daerah yang sama
Menghitung selisih derajat lintang atau bujur di peta
Menggunakan peta Topografi
MENENTUKAN
SKALA PETA
Membandingkan Jarak Dua Titik
Dua titik yang sama antara di peta dengan di
permukaan bumi

Contoh :
Jarak antara titik A-B di peta = 4 cm
Diukur di permukaan bumi jarak
A-B = 2 km.
Maka SKALA PETA :
4
------------ = 1 : 50000
200000
MENENTUKAN
SKALA PETA
Membandingkan peta yang tidak memiliki skala dengan
peta yang memiliki skala pada daerah yang sama
Rumus yang digunakan :
Ket :
d1  d1 = jarak yang sudah diketahui
P2 = ----- x P1 skala
 d2 = jarak yang akan dicari skala
d2  P1 = penyebut skala yang
diketahui skalanya
 P2 = penyebut skala yang dicari

Skala 1 : 20000
MENENTUKAN
SKALA PETA
Menghitung selisih derajat lintang atau bujur di peta

Contoh : Perhatikan gambar


6 0 LU

2 1 0 = 110,56 km

2 4 6 8 10 12 0 BT
 Jarak A - B di peta = 2 cm. = 2 0 Berarti = 2 cm = ( 2 x
111 km )
 Jadi skala peta = 2 cm = 222 000 00 cm
1 : 111 000 00
MENENTUKAN
SKALA PETA
Menggunakan peta Topografi dengan rumus :
1
Ci = ------ x penyebut
skala
2000
Ci = Contur interval artinya jarak antara dua kontur
Contoh : Ci = 50 m, berarti skala peta adalah :
1
50 = ------ x penyebut skala.
2000
Penyebut skala = 2000 x 50 = 100.000
Jadi Skala peta = 1 : 100.000
C KOMPONEN PETA
PROYEKSI PETA  Upaya pemindahan ruang muka bumi
ke bidang datar. Sasaran utamanya menjaga agar :

• Luas
• Jarak BENAR
• Bentuk
 Proyeksi peta dibedakan :
Berdasarkan distorsi (Kesalahan)
Berdasarkan Bidang Proyeksi
Berdasarkan Sumbu Proyeksi
Klasifikasi
PROYEKSI PETA
Menurut Distrosinya
 Equidistant ( Jarak )
 Equivalent ( Luas )
 Conform ( Bentuk )

Menurut Bidang Proyeksinya


 Bidang Datar ( Azimuthal )
 Bdang Kerucut (Conical)
 Bidang Silinder (Cylindrical)

Menurut Posisi Sumbu


Simetrisnya
 Normal
 Miring
 Transversal
Klasifikasi
PROYEKSI PETA
Menurut SPESIFIKASInya

PROYEKSI :
 Equidistant ( Jarak )
 Equivalent ( Luas )
 Conform ( Bentuk )
Klasifikasi
PROYEKSI PETA
Menurut Bidang PROYEKSInya

 Bidang Datar
( Azimuthal )
 Bdang Kerucut
( Conical )
 Bidang Silinder
( Cylindrical )
BANDINGKAN KETIGA
PROYEKSI

Datar Kerucut Silinder


Klasifikasi
PROYEKSI PETA
Menurut SUMBU SIMETRInya

Normal Miring Transversal


C KOMPONEN PETA
GRID PETA  Jaringan garis-garis yang digambar di atas peta
secara hozontal dan vertikal yang mempersentasikan fraksi
pararel dan meredian

Grid
ORIENTASI = PETUNJUK ARAH,  untuk Menentukan Utara, Timur, Selatan dan Barat

Orinetasi
LEGENDA  menerangkan arti dari simbol-simbol yang terdapat di
dalam peta

Legenda
 INSET PETA  bagian dari peta yang digambar secara khusus yang diletakkan pada
bagian yang masih kosong untuk menunjukkan lakasi yang dipetakan

Inset Peta
2 PENGERTIAN PENGINDERAN JAUH
 Penginderaan Jauh disingkat INDERAJA
 Istilah yang berkaitan dengan Penginderaan Jauh :
 Remote Sensing ( Inggris )
 Teledection ( Prancis )
 Sensoriamento Remota ( Portugis )
 Fernerkundung ( Jerman )
 Inderaja adalah suatu metode untuk melihat objek
yang jauh tanpa kontak langsung dengan objek
2 PENGERTIAN PENGINDERAN JAUH
Dalam Pengetian lain Penginderaan jauh
Didefinisikan Sebagai berikut :

 Inderaja adalah ilmu untuk memperoleh informasi


tentang suatu objek, wilayah atau gejala dengan cara
menganalisis data-data yang diperoleh dengan suatu
alat tanpa berhubungan langsung dengan objek,
wilayah yang dikaji ( LILLESAND dan KIEFER,
1986 )
 Ideraja adalah ilmu untuk medapatkan informasi
mengenai permukaan bumi yang diambil dari jarak jauh
(CAMPBEL,1994)
3 Pengertian SIG ( Sistem Informasi
Geografi )
SIG (Sistem Informasi Geografi) terdiri dari kata :

Sistem  Sekumpulan objek, ide yang yang


Informasi
saling berhubungan untuk mencapai
suatu tujuan
Geografi  Sistem terdiri lagi dari berbagai
subsistem yang saling terkait
3 Pengertian SIG ( Sistem Informasi
Geografi )
SIG (Sistem Informasi Geografi) terdiri dari kata :
 Analisis dan sintesis terhaap suatu
Sistem data atau suatu data yang telah
diorganisir sesuao dengan kebutuhan
Informasi  Oleh karena itu Sistem Informasi
merupakan suatu Jaringan kegiatan
Geografi
mulai dari pengumpulan, manupulasi,
pengelolaan dan anlisis sehingga
menjadi informasi
3 Pengertian SIG ( Sistem Informasi
Geografi )
SIG (Sistem Informasi Geografi) terdiri dari kata :
 Berkenaan dengan muka bumi (fenomena
Sistem geosfer)
 Infermoasi geografi berarti informasi ang
Informasi berkeaitan dengan fenomena geosfer
Geografi
 Dengan demikian Sistem Informasi
Geografi merupakan jeringan informasi
yang berkaitan dengan fenomena geosfer
3 Pengertian SIG ( Sistem Informasi
Geografi )
 Beberapa pengertian tentang SIG (Sistem Informasi Geografi) yaitu :
§ SIGadalah sistem komputer yang
digunakan untuk memasukkan,
menyimpan, memeriksa,
mengintegrasikan, memanipulasi,
menganalisis, dan menampilkan data
yang berhubungan dengan posisi
suatu objek di permukaan bumi (RICE) Dunia nyata
3 Pengertian SIG ( Sistem Informasi
Geografi )
 Beberapa pengertian tentang SIG (Sistem Informasi Geografi) yaitu :

§ SIG adalah sistem informasi yang


didasarkan pada kerja komputer yang
mampu memasukkan, mengelolaan,
memanipulasi, dan menganalisis
data serta memberi uraian
(ARONOFF 1989 )

Dunia nyata
3 Pengertian SIG ( Sistem Informasi
Geografi )
 Beberapa pengertian tentang SIG (Sistem Informasi Geografi) yaitu :

§ SIGadalah sistem komputer yang


digunakan untuk mengumpulkan,
mengintegrasikan, dan menganalisis
berbgai informasi yang berhubungan
dengan muka bumi (MICHAEL N
DEMERS)
Dunia nyata
B Komponen SIG ( Sistem Informasi
Geografi )
 Sedikitnya terdapat tiga komponen utama SIG (Sistem Informasi
Geografi) yaitu :

Data
Sistem Komputer Prosedur

Pelaksana/SDM
SIG file

Hard/Soft
Data Spasial
Pelaksana
B Komponen SIG ( Sistem Informasi
Geografi )
 Sistem komputer
Sistem Komputer digunakan untuk
memasukkan,
Pengumpulan & menyimpan, mengelola,
menganlisis, dan
menampilkan informasi
geografi
Pemasukkan  Sistem ini terdiri dari :
data
Perangkat Keras/Hardware
Aplikasi di
Database Perangkat Lunak/Software
Dunia nyata
Pelaksana/SDM
file

Analisa
B Komponen SIG ( Sistem Informasi
Geografi )
Perangkat Keras/Hardware Perangkat Lunak/Software

CPU Sistem
RAM Operasi
Hard Disc Software
Monitor Aplikasi
Keyboard Sistem
Scanner, dll Utilitas
a. Peta dan Citra Penginderaan Jauh
• Pembuatan jalur satu arah, pengalihan jalur, dan
penentuan jalur alternatif untuk meminimalisasi kemacetan.
• Sistem jaringan transportasi darat terdiri atas jaringan jalan
raya, rel kereta api, serta angkutan sungai dan danau.

Pemanfaatan
Peta dan Citra • SIG untuk mengetahui kedalaman laut dan gelombang laut
Penginderaan serta penentuan lokasi pembangunan pelabuhan
• SIG untuk pemantauan cuaca yang berguna dalam
Jauh di Bidang kelancaran kinerja transportasi laut.
Transportasi
Meliputi data lalu lintas pesawat, penumpang, barang,
bagasi, dan pos menurut bandar udara asal dan tujuan, serta
produksi perusahaan penerbangan di Indonesia untuk
penerbangan dalam negeri (domestik) dan luar negeri
(internasional).
Pemanfaatan Peta dan Citra Penginderaan
Jauh untuk Transportasi Darat

• Perencanaan pembangunan jaringan jalan yang


akan dibangun dilakukan melalui peta dan
penginderaan jauh. Tujuannya memudahkan
penentuan titik jalur jalan, halte bus, busway, dan
terminal.
• Rekayasa lalu lintas, rute angkutan umum, dan
jalur alternatif juga menggunakan peta dan
penginderaan jauh.
Tol Trans Jawa di Kabupaten
Batang, Jawa Tengah
Pemanfaatan Peta dan Citra Penginderaan
Jauh untuk Transportasi Darat
Pemanfaatan Peta dan Citra Penginderaan Jauh untuk Transportasi Laut
• Penggunaan citra penginderaan jauh untuk menentukan jalur pelayaran yang aman saat kapal berlayar
di perairan dangkal.
• Penggunaannya mudah, daerah cakupan luas, dan memiliki resolusi spasial tinggi.
• Sebagai contoh, penggunaan citra satelit multispektral Landsat 8 dapat mengestimasi dan memetakan
perairan dangkal.

Pemanfaatan Peta dan Citra Penginderaan Jauh untuk Transportasi Udara


• Perencanaan dan pengembangan jaringan transportasi udara memerlukan penataan sistem terpadu,
andal, dan terarah.
• Kegiatan penerbangan domestik dan internasional di seluruh bandara menunjukkan perkembangan
transportasi udara di Indonesia.
• Dalam perencanaan diperlukan data akurat yang mendukung pembangunan di bidang transportasi udara
Pemanfaatan Peta dan Citra Penginderaan
Jauh untuk Tata Guna Lahan
Untuk Permukiman
Melalui citra penginderaan jauh skala
besar, dapat diperoleh secara detail
dan akurat mengenai kondisi di
lapangan.

Untuk Analisis Ruang Terbuka Hijau


Penggunaan citra SPOT dengan resolusi Untuk Pertanian dan Perkebunan
spasial 20 meter untuk multispektral dan Melalui citra penginderaan jauh skala
10 meter untuk pankromatik. Citra ini untuk besar, dapat diperoleh secara detail
memantau perubahan tutupan RTH di dan akurat mengenai kondisi di
lapangan.
suatu kawasan dalam kurun waktu tertentu.
Pemanfaatan Peta dan Citra Penginderaan
Jauh untuk Monitoring Perubahan Lahan

Citra satelit yang digunakan mulai dari resolusi rendah sampai resolusi tinggi.
Kenampakan objek spasial yang jelas memudahkan pengguna untuk mengidentifikasi
dan menginterpretasi perubahan penggunaan lahan.
Keuntungan Pemanfaatan Penginderaan Jauh
untuk Pembangunan

• Data dapat diperoleh • Benda yang tidak • Penginderaan jauh


secara cepat. tampak dapat menyajikan data atau
• Objek di permukaan divisualisasikan informasi keruangan
Bumi terlihat lebih sehingga objek secara cepat, tepat, dan
aktual, cakupan memungkinkan dikenali. akurat. Sebagai contoh,
daerah lebih luas, • Citra penginderaan jauh perubahan cuaca,
gambar relatif menggambarkan penyusutan waduk,
lengkap, dan sifat kenampakan objek yang pembukaan hutan, dan
gambar permanen. sulit dijangkau melalui pemekaran kota.
• Penampilan gambar pengamatan langsung di • Penginderaan jauh
tiga dimensi (3D) jika lapangan (terestrial). merupakan satu-satunya
dilihat menggunakan Sebagai contoh, cara memetakan daerah
stereoskop. perekaman daerah rawa, terdampak bencana alam
hutan, dan pegunungan secara cepat saat terjadi
berlereng terjal. bencana.
b. Analisis Keruangan pada Sistem
Informasi Geografis (SIG)
Analisis Potensi Wilayah Menggunakan Sistem
Informasi Geografis (SIG)

Analisis Analisis Potensi Analisis Pemanfaatan


Potensi Pariwisata Kelayakan SIG dalam
Sumber Daya Menggunakan Pelabuhan Analisis
Alam SIG melalui Produksi Padi
Menggunakan SIG
SIG
Analisis Keruangan pada Sistem Informasi
Geografis (SIG)

Analisis Potensi Wilayah Menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG)


• Analisis potensi sumber daya alam menggunakan SIG
• Analisis potensi pariwisata menggunakan SIG
• Analisis kelayakan pelabuhan melalui SIG
• Pemanfaatan SIG dalam analisis produksi padi
Analisis Kesehatan Lingkungan
Menggunakan Sistem Informasi Geografi
Analisis Sanitasi Lingkungan Menggunakan SIG Analisis Fasilitas Kesehatan Menggunakan SIG
• Perencanaan pembuatan jalur • Menentukan persebaran jenis penyakit dan
selokan/drainase di permukiman penduduk. secara geografis.
• Perencanaan pembuatan lokasi tempat • Analisis tren spasial dan temporal kondisi
pembuangan akhir (TPA). kesehatan lingkungan masyarakat.
• Perencanaan lokasi pembuangan limbah • Pemetaan penyakit berisiko.
industri. • Stratifikasi faktor risiko penularan penyakit.
• Perencanaan pembangunan tempat • Perencanaan dan penentuan fasilitas kesehatan.
pengolahan sampah. • Monitoring penyebaran penyakit.
Penggunaan SIG untuk Peta Bencana
COVID-19
● Akhir 2019: wabah virus Covid-19 muncul → berawal dari Wuhan di Cina →
menyebar ke seluruh dunia.
● Kematian pertama akibat virus Corona di luar Cina terjadi di Filipina pada 2
Februari 2020.
● Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan virus Corona sebagai darurat
kesehatan global karena wabah terus menyebar ke sejumlah negara.
● Melalui Sistem Informasi Geografis (SIG) dapat diketahui informasi penyebaran
wabah di suatu negara, kota maupun daerah.
● Penyebaran informasi geografis ini dapat berupa data spasial (wilayah) maupun
data nonspasial berupa informasi yang berhubungan dengan keberadaan
wilayah.
● Sejumlah kepala daerah memanfaatkan peran SIG untuk melihat secara cepat
sebaran virus Covid-19.
Peta sebaran virus corona atau Covid-19 di
Jawa Barat
SYUKUR MOANTO

Rahmat fauzi mokodompit,S.Pd,M.Pd

Anda mungkin juga menyukai