Sebagai pembuka untuk lebih memahami materi kita harus bersepakat dulu
tentang apa itu penduduk. Berdasarkan pasal 6 Ayat (2) Undang-undang
Dasar 1945, pengertian penduduk adalah warga negara Indonesia dan orang
asing yang bertempat tinggal di Indonesia. Sementara itu, warga negara
berdasarkan Pasal 26 Ayat (1) bahwa pengertian warga negara adalah orang-
orang bangsa Indonesia asli dan orang bangsa lain yang disahkan dengan
undang-undang sebagai warga negara, sedangkan UU No. 24 Tahun 2014,
Penduduk adalah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat
tinggal di Indonesia. Warga negara Indonesia adalah orang-orang bangsa
Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-
undang sebagai warga Negara Indonesia.
Keterangan:
Kelahiran
Kelahiran merupakan faktor dinamika kependudukan yang menambah
jumlah penduduk, ada beberapa istilah yang sering digunakan antara lain,
natalitas (kelahiran), fertilitas (kesuburan) istilah-istilah ini hampir memiliki
kesamaan makna.
CBR= B / P x k
Keterangan:
GFR : B / Pf (15-49) x k
Keterangan:
ASBRx=Bx / Px x k
Keterangan:
Kematian
Angka kematian menunjukkan jumlah kematian per 1000 penduduk.
Beberapa faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya angka kematian antara
lain:
Faktor pendukung:
Keterangan:
IMR= D0 / B x k
IMR : angka kematian bayi per 1000 kelahiran hidup dalam tahun
tertentu;
Migrasi
Migrasi adalah perpindahan penduduk yang bersifat menetap dari suatu
tempat ke tempat lain melampaui batas administrasi suatu wilayah. Pada
ranah negara migrasi terbagi dua, Imigrasi (penduduk dari luar masuk) dan
Emigrasi (penduduk dari dalam pindah ke luar).
mi = I / P x k
mi : angka migrasi masuk per 1000 penduduk pada tahun tertentu;
I : jumlah imigran masuk pada tahun tertentu;
me = E / P x k
me : angka migrasi masuk per 1000 penduduk pada tahun tertentu;
E : jumlah penduduk keluar negara pada tahun tertentu;
mn = ((I – E) / P) x k
mn : angka migrasi masuk per 1000 penduduk pada tahun tertentu;
I : jumlah imigran masuk pada tahun tertentu;
Rumus geometri;
Rumus aritmetika;
Rumus aritmetika;
Tiga dimensi pembentuk IPM antara lain; umur panjang dan hidup sehat,
pengetahuan, dan standar hidup layak. Empat indikator yang digunakan
antara lain:
Bayi yang lahir pada tahun 2017 memiliki harapan untuk dapat hidup hingga
71,06 tahun, lebih lama 0,16 tahun dibandingkan dengan mereka yang lahir
tahun sebelumnya. Anak-anak yang pada tahun 2017 berusia 7 tahun
memiliki harapan dapat menikmati pendidikan selama 12,85 tahun (Diploma
I), lebih lama 0,13 tahun dibandingkan dengan yang berumur sama pada
tahun 2016. Sementara itu, penduduk usia 25 tahun ke atas secara rata-rata
telah menempuh pendidikan selama 8,10 tahun (kelas IX), lebih lama 0,15
tahun dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2017, masyarakat
Indonesia memenuhi kebutuhan hidup dengan rata-rata pengeluaran per
kapita sebesar 10,66 juta rupiah per tahun, meningkat 244 ribu rupiah
dibandingkan pengeluaran tahun sebelumnya.
Menurut Todaro, fase pra transisi, pada fase ini angka kelahiran dan kematian
sama-sama tinggi. Yang kedua masa transisi, masa transisi dibagi menjadi
tiga periode oleh Todaro, permulaan transisi, pertengahan transisi dan akhir
transisi.
Masa akhir transisi lebih merujuk pada awal terjadinya tahap ketiga dalam
transisi demografi. Pada masa akhir transisi, tingkat mortalitas konstan atau
menurun sedikit, tingkat kelahiran sedang-rendah atau menurun. Kesehatan
masyarakat sudah baik dan pengetahuan tentang kontrasepsi meluas. Ketika
transisi telah benar-benar memasuki tahap ketiga, yang merupakan fase pasca
transisi, upaya-upaya modernisasi serta pembangunan yang menyebabkan
turunnya tingkat fertilitas telah dilakukan. Di ujung tahapan ketiga, tingkat
kelahiran berhasil diturunkan cukup tajam sampai sama rendahnya dengan
tingkat kematian sehingga pertambahan penduduk sangat rendah.
Bonus demografi telah dialami negara-negara Eropa sekitar tahun 1950-2000,
dan beberapa negara Asia antara tahun 1960-1990, bonus demografi dapat
meningkatkan laju perekonomian Indonesia, karena peningkatan jumlah
penduduk usia produktif berkali lipat dari penduduk usia tidak produktif.
Ledakan Penduduk
Ledakan penduduk adalah keadaan penduduk dengan laju pertumbuhannya
yang cepat karena tingkat kelahiran yang tinggi, sedang tingkat kematian
menurun secara tajam. Populasi dunia terus meningkat dalam 70 tahun
terakhir, kurun 1830 sampai 1930 populasi dunia meningkat dua kali lipat
dari 1 milyar menjadi 2 milyar jiwa. Tahun 2018 jumlah penduduk dunia
telah mencapai 7,5 juta jiwa.
1. Pemukiman vertikal;
2. pengolahan sampah terpadu, terintegrasi.
3. transportasi publik yang layak;
4. memperluas ruang terbuka hijau hingga standar 30% dari luas kota.
5. dll.
Sensus
Sensus penduduk adalah pencatatan penduduk di seluruh negara secara
serentak dan berkala, biasanya dilakukan dalam 10 tahun satu kali. Sensus
penduduk di Indonesia secara resmi pertama kali dilakukan tahun 1920 dan
1930 pada masa pemerintahan kolonial Belanda. Pada masa kemerdekaan
sensus penduduk telah dilakukan sebanyak enam kali, 1961, 1971, 1980,
1990, 2000, dan terakhir 2010, jika tidak ada halangan Badan Pusat Statistik
(BPS) Indonesia akan kembali melakukan sensus penduduk tahun 2020.
Menurut jenisnya sensus penduduk terbagi dua. Pertama Sensus De Jure;
adalah sensus penduduk yang ditujukan pada penduduk yang benar-benar
warga wilayah tersebut yang dibuktikan dengan kepemilikan Kartu Tanda
Penduduk (KTP). Kedua Sensus De Facto; adalah pencacahan penduduk
yang ditujukan kepada mereka yang waktu pencacahan berada diwilayah
yang bersangkutan.
Registrasi Penduduk
Registrasi penduduk adalah pencatatan data kependudukan
secara continue (berkelanjutan). Pencatatan ini dilakukan oleh lembaga
pemerintah yang berwenang menginput data kependudukan. Seperti
Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) yang berada di tiap wilayah
kabupaten/ kota.
Pengolahan dan Analisis Data Kependudukan
Pengolahan Data Kependudukan
Data kependudukan yang telah diperoleh dari berbagai metode merupakan
data yang penting untuk dimasukkan dalam data base kependudukan. Data
tempat lahir, tanggal lahir, jenis kelamin, tempat tinggal, penghasilan,
pendidikan, agama, dan lain-lain akan menjadi data dasar untuk pengolahan
data dan selanjutnya masuk tahap analisis data.
Analisis Data Kependudukan
Analisis data kependudukan menghasilkan analisa data penduduk
berdasarkan komposisi. Komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin,
berdasarkan umur, agama, pekerjaan, penghasilan, dll. komposisi penduduk
berdasarkan jenis kelamin dan umur akan menghasilkan data piramida
penduduk suatu negara. Jika dikaitkan dengan usia produktif dan tidak
produktif angka ini dapat dihitung menjadi angka ketergantungan.